[Sebelumnya]
Lee Gun berteriak meminta dikeluarkan dari tempat ini. Dia lebih baik dipukul daripada harus dikurung. Lee Gun berkata pada Mi Young kalau ibu Mi Young galak sekali, berbeda degan Mi Young. Mi Young tersenyum dan tiba-tiba berkata dengan girang kalau setidaknya ibu masih memberi mereka selimut. Lee Gun syok dan bertanya apa Mi Young benar-benar mau tidur di tempat seperti ini?
Mi Young menjawab kalau mereka ga punya pilihan lain. Ibunya tetap ga akan membukan pintu meski mereka merengek semalaman. Lee Gun tak putus asa, dia mencoba mencari jalan keluar di setiap pintu yang ada di ruang itu. Tapi ternyata semua pintu terkunci.
Tak habis akal, Lee Gun kemudian menuju jendela yang ada di bagian atas, dan Mi Young hanya melihat sambil berpesan agar Lee Gun hati-hati. Mi Young juga bertanya apa Lee Gun yakin bisa keluar dari jendela itu. Lee Gun pun mencoba, tapi karena tempat berpijaknya tak memadai, akhirnya Lee Gun terjatuh.
Lee Gun jatuh dan wajahnya mengenai keranjang kecil berisi sayuran. Muka Lee Gun pun terkena sayuran tersebut dan Lee Gun panik karenanya. Dia ga tahu jika itu hanya sayuran dan tampak kaget serta ketakutan. Lee Gun berteriak sambil membuang sayuran itu dan tampak heboh sendiri.
Mi Young sedih melihat Lee Gun tersiksa karena tempat ini. Mi Young hanya bisa duduk di dipan itu dan terdiam saja. Lee Gun menatap punggung Mi Young lalu bertanya kenapa Mi Young ga pernah memberitahunya kalau Mi Young hamil? Mi Young hanya bisa berkata maaf. Tiba-tiba perut Lee Gun bebrunyi, tanda Lee Gun keroncongan dan merasa lapar. Mi Young langusng melihat ada tampan berisi dedaunan di depannya dan menyodorkan itu pada Lee Gun. Dia menyuruh Lee Gun memakan daun ini untuk menggnjal perut.
Ternyata daun itu adalah telinga rumput laut, salah satu bagian dari rumput laut.
Awalnya Lee Gun menolak, tapi perutnya berbunyi lagi. Sehingga akhirnya Lee Gun terpaksa menerima tawaran Mi Young dengan alasan kalau dia ga tega menolak ketulusan Mi Young. Lee Gun pun mencoba menggigit telinga rumput laut itu dan mencicipi seperti apa rasanya. Ternyata rasanya sangat enak, tapi Lee Gun malu mengakui itu di depan Mi Young.
Mi Young tersenyum melihat raut wajah Lee Gun yang tampak berbeda, diapun tahu Lee Gun suka dengan rasa telinga rumput laut tersebut. Mi Young pun bertanya masih lyak dimakan kan telinga rumput laut? Lee Gun yang malu, menjawab dengan marah , apa menurut Mi Young dia mau makan telinga rumput laut ini karena rasanya enak? Bukan karena itu, dia mau memakannya untuk bertahan hidup. Mi Young tak peduli dengan alasan itu, dia tahu kalau Lee Gun memang suka dengan telinga rumput laut.
Mi Young lalu mengambil satu jenis makanan lagi dan menawarinya pada Lee Gun. Lee Gun menerima itu dan bertanya makanan apa ini? Kenapa bentuknya sangat kecil?Belum sempat Lee Gun mencicipi makanan jenis baru itu, dia melihat Mi Young mengambil ikan kering dan mencongkel bagian mata si ikan. Lee Gun terkejut dan tubuhnya sampai terjengkang ke belakang saking syoknya mengetahui kalau yang akan dia makan tadi adalah mata ikan.
Mi Young bahkan dengan santai memakan mata ikan yang membuat Lee Gun langsung melongo heran. Mi Young juga berkomentra kalau rasanya kenyal sekali.
Sek Tak meminta pada Ibu Mi Young agar memberi Presdirnya makan, karena Presdirnya ga bisa kalau sampia telat makan. Ibu Mi Young menjawab kalau Lee Gun ga mungkin mati jika melewatkan waktu makan sekali saja. Mi Ja ikut menimpali degan berkata kalau ruang penyimpanan penuh dengan makanan jadi mana mungkin Lee Gun kelaparan.
Lalu Sek Tak meminta agar Ibu Mi Young mengijinkan dia ikut bersama Presdir di ruang penyimpanan. Ibu Mi Young menatap tajam pada Sek Ta lalu bertanya apa Sek Tak juga suka pada Mi Young? Sek Tak tersenyum dan menjawab daripada suka sama Mi Young mending dia suka sama kakak tertua Mi Young.
Kebetulan kakak tertua Mi Young duduk tepat disamping Sek Tak, diapun menjadi tersipu dan bertanya dengan mata berbinar benarkah itu?
Ibu Mi Young menjelaskan pada Sek Tak kalau dia membiarkan Lee Gun bersama dengan Mi Young agar kedua orang itu bisa sama-sama mengambil keputusan, seperti apa jalan yang akan diambil nanti?
Kembali lagi ke ruang penyimpanan. Sepertinya Lee Gun mulai terbiasa. Dia kini sedang menjelajahi apa yang ada di ruangan ini, dan dia menemukan mainan Mi Young dulu. Setelah itu mata Lee Gun beralih ke hal lain. Dia melihat sebuah guci dimana ada tulisan yang tertera di bagian luarnya. Tulisan itu berbunyi kotak harapan. Lee Gun membacanya cukup keras sehingga terdengra oleh Mi Young.
Kim Mi Young sadar itu miliknya sehingga dia langsung mendekati Lee Gun dan mencoba mengambil kotak harapan itu. Lee Gun jelas saja tak mau. Mereka tampak seperti nak kecil yang sedang rebutan mainan.
Akhirnya Mi Young mengalah. Dia membiarkan Lee Gun melihat isi dari kotak harapan itu, dan Lee Gun jelas senang. Mereka duduk kembali dan Mi Young diam saja saat Lee Gun mengambil satu kertas lalu membaca isinya. Di kertas pertama yang Lee Gun ambil berisi kalimat
“Aku ingin temanku mengembalikan barang yang dia pinjam.”
Lee Gun lalu menatap Mi Young dan bertanya kenapa ga langsung Mi Young minta saja. Itu kan barang Mi Young. Apa teman Mi Young galak? Mi Young menjawab kalau dia hanya merasa ga enak. Mungkin saja temannya itu menghilangkan barang miliknya, makanya ga dikembalikan.
(Yaaa ampuun Mi Young baiknya..)
Lee Gun kemudian mengambil satu kertas lagi di kotak itu dan kembali membacanya. Kali ini kertas itu bertuliskan
“Jika aku membantu teman-temanku, kuharap mereka mau mengucapkan terima kasih padaku.”
Lee Gun membacanya keras dan kemudian berkomentra kalau sepertinya Mi Young mengalami penyakit serius. Mi Young kesal diejek seperti itu sehingga dia meminta Lee Gun berhenti membaca isi kotak harapannya. Lee Gun ga mau, dia berkata kalau dia ingin membaca lagi. Kali ini yang terakhir. Mi Young pun tak bisa menolak.
Di kertas terakhir ini Mi Young menuliskan kalimat yang berbunyi
“Aku harap ayah pergi ke tempat yang indah di surga.”
Lee Gun terdiam sejenak setelah membaca isi di kertas itu. Dia bertanya pada Mi Young kapan memangnya ayah Mi Young meninggal? Mi Young menjawab kalau ayahnya meninggal ketika dia masih kecil, dan ayahnya adalah seorang pelaut.
(Untung bukan kapiten..coba kali iya..nyanyi deh aku…hahaha)
Mi Young juga berkata kalau saat itu dia merindukan ayahnya makanya dia menuliskan kalimat ini dan memasukkannya ke dalam kotak harapan. Lee Gun kemudian berkata kalau dia merasa Mi Young sangat mirip dengannya. Dia kehilangan ayah dan ibunya karena kecelakaan mobil.
Lalu tiba-tiba Mi Young meminta Lee Gun untuk ga usah khawatir. Dia sudah memikirkan ini masak-masak. Besok pagi dia akan ke rumah sakit dan akan menggugurkan bayi ini.Dia tahu Lee Gun sudah memilik wanita yang ingin Lee Gun nikahi.
“Realistis saja, kita ga akan mampu membesarkan anak ini. Jika ku besarkan sendirian, bahkan setelah kalian menikah kau akan tetap merasa gelisah. Anak ini nantinya akan menjadi beban dirimu dan istrimu.”
Mi Young menangis mengucapkan kalimat itu. Dia kemudian melanjutkan
“Aku tidak ingin anak ini, memiliki hidup tanpa berkat.”
Setelah itu mereka terdiam. Mi Young mengahpus air matanya yang sempat menetes. Sementara Lee Gun hanya diam seolah memikirkan semua kalimat Mi Young tadi. Lee Gun hanya mampu berkata maaf dan Mi Young menjawab ga apa-apa.
Lee Gun kemudian berkata kalau dia akan menemani Mi Young ke RS besok. Dia ga mungkin membiarkan Mi Young sendirian melakukan hal itu. Setelah itu Lee Gun menyiapkan tempat untuk Mi Young berbaring. Lee Gun bahkan melepas jasnya dan memakaikan itu di tubuh Mi Young agar Mi Young merasa hangat. Mi Young berkata dia ga apa-apa kok. Lee Gun pun menyuruh Mi Young segera berbaring. Mi Young menurut.
Lee Gun mengikuti Mi Young, berbaring di sebelah Mi Young walau dengan jark yang jauh dan saling membelakangi. Tapi mereka sempat mengucap selamat malam satu sama lain.
Tiba-tiba Mi Young berkata kalau dia merasa kejadian ini luar biasa. Mereka ketemu 4 kali, tapi mereka tidur bersama sudah dua kali antara pertemuan itu. Lee Gun pun mengingat pertemuannya dengan Mi Young. Dan memang benar apa yang dikatakan Mi Young tadi.
Disela-sela kenangan kebersamaan Mi Young dan Lee Gun itu, terdengralah suara Mi Young
“Hubungan antar manusia itu sangat sulit dimengerti.”
Suara itu bergantian dengan suara Lee Gun, dimana kali ini kenangan dia dan Mi Young yang berpisah di Macau. Lee Gun berkata
“Jika kita bertemu dalam keadaan yang baik, kurasa kita akan menyebutnya sebagai takdir.”
Lee Gun pun mencoba memejamkan matanya. Mi Young melakukan hal yang sama. Mereka pun terlelap dan mencoba melupakan sejenak masalah mereka ini.
Pagi ini, Lee Gun masih pulas tertidur. Ternyata tempat kotor dan bau menurutnya tetap mampu membuatnya tidur sangat lama. Dia bahkan ga sadar jika jas yang dikenakan Mi Young kemarin sudah kembali padanya. Tiba-tiba Lee Gun terbangun karena gigitan nyamuk. Dia kesal sekali kenikmatannya terpejam tergnggu karena adanya nyamuk. Dia berteriak kesal kalau dia akan membunuh semua nyamuk yang mengganggunya.
Kemudian Lee Gun tersadar kalau Mi Young sudah ga ada disebelahnya. Dia pun mencoba memanggil-manggil Mi Young, namun tak ada sahutan. Lalu Lee Gun menemukan secarik kertas yang merupakan pesan dari Mi Young. Pesan itu berbunyi
“Aku akan ke rumah sakit. Jadi tidak perlu khawatir. Aku akan baik-baik saja.”
Lee Gun menjadi sagat panik dan berteriak memanggil nm Mi Young sambil bergegas keluar.
Lee Gun masuk ke restoran tempat Ibu Mi Young dan kakak pertama Mi Young tengah bebersih. Lee Gun yang tengah panik bertanya pada Ibu Mi Young dimana letak RS disini? Tepatnya RS kebidanan. Ibu Mi Young tentu saja heran. Dia bertanya ada apa memangnya?
Lee Gun ga sanggup menjelaskan sehingga dia hanya menyodorkan kertas kecil yang ditinggalkan Mi Young tadi padanya. Ibu Mi Young dan kakak pertama Mi Young tampak syok karena tahu Mi Young akan menggugurkan kandungan Mi Young.
Mereka pun berniat pergi menyusul Mi Young, tapi kakak pertama Mi Young balik lagi dna teringat pada Sek Tak yang masih tertidur, diapun langsung membangunkan Sek Tak lalu mengajak Sek Tak untuk segera ikut dengannya. Kakak pertama Mi Young langsung menarik tangan Sek Tak dan ga peduli akan pertanyaan heran Sek Tak padanya.
Kini semua berkumpul di pelabuhan dan bingung karena ga ada kapal yang bisa mengantarkan mereka keluar pulau. Lee Gun sudah sangat cemas. Tiba-tiba ada kapal mendekat, dan semua menjadi senang. Ternyata itu kapal Kyung Chul. Dengan santainya Kyung Chul berteriak
“Aku datang…aku datang.”
Kyung Chul bahkan melambaikan tangannya dan bergumam ternyata dia popular sekali yaa…
(Ngareppppp…)
Kim Mi Young sudah sampai di RS bersalin. Dia awalnya sedikit ragu, tapi kemudian dia memantapkan niatnya dan segera melangkah masuk. Disana Mi Young melihat banyak wanita yang ditemani pasangannya. Ternyata di bagian registrasi tampak ada Daniel. Mi Young tentu belum menyadarinya.
Mi Young mendekati bagian registrasi dan berpapasan dengan Daniel, tapi Mi Young masih ga menyadari kalau itu Daniel. Sesampainya di bagian pendaftaran Mi Young berkata klau dia mau operasi. Mi Young berkata dengan suara sangat lirih sehingga staf bagian pendaftaran ga mendengar dan meminta Mi Young mengulangi dengan jelas.
Daniel Pitt tahu kalau itu Mi Young, gadis yang datang ke bilik pengakuan dosa dan mengiranya sebagai Romo. Daniel mendekati Mi Young dan menyapa Mi Young. Mi Young menoleh dan Daniel mengingatkan kalau dia yang ada di gereja. Mi Young akhirnya ingat kalau Daniel adalah Romo yang mendengar pengakuan dosanya.
Kini, Mi Young dan Daniel duduk bersama. Mi Young tampak tegang. Dia sudah mendaftarkan dirinya dan tengah menunggu namanya dipanggil. Mi Young meminta maaf karena setiap dia bertemu dengan Daniel dia selalu membawa berita yang mengerikan. Daniel menjawab kalau Mi Young ga perlu minta maaf, karena dia kan hanya mendengarkan Mi Young, sementara semuanya Mi Young lah yang menjalani.
Mi Young lalu bertanya kenapa Romo ada di rumah sakit bersalin? Daniel menjawab kalau dia dapat kabar kalau orang yang ingin dia temui selama ini ada di rumah sakit ini. Daniel juga bilang kalau dia merasa gugup karena dia ingin tampak baik di depan orang yang ingin dia temui itu. Mi Young menjawab kalau saat ini dia merasa Daniel terlihat sangat baik kok. Jadi percaya diri saja.
Daniel menatap Mi Young dan berkata kalau dia sebenarnya juga ingin memberi Mi Young semangat, tapi dia ga tahu harus berkata apa, yang dia bisa hanya meminta Mi Young memikirkan kembali keputusan Mi Young ini. Ini adalah sesuatu yang ga bisa Mi Young ulang kembali, meskipun Mi Young menyesal.
Mi Young hampir menangis, dan kemudian berkata apa Romo mau menemaninya berdoa saat ini? Daniel bingung, dia bingung karena ga tahu bagaimana caranya berdoa. Mi Young mengira dia Romo, tapi dia kan ga tahu bagaimana berdoa dengan cara Katholik.
Awalnya Daniel mau menolak dan berkata sejujurnya kalau dia bukanlah Romo, tapi setiap melihat wajah sedih Mi Young, Daniel merasa tak tega menolak sehingga akhirnya Daniel menyanggupi permintaan Mi Young.
Saat akan memulai ritual berdoa. Daniel membentuk tanda salib dengan tangannya. Tapi Daniel lupa. Dimulai dari mana dulu dan berakhir dimana. Dia mencoba mengingat, tapi dia merasa tak yakin. Mi Young melihat itu dengan heran dan Daniel beralasan kalau dia kdang-kadang memang bingung. Tapi kemudian dia meminta Mi Young menggenggam tangan Mi Young dan mulia berdoa sambil memejamkan mata.
Mi Young pun menuruti yang Daniel perintahkan.
Lee Gun tampak mencari Mi Young sambil terus meneriakkan nama Mi Young. Dia dan keluarga Mi Young berpencar dan berjanji akan saling menghubungi jika sudah berhasil menemukan Mi Young.
Disela-sela pencarian Lee Gun, terdengar doa Mi Young yang terdengar sendu namun datang dari hati yang tulus
“TUHAN Tolong kasihani bayi yang bertemu dengan ibu buruk sepertiku. Tolong ijinkan dia pergi ke tempat yang indah dan menyenangkan.”
Mi Young menangis dalam doanya, dia kemudian meminta maaf pada TUHAN karena terpaksa melakukan ini dan tidak bisa melindungi bayi di rahimnya ini. Daniel mendengar itu dan ikut merasa sedih dengan doa Mi Young.
Sampai akhirnya Lee Gun tiba di RS bersalin tempat dimana Mi Young berada. Dia langsung ke bagian pendaftaran dan bertanya apa ada pasien bernama Kim Mi Young disini? Staf meminta Lee Gun menunggu dulu. Saat sedang menunggu itulah, Lee Gun melihat sepasang kekasih yang baru saja melakukan aborsi. Telihat si wanita memukul dada kekasihnya karena aborsi tadi sangat menyakitkan dan si lelaki hanya bisa meminta maaf.
Lee Gun teringat Mi Young, dan merasa Mi Young pasti juga merasakan sakit seperti wanita pasangan tadi. Staf kemudian berkata kalau memang ada pasien bernama Kim Mi Young yang saat ini sedang konsultasi dengan dokter. Lee Gun pun bergegas menuju ruang dokter dimana Mi Young berada.
Kini, Mi Young tengah diperiksa kandungannya. Dokter meminta Mi Young jangan gugup. Di layar tampak janin Mi Young yang masih kecil. Dokter menjelaskan kalau bayi Mi Young ukurannya masih 0,2cm. Mi Young pun ikut melihat ke layar dan berkata pada dokter apa bayinya sekecil ini? Mi Young bertanya sambil membentuk sudut di jari telunjuk dan jempolnya. Dokter tersenyum dan menjawab kalau ukuran janin Mi Young jauh lebih kecil dari yang Mi Young bayangkan. Dokter juga menjelaskan kalau janin biasanya akan mengenali suara orang tuanya.
Tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka dan masuklah Lee Gun. Tampak wajah Lee Gun panik, dan merasa lega karena berhasil menemukan Mi Young. Dokter yang melihat seorang pria masuk langsung bertanya siapa pria ini? Ada urusan apa? Lee Gun bingung harus menjawab apa, dia kemudian berkata
“Aku…aku…aku ayah si bayi.”
Tiba-tiba terdengar suara aneh. Suara detak dan Lee Gun mencoba mencari sumber suara. Dia bertanya pada dokter suara apa itu? Dokter menjelaskan kalau itu suara detak jantung bayi Lee Gun . Lee Gun pun menatap layar monitor dan melihat bahwa benar ada tanda detak jantung bayinya disana. Detak jantung bayinya yang terdengar nyaring dan menggugah perasannya. Bayinya yang masih sangat kecil itu sudah memiliki detak jantung kehidupan.
Mi Young pun merasakan hal yang sama. Mengetahui bayinya msih berukuran sangat kecil, membuatnya tak tega melakukan aborsi. Terlebih dia mendengar suara detak jantung bayinya. Ya..bayinya hidup dan sekarang dia malah ingin menggugurkan bayinya ini.
Bersambung ke part 2
Celotehanku :
Adegan di part ini lumayan menyedihkan. Ahh…Mi Young yang baik hati. Selalu memikirkan perasaan orang lain daripada perasaannya sendiri. Aku suka lo ekspresi Lee Gun disini. Perasaan waktu di The Flu dia ga sekeren ini deh..Hahaha