[Sebelumnya]
Kelas senam hamil yang diikuti Lee Gun dan Mi Young sudah selesai. Semua pasangan sudah keluar ruangan sambil bergandengan tangan mesra. Lee Gun keluar sendiri sambil membawa tas Mi Young. Dia kemudian melihat Mi Young yang tengah duduk sendiri di lobi gedung ini. Lee Gun lalu mendekati Mi Young. Lee Gun kemudian bertanya kenapa Mi Young tadi ga masuk lagi?
Mi Young yang tadi memang memilih keluar dengan alasan perutnya sakit lalu tak kembali ke dalam karena dia merasa malu dan ga ingin mengganggu. Lee Gun menjawab kenapa Mi Young malah memikirkan pendapat orang lain, padahal kelas senam tadi dibayar menggunakan uangnya. Lee Gun lalu mengembalikan tas Mi Young. Mi Young mengucapkan terima kasih.
Lee Gun berkata pada Mi Young kalau selanjutnya mereka ga perlu datang lagi. Dia akan berpura-pura pada nenek kalau mereka selalu datang. Lagipula pingsannya nenek tadi hanya pura-pura belaka. Dia tahu itu. Lee Gun bahkan berkata kalau bertemu Mi Young di rumah saja menurutnya sudah sangat membuatnya menderita, apalagi harus datang ke tempat seperti ini.
Mi Young berpendapat lain. Baginya kegiatan hari ini menyenangkan.
“Ayah dan anak melakukan hal bersama untuk pertama kalinya, jadi tadi sangat menyenangkan.”
Lee Gun sempat terpana dengan penjelasan Mi Young walau itu hanya sepersekian detik saja. Kemudian Mi Young melanjutkan kalimatnya kembali
“Bayi di kandunganku pasti bahagia sekali karena bisa datang bersama ayahnya. Terima kasih banyak Gun.”
Kalimat Mi Young terdengar tulus. Lee Gun pun bertanya bagaimana Mi Young bisa tahu hal semacam itu? Mi Young menjawab kalau sepertinya itu naluri ibu yang kini dimilikinya.
Tiba-tiba Mi Young memegang perutnya membuat Lee Gun panik. Dia bertanya apa perut Mi Young terasa sakit? Mi Young menjawab tidak. Tapi mendengar Mi Young menyebut kata perut dan tak menjelaskan apa-apa, membuat Lee Gun menyuruh Mi Young duduk lalu bertanya cemas kenapa dengan perut Mi Young?
Kemudian dengan wajah polos Mi Young berkata kalau dia lapar. Lee Gun kesal. Dia sudah cemas eh ternyata Mi Young cuma merasa lapar. Lee Gun pun memberikan kartu kreditnya pada Mi Young dan menyuruh Mi Young untuk segera cari makan, dia ga bisa menemani karena dia ada rapat.
Mi Young menolak kartu kredit Lee Gun dan berkata kalau dia masih punya uang. Lee Gun memaksa dan Mi Young bersikukuh menolak. Mi Young pun langsung pergi meninggalkan Lee Gun dan terus berkata kalau dia punya uang kok.
Kim Mi Young memenuhi hasrat perutnya untuk makan. Bayi di dalam perutnya juga membuat dia makan sangat banyak. Tapi dia menikmati itu. Bahkan saking nikmatnya menyantap makanan sore itu, Mi Young langsung menyeruput kuah makanannya dari mangkuk dan tidak menggunakan sendok. Dia tak canggung atau malu melakukannya walaupun dia adalah wanita.
Karena Mi Young memilih duduk dekat jendela, dan tak sengaja Daniel melihat Mi Young. Daniel langsung mendekati jendela tempat dimana Mi Young duduk, lalu mengetuk jendela itu untuk menyapa Mi Young.
Mi Young kaget melihat wajah Daniel, dia pun meminta Daniel masuk untuk menemaninya makan. Tapi Daniel menolak sambil menunjukkan barang yang dibawanya. Ternyata Daniel tengah membawa dua kaleng cat dan bertanya pada Mi Young, apa Mi Young bisa membantunya?
Mi Young menatap dua kaleng cat itu dan tersenyum tanda dia setuju untuk membantu Daniel.
Kini, Mi Young tengah membantu Daniel. Mereka tengah memasang papan nama untuk Kafe Daniel dan Mi Young memberi arahan tentang posisi yang pas. Daniel mengikuti arahan Mi Young.
Setelah mengatur letak papan nama, kini Mi Young dan Daniel mengatur letak kursi dan meja untuk Kafe itu. Setelah selesai, kini mereka bersama-sama mengecat dan memberi warna cerah untuk kafe Daniel. Mi Young tampak menikmati aktifitasnya ini.
Setelah dekorasi bagian luar selesai, kini mereka berpindah ke bagian dalam. Mi Young tampak tengah menata gelas-gelas, dan Daniel menatap Mi Young penuh minat. Saat Mi Young akan menaruh gelas di rak bagian atas, Mi Young tentu kesusahan karena tubuhnya ga cukup tinggi untuk itu. Daniel kemudian mendekat dan membantu Mi Young. Mi Young agak sedikit kaget, tapi kemudian dia tersenyum. Mereka sama-sama tersenyum.
Kegiatan lain yang mengasikkan bagi menggambar. Mi Young dipebolehkan menggambar satu cangkir disana, dengan gambar bebas asal Mi Young suka. Mi Young tentu menyukainya. Dia menggambar seorang bayi yang lucu di cangkir itu. Daniel tiba-tiba datang dengan kamera besar dan mengabadikan momen itu. Dia senang melihat senyum Mi Young.
Mi Young akhirnya sadar kalau Daniel tengah memotretnya. Dia menatap kamera dengan wajah bingung, tapi Daniel malah mengambil kesempatan itu untuk tetap memotret Mi Young. Kemudian Daniel beralasan kalau foto itu akan dijadikan kenang-kenangan karena baginya Mi Young adalah pengujung pertama Kafe ini. Mi Young percaya saja, dan mulai sibuk kembali menggambar. Sementara Daniel sebanyak-banyaknya mengambil potret wajah Mi Young.
Kali ini dia tersenyum sangat manis saat kamera Daniel membidik kearahnya. Walau dia malu, tapi semua kegiatan disini sangat menyenangkan.
Saat asik memotret Mi Young, Daniel tak sengaja melihat luka gores di lengan Mi Young. Daniel segera bertanya kenapa lengan Mi Young bisa terluka? Mi Young menjawab polos kalau dia juga ga tahu kenapa bisa terluka gores seperti ini. Daniel yang sedikit cems mengambil kotak obatnya dan lalu mengobati luka Mi Young. Mensterilkan luka itu lalu menempelkan plester lucu di lengan Mi Young.
Mi Young merasa tak enak dan malah meminta maaf karena membuat Daniel khawatir untuk hal remeh seperti ini. Daniel memarahi Mi Young yang terus menerus bilang Maaf.Jika Mi Young terus seperti itu maka akan jadi kebiasaan. Daniel juga meminta Mi Young mengganti kalimat maaf dengan ucapan terima kasih.
Lee Gun sedang rapat. Dia mendengarkan presentasi stafnya tentang keunggulan produk baru mereka. Ternyata produk kali ini adalah krim Siput Jang In. Lalu di layar tampak gambar siput yang jelas saja membuat Lee Gun jadi teringat pada Mi Young si Siput.
Entah mengapa gambar siput di layar itu jadi berubah di mata Lee Gun, menjadi siput pink yang selama ini dia definisikan mirip Mi Young. Siput pink itu berhgerak perlahan sesuai dengan cara siput bergerak. Lee Gun terus mengamati gambar siput itu tanpa mempedulikan penjelasan stafnya.
Tiba-tiba Lee Gun bergumam sendiri. Dia berkata lirih apa siputnya sudah makan? Sek Tak yang berdiri tepat di samping Lee Gun tentu mendengar kalimat Lee Gun walau samar. Yang jelas Sek Tak mendengar Lee Gun mengucap kata makan dan siput. Mendengar itu, Sek Tak bergegas berkata pada staf apa makanan siput? Staf yang sedang memberi presentasi jelas saja bingung dengan pertanyaan aneh itu.
Semua staf tak berani protes dan bergerak cepat untuk mencari tahu apa makanan siput. Presdir yang menyuruh itu artinya penting. Para staf pun membuka kembali kertas catatan mereka untuk mencari apa ada di catatan ini tertulis mengenai makanan siput. (LOL)
Mengetahui stafnya malah ikutan sibuk tentang siput, membuat Lee Gun marah-marah sendiri. Sekarang ga penting siput makan apa ga. Biarin aja. Kenapa semua jadi ngomongin siput sih?
(Nah..kan kamu duluan yang mulai mas…hahaha)
Daniel yang kini sudah bersantai bersama Mi Young memuji gambar yang Mi Young buat tadi. Diapun bertanya gambar siapa ini? Mi Young menjawab itu gambar anaknya. Dia harap anaknya nanti secantik gambar ini. Daniel menyarankan agar Mi Young menggambar orang tua anak itu. Tiba-tiba Mi Young jadi sedih dnegan perkataan Daniel itu. Kemudian Mi Young berkata kalau dia dan suaminya ga akan bersama, jadi ngapain menggambar itu diantara si bayi. Daniel sudah tak terkejut, mengingat dia pernah menemukan dokumen yang berisi surat cerai.
Mi Young sadar dia sudah kebanyakan bicara sehingga dia meminta maaf pada Daniel. Daniel memarahi Mi Young yang masih saja menggunakan kata maaf. Sedikit-sedikit maaf. Daniel akhirnya berterus terang kalau dia sudah tanpa snegaja membaca dokumen aneh yang berisi surat gugatan cerai itu.
Mi Young menjelaskan kalau suaminya bukanlah orang yang jahat. Tapi dia tahu kenapa suaminya melakukan hal itu. Dia tahu kenapa suaminya mengajak bercerai, padahal mereka baru saja menikah. Daniel ga percaya. Mana ada alasan aneh yang membuat pasangan yang baru menikah langsung bercerai.
Melihat Daniel kesal karena berfikiran Lee Gun buruk membuat Mi Young meminta Daniel jangan marah-marah. Awalnya dia memang terkejut, tapi sekarang dia memahami alasan kenapa suaminya melakukan hal seperti itu.
“Dia mencintai wanita lain. Tapi karena aku semua jadi berantakan. Aku ingin membesarkan bayi ini. Tapi aku kurang yakin karena aku mungkin akan menjadi ibu yang kurang baik bagi bayiku.”
Daniel memberitahu Mi Young kalau Mi Young ga boleh bingung. Mi Young pasti jadi ibu yang baik. Gambar Mi Young aja bagus, tentu nanti anak Mi Young juga bagus. Dia sangat pandai menilai gambar, dan dia juga pandai menilai seseorang. Menurutnya Mi Young orang yang sangat baik.
Mi Young pun tersenyum.
Kemudian Mi Young berkata pada Daniel yang masih dia kira Romo. Dia berkata kalau sekarang dia ga punya rahasia apapun pada Romo Daniel. Tapi dia ga malu atau canggung menceritakan semua, dia malah merasa nyaman karena menceritakan pada Romo.
“Apa mungkin karena kau seorang Romo yaaa?” ujar Mi Young lugu.
Daniel tersenyum. Tidak membantak ataupun mengiyakan. Dia hanya berkata kalau dia juga suka dekat dengan Mi Young. Mi Young seperti adik yang manis baginya.
Hari sudah malam ketika Mi Young pulang dan ditemani Daniel berjalan kaki. Mi Young berkata ga apa-apa kok dia pulang sendiri. Daniel menjawab kalau berbahaya jalan sendiri di malam hari karena nanti Mi Young bisa-bisa diculik. Mi Young tertawa dan menjawab kalau itu ga mungkin.
Setibanya di depan rumah mertuanya, Mi Young menjelskan pada Daniel kalau ini rumah nenek mertuanya. Daniel jelas saja merasa ga asing dengan rumah ini, dan terkjeut menyadari kalau Mi Young menantu Nenek Wang.
Lalu sorot sinar lampu mobil menyilaukan Daniel dan Mi Young. Mereka menoleh ke sumber cahaya dan mendapati Lee Gun yang keluar dari mobil itu. Lee Gun menatap penuh makna pada Daniel, begitu juga sebaliknya. Lee Gun pun mendekat dan menyimpan banyak tanya di hatinya, akan siapakah lelaki ini? Dia bahkan tak melepaskan pandangannya pada Daniel yang tengah bersama istrinya di jam malam seperti ini.
Akankah Lee Gun cemburu?
Celotehanku :
Drama ini asli ga bisa berhenti bikin aku ketawa. Itu lo stafnya Lee Gun, kok ya dengan konyolnya mau nyari makanan siput apa di lembar-lembar dokumen mereka. Hahaha.
Lee Gun cemburu. Itu pasti. Di episode 6 tampak jelas walau agak samar. Tapi sepertinya Lee Gun mulai terusik karena miliknya diganggu pria lain.