[Sebelumnya]
Sek Tak dan Mi Young keluar dari ruangan Lee Gun. Dia berkata pada Mi Young kalau pasti Mi Young sangat terkejut. Dalam sehari saja Mi Young turun derajat dari Nyonya menjadi sekretaris. Mi Young menjawab kalau dia ga apa-apa. Dia hanya berharap Lee Gun baik-baik saja dan ingatan Lee Gun segera pulih.
Sek Tak akhirnya menceritakan kejadian sebelum Lee Gun pingsan .Sebenarnya saat itu Lee Gun bersikeras datang menemui Mi Young di tempat janjian untuk sekedar mengucapkan selamat ulang tahun. Tapi ternyata Lee Gun malah pingsan dijalan. Demi Mi Young, Lee Gun bahkan rela untuk dipecat dari jabatan sebagai Presdir karena saat itu Dewan direksi mengadakan rapat mendadak untuk memutuskan pemecatan Lee Gun.
Tapi sekarang malah Lee Gun dengan mudahnya melupakan Mi Young. Sungguh ga masuk akal.
Mi Young menjawab kalau dia merasa semua salahnya. Gun jadi seperti sekarang adalah karenanya. Mengingat itu hatinya menjadi sakit.
Sek Tak meminta Mi Young ga berfikir seperti itu karena sesungguhnya Gun memang sangat khawatir pada Mi Young, jadi ini bukanlah salah Mi Young.
Kang Se Ra sampai di RS dan melihat adanya Mi Young, dia langsung mengajak Mi Young bicara berdua dan berkata kesal kenapa Mi Young muncul disini? Bukankah dia sudah memberitahu Mi Young untuk ga muncul dan menunggu? Apa Mi Young ga bisa untuk menunggu? Mi Young tanpa takut menjawab kalau dia ga bisa memenuhi permintaan Se Ra. Dia ga mungkin diam saja.
“Dia..seperti itu karena akan menemuiku. Aku ingin membantu dan melindunginya hingga dia memperoleh ingatannya kembali.”
Se Ra bertambah kesal dan bertanya apa Mi Young kira keberadaan Mi Young sangat berarti untuk Gun? Dia sudah membaca semua berita di media massa. Kawin kontrak. Bukankah pernikahan Lee Gun dan Mi Young hanya sebatas itu?
Jadi apa perlunya Mi Young membantu dan melindungi Lee Gun?
“Setelah Gun pulih bukankah yang tersisa diantara kalian hanyalah perceraian” Ucap Se Ra tajam.
Mi Young tak takut. Tak terluka walau hatinya sedikit perih. Dia menjawab
“Mengenai hal itu, kita akan mengetahuinya setelah ingatan Gun kembali.”
Mi Young berjalan pulang sambil mengajak Gae Ddong berbicara. Dia berharap Gae Ddong ga marah walau ayah ga ingat dengan mereka. Selama ini dia cukup terhibur berkat adanya Gae Ddong. Tak jauh dari tempat Mi Young, terlihat mobil Daniel yang ternyata sedari tadi menunggu Mi Young.
Daniel dan Mi Young bicara berdua, dan Mi Young berterima kasih atas hadiah yang Daniel berikan padanya malam itu. Berkat Daniel dia jadi tertawa terus setiap mengingat Video itu. Daniel lalu bertanya apa Mi Young cuma ingat Videonya saja? Apa Mi Young ga ingat dengan kata-kata yang dia ucapkan tepat saat hari ulang tahun Mi Young?
Mi Young tahu maksud perkataan Daniel, dia ingat saat Daniel datang menemuinya di tempat janjian dia dengan Lee Gun dan saat itu Daniel berkata sesuatu padanya. Sesuatu tentang Daniel yang akan menunjukkan keberaniannya pada Mi Young. Daniel yang berkata akan lebih berani lagi di depan MI Young. Mi Young tahu kalimat itu menjurus kemana. Diapun kemudian menjawab kalau dia tahu saat itu Daniel mengatakan hal tersebut hanya karena kekhawatiran Daniel padanya.
“Aku merasa terhibur karena orang baik sepertimu ada disisiku.”
Daniel ga menyangka mendengar kalimat seolah penolakan halu dari bibir Mi Young. Ternyata Mi Young hanya menganggapnya sebagai orang baik saja, tidak lebih. Daniel ga marah. Dia tersenyum dan membenarkan kalimat Mi Young kalau dia adalah orang baik.
Daniel bertanya tentang kondisi Mi Young. Mi Young menjawab kondisi Lee Gun masih sama saja. Mi Young lalu menambahkan kalimatnya kalau setidaknya masih ada yang bisa disyukuri dari semua masalah ini. Setidaknya Lee Gun tidak sepenuhnya melupakan tentang keberadaannya. Bukankah itu suatu hal yang bagus, Lee Gun mengingat saat pertama dia dan Lee Gun bertemu?
Daniel berkata kalau Mi Young selalu bisa menemukan hal yang baik dari setiap masalah yang ada, sama seperti kali ini. Mi Young hanya tersenyum, dan Daniel ikut membalas senyum itu.
Setelah itu Daniel berkata
“Mi Young…tidak usah berpura-pura baik jika kau tidak merasa seperti itu.”
Mi Young mengangguk tanda mengerti. Daniel kemudian menambahkan lagipula dia adalah orang baik. Jadi Mi Young jangan pernah lupa bahwa Mi Young memiliki orang baik sepertinya di sisi Mi Young. Mi Young tersenyum dan mengiyakan.
Se Ra sedang sibuk menyiapkan makan siang untuk Lee Gun, sampai tiba-tiba ibunya datang. Ibu memarahinya karena berhenti menari ballet dan tak akan tampil di pementasan.
“Aku tidak akan menari ballet lagi. Ada yang lebih penting dari ballet.”
Ibu semakin marah dan bertanya apa Se Ra melepaskan Ballet hanya demi pria yang sudah mencampakkan Se Ra dan memilih menikahi wanita lain? Se Ra menahan tangisnya, terluka dengan kalimat yang ibunya ucapkan. Dia bergegas membereskan kotak makan yang diap siapkan untuk Lee Gun dan berniat pergi. Tapi tiba-tiba ibu meyingkirkan semua makanan itu dengan sekali sentuh. Semua makanan yang dia buat berceceran di lantai.
“Apa kau pikir, aku setengah mati mengajarimu ballet hanya untuk ini? Lihat dirimu. Mengikuti pria yang sudah menikah dan membawa kota makan siang untuknya? Apa kau sudah gila? Kau harus mempertahankan Ballet agar kau tak terlihat menyedihkan.” teriak ibu Se Ra kesal
Se Ra menahan tangis, bibirnya bergetar karena tangisnya yang tak bisa dilupakannya. Dia menatap kembali makanan yang sudah dia siapkan untuk Lee Gun dan kini menjadi percuma. Tak berguna.
Lee Gun sendirian di kamar rawatnya. Dia bergumam apa benar penyakit genetika itu sudah menyerang dirinya. Lee Gun kemudian mengkhawatirkan orang-orang yang disayanginya. Nenek Wang, Sek Tak dan juga Se Ra. Tapi tiba-tiba Lee Gun bergumam “
Kenapa rasanya masih ada orang lain?”
Lee Gun mencoba menghilangkan pikiran itu, dia kemudian mengambil ponselnya dan di panggilan keluar ternyata ada sebuah nama aneh yang sering dihubunginya. Nama itu tertulis Siput ♥ Gae Ddong. Lee Gun pun merasa aneh. Dia tak kenal dengan nama tersebut.
Tanpa pikir panjang Lee Gun langsung menghubungi nomer tersebut dan terkejut mendengar suara Mi Young. Sekretaris pribadinya. Sementara Mi Young sangat senang Lee Gun menghubunginya. Dia yang tengah membantu di restoran ibunya langsung keluar mencari tempat aman gar bisa leluasa bicara dengan Lee Gun.
Lee Gun langsung bertanya apa Siput dan Gae Ddong itu adalah Mi Young? Mi Young menjawab mungkin Lee Gun menyimpan nomernya dengan nama itu. Karena dia memang memiliki banyak julukan. Lee Gun kemudian bertanya dimana Mi Young? Mi Young menjawab kalau dia sedang mengerjakan pekerjaan lain di luar. Lee Gun langsung berkata kalau Mi Young tertangkap melakukan tindakan illegal karena tidak masuk kerja sementara Presdir sedang di RS.
Lee Gun lalu menyuruh Mi Young segera melakukan apa yang dia perintahkan. Mulai sekarang dalam 30 menit, Mi Young harus menemui Sek Tak dan bawa semua laporan yang harus dia tanda tangani. Bawa juga baju yang akan dia pakai keluar rumah sakit. Lee Gun juga menambahkan agar Mi Young juga membawa sweet Americano dengan 2,5 sirup, donat vanilla, dan juga cokelat. Jangan Mi Young lupakan satupun, dan jangan sampai datang terlambat.
Mi Young terdiam membuat Lee Gun bertanya, apa Mi Young keberatan mengerjakan tugas pribadinya? Mi Young tersenyum dan menjawab tidak mungkin dia keberatan. Dia malah paling suka mengerjakan tugas pribadi.
Setelah selesai menelpon Mi Young, Lee Gun berniat melihat apa yang tengah terjadi di dunia luar melalui internet. Dia seperti ketinggalan berita karena 3 bulan ingatannya yang hilang. Saat itulah Lee Gun menemukan berita tentang nikah kontraknya dengan seorang wanita yang ternyata itu Kim Mi Young. Sekretaris pribadinya. Apa maksudnya ini?
Lee Gun berteriak kesal dan bertanya apa berita seperti ini masuk akal?
Kim Mi Young sudah sampai di RS, sebelum masuk ke kamar Lee Gun dia melepas cincin kawinnya. Tapi belum sempat Mi Young masuk ke kamar, Lee Gun sudah lebih dulu keluar. Mi Young terkejut dan nyaris saja memanggil Gun hanya dengan sebutan nama, bukan Presdir.
Lee Gun menatap tajam pada Mi Young. Dia mengambil semua barang yang dibawakan Mi Young dan meminta Mi Young menunggu dulu disini. Dia akan berganti pakaian.
Kini, Lee Gun membawa Mi Young ke sebuah kafe dan mereka sudah duduk berhadapan. Lee Gun bertanya apa Mi Young masih benar adalah sekretarisnya? Mi Young kembali menyebut nama Gun, dan bukan Presdir sehingga dia terpaksa meralat kalimatnya tersebut. Lee Gun tertawa. Dia memotong kalimat Mi Young, dan berkata kalau biasanya Mi Young pasti memanggilnya Gun. Bukan Presdir. Iya kan?
Mi Young bingung. Lee Gun kembali memojokkannya dengan berkata kenapa Mi Young bohong dengan mengaku sebagai sekretarisnya sementara ternyata Mi Young bukanlah sekretaris pribadinya? Mi Young hanya bisa meminta maaf karena sudah membohongi Lee Gun. Lee Gun berterpuk tangan dan menyebut Mi Young luar biasa, tapi sepertinya itu seolah sindiran yang berarti sebaliknya untuk Mi Young.
“Gun, aku tidak melakukannya karena ingin membohongimu. Karena kau lupa ingatan. Karena kau lupa ingatan, kau tidak boleh terlalu syok. Dr Moon yang mengatakan itu.”
“Syok yang kuterima pasti luar biasa karena kenyataan aku menikahi wanita sepertimu. Kau hamil setelah kita menghabiskan malam bersama. Semua orang berkata begitu. Apa itu benar?”
Mi Young yang gantian syok. Dia hanya bisa mengangguk dan menjawab ya dengan singkat. Lee Gun tertawa dan bertanya apa dia sudah gila melakukan semua itu? Bagaimana mungkin dia meninggalkan Se Ra dan malah menikahi wanita seperti Mi Young?
“Kim Mi Young apakah benar aku menikah denganmu berdasarkan kondisi bahwa kau menerima uang dariku, menyerahkan bayinya padaku, lalu bercerai?”
Mi Young terluka. Dia tak bisa menjawab apapun. Hatinya sakit, tapi dia ingat bahwa Lee Gun hilang ingatan. Jika ingatan Lee Gun pulih, Lee Gun ga mungkin berkata sekasar itu padanya.
“Gun, selama 3 bulan yang tak kau ingat ini banyak hal yang terjadi. Aku tidak bisa memberitahumu sekarang, tapi seperti itulah kenyataannya.”
“Karena kita menikah secara kontrak, aku mencintaimu sedikitpun. Benarkan?”
Tanya Lee Gun.
Mi Young semakin tertohok hatinya. Dia tidak menjawab karena Lee Gun sudah meyakini itu dengan bibirnya. Lee Gun berkata, yang penting dia tidak mencintai Mi Young, jadi semua ga akan jadi masalah walau dia melupakan yang tiga bulan itu. Selama tidak ada cinta diantara mereka, maka semua baik-baik saja. Mi Young hanya bisa menundukkan wajahnya. Apa yang harus dia katakan? Tidak mungkin dia berkata ini dan itu agar Lee Gun ingat. Memaksakan ingatan Lee Gun kembali sama saja menyiksa diri Lee Gun, dan dia ga mau itu.
Lee Gun berdiri dan menunjuk perutnya sambil berkata
“Kim Mi Young..anak yang kau kandung, apakah benar adalah anakku?”
Mi Young menjawab mantap
“Ya…Gae Ddong…adalah anakmu.”
Setelah mendengar semua itu, Lee Gun melangkah pergi.
Malam ini, Lee Gun sudah ada di rumah. Nenek Wang langsung menyuruh Lee Gun menemui Mi Young dan membawa Mi Young ke rumah ini lagi. Lee Gun dengan santai berkata kenapa dia harus menemui Mi Young. Sek Tak malah jadi salah tingkah sendiri, dan bingung harus bagaimana. Dia kemudian menjelaskan pada Nenek Wang kalau belakangan ini Lee Gun banyak mengerjakan pekerjaan kantor jadi memilih melupakan masalah Mi Young untuk sementara waktu.
Lee Gun membenarkan pernyataan Sek Tak. Dia berkata pekerjaan adalah yang terpenting. Nenek Wang sebenarnya sangat ingin marah, tapi tubuhnya yang masih lemah sama sekali tidak memungkinkannya. Dia hanya berkata agar besok Lee Gun membawa Mi Young kembali. Bagaimanapun caranya, cucu menantunya harus ada di rumah ini. Jika tidak, maka dia ga akan bicara lagi pada Lee Gun.
Sek Tak mendorong Lee Gun sampai ke kamar Lee Gun, dan mengunci pintu dengan pelan sementara Lee Gun masih mengomel kenapa neneknya mementingkan wanita norak seperti Mi Young?
Lee Gun juga memarahi Sek Tak karena dengan berani memegang tubuhnya. Dia kan presdir. Sek Tak malah dengan konyol menjawab kalau itu kan cuma sentuhan biasa.
Sek Tak lalu menjelaskan kalau Lee Gun harus memelankan suara Lee Gun, jangan sampai Nenek Wang tahu kondisi Lee Gun yang sebenarnya karena itu bisa bahaya.
Lee Gun kemudian duduk di sofa kamarnya sementara Sek Tak berlutut di samping Lee Gun. Lee Gun bertanya kenapa Sek Ta berani membohonginya tentang status Mi Young yang ternyata adalah istrinya?
Sek Tak menjawab kalau dia hanya ga ingin Lee Gun tambah pusing karena syok mengetahui semua yang sebenarnya.Makanya dia terpaksa mengakui Mi Young sebagai sekretaris pribadi Lee Gun.
Lalu Sek Tak menggenggam tangan Lee Gun lembut sambil berkata kalau Mi Young selalu memikirkan Lee Gun dan khawatir pada Lee Gun. Lee Gun menatap tangannya yang disentuh Sek Tak dan langsung menyentil tubuh Sek Tak serta memukulnya.
Sek Tak bahkan memperingatkan Lee Gun untuk ga melakukan hal-hal yang nantinya akan Lee Gun sesali. Dia berharap ingatan Lee Gun segera kembali sehingga Mi Young ga bersedih, karena Mi Young sudah banyak menderita.
Sebelum pergi Sek Tak juga mengingatkan Lee Gun kalau Lee Gun mengalami morning sickness jadi lebih baik Lee Gun sarapan di kamar saja.
Sek Tak pergi, dan Lee Gun merasa heran bagaimana bisa pria mengalami morning sickness, pasti Sek Tak sudah gila. Kemudian Lee Gun mulai masuk ke kamar tidurnya, dia sedikit heran karena sudah ada banyak perlengkapan bayi disana termasuk tempat tidur bayi, dan sudah dihias pula. Ada mainan anak-anak juga, seperti terompet yang kecil yang Lee Gun coba untuk meniupnya.
Kim Mi Young makan dengan lahap di restoran ibunya dan membuat ibu serta saudara-saudaranya heran. Ibu menyuruh Mi Young makan pelan-pelan saja, nanti bisa sakit. Dia juga bertanya apa Mi Young baik-baik saja? Kok kayaknya aneh?
Mi Young menjawab tentu saja dia baik, kenapa dia harus ga baik? Ibu lalu berkata kalau Mi Young masih mau hidup bersama Lee Gun setelah semua ini terjadi maka Mi Young adalah orang bodoh. Mi Ja dengan santainya berkata kalau Lee Gun dan Mi Young bercerai maka Mi Young pasti akan mendapat tunjangan yang cukup. Ibu marah dan membentak mereka semua. Dia meminta agra semua tak membicarakan tunjangan, jika nekat maka dia akan mematahkan kaki mereka semua.
Lee Gun kembali ke kantor. Disana sudah ada Daniel Pitt. Sek Tak menjelaskan tentang hubungan kerjasama diantara Lee Gun dengan D. Pitt. Sek Tak menjelaskan dengan suara sangat keras, dan Lee Gun berkata kalau dia masih bisa mendengar suara Sek Tak kok. Sek Tak pun paham dan mengecilkan volume suaranya.
Lee Gun menatap Daniel dan ingat kalau dia pernah bertemu Daniel di RS. Daniel membenarkan dan berkata kalau dia datang bersama Mi Young. Lee Gun yang penasaran bertanya memangnya apa hubungan Daniel dan Mi Young, sehingga bisa bersama-sama?
Daniel tersenyum dan menjawab kalau dulu mereka juga pernah membicarakan hal seperti ini.
Daniel kemudian menceritakan kalau dulu Lee Gun pernah bertanya padanya apa niatnya berkolaborasi di perusahaan Lee Gun, apa karena Mi Young?
Lalu saat itu dia menjawab kalau dia berkolaborasi dengan Lee Gun memang karena istri Lee Gun—Kim Mi Young. Dia yakin cerita itu cukup untuk menjawab pertanyaan Lee Gun diawal tadi.
Daniel bersiap pergi, tapi Lee Gun memanggilnya. Daniel kemudian menoleh menatap Lee Gun dan Lee Gun berkata kalau sepertinya masih ada yang ingin Daniel katakan padanya? Daniel menjawab
“Aku harap ingatanmu segera kembali, jika kau ingin tahu betapa baik dan tidak menuntutnya Mi Young. Jika kau terlambat, kesempatan itu akan hilang. Selamanya.”
Lee Gun dan Se Ra makan siang bersama di sebuah restoran. Se Ra berkata kalau dia ga peduli dengan pernikahan kontrak antara Lee Gun dan Mi Young. Ingat atau tidaknya Lee Gun nanti, dia tetap ga peduli jadi Lee Gun ga usah khawatir, dan istirahat saja sampai ingatan Lee Gun kembali.
Pesanan makanan mereka pun datang. Se Ra memesan siput untuk dia dan Gun. Entah mengapa siput dipiring Gun menjadi siput yang hidup dan terlihat sangat lucu. Dia kemudian berkata kalau ada banyak makanan di dunia ini, tapi kenapa dia mendadak ga selera makan siput.
Se Ra memakannya lahap, dan berkata kalau siput ini enak dan ga bau.
Se Ra berniat menyuapi Lee Gun siput itu tapi kemudian ada yang memanggil Lee Gun dengan sebutan ayah Lee Gun. Ternyata dia adalah Park Hi Ji, instruktur di kelas hamil. Lee Gun bertanya heran
“Kau kenal aku?”
Hi Ji menjawab tentu saja dia kenal Lee Gun. Hi Ji bahkan mempraktekkan gerakan memijat disaat kelas senam hamil dulu dan berkata mana mungkin dia lupa pada peserta kelas hamilnya. Lee Gun masih menatap dengan aneh sementara Se Ra tampak sedikit kecewa mengetahui Lee Gun ikut kelas hamil bersama Mi Young.
Hi Ji bertanya pada Lee Gun bagaimana kabar Mi Young. Dia kemudian menoleh menatap Se Ra dan berkata
“Apa Kim Mi Young melakukan operasi plastic besar-besaran? Dulu dia tak seperti ini.”
Tiba-tiba ada yang memanggil Hi Ji, ternyata dia adalah kembarannya Hi Ji. Hi Ji menyapa Lee Gun dan ingat kalau Lee Gun pernah datang ke toko perlengkapan bayi dan membeli produk bayi. Lee Gun semakin heran. Kembarannya Hi Ji juga menyebut kalau istri Lee Gun sangat imut. Dia kemudian menoleh menatap Se Ra, dan sedikit terkejut. Dengan santainya kembaran Hi Ji berkata
“Tapi kenapa ukuran tubuh Kim Mi Young berubah?”
Se Ra marah, dia ga terima dan langsung pergi.
Lee Gun ikut kesal dan memarahi dua wanita yang memiliki wajah sama tersebut. Kemudian Lee Gun pergi menyusul Se Ra.
Hi Ji dan adik kembarnya kesal karena dikatakan mirip, padahal sudah jelas Hi Ji ga memiliki tahi lalat di hidung. Hi Ji pun bertanya kesal pada adiknya kenapa adiknya harus memiliki wajah yang sama sepertinya sih?
Menjengkelkan.
Lee Gun memengang lengan Se Ra dan menghentikannya. Dia meminta maaf dan Se Ra menjawab dengan kesal
“Apa saja yang kau lakukan? Kau bilang dia materialistis, kau bilang ini hanyalah pernikahan kontrak. Maka segera selesaikan. Aku bahkan kembali untukmu, lalu apa apa masalahnya?”
Se Ra juga berkata kalau masalah anak, dia akan merawat anak Lee Gun itu seperti anaknya sendiri. Maka seharusnya sudah ga ada masalah lagi kan. Dia mau Lee Gun segera bercerai dengan Mi Young. Lee Gun menjawab kalau dia butuh waktu lagi.
“Kenapa kau membutuhkan waktu lagi? Aku bahkan berhenti menrai Ballet hanya untukmu. Lalu kenapa kau ragu-ragu?”
Lee Gun pulang ke rumah, dia masuk kamarnya dan melihat Mug dengan tulisan Gae Ddong. Setelah itu Lee Gun mengambil buku diary bayi dan membacanya.
Tulisan Mi Young berbunyi
“Gae Ddong…ibu ingin menjadi ibu yang kuat untukmu. Tapi terkadang ibu takut.”
Di lembar lainnya tertulis
“Gae Ddong…bertemu dengan ayahmu adalah hal terbaik yang pernah terjadi pada Ibu.”
Entah mengapa membaca tulisan itu membuat air mata Lee Gun turun membasahi pipinya. Lee Gun mengusap air matanya dengan heran. Kenapa dia bisa menangis?
Lee Gun kembali ke kantor, dimana ternyata Se Ra sudah menunggunya. Se Ra mengajak Lee Gun pulang, tapi Lee Gun berkata kalau sepertinya masih ada yang harus dia kerjakan dulu. Se Ra pun tak masalah dan mau menunggu sampai Lee Gun selesai.
Se Ra yang melihat meja kerja Gun tak ada foto mereka berdua menjadi heran dan bertanya dimana foto mereka yang biasanya Gun taruh di meja? Gun juga bingung dan menjawab mungkin ada di laci. Lee Gun pun memeriksa laci.
Ternyata foto dia dan Se Ra memang ada di laci. Saat foto-foto itu sudah terpajang kembali di meja kerja Lee Gun, dia kemudian menatap permen Cherry Pink yang ternyata juga berdiam di dalam laci mejanya.
Gun mengambil permen itu dan menatapnya lama.
Seolah ada magnet yang menariknya.
Se Ra bertanya apakah permen Cherry Pink itu penting? Gun hanya diam. Tiba-tiba detik itu juga semua ingatan Lee Gun kembali. Mulai dari saat dimana dia di Macau bersama Kim Mi Young. Diapun ingat bahwa Se Ra sama sekali ga pernah datang ke Macau dan lebih memilih ballet daripadanya.
Lee Gun kemudian menatap Se Ra lalu berkata
“Se Ra…apakah tiga bulan yang lalu..kau tidak pernah datang ke Macau? Kau tidak datang dan tidak kulamar.”
Se Ra mencoba menjelaskan tapi Gun ga peduli, dia bergegas pergi dan Se RA menyusulnya. Se Ra memegang lengan Lee Gun dan memohon agar Lee Gun ga pergi.
Lee Gun menjawab
“Se Ra…entah mengapa aku merasa kehilangan sesuatu yang penting. Sangat penting.”
Gun pun melangkah pergi dan meninggalkan Se Ra sendiri. Se Ra tahu sepertinya dia dan Gun sudah tak mungkin bisa bersama. Mungkin ingatan Gun sudah kembali dan menyadari bahwa sesuatu yang penting itu adalah Kim Mi Young.
Lalu, kita dikembali seperti di pembuka episode ini. Dimana Lee Gun tengah mengemudikan mobilnya dengan perasaan galau. Ingatannya akan Mi Young sudah kembali. Kembali seutuhnya. Lalu Lee Gun merasa sebuah limosin putih melaju sejajar di sampingny, dan entah mengapa dia melihat bahwa dirinyalah yang ada di dalam limosin putih tersebut. Dia tampak tengah menatap permen Cherry Pink yang kini dia tahu adalah pemberian Kim Mi Young padanya ketika mereka di Macau.
Lee Gun mengingat kembali kenangan manisnya bersama Mi Young. Kenangan saat Mi Young mencium pipinya di pagi itu. Kenangan itu menyatu dengan kalimat Mi Young yang pernah dikatakan padanya. Kata-kata dimana Mi Young jujur mengungkapkan kalau Mi Young ingin memilikinya, walau Mi Young tahu itu ga mungkin.
Kenangan lainnya muncul begitu saja di memory Lee Gun. Kenangan ketika dia membacakan dongeng untuk Gae Ddong di malam sebelum tidur. Lalu kenangan itu berbaur dengan kenangan dimana dia mencium lembut pipi Mi Young. Mencium untuk mengusap air mata Mi Young yang terjatuh.
Lalu yang terakhir adalah kenangan dimana ibu Mi Young mengambil Mi Young karena surat perjanjian cerai itu terbongkar. Saat itu adalah saat terburuk baginya.
Lee Gun menangis sambil memanggil
“Siput” dan
“Gae Ddong”
Berkali-kali dia memanggil nama kedua orang yang begitu dia cintai. Dia menyesal sudah melakukan hal terburuk belakangan ini karena amnesia yang tiba-tiba menyerangnya.
Penyesalan selalu datang terlambat.
Celotehanku :
Hiks..episode ini bakal jadi pembuka episode sedih berikutnya. Aku berharap setelah episode dua belas, tak ada lagi air mata. Capek akunya nangis mulu.
Pas nonton nangis, pas nulis nangis lagi.
Tapi untunglah Lee Gun ga kelamaan amnesianya. Coba kalau sinteron Indonesia, waaa bisa panjang masa amnesia si pemain. Iya kan?
Semoga aja amnesia Lee Gun ga terkait sama penyakit genetika keluarganya. Karena dengan alasan itulah Lee Gun memilih berpisah dengan Mi Young.