[Sebelumnya]
Kim Mi Young sedang duduk sendiri di halte bis, tiba-tiba ibunya menelpon. Mi Young pun menerima panggilan itu. Mendengar suara Mi Young yang lemah membuat ibu panik dan bertanya apa terjadi sesuatu pada Mi Young? Kenapa suara Mi Young terdengar lemah? Mi Young menjawab dia ga kenapa-napa dan suaranya juga ga lemah kok, telinga ibunya saja yang aneh. Ibu kemudian memberitahu Mi Young kalau besok dia ada acara di Seoul. Temannya menikah, jadi dia mau menggunakan kesempatan itu untuk bertemu Mi Young dan Lee Gun.
Mi Young menjawab kalau dia akan mengusahakannya.
Kim Mi Young datang ke rumah Ji Yun, dan disana ternyata Ji Yun sedang mabuk. Ji Yun kesal karena kontrak kerjanya ga diperpanjang dan sekarang dia menjadi pengangguran. Parahnya lagi, semua itu diberitahukan hanya melalui telepon. Jadi sekarang dia hanya ingin minum dan terus minum, toh bumi juga akan tetap berputar meski dia ga kerja.
Mi Young sedih melihat kondisi Ji Yun, dia meminta Ji Yun berhenti minum, tapi Ji Yun ga peduli. Ji Yun mengeluh kalau dia kesepian semenjak Mi Young ga ada. Mi Young bertambah sedih mendengarnya. Ji Yun juga berkata kalau Mi Young ga mungkin merasakan itu karena Mi Young sekarang hidup bahagia bersama Lee Gun. Mi Young hanya diam. Dia ga mungkin menceritakan semuanya pada Ji Yun.
Tiba-tiba Ji Yun menatap Mi Young dan berkata kalau Mi Young harus bahagia. Benar-benar harus bahagia. Lalu secara mengejutkan Ji Yun memeluk Mi Young erat. Mi Young sedikit kaget. Tapi kemudian Ji Yun kembali berkata
“Unni jika kau berbahagia, maka aku baik-baik saja. Aku ga apa-apa.”
Ji Yun terdengar sangat tulus mengatakannya dan Mi Young jadi terharu.
Kini, Ji Yun benar-benar mabuk dan tubuh besarnya terpaksa dipapah Mi Young ke kamar lalu merebahkan Ji Yun di kasur. Ji Yun masih terus mengoceh. Kali ini dengan santainya dia berkata kalau Mi Young bodoh. Mi Young ga marah karena dia tahu Ji Yun berkata seperti itu karena mabuk jadi Mi Young hanya membenarkan saja yang Ji Yun katakan sambil melepas kaus kaki Ji Yun.
Kemudian Mi Young beralih ke meja rias dikamar itu. Dia melihat kotak penyimpanannya dan membuka kotak tersebut. Disana dia melihat chip yang pernah Lee Gun berikan padanya ketika di Macau. Chip yang membuat dia menjadi dewi keberuntungan. Itu yang Lee Gun katakan padanya dan masih terekam jelas di memorinya saat ini.
Mi Young mengambil dan menatap chip itu sambil mengingat kenangannya bersama Lee Gun. Setelah dia menatap lama pada chips itu Mi Young lalu bergumam sendiri
“Apa yang kuharapkan pada chip ini?”
Lee Gun sudah smapai di rumah, dan terus menerus menghubungi ponsel MI Young, tapi tak ada jawaban. Dia sedikit cemas karena mengira Mi Young belum pulang. Ketika memasuki kamarnya, Lee Gun pun melihat kalau ternyata Mi Young sudah terlelap dan ga mendengar ponsel yang bergetar karena panggilannya.
Dengan langkah sangat pelan Lee Gun mendekati MI Young dan melihat kalau Mi Young benar-benar terlelap. Dia kemudian melihat baju pertama bayi mereka yang dia jahit di kelas hamil tadi. Lee Gun menyentuh lembut baju itu dan tersenyum. Ini baju anaknya, dan dialah yang menjahit baju ini.
Setelah puas menatap baju untuk bayinya, Lee Gun kembali melihat Mi Young. Tiba-tiba saja Mi Young bergerak dalam tidurnya dan hampir terjatuh jika tidak Lee Gun yang menahan tubuh Mi Young. Mi Young sama sekali tak terganggu, matanya tetap terpejam. Tanda bahwa tidurnya sangat lelap malam ini.
Lee Gun akhirnya memutuskan memindahkan Mi Young ke ranjangnya. Setelah merebahkan Mi Young, menyelimuti dan melepas kacamata Mi Young, Lee Gun kemudian menatap MI Young lama. Dia lalu membelai lembut rambut Mi Young. Tiba-tiba Lee Gun menatap plester yang tertempel di lengan Mi Young. Plester milik Oppa tetangga yang sangat membuatnya kesal. Melihat plester itu Lee Gun pun mendapatkan ide.
Lee Gun mengambil plester miliknya, dan dengan hati-hati melepas plester di lengan Mi Young. Plester ini harus diganti. Diganti dengan plester miliknya. Lee Gun berusaha sepelan mungkin agar tak membangunkan Mi Young. Setelah plester itu berhasil lepas dari lengan Mi Young, Lee Gun langsung membuatnya jadi sangat kecil dan meremas-remas dengan jarinya. Kemudian Lee Gun melempar plester menyebalkan itu ke tempat yang jauh. Lee Gun seolah menganggap itu Daniel, dan sangat puas bisa membuat Daniel jadi kecil dan terbuang jauh. (LOL)
Lee Gun lalu menempelkan plester miliknya dan tersenyum senang karena plester miliknya sudah tertempel manis di lengan Mi Young.
Keesokan paginya, Lee Gun sudah lebih dulu bangun, sementara Mi Young masih terlelap. Lee Gun juga sudah rapi dengan jasnya dan siap untuk berangkat kerja. Tapi kemudian dia menatap Mi Young yang masih terlelap. Lagi-lagi Lee Gun tersenyum senang melihat plesternyalah yang ada di lengan Mi Young.
Entah dirasuki apa, Lee Gun mengambil ponsel dan memotret dirinya bersama Mi Young yang masih terpejam. Dia tampak senang melakukannya.
Lee Gun keluar kamar, dan melihat ibu Lee Yong sedang bersama Ahjumma. Ibu Lee Yong menyindir Mi Young yang masih tidur padahal hari sudah siang. Dia sengaja mengatakan itu karena dia tahu Lee Gun mendengarnya.
“Menantu di jamanku mana bisa melakukan hal seperti itu” sindir Ibu Lee Yong
Lee Gun kesal dan langsung mendekati Ibu Lee Yong, dia juga meminta Ahjumma untuk meninggalkannya berdua saja dengan ibu Lee Yong. Ahjumma pun langsung beranjak pergi dengan patuh.
Setelah hanya berdua, dengan tajam Lee Gun berkata jika Ibu Lee Yong berani ngomong saja langsung di depan istrinya. Ibu Lee Yong tak takut dan hanya bertanya memangnya yang dia katakan salah? Dia kemudian berdiri dan menatap Lee Gun. Dia bertanya apa Ibu Lee Gun mengatakan sesuatu yang buruk tentangnya?
Lee Gun menatap tajam Ibu Lee Yong, dan Ibu Lee Yong malah dengan santai berkata kalau Lee Gun ga mungkin ingat, kan Ibu Lee Gun meninggal saat Lee Gun masih SD. Lee Gun semakin marah. Tapi kemudian dia tersenyum, dan berkata
“Tentu saja aku tidak ingat. Aku selalu hanya melihat punggungnya, karena dia tidak ingin aku melihatnya sedang menangis.”
Setelah itu Lee Gun berlalu pergi.
Saat Lee Gun pergi berpapasan dengan Lee Yong yang juga sudah siap bekerja. Lee Yong beramah tamah dengan menyapa Lee Gun, tapi Lee Gun cuek saja. Setelah Lee Gun berlalu, Lee Yong mengambil sandalnya dan seolah akan melemparkannya kearah Lee Gun. Dia kesal dengan sikap Lee Gun.
Kim Mi Young terbangun dan kaget karena dia tidur sangat lama. Bergegas dia ke kamar mandi dan menggosok giginya. Tapi kemudian dia menatap heran pada lengannya karena dia merasa plesternya baru. Mi Young tetap ga habis pikir kok bisa plesternya berbeda padahal seingatnya, dia ga pernah mengganti plester itu. Tapi Mi Young ga mau ambil pusing. Dia melanjutkan kembali aksi gosok giginya.
Sementara itu Lee Gun ada di ruangannya Dr Octopus. Mereka sedang melihat hasil check up rutin yang Lee Gun lakukan. Dr Octopus memarahi Lee Gun yang selalu saja mengabaikan kata-katanya kalau Lee Gun tetap harus periksa meski sedang sibuk. Lee Gun meminta Dr Octopus ga ngomel-ngomel terus karena yang penting kan dia sudah disini.
Lee Gun berubah panik dna bertanya apa hasil tesnya ada masalah? Apa dia sakit? Lee Gun bahkan melihat ke layar computer Dr Octopus dan bertanya apa karena ada hitam-hitam di hasil tesnya itu? Dr Octopus tersenyum dan dengan santai menjawab kalau ga ada masalah kok. Lee Gun sehat.
Lee Gun berteriak kesal dan bilang kalau Dr Octopus menakutinya saja. Dr Octopus hanya tersenyum geli, dan berkata kalau Lee Gun harus memperbaiki tabiat Lee Gun yang suka marah itu. Itu bisa bahaya kalau Lee Gun terus seperti itu. Lee Gun juga harus waspada karena bisa saja penyakit genetika ayah Lee Gun menurun ke Lee Gun. Itu bisa fatal. Lee Gun kesal dan berkata kalau dia bisa mati hanya dengan mendengar omelan Dr Octopus setiap hari.
Kim Mi Young sudah sampai di tempat dia harus bertemu ibunya. Tempat dimana teman ibunya punya acara. Mi Young ga berani masuk karena dia ga bersama Lee Gun. Dia takut ibunya kecewa. Tiba-tiba ada teman ibunya yang keluar dan langsung menyapa Mi Young. Dia bahkan menarik Mi Young untuk segera ikut ke dalam bersamanya. Mi Young berusaha menolak, tapi tak bisa dan akhirnya dia menyerah. Dia pasrah aja diajak masuk oleh teman ibunya itu.
Di dalam tempat itu, suasana tampak ramai karena semua sedang asik berjoget. Semua tampak berbahagia. Mi Young belum sadar kalau Lee Gun sudah ada di tengah-tengah para Ahjumma yang asik berjoget sementara Lee Gun bernyanyi. Ketika sudah melihat dengan jelas wajah Lee Gun, Mi Young tampak tak percaya. Dia kaget mendapati suaminya tengah menikmati acara ini, dan benar-benar tak canggung berada di lingkaran para ibu-ibu. Tapi akhirnya Mi Young tersenyum senang. Dia senang Lee Gun datang di acara ini, dan tampak menikmati acara ini bersama ibunya.
Setelah lagu usai, salah satu tamu berkata kalau Mi Young sudah datang. Mi Young akhirnya mendekat, dan semua malah menyuruh dia dan Lee Gun bernyanyi. Mi Young menolak, tapi semua tetap memaksanya dengan alasan pengantin baru harus bernyanyi. Lee Gun hanya tertawa dan meminta lagu nomer 1063. Semua pun senang. Karena lagu yang dipilih Lee Gun ada usur Rap nya maka Lee Gun pun bergaya ala rapper. Mi Young tampak menikmati suasana ini. Dia senang menemani Lee Gun bernyanyi. Dan aku suka banget sama gaya Lee Gun bernyanyi. Hahaha
Acara itupun usai, semua Ahjumma sudah siap naik ke bis yang akan mengantarkan mereka pulang. Lee Gun masih menemani semuanya sampai naik bis, dan berkali-kali dia harus menerima pujian akan ketampanannya. Lee Gun menanggapinya dengan tertawa. Tawa yang khas yang selalu didendangkannya. Setelah semua teman ibu Mi Young naik ibu, ibu Mi Young memuji menantunya yang mau berusaha keras menghibur teman-temannya. Pasti melelahkan karena teman-temannya dari desa.
Lee Gun membantah hal itu dan bilang kalau tadi semua sangat menyenangkan. Ibu Mi Young juga meminta maaf karena awalnya dia curiga Lee Gun ga memperlakukan Mi Young dengan baik, tapi ternyata dia salah. Lee Gun sedikit merasa ga enak, tapi kemudian menjawab kalau seperti itulah hati seorang ibu. Jadi wajar saja.
Ibu Mi Young tersenyum, dia kemudian menggenggam tangan Lee Gun dan meminta Lee Gun memanggilnya ibu mulai sekarang. Lee Gun tersentuh mendengarnya.
“Mulai sekarang aku ibumu.” Ucap Ibu Mi Young tulus.
Lee Gun pu mencoba menyebut mertuanya dengan panggilan ibu, dan Ibu Mi Young senang medengar Lee gun memanggilnya ibu. Dia kemudian meminta Mi Young memasakkan makanan yang lezat untuk Lee Gun karena Lee Gun tampak sedikit kurus.
Sesaat sebelum pergi, Ibu juga memeluk Lee Gun dan berkata kalau putranya harus tetap sehat. Lee Gun sedikit canggung dengan pelukan itu, tapi dia menyukainya. Dia suka pelukan seorang ibu.
Berkali-kali dia mengucap kata ibu pada ibu Mi Young dan tampak sangat senang. Dia suka memiliki ibu. Karena selama ini tak ada yang memperlakukannya sehangat seorang ibu seperti ibu Mi Young yang bahkan memintanya untuk memanggil ibu. Ibu Mi Young juga menyebut
“Putraku” padanya. Dia suka semua itu.
Dia menatap Mi Young sambil tersenyum, dan melambai pada semua yang ada di dalam bis.
Setelah bis melaju pergi, tinggallah Mi Young dan Lee Gun. Mi Young berterima kasih karena Lee Gun sudah datang. Dia bahkan ga membayangkan Lee Gun mau melakukan semua hal tadi. Lee Gun hanya menjawab kalau menantu juga sama dengan anak, jadi mana mungkin dia menolak permintaan ibu mertuanya. Lee Gun juga memuji suara Mi Young yang bagus. Mi Young pantas jadi penyanyi.
Mi Young tersenyum dan gantian memuji Lee Gun. Menurutnya rap Lee Gun sangat bagus dan Lee Gun seperti Eminem. Keren. Mi Young memberi dua jempol pada Lee Gun.
Malam ini, dengan perlahan dan suara teramat pelan Lee Gun menghubungi Sek Tak dan bertanya apa Sek Tak sudah mencari tahu apa yang dia minta? Sek Tak menjawab kalau dia sudah mendapatkannya tapi dia mau Lee Gun ga terkejut. Sek Tak kemudian berkata kalau di Pulau Yeowol akan dibangun TPA limbah industri. Lee Gun syok, ga percaya jika DuDu industries akan membangun TPA limbah di Pulau Yeowol.
Pengacara Yong menambahkan kalau DuDu Industries mengumpulkan sampah dan membuangnya ke laut.
Tiba-tiba Mi Young datang dan mengagetkan Lee Gun. Ponsel Lee Gun bahkan sampai jatuh ke lantai.
Mi Young berniat mengambil ponsel Lee Gun yang terjatuh, tapi Lee Gun bergegas memeluk tubuh Mi Young. Saat itu backsound yang terdengar adalah OST nya titanic (gimana ga kocak coba?^^)
Mi Young terkejut dan bertanya kenapa Lee Gun seperti ini? Lee Gun belum sadar kalau dia memeluk Mi Young, sehingga dia malah bingung ditanya seperti itu oleh Mi Young. Ketika sadar, Lee Gun bergegas melepaskan Mi Young dari pelukannya.
Lee Gun melihat ponselnya dan langsung menutupi ponsel itu dengan kakinya. Sek Tak masih terus memanggil-manggil Lee Gun karena panggilan ini belum terputus. Lee Gun bertanya kenapa Mi Young ga segera tidur, ini kan sudah malam?
Mi Young menjawab polos kalau ini kan tempatnya jadi dia datang kesini dan berniat untuk tidur, tapi jika Lee Gun masih mau disini, dia ga apa-apa kok idur nanti aja.
Lee Gun akhirnya sadar kalau ini memang wilayah Mi Young, diapun berkata kalau dia akan segera pergi, tenang saja. Tapi tiba-tiba Lee Gun bertanya kenapa Mi Young memeluknya dari belakang tadi? Mi Young heran dan bingung. Tapi keheranan itu dimanfaatkan Lee Gun untuk menggeser ponsel di kakinya agar semakin menjauh. Diapun bergerak seperti kepiting, dengan berjalan ke samping sambil terus menunjuk kearah Mi Young dan bilang kalau Mi Young sudah memeluknya tadi.
Setelah Lee Gun ada di kamarnya, Mi Young berkata kalau tadi yang memeluk bukan dia melainkan Lee Gun. Mi Young tersipu malu setelah mengatakan hal itu. Sementara Lee Gun yang bersembunyi di balik pintu mengutuki dirinya sendiri yang pasti tadi sudah gila karena memeluk Mi Young.
Nam Se Ra berkemas dan berniat segera terbang ke korea. Se Ra mempercepat kepulangannya dari jadwal semula. Dia juga sudah menyiapkan hadiah untuk Lee Gun. Sepasang kancing manset yang bagus dan dia yakin Lee Gun pasti suka. Se Ra bahkan tersenyum malu membayangkan betapa kerennya Lee Gun memakai kancing manset pemberiannya ini.
Lee Yong datang tergesa-gesa ke sebuah restoran karena sudah janjian dengan ibunya. Disana Lee Yong langsung mengeluarkan ponsel dan menunjukkan sesuatu yang akan membuat ibunya tercengang. Benar saja, sesuatu yang dimaksudkan Lee Yong adalah foto kontrak penjualan pabrik Sabun pulai Yeowol ke DuDu Industries.
Lee Yong dengan sangat yakin berkata kalau Mi Young tahu hal ini maka perang akan terjadi. Diapun membisikkan apa yang akan dibangun di pulau itu dan ibu Lee Yong terkejut mendengarnya.
Ini benar-benar berita besar. Lee gun dan Mi Young akan berakhir jika kontrak ini terungkap.
Kim Mi Young mendapatkan surat undangan yang ternyata dari Daniel. Daniel menulis pesan di post-it yang ditempelkan di belakang undangan. Pesan di Post-itu berbunyi kalau Daniel mau Mi Young datang ke tempat yang dia maksud jam 1 siang. Ada yang ingin dia katakan di tempat itu pada Mi Young.
Di lain tempat, Lee Gun ditemani Sek Tak, dan Pengacara Yong datang ke DuDu Industries untuk membuat perhitungan. Mereka datang dengan tampang yang seolah sangar tapi malah terlihat lucu untukku. (Abaikan ini.)
Di depan Lee Gun, Presdir DuDu Industries tak tampak takut dengan sikap Lee Gun yang terlihat sangar. Presdir DuDu Industries ditemani anak buahnya yang juga tampak sangar. Salah satu anak buah Presdir DuDu Industries memasukkan tangan ke dalam saku jasnya, seolah sedang memperingatkan pihak Lee Gun kalau dia bawa senjata.
Sek Tak juga melakukan hal yang sama, tapi dia langsung ditampar Lee Gun keras. Sek Tak mengernyit kesakitan tapi dia menyembunyikan dan mendengar saja saat Lee Gun marah. Setelah itu Lee Gun kembali duduk dengan gagah dan mengambil dokumen yang sudah dipegang Pengacara Yong. Sambil memegang dokumen itu Lee Gun berkata kalau kontrak pembelian Pabrik Sabun di Pulau Yeowol dia batalkan.
Presdir DuDu Industries marah besar. Dia bertanya memangnya Lee Gun kira dia adalah badut? Lee Gun mendnegar itu dan menjawabnya dengan tertawa keras. Tawaya diikuti dengan irama persis oleh Sek Tak dan juga Pengacara Yong. Mereka bertiga tertawa terbahak-bahak karena menganggap ini sangat lucu.
Lee Gun kemudian berkata kalau dia akan memberikan kompensasi yang tak bisa Presdir DuDu industries bayangkan, jadi tenang saja. Presdir DuDu Industries menanyakan kenapa Lee Gun tiba-tiba seperti ini? Lee Gun mencondongkan tubuhnya dengan tampan dan menjawab
“Pulau itu, bukan pulau yang payah dan tidak berharga sehingga bisa kau gunakan untuk membangun TPA Limbah Industri disana”
Lee Gun teringat kembali penjelasan Mi Young tentang indahnya pulau Yeowol. Dia juga membayangkan Pulau Yeowol yang memang memiliki pemandangan sangat indah. Udara yang sangat segar.
Tiba-tiba Presdir DuDu industries berkata kalau jumlah kompensasi sesuai maka dia mau melepas Pabrik itu. Lee Gun tertawa dan bertepuk tangan. Dia kemudian berjalan mendekati meja Presdir DuDu Industries sambil terus tertawa terbahak-bahak. Dengan konyolnya Lee Gun meminta kedua pengikutnya melakukan hal yang sama.
Setelah mendekati Presdir DuDu Industries yang ternyata dipanggil Lee Gun Presdir Cha. Lee Gun lalu berkata
“Jika aku sudah mengatakan aku tidak akan menjualnya, maka tidak akan pernah aku jual. Lagipula, pulau itu adalah kampung halaman istriku. Sebelum aku mati, keputusanku tidak akan berubah.”
Lee Gun bersiap ke pamerannya Daniel Pitt. Dia mendengar kabar kalau Daniel akan datang dan dia harus mengajak Daniel bekerjasama dengan perusahaannya. Dalam perjalanan Lee Gun melihat jari manisnya yang kosong tanpa cincin pernikahan. Entah mengapa Lee Gun mengeluarkan cincin nikahnya dan menatap cincin itu lama.
Setelah memikirkan lama, Lee Gun langsung memutuskan memakain cincin itu di jari manisnya. Diapun tersenyum senang. Seolah dia memakai cincin ini bukan merupakan beban baginya.
Kim Mi Young sudah sampai di pameran yang sejatinya adalah pamerannya Daniel, tapi dia ga tahu. Lee Gun juga sudah sampai dan masih menatap dengan penuh senyum cincin nikah yang sudah dia kenakan di jari manisnya.
Daniel sudah melihat kedatangan Mi Young. Dengan kacamata hitamnya dia membuntuti Mi Young yang tengah asik melihat-lihat karya yang dipajang di pameran ini.
Tiba-tiba Mi Young berhenti karena ada SMS masuk di ponselnya. Diapun melihat SMS siapa dan apa isinya. Tiba-tiba raut wajah Mi Young berubah setelah membaca SMS itu. Bahkan brosur pameran yang dia apit dibawah ketiaknya terjatuh saking kagetnya dia membaca SMS tersebut.
Daniel masih ada di belakang Mi Young, dia sudah melepas kacamatanya dan melihat brosur itu seketika jatuh membuat Daniel yakin sesuatu yang buruk sedang terjadi. Ternyata pesan yang diterima Mi Young berisi gambar kontrak penjualan Pabrik Sabun Yeowol pada DuDu Industries. Itulah yang membuat Mi Young syok.
Daniel mendekat dan akhirnya menyapa Mi Young. Mi Young berbalik dan tampak sedang menahan tangisnya. Daniel bertanya apa terjadi sesuatu?
“Romo..aku harus bagaimana? Kukira…dia orang yang sangat baik. Dia boleh saja mengabaikanku dan bayiku. Tapi dia tidak boleh mengabaikan penduduk di kampung halamanku. Kini,aku tidak tahu lagi siapa dia. Aku harus bagaimana Romo.”
Mi Young menunduk dan meneteskan air matanya. Daniel bingung harus berbuat apa. Tapi kemudian dia melihat Lee Gun yang juga ada di pameran ini. Lee Gun tengah berjalan dan mungkin saja akan kearahnya. Seketika itu Daniel dapat ide.
Lee Gun yang tengah melangkah mantap, tiba-tiba terhenti karena dia melihat Mi Young. Mi Young tak menyadari kehadiran Lee Gun karena dia berdiri membelakangi Lee Gun. Lee Gun memutuskan segera mendekat.
Mi Young yang sudah menangis berkata kalau dia lebih baik pergi dulu. Taoi tiba-tiba Daniel memegang lengan Mi Young membuat Mi Young berhenti dan menatap Daniel dengan tatapan heran. Dia kemudian bertanya pelan apa perlu mereka pastikan orang macam apa Lee Gun itu? Mi Young ga mengerti apa maksud Daniel. Tapi Daniel memilih ga menjelaskan dan langsung memeluk Mi Young. Lee Gun tertegun di tempatnya berdiri melihat istrinya di peluk si Oppa Tetannga.
Daniel dan Lee Gun saling menatap tajam.
Celotehanku :
Aku harus membuatnya dua part karena sebentar lagi aku bakalan mudik. Kemarin sempet gagal, tapi akhirnya jadi mudik. Kalau aku jadi mudik. Kemungkinan besar Ep 7&8 baru bisa aku tulis setelah hari Rabu. Itupun aku ga bisa janji.
Episode ini bener-bener kocak. Suka lihat mereka karaoke bersama dan gaya Lee Gun ampuun keren banget.
Lee Gun sudah mulai cemburu, dan merasa kalau Mi Young memang miliknya.
Tapi sepertinya Lee Gun belum mengakui itu. Dia masih merasa kalau keterikatannya dengan Mi Young hanya sebatasa bayi mereka.