Part 1 berakhir saat Hwa Young yakin jika rekaman video CCTV itu dibawa Joo Ran. Dia pun meminta Eun Joong-Bok untuk mengambil rekaman itu, karena jika sampai Tae Ha mengetahuinya maka mereka akan berakhir.
Part 2
Pagi ini, Joo Ha sedang asik berenang, lalu tiba-tiba Joo Ran mengagetkannya. Joo Ha bertanya apa ibunya seorang penguntit, kok selalu mengikutinya.?
Joo Ha meminta ibunya segera menyingkir, karena dia harus berangkat kerja.
Joo Ran melihat Joo Ha yang khawatir bertanya apa hal yang membuat Joo Ha khawatir?
Joo Ha dengan santainya menjawab pikirkan saja urusan ibunya sendiri, karena ini masalah keluarganya.
Joo Ha berlalu meninggalkan Joo Ran yang ngomel-ngomel bilang kalau bagaimanapun dia tetap ibu kandung Joo Ha.
“Tidak peduli seberapa banyak kau membantahnya, aku tetap ibumu.”
Sementara itu di rumag Myung Geun, mereka semua sedang sarapan bersama Ah Mi. Soo Young masih kesal dengan kehadiran Ah Mi dan bilang kalau dia bosan makan sup rumput laut terus. Jadi dia mau malam ini ayahnya membuatkan dia sup lobak.
Myung Geun dengan santai menjawab mendingan Soo Young makan diluar malam ini. Anak perempuannya sudah besar tapi setiap hari selalu makan siang dan malam di rumah. Bukankah itu aneh?
Soo Young menjawab dengan berkata kalau ayahnya ga usah khawatir tentang dia, karena dia pasti bakalan punya pacar. Mendingan ayahnya mengkhawatirkan Oppanya saja, yang sampai sekarang masih saja jomblo.
Sedang yang dibicarakan cuek saja menikmati sarapan paginya. (Hihihi)
Soo Young bahkan mengejek Oppanya, dengan berkata kalau Oppanya itu jomblo bahkan sejak di rahim ibu mereka. Sepanjang hidup ha punya cerita cinta.
Myung Geun kaget dan bertanya apa benar Eun Joong ga pernah pacaran?
Eun Joong tetap cuek dan hanya bilang ayahnya jangan ikut-ikutan seperti Soo Young.
Ini adalah aksesoris mahal untuk kemeja Jang Tae Ha. Dia terlihat sedang mematut-matut dirinya di cermin, sebelum dia berangkat ke kantor pagi ini. Lalu masuklah Joo Ha, yang membantu membenarkan kerah kemeja ayahnya.
Tae Ha heran melihat Joo Ha yang belum berangkat kerja, apa ada masalah?
Joo Ha malah asik melihat aksesoris ayahnya, dia seolah mencari kancing manset yang ditunjukkan oleh Ha Eun Joong semalam, benarkah kancing manset yang itu hilang, karena dia tahu itu memang milik ayahnya.? Atau apakah hanya mirip saja? Tapi , rasanya itu juga ga mungkin.
Dengan memberanikan diri Joo Ha bertanya pada ayahnya, mana kancing manset yang pernah dia belikan untuk ayahnya dulu? Joo Ha menjelaskan kancing manset keemasan yang pernah ia berikan pada ayahnya sebagai hadiah. Apa ayahnya menghilangkan hadiahnya itu?
Tae Ha dengan santainya menjawab “Oh..yang itu, Aku berikan pada Sekretaris Shin.”
Joo Ha terkejut, dan Tae Ha bertanya kenapa Joo Ha jadi terkejut seperti itu? Joo Ha menjawab ga kok, dia hanya merasa kalau kancing itu jadi sia-sia karena harganya mahal.
Tae Ha menjawab itu ga mahal. Lagipula ga ada salahnya memberi jika nanti yang didapatkan akan lebih besar. Joo Ha bertanya lalu imbalan apa yang ayahnya dapatkan dari Sekretaris Shin?
Tae Ha langsung paham arah pembicaraan Joo Ha, dan bertanya apa sebenarnya yang ingin Joo Ha katakan?
Joo Ha meminta agar Tae Ha memberhentikan Kang Ho sebagai sekretaris, karena dia merasa Kang Ho kurang cocok jadi sekretaris ayahnya.
“Tidak apa. Seandainya aku tidak percaya padamu, aku percaya orang itu. seandainya kau mengkhianatiku, orang itu tidak akan pernah mengkhianatiku. Kenapa? Karena orang itu menghormatiku dengan tulus. Dalam situasi apapun, dia tidak akan mencurigaiku, atau keputusan-keputusan yang aku ambil.”
Ha Eun Joong, pagi ini sudah terlihat tampan dengan setelan jasnya. Dia berniat datang ke sebuah tempat untuk penyelidikannya, dan penampilan ini juga bagian dari kelancarannya menyelidiki. Tapi saat berjalan, Eun Joong merasa sepatunya ga nyaman, karena selalu saja mau lepas dari kakinya. Sepatu pinjaman itu memang kebesaran di kakinya. Ternyata Eun Joong meminjam sepatunya Detektif Goo yang tampan. (Hihihi)
Eun Joong kembali ke mobil, dan mencoba mencari sesuatu untuk mengganjal sepatunya yang kebesaran itu agar cukup di kakinya. Setelah sepatunya terasa pas, dengan mantap Eun Joong memasuki tempat yang dia yakini selalu dikunjungi orang-orang kaya.
Setelah masuk ke tempat itu, staf langsung menyambut Eun Joong. Eun Joong memperlihatkan sebuah kartu nama pada orang itu, dan itu adalah kartu nama itu aalah kartu nama Tae Ha grup. Eun Joong mengaku sebagai utusan ketua Jang.
Staf itupun mengerti dan meminta Eun Joong duduk dulu. Eun Joong pun menurutinya.
Setelah mereka dua duduk, Staf itu bertanya untuk urusan apa, Eun Joong datang kesini? Eun Joong menjawab kalau Ketua Jang kehilangan satu kancing mansetnya, dan dia disuruh mencocokkan kancing itu disini.
Eun Joong lalu memperlihatkan kancing manset itu, dan berkata kalau Ketua Jang bilang, Ketua Jang sendiri yang membeli kancing manset itu disini.
Staf itu menjawab kalau sepertinya ini bukan. Eun Joong pun kaget. Apa benar Ketua Jang ga beli disini?
Staf itu menjawab kancing ini memang dibeli di tempat ini, tapi bukan Ketua Jang pribadi yang membelinya, tapi putri Ketua Janglah yang membelinya disini. Kata putri Ketua Jang, kancing ini akan diberikan pada Ketua Jang sebagai hadiah. Benak Eun Joong pun kembali dipenuhi dengan berbagai macam pertanyaan.
Joo Ha sedang asik berdiskusi dengan para staf nya tentang siapa yang tepat untuk dijadikan model iklan Apartemen Zeus. Mereka harus mencari model iklan yang beda dari model iklan apartemen lainnya, karena menurut dia, model iklan sekarang ini terlihat hampir serupa.
Joo Ha pun menyuruh stafnya untuk membuat daftar para model di usia 20 akhir an dan serahkan padanya, biar dia menyeleksinya dulu.
Setelah itu, Joo Ha mengajak Kang Ho untuk bertemu dan berbicara berdua saja. Disana Joo Ha bertanya apa benar Kang Ho yang membakar rumah Ah Mi? Kang Ho menjawab tidak. Joo Ha pun berbalik dan menatap tajam Kang Ho. Dia bertanya, apa Kang Ho yakin itu bukan Kang Ho? Kang Ho membenarkan.
Setelah itu dengan tersenyum sinis, Joo Ha bilang jika benar bukan Kang Ho yang membakar rumah itu, maka bisakah dia meminta kembali kancing manset yang diberikan ayahnya pada Kang Ho?
Kang Ho tahu dia ga bisa mengelak, dan kemudian bertanya, apa ketua Jang juga menyadari hal itu? Joo Ha menjawan tidak. Kemudian Kang Ho bertanya lalu bagaimana bisa Joo Ha tahu? Joo Ha menjawab jujur kalau dia mendengarnya dari detektif yang menangani kasus Gong Gi Chan. Joo Ha mau Kang Ho selalu melindungi ayahnya. Kang Ho menyanggupi hal itu, dan Joo Ha bertanya bagaimana cara Kang Hoo melindungi ayahnya? Kang Ho menjawab untuk bagaimana caranya, dia ga bisa memberitahu Joo Ha.
Kang Hoo beralasan ini juga demi keselamatan Joo Ha, maka lebih baik Joo Ha ga mengetahuinya.
Joo Ha pun menyetujuinya.
Kini Eun Joong bertemu rekannya yang bisa memeriksa sidik jari. Dia bertanya apakah hasil sidik jari itu sudah keluar. Rekan kerja Eun Joong yang dipanggil detektif Song itu menjawab kalau hasilnya belum keluar. Eun Joong jelas kaget, karena bukankah seharusnya hasil sidik jari bisa keluar dengan cepat.
Detektif Song beralasan kalau pekerjaannya menumpuk, dan istrinya juga lagi sakit, jadi bagaimana bisa dia cepat-cepat memeriksa kancing itu. Lagipula bagaimana bisa dia secara terang-terangan memeriksa sesuatu tanpa perintah resmi dan tentunya tanpa bayaran, seperti sekarang ini.
Eun Joong kesal dan bertanya apa Detektif Song mau mati?
Detektif Song menjawab ya bunuh saja dia, dia lebih baik mati daripada seperti ini. Dia bahkan ga punya kekuatan tersisa walaupun untuk mati.
Eun Joong pun bertanya berapa lama kira-kira selesainya? Detektif Song menjawab bisa cepat asalkan Eun Joong bisa memberinya uang untuk membeli Gongjindan?. (Hihihi..)
Eun Joong bertanya apa itu semacam obat penenang herbal? Detektif Song membenarkan, dan Eun Joong bertanya memang berapa harganya? Detektif Song menjawab satu pil seharga 50 ribu won, dan dia mau mengambil dua pil.
Eun Joong pun dengan terpaksa mengeluarkan uangnya dan menyuruh detektif Song beli satu aja dulu.
Eun Joong kemudian teringat tentang ayahnya yang dulu juga berprofesi sebagai detektif, diapun pergi ke divisi yang menangani catatan personil detektif untuk melihat berkas tentang ayahnya.
Staf di divisi itu bertanya apa ini terkait suatu kasus? Eun Joong pun menjawab iya.
Myung Geun kali ini ada di tempat penyimpanan abu Gi Chan. Disana, Myung Geun meminta agar Gi Chan ga mengkhawatirkan Ah Mi, karena dia berjanji akan merawat Ah Mi.
Flashback
Myung Geun dan Ah Mi sedang berbicara berdua di bagian belakang rumah, disana Myung Geun berkata kalau semakin hari dosanya semakin meningkat.
“Sampai pada titik dimana aku tidak bisa memperbaikinya, sampai pada titik dimana aku tidak bisa untuk menanggungnya, aku akan pergi.”
Flashback End
Ha Eun Joong sudah mendapatkan berkas tentang ayahnya yang ternyata berpangkat sersan dan berhenti di tahun 1988. Eun Joong bergumam sendiri, tahun 88 saat usianya 5 tahun ayahnya berhenti dan itu karena alasan pribadi.
Dalam hati Eun Joong berfikir dan bertanya, sesungguhnya apa yang terjadi pada ayahnya di tahun 88 itu?
Eun Joong mengembalikan catatan itu dan bertanya pada petugas apa dia bisa mengetahui siapa atasan atau teman kerja detektif Ha Myung Geun di tahun 1988 itu? Petugas menjawab kalau itu akan memakan sedikit waktu. Eun Joong meminta bantuan, agar segera menghubunginya jika petugas itu sudah dapat informasi yang dia inginkan. Diapun memberi nomer ponselnya pada petugas itu.
**
Ha Myung Geun, setelah datang ke tempat dimana Abu Gi Chan disimpan, dia datang ke firma hukum Cheonha dan bertemu dengan Hwa Young. Hwa Young pun menemuinya, dan bertanya pada Myung Geun, gugatan apa yang akan Myung Geun ajukan?
Myung Geun sebelum mengatakan yang sebenarnya, memberikan teh herbal untuk Hwa Young, dan berkata kalau teh herbal itu bisa membantu Hwa Young untuk tidur nyenyak. Hwa Young pun berterima kasih. Myung Geun juga bilang kalau teh herbal itu dia tanam dan dia keringkan sendiri, jadi jika Hwa Young membutuhkan lagi, maka Hwa Young tinggal bilang saja padanya dan Hwa Young ga perlu khawatir akan kecanduan, karena itu dari bahan alami.
Sementara itu, Tae Ha sedang berbicara Eun Joong-Bok dan mengajak Eun Joong-Bok untuk minum bersama, karena dia juga akan mengajak Jin Woong, dan juga Joo Ha. Eun Joong-Bok menyetujuinya.
Setelah telepon usai, Tae Ha begitu memuji Eun Joong-Bok yang begitu sopan dan sangat terpuji, dia bahkan berkata kalau Hwa Young telah melahirkan putra yang benar-benar hebat. Eun Joong nya benar-benar sebuah ciptaan agung.
Kembali ke Ha Myung Geun dan Hwa Young, disana akhirnya Myung Geun mengeluarkan catatan yang dibawanya tentang kesalahan konstruksi Zeus. Dia memohon agar Hwa Young mau membantunya.
Hwa Young yang heran bertanya kenapa dari semua firma hukum, Myung Geun memilih firma hukumnya? Bukankah Myung Geun tahu dia istri dari pemimpin Tae Ha Grup?
Myung Geun menjawab dia tahu tentang fakta itu, Hwa Young pun berkata ini ga masuk akal menurutnya. Bagaimana jika dia malah ikut menutupi masalah ini, dan mmeberitahu suaminya? Lalu bagaimana jika ternyata nantinya, Myung Geun dicelakai?
Myung Geun menjawab dia ga peduli. Dia siap untuk melawan suami Hwa Young.
Myung Geun bilang dia percaya pada Hwa Young, dia hanya ingin ini dihentikan dengan diam-diam. Dia mau Tae Ha memeriksa kembali konstruksi, dan jika benar ada kesalahan, Tae Ha mau memperbaiki bangunan itu. Hwa Young pun menjadi bimbang.
**
Di kantornya, Eun Joong-Bok teringat kembali akan kalimat ibunya tentang kamera CCTV itu yang kemungkinan ada ditangan ibu Joo Ha, dan akan bahaya jika Tae Ha mengetahuinya. Dia juga mengingat akan ancaman Joo Ran saat datang ke kantor ibunya waktu itu.
Mengingat semua itu, membuat Eun Joong-Bok langsung menelpon Joo Ran. Joo Ran yang menerima telepon dari Eun Joong-Bok marah-marah karena Eun Joong-Bok memanggilnya ibu kecil, bahkan dia bilang agar Eun Joong ga memanggilnya ibu, karena itu membuatnya merinding.
Eun Joong berkata kalau dia ingin bertemu dengan Joo Ran sekarang. Joo Ran bertanya apa ada alasan sehingga dia harus mau dengan ajakan Eun Joong?
Eun Joong-Bok menjawab kalau dia tahu Joo Ran punya sesuatu yang ingin Joo Ran perlihatkan padanya.
Ha Eun Joong mengembalikan jas dan sepatu yang dia pinjam pada detektif Goo. Eun Joong juga berterima kasih, karena berkat jas dan sepatu detektif Goo, dia bisa melompati sebuah rintangan.
Detektif Goo yang imut itu heran dan bilang, ternyata jas dan sepatu ini bukan untuk kencan buta? Eun Joong menjawab kalau dia ada kok perempuan yang sedang diajaknya kencan. Detektif Goo tersenyum senang. Tapi dia kemudian berkata kalau ini ga mungkin, dia bahkan tahu semua jadwal-jadwal Eun Joong yang padat. Memangnya kapan Eun Joong mulai pacaran? Eun Joong menjawab sejak kemarin.
Kemudian Detektif Go memberikan sebuah catatan dari pengadilan negeri Hawai tentang salinan dari registrasi kondominium itu, yang memang milik Park Gyeong Man, tapi sebelumnya adalah milik perusahaan TH. Sebuah perusahaan kertas.
Detektif Goo menjelaskan kalau mungkin perusahaan kertas itu sengaja didirikan untuk berlindung dari pajak. Eun Joong bertanya lagi, lalu siapa pemiliknya? Detektif Goo menjawab kalau pemilikinya bernama Jang Eun Joong. Terkejutlah Ha Eun Joong mendengar nama itu.
Eun Joong-Bok dan Joo Ran sudah bertemu berdua. Joo Ran bertanya apa Eun Joong seperti ini karena memang tegas atau hanya berani? Eun Joong-Bok menjawab yang terbaik tentu menyelesaikan ini dengan cepat kan?
Joo Ran kaget dan menjawab, benarkah? Apa Eun Joong akan mau melakukan penyelesaiannya? Dia ga yakin, karena menurutnya sekarang ini, Eun Joong hanya berusaha untuk menghindarinya.
“Pembelaan terbaik adalah penyerangan dan kau sedang menyerangku sekarang. Aku ini pintar, dan sangat pintar. IQ ku tinggi.”
Eun Joong hanya tersenyum mendengar kalimat itu. Joo Ran kemudian tanya, kapan tepatnya Eun Joong tahu kalau Eun Joong itu palsu? Eun Joong menjawab secara jelas, sekarang dia tahu dengan pasti. Dia mau Joo Ran memberi tahu apa yang harus dia lakukan?
Joo Ran tersenyum dan bertanya jika dia memberitahu, apa Eun Joong akan mau melakukannya?
Dengan gayanya yang konyol, Joo Ran meminta Eun Joong menunggu dulu, karena IQ nya ini menyuruh dia untuk memikirkan dan tidak terburu-buru.
“Sementara Anda berfikir, boleh saya lihat rekamannya?”
Joo Ran bertanya, apa Eun Joong berfikir atau berniat untuk menghancurkan rekaman itu?
Eun Joong menjawab dengan istilah “seberapa jauh seekor kutu bisa berlari?”
Joo Ran pun tersenyum mendengar istilah itu dan setuju memperlihatkan rekaman CCTV itu pada Eun Joong.
Setelah tinggal sendiri, Joo Ran berfikir, kenapa Eun Joong datang menemuinya secepat ini hanya untuk menyerah dan menuruti keinginannya? Dia ga boleh tertipu dan harus berhati-hati.
**
Sementara itu Eun Joong-Bok sudah memuar rekaman CCTV 25 tahun yang lalu. CCTV dimana dia bertemu dengan Jang Eun Joong yang asli. Saat melihatnya, diapun teringat akan pertemuannya dengan Eun Joong asli berpuluh-puluh tahun itu. Lalu pertemuannya dengan Eun Joong dewasa di kantor polisi Jongro, saat membela Joo Ha. Semua terekam jelas di kepalanya, dan dia menjadi sangat sedih dan mencoba menahan tangisnya.
Tidak seperti biasanya, Jang Joo Ha menerima telepon ditengarh rapat, yang biasanya tidak pernah dia lakukan, dan itu ternyata telepon dari Ha Eun Joong. Eun Joong mengajak Joo Ha untuk kencan hari ini, dan Joo Ha menjawab kalau sekarang dia sedang rapat, dan 20 menit lagi dia akan menghubungi Eun Joong. Eun Joong bertanya kasih tau aja kapan Joo Ha selesai kerja? Joo Ha menjawab kadang jam 8 tapi bisa juga jam 9. Eun Joong pun berkata kalau dia akan menjumpai Joo Ha jam 9. Joo Ha setuju.
Kang Joo Pil menatap heran pada Joo Ha, dan bertanya siapa itu? Joo Ha menjawab bukan orang istimewa. Joo Pil ga percaya dan bilang kalai ini ga seperti kebiasaannya Joo Ha. Ini pertama kalinya, dia tahu Joo Ha menerima panggilan pribadi ditengah rapat. Apa itu pacar Joo Ha?
Joo Ha mulai ga suka, dan menyuruh Joo Pil berkonsentrasi saja dengan jalannya rapat ini. Setelah itu, Joo Ha melihat jamnya, yang baru setengah 7, dan masih dua setengah jam lagi dia akan bertemu Eun Joong, dia tersenyum tipis karena merasa senang.
Ha Eun Joong, yang memang sudah sampai di rumah, terkejut melihat ibu mertua Ah Mi datang, dan menyiramkan sup rumput laut pada Ah Mi yang dalam posisi duduk di lantai.
Dengan amarahnya, ibu mertua Ah Mi meminta agar Ah Mi dan dia sama-sama mati. Ah Mi sudah membunuh anaknya, dan kini calon cucunya. Jadi lebih baik Ah Mi dan dia mati bersama.
Setelah semua itu, apa Ah Mi msih bisa hidup? Apa Ah Mi masih punya keinginan untuk hidup?
Eun Joong yang sedari tadi melihat itu, ga tahan dan langsung menarik Ah Mi agar berdiri.
“Apa kau bodoh? Kenapa kau hanya menerima ini semua? Katakan padanya untuk berhenti. Katakan padanya kalau ini bukan kesalahanmu. Katakan padanya, bahwa kau sangat terluka yang membuatmu ingin mati. Katakan padanya, bahwa dengan segala kekuatan kau mencoba untuk hidup.”
Ibu mertua Ah Mi, mencurigai hubungan Ah Mi dan Eun Joong yang membuat Eun Joong semakin kesal. Dia pun berkata “Sebelum aku melemparmu keluar, bisakah kau pergi?”
Ibu mertua Ah Mi yang masih merasa ga berdosa, terus meminta penjelasan akan hubungan apa yang terjalin antara Eun Joong dan Ah Mi?
Eun Joong semakin tak tahan, dan langsung menarik tangan Ah Mi keluar.
Ibu mertua Ah Mi berteriak meminta Ah Mi berhenti, tapi Eun Joong terus menarik tangan Ah Mi agr mengikutinya keluar dari rumah ini.
Ah Mi hanya menurut saja, saat Eun Joong mendudukkannya di dalam mobil. Eun Joong pun segera melajukan mobilnya.
Jang Tae Ha, sedang menelpon istrinya, namun tidak diangkat-angkat, membuat Tae Ha heran. Dia ternyata sudah ada di depan kantor istrinya.
Yoon Hwa Young keluar bersama Myung Geun, dia mengantarkan Myung Geun sampai depan, dan berkata akan memikirkan dulu apakah dia menerima kasus ini atau tidak? Myung Geun menjawab baiklah, dia mengerti. Di sela perbincangan itu Hwa Young tertawa kecil, membuat Myung Geun heran dan bertanya.
Hwa Young menjawab kalau dia jadi ingat sesuatu yang lucu tentang Myung Geun. Myung Geun bertanya apa itu? Hwa Young menjawab itu hanya karena dia menyimpan nomer ponsel Myung Geun dengan nama berbeda. Myung Geun penasaran, sehingga Hwa Young pun mengeluarkan ponselnya, dan memperlihatkan nama itu.
Ternyata Hwa Young menyimpan nomer Myung Geun dengan nama PRIA YANG SAKIT.
Myung Geun berkata untuk keadilan dia akan menyimpan nomer Hwa Young dengan nama WANITA YANG SAKIT. Hwa Young pun terkekeh geli mendengarnya.
Sementara itu Tae Ha melihat dengan sangat tidak suka istrinya tertawa bersama pria lain. Tertawa, yang bahkan tidak pernah Hwa Young lakukan saat bersamanya. Tae Ha geram melihat itu. Siapa laki-laki itu yang berani membuat wanitanya tertawa?