[Episode Sebelumnya]
Ki Dong Chan meluapkan amarahnya dengan ngebut dijalan. Dia mempercepat laju mobilnya, dan benar-benar geram dengan apa yang ibunya lakukan tadi. Ini bukan soal tamparan, ini soal tentang keyakinan ibunya bahwa Dong Ho tak bersalah, padahal dia jelas melihat dengan mata kepalanya sendiri, Dong Ho lah yang membuang mayat wanita itu di danau.
Bukankah dia harus mempercayai apa yang matanya lihat?
Dong Chan menepikan mobilnya, lalu keluar dan meluapkan amarahnya di tepi pembatas jalan. Dong Chan memukul-mukul pembatas itu dan akhirnya melukai tangannya sendiri. Dia bahkan sama sekali tak merasakan sakit ditangannya.
Nafas Dong Chan terengah-engah dan ingatannya kembali melayang ketika dia bersaksi untuk kasus kakaknya.
Flashback
Ketika hakim menjatuhi vonis hukuman mati untuk Dong Ho, ibu Dong Ho langsung mendekati anaknya yang siap digiring petugas, dan berteriak agar petugas tak membawa anaknya pergi. Anaknya tak bersalah. Dong Chan melihat itu, dan sedikit gamang dengan keputusannya. Dia tahu ibunya terluka akan kesaksiannya tadi. Tapi itulah yang matanya lihat.
Ibu yang tak bisa menahan Dong Ho, beralih ke Dong Chan dan memukul-mukul Dong Chan sambil terus meraung, bagaimana bisa Dong Chan melakukan hal ini pada Dong Ho? Dong Chan menangis, dia meneteskan air matanya, lalu menepis kasar tangan ibunya yang sedang memukul-mukul dirinya. Sambil berteriak Dong Chan berkata kalau Ki Dong Ho memang pelaku sebenarnya.
“Aku melihatnya sendiri, dia yang telah membunuh Lee Soo Jung. Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri. Dialah pembunuhnya.”
Ibu langsung pingsan mendengar kata-kata Dong Chan tadi.
(Sedikit curiga sama orang yang bernama Lee Soo Jung, sepertinya dia juga merupakan asal muasal kasus ini. Kenapa Dong Ho membunuh Soo Jung? Atau kenapa bisa dituduhkan pada Dong Ho atas kematian Soo Jung? Aku agak ga yakin Dong Chan melihat dengan sadar siapa orang yang membuang Soo Jung ke danau. Karena di episode awal, Dong Chan hanya ingat kalau laki-laki yang membuang Soo Jung di danau, berpostur mirip dengan Dong Ho, dengan model rambut yang juga sama dengan kakaknya. Jangan-jangan Dong Chan ga sepenuhnya lihat pelaku saat itu.)
Flashback End
Han Saet Byul menemukan sebuah gitar yang sudah berdebu, dan dia terlihat senang. Dia mengambil gitar itu, lalu melihat kalau ternyata ada nama Ki Dong Chan tertulis di badan gitar. Saet Byul jadi tahu kalau gitar ini milik paman Dong Chan.
Soo Hyun sedang membersihkan ruang di rumah Dong Chan. Lalu Dong Chan datang, dan Soo Hyun terkejut begitu melihat tangan Dong Chan yang terluka. Soo Hyun tentu langsung mengobati luka Dong Chan dengan obat-obatan yang ada. Dia membersihkan luka itu dan mengolesinya dengan obat merah agar cepat sembuh.
Saat itulah, tiba-tiba terdengar suara Saet Byul menyanyi, dan Dong Chan langsung bergegas ke tempat Saet Byul, karena dia juga mendengar suara gitar.
Ternyata benar, Saet Byul sedang bermain gitar dan bernyanyi bersama kakek. Dong Chan terlihat marah dan langsung merebut gitar itu dari tangan Saet Byul. Dia ingin membanting gitar itu dan menghancurkannya, tapi kakek langsung menyuruh Dong Chan berhenti. Saet Byul langsung takut melihat Dong Chan marah.
Sementara Dong Chan hanya bergumam, kalau gitar ini harusnya sudah dia buang dari dulu.
Saet Byul yang takut berlari ke pelukan sang ibu, dan Soo Hyun membelai lembut rambut Saet Byul. Soo Hyun kemudian bertanya kenapa Saet Byul lancang mengambil barang yang bukan milik Saet Byul? Saet Byul ga menjawab dan hanya berkata kalau paman Dong Chan sangat menakutkan.
Malam ini, Dong Chan duduk sendiri di luar , dan Soo Hyun datang menemani. Dia membawa minuman kaleng untuk mereka berdua. Soo Hyun juga langsung membalut lagi luka di tangan Dong Chan, agar luka itu segera sembuh. Setelah itu, Soo Hyun membukakan minuman kaleng itu lalu menyodorkannya pada Dong Chan. Dong Chan menerimanya. Mereka kemudian minum bersama.
Dong Chan langsung berkata kalau dia tahu, pasti ada yang ingin Soo Hyun tanyakan padanya kan? Makanya Soo Hyun menemaninya.
Soo Hyun menatap Dong Chan dan berkata jika Dong Chan mau cerita, maka dia akan mendengarkan, Tapi jika Dong Chan ga mau cerita, dia juga ga akan memaksa.
“Gitar itu adalah hadiah dari cinta pertamaku pada saat aku ulang tahun”
Soo Hyun kemudian bertanya, lalu apa Dong Chan punya kenangan jelek tentang cinta pertama Dong Chan? Soo Hyun juga bercanda dengan berkata jangan-jangan cinta pertama Dong Chan mencuri domper Dong Chan? Dong Chan hanya tersenyum tak menanggapi, dan malah balik bertanya. Bukankah cinta pertama Soo Hyun adalah Hyun Woo Jin?
“Apa Woo Jin menceritakannya padamu?”
“Dulu..diantara kami tak ada rahasia apapun.”
“Lalu, kenapa sekarang hubungan kalian menjadi begitu buruk?”
Dong Chan menjawab itu karena truk sampah ketemu truk tinja. Soo Hyun tersenyum geli mendengar ungkapan itu, dia kemudian bertanya apa Woo Jin adalah truk sampah? (Berarti Dong Chan truk tinja dong…Hueekkk…)
Dong Chan pura-pura kesal, dan bertanya apa sekarang Soo Hyun ada di pihak Woo Jin? Soo Hyun hanya tersenyum dan berkata jika bukan karena Woo Jin, maka pasti hidupnya berubah kacau.
“Karena Woo Jin aku sadar, dan melanjutkan kuliah. Dia seorang teman yang sangat kusyukuri.”
Dong Chan lalu bertanya, kenapa Soo Hyun ga memilih menikah dengan Woo Jin? Soo Hyun balik bertanya, bukankah tadi Dong Chan bilang, diantara Dong Chan dan Woo Jin ga ada rahasia, masak Dong Chan ga tahu kenapa dia dan Woo Jin ga bisa bersatu?
Tapi kemudian Soo Hyun menjelaskan kalau orang tua Woo jin ga setuju dengan hubungan dia dan Woo Jin, karena dia adalah anak yatim. Jadi, dia memutuskan meninggalkan Woo Jin.
Dong Chan menjawab itu ga seberapa dengan yang dia alami. Sampai detik ini dia masih sangat membenci keluarganya.
Soo Hyun kemudian menjawab
“Kau dan aku memiliki banyak kesamaan. Aku juga memiliki anggota keluarga yang sangat kubenci, dan tak ingin kujumpai.”
Dong Chan pun hanya bisa menatap Soo Hyun dalam diam. Tiba-tiba Jenny datang dan berteriak pada Dong Chan, apa maksud pandangan mata Dong Chan tadi? Dong Chan kaget dan Jenny kembali berkata kalau baru kali ini dia melihat pandangan mata Dong Chan yang seperti itu saat menatap wanita. Jenny kesal.
Dong Chan jadi kikuk sendiri, dia bertanya apa sih maksud omongan Jenny? Jenny yang marah bertanya pada Soo Hyun, kenapa Soo Hyun ada disini? Soo Hyun belum sempat menjawab, karena tiba-tiba Jenny panik begitu melihat tangan Dong Chan yang terluka. Dia mendekati Dong Chan dan memegang tangan Dong Chan sambil bertanya, kenapa tangan Dong Chan bisa begini?
Dong Chan jengah sendiri dengan sikap Jenny, terlebih ada Soo Hyun di dekatnya.
Tiba-tiba kakek keluar sambil meminum air yang ada di dalam botol kemasan air mineral. Kakek melihat Jenny dan bertanya, Jenny kesini lagi? Kenapa sih Jenny terus-terusan datang? Apa ada kotoran yang Jenny sembunyikan di rumah ini? (LOL)
Jenny terlihat tak suka dengan kakek, terlebih saat dia melihat kakek meminum air di botol itu. Jenny langsung berdiri dan merebut botol tersebut, walaupun kakek tengah meminumnya.
Sambil membelalakkan mata Jenny bertanya, jadi selama ini air di dalam botol diminum oleh kakek?
Kakek dengan tenang menjawab cuma air biasa aja kok Jenny sampai heboh begitu sih?
“Ini adalah air keramat yang aku ambil sendiri ke Gangwondo untuk Oppa” jawab Jenny dengan nada sangat kesal.
“Jadi selama ini aku memasak bubur dan malah memberi makan Anjing?” sindir Jenny pada kakek.
Kakek marah karena merasa tak terima dikatai anjing oleh Jenny. Sementara Jenny masih sedih karena ternyata air keramatnya tidak diminum oeh Dong Chan, tapi malah oleh Kakek.
Dong Chan frustasi jika terus ada di rumah, jadi dia memutuskan untuk ke kantor dimana ada Byung Tae disana. Dong Chan langsung rebahan dan berniat tidur, sementara Byung Tae sibuk memeriksa laptop milik Seol Goo. (Seol Goo itu orang yang membeli teleskop 300mm, yang ternyata teman Dong Chan dan Byung Tae.)
Dong Chan bertanya memangnya, semua data sudah di restore? Byung Tae membenarkan. Saat Byung Tae sibuk memeriksa, dia kemudian bergumam kalau ada yang aneh. Sepertinya dia melihat orang deh. Dong Chan yang sudah memejamkan mata, menyuruh agar Byung Tae ga mikir yang porno-porno. Itu cuma orang biasa.
Byung Tae tak mempedulikan itu, dia kemudian melihat dengan lebih cermat, dan semakin yakin kalau di gambar ini terekam sesuatu yang aneh. Dia pun menyuruh Dong Chan bangun untuk ikut melihat sebenarnya apa sih yang dilakukan orang yang terekam kamera ini?
Byung Tae pun memperlihatkan rekaman itu pada Dong Chan. Dimana terlihat bahwa itu adalah rekaman rumah Soo Hyun, dan disana terekam Ji Hoon yang asik di ruang tengah.
Dong Chan tahu apa yang dimaksud aneh oleh Byung Tae, sehingga dia langsung bangkit dari tidurnya untuk mengamati lebih dekat. Disana terlihat dengan jelas, bahwa ada kamera lain yang memang menyorot kamar Soo Hyun, bukan dari kamera Seol Goo. Tapi kamera lain, yang memang mengarah tepat ke rumah Soo Hyun.
Dong Chan kemudian teringat pengakuan Seol Goo saat dia menggerebek ke apartemen Seol Goo bersama Soo Hyun. Saat itu, Seol Goo berkata kalau apartemennya baru saja dimasuki orang.
Orang itu menghapus file yang ada di laptop lalu pergi begitu saja, dan dia sama sekali ga tau siapa orang itu.
Dong Chan kemudian bergumam, berarti orang itu tahu bahwa orang tersebut terekam kamera Seol Goo, makanya menyelinap masuk dan menghapus semua dokumen di laptop Seol Goo.
Dong Chan langsung menghubungi Soo Hyun dan menyuruh Soo Hyun segera ke kantornya karena ada sesuatu yang harus dia katakan. Titipkan saja Saet Byul pada Jenny.
Presiden Kim Nam Jun sedang rapat bersama beberapa stafnya, tentu ada Myung Han juga ada disana. Salah satu staf berkata kalau dukungan pada Presiden saat ini mengalami penurunan sekitar 20 persen, apa presiden ga tahu hal tersebut?
Myung Han yang menjawab dengan berkata kalau itu semua terjadi karena kasus Bong Sup, dan juga Gi Tae yang kini sedang hangat diperbincangkan masyarakat. Presiden juga berkata kalau kasus Jang Mun Soo menambah kehebohan masyarakat. Myung Han membenarkan dan berkata kalau kasus itu membuat tanggapan masyarakat tidak positif.
Staf lain mengingatkan presiden kalau hal ini terus dibiarkan, maka dukungan untuk presiden akan semakin merosot, maka presiden harus segera mengambil keputusan. Presiden tak menjawab dan malah mengakhiri rapat, yang lain pun tak punya pilihan kecuali pergi.
Kini tinggal Nam Jun dan Myung Han saja. Nam Jun berkata ternyata setelah menjadi orang nomer satu di negeri ini, membuat keputusan bukanlah hal yang mudah. Myung Han membenarkan, dan kemudian berkata
“Jika kau mengambil keputusan menghukum mati Mun Soo, maka kita akan mendapat kritik dan tekanan dari dunia Internasional. Tapi apapun keputusan Anda, aku akan tetap mendukung.”
Nam Jun bertanya bagaimana dengan pihak dari Eropa? Myung Han menjawab kalau mereka bisa bernegosiasi dengan FDA maka negosiasi itu adalah tantangan terberat mereka. Nam Jun bertanya lagi, lalu seberapa besar keberhasilan mereka akan negosiasi itu? Myung Han menjawab, bisa dibilang mereka ga akan berhasil sama sekali, karena sepertinya Presdir Choo sudah menekan pihak-pihak terkait.
Nam Jun yang mendengar itu jadi bertanya, apa maksud Myung Han adalah presdir Choo Byung Woo? Myung Han mengangguk tanda benar.
Nam Jun kemudian bertanya lagi, bagaimana jika dia mengajak Byung Woo bertemu? Myung Han menggeleng dan menjelaskan kalau itu hanya akan jadi bumerang untuk mereka.
Nam Jun pun tak punya pilihan, dia menyuruh Myung Han untuk mengkaji ulang kasus pidana mati itu, agar masyarakat bisa sedikit lebih tenang. Myung Han mengangguk dan menjawab kalau dia akan melakukan sesuai yang Nam Jun perintahkan.
Jenny akhirnya minum-minum bersama kakek di dalam tenda, dia mengeluh karena kakek ga bisa membantunya dekat dengan Dong Chan. Kakek menjawab kalau Jenny dan Dong Chan tidaklah berjodoh.
“Kau dikalahkan oleh Ahjumma satu anak itu”
Jenny membantah, bukan karena Ahjumma itu sebenarnya. Tapi di dalam hati Dong Chan hanya ada satu wanita. Tiba-tiba ada yang menelpon kakek. Kakek memanggil si penelpon dengan nama Jae Min. Jae Min entah berkata apa, tapi yang jelas kakek menjawab kalau dia akan ke tempat yang Jae Min maksud sekarang juga. Setelah bertemu baru mereka bicarakan lagi.
Di luar hujan turun sangat deras. Jenny karena mabuk akhirnya tertidur, dan Saet Byul berhasil mengendap-endap keluar. Dia berhenti di dekat tenda dan menatap tiket konser SNAKE yang mana konser akan berlangsung malam ini. Saet Byul senang karena Jenny tertidur sehingga dia bisa bebas kabur malam ini.
Han Saet Byul berhasil datang ke lokasi konser, dimana Young Gyu sudah menunggu disana dengan basah kuyup. Young Gyu memakai jaket pemberian Woo Jin. Ketika Saet Byul datang, Saet Byul langsung memberikan jas hujan yang sudah dia siapkan untuk Young Gyu. Young Gyu langsung memakai jas hujan itu walau sudah percuma sih, kan sudah terlanjur basah kuyup.
Pengumuman kalau konser segera dimulai sudah terdengar dan peringatan akan anak dibawah umur yang ga boleh datang tanpa wali juga sudah disiarkan. Saet Byul mendengar pengumuman itu.
Soo Hyun dan Dong Chan, datang ke apartemen yang mana mereka yakini adalah tempat orang yang terekam oleh kamera Seol Goo. Dong Chan berpura-pura mengetuk pintu untuk mengetahui apa ada orang di dalamnya, namun sepertinya memang sepi. Karena yakin aman, Dong Chan langsung mengeluarkan peralatannya untuk membuka paksa pintu itu agar bisa masuk ke dalam.
Tiba-tiba ada orang yang datang. Langkahnya sedikit terhenti begitu melihat ada dua orang di depan sebuah kamar. Dong Chan yang mendengar langkah kaki mendekat, langsung menghentikan kegiatannya, dan berpura-pura mengetuk pintu sambil bertanya apa ada orang di dalam.
Orang yang keluar dari lift adalah laki-laki. Dong Chan melihat laki-laki itu yang menuju kamar di sebelah kamar yang sedang dibobolnya ini. Begitu si laki-laki masuk, Dong Chan kembali membuka pintu kamar dan akhirnya berhasil masuk ke dalam.
Di dalam kamar, Soo Hyun menemukan banyak foto terpampang di dinding. Ada foto Saet Byul, Ji Hoon dan juga Mina. Soo Hyun mengambil satu foto dimana terlihat kebersamaan suaminya dengan Mina, dan Soo Hyun kemudian berkata pada Dong Chan, kalau ternyata Mina juga orang yang diikuti pelaku. Berarti Mina bukanlah dalang dibalik semua ini.
Dong Chan malah tertarik dengan suara anjing yang menggonggong keras. Dia bertanya pada Soo Hyun apa Soo Hyun dengar suara anjing itu? Jika pemilik rumah yang datang, mana mungkin si anjing menggonggong begitu hebat?
Akhirnya Dong Chan tahu, bahwa laki-laki yang mereka lihat masuk ke kamar sebelah adalah pelakunya. Lelaki itu juga sama dengan lelaki yang menyelinap masuk ke kamar hotel Soo Hyun.
Dong Chan segera berlari ke kamar sebelah dan mencoba membuka paksa pintu kamar itu.
Begitu sampai di dalam, tak ada siapapun. Dong Chan melongok ke bawah jendela, dan terlihat ada seorang pria yang kabur menaiki sepeda motor. Dong Chan yakin, itulah orang yang dia cari. Soo Hyun sampai di kamar itu, dan Dong Chan langsung menyuruh Soo Hyun lapor polisi. Sementara Dong Chan melompat ke bawah menyusul si pengendara motor.
Soo Hyun berlari mengambil tasnya yang ada di kamar sebelah. Dia mencari ponselnya, dan ternyata tak ada. Soo Hyun yakin kalau tadi membawa ponselnya, sehingga dia mencoba mencari ke bawah, mungkin saja terjatuh. Tepat saat itu, Soo Hyun melihat sepasang sepatu yang tengah bersembunyi di balik tirai. Soo Hyun terdiam, dan takut. Dia bingung apa yang harus dia lakukan.
Saat Soo Hyun akan menerjang tiba-tiba laki-laki yang bersembunyi ikut maju dan langsung membekap wajah Soo Hyun dengan tirai yang dipakai laki-laki tadi bersembunyi. Soo Hyun jelas tak bisa melawan.
Sementara itu Dong Chan berhasil menjatuhkan pengendara motor, dan kini sedang menghajarnya. Dong Chan langsung melihat pergelangan tangan si pengendara motor yang ternyata sama sekali tidak bertato. Dong Chan jelas heran, bagaimana bisa ini terjadi? Pengendara motor dilepaskan oleh Dong Chan, yang tentu si pengendara motor memanfaatkan kesempatan ini untuk kabur.
Dong Chan bingung, kenapa bisa ini terjadi? Dia kemudian menelpon Soo Hyun. Tak ada jawaban, dan tiba-tiba sebuah ponsel meluncur tepat di kaki Dong Chan. Dong Chan mengambil ponsel itu yang ternyata tertulis namanya di panggilan masuk. Berarti ini ponsel Soo Hyun. Dong Chan kaget, dia kemudian menoleh, dan sudah ada sebuah mobil berhenti di dekatnya. Pengendara mobil adalah seorang laki-laki yang dengan isyarat tangan menunjuk bagian belakang mobil.
Dong Chan mengikuti arah tangan si pengendara, dan dia syok karena di dalam bagasi terdengar suara Soo Hyun meminta tolong.
Begitu Dong Chan akan mendekati bagasi mobil, mobil langsung melaju kencang, dan Dong Chan tak bisa mengejarnya.
Dong Chan berteriak kesal, karena Soo Hyun kini dalam bahaya.
Tiba-tiba ponsel Soo Hyun menerima pesan, dimana si pengirim adalah laki-laki yang menculik Soo Hyun. Pesan itu berbunyi
“Segera ke lokasi pembangunan Kimodong.”
Ki Dong Chan tak menunggu lama, akhirnya dia sampai juga di lokasi yang dimaksud oleh penculik. Dia berdiri dan menatap lokasi dengan pandangan penuh tanya.
Hujan dan petir mengiringi malam ini.
KOMENTAR :
Semakin penasaran, karena sepertinya banyak tersangka, dan misteri yang masih dalam tanda tanya. Sepertinya tokoh Presiden Kim Nam Jun, dan Lee Myung Han ga bisa dianggap remeh juga di drama ini.
Di forum banyak yang bilang kalau anak presiden kemungkinan terlibat. Itu, di episode awal kan muncul anak presiden yang berkunjung ke Korea selama kurang lebih 2 minggu.
2 minggu adalah 14 hari, dan pas dengan drama ini yang 14 Days.
Apakah anak Presiden Nam Jun terkait juga dengan kasus ini?
Entahlah, itu juga menurut salah satu komentar di forum.
Ki Dong Chan? Siapa wanita yang jadi cinta pertamanya?
Adakah wanita itu terkait dengan hidup yang dialami Dong Chan sekarang?
Oya, dengan tinggal bersama, pasti Soo Hyun dan Dong Chan semakin dekat.. Yeeayy…aku suka.
Hihihi
Episode 9 di bloknya mba lilik yaaa…^^