[Episode Sebelumnya]
Flashback
Kim Soo Hyun menemui ayah Yoo Jin Woo, yang dulunya merupakan walikota Mujin. Di rumah Tn. Yoo, Soo Hyun bertanya dimanakah Jin Woo. Tn. Yoo menjawab kalau putranya sudah ga tinggal di Mujin. Jin Woo bermigrasi ke Amerika. Soo Hyun tak hilang akal, dia pun meminta nomer telepon Jin Woo, namun Tn. Yoo menjawab kalau dia sudah putus hubungan dengan putranya itu.
Saat Soo Hyun menunjukkan foto Soo Jung. Tn. Yoo menjawab bahwa dia juga ga kenal dengan teman-teman putranya, karena sejak kecil Jin Woo tinggal di Amerika, sehingga Jin Woo ga punya teman di Korea.
Soo Hyun memutuskan pergi, saat dia melangkah, matanya tiba-tiba menatap sebuah lukisan di dinding rumah Tn. Yoo yang berlatar belakang sebuah danau. Danau yang sama seperti danau yang jadi background foto Soo Jung. Soo Hyun menatap lama foto itu.
Flashback End
Kini, sambil menatap danau yang terbentang luas di depannya, dan memegang foto Soo Jung, Soo Hyun bergumam bahwa pasti ada rahasia dibalik ini semua.
**
Soo Hyun berdiri di depan sebuah toko, dimana dia ditemani Dong Chan. Dong Chan masih terlihat gelisah, dan berusaha menyembunyikannya dari Soo Hyun. Di dalam toko, Saet Byul sedang memilih apa-apa saja yang akan dibelinya. Soo Hyun berkata kalau dia senang, Saet Byul ada disisinya. Dong Chan menjawab kalau mereka pasti bisa mengubah takdir, jadi Soo Hyun ga usah khawatir.
Soo Hyun masuk ke dalam, dan berkata pada Saet Byul kalau Saet Byul boleh memilih apapun yang mau Saet Byul makan. Saet Byul jelas senang mendengarnya. Saat akan membayar barang yang dibeli Saet Byul, Soo Hyun bertanya pada nenek pemilik toko apa di dekat sini ada tempat penginapan.
Nenek menjawab agar Soo Hyun tinggal di rumahnya saja. Rumahnya tepat di belakang toko. Soo Hyun pun setuju, dan Soo Hyun meminta si nenek agar mengganti acara TV, dengan acara pencarian public. Nenek tahu acara itu, kalau acara tersebut adalah acara untuk menangkap penjahat. Nenek pun langsung menuruti keinginan Soo Hyun. Tapi ternyata channel yang biasanya memutar acara pencarian public, hari ini ditiadakan, karena ada konferensi pers presiden Kim Nam Jun.
Di tempat ini, Presiden berdiri disaksikan para pencari berita dan dia memulai kata-katanya
“Sudah setahun, sejak pemerintahan baru yang berjanji akan membasmi penjahat tanpa kompromi, tapi insiden yang baru-baru ini terjadi, seperti kasus pembunuhan berantai di Gangnam, menunjukkan bahwa kejahatan belum sepenuhnya mereda. Saya merasa beban di pundak saya semakin berat. Jadi saya, Kim Nam Jun, mengumumkan kepada masyarakat, bahwa kita akan mulai mengulas kembali secara lengkap, tentang pidana hukuman mati.”
Han Saet Byul, sedang membaca buku ceritanya. Buku yang dulu sering dibacakan ibunya. Tentang pengorbanan seorang ibu agar bisa bertemu malaikat maut, dan meminta sang anak tidak diambil nyawanya. Saet Byul asik membaca buku tersebut, tapi kemudian Soo Hyun masuk dan langsung merebut buku yang sedang dibaca putrinya. Saet Byul jelas saja heran. Dia bertanya kenapa ibunya seperti ini?
Saet Byul menangis sambil berkata kalau dia hanya ingin tahu apa sang anak masih hidup atau tidak. Soo Hyun menjawab kalau Saet Byul ga boleh baca buku ini.
Dong Chan datang dan bertanya kenapa Soo Hyun membuat Saet Byul nangis di tengah malam begini. Dong Chan juga mengambil buku yang dipegang Soo Hyun, dan Soo Hyun menyuruh Dong Chan membuang jauh buku tersebut.
Di dalam kamarnya, Dong Chan membaca buku cerita itu. Dia penasaran kenapa Soo Hyun melarang Saet Byul membaca buku ini, padahal Saet Byul hanya ingin mengetahui ending dari buku tersebut. Setelah membacanya, Dong Chan mengambil bolpoin dan mencoret bagian yang menurutnya tak perlu. Dia mengganti kalimat itu dengan tulisannya sendiri. Mungkinkah Dong Chan mengganti ending cerita di buku itu? Mungkin saja…
Saet Byul ngambek dan memutuskan untuk tidur bersama paman Dong Chan saja. Dia pun keluar, sementara sang nenek pemilik rumah masuk ke dalam untuk menemui Soo Hyun.
Niat nenek menemui Soo Hyun adalah karena nenek ingin meminta bayaran. Soo Hyun mengerti. Dia langsung membuka dompet dan mengeluarkan uangnya, tapi tanpa sengaja Soo Hyun menjatuhkan foto Soo Jung. Nenek mengambil foto itu dan tentu langsung kenal dengan Soo Jung. Dia pun bertanya apa Soo Hyun kenal dengan Soo Jung?
Soo Hyun jelas tertarik, karena tujuannya ke Mujin adalah karena adanya foto ini,
Soo Hyun balik bertanya apa nenek kenal baik dengan Soo Jung? Nenek mengiyakan, dia berkata kalau Soo Jung adalah gadis sederhana. Soo Hyun bertanya lagi, apa nenek tahu dimana rumah Soo Jung?
Sementara, di kamar Dong Chan, bibir Saet Byul maju kedepan dikarenakan dia kesal pada ibunya. Saet Byul tak berhasrat walaupun dia tengah bermain bersama Paman Dong Chan. Dia cemberut dan menekuk wajahnya. Dong Chan bertanya apa Saet Byul masih kesal? Saet Byul ga menjawab dan malah berkata kalau dia yakin anak di dalam buku cerita tadi meninggal.
Dong Chan pun mengeluarkan buku itu, dan bertanya pada Saet Byul, apa Saet Byul mau dia bacakan ending dari cerita ini? Saet Byul mengangguk senang, dia pun memposisikan dirinya dengan menaruh kedua tangannya di bawah dagu, dan dengan serius mendengar Paman Dong Chan membacakan cerita.
Kim Soo Hyun tak menunggu waktu lama untuk langsung meluncur kerumah Soo Jung. Dia mengingat apa saja yang nenek ceritakan tadi tentang Soo Jung padanya.
Nenek : “Setelah putrinya meninggal, ibu itu menghilang. Beberapa orang mengatakan dia sudah meninggal. Rumah itu kini tak berpenghuni, dan seperti berhantu”
Soo Hyun masuk ke dalam rumah, dan benar saja, rumah itu sangat kotor. Tiba-tiba kaki Soo Hyun menginjak sesuatu, dan ternyata itu sebuah foto. Soo Hyun mengambil foto itu dan menyorotnya dengan senter yang dia bawa. Soo Hyun sedikit terkejut melihat wajah yang dia lihat dalam foto. Di foto tersebut terpampang wajah Soo Jung, dan seorang wanita yang Soo Hyun yakin adalah ibunya Soo Jung. Soo Hyun kenal dengan wajah itu. Ibu Soo Jung, adalah wanita yang memperingatkannya kalau dia akan kehilangan harta yang paling berharga untuknya. Dan benar saja, saat itu dia kehilangan Saet Byul.
Soo Hyun teringat kembali akan kalimat nenek, kalau ibu Soo Jung punya keahlian dalam memprediksi kematian seseorang, dan prediksi ibu Soo Jung selalu akurat. Terbukti ketika ibu Soo Jung memprediksi hari kematian ibu mertua si nenek. Namun anehnya ibu Soo Jung tak bisa mengetahui kapan Soo Jung akan mati.
7 hari sebelum kejadian
Soo Hyun pulang kembali ke rumah nenek sambil membawa foto itu, dia terdiam di luar dan Dong Chan datang menyuruh Soo Hyun untuk istrirahat. Dong Chan mengambil foto yang Soo Hyun pegang, lalu terkejut begitu mengetahui bahwa itu adalah foto Soo Jung, dengan sang ibu.
Dong Chan terpana menatap foto tersebut, dan terdengar cerita Soo Hyun bahwa ibu itulah yang mengambil fotonya dan Saet Byul. Ibu Soo Jung adalah pemilik kafe yang pernah dia datangi.
Dong Chan tak berkomentar apapun, tapi kemudian Soo Hyun berkata kalau dia ingin kembali ke Seoul.
Pagi ini, Ki Dong Chan, Soo Hyun dan Saet Byul kembali ke Seoul. Dalam perjalanan, Dong Chan terlihat gusar, dan Saet Byul melihat itu. Saet Byul pun berbisik pada ibunya apa ibunya sedang bertengkar dengan Pama Dong Chan? Soo Hyun menjawab tidak.
Dong Chan sama sekali tak focus dengan jalan di depannya, sehingga Soo Hyun berteriak memanggil nama Dong Chan, karena Dong Chan hampir menabrak seorang Ahjussi yang menggunakan sepeda. Dong Chan pun mengerem mendadak, tapi Ahjussi yang kaget tetap terjatuh dari sepedanya.
Mengetahui wajah si Ahjussi yang dia kenal, membuat Dong Chan memakai penutup kepala di jaketnya. Terlebih Ahjussi itu sudah berada di dekat jendela mobilnya.
Dong Chan menurunkan kaca jendela, namun dia sama sekali tak memandang kearah si Ahjussi. Dong Chan meminta maaf, namun ahjussi sepertinya tetap tak terima. Dia terus memarahi Dong Chan. Ketika Ahjussi mencoba membuka jaket Dong Chan, dia bertanya
“Bukankah kamu anak bungsu dari pemilik Photo Studio Bersaudara? ”
Dong Chan mengelak, sementara Soo Hyun menatap aneh pada kelakuan Dong Chan yang terlihat seperti tak biasanya. Dong Chan pun tanpa basa-basi langsung berlalu pergi, membuat Soo Hyun semakin heran.
Ki Dong Chan yang gugup, melihat ke kaca spion di atas mobil, dan tahu jika Soo Hyun heran padanya. Dong Chan pun sadar dan langsung menurunkan penutup kepala jaketnya. Soo Hyun mulai berfikir, dia teringat semua penyelidikan yang dia lakukan kemarin di Mujin.
Mengingat semua itu, Soo Hyun yakin ada sesuatu yang Dong Chan sembunyikan, terlebih Soo Hyun melihat tangan Dong Chan yang tampak tak tenang memegang kemudi.
Kim Soo Hyun setelah mengantarkan Saet Byul ke rumah, dia langsung pergi mencari informasi tentang Dong Chan dan Dong Ho. Akhirnya Soo Hyun tahu kalau Dong Chan adalah adik Ki Dong Ho.
Teman Soo Hyun bertanya heran kenapa Soo Hyun ingin mencari bahan-bahan tentang kasus Dong Ho? Kasus itu kan sudah lama sekali. Soo Hyun tak menjawab, dia hanya butuh untuk memastikan. Itu saja.
Di rumahnya Dong Chan galau sendiri, lalu kakek datang dan bertanya kenapa Dong Chan seperti orang bingung? Mirip anjing yang mau buang air besar. Kakek juga bertanya apa Ahjumma itu membuang Dong Chan?
Dong Chan pun mengutarakan apa yang dirasakannya. Dia bercerita pada kakek, kalau dia tidak memberitahu sesuatu yang seharusnya dia katakan pada seseorang. Sekarang, dia yakin orang tersebut sudah tahu tentang apa yang belum dia beritahu itu. Jika kakek jadi dia, maka apa yang akan kakek lakukan?
“Apa kau akan langsung memberitahu semuanya pada orang itu, atau kau menunggu sampai orang itu bertanya padamu? Beri aku saran, aku bisa gila jika seperti ini terus.”
Kakek mencoba memilih kata yang tepat untuk menjawab pertanyaan Dong Chan. Diapun berkata
“Menceritakan rahasia yang kita miliki pada seseorang, sama saja memberikan kebebasan kita pada orang itu. Karena hatimu terpenjara saat ini, maka kau harus pergi dan mengatakan padanya, agar hatimu terbebaskan.”
Dong Chan senang dengan saran kakek, dia bahkan mengajak kakek untu tos dengannya. Setelah itu Dong Chan langsung melesat pergi.
Sepeninggalan Dong Chan, kakek mendapat telepon dan dia bertanya pada si penelepon, apa si penelepon sudah melihat tayangan presiden? Si penelepon menjawab, kalau dia sudah melihatnya, namun walau Presiden berkata akan meninjau kembali secara lengkap tentang hukuman mati, tapi dia yakin kalau hukuman mati memang akan diberlakukan kembali. Kakek pun terkejut.
Soo H!yun datang ke kantor suaminya, disana dia menyodorkan foto Soo Jung, dengan beberapa pria di danau. Ji Hoon jelas saja kaget. Terlebih Soo Hyun bertanya siapa orang-orang yang ada di foto itu? Ji Hoon melihat foto tersebut dan menjawab kalau dia sudah ga ingat tentang siapa yang ada di foto. Soo Hyun menjelaskan kalau itu adalah foto Lee Soo Jung, korban pembunuhan berantai di Mujin. Masak Jin Hoon ga kenal? Ji Hoon menjelaskan kalau kasus Mujin sudah 10 tahun lalu, jadi mana mungkin dia masih ingat.
Soo Hyun tetap meminta Ji Hoon melihat baik-baik foto itu. Seharusnya 3 laki-laki yang ada bersama Soo Jung di foto menjadi tersangka juga. Ji Hoon kembali menatap foto Soo Jung, dan menjawab kalau laki-laki itu adalah mahasiswa di Seoul. Sehari sebelum kejadian, alibi ketiganya begitu kuat, sehingga ketiganya dikeluarkan dari daftar tersangka.
Soo Hyun bertanya lagi, lalu kenapa Ji Hoon ga memberinya semua file untuk kasus yang terjadi di 10 tahun lalu? Mengapa hanya kasus Ki Dong Ho yang tidak Ji Hoon berikan padanya?
Tiba-tiba ada panggilan masuk di ponsel Soo Hyun, dan itu dari Dong Chan. Soo Hyun tak peduli, dan langsung menolak panggilan itu.
Dia kembali bertanya pada suaminya kenapa suaminya harus berbohong dan menyembunyikan kasus Dong Ho? Ji Hoon tak tahan, dan tanpa berkata dia menyodorkan file terkait kasus Dong Ho. Disana terpampang juga foto Dong Chan dan ibu Dong Chan.
Ji Hoon kemudian memberikan alasannya, dia ga memberitahu Soo Hyun karena Dong Chan dekat dengan Soo Hyun.
Ji Hoon juga memberikan fakta bahwa Dong Chan lah yang mengiriminya email ancaman itu.
“Dong Chan sengaja mendekatimu. Dia juga menyuruh ibunya untuk berpura-pura kerja sebagai pembantu di rumah kita, dan menyuruh ponakannya mendekati Saet Byul.”
Soo Hyun merasa aneh dan bertanya kenapa Dong Chan harus mengirimi Ji Hoon surat ancaman, jika Dong Chan mengakui bahwa dia melihat kakaknya yang membunuh Soo Jung? Ji Hoon menghela nafas dan menjawab, kalau Dong Chan berfikir bahwa kakaknya bukanlah pelaku dua pembunuhan sebelum Soo Jung. Makanya Dong Chan ga terima jika kakaknya dituduh melakukan pembunuhan berantai.
Soo Hyun syok mengetahui hal ini.
Soo Hyun langsung menemui Woo Jin, disana Soo Hyun berkata kalau sesuatu yang ingin disampaikan Bong Sup padanya saat sebelum meninggal adalah fakta keterlibatan Dong Chan. Woo Jin tentu saja syok. Soo Hyun juga memberitahu kalau Dong Chan lah yang mengirimkan email ancaman pada suaminya.
Soo Hyun mengatakan analisanya terhadap semua kejadian Bong Sup yang terkait dengan Dong Chan. Kenapa Dong Chan ada di TKP Bong Sup? Kenapa Dong Chan menyelamatkan Bong Sup, saat dia melepaskan tangan Bong Sup, di gedung itu? Dia yakin Bong Sup, dan Dong Chan bekerja sama.
Woo Jin tak menjawab, dia hanya mengambil barang bukti yang ditemukan Dong Chan di rumah Bong Sup. Barang bukti yang tidak diperlihatkan Dong Chan pada Soo Hyun. Barang itu adalah foto ibu Dong Chan, dan Young Gyu.
Woo Jin juga menjelaskan kalau Mimi ternyata adalah ibu kandung Young Gyu. Kenapa saat itu Dong Chan ada di TKP, itu adalah karena Dong Chan ingin bertanya pada Bong Sup, kenapa Bong Sup memiliki foto ibunya dan Young Gyu? Dong Chan hanya takut jika ibunyalah target Bong Sup selanjutnya.
“Soo Hyun, Ki Dong Chan yang aku tahu, tak akan melakukan hal seperti itu. Dong Chan juga berani mengambil segala resiko untuk melindungi apa yang mau dia lindungi. Jadi, tetaplah di sisi Dong Chan, tak peduli apapun yang terjadi, karena kau pasti aman berada di dekatnya.”
Woo Jin terdengar tulus mengucapkan kalimat tersebut pada Soo Hyun. Sementara Soo Hyun semakin gamang.
Soo Hyun pergi, dan setelah Woo Jin sendiri, ada yang menelpon Woo Jin. Penelpon sepertinya tahu jika Soo Hyun menemui Woo Jin, karena penelpon bertanya apa yang ingin Soo Hyun ketahui? Woo Jin dengan geram memperingtkan si penelpon agar jangan menyentuh Kim Soo Hyun.
(Semakin curiga sama Woo Jin deh..)
Soo Hyun menuntaskan rasa penasarannya dengan datang ke rumah Ibu Dong Chan. Disana dia melihat bahwa banyak foto yang menunjukkan kebersamaan Dong Chan dengan Ny.Lee wdan Young Gyu.
Ibu Dong Chan datang menyuguhkan minuman untuk Soo Hyun, dan kini mereka duduk berhadapan. Ibu Dong Chan menceritakan kalau dulu ketika kecil, Young Gyu adalah anak yang sangat cerdas. Selalu juara satu di kelas. Tapi, karena suatu kecelakaan Young Gyu terluka dan jadi seperti sekarang.
Soo Hyun pun bertanya, lalu apa Young Gyu bukan cucu kandung Ny. Lee? Ny. Lee menceritakan kalau Young Gyu lari dari panti asuhan karena ingin bertemu ibunya, karena tak bertemu sang ibu Young Gyu jadi pengemis. Saat itu, Dong Ho iba melihat Young Gyu lalu membawa Young Gyu pulang, setidaknya agar Young Gyu bisa makan. Setelah itu, hubungan Young Gyu dan Dong Ho tak bisa dipisahkan. Makanya, dia memasukkan Young Gyu kedalam daftar keluarga.
“Dong Ho anak yang tak tegaan, jadi ga mungkin dia membunuh ketiga orang itu.”
Ny. Lee menggenggam erat tangan Soo Hyun, dan meminta agar Soo Hyun bisa membantu Dong Ho. Temui Dong Ho walau hanya sekali saja, dan Soo Hyun akan tahu bahwa bukan Dong Ho lah pelaku dibalik semua ini.
“Tolong aku..kumohon.” pinta Ny. Lee dengan sungguh-sungguh pada Soo Hyun.
Kim Soo Hyun memutar kembali rekaman saat dia menemui Dong Ho dulu untuk keperluan pekerjaannya. Dia tampak berfikir saat melihat rekaman itu. Saat itu, Dong Ho tiba-tiba terlihat akan menyerang Soo Hyun, membuat Soo Hyun takut. Dong Ho naik kemeja dan hampir menyentuh Soo Hyun. Petugas menghentikan Dong Ho.
Soo Hyun melihat bagian itu dan sedikit merasa ada yang janggal. Dia memutarnya berkali-kali namun tak menemukan jawaban kenapa Dong Ho seolah mengamuk saat itu.
Soo Hyun, untuk bisa menemukan jawabannya, dia bertemu dengan seseorang yang dia yakini bisa memberikan keterangan yang dia butuhkan. Soo Hyun pun menayakan pada laki-laki itu kenapa Dong Ho seolah ingin menyerangnya? Laki-laki itu menceritakan kalau ternyata saat itu Dong Ho ga ingin menyerang Soo Hyun.
Disela-sela cerita laki-laki yang ditemu Soo Hyun, terlihat bahwa Dong Ho memelihara seokor tikus di penjara. Ketika itu, Dong Ho membawa tikusnya dalam saku, dan entah mengapa sang tikus keluar dari sakunya. Jadi, Dong Ho takut jika Soo Hyun malah menginjak tikus itu, makanya dia terlihat seperti akan menyerang Soo Hyun.
Soo Hyun menanyakan pada laki-laki itu bagaimana sebenarnya karakter Ki Dong Ho? Laki-laki itu menjawab jujur, bahwa keterlibatan Dong Ho dalam kasus berantai Mujin, adalah salah satu dari 3 misteri yang ga bisa dipecahkan tim kepolisian sampai saat ini.
**
Dong Chan berdiri di depan pintu rumah Soo Hyun, dan menggedor-gedor dengan keras. Dia berteriak kalau dia tahu Soo Hyun ada di dalam, tapi kenapa Soo Hyun ga segera keluar. Ada yang ingin dia bicarakan pada Soo Hyun.
Petugas keamanan datang, dan memarahi Dong Chan. Tapi, Dong Chan tak peduli, dia mendorong petugas keamanan itu sampai terjatuh. Lalu ada panggilan masuk di ponsel Dong Chan, Dong Chan mengira yang menelponnya Soo Hyun. Tapi dia malah mendengar suara ibunya.
“Dong Chan, ibu Saet Byul datang kesini. Lalu aku ceritakan semuanya. Sekarang ibu Saet Byul akan mengunjungi Dong Ho. Dia mau membantu Dong Ho.”
Dong Chan terhenyak mendengarnya. Dia harus menyusul Soo Hyun sekarang juga.
Bersambung ke part 2
KOMENTAR :
Aku masih galau sama Woo Jin. Dia dipihak mana ya?
Sedikit bocoran, kalau ternyata memang Dong Ho yang membuang mayat Soo Jung di danau. Tapi, untuk siapa pelaku sebenarnya, itu masih menjadi misteri. Masih ada 3 orang di foto itu yang harus diselidiki Soo Hyun.