[Sebelumnya]
Paman yang bisa melihat malaikat Sunbae Seul Bi terus berjalan sambil menari menghindari Sunbae malaikat itu, tapi si Sunbae Malaikat yang penasaran malah terus memunculkan dirinya di depan Paman tersebut, dan setiap si Sunbae malaikat itu muncu, maka paman pasti akan bergerak ke arah lainnya. Terus seperti itu.
Sampai akhirnya secara mengejutkan si paman bertatapan dan bahkan bersentuhan wajah dengan sunbae malaikat. Tampak wajah paman terkejut dan mungkin sudah ga bisa menghindar lagi. Walau sudah seperti itu, si paman masih mencoba bersikap biasa, dan melanjutkan usaha kaburnya. Sunbae malaikat pun hanya bisa menatap penuh tanda tanya pada si paman.
Chun Shik malam ini tengah di bully oleh gengnya Jae Suk. Mereka bertanya kenapa Chun Shik ga membayar biaya gamesnya bulan ini? Chun Shik menjawab kalau kartu kredit yang dia miliki di blokir ibunya. Belum puas membully Chun Shik, Jae Suk menyuruh Chun Shik berjalan dengan cara berguling di tanah. Saat itulah, ayah Sung Yeol dan guru Kwang Shik melihat semua yang terjadi.
Melihat guru mereka mendekat, Jae Suk jadi pura-pura baik pada Chun Shik dan membantu Chun Shik berdiri sambil bertanya kenapa Chun Shik bisa jatuh? Chun Shik pun dengan tersenyum menjelaskan kalau dia sama sekali ga dipukuli kok, dia ga apa-apa.
Paman yang bisa melihat sunbae malaikat tiba-tiba datang mendekati tempat dimana Chun Shik dan geng Jae Suk tengah bersama polisi dan guru musik. Dia secara mengejutkan menarik baju Kwang Shik dan langsung menonjok Kwang Shik. Kwang Shik yang kaget tentu terjengkang jatuh dengan memegang wajahnya yang sakit.
Kelengahan itulah yang digunakan geng Jae Suk untuk kabur bersama Chun Shik.
Setelah Jae Suk dan lainnya pergi, paman langsung meminta maaf karena sepertinya di salah orang tadi. Dia juga menyodorkan kedua tangannya untuk diborgol kalau memang dia salah. Sementara itu dari jauh, Sunbae malaikat melihat apa yang dilakukan si paman.
Woo Hyun sudah sadar dari pingsannya dan kini dia masih bersama Seul Bi. Lampu juga terlihat masih padam. Woo Hyun bertanya bagaimana menurut Seul Bi akan hari ini? Seul Bi menjawab kalau hari ini sangat menyenangkan terutama saat Woo Hyun pingsan. (LOL)
Woo Hyun yang sebenarnya sangat teramat malu berlasan kalau tadi dia bukan pingsan, tapi dia tidur karena lelah. Seul Bi yang ga mau berdebat, menjawab kalau anggap saja seperti yang Woo Hyun pikirkan deh.
Seul Bi berkata kalau adanya lilin dan musik sangat menyenangkan. Woo Hyun bertanya apa Seul Bi tahu dalam drama apa yang terjadi jika ada lilin dan musik? Seul Bi dengan polos menjawab kalau yang terjadi adalah adegan ciuman.
Seul Bi kaget sendiri akan jawabannya dan langsung memegang bibirnya, sementara Woo Hyun jadi kikuk sendiri mendengar jawaban polos Seul Bi. Untuk mengurasai rasa canggung, Woo Hyun pun memilih kembali ke kamarnya dan berkata kalau dia mau tidur saja.
Sesampainya di kamar, Woo Hyun memukul kepalanya sendiri dan menyebut dirinya bodoh. Bagaimana bisa dia tadi pingsan, padahal tadi kan saat yang tepat untuk bisa semakin dekat dengan Seul Bi?
Keesokan paginya, Woo Hyun bangun dan turun menuju ruang makan. Dia melihat sebuah catatan di meja dan ternyata berisi pesan dari Seul Bi. Seul Bi berkata kalau Seul Bi berangkat sekolah duluan, dan sarapan untuk Woo Hyun sudah seul Bi siapkan. Seul Bi membuat sushi.
Melihat bentuk sushi yang dibikin Woo Hyun, membuat Woo Hyun sedikit ga yakin apa sushi ini bisa dimakan. Tapi Woo Hyun tetap mencobanya.
Woo Hyun memasukkan sushi itu kedalam mulutnya dan dia sampai harus menutup hidungnya akan aroma sushi yang ga dia suka ini. Setelah dia berhasil meloloskan satu sushi ke perutnya diapun bergumam, kalau nenek nya ga suka dia membuang-buang makanan, jadi bagaimanapun dia harus menghabiskan sushi ini.
Ternyata Seul Bi datang lebih pagi ke sekolah untuk merapikan kelas. Saat itulah Sunbae malaikat datang dan membantu Seul Bi dengan kekuatannya. Seul Bi berterima kasih dan malah meminta agar Sunbae membantunya lagi besok. Sunbae malaikat hanya tersenyum. Dia kemudian menyodorkan buku yang seperti catatan hitam milik Seul Bi dulu saat masih menjadi malaikat. Seul Bi berterima kasih karena sunbae sudah menemukan miliknya. Sunbae menjawab kalau ini bukan milik Seul Bi, ini milik seorang malaikat yang secara sukarela memberikan catatan hitam miliknya untuk menjadi manusia. Setelah berjanji dan bersumpah lagi, maka catatan hitam ini akan menjadi milik Seul Bi. Maka Seul Bi akan menjadi malaikat lagi.
Wajah Seul Bi entah mengapa menjadi sedih dan dia bertanya apa itu tandanya dia bisa kembali ke kehidupannya yang semula? Sunbae melihat ekspresi Seul Bi dan bertanya apa Seul Bi ga senang bisa kembali menjadi malaikat? Seul bi menjawab jelas saja dia senang. Walau raut wajah seul Bi menampilkan hal yang bertolak belakang dari perkataannya.
Seul Bi lalu bertanya kenapa malaikat yang memiliki catatan hitam ini mengembalikan catatannya dan lebih memilih menjadi manusia? Sunbae ga menjawab, mungkin dia takut jika Seul Bi mendengar jawaban itu maka Seul Bi juga ingin jadi manusia. Sunbae hanya berkata agar Seul Bi segera menandatangi catatan hitam itu. Seminggu setelah Seul Bi menandatangi catatan hitam tersebut maka Seul Bi akan kembali menjadi malaikat.
Kwang Shik masih mencari cara untuk meminta maaf pada rekan kerjanya yang ternyata bernama Choi So Jin. Dia sudah membeli dua minuman tapi ternyata dia malah bersembunyi saat So Jin datang. So Jin yang merupakan perawat di sekolah itu tahu Kwang Shik bersembunyi sehingga dia langsung mendekati Kwang Shik.
Kwang Shik akhirnya memberanikan diri meminta maaf pada So Jin, dan menyodorkan minuman itu untuk So Jin. So Jin menolak karena itu minuman yang panas, sementara cuaca juga sedang panas. Guru olarga yang baru datang melihat kejadian itu langsung mendekat dan menyebut kalau So Jin belumlah dikatakan perawat sejati jika So Jin ga bisa mengobati hati seseorang.
So Jin kesal dan berkata apa guru Olahraga tahu kenapa Guru Olahraga bisa bercerai dari istri? Guru Olahraga menjawab dia juga ga tahu. So Jin dengan santainya mengarahkan tangannya kewajah guru Olahraga seolah berkata kalau istri guru olahraga pasti memutuskan bercerai karena ga tahan dengan wajah guru olahraga.
So Jin akan pergi, tapi guru olahraga meminta So Jin mau menerima kopi yang sudah dibelikan Kwang Shik untuk So Jin.
Kwang Shik ga masalah jika So Jin ga mau, tapi guru olahraga memaksa, dia bahkan ikut memegang minuman yang ada di tangan Kwang Shik agar diberikan pada So Jin, sehingga terjadilah hal yang tak diinginkan So Jin. Dia ketumpahan minuman itu dan rok putihnya jadi kotor.
Kwang Shik dan guru olahraga yang ketakutan langsung lari terbirit-birit sementara So Jin berteriak kesal pada keduanya.
Di dalam kelas Seul Bi kembali melihat catatan hitam yang diberikan Sunbae padanya. Dia menatap catatan hitam itu dengan galau. Woo Hyun melihat kearah Seul Bi, tapi dia ga bisa melihat apa yang tengah dipegang Seul Bi. Di mata Woo Hyun, Seul Bi hanya menatap tangan kosong.
Woo Hyun menyenggol Seul Bi dan menyuruh Seul Bi fokus di kelas. Seul Bi pun mengangguk, dan memasukkan catatan hitam itu di kolong meja. Woo Hyun kemudian berterima kasih atas sarapan pagi yang Seul Bi buat. Seul Bi bertanya apa sarapan yang dia buat rasanya enak? Jika iya dia akan membuatkannya lagi untuk Woo Hyun.
Woo Hyun langsung menjawab ga usah, dia lah yang akan membuatkan makanan untuk Seul Bi, jadi Seul Bi ga usah bermain-main dengan makanan lagi.
Setelah kelas olahraga yang tidak praktek usai, Seul Bi berniat membantu temannya membawa keranjang kecil dan temannya menolak. Dia berkata kalau dia bisa sendiri. Seul Bi menjawab kalau sesuatu yang dikerjakan bersama akan terasa ringan. Teman Seul Bi menjawab kalau dia ga suka hal yang menganggu.
Seul Bi cuek saja, dan kemudian dia melihat buku yang dibaca temannya. Dia tertarik dan melihat judul buku tersebut.
Sepertinya buku tersebut membahas tentang malaikat yang menjadi manusia setelah jatuh cinta pada manusia.
Seul Bi jelas saja tertarik dan bertanya bagaimana bisa malaikat jatuh cinta pada manusia, malaikat kan ga punya emosi. Teman Seul Bi menjawab kalau ini adalah kasus khusus. Seul Bi smeakin tertarik dan bertanya lalu apa yang terjadi setelah malaikat itu jadi manusia? Teman Seul Bi ga mau menjawab dan hanya berkata kalau dia belum selesai membaca buku ini, dia kemudian meninggalkan Seul Bi. Seul Bi langsung menyusul temannya dan bertanya apa temannya punya buku dengan cerita yang sama?
Na Young Eun dan Ye Na sudah menunggu Seul Bi, dan saat Seul Bi lewat mereka langsung menghalangi Seul Bi. Dengan ramah Young Eun berterima kasih karena Seul Bi sudah selalu mengerjakan PR nya, dan sekarang dia ingin memberikan sesuatu untuk Seul Bi. Ye Na dan Young Eun ternyata memberikan es krim dan Cola untuk Seul Bi, dan mereka menyuruh Seul Bi untuk meminum langsung keduanya. Pertama Es Krim setelah itu Cola. Harus bersamaan.
Seul Bi pun melakukannya, dan ternyata dia langsung menyemburkan itu semua dan sayangnya semburan cola di mulut Seul Bi mengenai baju seragam Ye Na. Ye Na malah tersenyum seolah ini memang dia rencanakan. Benar saja, tepat saat itu Woo Hyun datang dari jauh, dan tentu melihat hal tersebut.
Woo Hyun mendekat kearah mereka, dan tampak cuek saja karena dia mendengar Ye Na berkata ga apa-apa. Woo Hyun pun dengan santai langsung mengajak Seul Bi pergi bersamanya. Seul Bi ikut dengan Woo Hyun setelah meminta maaf pada Ye Na dan berkata kalau dia benar-benar menyesal.
Shin Woo Hyun membasuh tangannya di toilet dan kebetulan Sung Yeol juga masuk ke toilet itu. Dia berkata pada Woo Hyun kalau Woo Hyun memang suka pada Seul Bi maka lindungi Seul Bi dan jangan buat Seul Bi susah. Woo Hyun bertanya apa Sung Yeol juga suka dengan Seul Bi? Atau ini hanya rasa persahabatan saja?
“Jangan pedulikan dia, jika ada yang harus melindunginya, itu adalah aku. Jadi kau, menyingkirlah” Ucap Woo Hyun tegas dan langsung meninggalkan kamar mandi.
Seul Bi pulang lebih dulu dan menolak ajakan Wo Hyun untuk main game bersama Ki Soo, awalnya Woo Hyun memilih pulang bersama Seul Bi, tapi Seul Bi berkata agar Woo Hyun bersenang-senang dengan Ki Soo, dia mau mencuci seragamnya dan menonton drama dengan puas di rumah. Woo Hyun pun tak membantah.
Seul Bi sampai di depan toko dan sudah ada seorang Ahjussi berdiri di depan pintu toko. Seul Bi bertanya siapa ahjussi ini? Ahjussi hanya tersenyum dan balik bertanya kemana Nenek Gong? Seul Bi menjawab kalau nenek sedang berlibur. Ahjussi pun berkata kalau sudah ada orang yang mau membeli toko nenek ini. Seul Bi terkejut mendengarnya.
Di RS, Nenek Gong sudah mulai dirawat. Tiba-tiba Seul Bi menelpon dan mengabarkan tentang toko. Nenek menjawab kalau dia yang akan mengurus tentang itu. Dia juga meminta agar hal ini jangan dikatakan pada Woo Hyun.
Setelah telepon usai, nenek tampak ingin sekali menelpon Ji Hye, tapi dia segera mengurungkan niatnya itu. Dia berkata ngapain harus nelpon Ji Hye? Ji Hye bahkan meminta Woo Hyun pindah karena lebih mementingkan suami dan anak tiri Ji Hye daripada anak kandung sendiri.
“Tapi bagaimana dengan Woo Hyun ku?”
Nenek pun menjadi sangat sedih.
Ternyata Ki Soo tidak mengajak Woo Hyun main games, tapi malah mengajak Woo Hyun untuk membantu pekerjaan paruh waktunya. Pekerjaan Ki Soo adalah menjahit mata boneka, atau semacam itulah. Woo Hyun menatap boneka-boneka itu dan berkata kalau sepertinya dia sudah pernah melihat boneka seperti ini. Ki Soo ga peduli. Kemudian Woo Hyun berkata kalau dia ingin mengambil satu untuk dia berikan pada seseorang. Ki Soo menjawab pasti orang itu Lee Seul Bi. Woo Hyun berkata kalau Ki Soo udah tahu ya jangan disebutkan. Bikin dia malu saja.
Sementara itu di rumah, Seul Bi sudah bersiap melakukan ritual untuk membuat catatan hitam itu menjadi miliknya. Seul Bi sudha menaruh tangannya diatas catatan hitam itu dan catatan hitam itu bercahaya. Tiba-tiba ada hal yang mengganggu fokus Seul Bi, dan itu adalah telepon dari Ye Na. Ye Na berkata kalau sudah ga ada alasan untuk dia hidup, dia mau Seul Bi menjaga Woo Hyun dengan baik.
Seul Bi terkejut, dan tak ingin Ye Na melakukan hal-hal aneh yang membahayakan.
Seul Bi bergegas menemui Ye Na, dan Ye Na berkata kalau dia ga mau Seul Bi mengasihaninya. Seul Bi menjawab dia ga mengasihani Ye Na kok, hanya saja Ye Na terlihat menyedihkan.
“Kau tak akan bisa melihat Woo Hyun lagi jika kau mati. Kalau kau sangat mencintai Woo Hyun, maka kau harus tetap hidup.” Ucap Seul Bi
“Apa gunanya tetap hidup, jika dia saja tidak mempedulikanku. Dia hanya memperhatikanmu. Kalau bukan karenamu, cintaku, pengakuanku, semuanya tak akan menyedihkan seperti ini.”
Seul Bi meminta Ye Na ga menangis, dan Ye Na menjawab kalau hatinya terluka dan wajar kan jika dia menangis. Seul Bi meminta maaf, dan Ye Na berkata maaf saja ga cukup. Seul Bi berkata ga ada yang bisa dia lakukan selain mengucapkan maaf. Ye Na menghapus air matanya dan berkata kalau ada kok yang bisa Seul Bi lakukan, dia mau Seul Bi membelikannya tisu dan minuman.
Seul Bi langsung berdiri dan akan membelikan apa yang Ye Na sebut tadi, tapi Ye Na berkata kalau dia mau Seul Bi membeli dengan uangnya saja, jadi tas Seul Bi bisa ditinggal. Seul Bi yang polos patuh saja dan tak curiga.
Setelah Seul Bi pergi, Ye Na mulai membuka tas Seul Bi dan sepertinya inilah yang dia rencanakan dari tadi. Inilah niat dia bertemu dengan Seul Bi.
Seul Bi bersikeras menemani Ye Na pulang, sementara Ye Na berkata dia ga apa-apa pulang sendiri. Seul Bi berkata kalau dia mengkhawatirkan Ye Na. Dia harap Ye Na mau melupakan Woo Hyun, karena dia yakin Ye Na akan menemukan seseorang yang lebih keren dari Woo Hyun. Ye Na kan jenis manusia cewek yang cantik.
Ye Na menjawab kalau baginya hanya Woo Hyun yang keren.
Seul Bi kemudian berkata lagi dengan berlalunya waktu dia yakin Woo Hyun akan menyadari perasaan Ye Na pada Woo Hyun. Ye Na balik bertanya, lalu apa yang Seul Bi lakukan dengan berlalunya waktu?
“Aku harus kembali” jawab Seul Bi sedih.
“Kembali? Kemana?” tanya Ye Na penasaran
Seul Bi tahu dia ga mungkin berkata sebenarnya. Dia langsung menjawab kalau dia harus kembali pulang. Woo Hyun pasti sudah menunggunya saat ini. Ye Na langsung mengingatkan Seul Bi untuk ga memberitahu Woo Hyun kalau tadi mereka ketemuan.Dia sangat malu kalau Woo Hyun tahu. Apa Seul Bi bisa janji padanya? Ye Na menyodorkan jari kelingkingnya untuk mengajak Seul Bi bertaut janji. Seul Bi pun menerima janji itu.
Setelah selesai dengan misinya, Ye Na langsung ke restoran dimana Young Eun menunggu. Disana Ye Na berkata kalau misinya berhasil. Ye Na berkata kalau Seul Bi itu bodoh makanya bisa ditipu. Tapi apa Woo Hyun suka gadis yang bodoh seperti Seul Bi? Ye Na senyum-senyum sendiri lalu berkata dia juga bodoh kok. Tapi dia adalah si bodoh yang manis.
Teman sekelas mereka yang bekerja di restoran itu mendengar semuanya.
Seul Bi bertemu Woo Hyun di jalan, dan Woo Hyun bertanya Seul Bi darimana? Seul Bi yang ingat kalau dia ga boleh mengatakan yang sebenarnya hanya berkata kalau dia habis jalan-jalan mencari udara segar. Woo Hyun yang merupakan cowok Cool dengan pedenya bertanya apa Seul Bi senagja menunggunya disini? Seul Bi hanya tersenyum.
Lalu Seul Bi melihat Woo Hyun membawa boneka, Woo Hyun pun menyodorkan boneka itu pada Seul Bi. Seul Bi senang karena ini bisa jadi teman untuk adiknya. Adiknya ga akan kesepian lagi sekarang.
Woo Hyun kemudian berkata agar Seul Bi memegang tangan. Seul Bi yang mengira dia akan memegang tangan Woo Hyun, jadi gugup dan Woo Hyun kemudian menjelaskan kalau yang dia maksud adalah Seul Bi memegang tangan boneka ini.
“Tanganku ini mahal, jadi jangan pernah berfikiran untuk memegangnya.” Jelas Woo Hyun.
Mereka pun berjalan pulang sambil saling memegang tangan si boneka. Dan tersenyum bersama.
Celotehanku :
Itu si nenek Woo Hyun aneh deh. Kalau toko dijual, terus Woo Hyun dimana tinggalnya. Toko itu kan jadi satu sama rumah. Sementara nenek Woo Hyun ga mau menghubungi Ji Hye. Mungkin nenek punya rencana lain untuk kehidupan Woo Hyun.