[Sebelumnya]
Shin Woo Hyun memint Lee Seul Bi kembali ke sisinya. Itu terdengar seperti pernyaaan suka Woo Hyun pada Seul Bi. Seul Bi terpana mendengar perkataan Woo Hyun. Sung Yeol yang ada di dekat Seul Bi dan Woo Hyun ikut terkejut. Woo Hyun bahkan menarik Seul Bi ke sisinya. Sementara itu dari jauh, Ye Ri melihat kejadian tersebut dan menjadi sangat cemburu.
Lee Seul Bi langsung menjauhkan diri dari Woo Hyun dan berkata kadang manusia memang suka melakukan hal yang aneh saat panas. Seul Bi kemudian kaur meninggalkan Woo Hyun dan Sung Yeol. Woo Hyun ingin mengejar Seul Bi, tapi Sung Yeol melarangnya.
Woo Hyun bertanya apa dia terlalu cepat mengatakan hal seperti tadi pada Seul Bi? Sung Yeol menjawab jika Woo Hyun mengatakan hal seperti tadi sementara si orang belum siap, maka Woo Hyun bisa dibilang curang.
Sung Yeol pun pergi dan Woo Hyun kemudian bergumam sendiri, kalau dia merasa ini waktu yang sempurna.
Ye Ri menangis ditemani Young Eun. Young Eun menyuruh Ye Ri berhenti menangis, dan menyodorkan tisu untuk Ye Ri. Ye Ri menerima tisu itu sambil terus melanjutkan tangisnya. Dia berkata kalau selama tiga tahun ini dia hanya menyukai Woo Hyun. Young Eun dengan santainya berkata bukannya Ye Ri sudah terlalu sering dicampakkan. Ye Ri menatap Young Eun kesal dan menjawab kalau ini pertama kali baginya.
Lee Seul Bi tengah sendirian dan memegang dadanya sambil berkata kenapa di bagian ini terasa panas? Kenapa terdengar detakan yang begitu keras? Seul Bi yang ga pernah mengalami hal seperti ini bingung sendiri. Malaikat mana pernah merasa panas dan deg-degan sedemikian rupa.
Tiba-tiba Sung Yeol datang menenami Seul Bi. Dia bertanya apa Seul Bi baik-baik saja? Seul Bi mengangguk, dia kemudian meminta maaf karena sudah membohongi Sung Yeol dengan mengaku sepupu Woo Hyun. Sung Yeol menjawab kalau Seul Bi ga perlu minta maaf. Seul Bi berkata lagi, kalau sebenarnya dia ga ingin membohongi Sung Yeol. Seul Bi rasanya ingin memberitahu Sung Yeol rahasia dirinya, tapi kemudian dia menggeleng dan berkata kalau Sung Yeol mungkin ga akan percaya saat dengar ceritanya nanti.
Episode 6
Pengakuan? Selalu pada waktu yang salah
Hwang Sung Yeol pulang dan langsung ditanyai ibu tirinya, kenapa Sung Yeol melewatkan jam pelajaran tambahan? Tadi guru Sung Yeol menelpon dan memberitahunya tentang itu. Sung Yeol yang sedari dulu ga suka dengan Ji Hye memilih diam. Ji Hye bahkan bertanya dengan siapa sih Sung Yeol bergaul akhir-akhir ini? Sung Yeol menoleh menatap Ji Hye dan dengan ketus bertanya kenapa memangnya? Apa Ji Hye takut dia melakukan hal tercela?
Sung Yeol kemudian dengan tegas meminta Ji Hye mengurus saja urusan Ji Hye, dan ga usah ikut campur masalahnya.
Sung Yeol masuk kamar. Di dalam kamarnya dia mengingat kembali tentang Seul Bi, mulai dari mereka bertemu dan semua kejadian yang terjadi bersama Seul Bi.
Seul Bi dan Woo Hyun pulang bersama, tapi Seul Bi berjalan di depan Woo Hyun. Dalam hati dia bingung akan apa yang harus dia lakukan untuk situasi seperti ini? Terasa canggung.
Woo Hyun sendiri dalam hati juga mengatakan hal yang sama, dia benar-benar ga tahu harus berbuat apa saat ini.
Na Young Eun dan Ye Ri datang ke sebuah restoran dan ternyata disana ada teman sekelas mereka yang berwajah kucing. (Namanya siapa, aku belum ngeh.)
Young Eun berkata kalau dia ga nyangka Seul Bi dan Woo Hyun bukanlah sepupu. Young Eun dan Ye Ri ga menyadari adanya teman mereka di restoran ini sehingga dia meminta Young Eun untuk merahasiakan fakta bahwa Woo Hyun sudah mengakui perasaannya pada Seul Bi.
Saat itulah Ye Ri tahu ada teman sekelasnya, dan Young Eun yang menang terkesan ganas langsung menyuruh si wajah kucing untuk makan hotdog saja dan tidak mengurusi urusan orang lain.
Nenek Woo Hyun menutup restorannya hari ini. Dia punya acara lain hari ini. Woo Hyun yang siap berangkat sekolah heran melihat dandanan neneknya dan bertanya memangnya nenek mau kemana? Nenek menjawab kalau dia ingin berlibur sebentar. Woo Hyun bertanya lagi apa neneknya sedang punya pacar? Nenek balik bertanya apa dia ga boleh punya pacar? Woo Hyun menjawab kalau dia harus melihat pacar nenek dulu jika memang ada. Nenek bertanya kenapa dia harus mendapat persetujuan Woo Hyun hanya untuk punya pacar? Woo Hyun menjawab karena dia adalah wali nya nenek.
Nenek tersenyum dan meminta Woo Hyun menjaga rumah dan juga menjaga Seul Bi. Jangan lupa juga untuk makan tepat waktu.
Woo Hyun yang selalu memanggil neneknya dengan sebutan nona juga berpesan agar neneknya hati-hati pada mobil, air, dan terutama pada lelaki. Nenek mengangguk.
Gosip sudah menyebar di kelas Woo Hyun. Ketika dia datang bahkan ada yang memanggilnya pasangan baru. Lalu ketika Seul Bi ikut masuk, gossip semakin menjadi-jadi. Ada yang berkata kalau gossip semakin terbukti melihat fakta bahwa Seul Bi dan Woo Hyun datang terpisah.
Geng Jae Suk dengan berani berkata apa Seul Bi dan Woo Hyun sudah sampai tahap berciuman. Woo Hyun ga tahan dengan semua itu dan meminta untuk semua diam. Guru Kwang Sik datang dan melihat Seul Bi yang hanya berdiri di depan itu, sehingga guru Kwang menyuruh Seul Bi segera masuk ke dalam kelas.
Teman se geng Jae Suk mengangkat tangan dan berkata kalau Seul Bi dan Woo Hyun berpacaran. Kedua orang itu bukanlah sepupu.
Seul Bi yang sangat malu, memilih segera masuk dan duduk di tempatnya.
Ternyata nenek Gong tidak pergi berlibur, dia datang ke sebuah RS dan berniat memeriksa kondisinya. Sebelum masuk ke dalam, dia menghapus lipstick yang dia gunakan tadi untuk menutupi wajah pucatnya di depan Woo Hyun.
Guru Kwang Shik ingin meminta maaf pada rekannya, dna guru olahraga tahu itu. Guru olahraga bertanya kenapa Guru Kwang Shik datang hanya dengan tangan kosong? Guru Kwang Shik jujur berkata kalau dia bingung harus membawa apa? Guru Olahraga berkata setidaknya Kwang Shik membawa sebuah apel. Pantes saja Kwang Shik selama ini ga punya pasangan, Kwang Shik ga peka pada perasaan wanita. Kwang Shik pun hanya terdiam.
Kwang Shik memilih pergi, dan guru Olahraga berkata kalau dia punya ide untuk Kwang Shik. Kwang Shik tertarik dan guru Olahraga pun membisikkan idenya di telingan Kwang Shik.
Kwnag Shik merasa ide itu ga mungkin berhasil. Guru Olahraga menjawab kalau ga mau ya sudah. Guru Olahraga berniat pergi, tapi Kwang Shik menahannya dan bertanya apa guru Olahraga yakin, cara itu akan berhasil?
Guru Olahraga mulai menyombongkan diri kalau dia dan Kwang Shik punya sejarah yang sangat berbeda, dia sudah pernah menikah walau akhirnya bercerai, tapi Kwang Shik belum pernah sama sekali. Dulu sewaktu muda, dia banyak dikelilingi gadis-gadis, sampai dia harus memberi nomer pada gadis-gadis tersebut untuk mengantri akan bisa berkencan dengannya. Kwang Shik akhirnya menyetujui ide guru Olahraga. Guru Olahraga lalu memasukkan sesuatu ke mulut Kwang Shik.
Wanita yang disukai Kwang Shik adalah dokter di sekolah mereka, dan saat Kwang Shik masuk di hidungnya sudah menetes darah. Kwang Shik mencari wanita itu, tapi dia malah melihat si wanita sedang tertidur dan bermimpi sambil menyebut-nyebut nama Philip.
“Aaahh Philip, jangan lakukan itu. Oh, aku menyukaimu Philip. Kau milikku.”
Kwang Shik jelas saja terluka, bukan hanya hidungnya saja yang berdarah, tapi hatinya juga.
Kini, Kwang Shik duduk ditemani guru Olahraga. Dia bergumam kenapa nasibnya selalu begini? Apa masalahnya? Guru Olahraga bertanya apa Kwang Shik benar-benar ga tahu? Dia bertanya seperti itu sambil menggerakkan tangannya kearah wajah seolah dia mengatakan bahwa masalah Kwang Shik terus ditolak adalah karena wajah Kwang Shik. Kwang Shik hanya bisa menunduk dan menghela nafas. Mungkin dalam hati dia berkata mau gimana lagi, dari lahir dia cuma kebagian wajah seperti ini. (LOL)
Lee Seul Bi pulang duluan. Sung Yeol memanggil Seul Bi, dan Seul Bi meminta maaf karena dia akan pulang duluan. Woo Hyun berusaha mengejar Seul Bi, dan ketika Woo Hyun melewati Sung Yeol, Sung Yeol bergegas menghentikan Woo Hyun. Sung Yeol berkata jika Woo Hyun ga ingin dimasukkan dalam daftar nomer satu yang dihindari Seul Bi, Woo Hyun harus berhindar melakukan hal seperti ini. Apa Woo Hyun ga bisa lihat jika Woo Hyun malah membuat hidup Seul Bi menderita.
Woo Hyun menjawab Sung Yeol dengan berkata kenapa Sung Yeol malah aneh seperti ini, Sung Yeol seperti membuat situasi ini menjadi cinta segitiga.
Ahn Ji Hye masuk membawakan minuman dingin untuk Sung Yeol. Sung Yeol berkata ketus apa sekarang Ji Hye sedang berperan jadi ibu yang baik? Ji Hye hanya bisa berkata maaf atas insiden kecurangan di ujian waktu itu. Dia berjanji akan memastikan bahwa hal tidak adil seperti itu ga akan terjadi lagi.
“Yang tidak adil bagiku adalah, aku tidak bisa hidup dengan ibuku sendiri.” Jawab Sung Yeol dingin.
“Tidak peduli seberapa keras usahamu agar aku pergi, aku akan tetap disini. Aku akan hidup bahagia disini bersamamu. Apapun yang terjadi, sekarang ini aku adalah ibumu. Dan aku akan melindungimu.”
“Bu Guru, kau tidak layak menjadi seorang Ibu. Apa kau tak tahu itu?”
Sung Yeol muak dengan kebaikan ibu tirinya, yang terasa hambar. Ji Hye terluka mendengar kalimat Sung Yeol dan menjawab bahwa dia tahu kok kalau dia memang ga layak menjadi seorang ibu. Dia selamanya akan selalu menjadi yang palsu. Tapi mulai sekarang dia akan mencoba menjadi ibu yang sebenarnya untuk Sung Yeol.
“Jika kau merindukan ibumu, kau selalu bisa pergi menemuinya. Aku juga yakin kalau dia sangat merindukanmu.” Ucap Ji Hye lembut. Dia tulus mengucapkan kalimat itu untuk Sung Yeol—putranya.
Seul Bi terus saja merasa canggung di dekat Woo Hyun. Bahkan kali ini dia berkata pada Woo Hyun kalau dia sangat lelah dan ingin tidur cepat. Woo Hyun menjawab santai, jelas saja Seul Bi lelah, dari tadi kerjaan Seul Bi selalu menghindarinya. Seul Bi membantah kalimat itu dan berkata kalau dia ga menghindari Woo Hyun kok.
Di dalam kamarnya, Woo Hyun ga bisa tidur, dia kemudian mengirim pesan pada Seul Bi yang berisi ucapan selamat malam. Seul Bi yang ada di bagian atas rumah, membaca pesan itu dan sudah mengetikkan kalimat balasannya untuk Woo Hyun, tapi dia tiba-tiba menghapusnya dan hanya berkata maaf.
Woo Hyun menatap ponselnya dan tahu kalau pesannya sudah dibaca Seul Bi. Dia pun berkata sendiri, kenapa Seul Bi cuma membaca pesannya dan tidak membalas?
Woo Hyun pergi keatap dan melihat Seul Bi disana. Dia bertanya kenapa Seul Bi ga membalas pesannya tadi? Seul Bi menjawab kalau dia hanya ga ingin mengganggu Woo Hyun. Seul Bi lalu menyinggung tentang pengakuan Woo Hyun kemarin padanya. Woo Hyun langsung menutup kuping dan menjawab kalau dia ga mau mendengar penolakan. Seul Bi menjawab dia juga ga ingin menolak Woo Hyun kok. Dia hanya belum yakin saja.
Woo Hyun bertanya apa Seul Bi belum yakin karena Seul Bi ga suka padanya? Seul Bi membantah hal tersebut lalu berkata kalau hari yang dia lalui bersama Woo Hyun sangat menyenangkan. Woo Hyun tersenyum kemudian berkata
“Oke. Kalau begitu aku akan menunggumu sampai kau yakin. Karena aku ini kan pria yang Cool. Tapi jangan melarikan diri lagi yaa..”
Seul Bi mengangguk dengan penuh senyum.
Woo Hyun lalu bertanya apa Seul Bi mau menghabiskan sepanjang hari bersamanya besok? Seul Bi bertanya memangnya mereka mau ngapain sepanjang hari? Woo Hyun meminta agar Seul Bi ga penasaran dan terima saja ajakannya. Seul Bi pun menjawab iya.
Ternyata acara pertama yang akan Seul Bi dan Woo Hyun lalui hari ini adalah belajar sepeda, lebih tepatnya Woo Hyun mengajari Seul Bi. Woo Hyun berkata kalau Seul Bi harus mengayuh sepeda dengan cepat pada awalnya. Seul Bi bertanya bukankah harusnya pelan-pelan jika diawal? Woo Hyun menjawab kecepatan akan membuat Seul Bi seimbang. Seul Bi pun mengangguk.
Ternyata baru sekali mencoba Seul Bi sudah langsung bisa mengendarai sepeda, tanpa jatuh dan membuat Woo Hyun kagum. Woo Hyun bergumam, apa Seul Bi dulunya seorang atlet?
Setelah selesai belajar sepeda, kini acara mereka selanjutnya adalah menikmati makan bersama di taman. Woo Hyun sudah menyiapkan bekal untuk dia dan Seul Bi di hari ini. Seul Bi bertanya kalau tadi dia hebat kan naik sepedanya? Woo Hyun menjawab cuek, itu karena Seul Bi memiliki guru sehebat dia.
Seul Bi teringat nenek dan berkata akan sangat menyenangkan kalau nenek ada disini bersama mereka. Seul Bi juga berkata kalau ramalan tarot nenek ternyata benar, mereka akhinya piknik hari ini. Woo Hyun membenarkan, dia kemudian berkata kalau nenek juga benar tentang akan adanya seseorang yang dia sukai. Mendengar itu membuat Seul Bi kembali canggung, dan Woo Hyun langsung mengalihkan pembicaraan dengan bertanya apa Seul Bi mau bicara dengan nenek, karena dia akan menelpon nenek sekarang. Seul Bi mengangguk cepat tanda iya.
Nenek Gong sedang mendengar analisa dokter tentang penyakitnya, tepat ketika Woo Hyun menelponnya. Nenek memilih membiarkan saja panggilan itu. Dokter meminta nenek dirawat di RS karena penyakit ini berkembang sangat cepat, dan nanti yang tersisa hanya rasa sakit. Nenek bertanya apa dia bisa meminta beberapa hari karena ada hal-hal yang harus dia urus. Dokterpun mengabulkannya.
Nenek Gong bersiap pulang, tiba-tiba Woo Hyun menelponnya. Nenek Gong berusaha menghilangkan kesedihannya dan dengan nada ceria menerima panggilan itu. Bahkan Nenek Gong juga memberitahu Woo Hyun kalau dia akan berfoto dengan teman-temannya jadi Woo Hyun telpon nanti saja. Setelah percakapan berakhir, Nenek Gong menangis terisak mengingat penykaitkan dan mengingat akan cucu tersayangnya yang mungkin nanti tinggal sebatang kara jika dia tiada.
Malam ini Woo Hyun yang masih bersama Seul Bi datang ke taman dimana, di taman itu ada acara nyatakan cinta. Seorang pria mengajak kekasihnya untuk menikah dan si kekasih menerima lamaran pria tersebut. Mereka pun akhirnya berpelukan dengan latar belakang gambar hati yang bersinar terang, membuat semua terasa romantis.
Woo Hyun hanya lewat saja ke acara itu, dan kini dia membawa Seul Bi ke tempat lain. Sebelumnya Woo Hyun menutup mata Seul Bi, dan setelah sampai Woo Hyun menyingkirkan tangan dari mata Seul Bi. Seul Bi menatap takjub keindahan di depannya. Kembang api yang terus memercikkan cahaya begitu sampai diatas, dan membuat langit berwarna. Seul Bi berucap wow dan Woo Hyun bertanya apa cuma kata wow saja yang bisa Seul Bi ucapkan?
“Aku tidak tahu ada tempat yang begitu indah di kehidupan manusia.”
“Manusia lagi—manusia lagi? Aku hanya menunjukkan ini padamu.”
Ucap Woo Hyun.
Seul Bi tersenyum senang.
Setelah menghabiskan sepanjang hari bersama Seul Bi, Woo Hyun yang kini ada di kamarnya dan mencari cara di internet tentang bagaimana agar bisa menjadi lebih dekat dengan seseorang yang kita sukai? Jawaban yang ditemukan Woo Hyun adalah, siapkan popcorn dan cola, lalu menonton film horror di ponsel. Maka dengan itu jarak bisa menjadi dekat.
Woo Hyun pun setuju dengan ide yang dia dapatkan di internet ini, dia akan mencobanya.
Benar saja, Woo Hyun sudah menyiapkan popcorn dan cola. Dia juga sudah menyiapkan film horror di ponselnya dan mengatakan pada Seul Bi kalau musim panas ini fim horror adalah yang paling dicari. Seul Bi manggut-manggut saja dengan penjelasan Woo Hyun. Seul Biu bertanya apa ga menakutkan?
“Tenang saja, aku kan ada disini untukmu.” Jawab Woo Hyun dengan sangat Cool.
Ternyata setelah film itu diputar, Seul Bi anteng saja menonton dengan manis, sementara Woo Hyun berkali-kali memalingkan wajahnya ke tempat lain. Seul Bi tertawa melihat tingkah Woo Hyun. Dia pun mengejek Woo Hyun sebagai seorang penakut. Woo Hyun memarahi Seul Bi dan menyebut kalau dirinya adalah pria yang Cool dan penuh pengertian jadi mana mungkin dia penakut.
Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang menyelinap masuk dan sepertinya berniat mematikan listrik di restoran milik nenek Woo Hyun. Setelah orang tersebut berhasil menemukan saklar, dia langsung mematikan ruang dimana Woo Hyun dan Seul Bi tengah bersama. Dengan keadaan seperti ini Seul Bi jadi takut, terlebih fim horror di ponsel Woo Hyun masih terus menampilkan hal-hal menyeramkan.
Seul Bi menutup matanya, sedangkan Woo Hyun si pria Cool langsung pingsan saking takutnya. (LOL)
Untung ga pake ngompol. Wkwkwkw
Seul Bi mencoba membangunkan Woo Hyun, dan Woo Hyun yang terbangun pingsan lagi saat melihat wajah Seul Bi. (LOL)
Seul Bi pun marah-marah karena tadi kan Woo Hyun yang antusias mengajaknya nonton film horror, kok malah Woo Hyun yang pingsan.
(Wkwkwk)
Ternyata yang mematikan lampu di restoran nenek Woo Hyun adalah pria yang juga pernah membantu Seul Bi, dan yang bisa melihat sunbae Seul Bi. Dia tersenyum karena yakin dia sukses membuat Seul Bi dan Woo Hyun semakin dekat.
“
Satu pasangan yang berada serumah tanpa pencahayaan, itu bagus. Sangat bagus.”
Pria itu akan berbalik, tapi ternyata di belakangnya ada Sunbae Seul Bi, dia pun terkejut. Sunbae heran kenapa pria itu bisa melihatnya, tapi si pria langsung berpura-pura cuek dengan menari-nari ga jelas, berharap si sunbae Seul Bi ga curiga padanya.
Setelah itu sambil terus menari, pria tersebut melenggang pergi. Sunbae menatap dengan heran.
Bersambung ke part 2