[Sebelumnya]
Goo Hae Yong melangkahkan kakinya menuju altar dan dia sempat melewati Nam Sang Hyo—mantan istrinya. Dalam hati Hae Yong berkata
“Nam Sang Hyo..inilah akhir.”
Saat itulah, Hae Yong berhenti karena ada tetesan yang jatuh dan tetesan itu berwarna merah. Seperti darah. Hae Yong menatap ke atas, dan tak lama setelah tetesan itu jatuh, sesosok tubuh pria jatuh tepat di depan mata Hae Yong. Pria yang berlumuran darah dan mewarnai karpet putih yang diinjaknya saat ini.
Semua tamu histeris dan langsung berlarian keluar melihat hal mengerikan itu.
Nam Sang Hyo langsung mengatasi keadaan itu, dia meminta Yeong Mi untuk membantu para tamu yang sekarang psti tengah berebut keluar di pintu depan. Selain itu sang Hyo langsung meminta bantuan yang lain, dengan mengabarkan kalau ada kecelakaan di aula pernikahan, dan dia harap bantuan segera datang.
Melihat Hae Yong masih tertegun di tempatnya berdiri, membuat Sang Hyo segera mengambil kain putih dan menutup wajah Hwang Dong Bae. Kini diantara jasad itu mereka saling bertatapan.
Sang Hyo menyarankan agar Hae Yong segera menemui Soo Ah karena pasti Soo Ah terkejut ini terjadi di pernikahan kalian.
Jo Sung Gyum berniat segera melihat lokasi kejadian, tapi Lee Mo Yang melarangnya. Moo Yang berkata kalau sudah ada Sang Hyo disana. Sang Hyo kan manager perencanaan pernikahan, jadi biarkan Sang Hyo mengatasi semua ini. Sung Gyum menolak. Tapi Moo Yang bersikeras kalau Sang Hyo bisa mengatasi ini dengan baik.
Sung Gyum pun memilih tak membantah walau dia merasa sangat kesal.
Seorang tamu kakek-kakek yang dari awal sudah melihat ada yang janggal di atap aula ini pingsan, dan istrinya panik. Sepertinya si kakek pingsan karena kaget, dan kini jantung kakek berhenti berdetak. Sang Hyo mencoba untuk membantu menyadarkan kakek tersebut dengan menekan dada si kakek, dan berharap dengan gerakan ini detak jantung kakek bisa kembali. Akhirnya kakek tersebut membuka mata, dan Sang Hyo menyuruh stafnya untuk segera menelpon ambulans.
Sementara itu di luar, seorang pria dengan gaya cuek mencoba masuk ke aula pernikahan dan tentu saja dihadang oleh petugas keamanan. Pria tersebut bersikeras kalau dia harus masuk ke dalam. Tapi akhirnya dia menunjukkan kartu identitasnya yang ternyata dia adalah ketua tim kepolisian Nambu—Kim Geum Bo. Kepala departemen keamanan yang bernama Cha Dong Min meminta maaf atas sikap kasar stafnya tadi dan mempersilakan Geum Bo mengecek TKP.
Yeo Eun Joo sedang kesulitan menghadapi wartawan yang terus menanyai. Dia mencoba menjawab sebisa mungkin tanpa menimbulkan kesan buruk untuk hotel mereka. Eun Joo berkata kalau kejadian seperti ini kan biasa dialami di sebuah hotel. Jadi ga ada yang perlu dilebih-lebihkan. Seorang reporter berkata mana bisa ini biasa saja. Seorang yang telah menjadi mayat jatuh dari atap aula pernikahan dimana acara pernikahan sedang berlangsung. Ini hal yang bahkan belum pernah terjadi di hotel manapun.
Eun Joo terpojok, dan berkata kalau memang ini bukan sesuatu yang umu terjadi, tapi yang namanya orang meninggal bisa dimana saja dan kapan saja kan? Saat itulah Sang Hyo datang. Dia sudah mendapat pesan kalau Eun Joo sedang kesulitan makanya dia muncul disini. Dan salah seorang reporter yang bertanya diawal tadi ternyata adalah wanita yang datang ke kantor Hae Young setelah lari pagi. Wanita yang memuja ketampanan Hae Young. Dia sepertinya juga kenal dengan Sang Hyo karena terlihat dia langsung mundur dan memilih tak terlihat oleh Sang Hyo.
Nam Sang Hyo, seorang wanita yang penuh percaya diri. Segugup apapun dia saat ini, dia berani menghadapi wartawan dan bisa menjelaskan semua dan membuat para wartawan tak terus bertanya. Dia dengan santainya juga menunjukkan kalau kecelakaan yang terjadi tadi tidak mengganggu aktifitas hotel, karena semua masih berjalan seperti biasa.
Dengan ramahnya Sang Hyo juga meminta para wartawan untuk makan dulu, karena jamuan pernikahan belum tersentuh dan dia jamin rasanya enak. Para wartawan tentu ga melewatkan kesempatan makan gratis ini. Lumayan bisa hemat. Hahaha
Setelah semua wartawan pergi, wanita yang tadi bersembunyi muncul kembali dan bertanya sendiri apa Sang Hyo yang menyiapkan acara pernikahan Hae Young. Dia pun terkejut. Bagaimana bisa menyiapkan acara pernikahan untuk mantan orang yang disukai?
Jo Sung Gyum tersenyum senang mendengar laporan kalau Sang Hyo bisa mengatasi masalah ini dengan baik. Dia bahkan masih menyebut Sang Hyo yang merupakan mas depan hotel.
(Baru 9 menit awal aja senyum manis Sung Gyum sudah bertebaran di mataku. Jari-jari jadi lemes, ga kuat…hahahaha)
Para polisi sudah mensterilkan TKP, dan mulai menyelidiki. Alat yang digunakan membunuh sudah ditemukan, dan diamankan. Geum Bo menemukan dompet lain di atas darah korban dan sepertinya bukan dompet korban. Karena dompet korban sudah diamankan. Ternyata itu adalah dompet Goo Hae Young. Mungkin terjatuh saat Hae Young syok tadi, tapi yang jelas Geum Bo akan menyelidikinya.
Di ruang mempelai wanita, Jung Soo Ah masih terisak karena pernikahannya batal. Hae Young sendiri masih teringat akan Sang Hyo. Dia tahu tadi Sang Hyo juga syok, tapi Sang Hyo memilih menyuruhnya untuk menenangkan Soo Ah. Hae Young pun meminta Soo Ah berhenti menangis. Soo Ah kesal karena Hae Young sepertinya tak sekesal dirinya akan gagalnya pernikahan ini.
Hae Young menoleh menatap Soo Ah dan dia sedikit terkejut, karena tampang Soo Ah sudah berantakan. Diapun berkata kalau kejadian tadi memang membuatnya terkejut, tapi kejadian yang ini membuatnya lebih terkejut. Hae Young yang ga berani menatap Soo Ah mengambil cermin dan menyuruh Soo Ah melihat wajah Soo Ah sendiri.
Soo Ah pun terkejut melihat wajahnya yang sungguh luar biasa kacau. Itu membuatnya menangis semakin keras.
Sang Hyo datang ke ruang mempelai wanita dan mendapat tamparan cukup keras dari Soo Ah. Dengan penuh emosi Soo Ah bertanya apa yang akan Sang Hyo lakukan dengan gagalnya pernikahannya ini? Sang Hyo hanya menunduk dan berkata kalau dia benar-benar ga tahu harus melakukan apa untuk menghibur Soo Ah.
“Menghibur katamu? Apa gunanya itu sekarang? Katanya kau akan memberikan pernikahan yang sempurna. Katamu ini akan jadi pernikahan terbaik?!!”
Sang Hyo membungkuk dalam dan meminta maaf pada Soo Ah. Hae Young tak tega melihat Sang Hyo diperlakukan seperti ini oleh Soo Ah sehingga dia meminta Soo Ah berhenti. Hae Young berkata dia dan Soo Ah akan pergi, dan Sang Hyo menjawab kalau sekarang situasi sudah aman, jadi Hae Young dan Soo Ah bisa pergi dengan tenang.
Soo Ah menolak, dia ga mau pergi dengan seperti ini. Belum puas rasanya Soo Ah menghukum Sang Hyo, kini dia meminta Sang Hyo berlutut di depannya.
“Berlutut di depanku dan minta maaf sekarang juga.”
Sang Hyo tak bergerak sama sekali, dia tak segera melakukan apa yang Soo Ah minta, membuat amarah Soo Ah semakin meledak. Tangan Soo Ah sudah siap melayang untuk menampar Sang Hyo, tapi Hae Young menahanya. Dan sebuah tangan lain menggenggam tangan Sang Hyo dan menjadi benteng Sang Hyo atas tamparan yang akan melayang di pipi Sang Hyo. Orang itu tentu saja Jo Sung Gyum yang mempesona.
Sung Gyum meminta Sang Hyo segera pergi sekarang juga. Hae Young melihat genggaman tangan Sung Gyum di tangan Sang Hyo dan entah mengapa hatinya terusik karena hal itu. Sang Hyo akhirnya tak membantah karena Sung Gyum berkata ini adalah perintahnya.
Setelah hanya bertiga, Sung Gyum mengatakan kalau dirinya adalah GM di Hotel ini. Dan memperlakukan pegawainya seperti tadi rasanya tak pantas dilakukan untuk pengantin secantik Soo Ah. Hae Young yang sepertinya ga suka dengan Sung Gyum karena terlalu dekat dengan Sang Hyo bertanya apa bisa seorang GM ikut campur atas urusan salah seorang karyawan seperti ini?
Sung Gyum menjawab kenapa ga bisa, Sang Hyo adalah orangnya.
“Bukankah wajar jika aku melindungi orangku?”
Sung Gyum juga berkata kalau atas nama Sang Hyo dia minta maaf untuk semua kejadian hari ini. Hae Young langsung menjawab ga perlu. Dia terdengar dingin saat mengatakan hal tersebut, membuat Sung Gyum menatap dengan heran.
“Tolong jangan lakukan apapun demi kebaikan Nam Sang Hyo. Apapun. Itu tidak perlu.”
Di dalam mobil saat perjalanan pulang, Soo Ah memuji Sung Gyum yang tampan. Hae Young tak suka Sung Gyum dipuji sehingga berkata apa mata Soo Ah agak ga waras karena pernikahan Soo Ah berantakan? Soo Ah cuek saja dan terus berkata kalau Sung Gyum juga sangat keren. Soo Ah juga berkata bukankah Sung Gyum itu pria yang dilamar Sang Hyo? Mendengar kalimat itu membuat kekesalan Hae Young bertambah. Dia menepikan mobilnya dan berhenti. Setelah itu dia keluar dan melepas semua hiasan di mobil yang menandakan kalau mobil ini adalah mobil pengantin.
Soo Ah yang di dalam mobil menurun kaca jendela dan bertanya apa Hae Young cemburu? Soo Ah bahkan tersenyum manja menatap Hae Young. Soo HA pun berkata yakin kalau Hae Young pasti sangat mencintainya karena Hae Young secemburu itu padahal dia hanya memuji Sung Gyum. Hanya memuji saja. Hae Young ga bisa berkata apapun, sehingga dia hanya meledakkan sebuah balon yang dipegangnya di depan wajah Soo Ah membuat Soo Ah sangat kaget.
Jika saja Soo Ah tahu bahwa dia sangat cemburu pada Sung Gyum yang membela Sang Hyo, dan pada gossip yang menyebar bahwa Sang Hyo lah yang melamar Sung Gyum.
Kim Geum Bo sedang menginterogasi Nam Sang Hyo. Sung Gyum yang mendengar hal tersebut dari sekretarisnya langsung masuk ke ruangan dimana Sang Hyo berada dan dengan gagahnya berkata pada Geum Bo, kalau dia harus membawa Sang Hyo pergi.
“Dia adalah orang yang sudah berlarian kesana kemari seharian ini, tanpa mengurus dirinya sendiri. Jika ada hal lain yang ingin kau tanyakan, silakan datang besok.”
Eun Joo yang awalnya tersenyum melihat Sung Gyum akhirnya cemberut saat melihat tangan siapa yang Sung Gyum tarik saat ini. Young Mi yang ada di samping Eun Joo berkata sepertinya Eun Joo ga akan bisa maju jika lawannya adalah Sang Hyo. Eun Joo menatap Young Mi dan bertanya berani bertaruh berapa Young Mi? Young Mi menjawab bagaimana jika 300 juta won? Eun Joo pun berteriak kesal mendengar besarnya angka taruhan Young Mi, yang sama saja mengatakan kalau dia sudah ga berpeluang lagi.
Sung Gyum membawa Sang Hyo masuk ke kamar hotel yang sepertinya VIP. Disana Sang Hyo berkata kalau masih banyak yang harus dia selesaikan. Sung Gyum menjawab bahwa dia suka wanita yang cakap. Menurutnya wanita seperti itu sangat menawan, tapi dia juga suka wanita yang bisa istirahat saat wanita itu membutuhkan. Lagipula hari ini Sang Hyo sudan melakukan semua dengan baik, jadi beristirahatlah. Dia juga ga akan menyuruh Sang Hyo untuk membayar harga sewa di kamar ini kok.
Sung Gyum bahkan memuji Sang Hyo yang sangat cantik hari ini. Sang Hyo menunduk malu mendengarnya. Tapi tak lama setelah itu Sang Hyo tiba-tiba menangis. Sung Gyum yang melihat hal tersebut langsung mengusap air mata di pipi Sang Hyo. Sang Hyo hanya menatap dalam dia kearah Sung Gyum. Sementara Sung Gyum hanya menatap Sang Hyo dengan tatapan lembut.
(Kalau tatapan mata Sung Gyum racun, udah mati berkali-kali akunya..Mati idup lagi, ditatap mati lagi. Hahaha)
Hae Young sudah sampai di depan rumah Soo Ah, dia menyuruh Soo Ah segera keluar dari mobilnya. Soo Ah bertanya apa Hae Young ga akan membukakan pintu mobil untuknya. Hae Young menjawab dengan malas kalau Soo Ah kan punya tangan, ya buka sendiri dong. Soo Ah cemberut tapi kemudian tersenyum dan bertanya apa Hae Young masih marah karena cemburu tadi? Hae Young yang sedang sangat malas menanggapi Soo Ah memilih keluar dan membukakan pintu untuk Soo Ah, agar Soo Ah ga berlama-lama dengannya.
Soo Ah pun keluar dan meminta agae Hae Young ga terus-terusan marah padanya. Dia janji dia ga akan bicara pria lain lagi di depan Hae Young. Soo Ah juga berkata kalau seberapa tampannya Sung Gyum, dimatanya tetap Hae Young yang terbaik.
Hae Young bertanya apa cuma di mata Soo Ah saja? Bagaimana di mata wanita lain, contohnya di mata Sang Hyo si musang? Apa mungkin Sung Gyum terlihat lebih baik daripadanya?
Soo Ah menjawab tentu saja di mata wanita manapun Hae Young adalah yang terbaik. (Kecuali di mataku deh. Buat aku Sung Gyum yang bisa bikin aku meleleh terus membeku. Hahaha)
Tapi ternyata Soo Ah meralat ucapannya dengan berkata
“Maksudku tadi adalah, pria itu tentu jauh lebih baik dari Oppa di mata Nam Sang Hyo.”
Hae Young kembali kesal dan dengan galaknya menyuruh Soo Ah segera pergi.
Nam Sang Hyo baru saja selesai mandi malam ini. Tiba-tiba dia teringat kalimat Dong Bae yang berkata kalau Dong Bae bisa mengacaukan pernikahan Hae Young jika Sang Hyo meminta. Entah mengapa mengingat itu membuat bulu kuduk Sang Hyo berdiri, dan dia sedikit takut.
Sang Hyo kini tengah menatap ke cermin, dan dia merasa hawa-hawa mistis mulai terasa. Dia menengok ke belakang dan ternyata di belakangnya berdiri Dong Bae yang tengah menatapnya. Sang Hyo berteriak keras ketakutan.
Tapi, itu hanyalah mimpi belaka. Sang Hyo bangun di tidur malamnya dengan kepala pusing dan perasaan ngeri. Sang Hyo memilih minum karena sepertinya dia ga bisa tertidur kembali. Saat itulah, sekelebat bayangan seolah lewat dibelakangnya. Dia bisa merasakan itu. Sang Hyo mulai takut dan teringat perkataan Dong Bae padanya yang bertanya apa Sang Hyo suka jika dia membuat kekacauan?
Sang Hyo memberanikan diri menengok ke belakang. Dan ternyata tak ada siapapun disana. Sang Hyo pun menenangkan dirinya, dan meyakinkan diri kalau semua hanya halusinasinya saja.
Tapi ternyata ketika Sang Hyo melihat ke samping tempat tidurnya saat itulah dia melihat Hwang Dong Bae tengah duduk di kursi yang ada di dekat jendela kamarnya. Dong Bae tampak tersenyum menatapnya. Dan Sang Hyo pun histeris berteriak ketakutan.
Namun, lagi-lagi itu hanyalah mimpi buruk semata. Sang Hyo kembali bangun dengan bermacam perasaan takut. Dia kemudian menyalakan semua lampu di kamarnya ini sambil memohon agar Dong Bae ga terus muncul di tempat ini. Bukan dia yang menginginkan Dong Bae mati. Dia sungguh-sungguh.
Tapi tiba-tiba Sang Hyo mendengar ada yang masuk ke kamarnya, dan Sang Hyo kembali ketakutan. Dia bersembunyi di balik selimut dan meyakinkan dirinya kalau ini hanya mimpi. Setelah itu, selimut Sang Hyo ditarik turun dan Sang Hyo langsung berdiri ketakutan dan karena dia bergerak sangat cepat dia ga sadar kalau dia sudah tanpa sengaja mendorong Eun Joo. Ternyata Eun Joo hanya berniat membangunkannya saja.
Sang Hyo pun melihat jam di samping meja tempat tidurnya yang ternyata menunjukkan pukul sepuluh pagi. Oh..ya ampun dia tertidur begitu lama dan terlambat bekerja.
Bersambung ke part 2
Celotehanku :
Ga lucu ah di part Sang Hyo mimpi. Aku kira beneran. Ternyata dua kali mimpi.
Tapi kalau liat Jung Gyum sekece itu, badai—badai daaaahhh..hahahaha