Episode 7 berakhir saat Ah Mi mendatangi lokasi dimana dia mendapat kabar jika suaminya meninggal. Gong Gi Chan yang dia cintai meninggal.
Episode 8
Ha Myung Geun terlihat berjalan di sekitar konstruksi Zeus. Dia juga ingin melihat Gi Chan yang dikabarkan mati. Myung Geun tahu jika ini ulah Tae Ha, Tae Ha lagi-lagi mengorbankan satu nyawa untuk menutupi kebusukannya.
Ah Mi memandang tanda dimana Gi Chan ditemukan meninggal karena bunuh diri. Darah terlihat masih berjejak di lokasi itu. Dia menatap tak percaya dengan apa yang dilihatnya ini. Seharusnya ini hari bahagianya, tapi Oppanya pergi meninggalkannya untuk selamanya.
Eun Joong datang menghampiri Ah Mi yang terdiam, dan berkata kalau jasad Gi Chan sudah dibawa ke RS. Diapun mengajak Ah Mi untuk ikut dengannya ke RS. Tapi Ah Mi sama sekali ga beranjak dari tempatnya berdiri, dia hanya diam dengan tatapan kosong. Membuat Eun Joong kembali berbalik. Eun Joong ga tahu harus bagaimana menghadapai situasi seperti ini.
Tapi kemudian Eun Joong bertanya apa yang dikatakan Gi Chan sebelum pergi dan jam berapa Gi Chan pergi?Ah Mi menjawab tanpa nada dan ekspresi kalau Gi Chan keluar jam 4 dini hari tadi. Mungkin sedikit lebih lama dari itu. Ah Mi juga menjelaskan kalau Gi Chan beralasan mengambil cincin kawin yang ditinggalkan dikantor, dan berjanji akan kembali dalam waktu 3 jam.
Eun Joong bertanya lagi apa setelah itu Ah Mi ga menerima kabar melalui telepon?Ah Mi menjawab kalau dia mendapat SMS dari Gi Chan. Eun Joong merasa tertarik dan bertanya apa isi SMSnya?Apa Ah Mi membawa ponsel Ah Mi sekarang?
Ah Mi yang masih tertegun hanya berkata “Tunggu sebentar, aku membawanya..”
Eun Joong yang ga sabar menunggu, kembali bertanya apa Ah Mi ingat seperti apa isi SMS Gi Chan?Ah Mi menjawab masih tanpa eksprsi “Oppa bilang bahwa dia menyesal. Dia sudah melakukan kesalahan dan minta dimaafkan.”
Eun Joong pun meminta agar Ah Mi menunggu disini. Setelah itu Eun Joong pergi.
Myung Geun sudah masuk ke dalam lokasi konstruksi, dia melihat kalau putranyalah yang menangani kasus ini, karena Eun Joong nya terlihat ada di TKP. Myung Geun lalu melihat keatas, tatapannya penuh amarah. Dia melihat sebuah tulisan yang berbunyi “Konstruksi Tae Ha”
Sementara itu di sebuah studio TV, terlihat Jang Tae Ha yang sedang diwawancarai oleh seprang penyiar. Sepertinya ini sebuah acara TV dimana Tae Ha adalah bintang tamunya. (Hampir aja mau nulis Jang Tae San..hihihi..)
Host bertanya “Apa ide inovasi yang Anda miliki, Ketua Jang?”
“Cara saya melihatnya, inovasi bukan sekedar untuk menjadi yang pertama di dunia, tapi inovasi itu mengenai melakukan yang terbaik. Melakukan dengan sepenuhnya. Sebisa mungkin. ”
Banyak peserta yang melihat acara ini di studio secara langsung, dan Tae Ha melanjutkan kembali kalimatnya “Ini bukan sebuah semboyan, tapi harus menjadi praktek yang tulus.”
Host pria bertanya “Apakah ketulusan merupakan rahasia Anda dalam mengelola perusahaan?”
“Rahasia saya? Saya kira keteguhan hati dan tantangan terdengar terlalu klise. Kegigihan untuk maju kedepan? Benar sebut saja itu kegigihan yang berani, juga Etika.”
Eun Joong-Bok melihat ayahnya dengan perasaan bangga yang teramat sangat. Tae Ha kembali lagi melanjutkan kalimatnya, kalimat yang membuat semua yang hadir menjadi terinspirasi dan ingin menjadi pebisnis sesukses Tae Ha.
“usaha saya dalam melakukan bisnis, adalah karena saya juga mempunyai etika sebagai manusia. Saya yakin pertumbuhan perusahaan saya yang pesat, dikarenakan masyarakat yang menaruh kepercayaan yang besar juga pada Tae Ha grup.”
Kembali ke TKP Gi Chan. Disana para polisi masih sibuk bekerja. Rekan kerja Eun Joong menunjukkan isi SMS Gi Chan pada Eun Joong. Rekan kerja Eun Joong yakin kalau Gi Chan memang bunuh diri, melihat dari isi SMS yang dikirim pada Ah Mi.
Eun Joong tidak langsung mengiyakan. Dia merasa aneh karena posisi mayat menghadap ke langit.
Rekan Eun Joong menjelaskan bisa saja saat Gi Chan melompat, Gi Chan merasa takut makanya Gi Chan melompat menghadap belakang, sehingga saat jatuh mayatnya menghadap langit. (Alasan konyol..)
Eun Joong merasa ini tetap aneh dia seolah terus berfikir. Rekan kerja Eun Joong bilang kalau Gi Chan orang yang mengerikan, ngapain bunuh diri di hari pernikahan, itu sama saja menghancurkan hati mempelai wanita sebanyak dua kali. Rekan kerja itu juga bilang kalau Ah Mi memakai gaun pengantin tapi langsung menjadi janda.
Ah Mi terlihat memasuki bagian dari lokasi konstruksi, sepertinya Ah Mi ingin melihat langsung tempat dimana Gi Chan lompat. Eun Joong yang melihat itu terkejut dan langsung menyusul Ah Mi. Takut Ah Mi melakukan hal-hal konyol yang membahayakan diri sendiri.
Ah Mi masuk ke lift dan dengan ragu memencet tombol di lift yang belum jadi itu. Eun Joong langsung masuk dan menemani Ah Mi, kemudian dialah yang memencet tombol hijau agar lift itu bergerak keatas.
Di dalam lift itu, Ah Mi dan Eun Joong sama-sama terdiam.
Saat lift sudah berhenti dilantai 2, Ah Mi dan Eun Joong pun keluar. Ah Mi langsung menuju garis polisi yang dipasang sebagai tanda tempat Gi Chan melompat. Eun Joong seketika itu juga menarik tangan Ah Mi ke belakang, mengira Ah Mi akan melompat mengikuti jejak sang suami.
Dari tempatnya berdiri Ah Mi memandang ke bawah, ke tempat dimana mayat Gi Chan ditemukan.
Ah Mi langsung berkata bisa saja ini bukan kasus bunuh diri. “Ini bukan bunuh diri atau kematian karena kecelakaan.”
Eun Joong pun bertanya apa maksud Ah Mi ini adalah kasus pembunuhan? Ah Mi hanya menjawab kalau dia juga ga tahu. Tapi dia sangat yakin kalau ini bukan bunuh diri, atau kecelakaan. Ah Mi menjelaskan kalau Gi Chan sangat mengenal setiap sudut tempat ini lebih baik daripada sudut rumah mereka. Jadi Gi Chan ga mungkin terjatuh dengan sengaja di tempat ini. Apalagi, yang membuatnya heran kenapa Gi Chan harus datang ke tempat ini disaat hari masih gelap gulita?
Eun Joong menjawab kalau memang ini bukan kecelakaan, mungkin saja ini keinginan Gi Chan untuk menjatuhkan diri ke bawah. “Suami bisa punya rahasia atau kekhawatiran tanpa sepengetahuan istri.”
Dengan bibir bergetar menahan tangis Ah Mi bertanya apa menurut Eun Joong dia bisa mati dan terjun dari tempat ini?Eun Joong menjawab kalau dia ga akan membiarkan hal itu terjadi.
Ah Mi pun menggeleng dan berkata kalau dia ga boleh mati. Kemudian Ah Mi mengusap perutnya yang membuncit dan melanjutkan kalimatnya kalau dia punya bayi. “Walaupun aku ingin mati, aku tidak boleh terjun dan mati disini karena Yeon Do kami. Hal yang sama untuknya juga”
Ah Mi berkata yakin kalau Gi Chan ga mungkin bunuh diri karena Gi Chan sangat mencintai Yeon Doo mereka. Bahkan jika Gi Chan punya kekhawatiran ataupun rahasia lainnya, Gi Chan ga mungkin meninggalkan dia dan anaknya.
Eun Joong hanya menatap Ah Mi, dia juga mencoba untuk memifikrkan semua ini.
Eun Joong pun meminta nama dan nomer telepon temen kerja Gi Chan yang Ah Mi tahu. Ah Mi langsung menjawab sebuah nama yang sangat Eun Joong kenal. Ha Myung Geun.
Begitu mendengar nama itu Eun Joong langsung terkaget. Dia mencoba berfikir, apakah benar itu nama ayahnya. Lalu apakah ayahnya benar-benar terkait dengan kasus ini?
Saat Eun Joong menoleh dan melihat ke bawah, diapun mendapati sosok ayahnya yang sedang melihat ke tempatnya berada. Eun Joong semakin kaget menyadari fakta ini.
Jang Joo Ha sedang menandatangi kontrak kerja dengan rekan bisnisnya. Dan merekapun berjabat tangan tanda kesepakatan itu. Semua yang hadir ikut bertepuk tangan dengan senang.
Kang Joo Pil hanya melihat dengan pandangan tak suka, dan bertepuk tangan dengan sangat malas.
Lalu seorang staf memberikan catatan kecil pada Joo Pil yang mengabarkan kalau Gong Gi Chan tewas di lokasi konstruksi. Joo Pil terkejut dan langsung pergi.
Tae Ha dan Eun Joong-Bok dalam perjalanan ke kantor dengan Kang Ho sebagai supirnya. Tae Ha menyuruh Kang Ho untuk terus mencari USB itu sampai ketemu. Kang Ho pun menyanggupinya.
Eun Joong-Bok yang ga tahu apa-apa bertanya apa ayahnya kehilangan USB? Tae Ha mengiyakan dan Eun Joong-Bok bertanya apa ada hal penting di dalam USB itu sampai ayahnya bingung mencari? Tae Ha hanya menjawab iya dengan singkat. Eun Joong-Bok menawarkan diri untuk mencari USB itu juga.
Tae Ha menjelaskan kalau USB itu sepertinya hilang di kantor bukan di rumah, jadi biar seketaris Shin yang mencarinya.
Eun Joong-Bok kemudian bertanya apa ayahnya menyumbangkan real estate di Jongro itu karena dia?
Tae Ha hanya menjawab kalau itu adalah kewajiban kaum ningrat. Mereka harus mulai membangun citra public Eun Joong. Seperti istilah bertaruh dengan nilai besar, maka yang didapat juga akan besar. Apa Eun Joong-Bok ga setuju?
Eun Joong ga menjawab itu dan malah bertanya lagi, apa kakaknya ga tahu tentang hal ini? Tae Ha menjawab santai kalau Joo Ha akan tahu setelah melihat berita. Dia juga berkata jika Eun Joong sudah menjadi presiden, maka keuntungannya akan menjadi berlipat-lipat.
Tae Ha yang sampai di depan kantor, sudah ditunggu oleh beberapa staf yang langsung membukan pintu mobil Tae Ha. Terlihat Kang Joo Pil juga ada disana. Mereka semua membungkuk hormat saat Tae Ha keluar dari mobil.
Tae Ha mendekati Joo Pil dan bertanya kenapa Joo Pil ada di bawah sini? Joo Pil menjawab kalau dia akan memberitahu sesuatu pada Tae Ha.
Tae Ha pun melangkahkan kakinya masuk, dan Joo Pil dengan gerakan tangan yang sok menyuruh Eun Joong-Bok untuk ga mengikuti dia bersama Tae Ha.
Di dalam perjalanan masuk, Joo Pil berkata kalau dia harap berita yang dia sampaikan ini ga membuat Tae Ha terkejut. Tae Ha dengan santai bertanya apa ada hal yang bisa membuatnya terkejut? Joo Pil berkata kalau ini tentang Gong Gi Chan. Gi Chan tewas di lokasi konstruksi.
Tae Ha pun terkejut dan menoleh menatap Joo Pil seolah ga tahu akan kejadian ini. Tae Ha bertanya bukankah hari ini pernikahannya Gi Chan? Bagaimana dan kapan itu terjadi? Joo Pil menjawab kalau kejadiannya dini hari tadi.
Tae Ha masih dengan tampang terkejutnya bertanya kenapa Gi Chan mati? Apa karena kecelakaan? Joo Pil menjawab kalau Gi Chan menulis SMS untuk istrinya dan sepertinya itu menandakan kalau Gi Chan bunuh diri.
Masih dengan lagak sok peduli, Tae Ha berkata padahal Gi Chan punya masa depan yang cerah.
Dengan tatapan penuh makna, Joo Pil berkata “Seperti biasa, surga berpihak pada ketua lagi.”
Tae Ha menatap tajam dan bertanya apa Joo Pil ga ikut merasa senang? Joo Pil menjawab terbata-bata kalau dia ikut senang kok. Tae Ha berkata “Karena Semua sudah menjadi seperti ini, maka pastikan kau mengencangkan bagian akhir yang masih longgar. Sesuai dengan rancangan aslimu. ”
Joo Pil hanya mampu menjawab Ya sambil membungkuk hormat pada Tae Ha. Saat Tae Ha akan masuk ke dalam lift, dan Joo Pil di belakang mengikuti. Tae Ha langsung menghadang Joo Pil dengan tangannya, dia hanya menginginkan putranya untuk menemaninya masuk ke dalam lift. Dan Joo Pil? Dia tidak mampu untuk melawan.
Di dalam lift, Tae Ha memandang staf wanita yang memang bertugas di dalam lift. Kerjanya menekan tombol di dalam lift. Tae Ha menyenggol anaknya dan mengisyaratkan matanya kearah gadis itu. Eun Joong-Bok langsung menggeleng cepat sambil memejamkan matanya. Tae Ha hanya tersenyum kecil melihat tingkah putranya itu.
Kemudian Tae Ha bertanya bisakah dia meminta bantuan Eun Joong? Eun Joong-Bok menjawab tentu saja. Tae Ha langsung menceritakan tentang Gi Chan yang merupakan pekerja di kontruksi Zeus meninggal dini hari tadi. Dia mau Eun Joong menangani keluarga almarhum, karena Eun Joong adalah perwakilan hukum Tae Ha grup. Siapkan sejumlah kompensasi, dan pergi ke pemakaman Gi Chan. Jika keluarga yang ditinggalkan mengeluarkan keluhan yang masuk akal, dia mau Eun Joong juga bisa menangani hal itu.
Walaupun mungkin Gi Chan korupsi, keluarga yang di tinggalkan tetap ga boleh menderita karena hal itu.
Eun Joong-Bok kaget dan bertanya “Dia korupsi?”
Tae Ha menjawab Ya dengan santai. Dia hanya mau Eun Joong memastikan bahwa keluarga itu tidak meninggalkan keributan. Eun Joong-Bok pun mengerti dan menjawab kalau dia akan menangani hal tersebut. Ayahnya ga perlu khawtir tentang itu.
Tae Ha tersenyum menatap Eun Joong, dan menepuk punggung Eun Joong lembut, tanda dia bangga pada putranya ini.
Di kediaman Ah Mi dan Gi Chan, para polisi sedang memeriksa setiap sudut di rumah itu. Mereka juga mengumpulkan beberapa barang bukti untuk penyelidikan lebih lanjut.
Lalu saat beralih ke kamar, semua terkejut karena diatas tempat tidur ada sekoper uang senilai 500 juta won. Rekan kerja Eun Joong langsung meminta agar koper uang itu segera dipindahkan karena itu juga merupakan barang bukti.
Eun Joong menemani Ah Mi untuk melihat mayat Gi Chan, Ah Mi langsung terduduk lemas saat melihat wajah suaminya yang sudah meninggal itu. Eun Joong pun langsung menutup tempat penyimpanan mayat Gi Chan agar Ah Mi tidak terus menerus syok.
Staf ahli disana menjelaskan penyebab kematian Gi Chan adalah retakan di tengkorak akibat jatuh. Tidak ada tanda luka yang mengarah pada pembunuhan.
Eun Joong meminta staf itu berhenti menjelaskan dan meminta Ah Mi untuk keluar. Ah Mi berkata dia ga mau keluar. Dia bahkan melepaskan pegangan Eun Joong yang meminta nya berdiri. Ah Mi bilang dia ga mungkin meninggalkan Oppanya seperti ini sendiri. Staf itu pun berkata kalau keluarga perlu mengetahui penyebab kematian Gi Chan.
“Tidak ada tanda luka perlawanan atau tercekik yang mengindikasikan ini pembunuhan. Jadi penyebab kematiannya, karena retakan di tengkorak akibat jatuh bersamaan dengan kegagalan beberapa organ yang juga disebabkan karena jatuh.”
Eun Joong ga tahan melihat Ah Mi yang mendengar hal-hal mengerikan seperti ini, dia langsung jongkok di belakang Ah Mi dan menutup kedua telinga Ah Mi dengan tangannya, dan Ah Mi tentu langsung memberontak, mencoba melepaskan tangan Eun Joong. Eun Joong pun ga bisa melawan.
Kemudian Eun Joong berkata “Bayimu..dia bisa mendengar..”
Sederet kalimat itulah yang mampu menyadarkan Ah Mi, dan dia tidak menolak saat Eun Joong menutup telinganya seperti tadi dan sang staf kembali menjelaskan kondisi terakhir Gi Chan termasuk suhu di Anus, telinga, dan mulut. Sedang Ah Mi hanya mampu memejamkan matanya dan menangis.
Ah Mi pun menangis tersedu-sedu.
Eun Joong-Bok datang ke kantor dan membawakan makanan untuk ibunya, tapi sekretaris ibunya mengira kalau makanan itu untuk dirinya, dia bahkan sudah mengucapka terima kasih, tapi Eun Joong langsung mengatakan kalau dia membawakan makanan untuk ibunya. Sekretaris itu langsung berubah ekspresi dan sekikit merasa malu. Hahaha..
Dia kemudian berkata kalau ibu Eun Joong sedang ada tamu. Eun Joong bertanya apa seorang klien? Sekretaris Hwa Young menjawab bukan klien tapi tamu pribadi. Eun Joong pun merasa sedikit heran.
Sementara itu di dalam ruangannya, Hwa Young sedang bersama seorang laki-laki yang ternyata bisa mencari orang hilang. Hwa Young memperlihatkan sketsa wajah putranya yang menghilang di tahun 88, dan inilah perkiraan wajah Eun Joong nya saat berusia 30 tahun. Laki-laki tersebut ternyata pernah bekerja di Badan Intelijen Nasional.
Laki-laki itu serius melihat sketsa wajah yang Hwa Young berikan dan bertanya siapa Jang Eun Joong ini?Apakah ini adalah putra rahasia Hwa Young?
Hwa Young ga mau menjawab dan bertanya balik apa laki-laki ini bisa menemukan Eun Joong? Laki-laki itu menjawab kalau mereka akan mulai tahu setelah pencarian di lakukan. Selama ini Hwa Young pasti terus mencari, tapi sepertinya ini agak sulit.
Cuma jika Hwa Young bisa memberikan waktu dan uang untuknya, dia pasti bisa menemukan Eun Joong.
Hwa Young menjawab semua tidak masalah, karena dia akan memberikan bayaran yang pantas jika memang Eun Joong ditemukan.
Laki-laki itu bertanya bagaimana ceritanya Eun Joong bisa hilang? Hwa Young menjawab jika Eun Joong diculik. Laki-laki itupun sedikit terkejut dan berkata kalau besar kemungkinan Eun Joong sudah mati. Hwa Young langsung menjawab mantap kalau dia yakin Eun Joong masih hidup. Dia memastikan hal tersebut dengan kedua matanya.
Setelah menunggu sekian lama, akhirnya tamu ibunya keluar juga. Eun Joong pun langsung mengajak sang tamu berkenalan dengan menukarkan kartu nama. Tamu Hwa Young menanggapinya dengan ramah, tapi kemudian terkejut saat melihat nama yang tertera di kartu. Eun Joong dengan polosnya bertanya kenapa pria ini terkejut? Pria itu membantah kalau ga ada apa-apa.
Di kantor polisi, Eun Joong menerima kotak yang berisi semua barang-barang Gi Chan saat di TKP. Eun Joong melihat benda-benda itu dan yang diambil pertama olehnya adalah dompet Gi Chan. Saat membuka dompet itu, Eun Joong ga menemukan apapun yang bisa membantunya dalam penyelidikan. Tapi dia tertarik pada sebuah foto, dan ternyata itu adalah foto Ah Mi yang sedang tersenyum ceria. Eun Joong memandang foto itu lalu memasukkannya kembali ke dalam dompet.
Benda selanjutnya yang Eun Joong lihat adalah ponsel Gi Chan. Eun Joong membuka pesan keluar dan mendapati kalau Gi Chan terakhir kali mengirim SMS pada nomer yang dinamai Penyair Pengembara. Eun Joong melihat isi pesan itu, dan mencoba menghubungi si pemilik nomer. Tapi kemudian dia mendengar suara seorang pria yang menerima panggilan ini. “Halo, ini ponsel Woo Ah Mi”
Eun Joong yang mendengar suara itu langsung tahu kalau itu adalah suara ayahnya, diapun terkejut dan langsung berkata “Ayah..”
Myung Geun yang memang menerima panggilan itu berkata iya dengan singkat. Eun Joong langsung bertanya kok ayahnya bisa membawa ponsel Woo Ah Mi? Myung Geun menjelaskan kalau Ah Mi meninggalkan ponselnya di Aula pernikahan, makanya dia membawa ponsel Ah Mi.
Eun Joong bertanya lagi apa benar ayahnya bekerja di Konstruksi Tae Ha? Myung Geun jujur menjawab iya.
“Bolehkan aku tahu, kenapa ayah buru-buru pergi, saat ayah melihatku di TKP Gong Gi Chan,?”
Myung Geun ga menjawab dan malah bertanya bagaimana kondisi Ah Mi, karena saat ini Ah Mi sedang hamil. Pasti Ah Mi merasa bingung sekali, dia mau Eun Joong bisa menjaga Ah Mi.
Eun Joong tidak menanggapi hal tersebut dan meminta ayahnya untuk datang ke kantor polisi. Eun Joong bilang bukankah lebih baik jika dia yang menanyai ayah daripada detektif lain?
Myung Geun pun menyanggupinya.
Eun Joong kembali sibuk memeriksa barang-barang Gi Chan dan terkejut saat menemukan sejumlah cek, dia langsung memanggil rekannya detektif Goo. Detektif Goo menghampiri Eun Joong dan Eun Joong langsung bertanya apa detektif Goo sudah dapat sidik jari dari cek-cek ini? Detektif Goo menjawab belum.
Eun Joong pun bertanya kalau cek ini ada dalam pakaiannya Gi Chan kan? Detektif Goo membenarkan, dan Eun Joong jadi heran kenapa cek ini ga ada di dalam dompet Gi Chan? Padahal uang di dompet Gi Chan hanya 18 ribu won. Eun Joong bisa mengira kalau cek ini di dapatkan Gi Chan tepat sebelum tewas. Eun Joong pun menyuruh detektif Goo untuk segera mendapatkan sidik jari siapa di cek ini. Detektif Goo pun menyanggupinya.
Masuklah rekan Eun Joong lainnya yang membawa koper dan langsung menaruh koper itu diatas meja Eun Joong. Eun Joong tentu heran dan bertanya apa ini? Rekan kerja Eun Joong menjawab kalau ini uang sogokan yang diterima Gong Gi Chan. Eun Jong pun kaget dan bertanya apa ini ditemukan di kediaman Gi Chan? Rekan kerja Eun Joong membenarkan dan dia juga memperlihatkan kartu bisnis yang juga ditemukan didalam koper itu. Eun Joong langsung membaca nama yang tertera di kartu itu. “Industri Gil Gan, Ma Seong Joon.”
Rekan kerja Eun Joong berkata kalau Ma Seong Joon akan segera datang kesini, jadi cepat interogasi orang itu dan segera selesaikan kasus ini. Rekan kerja Eun Joong yakin kalau Gi Chan memang bersalah dengan menerika sogokan, tapi Eun Joong hanya diam seolah berfikir tentang semua ini.
Go Joo Ran datang ke kediaman Tae Ha dengan membawa 3 kotak yang dia sendiri kesusahan membawanya. Dia memanggil Ahjumma yang bekerja di kediaman Tae Ha itu, tapi tidak ada yang merespon.
Di dalam, keluarga Tae Ha sedang menikmati makan malam mereka, dan Hwa Young bertanya pada Ahjumma, siapa yang datang? Ahjumma menjawab kalau yang datang Nyonya Samseong-dong. Joo Ha langsung terkejut dan terlihat tidak suka. Hwa Young mengingatkan agar Joo Ha ga boleh seperti itu, karena bagaimanapun itu ibu Joo Ha datang untuk menjumpai Joo Ha.
Joo Ran masuk ke ruang itu dan langsung meminta Ahjumma untuk membantunya. Tangannya berasa mau putus karena ini semua berat. Dengan penuh makna, Joo Ran berbicara di dekat Tae Ha kalau tangannya sakit dan halaman rumah ini begitu besar membuatnya letih. Joo Ran seperti itu agar Tae Ha memperhatikannya. Tapi Tae Ha cuek saja, dan tetap menikmati hidangannya.
Ahjumma yang mendengar itu berkata kalau Joo Ran sangat aneh, tadi waktu di depan pas dia mau membantu, Joo Ran bilang ga apa-apa, kok sekarang mengeluh? Hahaha..ketauan deh boongnya..
Hwa Young hanya tersenyum geli melihat tingkah konyol Joo Ran dan bertanya memangnya apa yang Joo Ran bawa? Joo Ran yang kesal menjawab apa karena sudah tua, mata Hwa Young jadi kabur, dan ga tahu apa yang dia bawa? Jelas-jelas dia membawa obat tonik, masih saja tanya. “Aku harus menjaga lelakiku, dan anakku. Karena kau tidak melakukan hal-hal seperti itu sama sekali. Kau hanya mengerjakan pekerjaan tertentu saja.”
Joo Ran langsung membagikan tonik yang dia bawa . Satu untuk Tae Ha, satunya untuk Joo Ha dan yang terakhir untuk Hwa Young. Eun Joong heran dan bertanya kok buatnya ga ada?
Joo Ran dengan santainya menjawab “Kenapa ya kok aku bisa melewatkanmu?Sana tanya sama ibumu. Mengapa aku ga membawa sesuatu untuk putra berharga di keluarga ini?”
Hwa Young yang tahu kesinisan Joo Ran meminta Joo Ran untuk duduk dan bergabung dengan mereka. Joo Ran langsung menggeser duduk Joo Ha, dan Joo Ha hanya menatap ibunya dengan tatapan tidak suka. Joo Ran yang melihat reaksi putrinya bilang “Berhenti merengut dan makan saja ikan mentahmu.”
Joo Ha ingin pergi tapi Joo Ran mencegahnya dan meminta agar Joo Ha makan saja dengan baik selagi dia masih meminta secara halus.
Joo Ran memuji tuna yang kelihatannya lezat ini dna bilang kalau tuna bisa menurunkan kolesterol.
Saat sedang asik makan itulah, Joo Ran bertanya bagaimana Tae Ha akan melewatkan perayaan Ulang Tahun Tae Ha yang ke 60? Itu kan sudah dekat. Tae Ha hanya diam, dan Joo Ran mengambil potongan tuna lalu berniat menyuapkannya pada Joo Ha, tapi Joo Ha diam saja. Dia benar-benar ga nyaman dengan kedatangan ibunya ini, atmosfer ruang makan pun mulai berubah karena kedatangan ibunya.
Joo Ran yang tahu semua menatapnya aneh bertanya kenapa semua seperti ini padanya? Tae Ha dengan santai nyeletuk “Coba tanya tunanya kenapa kita semua seperti ini?”
Hahaha ibarat kata ngomong tuh sama tembok.
Eun Joong-Bok ga bisa menyembunyikan tawanya, dia berusaha menutup mulutnya dengan tangan agar tawanya tidak terhambur keluar. Dan Joo Ha semakin merasa tidak nyaman dengan kekonyolan ibunya ini.
Setelah acara makan malam selesai, tae Ha santai di ruang keluarga sambil nonton TV. Berita menyiarkan kalau Jo Chi Guk berhasil menjadi menteri transportasi dan dilantik resmi hari ini. Tae Ha melihat itu sambil tersenyum dan mengangguk-anggukkan kepalanya pelan.
Terlihat Chi Guk yang dikerubungi wartawan karena karirnya yang gemilang dan itu berkat integritas dan etos kerja yang dimiliki Chi Guk.
Tae Ha bergumam “Intergritas dan Etos kerja? Hah..yang benar saja. Omong kosong.”
Datanglah Go Joo Ran dan ikut duduk menemani Tae Ha. Joo Ran bertanya kenapa belakangan ini Tae Ha jarang mengunjunginya di rumah? Tae Ha berkata kalau sekarang dia sedang melihat berita. Joo Ran bertanya siapa perempuan di iklan Zeus itu? Tae Ha menjawab singkat kalau itu bukan siapa-siapa.
Joo Ran yang sepertinya cemburu memberitahu Tae Ha kalau payudara perempuan itu ga asli, apa Tae Ha ga tahu itu? Dengan gerakan tangannya, dia mau Joo Ran pergi meninggalkannya sendiri, karena Joo Ran mengganggu aktifitasnya.
Dengan santainya Joo Ran mematikan TV dan berkata kalau malam ini dia akan menginap disini. Tae Ha terkejut dan Joo Ran berkata kalau pernikahan Tae Ha dengan Hwa Young kan hanya diatas kertas saja. Hanya untuk kepantasan di depan public.
“Tutup mulutmu dan pergilah”
Tae Ha mulai kesal. Dia berdiri dan langsung meninggalkan Joo Ran yang cemberut karena dicuekin oleh Tae Ha.
Tae Ha tertidur di kamarnya dan sendiri. Lalu tiba-tiba Joo Ran datang dan menyelinap masuk ke dalam selimut Tae Ha. Joo Ran langsung memeluk Tae Ha, membuat Tae Ha akhirnya terbangun dan dia langsung memberontak ga suka dipeluk Joo Ran seperti ini.
Tae Ha bertanya apa yang sedang Joo Ran lakukan. Dia bangkit dan melepaskan diri dari Joo Ran. Joo Ran dengan manja berkata “Dicuekin saat makan malam, bagaimana bisa dia berbeda dengan NAN.?”
Tae Ha bingung dan bertanya apa itu NAN?
Joo Ran malah bilang mungkin dia salah bicara karena saking kesalnya, tapi yang dia maksud itu NOON(Siang). (Joo Ran sering banget salah ngomong, macem kasus di Indonesia saja, itu 29 my age..hihihi)
Tae Ha makin ga negrti, sambil merem-merem dia berkata ini kan tengah malam buta, bagaimana bisa siang? Joo Ran kesal dan bilang “Maksudku seorang biksu. Biksu wanita. Aku tahu kau bukan orang yang taat, tapi bagaimana bisa kau tak tahu tentang noon. Itu lo mereka bersinar seperti layaknya siang hari.”
Tae Ha semakin ga tahan dengan kalimat aneh Joo Ran (Aku jugaa). Dia berkata apa Joo Ran butuh guru les? Joo Ran malah dengan genit menjawab “Kau menyuruhku berkencan? Baiklah. Carikan aku cowok berotot. ”
Tae Ha kesal dan menyuruh Joo ran pulang saja. Joo Ran menjawab dia ga mau, karena dia mau tidur disini malam ini. Joo Ran pun mencoba memegang lengan Tae Ha. Tapi Tae Ha langsung membentak Joo Ran dan menyuruh Joo Ran menjauh darinya. Tae Ha berkata kalau yang namanya keluarga ga pernah tidur bersama. Setelah itu Tae ha keluar meninggalkan Joo Ran yang bergumam sinis apa dia bagian dari keluarga Tae Ha? Joo Ran kemudian berteriak kesal kalau dia akan membuat Tae Ha menyesali perbuatan Tae Ha padanya.
Sementara itu, Joo Ha dan Hwa Young terlihat sedang bersama. Joo Ha meminta maaf atas kekacauan yang ditimbulkan ibunya. Hwa Young berkata kalau Joo Ha ga perlu minta maaf. Harusnya Joo Ha kasihan pada ibu Joo Ha.
Joo Ha menjawab “Ya dia memang kasihan, tapi aku benar-benar tidak menyukainya. Dia menyebalkan dan menjengkelkan. Setiap kali aku bertemu ibu, aku jadi marah.”
Hwa Young bertanya kenapa? Apa Joo Ha tahu alasannya? Joo Ha menggeleng. Lalu kemudian Hwa Young berkata “Karena itu menyakitimu. Karena ibumu adalah kelemahanmu”
Joo Ha terdiam dan terlihat meneteskan air mata, Hwa Young berkata kalau dia baru tahu Joo Ha punya air mata. Hwa Young langsung memeluk Joo Ha yang sudah dia anggap putrinya sendiri.
Dari jauh Joo Ran melihat putrinya berada dalam pelukan Hwa Young. Dia terlihat kesal sekali.
“Apa-apaan ini? Pertama mengambil lelakiku,dan mengambil tempatku dengan putra palsu itu,lalu sekarang kau mengincar putriku? Tunggu saja. Di hari Geum Man Bok memasuki Tae Ha, aku akan menghancurkan semuanya. Aku akan memastikan bahwa kau tidak bisa lolos. Aku akan ungkap di depan seluruh dunia.”
Bersambung ke part 2
KOMENTAR :
Akhirnya focus ku kembali lagi ke Scandal. Berharap bisa merampungkannya, karena aku sudah berjanji dalam hati tidak menggantung tiap sinop yang sudha aku kerjakan. Yah, semoga lancar deh.
Joo Ran itu lucu, kalimatnya suka salah tapi ga sadar. Tingkahnya juga.
Aku sendiri jujur, belum rampung lihat drama ini karena adanya Two Weeks. Hehehe.
Tapi drama ini sudah selesai dengan ending yang memuaskan. Begitulah menurut yang sudah lihat.
Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^