[Episode Sebelumnya]
Yoon Hwa Young merasa galau sekali karena Eun Joong tak menerima panggilannya. Dalam hati dia berkata kalau dia percaya pada Eun Joong.
“Aku akan mempercayaimu..putraku. Mungkin ada alasan dibalik sikap dinginmu pada ibu. Tapi ibu akan menunggu, dan tak akan curiga. Ibu sudah menunggu selama 25 tahun. Jadi ibu masih bisa menunggu lagi Eun Joong” itulah yang Hwa Young ucapkan dalam hati.
Hwa Young pun memejamkan mata dan berharap agar apapun yang Eun Joong lakukan bisa berjalan lancar.
Woo Ah Mi pagi ini datang lagi ke taman dimana ada Eun Joong. Dia menatap Eun Joong dengan pandangan menuduh. Ah Mi masih mengingat jelas akan apa yang dikatakan Jae In semalam. Lalu Ah Mi berkata pada Eun Joong agar Eun Joong memberitahu saja apa yang selama ini ingin Eun Joong katakan. Eun Joong menjawab
“Apa kau ingin kita berpisah? Jika aku memberitahumu semuanya maka kita pasti akan berpisah, karena itulah aku menundanya. Tapi jika kau mau, maka besok akan aku katakan. Mungkin ini hanya olahraga pagi biasa untukmu, tapi tidak buatku. Setiap pagi tiba, saat hari baru dmulai aku tidak bisa bernafas lega. Tapi sekarang tidak lagi.”
Ah Mi hampir menangis, dia tahu Eun Joong memendam sesuatu yang terasa berat. Dia kemudian berkata kalau dia akan mencoba mempercayai Eun Joong. Meskipun saat Eun Joong melakukan sesuatu yang aneh.
“Meskipun saat ini kau melakukan sesuatu yang tak bisa dimaafkan, aku akan tetap mempercayaimu. Aku akan mencobanya karena mungkin ada alasan di balik itu.”
“Terima kasih” Ucap Eun Joong dengan perasaan haru. Berkali-klai dia mengucapkan kata terima kasih untuk Ah Mi. Setidaknya hanya Ah Mi yang masih mencoba mempercayainya.
Pagi ini Tae Ha kesal melihat korba pagi yang berisi tentang pengakuan Hwa Young kemarin. Dia kesal karena dia merasa tersudut dengan pengakuan itu. Lalu Joo Ran datang dan menjelaskan kalau semalam dia tidur disini, lagian Nyonya rumah kan sedang ga ada jadi boleh dong dia menginap disini. Tae Ha menatap Joo Ran dan meminta Joo Ran membawa dompet Joo Ran. Joo Ran kegirangan karena dia yakin Tae Ha akan memberinya uang banyak.
Setelah Joo Ran membawa dompetnya dan menyerahkan pada Tae Ha, Tae Ha langsung mengambil semua kartu kredit ataupun ATM yang ada di dompet Joo Ran. Joo Ran keheranan dan bertanya apa yang sedang Tae Ha lakukan. Tae Ha bahkan mengeluarkan semua uang di dompet Joo Ran dengan kesal. Joo Ran bertanya kenapa Tae Ha melampiaskan kekesalan Tae Ha padanya. Hwa Young yang bersalah, lalu kenapa dia yang jadi korban?
Tae Ha berteriak marah. Dia berkata kalau Joo Ran sama saja seperti yang lain. Apa selama ini dia ga kenal seperti apa Joo Ran? Dia akan menyita semua yang dia berikan untuk Joo Ran. Rumah, mobil dan apapun itu. Saat itulah Joo Ha dan Jin Woong datang. Mereka heran melihat Tae Ha mrah-marah pada Joo Ran.
Joo Ha bahkan mendengar kalau ayahnya menyuruh ibunya untuk cari uang sendiri karena Tae Ha ga mau lagi membiayai hidup Joo Ran.
“Jika tak ada yang bisa kau jual atau tak ada tempat untukmu bekerja maka aku akan menerimamu sebagai pembantu disini.”
Joo Ran terkejut, tak percaya. Joo Ha tak bisa berkata apa-apa, karena bagaimanapun dia menyayangi ibu kandungnya, dan dia ga terima ibunya diperlakukan seperti itu.
Jin Woong tahu Joo Ha marah dan kesal. Dia pun menggenggam tangan Joo Ha yang terkepal sebagai bentuk emosinya yang meluap saat ini. Dia berusaha menenangkan Joo Ha dengan genggaman tangannya, berharap emosi Joo Ha mereda.
Jang Joo Ha menemui ayahnya yang sudah asik menikmati sarapan. Dia berkata kalau dia ga suka ayahnya memperlakukan ibunya seperti itu. Sesuka hati. Jika ayahnya kesal, jangan lampiaskan pada ibunya. Tae Ha menjawab kalau dia punya alasan tersendiri kenapa dia melakukan itu. Jadi lebih baik sekarang Joo Ha duduk dan memakan sarapan Joo Ha.
Joo Ha berteriak pada ayahnya. Dia bertanya kenapa ayahnya selalu meremehkan ibunya selama ini?
“Karena ayah selalu meremehkan dia, aku juga ikut meremehkan dia selama ini. Karena ayah tak menyukainya, aku juga menjalani hidupku dengan membencinya. Tidak peduli seberapa keras kami mencoba, kenapa kami tidak lebih dari pendamping pengantin untukmu? Satu-satunya orang yang membela ayah dengan sabar, bukan putramu itu. Tapi aku. Orang yang mencoba selalu mengikuti keinginanmu, harapan-harapanmu dan selalu berusaha keras bukan Eun Joong, tapi Aku!!! Dia baru sebulan disini, tapi aku sudah bersamamu 33 tahun. Tapi begitu dia kembali, ayah langsung memberinya jabatan dan saham di perusahaan. Lalu aku ini apa untukmu Ayah? Anak perempuan? Atau anak dari istri simpanan?Tapi itu bukan salahku, ayahlah yang membuat aku seperti itu. Aku akan hentikan cinta bertepuk sebelah tangan ini dan berhenti mengikuti keinginan ayah. Aku akan melawan putramu, Eun Joong. Biarpun dengan badan dan tangan kosong. Sekalipun ayah mengusirku, aku akan tetap melawan putramu dengan kejam dan tanpa ampun.”
Joo Ha melampiaskan semua yang dia rasa.
Tae Ha memanggil Joong Hyuk ke kantornya. Disana dia memberikan data Ha Soo Young dan menyuruh Joong Hyuk melakukan sesuatu untuk gadis itu. Terserah, mau dipanggang atau direbus.
(Dikira ayam kalii yaaaa..)
Tae Ha meminta Joong Hyuk berusaha membuat Soo Young menjadi wanita Joong Hyuk, lakukan dengan cepat sebelum Myung Geun meninggal. Myung Geun harus melihat bagaimana putri kesayangannya menderita. Joong Hyuk pun mengangguk patuh.
Kang Joo Pil datang melaporkan masalah genting pada Tae Ha. Dia berkata kalau rekening perusahaan kertas TH sudah lenyap. Uang 2,1 triliun won sudah tak ada. Rekening itu kosong.
Tae HA terkejut dan bertanya siapa pelakunya? Joo Pil menjaab seorang bernama Bruce Wayne, tapi sayangnya orang itu tak bisa dilacak, dan karena dana ini adalah dana rahasia maka mereka ga bisa melaporkan hal ini ke polisi.
Joo Ha datang menemui Jae In. Disana dia meminta Jae In membantunya. Dia ingin saham Jae In di Grup Tae Ha dan dia juga butuh uang 2,1 triliun won yang lenyap di perusahaan kertas TH. Joo Ha mengira Jae In lah yang mengosongkan rekening itu. Jadi dia mau meminjam uang itu dari Jae In dan akan mengembalikan dua kali lipat pada Jae In.
Joo Ha juga berkata kalau dia ga bisa membiakan Grup Tae Ha jatuh pada Eun Joong yang hanya karena sebagai putra ayah datang lalu mengacaukan semua.
Jae In jelas saja terkejut. Dia sama sekali ga tahu tentang rekening kertas TH yang lenyap. Jae In tampak berfikir tentang hal ini dan merasa aneh. Dia berkata kalau dia sama seklai ga menarik uang di perusahaan kertas TH. Joo Ha gantian yang bingung. Jika bukan Jae In, lalu siapa? Bukankah perusahaan itu atas nama Jang Eun Joong, dan itu berarti Jae In kan?
Jae In seolah yakin kalau yang mengambil adalah Ha Eun Joong. Dia yakin sekali. Jae In pun langsung memberitahu Joo Ha kalau Jang Eun Joong yang sekaranglah yang merampok rekening itu. Joo Ha terkejut. Tak percaya.
“Jang Eun Joong…hancurkan dia Noona. Meskipun aku tak bisa, tapi kau bisa. Beberkan kalau dialah yang mengosongkan rekening itu. Nanti aku pinjamkan sahamku padamu. Jadi singkirkan Jang Eun Joong dari Grup TaeHa”
Hari ini, Eun Joong menemani ayahnya ke pengadilan. Hari ini adalah hari dimana sidang cerai antara ayah dan ibunya. Eun Joong sebenarnya ga ingin datang, tapi ayahnya memaksa.
Dia sedih melihat ibu dan ayahnya.
Jang Tae Ha terkejut melihat bahwa Jae In lah yang menjadi pengacara Hwa Young. Mantan anaknya. Anak yang sangat disayanginya walau ternyata dia Eun Joong palsu.
Celotehanku :
Lamaaaaa sangat yaa? Aku sampe lupa kalau masih ada hutang drama ini? Tapi karena biasanya tiap hari aku nulis, aku sempet bingung pagi ini nulis apa. FTLY udah kelar episode 12 nya, tinggal nunggu sub indo Episode 13 baru bisa ditulis. Nah, akhirnya mataku melihat folder Scandal, dan langsung tahu kalau Scandal masih ada di antah berantah dan belum diselesaikan. Jadilah aku menulis sinop drama ini.
Sudah pada lupa kan sama jalan ceritnya karena saking lama aku apdet sinop ini? Mohon dimaafkan yaaaa..^^