[Sebelumnya]
Daniel Pitt terkejut melihat dokumen yang harusnya milik Mi Young, karena dia dalam dokumen itu berisi surat pengajuan cerai. Bagaimana bisa Mi Young akan bercerai, padahal Mi Young baru saja menikah? Apakah rumah tangga Mi Young tidak baik?
Daniel mencoba mengenyahkan pikiran buruk itu, dan berharap smeua berjalan baik bagi Mi Young. Dia kemudian mengembalikan amplop cokelat yang dengan sengaja dia baca isinya.
Daniel mencoba menanyakan pada Mi Young apa isi di dalam amplop cokelat itu dan Mi Young menjawab singkat kalau itu milik suaminya. Daniel pun tak berniat memberitahu Mi Young isi sebenarnya dalam amplop cokelat itu. Ada baiknya Mi Young mengetahui sendiri.
Daniel kembali mencoba bertanya apa Mi Young sudah melihat isi di dalam amplop cokelat itu? Mi Young menggeleng dan menjawab tidak, dia beralasan kalau ini bukan miliknya jadi dia ga berani untuk melihat isi di dalam amplop cokelat ini.
Daniel kemudian bertanya lagi, apa suami Mi Young memperlakukan Mi Young dengan baik?
Mi Young tentu menjawab iya. Daniel kemudian berpesan agar Mi Young jangan diam saja jika suami Mi Young memperlakukan Mi Young dengan tidak baik? Jika ada yang ingin Mi Young katakan pada suami Mi Young maka Mi Young harus mengatakannya, jangan diam saja. Mi Young mengangguk patuh, dia lalu berkata kalau setiap dia bertemu Romo, maka Romo selalu memberi kata-kata yang menguatkan untuknya, dan dia suka itu.
Daniel malu dna merasa ga enak sehingga dia hanya menjawab mungkin karena dia seorang Romo, makanya dia mengatakan hal-hal seperti itu. Mi Young pun tersenyum. Dia kemudian berpamitan pada Daniel, dan menolak bantuan Daniel untuk membawakan barang-barangnya karena dia bisa sendiri.
Daniel manatap kepergian Mi Young dan masih saja surat di dalam amplop itu mengganjal pikirannya. Diapun memutuskan menyusul Mi Young dan memanggil Mi Young. Mi Young berhenti dan berbalik. Dia menatap heran pada Romo yang menyusulnya. Daniel kemudian berkata kalau biasanya dia ga mau memberi nomer teleponnya karena biasanya akan membuatnya repot. Tapi kali ini adalah pengecualian. Dia mau Mi Young menghubunginya jika terjadi sesuatu pada Mi Young.
Daniel menuliskan nomernya pada post-it dan menempelkan diatas kardus yang Mi Young bawa. Mi Young tersenyum menatap post-it itu dan bergumam kalau dulu dia selalu dimintai tolong menggunakan post-it.
Daniel juga meminta Mi young datang ke kafe kapan saja setelah kafenya buka, karena Mi Young akan selalu diterima di kafenya itu.
Dengan polos dan lugunya Mi Young bertanya
“Kenapa seorang Romo tidak di gereja malah di Kafe?”
Daniel bingung harus menjawab apa, sehingga dia hanya berkata kalau dia cuma membantu mengelola kafe ini. Kafe ini bukan miliknya kok. Tapi seperti yang Mi Young tahu, dia kan Romo yang special. Mi Young tentu saja percaya. Dia kemudian tersenyum dan berjanji akan datang ke kafe Romo Daniel setelah buka nanti.
Daniel kemudian bertanya siapa nama Mi Young dan Mi Young menyebutkan namanya lengkap. Daniel sedikit terkejut, dan Mi Young berkata kalau namanya memang sangat umum. Ada banyak nama Kim Mi Young di dunia ini.
(Nama AYU..juga pasaran banget. Malah ada srabi di Solo yang namanya AYU. Bengkel motor juga ada yang namanya AYU. Bahkan Es Dawet juga bernama AYU..Omegot..^^)
Mi Young kembali melanjutkan langkahnya dan Daniel hanya menatap kepergian Mi Young sambil bergumam kalau ini adalah takdir yang luar biasa.
Kim Mi Young sudah sampai di rumah, dan Nenek Wang memarahi Mi Young yang ga mau menerima bantuannya dalam membawa kardus ini. Mi Young tersenyum dan menjelaskan kalau kehamilannya kan masih awal, jadi jangan terlalu khawatir. Dan meskipun tubuhnya terlihat kecil tapi tenaganya sanga kuat.
Nenek hanya bisa tersenyum dan kemudian berkata kalau sekarang Mi Young adalah Nyonya, jadi Mi Young bisa melakukan apapun yang Mi Young suka. Mi Young tampak senang dan mengucapkan terima kasih pada Nenek.
Mi Young sudah berganti pakaian. Saat dia melangkah tanpa sengaja dia melihat sebuah ruangan dimana pintunya terbuka. Mi Young pun penasaran dan ingin melihat ada apa di dalam ruangan itu. Mi Young memutuskan masuk untuk menuntaskan rasa penasarannya. Ternyata di dalam ruangannya itu ada tangga yang membuatnya sampai di sebuah ruangan besar dan sepertinya ruangan ini milik Lee Gun.
Mi Young kemudian menuruni tangga itu dan tertarik pada sebuah layar besar di depannya. Dia pun mengambil remote yang ada di meja dan menekan tombol play untuk melihat apa yang akan ditayangkan di layar itu.
Tak disangka dan tak diduga, ternyata Mi Young melihat rekaman Lee Gun bersama Se Ra. Rekaman akan kebersamaan kedua insan itu.
Tampak dengan jelas Lee Gun yang tengah bersama Se Ra dan tampak bahagia bersama. Lee Gun berkata kalau Se Ra cantik sekali, dan Se Ra yang malu menutup mukanya, tak mau melihat ke kamera.
Terdengar dengan jelas pujian Lee Gun untuk Se Ra yang cantik bagaikan dewi dan tubuh Se Ra juga sangat seksi. Se Ra malu sekali mendengar celotehan Lee Gun. Lalu dengan konyolnya Lee Gun memperagakan seorang Batman si penyelamat dunia pada Se Ra. Dia membentuk kacamata dengan kedua tangannya dan menempelkan itu di matanya lalu berkata
“Aku Batman…si penyelmat dunia..Aku dataangg..”
Kim Mi Young terpana melihat rekaman itu dan terdengarlah sebuah suara mengagetkannya. Suara Lee Gun yang bertanya apa yang Mi Young lakukan di tempat ini? Mi Young tersentak dan langsung menatap ke arah Lee Gun. Lee Gun mendekati Mi Young dan mematikan rekaman itu. Setelah hening, Lee Gun menatap Mi Young dan memarahi Mi Young yang lancang masuk ruangannya dan bahkan menyentuh barang-barangnya. Mi Young menjawab kalau dia ga sengaja melakukan ini. Lee Gun ga peduli, dengan dingin dia berkata kalau ini bukanlah ruangan dimana Mi Young bisa seenaknya masuk. Dia ga suka itu.
“Dengar aku baik-baik. Demi mempertahankan hubungan ini kau harus mematuhi tiga hal. Pertama, jangan pernah masuk ruangan ini. Kedua, kita menikah hanya diatas kertas, jadi tidak ada tanggung jawab diantara kita.”
“Lalu apa yang ketiga?” tanya Mi Young.
Lee Gun melepas cincin pernikahannya di depan Mi Young dan menaruh cincin itu diatas amplop cokelat yang dibawa Mi Young tadi. Kemudian dia berkata kalau yang ketiga bisa Mi Young lihat di dalam amplop cokelat ini, dan harus Mi Young tanda tangani. Lee Gun mengambil amplop cokleta itu dan menyerahkannya pada Mi Young.
Mi Young menerima dengan patuh lalu membuka untuk melihat isinya. Mi Young terkejut membaca semua isi di dalam surat cerai itu. Lee Gun menjelaskan kalau saat bayi itu lahir, maka ga ada lagi alasan untuk mereka mempertahankan pernikahan ini. Jadi otomatis merkea bercerai setelah 10 bulan. Dia akan memberikan kompensasi sebesar 1 juta dolar. Lee Gun bertanya apa pendapat Mi Young? Mi Young setuju kan?
Mi Young hanya diam, sekuat tenaga dia menahan tangisnya agar tak jatuh di depan Lee Gun. Ini begitu menyakitkan hatinya.
Dia hanya bisa berkata kalau alasannya menikah adalah untuk melindungi si bayi dan juga pulau yang menjadi kampung halamannya.
“Itu pertama kalinya banyak orang yang membutuhkanku dan pertama kalinya juga orang memberiku ucapan selamat. Aku berterima kasih padamu”
Mi Young mengingat semua kebaikan Lee Gun padanya ketika di Macau. Dia kemudian melanjutkan kalimatnya kalau Lee Gun selalu hadir saat dia mengalami masa sulit dan selalu membantunya.
“Aku bersyukur karena kupikir kau tulus. Aku juga lega menyadari bahwa kaulah ayah dari bayiku ini.”
Disela-sela kalimat Mi Young yang sedih itu, Mi Young kembali mengingat semua kebaikan Lee Gun dengan jelas. Bahkan saat Lee Gun datang dan menggagalkan aborsi yang akan dia lakukan. Semua terasa begitu menyentuhnya.
Kim Mi Young tak bisa lagi menahan air matanya dan akhirnya dia menangis sambil berkata kalau dia benar-benar tulus untuk hidup dan ikut bersama Lee Gun.
Mi Young tampak mengambil pulpen yang ada di atas meja dan melakuka sesuatu pada dokumen itu. Apakah dia menandatanganinya?
Setelah selesai, Mi Young berkata kalau dia punya syarat.
Mi Young menyodorkan surat cerai itu kembali kepada Lee Gun. Lee Gun menerimanya dan melihat kalau ada bagian yang Mi Young coret di surat gugatan cerai itu. Mi Young berkata kalau yang dia mau dari Lee Gun bukanlah uang. Jadi dia ga mau uang itu. Lee Gun tak percaya dan bertanya memangnya apa yang Mi Young inginkan? Mi Young hanya menjawab kalau dia mau melakukan semua yang tertulis si surat itu, tapi dialah yang akan membesarkan bayinya ini.
Lee Gun kesal, dia bertanya apa Mi Young tahu betapa beratnya dia melakukan pernikahan ini, dan Mi Young malah berkata seperti itu.
(Jadi maksudnya, kalau ternyata Mi Young yang mau mengurus bayi itu kenapa harus menikah segala, toh ternyata Mi Young juga ga mau uangnya.)
Kim Mi Young duduk sendirian di halaman depan dengan perasaan sedih. Tiba-tiba ibu menelponnya dan membuat Mi Young galau, bagaimana mungkin dia menerima panggilan ini, sementara hatinya tengah bersedih?
Tapi Mi Young memutuskan untuk menerima panggilan itu, agar ibunya ga menjadi khawatir.
Di seberang sana, ibu Mi Young tampak khawatir mendengar suara lemah Mi Young. Dia bertanya apa Mi Young habis menangis, kok suara Mi Young kayak gitu? Ibu bahkan meminta agar dia berbicara dengan Lee Gun.
Mi Young membantah apa yang dikatakan ibunya, dia malah berkata kalau di rumah ini dia benar-benar diperlakukan seperti putri. Jadi mana mungkin dia merasa ga nyaman.
Tanpa diketahui Mi Young, Lee Gun mendengar semuanya dari tempatnya berdiri.
Tiba-tiba Mi Ja merebut ponsel ibunya dan ikut berbicara pada Mi Young. Dia berkata kalau Lee Gun pernah berjanji pada suaminya dan Kyung Chul kalau Lee Gun akan membawa suaminya dan Kyung Chul ke pabrik yang ada di Seoul. Tapi kenapa sampai sekarang belum juga ada kabar?
Mi Young merasa tak enak tapi kemudian ibu merebut kembali ponsel itu dan berkata pada Mi Young agar Mi Young ga memikirkan apapun, dan pikirkan saja bayi yang ada di kandungan Mi Young. Jaga bayi itu dengan baik.
“Sang bayi hanya akan bahagia, jika ibu juga merasa bahagia.”
Mi Young menjawab baiklah, dia mengerti. Mi Young juga menegaskan kalau dia benar-benar bahagia disini. Sungguh.
“Gun menjagaku dengan baik, Bu.”
Ibu menjawab kalau Mi Young memang ga punya uang dan latar belakang yang bagus, tapi setidaknya Mi Young punya ibu. Mi Young mencoba sekuat tenaga menahan tangisnya dan tersenyum lalu menjawab itulah sebabnya dia merasa aman, karena dia memiliki ibu sebagai ibunya.
Telepon pun usai, dan Lee Gun masih ada di tempatnya berdiri mendengar dengan jelas apa yang Mi Young katakan. Kini, Mi Young bergumam untuk dirinya sendiri. Dia berkata
“Kim Mi Young, kau sekarang seorang ibu,jadi kau harus kuat.”
Lee Gun terusik mendengar kalimat Mi Young. Hati nuraninya terganggu mendengar semua itu dan merasa bersalah melakukan hal yang membuat Mi Young bersedih.
Nenek Wang memarahi cucunya yang memperlakukan Mi Young dengan dingin dan bahkan membiarkan Mi Young tidur di sofa. Lee Gun menjawab lalu dia harus gimana, dia kan memang ga ada hati pada Mi Young. Nenek kesal dan memukul Lee Gun, meminta Lee Gun hati-hati kalau bicara. Jika terdengar ibu Lee Yong maka semua akan hancur.
Nenek memperingatkan Lee Gun kalau jangan sampai Lee Gun tidak setia setelah menikah. Cukup ayah Lee Gun saja dalam keluarga Lee yang melakukan hal memalukan semacam itu. Berselingkuh tidak bisa dimaafkan.
Lee Gun marah dan berkata pada neneknya kalau jangan pernah membandingkan dia dengan ayah. Karena dia dan ayah adalah seorang yang berbeda. Lee Gun pun melangkah meninggalkan nenek Wang dengan hati sedikit jengkel.
Keesokan harinya Lee Gun tengah rapat dengan calon pembeli Pabrik Sabun Pulau Yeowo. Tangannya membentuk seekor siput dan tampak bergerak diatas pahanya. Kemudian Presdir perusahaan yang akan membeli pabrik itu menyodorkan kontrak penjualan pada Lee Gun. Lee Gun membaca isi kontrak itu dan sedikit terkejut karena Presdir tersebut mau membeli dengan harga mahal.
Presdir itu menjawab kalau itu bukanlah harga yang tinggi kok. Lee Gun jadi penasaran dan bertanya memangnya apa yang akan Presdir itu bangun di pulau Yeowol? Presdir itu merahasiakannya dan hanya menjawab kalau dia akan menghancurkan pabrik sabun itu lalu menggantinya dengan sebuah gedung. Lee Gun tak peduli, dan langsung menandatangani surat penjualan itu.
Maka, resmilah Lee Gun sebagai penjual Pabrik Sabun Yeowol.
(Lihat noh tanda tangan Lee Gun..ada angka 9 nya..kayaknya sebagai pengingat kalau dia adalah putra Klan Lee generasi ke 9. Hahaha)
Lee Gun bergegas pergi begitu mendengar kalau neneknya pingsan. Ada Mi Young yang sudah menunggui nenek Wang. Mi Young menjelaskan kalau tadi nenek tiba-tiba mual. Dokter keluarga Lee mendapat julukan Dokter Octopus padahal namanya adalah Dokter Moon Min Suk.
Dokter Octopus menjelaskan kalau Nenek Wang hanya perlu istirahat dan tidak stress. Jadi yang terbaik adalah Lee Gun bisa membuat pikiran dan hati nenek Wang senang.
Nenek Wang terbangun dan memanggil Gun serta Mi Young. Kemudian dia menyerahkan amplop kecil pada Lee Gun. Lee Gun menerima itu dan membukanya. Nenek meminta agar Lee Gun pergi ke tempat itu bersama Mi Young.
Ternyata itu adalah kupon itu adalah kupon keanggotan untuk kelas ibu hamil. Nenek Wang mau Lee Gun dan Mi Young bersama-sama pergi ke tempat itu.
Lee Gun jelas ga mau, dia bahkan menunjuk perut Mi Young yang belum membesar jadi ngapain ikut kelas itu sekarang? Nenek ga peduli. Yang dia mau Lee Gun dan Mi Young kesana sekarang juga karena cicit kesayangannya ada di perut Mi Young. Jadi mau perut itu belum besar kek, yang penting cicitnya harus mendapat yang terbaik.
Lee Gun kembali beralasan kalau dia ada rapat dewan jadi dia ga bisa. Nenek memarahi Lee Gun dan bilang kalau dia tahu rapat dewan jam 5 sore, dan sekarang masih ada banyak waktu. Nenek pun pura-pura mengaduh kalau kepalanya sakit, dan Lee Gun terpaksa mau menuruti hal konyol neneknya ini.
Ini adalah kelas hamil yang dihadiri Mi Young. Tampak beberapa pasangan yang antusias mengikuti kelas hamil ini. Seorang instruktur wanita memberikan pengarahan akan gerakan yang harus dilakukan pasangan suami dan istri yang ikut program ini.
Semua suami disana tampak membantu istrinya membungkuk dan Mi Young juga ikut membungkuk, tapi tidak di bantu Lee Gun dibelakangnya. Lee Gun malah asik dengan ponselnya, dan tampak tak peduli dengan apa yang dilakukan Mi Young. Tapi tiba-tiba instruktur wanita tersebut mengetahui kalau ada pasangan yang tidak mengikuti gerakan yang dicontohkan dengan baik, sehingga dia menyuruh pasangan itu untuk maju kedepan.
Lee Gun dan Mi Young tak membantah. Setelah di depan, instruktur wanita itu mengatakan pada peserta kalau pasangan di depan ini akan menjadi contoh, jadi dia mau semua bertepuk tangan. Semua peserta pun bertepuk tangan dengan semangat. Instruktur wanita kemudian bertanya siapa nama pasangan ini? Mi Young dan Lee Gun pun memperkenalkan diri mereka.
“Apa bayi kalian sudah diberi nama?” tanya istruktur wanita tersebut.
Mi Young dan Lee Gun saling menatap heran dan Mi Young menjawab kalau mereka belum melakukan itu. Lee Gun bertanya apa penting memberi nama sekarang? Instrktur wanita itu lalu bertanya pada peserta lain, apa ada diantara peserta yang sudah memberi nama pada calon bayi? Banyak peserta yang mengangkat tangannya tanda bahwa mereka sudah memberi nama pada calon anak mereka. Instruktur pun meminta Lee Gun dan Mi Young menyiapkan nama untuk bayi mereka, dan anggap saja itu pekerjaan rumah untuk Lee Gun dan Mi Young.
Lee Gun hanya tertawa lucu dengan semua hal aneh yang arus dia lakukan seperti sekarang ini. Instruktur wanita heran dengan ketawa Lee Gun dan hanya bisa menatap aneh. (Hahahaha)
Kelas senampun masih berlanjut,dan kini adalah kegiatan dimana suami memjiat kaki dan betis istri yang saat hamil akan membengkak. Instruktur memberi pengarahan agar suami melakukan pijatan ringan dan lembut agar istri merasa rileks. Lee Gun dan Mi Young bukannya melakukan gerakan itu malah asik mengamati di tempat mereka berdiri.
Instruktur melihat itu dan bertanya kenapa Mi Young dan Lee Gun ga ikut duduk dan melakukan gerakan seperti yang lain? Lee Gun dengan santainya menjawab kalau kaki Mi Young belum bengkak dan belum sakit, jadi kenapa dia harus melakukan hal seperti itu?
Instruktur memarahi Lee Gun dan memberitahu kalau semua peserta melihat ini semua. Apa Lee Gun ga malu? Akhirnya Lee Gun mengalah dan mau melakukan apa yang disuruh instruktur tersebut.
Dia pun memijat kaki dan betis Mi Young lembut.
Instruktur mendengar keluhan Lee Gun dan memperingatkan Lee Gun kalau bayi mendengar apa yang Lee Gun katakan. Instruktur bahkan memperagakan gerakan mendengar dengan kedua tangannya.
Lee Gun menjawab kalau dia mengerti dan membalas dengan gerakan tangan yang sama seperti yang dilakukan instruktur wanita tadi.
(LOL)
Sekarang gerakan memijat lainnya. Instruktur menyuruh para suami memijat punggung dan tulang belakang istri dengan lembut. Semua tentu melakukan hal itu termasuk Lee Gun. Tapi Lee Gun bukannya memijat dengan lembut, dia malah menekan tulang belakang Mi Young dengan tangan terkepal dan dorongan yang sedikit keras, membuat Mi Young sedikit kesakitan.
Dan..inilah pijatan yang paling menarik di sesi akhir kelas senam. Instruktur meminta para suami menaruh kedua tangan dibawah ketiak para istri. Menyusup ke dalam dan berada di samping tepat dada istri. Karena semua istri perutnya sudah membuncit, tentu para suami tidak memijat tepat di dada istri mereka, melainkah di bagian atas perut istri, tepat di bawah payudara.
“Pijat dengan lembut, dan katakan kalian mencintai istri kalian.” Ucap instruktur
Lee Gun dan Mi Young canggung sendiri dibuatnya. Tapi Lee Gun kemudian berkata dengan pelan kalau dia juga akan melakukannya. Mi Young bertanya dimana Lee Gun akan melakukannya? Lee Gun hanya menjawab ya disana.
Kemudian Lee Gun mulai menaruh tangannya di bawah ketiak Mi Young. Walau merasa canggung, Lee Gun mulai memijat. Tapi apakah dia memijat dada Mi Young?
Ternyata dengan konyolnya Lee Gun seolah memijat di udara. Dia mengumpamakan perut Mi Young yang sudah membuncit, sehingga kini seolah-seolah dia tengah memijat perut Mi Young. Instruktur melihat tingkah aneh itu dan menaikkan satu alisnya. Dia benar-benar pusing menghadapi pasangan aneh ini.
Instruktur memarahi Lee Gun dan Lee Gun pura-pura ga sadar kalau tangannya sudah terlalu jauh ke depan.
(LOL)
Dia malah dengan santainya tertawa dengan kekonyolannya ini. Mi Young terpaksa ikut tertawa agar ga malu karena kelakuan dia dan Lee Gun. Sang istruktur terpaksa turun tangan. Dia mengajari Lee Gun dimana harus menaruh tangan yang tepat untuk gerakan ini. Setelah benar-benar tepat di samping payudara Mi Young, sang instruktur dengan jelas menyebut kalau Lee Gun harus memegang payudara istri Lee Gun ini.
Kemudian Instruktur memegang kedua tangan Lee Gun, dan menempelkannya ke payudara Mi Young. Seketika itu juga keduanya menjerit. Mi Young langsung menjauhi Lee Gun, dan Lee Gun lebih parah, dia malah menatap tangannya seolah tangannya habis memegang sesuatu yang panas. Instruktur tentu heran melihat tingkah pasangan ini.
Bersambung ke part 3
Celotehanku :
Wkwkwkwk…kocak banget adegan terakhir. Walau di bagian awal tadi sempet sedih sama Mi Young. Tapi…bagian di kelas senam hamil lucu banget. Ide Nenek Wang hebat juga, instruktur senamnya juga oke. Hahaha