[Episode Sebelumnya]
Joo Ran datang bersama Joo Ha dan mengeluh kalau keluarga Jin Woong benar-benar keterlaluan dalam meminta mahar. Joo Ran bahkan mengejek calon besannya dengan berkata kalau ibu Jin Woong sama seperti pengemis, yang sengaja menyedot sumsum mereka dengan pernikahan ini.
Joo Ha juga sama kesalnya dengan Joo Ran.
Joo Ran masuk ke ruang Tae Ha, dan terkejut melihat wajah Tae Ha yang babk belur. Dia pun bertanya siapa orang yang berani memukul Tae Ha? Tae Ha meminta Joo Ran ga usah mempermasalahkan siapa yang memukulnya, itu ga penting.
Joo Ran kemudian berkata kalau ada sesuatu yang ingin dia katakan pada Tae Ha. Tapi dia mau Tae Ha jangan marah.
Joo Ran pun memberitahu kalau dialah yang melaporkan Hwa Young ke Eun Joong. Itu karena dia takut terjadi sesuatu yang buruk terjadi pada Hwa Young. Terlebih Hwa Young sama sekali ga menerima telponnya. Akhirnya dia memutuskan mencari Eun Joong, karena Eun Joong polisi, dan pasti Eun Joong bisa menemukan Hwa Young dengan segera.
Joo Ran berkata lagi, jangan-jangan hilangnya Hwa Young sekarang ini ada hubungannya dengan Eun Joong? Tae Ha pun terlihat terpengaruh dengan yang Joo Ran katakan.
Sementara Joo Ran suka sekali melihat wajah geram Tae Ha, yang dia tahu itu untuk Eun Joong. Dalam hati Joo Ran berkat silakan berkelahi dengan putramu.
“Dan kau akan tahu betapa berharganya Joo Ha. Satu-satunya anak yang sudah berbakti padamu, sepanjang hidupnya adaah Joo Ha. Anak kita.”
Eun Joong datang ke rumah Tae Ha, dan bertemu dengan Joo Ha. Joo Ha bertanya kenapa Eun Joong datang? Eun Joong ga menjawab dan balik bertanya kenapa wajah Joo Ha terlihat sangat lelah? Joo Ha menjawab kalau dia sibuk belakangan ini menyiapkan pernikahan yang sebenarnya sangat tidak diinginkannya. Joo Ha kemudian bertanya apa Eun Joong punya setelan jas?
Belum sempat Eun Joong menjawab, Joo Ha langsung berkata yakin bahwa Eun Joong ga punya jas, kalau punya mungkin cuma satu dan itu sudah ga layak pakai. Jadi dia akan membelikan Eun Joong setelah jas. Joo Ha bertanya kapan Eun Joong punya waktu?
Eun Joong hanya berkata kalau dia ingin ketemu Ketua Jang. Joo Ha pun langsung memberitahu kalau ayah ada di ruangannya.
Eun Joong datang menemui Tae Ha di ruangannya, dan masih ada Joo Ran disana. Joo Ran ingin keluar tapi dia tertarik saat mendengar Eun Joong yang akhirnya memanggil Tae Ha dengan sebutan ayah. Joo Ha yang ada di depan pintu juga sedikit kaget mendengar panggilan itu. Eun Joong berkata kalau mulai hari ini dia akan tinggal di rumah ini bersama ayah.
Melihat ada Joo Ran dan juga Joo Ha, Tae Ha pun menyuruh mereka semua untuk duduk dan berkumpul. Tae Ha senang melihat semua rukun, dan dia berharap mereka semua bisa memulai lembaran baru dengan perasaan baru pula.
Joo Ran yang memang ga suka sama Eun Joong, mengingatkan Tae Ha kalau mereka masih kehilangan satu orang. Orang itu harusnya yang ada disini, dan bisa memiliki lembaran hidup baru. Dengan menatap Eun Joong, Joo Ran bertanya apa sampai sekarang Eun Joong ga bisa menemukan Hwa Young? Joo Ran bahkan mengejek Eun Joong, yang merupakan detektif ga becus. Eun Joong menjawab kalau departemen kepolisian sedang mencari Hwa Young. Jika tidak hari ini maka lusa Hwa Young pasti ditemukan.
Joo Ha heran dan bertanya apa maksud Eun Joong? Kenapa departemen yang mencari Hwa Young? Apa Eun Joong ga ikut pencarian itu? Eun Joong membenarkan dan berkata kalau departemen masih mengira Myung Geun adalah ayahnya, makanya dia dikecualikan dalam penyelidikan ini.
Joo Ha marah sekali akan sikap Myung Geun, dia bahkan menyebut Myung Geun bukan manusia. Bagaimana bisa Myung Geun melakukan ini lagi, setelah dulu menculik Eun Joong.
Joo Ha meminta agar ayahnya tak membiarkan hal ini begitu saja, dia mau ayahnya tak membiarkan Myung Geun lepas. Tae Ha jelas setuju dengan yang dikatakan putrinya.
Eun Joong tiba-tiba mendapat panggilan dari nomer tak dikenalnya, dia pun meminta ijin untuk menerima telepon itu di luar. Dan setelah sendiri, Eun Joong menerima panggilan itu, lalu terdengarlah sebuah suara yang dikenalnya.
“Ini aku..aku bersama ibumu. Meskipun dia kelihatan lemah, tapi dia baik-baik saja. Polisi akan segera datang kesini. Apa yang ingin aku lakukan? Aku akan melakukannya sesuai keinginanmu. Aku tidak punya uang ataupun waktu. Biar bagaimanapun aku akan mencoba melindungi ibumu.”
Myung Geun meminta agar Eun Joong membawa buku tabungan dan beberapa pakaiannya di rumah, tapi Eun Joong menjawab menyebut penelepon salah sambung.
Tae Ha datang dan bertanya telepon dari siapa itu? Eun Joong menjawab kalau hanya telepon salah sambung. Tae Ha kemudian mengajak Eun Joong tidur bersama malam ini. Dia juga ingin Eun Joong memanggil ayah padanya. Dia ingin mendengar kalimat itu, dan Eun Joong mematuhinya, walau hatinya terasa masih berat.
Begitu mendengar putranya memanggil ayah padanya, Tae Ha langsung memegang dadanya dan berkata
“Buatku ini saja sudah cukup. Hanya karena satu kata AYAH, perasaan hangat muncul dalam hatiku, dan itu saja sudah cukup. Aku hanya akan memikirkan satu kata itu”
Tae Ha kemudian bertanya, apakah ada hari dimana jantung Eun Joong juga berdegup saat memanggil ayah padanya? Tae Ha memandang Eun Joong dengan penuh sayang, dia malah hampir akan menangis, saat Eun Joong memilih diam dan tak menjawab.
Yoon Hwa Young terbangun dari tidurnya dan melihat Myung Geun bersedih. Myung Geun sedih karena tadi Eun Joong hanya memanggilnya dengan sebutan bapak, seperti orang lain. Dia baru tahu bahwa panggilan ayah begitu penting untuknya. Myung Geun bahkan ingin menangis, dan Hwa Young iba melihat kesedihan Myung Geun.
“Mengetahui aku tak bisa mendengar panggilan itu darinya, membuatku takut. Aku ingin sekali mendengarnya. Aku begitu merindukan panggilan itu.”
Hwa Young dengan tubuh lemah, mendekati Myung Geun dan langsung memeluk Myung Geun. Dia ingin menenangkan Myung Geun, karena sejatinya Myung Geun adalah orang baik.
Tae Ha kini seranjang dengan Eun Joong, dan melihat ayahnya belum tidur, Eun Joong berkata kalau dia akan tidur dikamarnya saja, jika keberadaannya membuat tak nyaman. Tae Ha mengelak. Bagaimana bisa dia merasa tak nyaman bersama putranya. Tiba-tiba Tae Ha bertanya apa Eun Joong punya pacar?Apa ada seseorang yang Eun Joong pikirkan? Eun Joong tersenyum malu dan menjawab kalau memang ada seseorang yang dia pikirkan. Seorang wanita.
Tae Ha terlihat penasaran, dan Eun Joong menjelaskan jika wanita itu sudah menjadi pacarnya, maka dia akan memberitahu Tae Ha.
Tiba-tiba Tae Ha mendapat telepon dari Kang Ho yang mengabarkan kalau Hwa Young ditemukan. Tae Ha keluar dari kamar, karena ga mau mengganggu Eun Joong. Tapi Eun Joong langsung terbangun, dan tahu jika keberadaan ibunya sudah diketahui oleh Tae Ha, dan artinya ini bahaya.
Eun Joong akhirnya mengabarkan ayahnya kalau polisi berhasil menemukan ibu, dan dia juga mengajak Tae Ha untuk ikut serta dalam menangkap Myung Geun. Walau heran, Tae Ha tak membantah.
Sampailah Eun Joong dan Tae Ha di depan kamar Hwa Young, dimana sudah ada Kang Ho yang menjaga. Sebelum Eun Joong masuk, Tae Ha bertanya pada putranya, apa jangan-jangan Eun Joong ingin menyelamatkan Myung Geun? Tae Ha mengingatkan Eun Joong agar jangan mengkhianatinya, karena dia adalah ayah Eun Joong.
Eun Joong hanya mengangguk.
Myung Geun membuka pintu hotel, dan ternyata Eun Joong yang datang. Hwa Young senang melihat putranya, dan Eun Joong mendekati sang ibu, lalu mengajak ibunya untuk segera pergi. hwa Young mengangguk, karena begitu senang bisa melihat wajah putranya.
Tae Ha masuk, dan Eun Joong memanggil Tae Ha dengan sebutan ayah, lalu meminta Tae Ha membantu ibu keluar. Hwa Young jelas terkejut mendengar panggilan itu keluar dari mulut Eun Joong. Eun Joong memanggil ayah pada Tae Ha. Sementara Myung Geun, hatinya perih mendenagr Tae Ha lah yang dipanggil ayah oleh Eun Joong.
Eun Joong mengeluarkan borgolnya dan langsung memasang borgol itu di tangan Myung Geun. Eun Joong berkata kalau dia menahan Myung Geun atas pencurian mobil milik Jang Tae Ha, dan sebagai penculik Yoon Hwa Young.
Tae Ha senang mendengar akhirnya Myung Geun ditangkap, dan Eun Joong lah yang melakukannya.
Eun Joong pun menyeret Myung Geun keluar.
Gu Jae In di officetelnya sedang mencoba mengatasi kloset mampet, dan dia bergumam sendiri, bagaimana bisa seorang Jang Eun Joong sepertinya tak bisa mengurus kloset mampet. Jae In lupa kalau dia sudah bukan Jang Eun Joong lagi.
Tiba-tiba Joo Pil datang dan Eun Joong-Bok bertanya kenapa Joo Pil datang kesini? Joo Pil melihat officetel Eun Joong-Bok yang menurutnya sangat menyedihkan. Eun Joong-Bok kembali bertanya kenapa Joo Pil datang ke tempatnya, karena Joo Pil ga mungkin tidak memiliki maksud kan?
Joo Pil langsung bertanya apa Eun Joong-Bok sudah berganti nama? Apa sudah diurus semua surat-surat itu? Eun Joong-Bok menjawab belum. Awalnya dia kira mengurus hal tersebut sehari saja bisa, tapi ternyata tidak. Joo Pil terlihat senang. Eun Joong-Bok kemudian bertanya sebenarnya apa maksud Joo Pil menemuinya, beritahu saja dia sekarang?
Joo Pil langsung menjawab kalau dia ingin kepemilikan saham Jang Eun Joong. Eun Joong-Bok tentu heran, dan Joo Pil menjelaskan agar Eun Joong-Bok menjual saham yang Eun Joong-Bok punya pada dia.
“Sebelum semua menjadi milik Ha Eun Joong, kupikir akan baik sekali jika kau menjualnya pada kami.”
Eun Joong-Bok bertanya, siapa memangnya yang Joo Pil maksud kami di kalimat Joo Pil tadi? Siapa orang lain selain Joo Pil? Joo Pil ga menjawab, dia hanya berkata kalau untuk yang satu itu dia ga bisa memberitahu Eun Joong-Bok. Tapi yang jelas dia punya raja baru yang akan dia layani sekarang ini.
“Jika daftar keluarga sudah diubah, maka kau tak bisa mendapatkan apa-apa. Jadi sebelum semua menjadi milik Ha Eun Joong, kau bisa ambil semuanya.”
Eun Joong-Bok tentu tertarik dengan usul itu, dan terlihat mulai memikirkannya.
Jo Chi Guk ada di ruang kerja anaknya. Disana Chi Guk sedang mengejek Tae Ha yang sekarang sedang mengalami krisis. Jin Woong berkata untuk itu mereka harus mempercepat yang mereka kerjakan. Selagi Tae Ha mengalami krisis, mereka harus bisa mengumpulkan keuntungan dari krisis ini sebanyak yang mereka bisa.
Chi Guk berkata kalau paling tidak mereka harus pura-pura melakukan semua sesuai prosedur. Jin Woong menjawab suap saja semua menteri terkait, agar proses ini semakin cepat dan mudah. Jin Woong menyuruh ayahnya membagikan tanah di pantai timur untuk menyuap staf-staf yang bersangkutan dengan proyek mereka ini.
Chi Guk menolak. Tapi Jin Woong mengingatkan ayahnya kalau nanti terjadi sesuatu yang tak diinginkan, maka orang-orang yang mereka suap itulah yang akan maju lebih dulu, jadi ayahnya turuti saja apa yang dia rencanakan. Chi Guk pun mengangguk-anggukkan kepala tanda setuju.
Kini, Eun Joong berdiri di depan kurungan ayahnya. Myung Geun meminta Eun Joong melepaskannya. Eun Joong menjawab, dia ga bisa melakukan itu.
Myung Geun kemudian berkata kalau dia tahu Eun Joong melakukan ini untuk melindunginya dari Jang Tae Ha. Dia tahu penjara adalah satu-satunya tempat teraman untuknya., karena disini, Jang Tae Ha ga akan berani melakukan apapun padanya. Eun Joong tak menjawab, dan hanya diam. Seolah itu adalah pembenaran.
Tanpa Eun Joong sadari, Tae Ha mendengar itu semua di balik tembok. Dan dia terlihat sangat geram.
KOMENTAR :
Eun Joong dilemma, apa yang harus dia lakukan? Dia ingin semua adil, tapi dia harus bagaimana?
Eun Joong-Bok malah mendapat suntikan ide dengan kedatangan Joo Pil. Dia jadi tahu kalau dia masih bisa mendapatkan haknya, sebelum pergantian namanya disahkan.
Sebelum menjadi Gu Jae In, maka saham yang akan menjadi milik Ha Eun Joong, akan dia alihkan untuknya.