Episode 1 part 1
klik disini
Episode 1 part 2
klik disini
***
Episode 2
Bo Tong terlihat senang saat dia mengambiil uang di dalam tasnya, tapi kemudian senyum yang mengembang itu berubah menjadi sedih saat dia mengingat kembali Ma Te waktu di RS.
Flashback
Bo Tong yang tubuhnya masih dililit oleh plastic, bertemu dengan Ma Te yang terlihat panik dan bernyata tentang ibu nya. Bo Tong menjelaskan kalau tadi ibu Ma Te pingsan. Ma Te melihat ke tubuh Bo Tong yang aneh itu, tapi dia langsung pergi untuk melihat ibunya.
Lalu datanglah Hong Yoo Ra yang terlihat sangat anggun, dan tentu membuat Bo Tong terpana.
Yoo Ra langsung mendekati Bo Tong dan bertanya, apa kamu yang menelpon Ma Te? Bo Tong mengangguk. Bo Tong bertanya siapa kamu? Yoo Ra hanya menjawab singkat kalau dia temannya Ma Te, kemudian Yoo Ra pun berlalu pergi meninggalkan Bo Tong, yang dia lihat sangat aneh.
Setelah Yoo Ra pergi, Bo Tong bergumam kalau dia sangat malu. Malu pada dirinya sendiri yang terlihat sangat aneh.
Flashback End
Bo Tong memandangi uangnya sambil bicara sendiri, kalau teman Oppanya sangat cantik, dan dia harus bisa seluar biasa teman Oppanya itu. Bo Tong mengangguk-angguk, tanda setuju akan pemikirannya itu. Tapi kemudian dia sadar kalau Oppanya diantar oleh teman wanita yang cantik itu, karena Oppanya ga punya mobil. Lalu diapun memandang laptop di depannya yang sudah dipenuhi oleh wallpaper bergambar wajah Ma Te, sambil berujar kalau dia akan kerja keras, bahkan di hari sabtu sekalipun, agar dia bisa membelikan Ma Te sebuah mobil yang cantik.
Ma Te ada di rumah ibunya, dia masih sedih akan kepergian ibunya, dia bahkan belum bisa membahagiakan ibunya, dan mengajak ibunya untuk tinggal di Seoul, di rumahnya yang bagus, dan naik mobilnya yang juga cantik. Ma Te kemudian memandang dinding kamar, dimana banyak fotonya terpasang disana. Dia kesal dan langsung merobek semua foto itu. Ma Te tak tahan dan kembali menangis. Rasanya sendiri dan sepi sekarang.
Tapi kemudian mata Ma Te tertuju pada sebuah foto yang sudah terlihat usang diatas meja ibunya, dia mengambil dan melihat foto itu. Dia pun teringat akan kata-kata Yoo Ra waktu itu.
Flashback
Saat itu Yoo Ran berkata kalau dia tahu Password ibu Ma Te. Password atau kata sandi yang Ma Te butuhkan untuk bertemu ayah M Te. Ma Te yang memang dari awal penasaran pada Yoo Ran, bertanya siapa sebenarnya Yoo Ra?
Yoo Ra ga menjawab keingintahuan Ma Te, dan malah berkata agar Ma Te mengurus ibu Ma Te saja, sambil menyodorkan selembar kertas yang berisi nomer teleponnya, dan melanjutkan kalimatnya. Jika urusan ibu Ma Te sudah selesai, maka Ma Te bisa menghubungi dia, dan dia akan menjelaskan semuanya.
Flashback End
Kali ini Ma Te bertemu Jack Hee, karena Jack Hee memang sudah ada di rumahnya, dan Jack Hee langsung berkata kalau dia khawatir pada Ma Te makanya dia mampir ke rumah Ma Te. Ma Te terlihat tidak menyukai kunjungan ini. Tapi dia tetap menemani Jack Hee, bahkan dia merebahkan kepalanya di paha Jack Hee.
Jack Hee bertanya bagaimana bisa Ma Te ga memberitahu apa-apa padanya? Dia snagat khawatir. Ma Te ga ada hubungan special dengan Hong Yoo Ra kan?
Ma Te sedari tadi hanya diam saja, tapi kemudian bertanya, sebenarnya Yoo Ra itu orang seperti apa?
Jack Hee menjawab “Hong Yoo Ra itu rubah berekor Sembilan. Saat dia diluar negeri, dia berhasil menggoda ketua MG Grup, Park Moon Soo, dan menjadi istrinya.”
Ma Te merasa tertarik,akan kenyataan bahwa Yoo Ra menikah dengan keluarha Chaebol. Jack Hee menjawab apa gunanya, kalau Yoo Ra langsung ditendang keluar bahkan sebelum memiliki anak.
Jack Hee bahkan bilang kalau dari semua kasus cerai keluarga kaya, kasus Yoo Ra lah yang paling kasihan menurutnya, karena Yoo Ra hanya mendapatkan satu rumah saja.
Tiba-tiba Ma Te berkata kalau Hong Yoo Ra adalah wanita yang misterius, Jack Hee mulai cemburu dan mengingatkan Ma Te agar tidak terobsesi dengan Yoo Ra, karena Yoo Ra bukan wanita misterius, tapi wanita berbahaya.
**
Hong Yoo Ra sedang melakukan relaksasi untuk dirinya. (Lihat eyelinernya, bagus yak? hihihi)
Tapi kemudian Yoo Ra teringat sesuatu dan langsung mengambil ponselnya, dan memutar sebuah rekaman suara.
Flashback
Saat di RS, ketika ibu Ma Te mulai tak berdaya, dia berkata kalau dia akan menyampaikan pesan itu, jadi katakan saja padaya. Apalagi Ma Te sama sekali belum tahu siapa ibunya, dan sepertinya mereka harus segera memberi tahu Ma Te yang sebenarnya.
Saat itu, ibu Ma Te dengan segala kekuatannya mencoba mengatakan sesuatu pada Yoo Ra, sesuatu tentang kata sandi yang harus diketahui Ma Te.
Yoo Ra langsung saja mengambil ponselnya, dan merekam apa yang akan diucapkan ibu Ma Te itu, dan dia berjanji akan menyampaikannya pada Ma Te.
Flashback End
Ma Te datang ke sebuah rumah yang snagat luas, rumah Yoo Ra tentunya. Disana saat dia sedang melihat-lihat isi rumah, Yoo Ra datang dan berkata kalau dia sudah menunggu dari tadi. Ma Te tanpa basa-basi meminta agar Yoo Ra menjelaskan semua sekarang juga. Semua hal yang membuatnya begitu penasaran.
“Kenapa janda seorang pengusaha, terus mengikutiku?”
Yoo Ra menjawab singkat “Ikutlah denganku.”
Ma Te masuk ke sebuah ruangan yang memang terlihat sangat elegan, diapun duduk di sofa sedang Yoo Ra sudah mempersiapkan hal-hal yang mungkin bisa membantu Ma Te, sebuah kisi-kisi.
Di depan Ma Te terpampang layar dimana disitu menjelaskan tentang MG grup. Perusahaan yang bergerak di berbagai bidang, mulai dari distributor, departemen store, sampai hotel.
Ma Te yang walaupun ga mengerti, mencoba mendengarkan dengan baik, semua keterangan Yoo Ra.
“MG Grup adalah industry nomer satu di negara ini.”
Lalu gambar beralih ke wajah seorang pria, dan Yoo Ra menyuruh agar Ma Te mengingat dengan jelas wajah pria itu. Pria iu adalah ketua MG grup, Park Gi Suk. Walau Gi Suk sedang sakit sekarang, tapi posisi ketua masih dipengangnya.
Setelah itu di samping gambar Park Gi Suk, muncul wajah perempuan yang merupakan wakil ketua MG Grup, Na Hong Ran. Hong Ran sampai saat ini adalah pewaris resmi MG Grup, dan juga pemegang pengaruh di MG Grup.
Bersamaan dengan penjelasan Yoo Ra, terlihatlah Na Hong Ran yang berjalan diikuti para stafnya, lalu terdengar suara Yoo Ra yang berkata “Hong Ran adalah wanita besi yang ditakuti semua pegawainya.”
Beralih lagi ke proyektor yang kali ini menampilkan wajah laki-laki, dengan tanda penghubung diantara Gi Suk, dan Hong Ran, yang itu berarti, anak dari Gi Suk dan Hong Ran. Lalu muncullah wajah Yoo Ra yang terhubung sebagai mantan istri dari anak Hong Ran di Gi Suk.
Kembali seperti tadi, kali ini disela-sela penjelasan Yoo Ra, terlihatlah anak Gi Suk dan Hong Ran yang bernama Park Moon Soo (Kim Young Jae) sedang memimpin rapat MG Grup.
Yoo Ra berkata disela-sela itu, “Dia adalah CEO MG Grup, tapi wakil presiden Na Hong Ran, yaitu ibunya menguasai dia. Jadi dia tidak ada pengaruh sama sekali di depan para staf.”
Ma Te mulai bosan dan bertanya kenapa dia harus tahu sejarah Yoo Ra sih? Yoo Ra memandang Ma Te tajam, dan sambil berdiri dia menekan remote sehingga gambar di proyektor yang menjelaskan silsilah keluarga itu, berganti.
Dengan tenangnya Yoo Ra berkata “Ketua MG Grup, Park Gi Suk, adalah ayahmu.”
Terkejutlah Ma Te. Yoo Ra berbalik dan mengatakan kalau itulah kenyataannya. “Dokgo Ma Te..kau adalah..anak yang disembunyikan, ketua MG Grup. Anak si brengsek dari MG grup. ”
Jack Hee, datang ke sebuah tempat, dan saat masuk disana, sang resepsinois memberikan nomor antrian pada Jack hee agar Jack Hee juga mengantri seperti yang lain. Datanglah staf senior yang memarahi pegawai itu, dan berkata kalau Jack Hee adalah pelanggan VVIP, bagaimana bisa disuruh menunggu. Jack Hee tersenyum puas mendengar hal itu.
Ternyata itu adalah tempat tukang ramal, Jack Hee masuk kesana, dan si ahli ramal yang merupakan seorang wanita berkata apa Jack Hee sekarang sudah punya pacar?
Jack Hee yang awalnya mengagumi interior ruangan itu langsung takjub karena dia belum mengatakan apapun, si tukang ramal udah tahu.
Jack Hee pun duduk di depan tukang ramal itu.
Peramal itu bertanya apa pacar Jack Hee benar-benar menyukai Jack Hee? Jack Hee heran tentu saja. kemudian peramal berkata kalau dikehidupan sebelumnya, pacar Jack Hee adalah wanita yang paling cantik. Tapi karena dikehidupan ini pacar Jack Hee terlahir sebagai seorang pria, maka pacar Jack Hee menggunakan wajah untuk menggoda para wanita.
Jack Hee tersadar dan bertanya apa itu berarti pacarnya ga pernah mencintainya, dan hanya memanfaatkan dia saja? Peramal itu berkata kalau takdir pacar Jack Hee menang menjadi parasit diantara para ratu.
Tapi, sang peramal mengingatkan Jack Hee agar jangan pernah melepaskan pria ini, walau pria ini tidak mencintai Jack Hee.
“Pria ini, dia tipe yang membuat wanita seolah ratu”
Tapi tiba-tiba si peramal, seolah mendapat secercah penglihatan, dan kemudian berkata bahwa ada seorang wanita. Jack Hee menjadi takut, takut Ma Te nya berpaling.
**
Kembali lagi ke Yoo Ra dan Ma Te. Ma Te bertanya berarti ibunya termasuk dalam salah satu wanita-wanita yang menjadi istri Ketua MG grup? Yoo Ra membenarkan dan berkata kalau istri sah ayah Ma te mengurus wanita-wanita selingkuhan suaminya, dengan memberikan uang tutup mulut, atau parahnya menyuruh para gangster untuk menghancurkan wanita-wanita selingkuhan ayah Ma Te itu.
Yoo Ra menjelaskan kalau Na Hong Ran memang sengaja melakukan itu agar Hong Ran tidak kehilangan keseimbangan sebagai pewaris resmi MG Grup.
Jack Hee masih terkejut dengan kenyataan adanya seorang wanita ditengah-tengah hubungannya dengan Ma Te. Peramal nyentrik itu berkata kalau dia akan bertanya dulu pada dewa spiritual tentang wanita itu. Kemudian si peramal mengambil dua buah benda yang jika dia menghubungkan benda itu pada alat didepannya, akan menghasilkan gelombang listrik yang dahsyat. Lalu boneka-boneka yang terpajang disana akan bergetar karena gelombang listrik itu.
Jack Hee merasa takut dna menutup kedua matanya.
Dia melihat sang peramal berkomat-kamit, dan mengatakan sesuatu yang dia tidak mengerti. Tapi setelah ritualnya itu selesai, sang peramal berkata kalau Jack Hee akan kehilangan segalanya karena seorang wanita.
Kemudian Jack Hee teringat akan Yoo Ra dan mencoba mencari tahu tentang itu. Diapun langsung memberi tanggal lahir, dan bulan Yoo Ra untuk diramal oleh peramal aneh ini.
Setelah melihat tanggal dan bulan yang diberikan Jack Hee peramal berkata “Sudah 10 tahun sejak aku menerima panggilan dari Dewa, tapi baru kali ini jarinya merasa geli dan lututnya merasa lemah. Dia tidak pernah melihat pasangan sebagus itu. Tidak, dia tidak pernah melihat pasangan sesempurna itu.”
semakin syoklah Jack Hee mendengarnya. Dia hampir menangis. Peramal berkata jika pacar Jack Hee seorang politisi, maka pacar Jack Hee bisa membuat wanita itu menjadi presiden. Dan jika pacar Jack Hee seorang bisnisman, maka pacar Jack Hee akan membuat wanita itu menjadi sangat kaya. Apapun yang diinginkan wanita itu, pacar Jack Hee mampu melakukannya.
Jack Hee tak tangan dan menutup kedua telinganya lalu berteriak, meminta si peramal berhenti. Sambil terisak Jack Hee berkata, bagaimana bisa peramal itu mengatakan hal-hal kejam seperti ini padanya.
Peramal tersenyum dan berkata jangan kuatir. Lalu peramal melemparkan sebuah jimat pada Jack Hee dan Jack Hee menerimanya.
Konyolnya adalah, saat Jack Hee melihat jimat itu, jimat itu berbentuk sebuah jam tangan. Jack Hee berkata kalau ini jam digital anak-anak. Apa gunanya? Peramal mengatakan kalau itu bukan jam tangan biasa. Ada sesuatu yang mistis di dalamnya. Selama Jack Hee menggunakan jam itu, maka hati pacar Jach Hee ga akan berpaling. Jack Hee yang tadi sedih, berubah sumringah dan mengucapkan terima kasih pada sang peramal. Dia menggenggam erat jimat itu.
Ma Te datang ke tempat penyimpanan abu ibunya, dia memberikan seikat bunga kecil di dekat foto ibunya itu. Dalam hati dia bertanya apa benar kata sandi itu memang ada? Apa benar dia adalah anak dari Ketua MG Grup? Jika ia, kenapa hidup mereka seperti ini?
“Kenapa kau harus hidup kesepian dan pergi dengan begitu menyedihkan Bu?”
Di sebuah ruang yang begitu luas, terlihat seorang wanita kaya yang bermain catur sendirian, dia menggerakkan pion catur itu tanpa ada lawan di depannya. Memakan semua pion hitam, dan meletakkan pion putihnya, tanda dia berkuasa.
Wanita itu adalah Na Hong Ran (Kim Bo Yun)
Masuklah seorang laki-laki yang mengabarkan pertemuan pemegang saham sudah akan mulai. Hong Ran bertanya apa ada direktur yang tidak hadir? Staf iru menjawab kalau semuanya datang. Hong Ran pun tersenyum senang. Dia kemudian bertanya lalu apa CEO Park datang? Staf itu menjawab kalau dia masih belum bisa menghubungi CEO Park. Hong Ran pun menyuruh staf itu pergi, dan dia kembali dengan bidak caturnya.
Sementara itu Ma Te sudah ada di lobi MG Grup. Resepsionis mengatakan jika tidak ada janji penting, maka itu tidak bisa.
“kalau begitu tolong sampaikan pada Ketua Park Gi Suk,ada pesan dari Kim Mi Suk.”
Ma Te ternyata bertemu dengan Wakil Ketua MG grup, Na Hong Ran, bukan dengan ayahnya. Di dalam ruang itu, Hong Ran menyuruh Ma Te duduk, dan Ma Te sambil menuju sofa diruang itu bertanya dimana Ketua Park? Dia kesini untuk bertemu Park Gi Suk.
Hong Ran menjawab kalau Ketua Park sedang sakit, jadi ga bisa ditemui saat ini.
Ma Te yang masih berdiri bertanya apa Ketua Park di rumah sakit? Jika ia, dia akan menemui di RS saja.
Hong Ran ga menjawab dan bertanya, apa ada pesan, biar dia sampaikan pada Ketua Park. Ma Te tersenyum saat mendengar pertanyaan itu. Dia berkata kalau ini sangat tidak menyenangkan.
Hong Ran membalas kalimat itu dengan berkata datang tanpa janji adalah lebih tidak menyenangkan. Hong Ran bertanya siapa kau?
Ma Te membalikkan badannya dan menjawab “Aku adalah anak dari Ketua Park Gi Suk.”
Hong Ran tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya, tapi dia langsung tersenyum manis untuk menyembunyikan rasa itu.
Na Hong Ran berjalan mendekati Ma Te, dan duduk di sofa sambil berkata kalau sudah banyak anak muda yang datang dan mengaku-aku anak Ketua Park, sama seperti Ma Te. Jadi, dia ga terlalu kaget. Apa Ma Te punya bukti? Setidaknya Ma Te harus membawa hasil tes DNA.
Kini Ma Te yang gantian terkejut. Tapi dia dengan santai menjawab kalau ini adalah urusannya dengan Ketua, kenapa Hong Ran ikut campur?
Hong Ran menjawab kalau beberapa anak muda yang datang mengaku-ngaku sebagai anak haram ketua Park, selalu membawa bukti, walau bukti itu palsu.
Diapun berdiri dan berkata dengan mantap pada Ma Te “Ini peringatan pertama dan terakhir dariku. Bicara hormat pada orang biasa sepertimu, aku tidak bisa melakukannya lagi. Jadi akhiri saja disini, dan keluarlah.”
Setelah itu, Hong Ran berlalu dari hadapan Ma Te, sambil dengan sengaja menjatuhkan guci mahalnya, yang tadi sempat disentuh Ma Te, tanda dia memang tidak suka dengan kehadiran Ma Te dan tidak main-main dengan ancamannya tadi.
Staf Hong Ran datang dan Hong ran menyuruh staf nya untuk membersihkan sampah yang ada diruangannya. Entah itu dia tujukan pada pecahan-pecahan guci mahal itu, atau pada Ma Te yang berdiri tegak dan memandang Hong Ran dengan kesal. Hong Ran kemudian meminta agar Ma Te dibawa keluar, staf Hong Ran pun mematuhinya, dan langsung memegang lengan Ma Te untuk menarik pria itu keluar.
Ma Te kesal bukan kepalang, dia merasa dilecehkan dan dia langsung menepis tangan kedua staf Hong Ran yang berniat menariknya keluar. “Aku akan berjalan keluar dengan kakiku sendiri”
Hong Ran yang sudah sendiri, masih memikirkan hal ini, Kim Mi Suk yang sudah menghilang ternyata memiliki seorang putra.
Di rumahnya, Yoo Ra bertanya pada Ma Te bagaimana? Apa Ma Te diperlakukan seperti sampah di depan Na Hong Ran?
Ma Te yang duduk dibawah, kesal dengan pertanyaan yang terdengar sebuah sindiran itu. Dia ga suka. Ma Te pun menjawab kalau dari awal, dia datang ke tempat itu bukan untuk bertemu Hong Ran.
Yoo Ra yang ada di lantai atas,dan sedang berjalan turun menjawab kalau Ma Te harus mengurus Hong Ra agar bisa bertemu dengan Ketua Park, karena bagaimanapun di depan Hong Ran, mereka hanyalah sampah.
“Wakil Ketua Na Hong Ran, dia mendendangku keluar, sebelum aku sempat mengadakan acara 100 hari puteriku. Kapan dia mulai berjalan, dan apa yang dia dapat di ulang tahun pertamanya. Warna apa yang dia suka, dan boneka apa yang dia suka, aku tidak pernah tahu.”
Yoo Ra yang sudah berada di dekat Ma Te berkata “Ayo, kita cari tahu sekarang, dimana tempat dudukmu, dan dimana tempat dudukku.”
Ma Te menyetujuinya, dia akan membantu Yoo Ra untuk mencari dimana tempa duduk Yoo Ra, tapi sebelum dia membantu, dia harus tahu kata sandi itu untuk membuktikan dia benar-benar anak Ketua Park.
Yoo Ra tertawakecil mendengarnya, dan menjawab kalau dia ga mau memberitahu kata sandi itu. Ma Te heran. Yoo Ra melanjutkan kalimatnya, kalau Ma Te adalah sumber uangnya. Mana mungkin dia menyuruh sumber uangnya yang tidak terlatih berperang dengan senjata itu.
“Sumber uang?”
Yoo Ra menjelaskan tanpa taktik atau informasi apapun bagaimana bisa mereka menang melawan monster seperti Na Hong Ran? “Aku tidak pernah mempermalukan diriku, di depan musuh tanpa ada pertahahan sama sekali.”
Ma Te tahu itu benar, dia kemudian mencondongkan tubuhnya ke depan Yoo Ra yang duduk di depannya, dan bertanya, lalu apa yang harus dia lakukan untuk melawan Na Hong Ran?
“Kau..harus bisa menjadi sebesar Na Hong Ran. Untuk menyingkirkan sang putri, kau harus menjadi pangeran yang mempunyai kekuatan.”
Ma Te bingung dan tentu tak paham. Menjadi sebesar Hong Ran? Menjadi pangeran?
Yoo Ra berdiri dan mendekati Ma Te, sambil memberikan sebuah kunci, dan berkata “Mulailah dari sini.”
Ma Te bertanya apa ini? Hong Yoo Ra hanya diam.
Bersambung ke part 2
KOMENTAR :
Ini adalah projectku bersama Mba Lilik dan Fiiefieen. Hihi.
Kalau banyak yang duet, kami trio.
Jadi, episode pertama dibuat oleh Mba Lilik, episode keduanya aku, dan episode 3 nya Mba Fiiefieen. Begitu seterusnya sampai tamat.
Semoga kalian ga bingung, karena harus berganti-ganti alamat blog.
Oya, apa misi Yoo Ra untuk membuat Ma Te menjadi pangeran dengan menyuruh Ma Te berkencan dengan 10 wanita kaya di Korea? Benarkah itu akan membuat Ma Te menjadi sebesar Na Hong Ran?
Hubungannya dimana?
Hihihi.
Maklum episode awal, masih sedikit rumit.
Aku ga nyangka, kalau drama ini ada hubungannya dengan masalah warisan. Karena aku kira hanya drama tentang laki-laki cantik, yang harus menaklukan wanita kaya agar bisa hidup kaya, dan kemudian sadar oleh Kim Bo Tong. Tapi, ternyata ada masalah kedudukan dan tentu menyangkut warisan juga..hihihi..
Let see ya, semoga bisa selesai tanpa kendala. Amiiinnn..