[Sebelumnya]
Akhirnya Woo Hyun dan Sung Yeol dihukum keliling lapangan. Woo Hyun berlari dengan gerak mundur karena sedang menatap Sung Yeol sambil bertanya apa Sung Yeol ga mau berkata apa-apa padanya? Sung Yeol hanya bilang maaf pada Woo Hyun.
Woo Hyun menjawab kalau kaTa maaf ga bisa menyelesaikan masalah, coba Sung Yeol lihat wajahnya jadi seperti ini. Sung Yeol pun berhenti dan menyuruh Woo Hyun memukulnya. Woo Hyun bisa kok balas memukulnya juga, jadi ayo pukul dia. Woo Hyun jelas saja mau, dia langsung meninju wajah Sung Yeol dan berkata kalau pukulan satunya akan dia simpan. Dia akan gunakan saat dia sedang berminat. Sekarang cukup satu dulu.
Sung Yeol memegang wajahnya yang sakit karena pukulan Woo Hyun lalu tertawa. Woo Hyun berkata kalau pukulan keduanya tadi dia pastikan ga akan bisa membuat Sung Yeol tertawa seperti sekarang. Memangnya Sung Yeol anggap pukulannya tadi sebagai lelucon?
Sung Yeol dan Woo Hyun kembali berlari melanjutkan hukuman mereka. Saat itu Sung Yeol bertanya bagaimana kabar Seul Bi? Woo Hyun menjawab “Oh Si gadis mesum..dia baik-baik saja kok”
Woo Hyun bertanya kenapa Sung Yeol pengen tahu kabar Seul Bi? Sung Yeol menjawab itu karena saat dia bertemu, Seul Bi tampak kurang baik. Dengan santainya Woo Hyun menjawab kalau ini bukan masalah kesehatan fisik Seul Bi. Seul Bi sehat fisiknya, tapi ini lebih ke masalah mental. Kesehatan mental Seul Bi sepertinya yang kurang baik. (LOL)
Woo Hyun lalu bertanya apa Sung Yeol tertarik pada Seul Bi? Sung Yeol memilih diam dan melanjutkan larinya. Mereka saling mencoba untuk mendahului, dan kini terkapar kelelahan di halaman sekolah.
Woo Hyun menatap Sung Yeol dan kemudian dengan sengaja menaruh satu kakinya diatas kaki Sung Yeol. Sung Yeol kesal, dan membalas Woo Hyun dengan hal yang sama. Merekapun malah asik saling menindih kaki satu sama lain.
Tak puas hanya pada kaki saja, Woo Hyun juga memegang erat tangan Sung Yeol. Mengapitnya membuat Sung Yeol sedikit kesakitan. Tapi kemudian mereka saling tertawa. Menikmati pertengkaran konyol ini.
Lee Seul Bi tengah membantu nenek Kong di restorannya. Dia melayani pelanggan yang datang dengan memakai seragam sekolah yang dibelinya kemarin bersama Woo Hyun. Seorang teman sekolah Woo Hyun bergumam kalau sepertinya gadis itu anak baru di sekolahnya.
Gadis teman sekelas Woo Hyun memperingatkan Seul Bi untuk tidak menggoda Woo Hyun atau melihat Woo Hyun. Jika Seul Bi berani melakukannya, maka dia akan membunuh Seul Bi. Gadis itu mengancam sambil memamerkan tinju kecilnya. Seul Bi cuek aja.
Di restoran nenek Kong terpasang TV yang sedang menayangkan acara cerdas cermat. Seul Bi mendengar soal pertanyaan yang ditanyakan Host pada kedua regu di acara itu, dan dengan tenang Seul Bi menjawab pertanyaan tersebut dan jawaban Seul Bi ternyata benar.
Bukan hanya sekali Seul Bi menjawab benar, tapi berkali-kali. Hal itu tentu membuat nenek Kong dan kedua teman sekelas Woo Hyun merasa takjub. Mereka aja mungkin belum tentu bisa menjawab pertanyaan di acara tersebut. Tapi, Seul Bi dengan entengnya bisa menjawab semua pertanyaan itu dan mendapat nilai sempurna.
Nenek kemudian bertanya apa Seul Bi pintar? Seul Bi menjawab dia ga tahu, tapi yang jelas dia ga pernah belajar. Teman sekelas Woo Hyun merasa tak suka dan mencoba menyuruh Seul Bi menjawab soal-soal miliknya yang sudah ada kunci jawaban. Dia ingin tahu apa benar Seul Bi pintar.
Seul Bi dengan tenang melihat soal itu dan menjawabnya. Tidak hanya satu soal, tapi lebih dari itu. Dia bahkan tampak tak perlu berfikir lama untuk memilih mana jawaban yang benar. Teman sekelas Woo Hyun yang sudah memegang kunci jawaban mencoba mencocokkan jawaban Seul Bi dan ternyata jawaban yang Seul Bi pilih benar semua. Ini sungguh mencengangkan.
Tiba-tiba Woo Hyun datang, dan teman sekelas Woo Hyun yang sangat menyukai Woo Hyun langsung mengambil buku soalnya yang tengah dikerjakan Seul Bi. Dia tentu malu ketahuan menyuruh Seul Bi menjawab soal-soal miliknya. Seul Bi dengan santai berkata biar dia selesaikan semua soalnya, tinggal dikit kok.
Gadis teman sekelas Woo Hyun salah tingkah dan langsung mengambil buku soal itu secara paksa. Kemudian diapun melangkah pergi membuat Woo Hyun merasa aneh.
Nenek Kong mengajak cucunya bicara berdua. Dia memberitahu Woo Hyun kalau dia sudah mencari informasi tentang orang hilang di kantor polisi, dan ga ada berita tentang kehilangan orang bernama Seul Bi. Lagipula nama Seul Bi terlalu umum, dan mungkin saja Seul Bi berasal dari suatu tempat yang jauh. Woo Hyun tahu neneknya cemas, dia mencoba menenangkan neneknya dan berkata kalau ingatan Seul Bi pasti akan kembali, jadi mereka tunggu saja dengan sabar.
Nenek kemudian menyarankan agar Seul Bi juga bersekolah di sekolah Woo Hyun. Woo Hyun menolak. Nenek berkata kalau Seul Bi sudah punya seragam yang sama seperti Woo Hyun dan sepertinya Seul Bi juga pintar. Siapa tahu dengan sekolah, ingatan Seul Bi lebih cepat pulih.
Woo Hyun tetap ga mau, dia ga masalah jika Seul Bi bersekolah, tapi jangan disekolah yang sama dengannya. Dia ga suka.
An Ji Hye duduk di depan meja riasnya dna mengeluarkan kalung yang merupakan benda berharga miliknya. Dia menatap kalung itu dengan perasaan rindu yang mendalam. Kalung itu adalah kalung pasangan yang ternyata dimiliki juga oleh Woo Hyun. Tiba-tiba Ji Hye teringat kalau ulang tahunnya sudah semakin dekat.
Ji Ye memutuskan datang ke kamar putra tirinya sambil membawa cake dengan hiasan lilin diatasnya dan berkata pada Sung Yeol yang tengah membaca buku kalau dia ingin merayakan ulang tahunnya dengan Sung Yeol. Woo Jin belum bisa pulang cepat, sehingga akan kelamaan jika menunggu ayah Sung Yeol.
Sung Yeol ga peduli akan kehadiran ibu tirinya, dia tetap asik membaca. Ji Hye duduk di tepi ranjang Sung Yeol dna menyerahkan kado untuk putra tirinya tersebut. Ji Hye berkata kalau dia tahu earphone Sung Yeol sudah mulai rusak, jadi dia membelikan yang baru untuk Sung Yeol. Sung Yeol tak bergeming. Dia diam saja dan terus membaca.
Ji Hye kemudian berterima kasih karena Sung Yeol sudah berhasil medapatkan tasnya kembali. Sung Yeol akhirnya menatap Ji Hye dan menjawab kalau dia ga mau Ji Hye salah paham, tapi dia mengambil tas itu karena ayahnya. Ayahnya harus mempertaruhkan hidup untuk tas Ji Hye. Sesuatu yang sangat bodoh menurutnya.
Ji Hye menjelaskan pada Sung Yeol kalau di dalam tas itu ada sesuatu yang sangat penting baginya.
“Apa itu foto mantan suamimu?” tanya Sung Yeol tajam.
Ji Hye memilih tak menjawab perkataan itu karena ujung-ujungnya mereka pasti bertengkar.Dia hanya meminta agar Sung Yeol ga membuat keributan di sekolah.
Hwang Sung Yeol malas berlama-lam dengan ibu tirinya ini. Dia muak akan semua kalimat yang diucapkan Ji Hye. Sung Yeol pun bangkit menuju pintu dan membukanya, dia kemudian menyuruh Ji Hye segera keluar dari kamarnya ini. Dia mau Ji Hye keluar dan bawa juga cake itu. Ji Hye mengalah. Dia ga mau ribut dengan Sung Yeol, lagipula ini buka yang pertama kalinya.
Ji Hye pun keluar dan Sung Yeol langsung menutup pintu kamarnya. Dengan perasaan teramat sedih, Ji Hye meniup semua lilin yang menghiasi cake ulang tahunnya itu. Sendirian.
Keesokan paginya di sekolah Woo Hyun. Gadis yang disukai Jae Suk mendekati meja Woo Hyun dan berkata sepertinya Woo Hyun pintar bernanyi? Jae Suk yang sudah hampir melangkahkan kakinya keluar kelas, tertegun mendengar suara gadis yang disukainya dan langsung menoleh. Gadis itu bertanya pada Woo Hyun apa Woo Hyun mau masuk ke klubnya? Woo Hyun menjawab tanpa takut kalau dia ga mau, terlebih cara merekrut seperti ini sangat ga dia sukai.
“Apa kau tidak tahu, aku bisa membuat hidupmu berada di surga atau neraka?”
Woo Hyun dengan santai menjawab kalau yang seperti ini saja sudah seperti neraka baginya. Gadis itu tentu saja kesal, dia pun menatap Jae Suk dan kemudian melangkah pergi. Sebelumnya gadis itu masih sempat berkata pada Woo Hyun kalau dia bisa memastikan Woo Hyun bergabung ke klubnya.
Shin Woo Hyun tengah berganti pakaian olahraga. Hari ini adalah olahraga renang, dan Woo Hyun sudah memakai baju renangnya. Di ruang loker ternyata juga ada Jae Suk yang tengah bicara di telepon dengan seseorang. Jae Suk berkata pada si penelpon, jika dia memalukan maka kalau ambil saja kakak atau adiknya. Woo Hyun jelas saja mendnegar semua.
Saat Jae Suk menyudahi telepon itu dengan kesal, dia memilih keluar dan saat itulah dia melihat Woo Hyun. Kekesalan Jae Suk bertambah, membuat dia langsung mendekati Woo Hyun. Dia bertanya berapa lama Woo Hyun menguping percakapannya tadi?
Woo Hyun memang ga takut dengan Jae Suk. Dia kemudian menjawab “Aku ga menguping. Aku hanya punya telinga untuk mendengar.”
Kelas renang pun dimulai. Sung Yeol disuruh guru untuk memberi contoh pada semua siswa gaya bebas 50m. Sung Yeol tak membantah dan langsung melompat indah ke dalam kolam.
Setelah Sung Yeol masuk ke dalam kolam, kini giliran siswa lainnya. Mereka bersiap sesuai urutan. Dan teman di belakang Woo Hyun bertanya pada Woo Hyun kenapa Woo Hyun sangat takut air? Woo Hyun dengan santai menjawab kalau air kolam selalu dingin, sementara dia kan anjing laut di kolam yang hangat.
Jae Suk mendengar itu dan tahu kalau Woo Hyun sebenarnya takut berenang. Diapun sudah mendapatkan ide untuk mencelakai Woo Hyun.
Saat tiba giliran Woo Hyun untuk melompat ke kolam renang, Woo Hyun pura-pura batuk. Guru yang melihat itu langsung bertanya Woo Hyun kenapa? Woo Hyun memegang kepalanya dan dengan wajah sedih dia berkata kalau dia sepertinya demam dan dia ga yakin akan bisa melakukan olahraga ini. Guru pun tak mempermaslahkan itu, dan menyuruh Woo Hyun untuk pergi tapi nanti Woo Hyun harus membersihkan kolam. Woo Hyun tak membantah.
Kelas renang sudah selesai, dan semua siswa sedang berganti pakaian. Jae Suk dan teman segengnya sudah memiliki rencana untuk Woo Hyun. Jae Suk mengambil seragam Woo Hyun dan menaruhnya di wastafel dengan air yang membasahi seragam itu.
Woo Hyun kemudian masuk dan sempat berpapasan dengan Jae Suk yang baru keluar. Woo Hyun langsung menuju lokernya dan mendapati baju seragamnya tak ada. Sampai akhirnya Woo Hyun melihat seragamnya ada di wastafel dan sudah basah kuyup. Woo Hyun kesal. Dia tahu ini pasti ulah Jae Suk.
Nenek Kong sedang sibuk melayani pelanggan di restorannya. Tapi ada telepon berdering dan anehnya si penelpon diam saja ketika dia mengangkat telepon itu. Nenek kesal dan bergumam kalau dia sangat sibuk dan hampir sekarat. Tapi masih saja ada yang mengerjainya seperti ini.
Seul Bi mendekat dan mendengar kalimat yang nenek ucapkan. Nenek sudah kembali ke dapur dan Seul Bi menjadi kesal. Dia marah-marah karena manusia selalu saja sembarangan mengucapkan kata sekarat. Seul Bi pun berteriak pada Nenek Kong yang sudah ada di dapur kalau nenek jangan lagi menggunakan kata sekarat seperti tadi.
Telpon kembali berdering, dan kali ini Seul Bi lah yang menerimanya. Seul Bi menjawab dengan nada menakutkan dan bertanya siapa ini? Ternyata Shin Woo Hyun lah si penelpon, dia bertanya kenapa Seul Bi menerima telepon seperti sedang main film horror? Woo Hyun meminta Seul Bi membawakan pakaiannya ke sekolah dan jangan sampai ketahuan nenek. Dian anti ada di kolam renang, jadi dia mau Seul Bi bergegas.
Lee Seul Bi sudah bersiap akan ke sekolah Woo Hyun. Ketika di luar restoran dia meliha ada sepeda terparkir disana dan berniat menggunakan sepeda itu agar cepat sampai ke sekolah Woo Hyun. Seul Bi menaiki sepeda itu dan langsung mengayuhnya. Sepeda itupun sama sekali tak berpindah walau roda bisa berputar. Seul Bi lupa menurunkan standar sepeda, sehingga sepeda tidak mungkin bisa berjalan.
Seul Bi mencoba terus, dan merasa heran kenapa sepedanya ga mau jalan sih? Dia mengeluh dan berkata kalau di TV kok kelihatannya mudah menjalankan sepeda, tapi ternyata sulit sekali.
Akhirnya Seul Bi menyerah. Dia memilih jalan kaki saja walau dia terus menggerutu karena Woo Hyun membuatnya jadi banyak kerjaan. Saat itulah, Seul Bi melihat seorang pria tampak asik mengayuh sepeda. Seul Bi merasa tertarik dan menjejeri langkah pria itu.
Si Pria jelas merasa aneh, dan memilih mengayuh lebih cepat. Tapi Seul Bi lagi-lagi bisa menjejeri pria tersebut, dan membuat si pria semakin merasa heran dengan tingkah Seul Bi.
Shin Woo Hyun kembali ke kolam renang. Dia menatap kolam itu dan mulai membersihkan kolam tersebut. Saat itulah Jae Suk datang dan bertanya apa Woo Hyun perlu bantuannya? Woo Hyun ga menjawab dan memilih terus membersihkan. Sementara Jae Suk semakin mendekatinya.
Jae Suk bahkan menghalangi Woo Hyun dan berdiri di depan Woo Hyun. Dia kemudian berkata kalau dia ga bisa hidup dengan hutang. Jae Suk kemudian menatap kolam renang dan melanjutkan kalimatnya untuk Woo Hyun “Perasaanku mengatakan aku akan memberikanmu sensasi yang mengerikan.”
Woo Hyun menjawab kalau begitu lebih baik mereka mencoba untuk menghindari hal mengerikan itu satu sama lain.
Woo Hyun kembali melanjutkan tugasnya, dan saat dia mengambil salah satu property berenang yang terapung di air, saat itulah digunakan Jae Suk untuk membuat Woo Hyun masuk ke dalam air. Dia menendang Woo Hyun dan membuat Woo Hyun nyebur ke kolam renang.
Di dalam air, Woo Hyun berusaha bernafas sebisanya, berusaha untuk tidak tenggelam. Tapi ingatan mengerikan tentang masa lalunya saat kecil malah bermunculan di otaknya.
Flashback
Saat itu, Woo Hyun masih kecil dan tengah hampir tenggelam di kolam renang. Ibunya ga tahu karena tengah asik berbicara dengan seseorang do telepon. Karena kejadian itulah, Woo Hyun takut sekali berenang.
Jae Suk tersenyum puas melihat Woo Hyun megap-megap di dalam air. Sebentar lagi Woo Hyun pasti kelelahan dan tenggelam, lalu tak akan ada yang tahu jika dia pelakunya. Jae Suk pun dengan santai meninggalkan Woo Hyun yang tengah berjuang melawan maut.
Perjuangan Woo Hyun untuk selamat, sia-sia sudah. Dia akhirnya kelelahan dan pingsan. Woo Hyun tenggelam di kolam renang sekolah tanpa ada yang tahu. Lalu siapakah yang akan menyelamatkan Woo Hyun? Seul Bi atau Sung Yeol?
Celotehanku :
Woo Hyun selamatlah pasti. Mana mungkin dia bakal the end begitu saja. Jadi jangan terlalu cemas yaaa…hihihi