[Episode Sebelumnya]
Yang Chul Gon begitu kesal dengan timnya. Dia memarahi mereka semua yang ga bisa menemukan satupun petunjuk tentang pemberitaan terkait Gap Dong. Seluruh negeri sekarang sedang berbicara tentang masalah Gap Dong, dan mereka sebagai polisi ga bisa menemukan apapun.
“Jika itu menjadi kasus berantai, bukan hanya jariku tapi kalian semua juga akan habis.”
Semua tak berani menjawab apapun, dan hanya menunduk. Chul Gon pun beralih menatap Cha Do Hyuk yang juga ikut menundukkan kepala seperti yang lainnya. Chul Gon bertanya apa Do Hyuk sudah memeriksa alibi Moo Yeom? Do Hyuk menjawab kalau Moo Yeom ingin menemui dokter Maria, tapi ternyata dokter Maria punya janji dengan pasien. Chul Gon pun berkata itu artinya Moo Yeom sama sekali ga punya alibi? Dia juga bertanya dimana Moo Yeom sekarang?
Gil lah yang menjawab kalau Moo Yeom saat ini ga bisa dihubungi, ponsel Moo Yeom ga aktif. Semakin kesal Chul Gon mendengarnya, dia berkata berani-beraninya seorang detektif mematikan ponsel? Do Hyuk membela Mo Yeom dengan mengingatkan Chul Gon, kalau Moo Yeom resmi cuti sakit. Bukankah Chul Gon sendiri yang membuat Moo Yeom mendapatkan cuti itu agar Moo Yeom ga bisa menangani kasus Gap Dong? Chul Gon seolah ga peduli, dia tetap mau keberadaan Moo Yeom sekarang ini.
Gil kemudian memberitahu Chul Gon, kalau tadi reporter Bae dari NewsFan mengabarkan padanya jika Ha Moo Yeom baru saja mengunjungi Reporter Bae. Menurut reporter Bae, Moo Yeom menjanjikan akan memberi teka-teki yang lebih menarik di waktu berikutnya.
Moo Yeom juga bilang pada Reporter Bae kalau Moo Yeom akan memberikan jawaban teka-teki itu jika memang ga ada yang bisa memecahkan teka-teki tersebut. Gil pun memperdengarkan rekaman yang didapatnya saat menayai Reporter Bae, dan mendengar rekaman itu, raut wajah Chul Gon pun berubah.
Entahlah..apa yang sedang dipikirkannya.
Ma Ji Wool asik berbincang dengna Tae Oh, dia berkata kalau kasus Gap Dong yang sekarang sedang dibicarakan oleh seluruh warga sangat aneh menurutnya. Kenapa masalah ini muncul persis setelah Webtoons yang dia bikin ternit dan menceritakan hal yang sama? Tae Oh menjawab kalau itu terdengar seperti takdir. Ji Wool membenarkan, dia jadi bersemangat karena sepertinya Tae Oh mendukung teorinya.
Ji Wool pun menawarkan Tae Oh untuk melihat sketsa webtoonsnya, dan Tae Oh tentu tak menolak. Tae Oh yang melihat si pemeran utama laki-laki di sketsa itu merasa wajah yang digambar Ji Wool mirip dengan seseorang, diapun bertanya apa laki-laki ini model asli? Ji Wool membenarkan dan menjawab kalau detektif di ceritanya ini adalah si Biksu Gila.
“Dia seorang detektif yang hot” terang Ji Wool dengan takjub.
Ji Wool bahkan memandang gambar Moo Yeom yang dibuatnya dan berkata pada Tae Oh kalau meskipun biksu gila sedikit kasar, tapi disitulah letak pesona si Biksu Gila. Tae Oh hanya tersenyum kemudian dia melihat Moo Yeom berjalan. Tae Oh melihat melalui jendela. Tae Oh tak memberitahu Ji Wool tentang lewatnya Moo Yeom, dia hanya bertanya pada Ji Wool, apa dektektif yang Ji Wool maksud adalah Ha Moo Yeom? Ji Wool menanggapinya dengan snatai, dia menjawab kalau Biksu Gila memang sedang terkenal saat ini.
“Biksu gila? Apa dia psikopat juga?” tanya Tae Oh penuh rasa ingin tahu.
Ji Wool bukannya marah biksu gila dikatai psikopat, dia dengan antusiasnya berkata kalau psikopat sepertinya ide cerita yang bagus juga untuk webtoonsnya.
“Seorang psikopat berhadapan dengan detektif yang juga psikopat. Itu ide bagus.”
Tae Oh berkata jika Ji Wool membuat cerita seperti itu maka dia dengan senang hati akan jadi model Ji Wool. Tae Oh akan pegi tapi Ji Wool menahannya. Dia berkata agar Tae Oh mau menemaninya sampai Biksu Gila datang. Tae Oh menjawab kalau baru saja dia melihat detektif psikopat itu. Ji Wool pun penasaran dan langsung melihat keluar jendela, dan benar saja biksu gila terlihat sedang berjalan entah kemana.
Melihat Moo Yeom yang belum terlalu jauh, Ji Wool tanpa pikir panjang langsung meninggalkan Tae Oh.
Di luar kafe, Ji Wool berlari sambil berteriak memanggil biksu gila. Dia menghentikan langkah Moo Yeom dan langsung bertanya kenapa Moo Yeom mematikan ponsel, padahal dia membawakan ayam rebus untuk Moo Yeom?
Tae Oh melihat Moo Yeom dan Ji Wool di balik jendela kafe tempatnya bekerja. Dia menatap tajam pada dua orang itu.
Terlihat Ji Wool sedang menghadang jalan Moo Yeom.
Ji Wool bertanya kenapa Moo Yeom menolak makanannya? Apa Moo Yeom ga suka ayam rebus? Moo Yeom menjawab dengan ketus kalau dia ga punya wkatu untuk bermain-main dengan Ji Wool. Moo Yeom pun terus berjalan dan Ji Wool tetap mengikuti, dia berkata pada Moo Yeom kalau dia sama sekali ga ingin mengajak Moo Yeom bermain, dia hanya ingin bertanya. Ji Wool pun bertanya tentang dimana pemberhentian bus yang jadi TKP kedua?
Moo Yeom menghentikan langkahnya dan menatap Ji Wool, dia bertanya kenapa Ji Wool pengen tahu tentang itu? Ji Wool menjawab kalau dia hanya ingin gambaran yang realistis saja untuk webtoonsnya. Moo Yeom cuek dia tetap berjalan meninggalkan Ji Wool. Ji Wool tak putus asa, dia kembali mengikuti Moo Yeom sambil bertanya apa yang terjadi setelah korban ada di TKP kedua. Dia sedang membuat webtoonsnya dan kini bingung untuk menentukan bagian ending.
Moo Yeom kemudian teringat akan kalimat Maria yang berkata kalau ada awal untuk kasus ini namun ga ada akhirnya. Ji Wool kembali bertanya dimana mayat korban kedua ditemukan? Kenapa di artikel tidak disebutkan apa-apa?
Moo Yeom kemudian menjawab
“Endingnya…itu saja.”
Sang Hoon sedang ada di ruangannya, dia menatap foto-foto terkait korban Gap Dong yang dia tempel di dinding ruangannya itu. Tiba-tiba pintu ruangannya terbuka dan masuklah Chul Gon. Sang Hoon terlihat cukup senang, dia bahkan berkata akhirnya Chul Gon datang juga kesini.
Chul Gon tersenyum sangat tipis menanggapi kalimat Sang Hoon tadi. Dia berjalan mendekati Sang Hoon dan tanpa basa-basi langsung menuduh Sang Hoon yang memberitahu Moo Yeom terkait simpul itu.
Sang Hoon membenarkan. Dia terlihat biasa saja menanggapi pertanyaan chul Gon tersebut. Sang Hoon bahkan bertanya apa masalahnya kalau dia beritahu Moo Yeom? Bukankah batas UU kasus itu sudah lama berakhir?
Chul Gon dengan tegas berkata pada Sang Hoon kalau dia kesini untuk memberi peringatan pada Sang Hoon.
“Apapun simpul itu, aku akan menangkapnya. Jadi kau diam saja. Atau aku akan merusak karirmu.”
Sang Hoon tak takut dia malah tertawa dan mengingatkan Chul Gon kalau mereka ini kan sudah lama kenal. Chul Gon juga tak peduli dengan yang Sang Hoon katakan. Dia kembali dengan tegas memperingatkan Sang Hoon untuk mengatakan pada Moo Yeom agar Moo Yeom menghentikan omong kosong ini.
“Apa kau sangat membencinya?” tanya Sang Hoon
Sang Hoon kemudian juga berkata kalau Moo Yeom juga punya tujuan yang sama dengan Chul Gon, lalu apa salahnya jika bekerja sama. Chul Gon tertawa sinis dan menjawab kalau semua ini adalah orchestra yang sedang dimainkan oleh Moo Yeom. Jadi dia sama sekali tak percaya pada Moo Yeom.
Sang Hoon meminta Chul Gon untuk tak terlalu emosional, tapi Chul Gon langsung membalikkan kalimat itu dan ditujukan untuk Sang Hoon. Dia berkata kalau Sang Hoon lah yang terlalu emosional.
“Kau terlalu percaya kalau Ha Il Shik bukan pelakunya, hanya karena Il Shik tak bisa mengajarkan anaknya mengikat tali sepatu.” Ucap Chul Gon sinis
Chul Gon kemudian memberikan satu fakta yang mungkin ga diketahui Sang Hoon. Dia berkata kalau dulu Ha Il Shik pernah bekerja membantu nelayan. Sang Hoon tentu kaget, jika benar Il Shik dulunya membantu nelayan, maka Il Shilk pastinya tahu tentang simpul pancingan itu.
“Kau tahu betapa aku membencimu setelah aku tahu 10 tahun kemudian? Sekarang kau tahu kan, kenapa kau jadi orang buangan?”
Chul Gon bersiap pergi, tapi sebelum kembali melangkah dia bertanya pada Sang Hoon, kapan tepatnya Moo Yeom tahu tentang simpul pancingan itu? Pasti sebelum kasus kembalinya Gap Dong di Iltan kan? Sang Hoon menjawab kalau dia memberitahu Moo Yeom tentang simpul pancingan itu setelah Moo Yeom menceritakan kalau Moo Yeom menemukan graffiti di RSJ.
Chul Gon ga peduli, buatnya yang terpenting Moo Yeom tahu tentang simpul itu sebelum kasus Gap Dong kembali mencuat. Mungkinkah Chul Gon mencurigai Moo Yeom sebagai Gap Dong?
Sang Hoon bertanya apa sekarang ini Chul Gon mencurigai Moo Yeom sebagai Gap Dong?
Chul Gon menjawab kalau dia akan mencari tahu apakah itu hanya dugaan atau memang kenyataan.
“Entah itu Moo Yeom apa bukan, akankah kasus ini berakhir?”
Di kantor polisi, Chul Gon mengumpulkan timnya dan berkata pada semua agar semua bisa mencegah kejahatan yang mungkin saja akan terjadi. Kasus yang muncul mungkin akan menjadi kasus berantai. Jadi dia ingin timnya menegah kejahatan berantai itu terjadi.
Chul Gon bahkan meminta Do Hyuk untuk mengadakan konferensi pers darurat. Do Hyuk tampak menolak karena dengan mengadakan konferensi pers darurat sama saja mereka mengakui kalau kejadian kemarin adalah Gap Dong. Chul Gon membenarkan. Makanya dia ingin mereka bersiap untuk menangkap erat-erat si Gap Dong itu.
Kemudian Chul Gon kembali berkata pada seluruh tim kalau mungkin ini kasus tiruan, jadi bisa saja segala sesuatunya identik dengan apa yang dilakukan Gap Dong. Dia mau timnya memeriksa apapun itu yang berkaitan dengan ciri-ciri ataupun kebiasaan Gap Dong.
Chul Gon beralih pada papan dibelakangnya yang sudah tertempel korban wanita berjaket merah. Dia mengingatkan pada tim agar jangan sampai ada wnaita yang mengenakan pakaian merah, dan awasi juga Halte Bus S. Bahkan jangan biarkan seekor tikuspun lari dari kejadian ini.
Konferensi pers darurat itu benar terlaksana, dan Do Hyuk yang memberikan pernyataan di hadapan semua wartawan. Do Hyuk dengan mantap berkata kalau polisi akan memastikan bisa menangkap penjahat itu.
Ryu Tae Oh juga sednag melihat tayangan itu di rumah mewahnya. Dia melihatnya sambil melakukan gerakan-gerakan ringan dengan tangan, seperti dia akan menari.
Tae Oh mendengar ucapan Do Hyuk yang sedang memperingatkan Gap Dong, kalau Gap Dong akan benar-benar ditangkap.
“Kau takkan bisa melakukan kejahatan kedua. Jika kau mencoba sesuatu..maka kami akan segera menangkapmu.”
Tae Oh mendengar itu sambil terus melakukan gerakan-gerakan kecil tarian dengan tangan dan kakinya. Dia memejamkan mata dan bersiul. Siul yang sama seperti saat Gap Dong sedang menakuti korbannya. Tae Oh kembali teringat akan seseorang yang ditemuinya di RSJ dan dia tahu orang itu adalah Gap Dong.
Di RSJ, semua pasien terlihat juga sedang melihat konferensi pers itu. Seorang pasien laki-laki bertanya lalu apa yang terjadi dengan tes DNA yang pernah mereka lakukan? Laki-laki lainnya menjawab kalau ga ada kabar apapun, berarti itu tandanya mereka bersih.
Seorang laki-laiki lainnya berkata kalau menurutnya Gap Dong mana perlu penjara, karena Gap Dong layak untuk mati. Terlihat seorang lelaki yang ikut mendengar namun tak bereaksi sama sekali. Laki-laki itu mungkin saja juga bagian dari pasein di RS tersebut, karena dia juga memakai pakaian RS.
Kemudian laki-laki yang dulu tak mau tangannya dipegang Maria ketika Maria memakai penutup mata bertanya, kenapa Gap Dong melakukan kejahatan yang sama di hari yang sama? Teman disampingnya menjawab kalau dia juga ga tahu, tapi yang jelas Gap Dong pastilah orang gila.
Banyak wartawan berkumpul di kantor polisi. Ini adalah tanggal 7 januari, dimana di berpuluh tahun lalu Gap Dong melakukan kejahatan keduanya. Dan kini diprediksi Gap Dong akan melakukan kejahatan yang sama.
Do Hyuk yang baru datang langsung dihadang banyak wartawan yang bertanya bagaimana pendapat Do Hyun tentang hari ini? Bukankah ini adalah hari H dimana kejahatan kedua akan terjadi?
Do Hyuk berkata kalau bisa saja ini copycat. Reporter kembali bertanya bagaimana kalau polisi ga bisa menangkap Gap Dong, karena ini kan kasus sulit?
“Kami pasti bisa menangkapnya, kecuali Gap Dong adalah hantu” jawab Do Hyuk tegas.
Koran-koran juga memuat berita tentang peringatan akan hari ini. Dikatakan di surat kabar kalau 7 Januari Iltan sedang siaga penuh.
Moo Yeom datang ke TKP dan menyingkirkan jerami yang menumpuk. Dibayangannya akan ada korban di balik jerami ini.
Seorang nenek-nenek tua memakai mantel merah tengah berjalan sendiri. Gil yang kebetulan lewat langsung turun dari mobil dan meminta si nenek untuk berganti pakaian. Nenek menjawab kalau dia rasa mantelnya ini bagus kok.
Jam sudah menunjukkan pukul setengah 3. Siang menjelang sore.
Moo Yeom masih terus membuka tumpukan jerami, dari tumpukan yang satu ke tumpukan lainnya. Namun dia tetap tak menemukan apapun.
Sekarang sudah jam setengah 5 sore. Masih belum terjadi apapun. Semua tetap aman terkendali. Lalu terlihat Ma Ji Wool berjalan dan tengah mengenakan mantel merahnya. Ibu Ji Wool yang sedari tadi menunggu kedatangan putrinya langsung berlari mendekati Ji Wool dan memukul Ji Wool yang seharian ini membuatnya khawatir. Ibunya menangis dan berkata kalau dia kira Ji Wool sudah mati disuatu tempat. Dia takut sekali.
Waktupun terus berganti, kini jam sudah menunjukkan pukul 5 sore. Sebuah mobil polisi berhenti di Halte Bus S. Seorang petugas keluar dan menempelkan pemberitahuan di halte bus S itu. Pemberitahuan itu berisi kalau hari ini tak ada bus yang lewat di sekitar sini. Jika warga melihat sesuatu yang mencurigakan diharapkan segera lapor polisi.
Di kantor polisi, waktu sudah jam 7 malam. Tim masih berkumpul tentu saja tanpa Ha Moo Yeom. Kemudian Chul Gon memerintahkan petugas untuk membakar semua tumpukan jerami yang ada di Iltan. Kenapa tiba-tiba Chul Gon memerintahkan hal tersebut? Itu karena sebelumnya Chul Gon melihat foto Moo Yeom yang pingsan dengan sisa-sisa jerami di tubuh Moo Yeom. Foto itu di dapat Do Hyun dari CCTV RS. Melihat itu pikiran Chul Gon pun melintas sehingga membuatnya segera mengeluarkan perintah pembakaran seluruh jerami yang ada di Iltan.
Bersambung ke part 3
KOMENTAR :
Apakah benar-benar ada korban kedua di hari yang sama dengan kasus Gap Dong berpuluh tahun lalu?
Chul Gon, selain dia terobsesi dengan menangkap Gap Dong, dia juga seolah terobsesi dengan Ha Moo Yeom.Seolah-olah yang dia harapkan Moo Yeom adalah Gap Dong.