“Jawab aku, sekalipun kau harus kehilangan nyawamu, kau tetap bersedia menjadi istrinya?”
Doo Rim tak menjawab, dia syok mendengar ucapan si hantu.
Hantu wanita itu menghilang, dan Doo Rim sedikit takut karenanya. Dia awalnya mengira itu hanya rumor belaka, tapi ternyata sang hantu menemuinya langsung, dan tentu ini membuatnya syok.
DooRim melepas kalung yang Kang Ju berikan padanya, dan air mata menetes melukiskan perasaannya.
Doo Rim masuk ke restorannya, dan terkejut ada Yi Hyun disana. Jin Joo pergi meninggalkan mereka berdua. Kini, hanya ada Doo Rim dan Yi Hyun.
Ru Mi melihat itu, dan akan menelpon ibu Kang Ju untuk melaporkan apa yang dia lihat. Tapi tiba-tiba dia membatalkan niatnya.
Dalam hati dia berkata
“Toh, nanti dia juga akan mati setelah menjadi penganti Kang Ju, Oppa. Jadi, tidak usah disingkirkan sekarang.”
Yi Hyun menceritakan semuanya, kalau dari awal ibunya memang sudah merencanakan ini. Doo Rim terkejut. Yi Hyun pun berkata
“Dari awal mereka memang berencana untuk mengambil nyawamu. Ibuku dari awal sudah tahu tentang rumor itu. Walaupun kau tidak percaya padaku, tapi itulah kenyataannya. Jika kau tidak melepaskan Choi Kang Ju, maka kau akan dalam bahaya, meskipun legenda itu hanya rumor. Istri Kang Ju hanya akan ada satu, menurutmu yang mana yang akan disingkirkan?”
Doo Rim semakin syok, malam ini begitu banyak hal mengejutkan yang terjadi padanya, dan dia tak tahu harus bagaimana.
Choi Kang Ju ada di ruang ayahnya, dia sedang mendengarkan piringan hitam yang selalu menjadi favorit ayahnya. Ketika sang ayah masuk, Kang Ju berkata kalau dia ga suka musik yang selalu didengar ayahnya ini, karena setiap ayahnya mendengarkan musik ini, maka ayahnya akan menjadi orang asing.
“Setelah ayah kehilangan cinta pertama ayah. Ayah selalu merindukan dia sendiri di ruang ini. Melihat ayah seperti itu, dalam hati aku berfikir, aku tak sudi menjadi seperti ayah.”
Kang Ju kemudian berbalik dan menatap ayahnya, dia lalu berkata
“Kini, mungkin aku akan mengambil langkah sepertimu, Ayah. Jika aku melepaskan Yi Kyung sekarang, maka seumur hidupku akan kulalui dengan penuh penyesalan.”
Presdir Choi tersenyum mendengar keputusan anaknya ini. Inilah yang dia inginkan. Putranya harus berani.
Na Doo Rim tak bisa tidur malam ini, dia teringat kembali jawaban yang dia berikan pada hantu wanita yang tadi menemuinya.
“Aku tetap bersedia menjadi istrinya.”
“Sekalipun kau kehilangan nyawamu?”
“Iya, sekalipun aku harus kehilangan nyawaku.”
Na Doo Rim mengajak neneknya bersenang-senang. Dia hanya ga ingin neneknya tak bisa menikmati semua yang indah ini jika ternyata dia memang harus tiada setelah menjadi pengantin Kang Ju.
Selain mengajak neneknya membeli baju, Doo Rim juga mengajak sang nenek untuk makan di restoran yang mewah dan makanan yang enak.
Doo Rim memandang sedih sang nenek, dia tak sanggup jika benar dia harus kehilangan neneknya.
Lee Ru Mi menemui Kang Ju yang masih di kantor, dan bertanya apa Kang Ju sama sekali ga menyesal dengan keputusan Kang Ju?
Tentu saja Kang Ju menjawab, tidak.
“Baiklah, kalau begitu cinta bertepuk sebelah tanganku berakhir hari ini. Tapi setelah hari ini, mungkin akan terjadi hal-hal yang sama sekali tidak kau duga. Kira-kira bila saat itu tiba, apakah kau tetap tak menyesal?”
Pagi ini Kang Ju menemui ayahnya dan mengatakan tentang keputusannya menikah di hari ini. Inilah satu-satunya cara untuk mengukuhkan cinta dia dan Yi Kyung.
Ayah setuju dan berkata mengutip sebuah syair yang pernah di dengarnya
“Bunga yang setelah diterpa angin kencang masih bisa bertahan, maka bunga itu akan menjadi sangat berharga. Itu juga berlaku untuk cintamu. Dengan itu cinta kalian akan kokoh dan tak mudah hancur.”
Kim Myung Hee hanya bisa menatap kepergian anaknya, yang sudah membulatkan tekad untuk mengukuhkan hubungan dengan Yi Kyung.
Dalam hati dia berkata
“Hanya setelah melewati malam ini, maka semua akan kembali seperti sedia kala.”
Peramal kembali ke restoran Doo Rim, dan nenek yang menemuinya. Peramal bingung harus berkata apa karena dia masih teringat akan Doo Rim, dan apa yang akan terjadi pada gadis itu. Akhirnya dengan berat hati peramal berkata kalau perjalanan jauh yang akan Doo Rim jalani bukan perjalanan duniawi, tapi perjalanan kematian.
Nenek terkejut mendengarnya. Dia marah dan mengusir si peramal. Bahkan nenek memukul si peramal dengan sapu.
“Beraninya kau bilang anak gadis yang memiliki masa depa cerah seperti cucuku akan menempuh jalan kematian. Awas, akan kurobek mulutmu.!!!” Teriak nenek, sambil memukul si peramal dengan sapu.
Doo Rim menemui Yi Hyun sebelum dia pergi, dia bahkan memberikan bekal makanan untuk Yi Hyun. Setidaknya jika dia memang harus meninggal, dia sudah memberikan kenangan manis untuk orang-orang yang disayanginya, termasuk Yi Hyun.
Sebelum pergi, Doo Rim memeluk Yi Hyun dan berkata
“Aku tidak akan melupakan kehangatan dan kenyamanan yang Oppa berikan padaku.”
Yi Hyun merasa heran, namun dia tak bertanya apapun.
Setelah berbalik dan berjalan meninggalkan Yi Hyun, Doo Rim berkata dalam hati
“Maafkan aku, dan juga terima kasih Oppa”
Doo Rim-Kyung dan Kang Ju sampai di sebuah gereja yang akan mengikat janji suci mereka. Mereka pun memandang tempat itu dengan perasaan berbuncah.
Mereka melangkah masuk ke gereja itu dimana tak ada siapapun di dalamnya. Namun gereja tersebut sudah di dekorasi dengan cantik untuk hari special mereka. Doo Rim-Kyung sangat cantik dengan gaunnya dan hiasan di kepalanya serta seikat bunga yang dia genggam ditangan. Mereka saling tersenyum ketika mata mereka bertaut satu smaa lain. Doo Rim-Kyung pun melingkarkan tangannya di lengan Kang Ju.
Sampailah mereka di depan altar. Lalu mereka saling berhadapan dan Kang Ju menyematkan cincin yang sudah dia siapkan untuk jari manis Doo Rim-Kyung.
“Saya, Choi Kang Ju dengan ini menerima engkau sebagai pendampingku. Aku berjanji akan selalu setia menemanimu, hingga mau memisahkan kita.Tidak akan goyah dikarenakan godaan, seratus tahun atau bahkan seribu tahun. Bagaikan sebuah batu karang. Aku akan menghargai dan mencintaimu. Dengan ini saya berjanji.”
Doo Rim-Kyung akan membalas kalimat itu. Tapi dia bingung harus menyebutkan nama siapa. Akhirnya dalam hati Doo Rim-Kyung berkata
“Saya…Na Doo Rim”
Namun lisannya mengucap lain
“Saya Jang Yi Kyung bersedia menjadi pendampingmu. Saya berjanji untuk tetap setia sampai maut memisahkan kita. Sekalipun waktu berlalu seratus atau seribu tahun lamanya, bagaikan sinar mentari dan angin yang bertiup, saya akan selalu setia menemanimu.Mencintaimu juga menghargaimu. Itulah janji saya. ”
Merekapun berciuman dan rangkain bunga yang menjadi hiasan Doo Rim mengeluarkan cahaya warna-warni yang mengitari mereka, dan seolah menjadi saksi janji suci mereka.
Setelah janji suci mereka ucapkan, kini mereka berdiri di depan gereja. Doo Rim-Kyung senang sekali, dan berkata pada Kang Ju kalau yang paling bersinar di dunia ini adalah Kang Ju yang sekarang berdiri di hadapannya. Kang Ju tersipu malu mendengar kalimat Doo Rim-Kyung. Mereka pun berpelukan dan sangat bahagia dengan hari ini.
Tanpa mereka sadari,ada seseorang yang tengah mengabadikan momen mereka saat ini.
Di dalam mobil, Doo Rim-Kyung menunjukkan kupon pasangan yang dia buat sendiri. Ada kupon untuk memasak bersama, ciuman, berkencan di jalan sambil gandengan tangan Doo Rim-Kyung tersenyum senang, sementara Kang Ju tersenyum aneh mendengar dan melihat kupon buatan Doo Rim-Kyung itu.
Dan kini mulailah kencan mereka. Kang Ju menatap aneh baju couple yang dia pakai sementara Doo Rim-Kyung menikmati kebersamaan ini dengan sangat bahagia. Kang Ju jelas tak pernah menikmati makanan di pinggir jalan seperti ini. Sehingga dia bertanya apa makanan seperti ini juga Doo Rim-Kyung makan?
Doo Rim-Kyung mengambil satu tusuk, dan menyuruh Kang Ju mencicipinya.
Seorang anak kecil disamping Kang Ju bertanya apa wanita itu pacar Kang Ju. Doo Rim-Kyung menjawab iya, dan juga mengingatkan si gadis kecil untuk tak naksir dengan pacarnya. Si gadis kecil dengan cuek berkata
“Oppa, aku turut prihatin dengan pilihanmu”
Kang Ju pun terbahak-bahak mendengarnya.
Choi Kang Ju mengeluh ketika disuruh mengupas bawang karena matanya jadi perih. Dia sudah ga tahan lagi. Doo Rim-Kyung mendekat dan mengejek Kang Ju, yang kalah dengan pria lain. Pria lain saja disuruh ngupas satu truk juga sanggup.
Doo Rim-Kyung dan Kang Ju makan bersama, Doo Rim-Kyung heran kenapa ikan yang dimasaknya gosong, padahal dia ahli dalam mengolah ikan. Kang Ju hanya tersenyum geli mendengar yang Doo Rim-Kyung katakan.
Setelah mencicipi masakan Doo Rim-Kyung, Kang Ju berkata kalau masakan Doo Rim-Kyung ga kalah dengan masakan restoran di Inggris.
Tiba-tiba Doo Rim-Kyung memasang wajah serius dan berkata bagaimana jika dia ternyata menyembunyikan sesuatu dari Kang Ju karena alasan tertentu, apa reaksi Kang Ju? Kang Ju menjawab
“Itu adalah hal yang kubenci. Aku paling benci orang yang berbohong padaku. Bisa jadi aku tidak akan mempedulikan orang itu lagi.”
Kang Ju dan Doo Rim-Kyung duduk berdua di depan perapian. Doo Rim-Kyung bertanya kapan tepatnya jantung Kang Ju berdebar saat bersamanya?
Kang Ju ga mau memberitahu dan hanya bilang lain kali saja. Doo Rim-Kyung bertanya kapan lain kali itu? Kang Ju menjawab besok.
Mereka pun memangdang penuh makna, seolah dalam hati mereka saling bertanya, akankah hari esok itu masih ada?
Jin Joo melanggar janjinya, dia menelpon Yi Hyun dan memberitahu semuanya. Yi Hyun meminta agar Jin Joo tak memberitahu nenek dulu, agar nenek tak khawatir.
Yi Hyun yang geram menemui Yi Kyung di kamarnya. Dia menunjukkan semua bukti yang dia miliki tentang kebohongan Yi Kyung.
Yi Kyung berkata kalau tanpa disuruh pun Doo Rim memang akan melakukannya. Jadi ini bukan salah dia ataupun ibu.
Yi Hyun tetap marah. Dia berkata kalau Yi Kyung dan Ibu benar-benar gila. Doo Rim sudah tahu rencana Yi Kyung dan juga ibu. Tapi, Doo Rim masih mau menikahi Kang Ju, karena Doo Rim tulus mencintai Kang Ju, dan orang seperti itu masih Yi Kyung manfaatkan untuk ini. Bagaimana jika Doo Rim jujur pada Kang Ju. Bagaimana jika Doo Rim berkata kalau Doo Rim bukanlah Yi Kyung. Maka, masalah ini juga akan merugikan mereka.
Yi Kyung langsung menelpon ibunya dan berkata kalau Yi Hyun akan menuju ke Villa Kang Ju. Dia memberitahu ibu kalau kemungkinan besar Doo Rim akan membocorkan rencana mereka pada Kang Ju.
Jae Ran menjawab kalau itu berarti ga ada alasan lagi untuk membiarkan Doo Rim hidup.
Myung Hee kembali membaca buku harian Sun Hwa.
“Malam pertamaku dengannya, rasa syukur dan gugup membuatku susah untuk menenangkan diri. Malam ini seharusnya merupakan malam pertama dan terakhir bagiku bersama dengannya. Aku sama sekali tidak takut dengan apa yang terjadi pada diriku. Yang kutakutkan adalah sepeninggalku dia akan hidup dengan seorang diri dengan menanggung rasa sakit karena kehilangan orang yang dicintainya.”
Dilain tempat, Ny. Seo terkejut melihat secarik kertas yang merupakan sobekan dari buku harian Sun Hwa. Dia terkesan takut dengan apa yang dia baca di sobekan kertas itu.
Malam ini Kang Ju dan Doo Rim-Kyung sudah ada di ranjang. Doo Rim-Kyung memandang wajah Kang Ju juga membelainya. Dalam hati Doo Rim berkata
“Kang Ju..tatapan matamu, suaramu, bahkan setiap desahan nafasmu..akan kuingat selalu dalam hatiku. Mungkin saja hari ini adalah hari terakhir ku bersamamu.”
Doo Rim-Kyung pun merebahkan kepalanya di pundak Kang Ju, sambil terus melanjutkan kalimat dalam hatinya
“Sekalipun aku akan meninggalkanmu, kuharap kau selalu mengingatku. Setidaknya Kang Ju, persaanku terhadapmu adalah benar-benar tulus.”
Kang Ju sambil menggenggam tangan Doo Rim-Kyung juga berujar dalam hatinya
“Aku tidak akan melepaskanmu lagi. Karena tanpamu disisiku, hari-hari yang kulalui akan sangat tak bermakna. AKu tidak akan membiarkanmu meninggalkanku. Tidak peduli dimanapun, aku mau bersamamu.”
Mereka pun kembali menautkan bibir mereka malam ini dengan perasaan penuh cinta.
(Di hitung-hitung, itu Doo Rim sama Kang Ju ciumannya udah berapa kali ya…hadewh…)
Malam ini nenek Doo Rim mimpi buruk, mimpinya adalah saat ketika dia melihat pengantin wanita pertama keluarga Taeyang yang meninggal karena terjun ke jurang. Pengantin pertama yang akhirnya membuat rumor kutukan itu semakin terasa nyata.
Nenek terbangun dan langsung menuju sebuah laci lalu nenek mengeluarkan sesuatu yang disimpannya selama ini. Nenek membukanya, dan ternyata itu adalah sebuah sepatu berwarna merah, milik si pengantin wanita yang ada dalam mimpinya tadi.
Apakah hubungan nenek Doo Rim dengan menantu pertama keluarga Taeyang? Kenapa wajahnya sangat mirip dengan Doo Rim?
Na Doo Rim pagi ini, tanpa sadar melangkahkan kakinya ke sebuah tempat yang tinggi. Langkahnya sedikit terhuyung. Air mata mulai menetes di pipinya, dan dia teringat akan pertemuannya dengan si hantu wanita malam itu.
Hantu itu yang tadinya berpakain hitam dna terlihat menyeramkan, berubah menjadi hantu yang cantik dengan gaun putih. Hantu itu mendekati Doo Rim dan berbisik padanya
“Kau tidak akan mati. Ujian ini dimulai, karena seseorang yang mengharapkan sebuah cinta yang tidak akan tergoyahkan, oleh segala godaan dan cobaan. Seperti berhasil menerobos dinding es yang tebal, dan mekar di musim semi. Kau berhasil mengatasi rasa takutmu, dan menunjukkan kekuatan cintamu. Kau berhasil melewati ujian ini. Tapi yang lebih menakutkan dari kematian, adalah kenyataan yang akan kau hadapi di depan. Saat ini, yang menginginkan nyawamu bukanlah aku, tapi orang-orang yang disekelilingmu. Jika kau ingin tetap bersamanya, maka tanggalkanlah topengmu dan hadapi kenyataan. Bisa jadi kenyataan yang harus kau hadapi lebih menakutkan daripada kematian. Dari segala arah orang akan berniat menjatuhkanmu. Kau akan dicabik-cabik oleh mereka, hingga seluruh tubuhmu berlumuran darah. Orang yang kau percayai itu, tidak akan bisa menerimamu. Pada akhirnya kau akan ditinggalkan. Sekalipun demikian, kau tetap memilih jalan ini kan?”
Doo Rim kemudian bertanya kenapa harus dia, dan hantu wanita menjawab, kalau Doo Rim harus berusaha menemukan jawaban itu sendiri. Hantu wanita mengulurkan tangannya, dan Doo Rim membalas uluran tangan itu.
Choi Kang Ju takut sekali begitu melihat Doo Rim-Kyung tak ada disampingnya, dia berlari dan mencoba mencari Doo Rim-Kyung. Sampai akhirnya dia bertemu dengan wanita yang dicintainya ini. Begitu melihat Doo Rim-Kyung baik-baik saja, Kang Ju langsung memeluk Doo Rim-Kyung.
Doo Rim berkata pada Kang Ju sebelum dia kembali ke Seoul, terlebih Jae Ran memang sudah menjemputnya.Doo Rim-Kyung berkata kalau ada yang ingin kuceritakan pada Kang Ju. Apapun yang dia katakan, dia ingin Kang Ju percaya padanya.
“Bisakah kau berjanji tidak akan membenciku, dan memaafkanku?”
Kang Ju heran dan kemudian berkata kalau dia yang Kang Ju kenal buknlah dia sebenarnya. Kang Ju tambah bingung dan bertanya sbeenarnya apa maksud Doo Rim-Kyung?
“Kang Ju…sebenarnya…aku dan Jang Yi Kyung”
belum sempat Doo Rim-Kyung melanjutkan, tiba-tiba ada yang menelpon Kang Ju, membuat Doo Rim-Kyung tak sempat melanjutkan kalimatnya, dan Doo Rim-Kyung meneteskan air mata karena tak bisa memberi tahu Kang Ju.
Ternyata telepon itu mengabarkan kalau nenek Kang Ju masuk RS, dan ingin bertemu dengan Doo Rim-Kyung.
Jang Yi Hyun sampai di Villa Kang Ju namun langsung dilumpuhkan oleh supir Jae Ran yang ternyata mengetahui keberadaan Yi Hyun. Semalaman Jae Ran dan supirnya menunggu dan pagi ini Jae Ran pun melancarkan rencananya.
Kang Ju sudah lebih dulu ke RS, dan Jae Ran berjanji akan mengantar Yi Kyung menyusul Kang Ju. Kang Ju pun percaya. Kini, Jae Ran menyuruh Doo Rim untuk masuk ke mobil karena masih ada yang harus mereka bicarakan. Kang Ju pun menurut, walau hatinya sedikit tak tenang.
Sementara itu, Yi Hyun sudah terlambat untuk menyelamatkan Doo Rim dari cengkaraman ibunya. Mobil ibunya sudah melaju meninggalkan Villa
Di dalam mobil, Jae Ran berkata pada Doo Rim kalau tugas Doo Rim sekarang sudah selesai. Tiba-tiba masuklah dua orang pria, dan salah satunya langsung mencekal tangan Doo Rim, agar Doo Rim tak kabur. Doo Rim tentu protes pada Jae Ran, karena ini sama sekali tak sesuai perjanjian awal mereka. Bukankah Jae Ran berjanji jika dia berhasil melewati semuanya, maka dia boleh bersama Kang Ju. Tapi Jae Ran mana peduli. Dia tertawa mengejek,dan menyebut Doo Rim anak yang polos.
“Kau pikir aku akan membiarkan Yi Kyung menjadi bayanganmu seumur hidup? Ikutlah dengan patuh, dan jangan memberontak. Jika tidak, maka nenekmu dan Jin Joo akan berada dalam bahaya.”
Jae Ran keluar dan orang-orang suruhan Jae Ran langsung membawa kabur Doo Rim. Namun siapa sangka, Yi Hyun berhasil mengikuti mereka.
Ma Jae Ran sampai di RS, dimana sudah ada Yi kyung yang menunggu. Mereka pun saling menatap dan tersenyum puas. Kini, mereka berhasil menjalankan rencana mereka.
Kang Ju tersenyum melihat Yi Kyung sudah datang, tanpa dia tahu jika yang di depannya bukanlah wanita yang dicintainya.
KOMENTAR :
Review terpanjang yang aku bikin, karena banyaknya adegan bagus yang sayang dilewatkan. Semoga kalian puas yaaa..^^
Fix sudah dipastikan kalau hantunya cuma satu, ga ada hantu baik atau jahat. Hantunya baik sama Doo Rim,dan hanya berniat menguji Doo Rim, sama seperti ketika dia muncul di depan Yi Kyung dulu. Bedanya, Doo Rim tetap tak berubah dalam mencintai Kang Ju walau tahu dia akan mati, sementara Yi Kyung berubah pucat begitu mengetahui bahwa dia tak akan bisa melewati malam pertamanya bersama Kang Ju, karena dia percaya bahwa dia akan dijadikan tumbal keluarga Taeyang.
Si Hantu hanya tak ingin keluarga Taeyang porak poranda hanya karena hidup dengan wanita yang salah, makanya si hantu selalu muncul, dan mencoba menakuti-nakuti calon istri putra pertama di keluarga itu.
Kenapa harus putra pertama?
Karena bagaimanapun putra pertamalah yang akan meneruskan usaha keluarga, dan tentu menjadi tombak keluarga itu sendiri.
Tapi, apa maksud si hantu yang berkata kalau Doo Rim tetap akan kehilangan Kang Ju, walaupun Doo Rim jujur mengakui identitas Doo Rim? Entahlah, satu teka-teki sudah terbongkar, dan masih ada misteri lainnya.
Apakah Yi Hyun berhasil menyelamatkan Doo Rim? Dan Apakah Kang Ju akan segera menyadari bahwa wanita yang sekarang berada disampingnya bukanlah wanita yang dicintainya..?
Entahlah…