Episode 8 berakhir saat Myung Geun yang terkejut melihat Eun Joong juga ada di Tae Ha grup. Eun Joong bahkan berniat menginterogasi Tae Ha atas cek yang Eun Joong temukan di pakaian Almarhum Gi Chan, dan sidik jari Tae Ha terdapat diatasnya.
Episode 9
Tae Ha yang ingat akan cek itu hanya diam, dan terlihat kesal, dia pun mengajak Eun Joong ikut keruangannya untuk bicara sambil minum teh. Dia juga mengingatkan stafnya agar tidak mengganggu dan menunggu sampai urusannya dengan Eun Joong selesai.
Di dalam lift menuju keatas, Tae Ha berkata hanya karena kematian seorang asisten lapangan, detektif kecil kayak Eun Joong bahkan berani datang ke perusahaannya untuk menemui dirinya.
Eun Joong mengeluarkan notesnya tanpa menjawab ocehan Tae Ha. Tae Ha bertanya apa atasan Eun Joong tahu apa yang Eun Joong lakukan padanya?
Eun Joong menjawab dengan cuek,meskipun dia ga melapor pada atasannya, tapi atasannya pasti juga akan tahu.
Eun Joong mulai menanyai Tae Ha dimana Tae Ha sekitar jam 5 sampai 6 pagi saat insiden terjadi? Tae Ha hanya diam, dan Eun Joong bertanya lagi, kenapa seorang pimpinan perusahaan memberi seorang asisten lapangan cek itu?
Tae Ha tetap memilih diam, membuat Eun Joong menoleh menatap pemimpin Tae Ha grup itu.
Eun Joong pun kembali berkata kalau cek itu dikirim langsung dari Bank Daehan ke kantor Tae Ha kan? Dia sudah memeriksanya kok. Staf kantor Daehan berkata kalau cek-cek itu memang dikirim langsung ke ruangan Tae Ha setiap paginya.
Tae Ha hanya memandang Eun Joong sekilas, lalu kembali diam.
Di lobi Tae Ha grup, Myung Geun yang masih syok dengan kenyataan ini menelpon seniornya dulu saat di kepolisian, yaitu detektif Song.
Myung Geun mengajak teman lamanya itu bertemu hari ini. Suaranya terdengar begitu cemas dan terburu-buru.
Kang Joo Pil yang baru turun ke lobi, tak menyangka melihat Myung Geun datang ke Tae Ha grup.
Joo Pil bertanya-tanya dalam hati atas urusan apa Myung Geun ke kantor ini.
Di dalam ruangan Tae Ha, Eun Joong kembali berkata kalau dia ga mungkin untuk tidak menyelidiki Tae Ha karena sidik jari Tae Ha ada di cek itu.
Tae Ha memandang Eun Joong dan menjawab jadi apkah Eun Joong meminta dia untuk membuktikan alibinya di hari itu?
Eun Joong langsung membenarkan.
Tae Ha berkata kalau dia ada di rumah.
Eun Joong pun berkata jika benar di rumah, maka dia akan memverifikasi dulu pernyataan Tae Ha. Tae Ha mulai geram, dan Eun Joong hanya meminta Tae Ha bisa kerjasama dengannya, agar semua ini cepat selesai.
Sekretaris Tae Ha masuk dan membawakan teh untuk Tae Ha dan Eun Joong. Tae Ha berkata kalau teh bagus untuk membuang racun dalam tubuh, jadi Eun Joong harus meminumnya.
Tae Ha bahkan berkata kalau semangat dan keberanian Eun Joong sangat bagus. “Tapi, agar semangat itu tidak menjadi kegilaan dan keberanian itu menjadi memabukkan, kau harusnya melihat dimana kau berada sebelum memijakkan kakimu, Detektif Ha. ”
Eun Joong menanggapi sindiran itu dengan melihat sekelilingnya lalu berkata kalau dia dilahirkan sehat dan siap untuk berkemah. Tae Ha menjawab baguslah kalau begitu. “Aku akan melemparmu ke alam liar sebagai imbalan atas ketidaksopananmu, tapi karena kau terlihat sehat untuk itu, maka cukup melegakan.”
Eun Joong membalas kalimat Tae Ha dengan berkata kalau anak perempuan dan laki-laki Tae Ha,bahkan diri Tae Ha sendiri, selalu berfikir berada diatas hukum Republik Korea ini.
Sekretaris Tae Ha yang tadi menuangkan teh untuk Tae Ha dan Eun Joong mulai berdiri dan berniat meninggalkan ruangan ini. Tapi Tae Ha melarangnya dan menyuruh sang sekretaris membawakan pigura yang dia maksud. Sekretaris itu paham dan pergi untuk mengambilkannya.
Kemudian Tae Ha kembali focus pada Eun Joong lalu berkata “Pasti ada sidik jari sekretaris Im juga pada cek itu kan?
Eun Joong membenarkan sambil meminum tehnya. Dia menjelaskan tentu saja ada sidik jari sekretaris Tae Ha di cek itu, karena Bank memberikannya pada sekretaris Tae Ha, baru setelah itu disampaikan pada Tae Ha.
Tae Ha menggeleng dan berkata bukan seperti itu. Eun Joong salah.
Tae Ha bercerita kalau Gi Chan sudah menimbulkan bebrapa masalaha untuk perusahaannya, tapi Gi Chan tetap datang, menangis dan meminta pertolongan padanya,diapun menjadi kasihan dan melalui sekretaris Im dia memberi Gi Chan cek itu.
Sekretaris Im yang namanya disebut sedikit kaget, dia sudah datang dengan pigura itu ditangannya. Eun Joong pun memadang ekspresi sekretaris itu yang berbeda.
Tae Ha langsung bertanya pada sekretarisnya,siapa yang memberikan cek itu pada Gi Chan? Diakah atau sekretaris Im?
Sekretaris Im ga punya pilihan dan menjawab kalau dialah yang memberikan cek itu pada Gi Chan. Eun Joong jelas tahu kalau ada yang ga benar pada pernyataan sekretaris Tae Ha itu. Tae Ha pun hanya tersenyum puas, karena Eun Joong ga akan mungkin mampu untuk terus menyelidikinya. Diapun kemudian meminta pigura yang sudah dibawa sekretarisnya itu.
Tae Ha menaruh pigura itu di depan Eun Joong, agar Eun Joong bisa melihatnya dengan jelas, Tae Ha kemudian berkata kalau itulah keluarganya. Dia mau Eun Joong melihat dengan seksama pada wajah-wajah keluarganya itu. “Orang-orang ini, yang kau tidak boleh sentuh di negeri ini. Aku akan membiarkannya kali ini,karena kau memiliki nama yang sama dengan putraku.”
Eun Joong keluar dari kantor Tae Ha dengan perasan kecewa. Tapi dia tahu kalau ada hal yang disembunyikan atas kematian Gi Chan ini. Tanpa sadar notes Eun Joong jatuh saat dia akan memasukkan ke dalam saku celananya, dan Joo Ha yang sedang berjalan melihat Eun Joong lalu mengampiri detektif itu. Dia melihat notes Eun Joong yang jatuh lalu mengambilnya dan berkata apa ini notes seorang detektif? Apa namanya juga ada di dalam notes ini?
Eun Joong langsung merebutnya, dan Joo Ha bertanya kenapa Eun Joong keluar dari ruangan Ketua? Apa mungkin Eun Joong memberitahu ayahnya tentang perilaku dia?
Eun Joong malas menjawab dan berjalan pergi tapi Joo Ha mengikuti dibelakangnya dan lalu berhenti di depan Eun Joong. Joo Ha kesal karena Eun Joong dari tadi cuek padanya. “Kalau kau bertemu orang, kau harusnya menyapa orang itu, dan kalau ada yang mengambilkan buku catatanmu yang jatuh, kau harusnya mengucapkan terima kasih. Apakah aku membunuh atau meneror seseorang? Kenapa kau memperlakukanku seperti seorang criminal yang kejam?”
Eun Joong menatap Joo Ha dan menjawab “Jika kau membunuh seseorang, apakah kau akan menjadi seorang pembunuh?”
Joo Ha bingung dan Eun Joong malas menjelaskan sehingga berkata lupakan saja. Diapun mengucapkan terima kasih sambil menunjukkan notesnya itu. Lalu beranjak pergi.
Joo Ha hanya tersenyum dan memandang Eun Joong yang mulai berlalu. Tapi kemudian dia berkata “Kau mudah naik darah, tidak, sopan, tidak simpatik, dan tidak mudah bergaul. Kalau kau ingin melanjutkan hidup, bukankah setidaknya kau melatih kemampuan bergaulmu? Orang yang berfikiran sehat, belajar mengantri didepanku dan ayahku.”
Eun Joong menoleh dan menjawab “Aku biasanya, kasar, menyakitkan hati, dan kurang pikiran sehat.”
Joo Ha tersenyum dan Eun Joong berkata kalau dia punya beberapa pertanyaan untuk Joo Ha mengenai Gong Gi Chan, jadi dia mau Joo Ha datang besok ke kantor polisi.
Eun Joong pun turun ke lobi dan terkejut melihat ayahnya ada di lobi perusahaan ini. Eun Joong pun langsung memanggil ayahnya itu, dan Myung Geun menoleh ke sumber suara. Merekapun saling mendekat dan Myung Geun bertanya apa Eun Joong baik-baik saja.?
Eun Joong heran dengan pertanyaan ayahnya. Myung Geun yang seperti ketakutan langsung mengajak Eun Joong segera pergi dari tempat ini.
Bergegas Myung Geun menarik tangan Eun Joong keluar dari Tae Ha grup. Joo Pil yang ternyata sedari tadi mengamati semakin terkejut melihat Myung Geun bersama laki-laki yang memanggil Myung Geun dengan sebutan ayah. Bukankah putra Myung Geun sudah mati, dia sendiri yang menyaksikan mayat Gun Young dulu.
Joo Pil bergumam sendiri. Menyebut nama Myung Geun dan juga nama Eun Joong. Joo Pil merasa aneh kenapa dari semua nama yang ada di dunia ini, Myung Geun memberi nama Eun Joong pada putra Myung Geun yang baru. Nama itu ga mungkin kebetulan semata. Joo Pil yang akhirnya paham, kalau bisa saja itu adalah Eun Joong anak Tae Ha yang asli. Dia membelalakkan matanya karena sangat terkejut.
Eun Joong membuka kamar ayahnya dan terlihat ayahnya sedang bersiap-siap. Eun Joong bertanya apa ayahnya bersiap ke pemakaman? Myung Geun membenarkan. Eun Joong meminta sebelum ayahnya pergi, yahanya mau bicara dengannya dulu. Myung Geun hanya mengangguk tanda setuju.
Sementara itu, Jang Eun Joong sudah ada di tempat pemakaman Gong Gi Chan. Bunga yang dipesannya mewakili Tae Ha grup juga sudah sampai di tempat ini.
Eun Joong-Bok masuk ke dalam dan mendapati penerima tamunya ga ada di tempat. Dia heran, tapi tetap menuliskan nama Jang Tae Ha di dalam buku tamu itu. Lalu memasukkan sejumlah uang sebagai kompensasi sesuai perintah ayahnya. Setelah itu mata Eun Joong-Bok menatap wanita yang terlihat tanpa ekspresi dan memakai pakaian berkabung.
Eun Joong tahu itu Woo Ah Mi yang pernah menemuinya di firma hukum. Eun Joong pun melakukan upacara,dan Ah Mi masih belum sadar dengan kehadiran Eun Joong-Bok.
Ah Mi yang sedari tadi diam, akhirnya mendongakkan kepalanya dan terkejut karena pengacara Jang datang ke pemakaman suaminya ini. Eun Joong-Bok pun meminta agar Ah Mi berdiri,Ah Mi pun menurutinya. Ah Mi berkata kalau dia ga tahu harus melakukan apa. Ini pertama kalinya dia menjadi orang utama yang berkabung. Tidak ada internet, tidak ada juga orang yang bisa dia tanyai. Jadi bisakan Eun Joong membantunya?
Eun Joong-Bok ga menjawab dan bertanya apa hubungan Ah Mi dengan almarhum Gi Chan? Tentu Gi Chan bukan saudara laki-laki Ah Mi kan? Ah Mi menjawab kalau Gi Chan adalah suaminya.
“Saya tidak bisa melepas dia seperti ini, dia adalah orang yang baik, dia tidak pernah menjadi orang yang serakah. Kalau ada banjir di Gangwondo, maka dia akan kesana. Dan kalau ada tumpahan minyak di lautan, maka dia juga akan terjun ke lautan. Dia adalah orang yang bilang, harus memberi darah bersih, pada orang yang sakit, jadi dia tidak makan makanan buruk atau memiliki pikiran buruk. Otopsi ditolak, dan penyelidikan ditutup. Orang itu tidak bisa mengatakan apapun, lalu apa yang harus aku lakukan sekarang? Saya tidak bisa percaya polisi ataupun perusahaan. Tolong bantu suami saya, Pengacara Jang. ”
Di kediaman Myung Geun. Dia dan Eun Joong sudah duduk bersama. Eun Joong bertanya apa hubungan ayahnya dengan Kang Joo Pil?
Myung Geun menjawab dengan jujur kalau Joo Pil adalah orang yang dikenalnya dulu.
Eun Joong bertanya lagi, kenapa ayahnya dulu menghilang tanpa jejak setelah berhenti jadi detektif? Myung Geun menjawab nanti dia akan memberitahukannya pada Eun Joong. Tidak sekarang.
Eun Joong pun ga memaksa dan bertanya lagi kenapa ayahnya tadi ke Tae Ha grup? Seorang pekerja Tae Ha konstruksi tewas, dan banyak yang mengira itu bunuh diri. Tapi dia sama sekali ga berfikir seperti itu. Dia sedang bekerja untuk kasus ini, tapi sesuatu yang kotor menghalangi jalannya.
Myung Geun langsung menyuruh Eun Joong melepaskan diri dari kasus ini. Jika Eun Joong berjanji melepaskan diri dari kasus ini,maka dia aka memberitahu apa yang dia tahu. Jadi, serahkan kasus ini pada tim lain.
Eun Joong menjawab kalau di butuh alasan yang masuk akal, sehingga dia bisa melepaskan kasus ini.
“Karena kau adalah putraku. Karena aku harus melindungi putraku. Maukah kau berjanji padaku?”
“Aku adalah seorang detektif, Ayah. ”
“Kau adalah putraku, sebelum kau menjadi seorang Detektif. Dengarkan ayahmu. Lepaskan kasus ini, apa kau mengerti?”
Eun Joong meminta maaf karena dia ga bisa melepaskan kasus ini. Myung Geun kaget dan Eun Joong berkata “Walapun aku tidak berjanji, aku tetap putramu. Walaupun aku melanggar janji, kau akan tetap melindungiku. Aku akan mempercayaimu, bahwa kau akan melindungiku. Siapapun dia, dan seberapapun berkuasanya mereka, aku akan melawan mereka. Jadi katakan padaku hal yang ayah tahu, semuanya. ”
Joo Pil masuk ke ruang Tae Ha dengan tergesa-gesa dan bertanya kenapa Tae Ha memanggilnya? Saat Joo Pil akan duduk, Tae Ha melarangnya karena dia hanya akan bicara sebentar jadi Joo Pil berdiri saja. Joo Pil kesal tentu saja, tapi dia tidak bisa melawan. Tae Ha berkata agar Joo Pil menangani Detektif Ha Eun Joong. Detektif itu mengganggunya walau semua sudah selesai, dan itu membuatnya kesal. Dia ga peduli cara apa yang akan Joo Pil gunakan, tapi dia mau Joo Pim menghentikan langkah Ha Eun Joong.
Joo Pil menjawab mantap kalau dia akan menanganinya dengan baik.
Saat keluar dari ruang Tae Ha, Joo Pil berpapasan dengan Kang Ho, dan Joo Pil berdecak kagum dengan jas yang Kang Ho pakai. Joo Pil pun melihat jas Kang Ho dan terkejut karena jas yang Kang Ho pakai dari tempat yang sama seperti jas Ketua Jang.
Kang Ho menjawab kalau Ketua Jang memberikannya jas ini sebagai hadiah ulang tahun.
Joo Pil jelas heran. Dan bertanya kapan ya dia akan menerima setelan jas mahal speerti Kang Ho?
Shin Kang Ho masuk ke ruangan Tae Ha, dan Tae Ha memandang tangan kanannya itu dengan penuh senyum. Dia berdiri sambil berkata “Kang Ho, jika kau memakai jas $150, maka kau akan hidup seperti $150. Tapi kalau kau memakai jas $1500, maka kau akan hidup seperti $1500. Dan hari ini kau memakai jas senilai $15.000. Jadi, mulai hari ini pikirkan bagaimana kau harus hidup. ”
Kang Ho menjawab kalau dia akan mulai memikirkannya. Bagaimana dia hidup dan untuk siapa dia hidup?
Tae Ha tersenyum puas, dan melepas kancing di lengan kemejanya lalu berkata kalau dia akan memberi sesuatu yang Kang Ho perlukan. Tae Ha memasang kancing itu dan melanjutkan kalimatnya, jika dia memberikan sesuatu yang Kang Ho perlukan, maka suatu saat Kang Ho juga harus memberikan sesuatu yang dia perlukan. “Aku melindungimu, dan kau melindungi aku.”
Kang Ho langsung paham maksud tuannya ini, dan berkata kalau dia akan menemukan USB itu. Tae Ha bertanya lalu jika Kang Ho ga bisa menemukannya? Kang Ho menjawab kalau dia akan memastikan siapapun ga bisa memiliki atau mencari USB itu.
Tae Ha tersenyum puas dan menepuk-nepuk pundak serta pipi Kang Ho.
Di rumahnya, Eun Joong habis bebersih badan. Lalu Soo Young keluar sambil mengeluh tapi mulutnya tetap mengunyah cemilan yang dia bawa dilehernya. (Cemilannya banyak banget. Apa itu bakal dihabiskan semua? Hadewh..ini ga lucu..tapi agak keterlaluan menurutku. Perempuan pula. )
Soo Young berkata kalau dia ga mungkin membantu Eun Joong dalam kasus Ah Mi, karena dia juga ga mungkin melawan bosnya. Eun Joong langsung paham dan bertanya jadi Soo Young di terima di Firma Hukum CheonHa? Soo Young senang karena kakaknya tahu. Itu tandanya CheonHa adalah firma hukum teratas.
Soo Young berkata kalau dia karyawan baru disana, jadi dia ga mungkin bisa melawan atasannya. Apalagi atasannya itu benar-benar tampan.
Eun Joong yang kecewa berkata kalau dia akan menanganinya sendiri saja. Soo Young pun tanpa rasa bersalah bilang kalau dia bukannya ga tahu peribahasa yang bilang darah lebih kental daripada air. Tapi ini tentang cinta diatas persahabatan, dan hubungan cinta diatas rasa kasih sayang.
Eun Joong memperingatkan Soo Young agar ga punya hubungan cinta dengan atasan Soo Young itu.
Soo Young protes dan bertanya kenapa? Atasannya orang baik kok. Eun Joong belum mengenal atasannya saja makanya kayak gitu.
Eun Joong melihat Soo Young dan berkata kalau makan jangan bikin kotor dengan remah-remah makanan itu.
Soo Young dengan santainya bilang kalau nama Eun Joong dengan atasannya sama. Atasannya adalah Han Woo (Sapi asli korea dengan kualitas baik.) sedangkan kakaknya adalah daging sisa favorit ayah mereka. (kejam banget perbandingannya.)
Eun Joong malas menanggapi dan memberikan Soo Young hadiah karena Soo Young berhasil mendapatkan pekerjaan. Soo Young senang dan menerimanya. Setelah itu Eun Joong langsung pergi ke dalam kamarnya.
Soo Young membuka hadiah yang kakaknya berikan. Sebuah pena mahal. Soo Young terkejut dan bertanya sendiri, berapa sebenarnya gaji Eun Joong kok bisa membelikannya benda semahal ini? Eun Joong juga bahkan ga pernah punya waktu untuk makan, jadi bagaimana bisa kakaknya punya waktu membelikannya ini?
Di dalam kamar, Eun Joong masih sibuk berfikir. Dia teringat lagi dengan penjelasan ayahnya tadi.
Flashback.
Ayahnya menjelaskan kalau penyogokan dan korupsi yang dituduhkan pada Gi Chan adalah rekayasa. Sebenarnya yang terjadi adalah terdapat kesalahan konstruksi, di sekitar lajur tiang penopang dilantai 8 dari gedung 104. Jadi dia minta Gi Chan untuk memeriksanya. Dia juga meminta agar Gi Chan ga melaporkan itu pada perusahaan tapi langsung menemui Jang Tae Ha. “Akulah yang melakukannya Eun Joong. ”
Flashback End
Myung Geun yang sudah smapai di tempat pemakaman Gi Chan menatap karangan bunga yang dikirimkan oleh Tae Ha grup. Dia kesal sekali memandang karangan bunga itu. dan langsung saja tanpa pikir panjang, Myung Geun menghancurkan karangan bunga itu, menginjaknya. Dia bahkan menginjak nama Jang Tae Ha berkali-kali, dan semua yang melihat tentu heran.
Eun Joong-Bok keluar dan terkejut melihat apa yang dilakukan Myung Geun. Dia berteriak pada Myung Geun dan bertanya apa yang Myung Geun lakukan?
Myung Geun menjawab “Ini bukan karangan bunga, tapi ini sebuah senjata dan pisau. Berpura-pura saja kau tidak melihatnya. Dia melakukan ini karena dia tidak bisa membunuhnya dua kali.”
Myung Geun ga tahu kalau di depannya ini adalah anak Tae Ha. Eun Joong-Bok jelas bingung dan bertanya apa sih maksudnya? Myung Geun balik bertanya identitas Eun Joong.
Eun Joong menjawab mantap kalau dia adalah orang yang membawa karangan bunga ini. Dan orang yang mengirim karangan bunga ini adalah ayahnya. Terkejutlah Myung Geun.
Myung Geun ga percaya dengan apa yang didengarnya. Laki-laki ini adalah putra Tae Ha.
Gi Chan masih memeriksa barang-barang Gi Chan yang ditemukan di TKP. Rekan Eun Joong bertanya kenapa Eun Joong kembali lagi? Eun Joong hanya focus pada notes yang dia temukan. Rekan kerja Eun Joong menyarankan agar Eun Joong segera menguburkan kepunyaan Gi Chan itu. Eun Joong hanya meminta dengan gerakan tangan, agar rekannya segera pergi meninggalkannya.
Rekan kerja Eun Joong menjawab santai kalau dia akan pergi secepat kilat.
Saat sedang asik membuka notes itu, Eun Joong menemukan satu halaman yang disobek. Dia bergegas mencari peralatannya. Membuka laci meja kerjanya. Setelah dia menemukan yang dicarinya yaitu sebatang pensil,Eun Joong langsung duduk dan mulai mengarsir di halaman yang sobek itu.
Dia serius sekali, dan mencoba mengarsir semua bagian. Lalu mulai tampaklah tulisan itu.
Kemudian Eun Joong mengambil notesnya dan mulai mencatat huruf yang timbul setelah dia arsir tadi.
Tulisan itu berbunyi “Park Gyeong Man, Honolulu, Hawai, Kondiminium Uraku.”
Setelah itu Eun Joong mencoba mencari di internet, tentang siapa itu Park Gyeong Man. Lalu keluarlah informasi yang dia butuhkan. Setelah informasi tentang siapa Park Gyeong Man, Eun Joong kembali mengetikkan di mesin pencari sebuah tempat, yaitu Honolulu, Hawai.
Keluarlah informasi yang menarik bagi Eun Joong. Informasi tentang setiap konglomerat yang selalu menyerbu apartemen Uraku di Honolulu, Hawai.
Eun Joong jadi berfikir kenapa semua konglomerat beramai-ramai ke Hawai? Apakah hanya sebuah likuiditas saja?
Myung Geun yang masih di pemakaman menemani Ah Mi, dan meminta Ah Mi untuk makan. Ah Mi menjawab dengan pandangan tanpa ekspresi kalau dia akan makan, tapi nanti. Myung Geun bertanya bagaimana dengan para tetua di keluarga Gi Chan? Ah Mi menjawab kalau dia hanya menghubungi ibu merua saja. Ibu mertuanya mengindari acara pernikahannya dengan melakukan perjalanan, tapi akhirnya mau datang ke pemakaman ini.
Eun Joong-Bok datang dan juga meminta Ah Mi untuk makan. Ah Mi mempersilakan Eun Joong untuk pulang, atau kembali bekerja karena dia sudag menyita waktu Eun Joong hari ini, padahal waktu adalah uang.
Eun Joong-Bok menjawab kalau dia akan pergi setelah melihat Ah Mi makan.
Ah Mi menajwab kalau dia akan makan jam 2 siang, jadi Eun Joong bisa meninggalkannya. Dan dia berjanji akan makan tepat di jam 2 itu.
Setelah Eun Joong-Bok berjalan keluar, Myung Geun menyusul dan menghentikan Eun Joong-Bok lalu mengajak Eun Joong-Bok untuk bicara sebentar dengannya.
Ha Eun Joong datang ke pemakaman dengan membawa kotak besar berisi barang-barang Gi Chan. Dia melihat tempat penerima tamu yang kosong, dan lalu mengalihkan pandangannya ke samping. Dia mendapati Ah Mi yang terduduk lemas.
Eun Joong pun mengampiri Ah Mi. dia melakukan upacara untuk Gi Chan, dan Ah Mi yang melihat Eun Joong sedikit terkejut.
Ah Mi menatap Eun Joong dengan tatapan kesal. Matanya mulai basah.
“Ketidakmampuan Anda adalah sebuah kejahatan, tindak kejahatan yang serius. Karena dia tidak berdaya dan lemah, dia tidak punya koneksi atau dukungan apapun, apa itu berarti dia membunuh diri sendiri, hanya karena kalian mengatakannya begitu? Aku sudah bilang padamu, itu bukan bunuh diri. Aku juga minta dilakukan otopsi. Kau tidak tahu dia terjatuh atau ada seseorang yang mendorongnya.”
Eun Joong hanya mampu menundukkan kepala.
“Seseorang sedang sekarat, ini hanya sebuah nomor dalam setiap kasusmu kan? Kasus 1, kasus 2, dengan cepat membalik-baliknya. Kalau sudah penuhi koutamu, maka itu sudah cukup. Itu juga pembunuhan namanya. Kau.. membunuhnya dua kali. ”
Ah Mi menangis tersedu-sedu. Hatinya sakit sekali, ga ada yang bisa dia percaya. Ga ada yang bisa membantunya untuk mengungkap kasus kematian suaminya ini. Eun Joong yang masih menundukkan kepala hanya berkata kalau dia sudah membawa brang-barang Almarhum. Barang yang lain, setelah ini akan dia kirim ke rumah Ah Mi. “Saya..minta maaf atas kehilanganmu.”
Saat Eun Joong akan memasukkan uang belasungkawa, dia tidak jadi memasukkan amplopnya itu. Dia seolah merasa bersalah sekali pada Ah Mi, dan tahu kehidupan yang berat akan dilalui Ah Mi karena kehilangan suami disaat mengandung.
Eun Joong pun segera ke mesin ATM dan menarik semua uangnya. Yang tersisa hanya saldo minimum di rekeningnya itu.
Myung Geun dan Eun Joong-Bok duduk bersama dan terlihat serius. Eun Joong-Bok berkata kalau Gi Chan terlihat bukan orang yang menerima suap atapun melakukan bunuh diri. Apa itu sebabnya Myung Geun marah dan menaruh curiga pada konstruksi Tae Ha?
Myung Geun mengangguk dan bertanya lalu bagaimana Eun Joong akan membantu istri Gi Chan? Apa Eun Joong bisa melawan ayah Eun Joong sendiri?
Eun Joong menjawab kalau dia akan menyelesaikan konflik ini. Apapun alasannya, dia akan membantu memperbaiki reputasi Almarhum Gi Chan yang rusak.
Myung Geun hanya menatap Eun Joong, membuat Eun Joong heran dan bertanya kenapa? Apa Myung Geun ga percaya dengan kesungguhannya membantu?
Myung Geun ga menjawab itu dan berkata kalau dia dengar bahwa Eun Joong adalah putra berharga yang telah kembali. Bolehkan dia tahu apa yang terjadi sebenarnya?
Eun Joong-Bok menjawab kalau itu adalah hal yang semua orang tahu. Dia kembali dan tetap hidup setelah diculik. Itu adalah keajaiban menurutnya.
Ibunyalah yang menemukan dia. Di sebuah panti asuhan setelah 3 tahun berselang.
Myung Geun tentu kaget. Bagaimana bisa ibu Eun Joong ga tahu kalau Eun Joong yang ini Eun Joong asli. Eun Joong yang asli jelas-jelas ada dirumahnya. Menjadi putranya.
Myung Geun bertanya, kalau Eun Joong pasti sangat istimewa bagi ibu Eun Joong kan?
Eun Joong-Bok menjawab tentu saja.
Eun Joong yang kembali dari ATM,berniat memasukkan uang belasungkawa untuk Ah Mi. Tapi tiba-tiba dia mendengar suara seorang wanita berteriak dan membanting sesuatu. Setelah menoleh, Eun Joong melihat ahjumma yang ada bersama Ah Mi, dan terlihat marah. Ahjumma itu bahkan melempar makanan yang akan Ah Mi makan.
“Bagaimana bisa kau memakan ini? Bagaimana bisa kau menyuap ini ke mulutmu?”
Ibu mertua Ah Mi, menarik Ah Mi berdiri dan berkata kalau Ah Mi harusnya juga mati. Eun Joong yang melihat itu dari kejauhan menjadi kaget.
Dia mendekati Ah Mi, dan melepas pegangan ahjumma itu pada Ah Mi. Eun Joong meminta agar Ahjumma itu tenang.
Ahjumma bertanya siapa ini sambil terus menangis. Eun Joong menjawab kalau dia adalah detektif yang bertanggung jawab atas kasus ini. Dia ingin agar ahjumma bisa menjaga sikap, karena Ah Mi sedang hamil.
Ibu Gi Chan yang terus menangis, terduduk di lantai sambil berkata “Gi Chanku yang berharga. Putraku yang malang. Apa yang aku katakan. Ah Mi bukan pasangan yang tepat untukmu. Dia hanya mengungkung hidupmu. Sudah berapa kali aku bilang, dia hanya menghalangi masa depanmu. ”
Ah Mi mendengarkan itu dengan sedih, ibu mertuanya berdiri dan berkata adanya “Kau..kau menggoda putraku yang biasa, mencuri uangnya, hatinya, dan mimpi-mimpinya. Kalau bukan karenamu, dia akan belajar keluar negeri. Dia akan belajar arsitektur, seperti yang dia inginkan dan menikah dengan orang yang setingkat. Kalau saja bukan karenamu ! Keluar, kau tidak sepantasnya ada disini.! ”
Ah Mi didorong oleh ibu mertuanya dan terjatuh. Dia langsung memegang perutnya dan sedikit mengaduh. Eun Joong masih ada disana dan melihat kemarahan Ibu Gi Chan itu. Ibu Gi Chan bahkan meludah di depan Ah Mi, menandakan dia benar-benar ga suka pada Ah Mi.
Eun Joong yang ada disana mengajak Ah Mi untuk menghirup udara segar diluar, karena ibu Gi Chan masih perlu banyak waktu sendiri. Eun Joong pun membantu menyiapkan sepatu Ah Mi, agar Ah Mi tidak perlu membungkuk untuk memakainya.
Sebelum Eun Joong berlalu, dia berkata “Daripada kau sendirian, bukankah lebih baik jika kau bersama seorang detektif, walaupun detektif itu kurang mampu. Aku tidak perlu memenuhi kuota sebuah kasus. Kali ini aku akan tinggal dengan sungguh-sungguh. Jadi ayo pergi.”
Bersambung ke part 2
KOMENTAR :
Punya ibu mertua macam gitu, bisa stroke cepet kali kita. Hihihi.
Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^