Part 1 berakhir saat Joo Ran datang ke kantor Hwa Young, dan meminta pada Resepsionis Wang untuk memanggil Geum Man Bok melalui intercom agar segera menemuinya di ruang Hwa Young.
Part 2
Joo Ran masuk ke ruang kerja Hwa Young dan melihat Hwa Young sedang dalam kondisi buruk,karena Hwa Young terlihat sedang duduk lemas sambil berpegangan pada tepi sofa di ruang itu. Joo Ran langsung berkata sudah lama dia ga melihat Hwa Young dudk di lantai karena putus asa seperti ini, memang siapa lagi yang diculik?
Hwa Young kesal dengan sindiran Joo Ran, diapun berdiri dan menjawab kalau kepalanya sedikit pusing tadi. Joo Ran ga percaya mendengar jawaban pusing Hwa Young sehingga dia kembali bilang, kalau setahunya Hwa Young yang dia kenal, ga akan goyah hanya karena pusing saja.
Hwa Young ga mau menanggapi dan berkata jika Joo Ran datang kesini karena ingin membicarakan pernikahan Joo Ha, maka dia akan berhenti saja, karena dia merasa keluarga Jin Woong ga perlu tahu hubungan keluarga mereka seperti apa. Joo Ran menanggapi dengan berkata kalau dia ga ingin Hwa Young hadir di pernikahan Joo Ha. Dia mau Hwa Young menghilang selamanya.
Hwa Young heran dan bertanya apa maksud kalimat Joo Ran itu, Joo Ran ga menjawab dan mengajak Hwa Young untuk duduk dulu, karena ada yang ingin dia bicarakan. Takutnya nanti Hwa Young pingsan saat mendengar yang dia katakan. Hwa Young pun menyetujuinya.
Joo Ran dengan santainya duduk di kursi yang seharusnya di tempati Hwa Young.
Eun Joong-Bok masih ada di ruangannya, kali ini Soo Young juga ada bersama Eun Joong-Bok. Soo Young sedang melaporkan sebuah kasus pada atasannya itu. Eun Joong-Bok menjawab kalau mereka akan bekerja keras untuk menyelesaikannya. Soo Young pun tersenyum mengiyakan.
Kemudian Eun Joong-Bok tiba-tiba bertanya, apa benar nama Oppa Soo Young dari kecil Ha Eun Joong?Apa ga ada nama lain selain itu?
Soo Young menjawab kalau nama Oppanya dari kecil memang Ha Eun Joong. Kenapa memangnya? Eun Joong-Bok pun menjawab ga ada apa-apa kok.
Lalu terdengarlah suara Resepsionis Wang di pengeras suara yang mencari seseorang bernama Geum Man Bok, dan ditunggu di ruangan Yoon Hwa Young.
Eun Joong-Bok langsung kaget dan Soo Young sedikit heran, siapa Geum Man Bok?
Sedangkan di ruangannya, Hwa Young juga kaget dan bertanya apa sih yang Joo Ran lakukan? Joo Ran hanya tersenyum manis dan balik bertanya apa sih maksud Hwa Young bertanya begitu? Dia hanya bercanda kok karena dia keinget masa lalu aja. Hwa Young kesal dan berkata agar Joo Ran jangan berani-berani menyentuh putranya.
“Kau..boleh melakukan ini padaku..tapi jangan pernah sentuh putraku.”
Joo Ran bertanya lalu apa yang akan Hwa Young lakukan jika dia menyentuh putra Hwa Young?
Hwa Young menjawab kalau dia akan menggunakan cara yang sama persis seperti Joo Ran untuk balas dendam.
Joo Ran tersenyum bertanya apa maksudnya?
“Aku bilang jangan sentuh putraku..jika kau tidak ingin aku menyentuh putrimu.”
“Apakah dia putra kandungmu?”
Hwa Young balik bertanya apa maksud Joo Ran?
Joo Ran berkata sepertinya dia harus mengakui sesuatu pada Hwa Young deh.
Eun Joong-Bok sudah berdiri di depan ruangan ibunya. Dia berhenti sejenak, sedikit ragu dan takut. Lalu saat dia mulai membuka pintu dia mendengar suara Joo Ran
“Surat penguin itu, aku yang mengirimnya. Kau mengambilnya di hari putra kandungmu diculik. Aku menyimpannya untuk beberapa waktu sebelum aku mengirimkannya padamu. Untuk membuatmu menyerah dalam mencari putramu. Aku berpura-pura menjadi penculik, dan mengirimkan surat itu. Aku benar-benar tidak mengharapkan kau mennemukan putra palsu itu. ”
Hwa Young syok dan bergetar. Dia bertanya jadi selama ini Joo Ran tahu kalau dia selalu menunggu Eun Joong nya. Bagaimana bisa Joo Ran melakukan ini padanya?
Joo Ran bertanya apakah dia yang paling buruk atau Hwa Young yang paling buruk? Mereka hampir sama, dan jika dia pantas mati, maka Hwa Young juga pantas mati. Tapi, Hwa Young bahkan masih bisa hidup bahagia, setelah semua ini terjadi. Sedangkan dia? Karirnya hancur, putrinya dirampas, bahkan laki-lakinya juga.
Joo Ran kesal dan berteriak “Orang lain, selalu mengatatakan kau adalah malaikat.”
Joo Ran bilang kalau dia akan menutup mulutnya tentang semua ini, jadi dia mau Hwa Young menghilang secara diam-diam. Walaupun dia ingin membunuh Hwa Young, tapi dia akan mengurungkan niat itu, dan Hwa Young bisa memutuskan sekarang.
Dia hanya ingin Hwa Young yang menghilang, dia akan membiarkan Geum Man Bok, agar Tae Ha tidak terlalu merasa kehilangan akan putra kesayangannya itu.
Eun Joong-Bok terpukul mendengar itu, ternyata bukan hanya ibunya dan dia yang tahu, bahkan ibu Joo Ha juga tahu jika dia benar-benar bukan Jang Eun Joong yang asli. Eun Joong-Bok pun berbalik, dan memutuskan pergi. Dia tidak akan mampu bertahan di dalam sana, dengan mendengar semua ini.
Eun Joong-Bok memutuskan keluar, dia teringat kembali akan pertanyaan Jeong Man tentang siapa dirinya? Dia galau, identitasnya dipertanyakan? Dia ibarat tubuh tanpa raga.
Ha Eun Joong, ikut menjemput Woo Ah Mi yang sudah boleh keluar dari RS. Ada Myung Geun juga disana. Myung Geun bertanya, Ah Mi tahu kan kalau Eun Joong adalah putranya? Ah Mi memang sedikit kaget, tapi dia tidak bertanya apapun. Myung Geun pun menarik tangan Ah Mi untuk segera menuju mobil.
Di dalam perjalanan, Ah Mi hanya diam saja, dengan wajah mendung diliputi rasa sedih. Eun Joong melihat itu dari kaca mobil, dan tahu jika Ah Mi masih sangat bersedih. Eun Joong sengaja berkata kalau analisa kancing itu akan keluar besok. Ah Mi pun langsung merasa tertarik begitu mendengar hal itu.
Myung Geun bertanya lalu apa yang dikatakan petugas yang mengurus TKP kebakaran? Eun Joong menjawab kalau menurut petugas kebakaran disebabkan kebocoran gas. Dia juga bilang kalau dia akan tetap menyelidiki kasus ini, jadi dia mau ayahnya ga khawatir. Padalah kalimat itu sebenarnya dia tujukan untuk Ah Mi. Dia hanya ingin Ah Mi tidak khawatir dan terus menerus sedih seperti ini.
Tiba-tiba Ah Mi berkata kalau dia mau ke lokasi kebakaran itu lagi. Bisakah mereka kesana? Melihat wajah Ah Mi yang berduka seperti itu, Eun Joong kemudian berkata kalau mereka bisa kesana. Myung Geun sebenarnya menolak, tapi dia tidak membantah lagi.
Ah Mi sampai di kamarnya dulu, yang sekarang sudah tidak berbentuk lagi. Dia menatap rumahnya yang penuh akan kenangan tentang Gi Chan.
Myung Geun dan Eun Joong tentu menemani Ah Mi. Lalu ada seorang ahjumma datang dan berkata kalau ada paket untuk kamar ini, tapi anak-anaknya mengira itu paket untuk rumah dia, jadi paket itu sudah dibuka. Dia minta maaf dan bisakah maafnya disampaikan pada Ah Mi. Eun Joong mengiyakan, dan menerima paket itu.
Eun Joong pun langsung memberikan paket itu pada Ah Mi yang sedang melihat-lihat. Ah Mi menerimanya. Dia lalu membukanya dan ternyata isi di dalamnya adalah boneka serta beberapa mainan anak-anak lainnya. Ah Mi tambah sedih melihat itu. Dia kembali menangis dan Eun Joong melihatnya.
Jang Tae Ha sedang menikmati kopi paginya, dia ditemani Joo Pil dan juga Joo Ha. Tae Ha berkata kalau dia harus segera menunjuk Presiden Tae Ha konstruksi. Joo Pil tentu semangat mendengarnya. Joo Ha bertanya apa Tae Ha sudah punya calon untuk posisi itu? Tae Ha tersenyum dan mengangguk. Joo Ha berkata sambil menyindir Joo Pil, kalau dia berharap ayahnya memilih calon yang tidak menghilangkan uang, tapi menghasilkan uang.
Joo Pil yang tersindir, memandang tidak suka kearah Joo Ha. Joo Pil langsung bilang kalau wajar saja jika seseorang terkadang kehilangan uang. Dia membalikkan keadaan dengan gantian menyindir Joo Ha, kalau pandangan masyarakat terhadap Tae Ha konstruksi sedang tidak baik, dan masyarakat biasanya memiliki cara pandang bermusuhan pad konglomerat, dan keluarga konglomerat.
Kemudin Joo Pil berkata pada tae Ha kalau Tae Ha harus bisa memulihkan kepercayaan masyarakat ini, dengan memilih Presiden Tae Ha konstruksi dengan tepat.
Joo Ha berkata “Pencitraan itu tidak penting. Kemampuan lah yang terpenting.”
Tae Ha menjawab santai kalau dia mengerti, jadi mereka berdua boleh meninggalkannya sekarang. Tae Ha tahu kalau dia ga akan memilih kedua orang itu, bahkan salah satuny adalah putrinya sendiri. Tidak, dia sudah memiliki satu calon yang menurutnya lebih cocok untuk posisi Presiden Tae Ha konstruksi.
Saat Joo Ha dan Joo Pil sudah diluar ruangan Tae Ha, Joo Pil bertanya apa menurut Joo Ha ini kompetisi yang adil? Joo Ha menjawab dia juga tahu, apalagi ayahnya memang sulit ditebak. Tapi peribahasa darah lebih kental daripada air, harusnya Joo Pil ga lupa itu.
Joo Pil santai menjawab kalau lengan Ketua Jang sekarang sudah tidak baik lagi. Joo Ha bingung dan bertanya apa maksud Joo Pil? Joo Pil menjawab sambil menuding kearah Joo Ha, kalau lengan Ketua Jang sekarang sudah memakai gips, dan semua tahu itu.
Joo Pil mengajak Joo Ha untuk berduel.
“Kau punya lengan Ketua Jang yang menekuk kedalam (Dukungan karena hubungan darah), dan mulai sekarang, dia akan mengambil jantung Ketua Jang. ”
Di kediaman Myung Geun, Ah Mi ada disana dan meminta putrinya mau berbagi kamar dengan Ah Mi, sampai ruang penyimpanan mereka dibersihkan. Soo Young menolak mentah-mentah. Kamarnya sudah kecil, bagaimana bisa ditambah satu orang lagi. Pokoknya, dia ga mau.
Kenapa ga kamar Oppanya saja? Kamar Oppanya kan sering kosong.
Myung Geun pun memanggil Eun Joong, dan Eun Joong langsung menemui ayahnya. Myung Geun meminta agar Eun Joong meminjamkan kamar Eun Joong untuk beberapa hari, dan Eun Joong bisa tidur bersamanya. Eun Joong pun menyetujuinya, dan Myung Geun kembali mengejek Soo Young yang sangat jahat pada Ah Mi.
Eun Joong mengantar Ah Mi ke kamarnya, disana dia langsung membereskan pakaiannya yang dia taruh sembarangan sambil berkata “Jika sesuatu tidak bisa dihindari, maka satu-satunya cara adalah menahannya. Kau harus hidup terus, dan tidak ada pilihan lain untuk itu. Jika kau terus hidup seperti ini, maka selamanya suamimu akan menjadi seorang yang tercela dengan menerima suap dan melakukan bunuh diri. Jadi kau harus hidup. Hidup sehingga kau bisa terus mengingatnya. Hidup sehingga kau bisa mengungkap kebenarannya. ”
Eun Joong pun berlalu pergi, dan Ah Mi hampir menangis lagi mendengar kalimat Eun Joong tadi.
Sepertinya suasana hati Eun Joong sedang tidak baik, karena terlihat dia menendang sansak tinjunya. Dia meluapkan semua emosinya dengan tendangan-tendangan itu.
Tapi tiba-tiba terdengar ketukan di pagar rumahnya, dan Eun Joong pun membuka pagar itu, ternyata Joo Pil lah yang bertamu.
Eun Joong bertanya apa Joo Pil datang karena ingin bertemu ayahnya? Joo Pil membenarkan. Eun Joong bertanya lagi, lalu apa Joo Pil datang tanpa menelpon ayahnya? Lagi-lagi Joo Pil berkata iya. Dia pun meminta agar diperbolehkan masuk. Tapi Eun Joong menolak, dan berkata kalau dia akan bertanya dulu pada ayahnya, apa ayahnya mau bertemu Joo Pil atau tidak. Joo Pil kesal namun tak membantah.
Di dalam rumah, Myung Geun terlihat sedang menyiapkan makan malam. Eun Joong pun datang, dan mengabarkan kalau Joo Pil datang dan ingin menemui ayahnya. Apa dia harus menyurh Joo Pil pergi? Myung Geun menjawab jangan, karena dia akan menemui Joo Pil.
Sebelum Myung Geun pergi, Eun Joong berpesan agar ayahny ga memberitahu Joo Pil kalau ada Ah Mi di rumah mereka, karena bagaimanapun Joo Pil adalah stafnya Tae Ha grup. Myung Geun mengangguk tanda mengerti.
Myung Geun keluar dan melihat Joo Pil, Joo Pil lalu berkata kalau Myung Geun masih sama seperti dulu. Dulu dia juga ditolak seperti ini, dan disuruh menunggu diluar saja. Kalau dia ga salah, dulu itu adalah saat dimana anak Ketua Jang diculik kan? Myung Geun sedikit kaget.
Di sebuah bar, Eun Joong terlihat galau. Dia masih ingat perkataan Joo Ran tadi. Lalu datanglah Joo Ha yang langsung duduk disamping Eun Joong. Joo Ha bilang kalau dia biasa datang kesini setelah pulang kerja, tapi ternyata hari ini adiknya datang lebih dulu. Saat melihat gelas Eun Joong yang masih penuh, Joo Ha heran dan bertanya kenapa Eun Joong belum meminumnya?
Eun Joong-Bok menjawab kalau dia ga mau mabuk, karna dia harus memikirkan sesuatu. Joo Ha menjawab itu berarti Eun Joong salah pilih tempat, harusnya bukan bar hotel, tapi kamar hotel. (Hihihi..bener.)
Tiba-tiba Eun Joong-Bok bertanya “Apa yang harus aku lakukan, jika aku tidak ingin melepaskan apa yang aku punya?”
“Kau harus berupaya sebisamu untuk melindungi milikmu itu. Kau harus melindunginya dengan segala kemampuanmu, sehingga kau bisa hidup dengan bangga.”
“Tapi, bagaimana jika itu bukan milikku? Bagaimana jika hal-hal yang kumiliki, itu bukan milikku? Apa yang harus kulakukan noona?”
“Jika itu benar kepunyaanmu, maka kau tidak perlu berusaha terlalu keras. Tapi karena itu bukan milikmu, maka kau harus berupaya sebisamu.”
Eun Joong-Bok memikirkan jawaban kakaknya itu. apa dia harus melakukan segala upaya, agar semua yang jadi miliknya tidak hilang? (Helloo..tapi dari lahir itu juga bukan punya kamu Man Bok.)
Ah Mi sama sekali ga menyentuh makan malamnya, dan Eun Joong mulai kesal karena itu. dia berkata jika Ah Mi ga mau makan, biar dia bawa makanan ini keluar. Karena lelah rasanya kalau dia harus bolak-balik terus.
Eun Joong bertanya jadi ini mau dimakan ga?Ah Mi hanya diam, membuat Eun Joong semakin tak sabar. Tapi kemudian Ah Mi menjawab kalau dia akan makan dengan baik.
Ah Mi pun mengambil nampan makanannya, dan mulai menyuap makanan itu. Walau dia makan diiringin dengan tangis, dia tetap berusaha untuk makan.
Eun Joong yang tahu Ah Mi sudah mau makan walau dengan keadaan seperti tadi, langsung keluar kamar meninggalkan Ah Mi. Tepat saat diluar, ponsel Eun Joong berdering, dan Eun Joong sedikit kaget saat menerima telepon itu.
Diluar rumah, Myung Geun dan Joo Pil sedang bicara berdua. Joo Pil berkata kalau dia menemukan catatan tentang putra Myung Geun, dan dia tahu Myung Geun merubah nama Ha Gun Young menjadi Ha Eun Joong. Dia semakin penasaran dengan itu. Tanpa mereka sadari, Eun Joon mendengarnya.
Myung Geun menjawab kalau hal yang seharusnya membuat Joo Pil penasaran bukanlah tentang nama putranya, tapi apa yang dilakukan pemilik Joo Pil, dan apa rencana pemilik Joo Pil itu. (Jang Tae Ha maksudnya. )
“seseorang telah terbunuh, Jang Tae Ha membunuh orang lagi. Kau benar-benar percaya Gong Gi Chan melakukan bunuh diri?”
Joo Pil hanya terdiam.
“Orang yang tidak bersalah telah dibunuh dengan tidak adil, dan kau tidak masalah dengan hal itu? Jang Tae Ha masih belum berubah. Tapi, Jang Tae Ha telah membuatmu berubah.”
Eun Joong yang mendengarkan semua itu terkejut menyadari kalau ayahnya tahu sesuatu tentang masa lalu Tae Ha. Bahwa Tae Ha sudah pernah membunuh sebelum kasus ini.
Hwa Young cemas dengan apa yang akan terjadi, karena Joo Ran sudah mengetahui rahasia itu. Dia berjalan mondar-mandir di depan rumahnya. Lalu tiba-tiba ponselnya berdering,dan Jeong Man lah yang menelponnya. Hwa Young langsung menerimanya.
Diseberang sana Jeong Man mengabarkan kalau dia berhasil menemukan putra Hwa Young. Hwa Young terkejut tak percaya.
“Saya menemukan putra Anda yang diculik,silakan bertemu putra Anda sekarang.”
Tanpa pikir panjang, Hwa Young langusng berlari keluar menuju tempat yang diberitahu Jeong Man. Benarkah itu Eun Joong nya? Akankah dia bertemu putranya setelah berpisah selama 25 tahun.
Sampailah Hwa Young disebuha tempat, namun belum ada siapa-siapa disana. Hwa Young pun memilih duduk menunggu, karena mungkin sebentar lagi putranya datang. Seluruh tubuhnya bergetar saat ini. Dia tidak sabar untuk melihat putranya.
Terbukalah pintu di restoran itu, dan lonceng yang tergantung di pintu ikut berbunyi, menandakan ada pelanggan yang masuk. Hwa Young jelas mendengar itu, dan yakin jika itu adalah putranya. Jang Eun Joong nya. Dia yang sedari tadi menutup mukanya dengan tangan, mulai membuka dan melihat siapakah yang datang?
Saat Hwa Young sudah melihat dengan jelas, matanya terbelalak kaget. Bukan ekspresi senang atau terharu karena bertemu putranya, tapi ekspresi terkejut tak menyangka akan siapa yang di depannya saat ini.
KOMENTAR :
Tae Ha ga akan mungkin membiarkan Joo Ha atau Joo Pil jadi Presidennya Tae Ha konstruksi. Tapi apakah itu Eun Joong, putranya? Bukankah dia akan menyiapkan Eun Joong menjadi Presiden Republik Korea? Itu pasti Jo Jin Woong.
Lalu siapa yang datang menemui Hwa Young? Ga mungkin itu Eun Joong yang asli. Bisa saja itu Eun Joong-Bok. Karena bagaimanapun, menurut Joo Ha, jika Eun Joong ingin mempertahankan apa yang jadi milik Eun Joong, walaupun kenyataannya itu bukan milik Eun Joong, maka Eun Joong harus melakukan segala cara. Lalu cara apakah yang akan Eun Joong-Bok gunakan untuk mempertahankan eksistensinya sebagai Jang Eun Joong, putra Ketua Jang Tae Ha.