[Sebelumnya]
Lee Gun sampai di dekat restoran Ibu Tiga Putri dimana Mi Young sedang duduk di luar sambil menggendong anak Mi Ja. Mi Young tentu saja tak menyadari kehadiran Lee Gun, karena dia tengah asik mengajak keponakannya bercanda.
Lee Gun hanya sebentar melihat Mi Young karena setelah itu dia memutuskan pergi. Ada hal yang harus dia ketahui sebelum dia memilih hidup bersama Mi Young.
Di parkiran, Lee Gun menunggu Dr Octopus, dan setelah Dr Octopus lewat Lee Gun keluar dari tempatnya bersembunyi yang tentu membuat Dr Octopus kaget. Lee Gun langsung bertanya apa penyakitnya sudah mulai menyerang? Dia mau Dr Octopus jujur padanya mengenai ini.
Dr Octopus hanya berkata kalau Lee Gun harus banyak istirahat. Lee Gun bertanya lagi apa pingsan dan amnesia sesaatnya kemarin ada hubungannya dengan penyakit itu? Dr Octopus ga punya pilihan lain, dia berkata kalau dulu ayah Lee Gun juga mengalami gejala yang sama seusia Lee Gun dulu.
“aku belum bisa memastikan. Tapi semua memang mirip.”
Lee Gun melangkah lunglai membelakangi Dr Octopus. Dr Octopus lalu berkata agar Lee Gun ga usah khawatir dulu, semua bisa saja salah. Lee Gun dengan wajah sedih dan tangis tertahan menjawab
“Bagaimana aku tidak khawatir? Nenekku, Mi Young, dan Gae Ddong…keluargaku. Banyak yang harus kupikirkan.”
Lee Gun berbalik menatap Dr Octopus dan berteriak bagaimana bisa dia tidak khawatir? Lee Gun hampir tak kuasa menahan tangisnya.
Kenapa semua harus seperti ini disaat dia benar-benar ingin membangun keluarga yang harmonis bersama Mi Young?
Mi Young ada di Kafe Daniel. Daniel mengembalikan Mug Gun yang sudah disiapkan Mi Young waktu itu. Mi Young meminta maaf karena akhir-akhir ini dia merasa seolah bukan dirinya. Daniel bertanya bagiamana jika Lee Gun ga bisa mengingat kembali?
“Aku memilih tidak memikirkan yang buruk-buruk. Aku akan mempercayai dan menunggunya.” jawab Mi Young penuh senyum.
Daniel tak tahu harus berkata apa, dia kemudian hanya bilang kalau dia akan ke Perancis minggu depan karena kerjasamanya dengan Lee Gun juga sudah berakhir. Jadi dia berencana menjual kafe ini. Dia juga hampir kehilangan harapan menemukan keberadaan adiknya disini.
Mi Young sedikit terkejut karena ini terlalu mendadak untuknya. Tapi dia tetap menghormati keputusan Daniel.
Setelah selesai dengan Daniel, Mi Young datang ke kelas hamil. Ini adalah kelas terakhinya. Seperti biasa dia memilih duduk di belakang. Park Hi Ji menjelaskan kalau tugas terakhir mereka di kelas ini adalah menulis surat penuh cinta untuk calon anak mereka semua.
Semua peserta sudah siap menulis, termasuk Mi Young. Berkali-kali Mi Young menatap ke arah pintu berharap siapa tahu Lee Gun akan muncul seperti waktu dulu ketika mereka menjahit pakaian untuk Gae Ddong. Tapi kali ini ga ada Lee Gun dan itu membuat Mi Young sedikit sedih.
Mi Young mulai fokus menulis, dia berperan sebagai Lee Gun di surat itu. Bahkan Mi Young sengaja membuat suaranya terdengar berat agar lebih mirip seperti Lee Gun. Mi Young menulis
“Gae Ddong…ini ayah.”
Kemudian Mi Young mengganti tulisan itu dengan kalimat
“Gae Ddong..ini aku Gun…Hahahaha”
Mi Young mencoba menirukan tawa Gun yang aneh itu walau pelan. Lalu tiba-tiba terdengar suara tawa Lee Gun. Mi Young kaget dan ternyata Gun memang benar ada di pintu dan sedang melangkah masuk. Lee Gun terus tertawa dengan tawanya yang khas.
Gun duduk di samping Mi Young dan masih berpura-pura amnesia, dia hanya berkata kalau sekarang dia tahu Mi Young tengah mengandung anakknya. Jadi dia akan melakukan tugasnya sebagai seorang ayah. Mi Young menanggapinya dengan senyum manis. Diapun meminta Mi Young yang menulis surat untuk anak mereka, sementara dia yang memilih kata-katanya.
Lee Gun mulai berkata
“Gae Ddong…dunia ini sedang berkembang dan hidup ini sangat indah.”
Tapi tiba-tiba, Lee Gun mengganti kalimatnya. Dia berkata kalau dia harus lebih realistis. Mi Young tak protes, dan bersiap menulis kembali. Kali ini Lee Gun berkata
“Gae Ddong..hidup ini sangat sepi dan dunia ini sangat keras. Kekayaan dan ketenaran itu tak ada gunanya kecuali jika kau berumur panjang. Itu artinya..kau harus berusaha yang terbaik untuk bertahan hidup di dunia ini. Berusahalah hindari stress dan berusaha agar tak telalu keras bekerja dan hanya memakan makanan sehat. Hati-hati pada Anjing, mobil, dan api.”
Mi Young sudah mulai merasa surat Lee Gun sangat aneh. Dia hanya menatap Lee Gun, tapi Lee Gun terus saja melanjutkan kalimatnya. Kemudian Mi Young bertanya apa isi surat ini ga terlalu serius untuk anak mereka nanti, padahal ini kan surat kasih sayang? Lee Gun menjawab kalau ini adalah surat untuk mengajarkan anak mereka bagaimana cara hidup nanti. Jadi dia mau Mi Young terus menulis selagi dia masih ingat dan masih serius.
Setelah acara di kelas hamil selesai, Mi Young dan Lee Gun ada di restoran ikan pari mentah yang dulu pernah dimakan Mi Young di tempat ini dan juga bersama Lee Gun. Mi Young tiba-tiba tertawa membuat Lee Gnun heran. Mi Young lalu menjelaskan kalau dulu saat pertama kali mereka disini, Lee Gun menyumpal hidung Lee Gun dengan kapas karena Lee Gun ga tahan dengan bau masakan ini. Lee Gun tersenyum dan menyebut kalau itu sangat konyol. Mana mungkin dia seperti itu.
“Aku ini seorang pria yang ga pernah kehilangan martabatnya.”
Mi Young lalu menggeleng dan berkata kalau Lee Gun salah. Banyak kok hal-hal yang mungkin bagi Lee Gun terdengar konyol tapi Lee Gun memang pernah melakukannya, seperti contohnya lari terbirit-birit karena takut anjing. Lee Gun juga pernah karaoke bersama ibunya dan teman-teman ibunya.
“Kau benar-benar suami yang baik. Kau selalu membuatku tersenyum.”
“Lalu..apakah aku pernah menyakitimu? Atau membuatmu menangis?” tanya Lee Gun.
Mi Young menggeleng dan menjawab kalau Lee Gun ga pernah sekalipun membuatnya menangis. Sedikitpun ga pernah. Lee Gun bahkan merubahnya dari gadis post-it menjadi gadis lem super. Dia bahkan pernah jadi tuan putri dalam semalam seperti di film-film karena Gun.
Lee Gun pun ingat saat di Macau, dia merubah penampilan Mi Young hanya untuk membalas rekan kerja Mi Young yang sudah merendahkan Mi Young kala itu. Mi Young benar-benar membuatnya terpesona karena tampil sangat cantik kala itu.
“Tapi Kim Mi Young tak ada yang bisa bersamamu selamanya, kau tahu itu kan? Pada akhirnya kau harus berjuang sendiri.”
“Aku berusaha hidup seperti itu karena aku ingin menjadi kekuatanmu sehingga kau bisa bersandar padaku seperti aku bersandar padamu. Pada saat kau mengingat semua kembali, aku ingin bisa bersama denganmu lagi.”
Kemudian Mi Young memberi hadiah ulang tahun yang Gun minta beberapa hari lalu. Hadiah ini disebut Mug Gun. Gun menerima dan melihat hadiah tersebut. Mi Young bertanya bagaimana menurut Lee Gun? Gambar itu persis seperti Lee Gun kan? Lee Gun terdiam, dia menahan tangisnya karena rasa haru dengan semua ini.
Untuk menutupi perasaannya itu Lee Gun tiba-tiba mencomot daging pari mentah yang didepan Mi Young dan memakannya. Mi Young menjadi heran dan bertanya apa Lee Gun baik saja makan makanan itu? Lee Gun ga suka. Mi Young langsung menuang air putih untuk Lee Gun agar Lee Gun bisa menghilangkan rasa tak enak dari ikan pari mentah tersebut.
Lee Gun ada di kantor dan Sek Tak masuk membawakan dokumen yang harus Lee Gun setujui, dia juga membawa rancangan acara untuk menghibur Mi Young karena akhir-akhir ini Lee Gun membuat Mi Young mengalami masa sulit. Lee Gun melihat rancangan acara itu sambil bergumam apa ini seperti menyalakan kembang api ditepi sungai? Sek Tak meminta Lee Gun ga membahas kejadian waktu itu. Dia gugup sekali karena saat itu kembang api tak mau menyala denga benar.
Tapi tiba-tiba Sek Tak sadar. Dia bertanya senang apa Lee Gun sekarang sudah ingat semuanya? Sek Tak senang dan Lee Gun tertawa keras melihat tingkah konyol Sek Tak. Sek tak berniat memberitahu Mi Young, tapi langsung dilarang Lee Gun. Lee Gun mau Sek Tak merahasiakan hal tersebut dari Mi Young saat ini.
“Kurasa semua karena penyakit genetikaku yang bodoh itu. Aku tak bisa membayangkan betapa aku akan membuatnya menderita”
Sek Tak pun memandang Lee Gun dengan raut wajah sedih, dia tahu Lee Gun tersiksa dengan keadaan ini dan berusaha menikmatinya sendiri tanpa menyusahkan orang-orang yang Lee Gun sayang. Seberapapun menderita Lee Gun ga ingin membuat Mi Young atau yang lain ikut menderita karenanya.
Lee Gun mengajak Se Ra bertemu. Se Ra snenag karena sebenarnya dia juga ingin bertemu dengan Lee Gun hari ini. Dia jujur agak terkejut karena waktu itu Lee Gun tiba-tiba pergi pergi meninggalkannya.
“Se Ra..kita berpisah saja.”
“Kenapa..? Ini karena dia kan? Karena Kim Mi Young?”
“Tidak. Aku juga akan menyelesaikan masalah ini dengannya.” Terang Lee Gun.
Lee Gun juga meminta maaf karena enam tahun mereka yang berharga harus berakhir sia-sia. Semua ini adalah salahnya dan bukan salah Se Ra. Jadi dia mau Se Ra tidak terluka karena perpisahan ini. Se Ra menangis, dia menyalahkan Mi Young karena Mi Young lah yang membuat semua ini terjadi. Jika saja taka da Mi Young maka semua pasti tak akan seperti ini. Dia ga bisa melepaskan Lee Gun. Bagaimana bisa dia melepaskan Lee Gun? Dia ga pernah membayangkan hidupnya tanpa Lee Gun.
Lee Gun hanya diam, dia tak berkata apapun. Dia menyesal membuat Se Ra mengalami semua hal ini.
Daniel Pitt ada di klub dimana temannya menjadi DJ, karena dia akan pamit pergi ke Perancis dan kemungkinan dia ga akan kembali. Saat Daniel akan berjalan pulang, dia menagkap lengan seorang perempuan yang akan terjatuh dan bertanya
“Apa kau baik-baik saja.”
Ternyata perempuan itu adalah Se Ra. Daniel ingat kalau perempuan ini adalah tunangannya Lee Gun dulu. Se Ra tampak mabuk dan mulai ga bisa berdiri tegak. Tubuhnya sempoyongan makanya tadi dia nyaris terjatuh.
Daniel tiba-tiba berkata
“Maaf sebelumnya. Tapi, meski kau sangat menderita jangan menyakiti orang lain dengan alasan itu. Kau sepertinya sedang terluka. Dan kau akan menjadi semakin dingin karenanya.”
Se Ra tertawa dan mengucapkan terima kasih atas nasihat yang Daniel berikan. Tapi dia ga bisa menerima nasihat Daniel tersebut.
“Kau tahu..aku sudah banyak kehilangan dan menderita. Dunia ini mungkin hangat dan indah untukmu, tapi bagiku hanya ada satu hal yang tersisa…rsa sakit.”
Lee Gun meminta Pengacara Yong datang. Pengacara Yong menyerahkan surat perjanjian cerai yang sudah direvisi. Pengacara Yong membacakan surat tersebut yang ternyata berisi bahwa Mi Young dan Lee Gun akan bercerai jika Mi Young yang memintanya. Mi Young juga akan mendapatkan tunjangan meskipun Mi Young menolak. Dan yang terakhir Lee Gun dan Mi Young kan membagi hak asuh anak mereka dengan adil hingga anak mereka berusia dewasa.
Secara mengejutkan Lee Gun merobek surat perjanjian cerai tersebut dan membuat Pengacara Yong terheran-heran. Lee Gun berkata kalau sirat perjanjian cerai yang pertama dan yang tadi sudah ga berlaku, dia akan membuat surat yang baru.
“Pertama, aku ingin Kim Mi Young memiliki hak asuh anak tanpa syarat. Kedua, setelah bercerai Kim Mi Young akan menerima duajuta dolar setiap bulan dari Lee Gun sebagai tunjangan. Ketiga dan yang terakhir, pada saat Lee Gun meninggal Kim Mi Young dan anaknya akan mewarisi semua harta Lee Gun dengan perbandingan 50:50 ”
Dengan polosnya Pengacara Yong bertanya apa saat ini Lee Gun sedang membuat surat wasiat? Kenapa isinya jadi aneh seperti ini?
Se Ra mengajak Mi Young bertemu di sebuah tempat makan. Se Ra bertanya apa Lee Gun sudah mengatakan kalau Lee Gun kana berpisah dengan Mi Young? Mi Young menjawab jujur tidak, dia juga yakin Lee Gun ga mungkin menginginkan perpisahan.
“Kenapa menurutmu Lee Gun ga mengingat pernikahannya? Itu karena dia ingin melupakan pernikahannya. Bahkan di alam bawah sadarnya Lee Gun berharap pernikahan itu tidak pernah terjadi, makanya Lee Gun melupakan pernikahan itu.”
Lalu dengan sangat menjengkelkan Se Ra menyodorkan surat perjanjian cerai yang sudah Lee Gun revisi. Dia menyuruh MI Young membaca surat perjanjian itu. Mi Young pun melihat isi surat perjanjian cerai tersebut. Isinya sungguh berbeda dengan surat pejanjian cerai Lee Gun yang pertama atau bahkan yang terbaru.
Isi surat itu adalah. Lee Gun akan memberikan tunjangan pada Kim Mi Young. Kim Mi Young juga ga boleh membicarakan semua hal ini pada media massa. Dan yang terakhir Kim Mi Young akan mendapat hak asuh anak. Se Ra lalu berkata kalau yang Lee Gun butuhkan hanya anak untuk mempertahankan status Lee Gun diperusahaan. Lee Gun ga butuh Mi Young.
Setelah bertemu dengan Se Ra, Lee Gun gantian yang mengajak Mi Young bertemu jam 8 malam ini. Mi Young pun segera kesana da kini dia sudah sampai di lokasi yang dipilih Lee Gun dimana Lee Gun memang sudah menunggunya.
Mi Young langsung bertanya apa yang ingin Lee Gun katakan padanya. Lebih baik katakan sekarang saja. Lee Gun tak menjawab dan malah menyodorkan sebuah bungkusan untuk Mi Young, dimana setelah Mi Young buka ternyata berisi Mug Gae Ddong.
Dengan tanpa perasaan berdosa Lee Gun berkata kalau Mug Gae Ddong itu ga cocok untuk suasana rumahnya.
“Peranmu sebagai cucu menantu nenekku dan sebagai istriku berakhir hari ini. Kau ingin kau pergi.”
Mi Young menatap Lee Gun tak percaya. Dia hampir saja menangis, tapi dia mencoba menahannya. Lee Gun juga berkata kalau dia akan memberikan uang yang cukup untuk Mi Young dan anak mereka. Lee Gun bahkan dengan santainya mengembalikan cincin pernikahan mereka sebagai tanda bahwa dia sudah tak menginginkan pernikahan ini lagi.
Mi Young semakin terluka melihatnya.
Mi Young masih bisa bertanya kalau pasti dia sudah melakukan kesalahan besar sampai Lee Gun bersikap seperti ini. Katakan saja apa salahnya? Dia akan memperbaiki itu.
“Saat kudengar kau hilang ingatan dan kau melupakan tentang pernikahan kita, ada yang bilang kau memang menginginkan itu. Aku tak percaya dan yakin kau tak akan semudah itu menghilangkan perasaan cinta untuk anak kita. Aku selalu dengan bodohnya membayangkan semua yang indah-indah sendiri. Dan aku mempercayai semua sendiri seperti orang bodoh. Aku juga berharap sendirian seperti orang bodoh.”
“Hentikan. Tidak ada yang akan bersimpati padamu meskipun kau bersikap menyedihkan seperti ini. Bukankah sudah kubilang padamu, tak ada yang bisa bersama denganmu selamanya, jadi kau harus berjuang sendiri. Kim Mi Young, berapa lama memangnya kita bersama? Hanya tiga bulan. Jika kau tidak bisa melupakan waktu sesingkat itu, bagaimana kau bisa bertahan hidup di dunia ini sendirian? Kau bahkan akan memiliki anak.”
Mi Young tak menyangka Lee Gun sekejam itu berkata padanya. Diapun sudah memutuskan kalau dia setuju dengan perpisahan ini. Lee Gun mengangguk tanpa ekspresi. Walau dia tak menginginkan hal ini, tapi dia harus melakukannya.
Sebelum mereka benar-benar berpisah. Lee Gun menemani Mi Young jalan bersama. Saat sampai di tempat penyebrangan Mi Young berkata kalau Lee Gun mengantarnya sampai disini saja. Lee Gun bilang bahwa dia akan selalu mendoakan Mi Young agar Mi Young selalu bahagia dimanapun Mi Young berada.
“Aku ingin tahu, apakah masih ada kebahagiaan yang tersisa untukku sekarang? Kurasa aku sudah menggunakan kebahagiaanku untuk bermimpi. Semua hal yang tak aku bayangkan sebelumnya sudah terjadi padaku sejak aku bertemu denganmu Gun. Hal yang buruk menjadi baik” jawab Mi Young sambil tersenyum sedih.
Lee Gun kembali berkata. Kali ini dia berpesan pada Mi Young agar Mi Young ga usah menengok ke belakang. Tapi terus pandang ke depan dan melangkah. Mi Young mengangguk dan mulai menyebrang bersama pejalan kaki lainnya.
Belum sampai di seberang, Lee Gun berteriak memanggil Mi Young membuat Mi Young berbalik dan menoleh menatap Lee Gun. Lee Gun lalu berkata
“Jangan terlalu baik hati. Lebih percaya diri dan jangan kecil. Ingat kau adalah lem super.”
Mi Young tersneyum dan mengangguk. Diapun melanjutkan langkahnya.
Tiba-tiba langkah Mi Young terhenti. Dia mengingat kalau Lee Gun pernah mengatakan hal yang sama seperti tadi ketika mereka di Macau. Itu berarti Lee Gun sudah mengingat semuanya. Diapun berbalik dan melihat punggung Gun yang sudah menjauh. Mi Young memanggil Gun, dan Gun mendengarnya. Tapi Gun meyakinkan dirinya kalau dia ga boleh menengok ke belakang.
Mi Young berjalan untuk menyusul Gun. Dia harus bertanya benarkah Gun sudah mengingat semuanya? Lalu tiba-tiba terdengar sebuah hantaman keras di seberang sana. Gun terkejut, dia juga mendengar suara orang-orang yang panik melihat ada yang tertabrak. Gun takut. Dia berharap itu bukan Mi Young. Bukan siput cantiknya.
Kim Mi Young tak melihat bahwa lampu untuk pejalan kaki sudah berkahir, dan kini saatnya mobil berjalan. Dia tak memperhatikan itu sampai akhirnya sebuah mobil berwarna putih menabraknya dan membuat dia terjatuh. Mug Gae Ddong pun terlepas dan jadi berkeping-keping di aspal. Lee Gun menoleh perlahan dan mendapati istrinya lah yang tergeletak di jalan. Terluka dan Lee Gun segera berlari menolong Mi Young.
Bersambung ke part 2