[Sebelumnya]
Daniel Pitt mengantar Mi Young pulang. Dia terkejut karena nenek mertua Mi Young adalah nenek Wang. Lalu datanglah Lee Gun. Lee Gun cukup merasa heran melihat istrinya diantar seorang pria malam-malam begini. Dia menatap Daniel dengan pandangan tajam seolah tak suka, sementara Mi Young tersenyum hangat menyambut kepulangan suaminya.
Lee Gun mendekati kedua orang itu dan bertanya sedang apa Mi Young malam-malam diluar seperti ini? Lee Gun kembali menatap Daniel, dan Daniel langsung menyapa ramah Lee Gun. Dia berkata kalau dia sudah lama sekali ingin bertemu dengan suami Mi Young.
Lee Gun menanggapi itu dengan tawa acuh, dia bertanya sejak kapan Daniel ingin bertemu dengannya? Daniel kemudian menjelaskan kalau dia adalah Oppa tetangganya Mi Young. Mi Young agak aneh mendengar Daniel menyebut diri sendiri sebagai Oppa, padahal Daniel kan seorang Romo. Tapi Mi Young tak bisa membantah. Dia hanya menatap aneh pada Daniel.
Lee Gun tertawa keras mendengar kalau Daniel adalah Oppa tetangg Mi Young. Tiba-tiba dia melihat lengan Mi Young yang ditempeli plester. Lee Gun bertanya plester konyol apa itu di lengan Mi Young? Mi Young menjelaskan kalau ini hanya luka kecil. Hanya tergores saja. Daniel menambahkan penjelasan Mi Young dengan berkata kalau luka itu terjadi saat Mi Young bersamanya. Entah apa maksud Daniel berkata seperti itu. Mungkin Daniel ingin membuat Lee Gun cemburu.
Daniel bahkan meminta maaf karena seharusnya dia melindungi Mi Young. Mi Young mengelak dan meminta Daniel jangan berkata seperti itu karena ini adalah kesalahannya sendiri. Lee Gun sebenarnya sangat jengkel melihat istrinya seolah membela Daniel. Untuk menutupi kekesalannya, Lee Gun hanya bisa tertawa dan tentu saja tawa Lee Gun membuat Daniel dan Mi Young merasa sangat heran. (LOL)
Lee Gun mengajak Mi Young segera masuk, dan dia mulai melangkah menuju pintu pagar rumahnya. Sebelum Mi Young menyusul Daniel masih sempat meminta Mi Young untuk menelponnya jika terjadi sesuatu pada Mi Young. Lee Gun bahkan memutar kembali tubuhnya untuk menyaksikan sikap hangat Daniel pada istrinya.
Lee Gun dan Mi Young pun masuk ke dalam rumah. Mi Young berjalan di belakang Lee Gun. Ketika tiba-tiba Lee Gun berhenti, Mi Young ikut berhenti. Lee Gun pun berbalik menatap Mi Young lalu bertanya sejak kapan memangnya Mi Young sudah punya oppa tetangga seperti laki-laki tadi? Bukankah Mi Young baru saja tinggal di lingkungan ini? Ini benar-benar ga bisa dipercaya.
Mi Young menjelaskan kalau Daniel sebenarnya adalah seorang Romo. Dia ga sengaja bertemu dan akhirnya Daniel mengantarnya pulang. Lee Gun lalu bertanya apa dia boleh memberi Mi Young nasihat?
“Saat kau hidup bersamaku, kau harus berkelas. Jangan berteman dengan Romo, Preman atau apapun dia. Ini benar-benar tak bisa dipercaya.”
Lee Gun tampak sekali sedang kesal, sementara Mi Young hanya bisa mengangguk sebagai tanda bahwa dia paham dengan apa yang Lee Gun katakan barusan.
Kini, di dalam ruangannya Lee Gun tengah menatap foto sang ibu. Ibu kandungnya. Tapi entah mengapa Oppa tetangga Mi Young mengusik pikirannya sehingga dia mengumpat kalau Oppa tetangga Mi Young adalah laki-laki tak tahu malu. Lee Gun bahkan marah karena Daniel berani-beraninya menyuruh Mi Young menelpon Daniel jika terjadi sesuatu.
“Dia punya suami. Ngapain harus menelpon orang lain. Dasar laki-laki tak tahu malu”
Tiba-tiba Mi Young datang. Dia mendekati Lee Gun dan berkata kalau ada sesuatu yang ingin dia minta. Lee Gun menjawab kalau dia lagi malas untuk memaafkan siapapun hari ini. Mi Young dengan polos berkata kalau dia menemui Lee Gun bukan untuk minta maaf. Mi Young lalu menunjuk surat gugatan cerai yang masih tergeletak manis di meja Lee Gun. Mi Young berkata kalau dia datang karena alasan itu.
Lee Gun yang tadinya sedang mendengarkan musik lembut akhirnya mematikan musiknya dan mulai fokus mendengarkan apa yang akan Mi Young minta padanya.
Setelah suasana hening dan tenang, Lee Gun bertanya apa maksud kedatangan Mi Young menemuinya karena Mi Young mau menandatangani surat cerai itu?
“Aku sudah memikirkannya sepanjang hari. Aku tidak bisa menyerahkan anak ini. Aku yakin bisa membesarkan anak ini. Mencintai anak ini melebihi diriku sendiri. Akan kubuktikan padamu. Jadi bisakah kau menunggu?”
Mi Young kembali berkata kalau nanti Lee Gun akan tahu siapa sebenarnya yang paling dibutuhkan anak ini. Jadi dia mau menandatangani surat itu setelah 10 bulan. Lee Gun sempat terdiam tapi kemudian dia menjawab kalau sebenarnya ga ada bedanya apakah surat itu ditandatangai sekarang atau 10 bulan lagi. Kenyataan kalau mereka akan bercerai itu ga bisa dihindari dan ga akan berubah.
Lee Gun kemudian kembali berkata kalau saat waktunya tiba Mi Young harus datang ke kamarnya ini dan menandatangi surat cerai ini. Itulah saat dimana Mi Young boleh memasuki kamar ini tanpa ijin darinya.
Hari ini tetua keluarga Lee datang ke kediamannya Lee Gun. Disana ada tetua yang sudah disuap oleh ibu Lee Yong, ada ada dua tetua lainnya yang sudah sepuh dan malah asik tertidur. Tetua yang disuap Ibu Lee Yong berkata kalau ini sedikit memalukan. Sejak kapan keturunan Lee menikah setelah menghamili si gadis.
Lee Gun dan Mi Young ada di pertemuan itu, lengkap dengan semua penghuni rumah termasuk Lee Yong dan ibunya.
Lee Gun meminta maaf dan nenek Wang berkata kalau yang terpenting sekarang sudah ada yang meneruskan Klan Lee. Kebahagiaan apa yang lebih dari ini? Tetua yang disuap Ibu Lee Yong bertanya apa Nenek Wang yakin jika istri Lee Gun hamil? Apa itu bukan kebohongan semata? Dunia ini kan penuh dengan kebohongan.
Nenek Wang tahu kalau gossip itu dihembuskan oleh Ibu Lee Yong sehingga dia langsung menyindir ibu Lee Yong dengan berkata dia selama hidupnya ga pernah menggunakan kaus kaki bermerk tapi ternyata palsu. Ibu Lee Yong sadar itu kalimat sindiran untuknya sehingga dia menjadi kesal.
Tetua yang disuap Ibu Lee Yong mencoba mengalihkan percakapan dengan bertanya pada Mi Young. Restoran seperti apa yang dikelola ibu Mi Young? Apa restoran waralaba? Mi Young menggeleng dan menjelaskan kalau ibunya hanya punya restoran kecil yang menjual nasi dengan Ssambap ikan teri di pulau Yeowol. Tetua yang disuap Ibu Lee Yong tentu semakin menjadikan itu alasan ketidaksukaannya pada istri Lee Gun tersebut.
Tetua yang disuap berkata kalau ternyata Mi Young hanyalah dari desa kecil di sebuah pulau dan bukan dari kota. Tetua yang disuap sampai mengeraskan suara saat bertanya apa fakta seperti itu bisa diterima? Teriakan tetua yang disuap membangunkan tetua sepuh yang tadi pulas tertidur. Dia sedikit kaget karena tiba-tiba terbangun.
Mi Young ga diam saja. Dengan sopan dia berkata pada semua yang ada di ruangan itu
“Pantai di pulau Yeowol menjadi salah satu yang memiliki air terjernih di Negara kita ini. Di malam hari, Anda bisa melihat banyak sekali bintang, dan juga udaranya sangat sangat segar. Meski kecil, pulau itu indah sekali. Itu sebabnya aku bangga berasal dari pulau Yeowol.”
Mi Young tersenyum saat mengatakan semua itu, sementara Lee Gun mencoba membayangkan apa yang Mi Young katakan tadi.
Tak disangka dan tak diduga, kejujuran Mi Young tadi membuat tetua yang sepuh merasa terharu dan berkata kalau cucu menantu Nenek Wang benar-benar baik dan luar biasa. Tetua yang disuap tak percaya jika akhirnya para tetua yang sepuh memihak pernikahan Lee Gun dan malah memuji calon istri Lee Gun yang dari pulau itu.
Nenek juga menceritakan tentang pabrik sabun di pulau Yeowol yang sudah dibeli Lee Gun. Sehingga akhirnya karena pembelian tersebutlah Lee Gun dan Mi Young bertemu dan jatuh cinta. Mi Young menambahkan kalau Lee Gun juga berjanji pada penduduk pulau kalau Lee Gun akan memindahkan pabrik ke Seoul, sehingga pabrik bisa beroperasi diSeoul. Mi Young sungguh memuji Lee Gun dengan tulus, sementara Lee Gun jadi ga enak hati karena sebenarnya dia sudah menjual pabrik tersebut dan Mi Young ga mengetahuinya.
Setelah pertemua dengan para tetua usai, Lee Gun dengan sembunyi-sembunyi dan dengan suara yang amat lirih mencoba menelpon Sek Tak. Dia ingin bertanya sebenarnya apa yang akan dibangun si pembeli Pabrik Sabun di pulau Yeowol. Sek Tak diseberang sana menjawab kalau dia ga tahu, kan Lee Gun ga menyuruhnya mencari tahu. Lee Gun marah dan berkata pada Sek Tak, apa Sek Tak hanya akan melakukan pekerjaan yang dia suruh saja? Lee Gun pun langsung menyuruh Sek Tak untuk mencari tahu sekarang juga.
Setelah telepon dan marah-marah ke Sek Tak usai, ponsel Lee Gun menerima panggilan masuk atas nama Se Ra. Lee Gun galau, tapi akhirnya dia menerima panggilan itu. Se Ra senang sekali dan bertanya apa Lee Gun sangat sibuk? Sudah lama dia ga mendengar suara Lee Gun.
Lee Gun kemudian bertanya kapan Se Ra kembali ke Korea? Se Ra menjawab mungkin minggu depan, dia lalu tersenyum dan bertanya apa Lee Gun merindukannya? Lee Gun menjawab tidak, hanya saja ada yang ingin dia katakan. Tiba-tiba setelah selesai mengucapkan kalimat itu, Lee Gun mendnegra teriakan Mi Young di kamar mandi. Lee Gun terkejut, dan berkata pada Se Ra kalau nanti dia akan menelpon Se Ra kembali.
Di dalam kamar mandi, Mi Young tengah kesusahan dengan air shower yang terus muncrat dan tak bisa dia matikan. Dia berusaha namun terus menerus gagal. Semburan air shower yang kencang itu tak bisa ditanganinya. Lee Gun masuk dan hampir terjatuh karena lantai kamar mandi sangat licin karena genangan air yang begitu banyak. Lee Gun berusaha menyeimbangkan dirinya.
Sekuat tenaga Lee Gun menenangkan shower yang seolah sedang mengamuk saat itu.
(Padahal mah ga…hahaha)
Sampai akhirnya keran shower sudah dimatikan walau untuk itu Lee Gun harus basah kuyup. Mi Young cemas lalu bertanya apa Lee Gun baik-baik saja?
Lee Gun kemudian bertanya pada Mi Young kenapa semua jadi begini? Mi Young dengan polos menjawab kalau tadi dia hanya berniat membersihkan saja setelah mandi, tapi dia ga tahu kalau malah jadi seperti ini.
Lee Gun menjelaskan kalau itu tugasnya pembantu. Pembantu membersihkan kamar mandi dan juga tempat lainnya, jadi Mi Young ga usah repot-repot melakukan itu.
Mi Young sambil gemetaran meminta maaf pada Lee Gun.
Lee Gun panik mengetahui Mi Young gemetaran, dia bergeas mengambil banyak handuk dan melilitkannya di tubuh MI Young agar Mi Young hangat. Mi Young menjawab kalau dia ga apa-apa kok. Lee Gun hanya berkata kalau nanti Mi Young bisa masuk angin jadi Mi Young harus mengeringkan diri. Mi Young tersentuh…sangat tersentuh dengan perlakuan hangat Mi Young. Bahkan itu terasa cukup menghangatkan tubuhnya yang tengah gemetar.
Sementara itu, Se Ra menatap ponselnya dengan heran. Selama ini belum pernah Lee Gun menutup telepon dan mengakhiri perbincangan lebih dulu. Tapi tadi Lee Gun melakukannya. Ada apa ini?
Kim Mi Young yang tadi berkutat dengan air dan mengalami adegan romantis dengan Lee Gun, kini tengah mengeringkan rambutnya. Saat asik itulah, Lee Gun datang membuat Mi Young canggung, dan Mi Young hanya berkata kalau dia akan segera mengeringkan rambutnya ini dan berharap Lee Gun mau menunggu sebentar lagi.
Lee Gun menjawab tenang saja, ga usah keburu-buru. Dia mau Mi Young mengeringkan dengan sebenar-benarnya kering agar Mi Young ga kedinginan lagi, dan tidak masuk angin. Mi Young pun mengangguk. Tak lupa dia mengucapkan terima kasih untuk bantuan Lee Gun tadi padanya.
Daniel Pitt, malam ini dia tengah asik membuat sebuah design dan tanpa sengaja dia teringat pada Mi Young. Daniel merasa tak enak karena sudah membat Mi Young terus mengiranya sebagai Romo. Dia jadi merasa sudah menipu Mi Young yang baik.
Tiba-tiba ada yang menelpon Daniel. Sepertinya telepon itu adalah telepon yang menawari Daniel untuk hadir di sebuah pameran yang akan memajang karya-karya Daniel. Daniel menolaknya dan berkata kalau dia kan sudah bilang bahwa dia ga mau menghadiri hal-hal semacam itu lagi.
Tapi, mata Daniel entah mengapa tertuju pada gambar bayi cantik yang dilukis Mi Young di sebuah cangkir. Daniel mendapat sbeuah ide, dan langsung berkata pada si penelpon kalau dia membuat pengecualian untuk kali ini. Dia akan hadir ke pameran itu, tapi dia tidak ingin dibesar-besarkan.
Keesokan harinya adalah jadwal Mi Young ikut kelas hamil. Kelas kali ini adalah menjahit pakaian pertama untuk bayi. Semua datang dengan pasangan tapi tidak begitu untuk Mi Young. Mi Young datang sendiri, dan tampak antusias dengan kelas kali ini.
Tapi kesenangan itu berubah menjadi kebingungan karena instruktur menyuruh para ayahlah yang menjahit pakaian pertama ini.
“Ayah harus menggunakan hati dan dengan tulus dalam setiap jahitan.”
Instruktur pun meminta para ayah untuk bersiap memasukkan benang dalam jarum sekarang juga. Dia berjalan untuk melihat para peserta di kelasnya dan sampailah dia di meja Mi Young.
Mi Young memutuskan untuk ikut menjahit, dan instruktur heran karena Mi Young datang sendiri, diapun mendekati Mi Young.
Instruktur bertanya apa Gun terlalu sibuk sampai membiarkan Mi Young datang sendiri ke kelas hamil? Mi Young menjawab kalau Lee Gun memang sedang sangat sibuk, dan Lee Gun juga payah dalam melakukan hal seperti ini. Tiba-tiab terdengar sebuah suara yang khas dan bertanya
“Aku payah?”
Mi Young menoleh ke sumber suara dan terkejut karena ternyata Lee Gun yang datang. Lee Gun berjalan mendekat sambil memperdengarkan tawanya yang sangat khas. Lee Gun bahkan mengulang terus menerus kata payah yang tadi ditujukan Mi Young padanya sambil terus berjalan mendekati meja Mi Young.
Instruktur wanita itu selalu heran dengan tawa Lee Gun yang terdengar aneh dan hanya berkata kalau Lee Gun terlambat. Lee Gun dengan santai menjawab bukankah lebih baik dia datang daripada tidak sama sekali. Instruktur wanita itupun terpaksa mengiyakan.
Setelah Lee Gun ada di samping Mi Young, Lee Gun kembali tertawa, dan instruktur wanita kembali menatap heran. Diapun memilih pergi meninggalkan pasangan yang paling konyol itu.
Kim Mi Young dalam hati merasa senang dengan yang Lee Gun lakukan dengan datang ke kelas ini, tapi dia berkata kalau Lee Gun sibuk dia bisa kok melakukannya sendiri. Lee Gun kemudian menjawab
“Kau bilang anak kita akan merasakannya? Jadi jangan bikin dia marah saat dia masih ada dalam kandungan. Nanti anak kita akan merajuk.”
Mi Young tersenyum mendengar kalimat Lee Gun. Merekapun kini bersama-sama menjahit baju bayi yang lucu tersebut. Lee Gun dengan sifat konyolnya mencoba memasukkan benang dalam jarum dan itu berhasil dia lakukan tanpa kesusahan sama sekali. Dia tertawa terbahak-bahak saat berhasil memasukkan benang itu kedalam jarum. Dan Mi Young dengan sigap memotong benang tersebut.
Lee Gun menjahit pakaian itu dengan sangat mahir. Mi Young seolah seperti cheerleaders yang memberi semangat pada Lee Gun, dan ketika Lee Gun berkeringat, dengan konyolnya dia meminta Mi Young menyeka keringatnya. Mi Young pun bergegas melakukan yang Lee Gun perintahkan.
Mi Young memuji Lee Gun yang ternyata sangar hebat. Tapi tiba-tiba Mi Young melihat jari tangan Lee Gun yang tak memakai cincin pernikahan mereka. Mi Young menjadi tak enak karena dia masih memakai cincin yang diberikan Lee Gun saat menikahinya. Dengan gerakan reflek Mi Young langsung menutup tangannya yang tersemat cincin pernikahan mereka.
Lee Gun melihat itu dan benar-benar merasa tak enak.
Kini kelas hamil sudah selesai, dan mereka sedang menunggu lift terbuka. Mi Young senang sekali dengan baju bayi yang dijahit Lee Gun tadi. Dia terus menatapnya dan selalu tersenyum. Kemudian Mi Young berniat berkata sesuatu pada Mi Young, tapi Lee Gun malah mengira kalau Mi Young mau bilang sedang lapar, persis seperti setelah kelas senam hamil selesai.
Mi Young tertawa dan menjawab bukan itu yang ingin dia kataka. Dia hanya ingin berterima kasih pada Lee Gun dan dia akan memakaikan baju ini saat anak mereka lahir.
Lee Gun tampak senang walau dia berusaha tak menunjukkan. Dia malah berkata kalau Mi Young bisa beli pakaian bayi yang lain. Pakaian yang banyak dijual di supermarket.
“Tapi hanya ada satu yang seperti ini. Jika kau menyimpan baju yang dikenakan bayi ketika pertama lahir, maka kelak saat bayi itu besar dan tengah menghadapi ujian atau mendapat masalah, mereka bisa mendapatkan keberuntungan.”
Lee Gun sungguh terharu dan senang sekali dengan apa yang Mi Young katakan. Dia bahkan merasa bangga karena baju pertama anaknya adalah baju yang dia buat dengan tangannya sendiri. Apa ada yang lebih membahagiakan daripada itu?
Saat lift terbuka keluarlah seorang gadis cantik yang langsung menyapa Lee Gun. Lee Gun bingung dan merasa ga kenal dengan gadis itu. Tapi si gadis cantik berkata apa Lee Gun Oppa benar-benar ga ingat padanya? Dia temannya Se Ra. Namanya Soo Hyun. Begitu mendengar kalau ternyata Soo Hyun ini adalah teman Se Ra, Lee Gun dan Mi Young sama-sama tercengang. Mi Young bahkan harus memalingkan wajahnya agar Soo Hyun tak terlalu ingat padanya.
Soo Hyun yang heran langsung bertanya ada keperluan apa Lee Gun disini? Ini kan kelas hamil. Apa Lee Gun juga datang bersama wanita itu?
Lee Gun dan Mi Young semakin bingung mau menjawab apa. Tapi akhirnya Mi Young memberi alasan kalau perusahaan Lee Gun sedang mendanai proyek yang berhubungan dengan anak-anak. Lee Gun membenarkan hal itu dan berkata kalau tadi mereka baru selesai rapat.
Mi Young bahkan memanggil Lee Gun dengan sebutan presdir dan berperan seolah-olah dia adalah Sekretaris Lee Gun. Dia berkata kalau dia akan pergi duluan untuk merangkum semua hasil rapat tadi dan menyerahkannya besok pagi. Lee Gun terpana dengan panggilan Mi Young yang terasa janggal di hatinya.
Karena lift sudah tertutup akan sangat ga mungkin bagi Mi Young menunggu bersama Lee Gun dan Soo Hyun sampai lift terbuka lagi sehingga dia memutuskan menggunakan tangga saja. Atau mencari lift yang lain. Belum jauh melangkah, Soo Hyun memanggil Mi Young membuat langkah Mi Young terhenti. Soo Hyun juga mendekati Mi Young, dan dengan santainya berkata kalau bisa ga Mi Young membuangkan bekas minumannya ini? Mi Young yang awalnya mengira kedoknya ketahuan, akhirnya tersenyum menatap Soo Hyun dan menjawab tentu saja dia bisa.
Lee Gun yang melihat itu dari tempatnya berdiri ingin protes dan nampak ga suka dengan yang dilakukan Soo Hyun. Mi Young juga kenapa harus mau?
Lee Gun bahkan dengan isyarat tangan berkata apa Mi Young sudah gila mau melakukan itu? Kemudian Lee Gun bergumam pelan kalau seharusnya Soo Hyun membuang sampah itu sendiri, Soo Hyun kan punya kaki dan tangan.
Bersambung ke part 2
Celotehanku :
Waaahh, Lee Gun sudah mulai mengabaikan Se Ra nih. Pertanda baik dong. Hehehe
Kelas hamil rasanya menyenangkan yaa…suka lihat Lee Gun en Mi Young ada disana. Mereka couple yang mempesona deh. ^^