[Sebelumnya]
Di bawah indahnya warna kembang api yang memancar di langit malam ini, Lee Gun memeluk tubuh kecil Mi Young. Dan Mi Young semakin takut akan perasaannya yang mulai ingin memiliki Lee Gun seuntuhnya.
Acara romantis mereka sudah berakhir, dan kini Mi Young tampak sudah tertidur. Lee Gun naik ke ranjang dan melihat benarkah Mi Young sudah terpejam? Lee Gun pun mulai merebahkan dirinya dan Mi Young membuka mata. Ternyata Mi Young masih terjaga malam ini.
Lee Gun sepertinya tahu Mi Young belum benar-benar tidur sehingga dia bertanya apa Mi Young sudah tidur? Mi Young diam saja. Kemudian Lee Gun berkata sedikit berbelit-belit tentang alasan kenapa dia tadi mencium pipi Mi Young. Sebenarnya tadi dia hanya ingin menghapus air mata Mi Young, tapi ga tahu kenapa dia malah jadi bingung dan mencium pipi Mi Young.
Mi Young tersenyum geli mendengar kikuknya suara Lee Gun yang mencoba menjelaskan kecupan mesra tadi di pipinya. Tak ingin Lee Gun semakin kikuk akhirnya Mi Young berkata kalau dia tahu kok. Jadi Lee Gun ga usah menjelaskan lagi. Lee Gun senang dan Mi Young tersenyum.
Mi Young lalu mengucapkan selamat malam, dan Lee Gun membalas dengan kalimat yang sama.
Lee Gun tampak tak tenang, tangannya ingin sekali menyentuh Mi Young. Merengkuhnya. Bayangkan saja, mereka seranjang, tapi dia sama sekali tak bisa mendekap tubuh kecil Mi Young. Lee Gun berusaha sekuat tenaga menahan tangannya yang terus bergerak mendekati tubuh Mi Young.
Tapi sepertinya otak dan tangan Lee Gun tidak sinkron, sehingga tangan Lee Gun selalu saja mengarah ke tubuh Mi Young, dan akal sehat Lee Gun berusaha sekuat tenaga untuk menghentikannya. Lee Gun pun tampak tersiksa dengan situasi ini.
Lee Gun sudah pulas terlelap, dengan tangannya yang bergerak-gerak sendiri. Mi Young melihat itu sambil tersenyum. Dia merasa tingkah Lee Gun saat tidurpun sangat lucu. Mi Young kemudian membenarkan selimut Lee Gun dan ikut merebahkan dirinya sambil menatap wajah Lee Gun yang sedang tertidur nyenyak malam ini. Dia lalu berkata
“Apakah boleh…jika kau menginginkanmu?”
Keesokan paginya, seperti biasa Mi Young menemani Lee Gun berangkat kerja. Mobil jemputan Lee Gun sudah menunggu di depan. Lee Gun yang sudah bersiap masuk ke mobil tiba-tiba mendekati Mi Young dan menunjuk pipinya. Mi Young bingung dan ga ngerti dengan isyarat dari Lee Gun. Mi Young malah mengira ada sesuatu di pipinya. Lee Gun tertawa dan berkata kalau Mi Young ternyata lamban sekali dalam mencerna isyarat darinya. Tapi, sebenarnya lambannya Mi Young malah jadi pesona yang Mi Young miliki. Mi Young hanya tersipu malu.
Lee Gun ga jadi meminta Mi Yiung mencium pipinya, dia pun memilih bergerak ke mobil dan segera berangkat. Tapi tiba-tiba Mi Young menarik tangan Lee Gun membuat langkah Lee Gun terhenti, dan seketika itu juga Mi Young mencium pipi Lee Gun.
Setelah selesai mencium pipi Lee Gun, Mi Young malu dan menutup wajahnya dengan tangan.
Lee Gun tertawa senang dan tubuhnya berasa lemah. Dia bahkan sampai harus berpegangan pada pintu depan rumahnya. Dia tertawa sambil memegang pipinya yang habis di cium Mi Young. Mi Young semakin tersipu dan kemudian dia bertanya apa nanti saat jam makan siang dia boleh datang ke kantor untuk makan siang bersama Lee Gun?
Lee Gun yang masih sempoyongan efek ciuman dari Mi Young, bertanya benarkah itu? Mi Young mengangguk membenarkan dan Lee Gun memuji sikap Mi Young. Dia suka sekali Mi Young yang seperti ini.
Lee Gun menemui Dr Octopus dengan rambut berbeda kali ini. Dia bertanya dengan raut wajah memelas
“Penyakit itu tidak akan datang padaku kan?”
Dr Octopus menjawab kalau dia ga bisa menjamin yang seperti itu. Lee Gun marah dan bertanya jadi selama ini apa Dr Octopus hanya menyuntiknya dengan tinta? (LOL)
“Aku setidaknya harus hidup 20 tahun lagi.”
“
Jika kau bisa melalui usia 40 dengan selamat, jangankan 20 tahun. Kau bisa hidup selama 50 tahun. Tapi kenapa kau hanya meminta 20 tahun saja?”
Lee Gun menjawab kalau dia harus melindungi anaknya setidaknya 20 tahun, setelah itu Gae Ddong sudah dewasa dan mampu berdiri sendiri.
Hari ini adalah hari dimana D.Pitt, desainer terkenal bidang industri dan Lee Gun, Presdir Jang In Chemical menandatangani kontrak kerjasama. Wartawan sudah ada di ruang pertemuan dan langsung mengabadikan momen tersebut. Setelah selesai menandatangi kontrak mereka berdua berjabat tangan, dan tentu saja kamera wartawan mengambil adegan tersebut.
Tiba-tiba wartawan ada yang meminta agar Lee Gun dan Daniel saling merangkul. Daniel tak banyak bicara dan segera menaruh tangannya dipundak Lee Gun. Sementara Lee Gun hanya berkata kalau dia dan Daniel memang sangat dekat, jadi merangkul adalah hal biasa. Padahal dalam hati keduanya sama-sama ga suka.
Saat sesi foto ini, Lee Gun bekata pelan pada Daniel
“Ini baru permulaan. Kau pasti gugup?”
Daniel menjawab santai
“Aku bekerja lebih baik bahkan ketika gugup”
Lee Gun kemudian berkata lagi kalau dia sudah ga sabar ingin lihat saat dimana Daniel kehilangan rasa percaya diri Daniel yang tinggi itu. Daniel dengan santai menjawab kalau bukankah lebih baik jika dia berkerja dengan Jang In Chemical saat dia memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Lee Gun lalu berkata kalau dia sangat puas dengan sikpa loyal Daniel pada perusahaanya dan Daniel membalas dengan kalimat
“Aku juga berharap bisa sama puasnya denganmu sebagai suami Mi Young.”
“Aku akan menjaganya, jadi kau tak perlu khawatir.” Jawab Lee Gun tegas.
Wartawan meminta mereka berpose dengan gaya yang lain. Dan Lee Gun dengan konyolnya mengarahkan tinju ke dada Daniel seolah dia akan memukul Daniel.
Setelah semua acara itu selesai, Lee Gun kembali ke kantor dan sudah bersama Mi Young. Mi Young membuatkan makan siang untuk Lee Gun dengan nasi yang dihias seperti wajah Lee Gun. Dia juga menyiapkan nasi yang dia hias seperti wajahnya.
Mi Young menyodorkan nasi berbentuk wajah Lee Gun untuk Lee Gun dan Lee Gun bertanya kenapa ga bertukar nasi saja? Mi Young bertanya kenapa?
“Rasanya aneh memakan wajahku sendiri. Menakutkan juga. Jadi aku akan memakanmu saja?”
“Bukankah itu lebih aneh?” tanya Mi Young.
Lee Gun tertawa dan kemudian bertanya jangan-jangan Mi young mikir macam-macam ya? Mi Young menggeleng cepat dan akhirnya menyetujui ide Lee Gun barusan. Diapun menukar kotak makanan yang berisi nasi dengan gambar wajahnya dengan nasi bergambar wajah Lee Gun.
Lee Gun berkata kalau dia akan mulai memakan hidung Mi Young. Hidung Mi Young yang tajam dan manis. Mi Young tersipu. Saat Lee Gun mengambil wortel yang menjadi miniatur hidung Mi Young dan mengunyahnya, Lee Gun bergumam bahwa rasanya sangat manis.
Kemudian Lee Gun menatap Mi Young, pandangannya tertuju pada bibir Mi Young yang kecil. Lee Gun menatap itu dengan perasaan yang bercampur aduk di hatinya. Dia mulai mendekatkan wajahnya seolah berniat akan mencium Mi Young. Tapi akhirnya dia tersadar dan berkata
“Aku akan memakan bibirmu kali ini. Aku akan merasakannya.”
Lee Gun mulai bisa mengendalikan diri, dia kemudian berkata kalau sepertinya Mi Young sudah mulai berubah. Mi Young menjawab bukankah Lee Gun yang menyuruhnya untuk tidak menjadi gadis Post-it lagi. Sekarang ini dia hanya ingin menjadi ibu yang kuat untuk Gae Ddong.
“Hanya ibu yang kuat untuk Gae Ddong? Bukan sebagai lem super? Kau juga harus menjadi lem super” ucap Lee Gun sambil tertawa.
Mi Young tersenyum dan merekapun makan bersama.
Setelah selesai makan siang bersama Lee Gun, Mi Young datang ke restoran baru ibunya. Ibunya dan kakak-kakaknya sudah pindah ke Seoul. Mi Young takjub melihat restoran ibunya yang besar dan bagus.
Kini, Mi Young dan ibunya duduk berhadapan. Mi Young bertanya apa restoran ini ga melebihi batas keuangan mereka? Ibu menjawab kalau sepertinya keluarga mereka memang memiliki takdir yang bagus. Suami Mi Ja menemukan tempat ini dan ternyata harganya ga mahal.
Mi Young kemudian bertanya lagi, apa ga masalah jika ibunya tinggal jauh dari oulau Yeowol? Ibu menjawab kalau tentu saja dia merindukan pulau itu, tapi baginya sekarang tinggal dekat dengan keluarganya adalah yang terpenting.
Lagipula, dia bisa lebih sering melihat putranya Gun kalau dia ada disini. Mi Young kembali tersenyum dan kemudian bertanya apa ibu benar-benar menganggap Gun sebagai putra ibu?
“Apa menurut ibu Gun ga aneh? Terutama saat dia tertawa?” (LOL)
“Sebenarnya pertama kali ibu pikir dia memang agak aneh. Tapi setelah makin sering bertemu ibu jadi makin menyukainya.”
Mi Young pun tertawa mendengar yang dikatakan ibunya.
Karena duduk dekat jendela, Gun langusng melihat ibu mertua dan istrinya. Dia langsung mengetuk kaca lalu melambai pada kedua wanita yang dia sayangi itu. Dia menunjuk-nunjuk dirinya sebagai tanda
“Ini aku..Gun.” (hahahaha)
Restoran Ibu Tiga Putri langsung ramai diserbu pengunjung. Mi Young ikut membantu disana ditemani Lee Gun. Lalu datanglah Sek Tak ditemani Mi Suk, mereka tampak habis berbelanja. Lee Gun langsung menyapa orang kepercayaannya itu, dan Sek Tak terlihat senang melihat bosnya ada disini.
Lee Gun mulai kembali bekerja. Dia bersiap mengantar menu yang dipesan pengunjung, tapi Mi Young menyuruhnya berhenti sebentar. Lee Gun tak membantah, dan ternyata Mi Young mengusap keringat di dahi Lee Gun dengan sapu tangannya. Lee Gun menikmati saja perlakuan itu. Mi Young juga bertanya apa Lee Gun ga lelah? Lee Gun menjawab tentu saja tidak.
Kemudian Lee Gun menarik pinggang Mi Young mendekat padanya. Mi Young terkejut tapi senang. Lee Gun lalu berkata apa Mi Young ga tahu sekuat apa dia? Masak segini saja dia lelah. Bagaimana dengan kegiatan yang lain. Kalimat Lee Gun jelas saja tersirat untuk aktifitas lain yang berbau ranjang. Tapi Mi Young terlalu polos untuk mengerti hal tersebut, sehingga dia hanya tersenyum.
Untunglah ibu datang menyelamatkan putrinya yang seperti siap diterkam oleh Gun. Mi Young sampai malu dengan yang Gun lakukan tadi padanya. Terlalu mesra untuk dilihat sang ibu. Gun pun kembali bekerja dan ibu mulai meledek Mi Young yang tersipu. Ibu berkata kalau Mi Young sangat beruntung memiliki Gun sebagai suami, karena tipe seperti Gun langka sekali di dunia ini.
Malam ini, sebelum tidur Mi Young menempel foto janinnya di diary bayi yang dia buat. Dia menyiapkan diary ini untuk catatan tumbuh kembang bayi di dalam rahimnya ini. Mi Young pun mulai menulis di Diary bayi
“Halo Gae Ddong. Ini pertama kalinya ibu menyapamu. Bagaimana harimu? Ibu hari ini senang sekali di restoran nenek. Ibu bahkan lebih senang karena ada ayah bersama ibu.”
Lalu kilasan kedekatan Mi Young dan Lee Gun terulang kembali. Bagai sebuah sketsa.
Mi Young kembali melanjutkan tulisannya
“Ibu dan ayah menjadi ..”
Mi Young berhenti, dia mengelus Gae Ddong yang ada di dalam perutnya lalu melanjutkan tulisanku dengan ucapan di bibir
“Ibu dan ayah menjadi…seperti keluarga yang sesungguhnya.”
Kali ini Lee Gun terpaksa harus ikut acara pemotretan untuk iklan produk barunya yang melibatkan dia dan Daniel. Nenek Wang menyarankan Mi Yiung terlibat sebagai model. Jadi sekarang ini Lee Gun sudah ada di studio bersama Mi Young untuk sesi pemotretan.
Lee Gun merangkul Mi Young yang tersenyum manis kearah kamera.
Kemudian masih ada beberapa pose lucu dari pasangan itu.
Sek Tak dan Ji Yun ikut menemani di studio dan tersenyum senang melihat keromantisan keduanya.
Ini juga beberapa pose Lee Gun dan Mi Young
Lee Yong tampak ikut mengabadikan momen itu. Ji Yun terpesona melihat imutnya wajah Lee Yong dan mendekatinya. Ji Yun mendekati Lee Yong sambil menunjukkan kartu namanya yang menunjukkan profesinya sebagai penasihat. Dia berkata pada Lee Yong
“Kadang-kadang masalah semakin berat dan kau butuh teman bicara, maka hubungi aku.”
Lee Yong terlihat takut didekati wanita yang dewasa seperti Ji Yun. Dia semakin takut ketika Ji Yun mengedipkan mata padanya. Lee Yong terpaksa menerima kartu nama yang disodorkan Ji Yun padanya agar Ji Yun segera pergi.
Mi Young masih sibuk berpose untuk pemotretan ini selagi menunggu Daniel datang. Kali ini mereka berdua memegang balon berbentuk hati dan sama-sam tersenyum kearah kamera.
Lalu datanglah Daniel. Lee Gun memarahi Daniel yang terlambat datang. Daniel beralasan kalau dia terlalu bersemangat saat tahu dia dan Mi Young akan foto bersama, jadi sampai-sampai semalamam dia susah tidur dan ga sbaar menunggu pagi. Mi Young menyebut alasan Daniel sangat lucu dan mereka saling tersenyum satu sama lain.
Lee Gun ga suka. Dia membalikkan tubuh Mi Young hanya mengarah padanya. Dia juga meminta agar Mi Young ga gampang tertawa hanya karena lelucon bodoh dari Daniel. Lee Gun juga menyuruh Mi Young menutup mulut Mi Young. Mi Young pun patuh.
Kali ini adalah sesi foto bertiga. Dekorasi tampak sangat indah sehingga mendukung ketiga model disana. Mi Young bergaun hitam dan terlihat cantik, sementara Lee Gun dan Daniel sama-sama mengenakan jas berwarna putih. Lee Gun mendekat kearah Mi Young. Daniel yang melihat hal itu ga mau kalah. Dia pun menggeser tubuhnya agar lebih dekat dengan Mi Young.
Kemudian Lee Gun merangkul istrinya dan Daniel ga mau ketinggalan, dia ikut melingkarkan lengannya kepundak Mi Young, sehingga kedua laki-laki itu tampak tengah merangkul Mi Young yang ada di tengah-tengah mereka.
Pose selanjutnya, Lee Gun merebahkan kepala di bantal bentuk hati yang ada di paha Mi Young. Setelah fotografer mengambil pose itu, Daniel langsung menarik bantal yang dipakai Lee Gun dan menggunakannya untuk menutup wajah Lee Gun agar tak terlihat kamera.
Lee Gun ga mau kalah, dia berdiri saat tahu wajah Daniel terlalu dekat dengan wajah istrinya. Kemudian dia menyusupkan wajahnya dianatra wajah Daniel dan Mi Young, bahkan dia sengaja menempel wajahnya semakin dekat dengan wajah Mi Young dan Daniel hanya menatap heran bercampur kesal.
Pose kali ini, Lee Gun sampai harus memukul tangan Daniel yang merangkul istrinya. Tapi Daniel tak mau memindahkan tangannya itu sehingga Lee Gun terpaksa menutup wajah Daniel dengan bantal berbentuk hati yang dia pegang. Mereka masih saja bertengkar sampai sesi di kursi itu berakhir.
Kali ini dekorasi berubah. Sesi foto masih bertiga, namun ketiga model duduk bukan di sofa seperti tadi. Lee Gun menggenggam tangan Mi Young. Daniel jelas ga mau kalah, diapun memengang tangan Mi Young yang satunya, dan Lee Gun terlihat kesal karenanya.
Lalu Lee Gun mencium tangan Mi Young. Sementara Daniel hanya menggenggam tangan Mi Young dengan kedua tangannya.
Dan tibalah sesi foto yang tidak melibatkan Mi Young. Mi Young berlari kearah Ji Yun. Lee Gun dan Daniel terlihat ogah-ogahan harus foto bersama. Mereka menampakkan wajah tak suka di kamera. Daniel memegang lengan Lee Gun dengan sangat kuat, seolah sengaja melakukan itu, dan Lee Gun hanya bisa meringis menahan sakit. Kedua pria itu malah seperti berkelahi sata disuruh pose bersama.
Sesi foto selesai sudah. Ji Yun merepet kearah Lee Yong, sementara Mi Young mengecek pesan di ponselnya. Tiba-tiba ada panggilan masuk dan seketika raut ceria Mi Young berubah sendu. Daniel melihat itu. Dia tahu ada sesuatu yang buruk terjadi.
Acara pemotretan sudah selesai, Lee Gun berniat mengantar Mi Young sebelum dia kembali ke kantor. Tapi Mi Young menolak. Dia berkata biar dia pulang sendiri saja. Lee Gun ga mau, lalu Daniel menawarkan tumpangan untuk Mi Young karena kebetulan dia juga akan ke kafenya, jadi mereka searah. Lee Gun ga terima Daniel yang mengantar istrinya pulang, Daniel menjawab kalau dia kan Oppa tetangganya Mi Young. Jadi apa salah kalau dia mengantar tetangganya pulang? Tak disangka Mi Young menerim tawaran Daniel untuk pulang bersama. Dia berkata pada Daniel kalau menurutnya itu ide yang baik. Lagipula Daniel juga akan ke kafe. Jadi dia bisa sekalian. Lee Gun ingin melarang, tapi dia tak kuasa menolak.
Sepanjang perjalanan wajah Mi Young terlihat murung. Daniel berkali-kali menatap wajah Mi Young yang seolah cemas akan sesuatu. Daniel bertanya apa sesutau terjadi pada Mi Young? Mi Young menjawab tidak, dia hanya sebenarnya harus ke suatu tempat. Daniel berkata kalau dia akan mengantar Mi Young ke tempat itu, jadi sebutkan saja Mi Young mau kemana.
Mi Young pun berkata, kalau bisa tolong turunkan dia di daerah Gangnam.
Dan..sampailah Mi Young di tempat tujuannya. Sebuah kafe mewah yang ada di Gangnam, dan disana sudah ada Nam Se Ra menunggunya. Ternyata raut murung, sedih, cemas dan galau tadi adalah karena Se Ra mengajak Mi Young bertemu. Bertatap muka dan bicara berdua saja.
Setelah duduk berhadapan Se Ra langsung bertanya kalau dia tahu Mi Young pasti terkejut karena tiba-tiba dia mengajak bertemu. Mi Young membenarkan walau hanya sedikit. Tapi ga masalah karena dia juga ingin bertemu dengan Se Ra.
“Kim Mi Young…apa kau mencintai Gun?”
Mi Young terkejut mendapat pertanyaan itu. Jemarinya hanya bisa saling bertaut untuk menghilangkan gugup di hatinya. Bagaimana dia harus menjawab pertanyaan itu? Apa boleh dia berkata kalau dia memang mulai mencintai Gun?
Mi Young ga menjawab dan balik bertanya kenapa Se Ra bertanya seperti itu padanya?
“Saat terkahir aku bertemu Gun, dia bilang bahwa dia merasa bertanggung jawab padamu. Dia bilang dia harus bersamamu karena kau ibu dari anaknya. Saat itu aku tak menyadarinya, tapi sekarang aku sudah pikirkan dan aku masih belum mengerti. Pasangan yang sudah menikah, yang bersama hanya karena rasa tanggung jawab atas seorang anak, bagaimana mungkin hubungan seperti itu bisa berjalan dan bertahan? Tidak ada rasa cinta diantara kalian. Apakah hidup seperti itu tidak menjadi masalah bagimu? Jika aku adalah kau aku akan membencinya dan sangat menderita bersama. Kurasa itu juga yang dirasakan Gun. Aku yakin itu.”
Mi Young hanya mampu menunduk, menahan tangis. Semua yang dikatakan Se Ra benar. Tapi dia tak membenci Gun. Dia malah mulai mencintainya. Selama bersama Gun, tak sekalipun laki-laki itu membuatnya menderita. Tapi dia juga harus ingat, bahwa mungkin yang dikatakan Se Ra benar. Gun yang menderita bersamanya. Bersama wanita yang sama sekali ga dicintainya. Ya..mungkin seperti itu yang kini dirasakan Gun, dibalik semua sikap manisnya. Di balik semua sikap hangatnya. Dan dia…dia ga mau membuat Gun menderita hidup bersamanya atau bahkan membencinya.
Bersambung ke part 2
Celotehanku :
Daripada belah tengah rambutnya Lee Gun, mending dikucir keatas seperti waktu sesi foto, lebih keren. Iya gaaa? Hehehe
Lem Super? Gun selalu berkata seperti itu pada Mi Young. Dan aku sadar kalau sekarang Mi Young berhasil jadi lem yang sangat super sehingga membuat Gun terus menempel padanya.^^