[Sebelumnya]
Mi Young dan Lee Gun sepertinya ga peduli dengan tergugahnya perasaan mereka akan janin tak bersalah ini. Mereka tetap akan melakukan aborsi. Dokter menjelaskan kalau di pasal 14 menurut UU kesehatan ibu dan anak, aborsi diijinkan selama ibu dan ayah si bayi menyetujui dan karena kehamilan ini tak disengaja akibat hubungan yang terjadi di bawah pengaruh alcohol.
Mi Young langsung membenarkan, dan Lee Gun hanya bisa menatap Mi Young. Dia akhirnya ikut membenarkan apa yang dikatakan dokter. Dokter meminta Mi Young tanda tangan sebelum operasi dilakukan. Mi Young pun bergegas menandatanginya, dan Lee Gun lagi-lagi hanya bisa menatap Mi Young. Dia heran, kenapa Mi Young tampak santai dan tak merasa bersalah melakukan aborsi ini.
Kim Mi Young sudah masuk ke ruang operasi, dan Lee Gu menunggu di luar ditemani Sek Tak. Lee Gun tampak memandangi foto janin anaknya saat diperiksa tadi. Lee Gun teringat kalimat Mi Young kalau foto ini adalah foto janin anak yang dia dan Mi Young buat. Dia juga teringat kalimat Mi Young semalam kalau Mi Young ga mau anak mereka lahir tanpa berkat. Lee Gun terngiang kalimat itu.
Tiba-tiba Lee Gun menyerahkan foto itu pada Sek Tak membuat Sek Tak heran lalu bertanya kenapa Lee Gun berikan ini padanya? Lee Gun tak menjawab. Dia hanya berdiri dan seolah tahu kalau dia harus menghentikan Mi Young. Dia harus menghentikan aborsi yang akan dilakukan Kim Mi Young.
Lee Gun berlari agar segera sampai ke ruang operasi. Dia menuju lift tapi ternyata lift akan lama sampai di tempatnya, membuat Lee Gun memilih cara lain. Lee Gun pun memilih menggunakan tangga, dan terus mempercepat langkahnya.
Karena Lee Gun ingin cepat sampai dia tak bisa menunggu sebuah kursi roda yang lewat sehingga Lee Gun langsung melompati kursi roda yang tengah didorong tersebut. Tidak hanya itu saja kekonyolan Lee Gun saat akan menyusul Mi Young. Lee Gun bahkan menaiki ranjang RS yang tengah didorong seorang suster agar bisa segera lewat.
Tapi ternyata kepala Lee Gun jadi sakit, dan setelah dia berhasil mendarat di lantai, Lee Gun pun memegang kepalanya sambil mengaduh sebentar.
Apakah sampai disitu saja kekonyolan Lee Gun untuk segera sampai di ruang operasi Mi Young. Tidak. Saat ada lagi sebuah ranjang lewat dimana ada pasien terbaring diatasnya dan suster tengah mendorong ranjang itu, Lee Gun langsung membentangkan kain putih di lantai dan segera melewati bagian bawah ranjang itu. Dia melakukannya dengan gerakan cepat. Tapi ternyata kening Lee Gun harus terbentur bagian bawah ranjang dan membuatnya mengernyit kesakitan. Adegan itu dilakukan dengan gerak slow motion.
Saat Mi Young bersiap dioperasi, Lee Gun langsung masuk dan menyuruh Mi Young berhenti. Dokter dan tim medis kaget melihat kedatangan Lee Gun. Lee Gun bahkan langsung menggendong Mi Young agar segera bangun dan pergi dari ruang operasi ini. Setelah itu Lee Gun langsung mengajak Mi Young keluar.
Dokter tidak marah sama sekali. Dia malah tertawa dan senang dengan keputusan Lee Gun. Dokter berkata kalau Lee Gun pasti ga tega melakukan aborsi setelah mendnegar detak jantung bayi tadi.
Sesampainya di luar, tangan Lee Gun masih menggenggam erat tangan Mi Young. Mi Young berhenti dan melihat tangannya. Lee Gun saar dan akhirnya melepaskan tangan Mi Young dengan canggung.
Tiba-tiba ibu datang dan langsung memukul Mi Young. Lee Gun melindungi Mi Young dengan menghalangi Ibu Mi Young saat akan memukul Lee Gun. Lee Gun meminta ibu Mi Young tenang, dan bicarakan semua baik-baik. Ibu Mi Young yang sudah terlanjur emosi ga bisa menerima saran Lee Gun dan berkata apa bisa kejadian ini dibicarakan baik-baik?
Lee Gun ingin menjelaskan tapi saat dia baru mengucap kata
“Bayinya…” ibu Mi Young langsung memotong dan marah-marah. Ibu Mi Young bahkan menarik dasi Lee Gun sehingga Lee Gun merasa tercekik. Ibu Mi Young menyebut Lee Gun bukan laki-laki karena sudah melakukan aborsi.
Nenek Wang datang dan ikut marah-marah pada Lee Gun. Dia mendekati Lee Gun dan ikut memukul Lee Gun saking kesalnya. Nenek Wang bahkan menyebut Lee Gun pembunuh karena sudah tega membunuh janin tak berdosa yang merupakan darah daging Lee Gun.
Leher Nenek Wang sakit saking emosinya pada Lee Gun. Tubuhnya hampir limbung. Untung saja tubuh Nenek Wang ditahan oleh Sek Tak. Lee Gun kemudian berkata kalau dia mau semua mendengarkan apa yang dia katakan. Jangan langsung marah-marah saja.
“Nenek..Ibu Mi Young…Mi Young…bayinya..tidak apa-apa. Tidak apa-apa. Bayinya baik-baik saja. Dan juga Kim Mi Young maaf kejadiannya seperti ini. Tapi aku ada permintaan.”
Mi Young mendengarkan kelanjutan kalimat Lee Gun, tapi Lee Gun terbata-bata saat mengatakannya membuat ibu Mi Young jadi ga sabar menunggu. Ternyata yang ingin Lee Gun katakan adalah dia dan Mi Young akan mempertahankan bayi itu. Mi Young hanya menatap Lee Gun tak percaya. Benarkah mereka akan bersama-sama mempertahankan bayi ini?
Kini, mereka kembali ke pulau Yeowol. Disana Lee Gun berkata kalau dia ga akan menikahi Mi Young. Dia hanya ingin mempertahan bayi di rahim Mi Young saja. Tapi bukan berarti dia mau menikahi Mi Young. Lagipula dia ga bisa meikahi Mi Young. Ibu Mi Young tentu saja marah dan merasa tak terima. Lee Gun hanya mau bayi Mi Young tanpa menikahi Mi Young.
Apa Lee Gun menganggap Mi Young sebagai ibu pengganti saja?
Lee Gun menjelaskan kalau semua tak seperti itu. Dia ga menjadikan Mi Young sebagai ibu pengganti. Dia akan menjamin Mi Young bisa memulai kehidupan baru setelah melahirkan bayi itu. Nenek Wang ikut memarahi Lee Gun. Dia berkata dengan ramah pada Ibu Mi Young kalau dia sama sekali ga bermaksud menjadikan Mi Young ibu pengganti.
“Di mataku, kau adalah besan dan Mi Young adalah cucu menantuku, dan bayi di perut Mi Young adalah cicitku. Sudah kuputuskan, aku akan memastikan mereka menikah.”
Lee Gun terkejut dengan keputusan neneknya. Ibu Mi Young meminta Mi Young mengeluarkan pendapat Mi Young. Mi Young pun mengatakan kalau dia juga belum memikirkan pernikahan. Lee Gun lega mendengar pernyataan Mi Young.
“Hal ini terjadi karena kesalahan dan bukan karena cinta. Pernikahan itu harus didasari oleh rasa cinta.”
Lee Gun setuju dengan yang Mi Young katakan. Diapun menjelaskan kalau itulah yang dia maksud, persis seperti apa yang Mi Young katakan barusan.
Ibu Mi Young menjadi kesal dan menyuruh keluarga Lee Gun pergi. Diskusi selesai karena ternyata Lee Gun ga mau bertanggung jawab. Jadi dia akan mengurus puterinya sendiri.
Suami Mi Ja datang bersama segerombolan orang dan mendekati Mi Young. Dia meminta Mi Young mau saja menikahi Lee Gun. Jika Lee Gun dan Mi Young menikah, maka Lee Gun bisa memberi kelonggaran pada Pabrik Sabun di Pulau ini. Bahkan salah satu orang yang ikut suami Mi Ja dengan wajah sedih meminta pada Mi Young untuk menyelamatkan mereka.
Mereka akan kelaparan jika pabrik sabun ditutup.
Park Kyung Chul datang dan meminta semua berhenti, akhirnya terjadi perdebatan antara Kyung Chul dan para gerombolan. Ibu Mi Young pusing mendengar semua sehingga dia naik keatas meja dan meminta semua mendengarkannya.
“Apa yang kalian lakukan pada putriku. Dia memang seperti yang kalian lihat. Tidak cantik dan tidak seksi. Dia juga tidak pintar dan payah di sekolah.”
Mi Young malu dan meminta ibunya berhenti. Tapi ibu Mi Young tak peduli dan terus melanjutkan kalimatnya
“Mi Young ku juga selalu menjadi terakhir di pelajaran Matematika. Meski dia punya banyak kekurangan, dia tahu saat seseorang berusaha mencari kesempatan. Dia juga tidak bisa membuang perasaan seseorang. Dia selalu tak mau mendengarkanku yang berpesan agar jangan terlalu lemah. Dia juga tak pernah menolak permintaan seseorang, meskipun itu orang asing. Tapi, kenapa kalian seperti ini pada Mi Young ku yang sangat baik hati. Beraninya kalian menekan dia seperti ini. Memangnya siapa kalian Hah?”
Ibu Mi Young hampir menangis saat menyudahi kalimatnya itu.
Kim Mi Young mencoba baik-baik menjelaskan pada ibunya. Pernikahan itu kan janji abadi. Dia dan Lee Gun belum mengenal dengan cukup baik untuk membangun sebuah komitmen. Melahirkan bayi ini tentu berbeda dengan menikah.
Mi Ja yang memang ikut mendengar penjelasan Mi Young menyebut Mi Young bodoh. Apa Mi Young masih belum juga mengerti apa yang Mi Young katakan tadi? Saat Mi Young selesai melahirkan, Mi Young akan menyerahkan bayi MI Young pada keluarga Lee Gun. Kemudian Mi Young hanya akan menjadi masa lalu Lee Gun saja. Hilang seketika.
Lalu, jika Mi Young memutuskan membesarkan bayi itu sendiri, maka itu artinya Mi Young akan jadi ibu tunggal. Apa dengan semua itu Mi Young masih tetap ga ingin menikah?
Mi Young menjawab kalau menurutnya memaksa Lee Gun menikah adalah hal yang tidak baik. Ibu Mi Young lalu bertanya apa benar Lee Gun lah yang menarik Mi Young keluar dari ruang operasi? Mi Young membenarkan dengan mengangguk. Ibu Mi Young pun bergumam menyebut Lee Gun ternyata msih punya hati nurani.
Lee Gun datang dan mengajak Mi Young bicara sebentar di luar. Berdua saja. Mi Young setuju, diapun mengikuti Lee Gun keluar ruangan ini.
Setelah hanya berdua dengan menatap pemandangan indah di depan mereka Lee Gun bertanya apa benar Mi Young ga mau menikah dengannya? Mi Young menjawab kalau dia tahu Lee Gun adalah orang yang baik, dan nantinya bisa menjadi ayah yang baik juga bagi anak ini. Tapi, saat ini ada orang yang Lee Gun cintai.
“Aku tahu betapa kau mencintainya. Aku tidak ingin menikah jika nantinya membuat orang lain tak bahagia.”
Lee Gun menjawab apapun itu, kenyataan yang sekarang adalah anak di perut Mi Young adalah anak mereka bersama. Kenyataan itu sama sekali ga bisa dirubah.
“Aku sudah jadi pria yang tidak baik, tapi aku ingin jadi ayah yang baik untuk anakku. Tentu saja saat ini Se Ra masih jadi satu-satunya untukku. Aku tidak tahu berapa banyak waktu yang akan kuhabiskan agar hatiku berpindah padamu. Tapi aku berjanji, setidaknya untuk anak kita, aku akan menjadi ayah yang baik. Jika kau bisa menerima ini, kita akan menikah.”
Mi Young terharu mendengarnya. Dia kemudian menjawab kalau dia juga ingin menjadi ibu yang baik bagi anak mereka.
Pernikahan disiapkan hari itu juga. Semua ditata dengan sedemikian rupa agar nampak indah. Mi Ja memuuji suaminya yang tampan dan keren jika memakai jas. Suami Mi Ja juga dengan bangga menjawab kalau dia kan selalu tampil seperti selebriti.
Kakak tertua Mi Young ternyata bernama Mi Suk. Sek Tak memuji Mi Suk yang tampil sangat cantik hari ini. Mi Suk tersipu mendengar pujian itu. Lalu kita bisa melihat Park Kyung Chul yang juga sudah rapi dengan jasnya dan terlihat sibuk berlatih untuk mengucapkan kata sambutan nanti.
Ibu Mi Young dan nenek Wang datang menemui Mi Young yang ada di salah satu ruang kelas. Ternyata lokasi yang digunakan untuk pernikahan ini adalah sebuah sekolah. Kedua pengantin dipisah dan ditempatkan di dua ruang kelas berbeda. Sementara halaman sekolah dipakai untuk acara pernikahan dan pemberkatan pengantin. Ibu Mi Young minta maaf pada Nenek Wang karena ga bisa menyiapkan mas kawin. Nenek Wang dengan santai menjawab kalau mas kawin terbaik sudah ada di perut Mi Young, jadi untuk apa kasih Mas Kawin lagi. (LOL..ga boleh ditiru lo yaaaa…)
Mi Young hanya bisa tertawa mendengar apa yang dikatakan Nenek Wang. Dia jadi malu sendiri.
Keceriaan tak tampak di wajah Lee Gun sama sekali. Dia menatap cincin yang seharusnya dia berikan pada Se Ra untuk acara lamaran. Tapi sekarang cincin ini akan dikenakan Mi Young.
Nam Se Ra tampak sedang berlatih tapi tetap membawa ponselnya, dia sudah menunggu telepon dari Lee Gun dalam waktu yang tidak sebentar, tapi sampai sekarang Lee Gun belum menghubunginya.
Tapi tiba-tiba Gun menelponnya, dan Se Ra langsung menerima panggilan itu.
Se Ra langsung berpindah ke ruang rias agar tak diganggu. Dia ingin bicara dengan Gun walau hanya sebentar. Se Ra berkata kalau dia sudah lama sekali menunggu telepon dari Gun. Rasanya tersiksa terus menunggu.
“Aku tidak tahu ternyata menunggu sangat menyakitkan seperti ini.”
Lee Gun awalnya ingin memberitahu semua pada Se Ra, tapi dia hanya bisa berkata kalau dia sudah bersalah pada Se Ra. Se Ra yang hampir menangis berkata kalau Lee Gun pasti merasa bersalah karena sudah membuatnya menunggu lama kan? Tapi dia tahu itu hak Gun untuk marah padanya.
Se Ra lalu minta maaf karena sudah menggagalkan acara lamaran itu. Gun meminta Se Ra ga meminta maaf, karena itu malah membuatnya semakin merasa bersalah. Se Ra kemudian berkata kalau begitu mereka impas dan dia mau Gun melupakan semua kejadian yang kemarin.
“Tidak ada selain kau Gun. Percayalah.”
Se Ra lalu memberitahu Lee Gun kalau Gun menelponnya di saat yang tepat. Hari ini adalah hari pertamanya tampil sebagai ballerina. Lee Gun mencoba tersenyum mendengar itu, dia semakin yakin kalau memberitahu Se Ra apa yang terjadi saat ini bukanlah hal yang tepat. Berita ini bisa mengacaukan acara Se Ra.
Lee Gun pun memberikan semangat untuk Se Ra dan meminta Se Ra melakukan yang terbaik untuk pentas pertama ini.
Telepon terputus, dan Lee Gun tahu mungkin akan susah mencari waktu selain hari ini untuk memberitahu Se Ra kalau dia menikahi wanita lain.
Bersambung ke part 3
Celotehanku :
Adegan Slow Motionnya kocak..hahahaha
Ada yang tanya gimana aku bisa tahu yang versi Taiwan, padahal aku belum nonton? Itu karena aku baca di forum..dan ada yang certain versi Taiwannya itu. Sampai sekarang sih aku belum nonton. Hehehehe