Part 1 berakhir saat Eun Joong berkata mantap bahwa dia dan Joo Ha sedang berkencan dan mereka sama-sama memiliki perasaan berbeda saat ini.
Part 2
Ah Mi sedang berada bersama Myung Geun, disaat Myung Geun sedang sibuk dengan kayu-kayu itu. Aku ga tahu Myung Geun nngapain, dia kayak lagi menghaluskan kayu gitu.
Myung Geun meminta Ah Mi untuk istirahat, dan Ah Mi berkata kalau dia akan menyiapkan gugatan dan juga akan memulai untuk mencari pekerjaan.
Myung Geun terkejut saat mendengar kata gugatan, dan Ah Mi menjelaskan kalau dia akan menggugat tentang konstruksi Zeus, karena dia termasuk pemilik pra konstruksi dari bangunan itu.
Dia harus mengambalikan nama baik suaminya.
Myung Geun berkata biar dia saja yang melakukan gugatan itu, Ah Mi focus pada ujian saja. Ah Mi menolak dan mengajak Myung Geun untuk melakukan itu bersama-sama. Bahkan jika Myung Geun menghalanginya, dia tetap akan melakukan itu, dan jika Myung Geun akan melawan sebuah perusahaan besar, maka lebih baik dilakukan bersama, daripada sendiri.
Ah Mi pun masuk ke kamarnya, yang memang itu kamar Eun Joong. Disana dia melihat diatas meja, sebuah catatan yang menarik perhatiannya, diapun mengambil dan melihat apa isi catatan itu. Ternyata itu adalah laporan tentang kasus Gong Gi Chan yang sedang diselidiki Eun Joong, ada hasil audit internal dan juga ada hasil dari simulasi bunuh diri yang Eun Joong lakukan, menggunakan boneka.
Ah Mi melihat itu semua.
Ah Mi jadi teringat dengan tuduhannya pada Eun Joong, di pemakaman waktu itu. Dia menuduh Eun Joong sebagai detektif yang hanya butuh pemenuhan kuota kasus saja. Ah Mi merasa sangat bersalah setiap mengingat itu, karena terbukti Eun Joong serius dengan kasus ini.
Benar-benar serius dalam menyelidikinya.
Ha Eun Joong sedang ada di toko sepatu, disana dia berniat membeli sepatu kets untuk tiga orang. Karena sepatunya mahal, Eun Joong membeli dengan kredit selama lebih dari enam bulan.
Jang Tae Ha sudah pulang dalam keadaan mabuk, dipapah oleh Eun Joong-Bok. Tae Ha dalam keadaan marah teramat snagat pada Joo Ha atas pengakuan Eun Joong, bahwa detektif sialan itu mengencani putrinya.
Joo Ha ga mau berlama-lama, langsung meminta ayahnya tidur dan bicara besok saja, diapun segera ke kamarnya.
Hwa Young datang dan menjadi heran dengan situasi itu. Sedang Eun Joong-Bok sendiri, masih dalam keadaan tidak begitu baik saat ibunya bertanya, siapa yang dikencani Joo Ha sehingga Tae Ha bisa begitu marah?
Eun Joong-Bok ga menjawab dan malah meminta agar ibunya saja yang menuntun ayah masuk ke kamar, karena kakinya gemetaran sekali, dia lagi demam, dan sudah ga kuat berdiri.
Hwa Young pun langsung menarik lengan Tae Ha untuk menuntunnya msuk ke kamar. Tapi Tae Ha yang masih kesal dengan Hwa Young, langsung menepiskan tangan Hwa Young sehingga membuat Hwa Young terjatuh. Tae Ha dengan geram memperingatkan Hwa Young, agar jangan sampai membawa laki-laki itu kerumahnya. Atau jangan sampai, Hwa Young memperlihatkan laki-laki itu di depan matanya.
Setelah Tae Ha berlalu, Eun Joong membantu ibunya untuk bangkit dan berdiri, saat itulah Hwa Young melihat keringat dingin di tubuh Eun Joong, dan jadi terkejut. Bahkan saat tangan Hwa Young memegang kening Eun Joong, kening itu rasanya seperti mendidih. Saat Hwa Young berkata gara mereka ke RS saja, karena obat-obatan rasanya ga mempan untuk tubuh Eun Joong. Eun Joong-Bok malah memeluk ibunya erat. Hwa Young yang heran hanya bisa membalas pelukan putranya itu dalam diam.
Setelah Eun Joong melepaskan pelukannya, Hwa Young berkata “Aku tahu kau mengalami masa yang sulit. Kau kesepian, kau kesakitan, aku tahu itu, dan maafkan aku. Aku..satu-satunya yang pantas untuk disalahkan.”
Eun Joong-Bok menangis dan memeluknya ibunya lagi, tubuhnya gemetar dan tangis itu tak mampu dibendungnya lagi.
Keesokan paginya, Jo Jin Woong sedang asik berolahraga. Joo Ran kemudian datang, dan langsung memencet tombol emergency stop agar Jin Woong berhenti dari olahraganya ini.
Jin Woong kaget, tapi Joo Ran malah melambai dengn senangnya pada calon mantunya ini.
Joo Ran menyuruh Jin Woong segera ganti pakaian, agar bisa TANSO dengannya. (Seharusnya TAMSO yang artinya ngobrol, tapi karena Joo Ran suka selaki ngomong salah ala ala vic**y..jadi ya gitu itu.)
Jin Woong yang ga tahu kalau calon ibu mertuanya itu sering salah dalam berbicara menanggapi dengan arti kata TANSO sebenarnya yaitu seruling bambu. Dia bertanya apa ibu mertuanya mau dia memainkan seruling?
Joo Ran dengan pedenya berkata “Ayo kita TANSO..bicara sebentar.”
Jin Woong akhirnya paham, dan membenarkan kalimat Joo Ran, Joo Ha ga mau dan balik bertanya “Apa bukannya TANSO ya?”
(Gubraakk…muka tembok dah Joo Ran ini.)
Mereka sudah beralih tempat, dan sekarang Joo Ran bertanya pada Jin Woong, apa pekerjaan Jin Woong? Jin Woong menjawab kalau pekerjaannya merger dan akuisisi di Legiun Sachs.
Joo Ran bingung saat Jin Woong menyebut Legiun Sachs, apa itu semacam perusahaan kaus kaki? Jin Woong sedikit syok tapi tetap menjelaskan kalau dia bekerja di perusahaan investasi Amerika.
Joo Ran mengerti dan kemudian bertanya lagi berapa gaji Jin Woong?
Jin Woong mulai ga nyaman, namun untuk menghormati Joo Ran dia pun menjawab kalau dia juga punya saham sebesar 500 ribu dolar disana.
Joo Ran bertanya tentang perempuan, apa Jin Woong punya perempuan lain? Jin Woong mantap menjawab tidak ada. (Iyalah, ibarat kata, kayaknya dari bayi dia suka sama Joo Ha.)
Joo Ran pun bertanya, apa ada sesuatu yang perlu Jin Woong perjelas, jika ia, sekarang saja. Jin Woong menjawab, kayaknya bukan di yang harus menjelaskan sesuatu, tapi sepertinya putri Joo Ran lah yang harus menjelaskan sesuatu.
“Apa maksudnya? Apa Joo Ha ku punya seorang pria?”
Pagi ini keluarga Jang Tae Ha sedang menikmati sarapan mereka bersama-sama, Joo Ha kemudian berkata kalau dia minta maaf sudah membuatnya ayahnya terkejut, dan dia juga minta maaf karena ga memberitahu ayahnya terlebih dulu.
Tae Ha kesal, langsung berdiri dan meminta agar masalah itu segera dibereskan. Joo Ha harus putus dengan detektif rendahan itu.
Setelah Tae Ha meninggalkan meja makan, Hwa Young berkata kalau dia perlu melihat laki-laki seperti apa yang dikencani Joo Ha, agar dia bisa memutuskan apakah dia akan membantu atau ikut menghentikan Joo Ha. Joo Ha mengangguk tanda mengerti. Sedang Eun Joong-Bok, menjadi sangat terkejut.
Sementara itu di rumah Myung Geun, tiga sepatu kets, sudah berjejer rapi siap untuk dipakai. AH Mi, Soo Young, dan juga Myung Geun heran lalu bertanya untuk apa semua ini, apa Eun Joong membeli semua ini?
Soo Young protes dan bilang kalau yang dia butuhkan bukan sepatu kets, tapi highheels.
Myung Geun juga protes dan bilang kalau sepatu kets punyanya juga masih bagus.
Ah Mi terkejut karena ada sepatu untuknya juga.
Eun Joong mengajak mereka semua mulai besok untuk berlari pagi atau hiking. Eun Joong pun bahkan mengulurkan kelingkingnya agar semua ikut berjanji, tapi yang lain merasa aneh dan segera berlalu stau persatu, meninggalkan kelingkin Eun Joong yang mengambang di udara. (Sini sama aku aja kelingkingnya..hihihi.)
Hwa Young di firma hukumnya sedang memeriksa kembali catatan yang ditnggalkan Myung Geun padanya tentang konstruksi Zeus yang mengalami kesalahan. Hwa Young dilemma sekali, akankah dia membantu Myung Geun dan menentang suaminya itu. Tapi kemudian Hwa Young sudah mengambil keputusan, diapun menghubungi Myung Geun.
Myung Geun langsung menerima panggilan dari Hwa Young itu, dan Hwa Young berkata kalau dia akan menemui Tae Ha di perusahaan. Dia akan mencoba menghalangi Tae Ha dengan kekuatannya, walau dia tahu itu tidak akan mudah. Hwa Young juga bilang jika dia akan mengambil kasus ini. Myung Geun kaget, dan Hwa Young berkata kalau yang harus mengajukan gugatan adalah calon penghuni.
Hwa Young pun mengajak Myung Geun bertemu jam 6 nanti untuk bicara detailnya, dan Myung Geun pun memenuhinya.
Ah Mi menemui Joo Ha lagi, dan membawa catatan tentang kematian suaminya, berserta hasil audit internal perusahaan Joo Ha. (Punya Eun Joong yang dilihat Ah Mi di kamar.)
Ah Mi berkata kalau menurun hasil audit internal itu, suaminya menerima 500 juta won, dalam tigal kali angsuran.
Tapi tidak ada kejelasa untuk kapan, dan dimana tepatnya suaminya menerima uang-uang itu.
Joo Ha menjawab bahwa hal-hal seperti itu bukanlah masalah. Ah Mi kemudian berkata lagi, hal yang sama juga terjadi pada dugaan korupsi untuk material konstruksi yang dituduhkan pad suaminya.
Itu hanya dilaporkan tanpa ada kejelasan,kapan dan dimana suaminya menyelewengkan material itu, dan metode apa yang suaminya gunakan.
Paling tidak, seharusnya ada nama orang yang melaporkan suaminya melakukan korupsi itu.
Joo Ha menjawab bisa saja itu sudah dihapus dari berkas dalam rangka untuk melindungi informan.
Ah Mi mengalah dan bilang dia ga akan meminta informasi lagi melalui perusahaan ini, tapi sebaliknya, untuk kesalahan konstruksi Zeus, dia tetap akan mengajukan gugatan.
Joo Ha terkejut, dan Ah Mi bilang kalau dia dan suaminya adalah korban. Jika benar suaminya menyelengkan beberapa material konstruksi, berarti benar ada kesalahan dalam konstruksi Zeus, dan untuk itu dia akan menggugat perusahaan Tae Ha.
Ah Mi juga akan memberitahu calon penghuni lain, agar bisa bersama-sama menuntut Tae Ha konstruksi.
Joo Ha langsung menemui ayahnya, walau ayahnya sudah berkata pada sekretaris untuk tidka mengijinkan Joo Ha masuk. Joo Ha cuek saja, dna tetap berdiri di depan ayahnya. Dia langsung melaporkan apa yang Ah Mi katakan padanya tadi.
Tae Ha merasa tenang, karena dia yakin ga akan ada satu firma hukum pun yang mau membantu Ah Mi dalam gugatan ini.
Setelah Joo Ha yang datang, Hwa Young juga datang menemui suaminya. Tae Ha jelas heran karena ga biasanya Hwa Young menemuinya di kantor. Tae Ha bertanya apa sesuatu telah terjadi?
Sementara itu, Ah Mi yang akan beranjak pergi dari lobi Tae Ha grup, berpapasan dengan Eun Joong-Bok. Ah Mi dan Eun Joong sama-sama kaget. Eun Joong bertanya apa Ah Mi disini karena masalah suami Ah Mi? Ah Mi membenarkan, dan gantian bertanya apa yang dilakukan Eun Joong di perusahaan ini?
Eun Joong hampir saja mengatakan kalau dia anaknya pemilik perusahaan ini, tapi lidah Eun Joong tak mampu mengatakannya, mungkinkah dia takut Ah Mi kecewa, atau karena memang bukan dia anak asli Jang Tae Ha.
Eun Joong-Bok hanya meminta, bisakah Ah Mi menunggunya dulu di lobi ini, 10 menit saja, karena dia ingin mengajak Ah Mi minum terh bersama.Ah Mi mengangguk tanda setuju.
Hwa Young sudah mengatakan tujuannya menemui Tae Ha, dan Tae Ha terlihat kesal, dia bertanya siapa informan itu? Hwa Young menjawab itu rahasia, dan dia ga mungkin memberitahu Tae Ha tentang informan itu, jadi tolong jangan tanya lagi.
Tae Ha marah dan meminta agar Hwa Young ga mengambil kasus itu, memang apa yang Hwa Young tahu tentang konstruksi? Hwa Young meminta agar Tae Ha menghentikan konstruksi itu. Mari pastikan dulu keselamatan penghuni dan tunda peluncuran Zeus.
Tae Ha menjawab ga akan ada yang terjadi. Hwa Young membantah kalimat itu dan bilang kalau saat Mal runtuh, apakah Tae Ha lupa jika ada lebih dari 500 orang yang meninggal?
Hwa Young bahkan meminta agar bngunan Zeus dihancurkan baru dibangun kembali. Dia tidak berfikir iu sesuatu yang buruk untuk citra perusahaan.
“Bagaimana jika aku tidak mau? Maukah kau berperang melawanku?”
“Ya. Aku akan melakukan itu. Maafkan aku”
Sedangkan, Eun Joong-Bok menemui Joo Ha dan meminta Joo Ha agar menikahi Jin Woong saja, dan hentikan kencan itu.
“Aku tidak mau. Aku menolak. ”
“Jangan Ha Eun Joong, noona.”
Joo Ha menjawab kalau dia cuma berkencan dengan Ha Eun Joong, apa kencan saja juga ga boleh? Jika Ayah terus mengatakan tidak, maka dia akan menyerah.
“Jangan Noona, tidak pernah boleh jika itu Ha Eun Joong.”
Joo Ha heran apa maksudnya, tidak akan pernah boleh? Apa selamanya dia ga boleh dengan Eun Joong? Kenapa adiknya jadi ikut-ikutan seperti ini sih?
Eun Joong-Bok beralasan kalau Ha Eun Joong adalah detektif yang menyelidiki ayah mereka, makanya dia ga setuju. Joo Ha menjawab kalau dia akan membuat Ha Eun Joong ada di pihaknya, sehingga Eun Joong ga bisa menyelidiki ayah mereka lagi.
Sebelum pergi, Eun Joong-Bok tiba-tiba bertanya tentang penculiknya dulu. Apa Joo Ha ingat sesuatu? Joo Ha menjawab tanya saja ayah, atau kalau ga tanya saja sekretaris Shin.
Sidik jari tentang siapa pemilik kancing manset itu sudah keluar dan nama Shin Kang Ho lah yang tertulis disana. Eun Joong jelas heran karena ini diluar perkiraannya. Bukan Jang Tae Ha, tapi Shin Kang Ho. Siapa Shin Kang Ho?
Detektif yang membantu Eun Joong menjawab mana dia tahu siapa Shin Kang Ho itu.
Ha Eun Joong yang bingung dengan kasus ini, yang seolah tak berujung menelpon detektif Gu yang tampan. Eun Joong meminta Detektif Gu mencari tahu siapa Shin Kang Ho?
Ah Mi dan Eun Joong-Bok berjalan berdua sambil menyeruput minuman mereka masing-masing.
Merekapun memilih duduk di bangku taman. Di depan mereka ada banyak anak dan orang tua mereka yang asik bermain di air mancur.
Ah Mi dan Eun Joong sedih melihat kebersamaan itu. Rasa sedih mereka sama walau dengan alasan yang berbeda. Ah Mi sedih karena dia teringat akan janinnya yang keguguran, sedang Eun Joong-Bok sedih karena dia teringat akan orang tua nya yang selama ini ternyata bukan orang tua kandungnya.
Joo Ran yang kesal karena Joo Ha nya mengencani pria lain selain Jin Woong, marah-marah di telepon saat menghubungi Joo Ha. Joo Ran mengajak anaknya bertemu di restoran yang dekta dari kantor.
Saat itu tiba-tiba Joo Ran melihat Hwa Young bersama Myung Geun, Joo Ran langsung ingin tahu dan melihat itu dari jauh. Hwa Young dan laki-laki itu terlihat sedng menunggu lift. Joo Ran bertanya sendiri, apa laki-laki itu seorang klien? Tapi sepertinya bukan. Joo Ran yang merasa aneh langsung mengambil ponselnya dan memotret Hwa Young, dia yakin Hwa Young berselingkuh. Sangat yakin, karena Hwa Young ga pernah menatap laki-laki seperti itu.
Sementara itu dilain tempat, Kang Joo Pil bertemu dengan Wakil Kepala Polisi Song. Disana Joo Pil bertanya kalau Wakil Kepala Polisi masih sering bertemu Myung Geun kan?Wakil Kepala Polisi membenarkan dan bilang karena Myung Geun adalah teman lamanya. Apa ada alasan dia ga boleh bertemu dengan kawan lama?
Joo Pil hanya berkata kalau dia ga percaya bahwa Kepala Polisi lah yang memindahkan Ha Eun Joong ke divisi lain. Sebenarnya dia yang akan melakukan itu, tapi ternyata sudah ada yang melakukannya lebih dulu, dan ternyata setelah diperiksa, itu adalah Wakil Kepala Polisi.
“Mengapa kau memotong, tangan dan kaki putra sahabatmu, Lalu mengurungnya di sebuah ruangan kecil?”
Wakapol meminta agar Joo Pil langsung keintinya, dan jangan berbelit-belit.
Joo Pil langsung mengeluarkan catatannya tentang penggantian nama Ha Gun Young menjadi Ha Eun Joong. Dia yakin Gun Young meninggal saat olimpiade di tahun 88, dia melihat dengan mata kepala sendiri mayat Gun Young saat itu.
Tapi kenapa nama itu diganti dengan Ha Eun Joong?
Bukankah aneh, Myung Geun menamai putranya sama persis dengan nama anak musuhnya. Anak Jang Tae Ha yang jelas-jelas bersalah dalam kematian Gun Young.
Lalu kenapa sertifikat kematian Gun Young ga pernah diajukan, padahal jelas-jelas Gun Young sudah mati?
Dengan tatapan tajam, Joo Pil bertanya pada Wakapol, kalau Myung Geun penculik itu kan?
“Ha Eun Joong, adalah anak asli Jang Tae Ha kan? Beri aku jawaban, Wakil Kepala Song. ”
Hwa Young dan Myung Geun sudah sampai di restoran tempat pertama kali mereka makan. Disana Hwa Young meminta agar Myung Geun menelpon calon penghuni Zeus, dan meminta datang kemari. Myung Geun pun setuju dan beranjak pergi untuk menelpon.
Setelah sendiri, Hwa Young juga menghubungi Eun Joong dan meminta untuk datang.
Secara bersamaan, Ah Mi dan Eun Joong berbicara di telepon. Eun Joong berjanji akan datang, dan saat dia mendengar nama restoran yang akan Ah Mi datangi, dia jadi kaget, karena itu juga tempat yang ibunya katakan tadi.
Setelah Ah Mi selesai menelpon, Eun Joong berkata kalau dia juga akan pergi ke restoran itu. Jadi lebih baik mereka pergi bersama. Ah Mi tentu tak menolak.
Di restoran, Hwa Young meminta agar Myung Geun berhati-hati. Myung Geun meminta hal yang sama pada Hwa Young. Hwa Young juga meminta agar keluarga Myung Geun ikut waspada karena bisa saja, keluarga Myung Geun dilukai karena kasus ini. Myung Geun pun mengangguk.
Hari sudah mulai gelap, dan Ha Eun Joong pulang ke rumahnya. Tidak ada yang aneh, sampai saat dia merasa ada orang di belakangnya. Eun Joong belum menoleh untuk memastikan.
Orang itu tanpa menunggu, langsung memukul Eun Joong dengan balok kayu yang dipakainya, memukul tanpa ampun, membuat Eun Joong terlempar dari tangga depan rumahnya. Tergeletak di bawah.
Shin Kang Ho melihat Eun Joong yang berhasil dia lumpuhkan, darah menetes di kepala Eun Joong, seperti hujan yang turun dengan deras membasahi bumi. Akankah Eun Joong selamat dengan luka separah itu?
KOMENTAR :
Selamat? Jelas iya. Mengingat ayah aslinya Jang Tae Ha yang terkenal kuat. Dia pasti selamat. Lagian ini baru episode 13, ga mungkin dia mati begitu saja, sedang belum masuk ke pertengahan episode dari jumlah 36 episode itu.
Tapi seberapa lamakah dia akan tertidur?