[Episode Sebelumnya]
Staf segera berlari begitu mendengar keributan di luar, dan mereka terkejut mengetahui pimpinan tim mereka babak belur karena Dong Chan. Hyun Woo Jin tak melawan, dia malah meminta agar stafnya membiarkan Dong Chan. Staf pun heran tapi tak membantah.
Kemudian Dong Chan bertanya apa Woo Jin ga tahu betapa inginnya dia menyingkir.
“Keluarga pembunuh, adik pembunuh, dibanding semua itu, aku juga seorang saudara yang jahat yang memasukkan kakaknya sendiri ke penjara. Karena itulah aku bekerja dengan giat bagai orang gila. Itu semua kulakukan, demi membuktikan bahawa darah yang mengalir di tubuhku bukan darah seorang pembunuh. Aku menangkap penjahat seperti orang gila. Tapi gara-gara kau Hyun Woo Jin, gara-gara kau. Semua hancur karenamu. Dasar manusia tak punya hati. ”
Woo Jin membuang darah yang ada di mulutnya, terlihat seperti orang yang meludah. Kemudian Woo Jin bertanya, jadi Dong Chan pikir ini semua karena dia? Jika ia, maka Dong Chan boleh menghajarnya sepuas Dong Chan, sampai amarah Dong Chan mereda.
“Bagiku, saat itu aku telah melakukan yang terbaik yang aku bisa.”
Dong Chan melepas cengkramannya di kerah Woo Jin, dia hampir menahan tangisnya. Tapi kemudian dia tertawa kesal pada Woo Jin, sambil mengeluarkan uangnya. Dia berkata biaya perawatan belum naik kan? Sebelum menaruh uang yang dipengangnya ke dalam saku Woo Jin, Dong Chan meludah membalas apa yang tadi juga Woo Jin lakukan di depannya.
Ketika Ho Gook mengejar Dong Chan dan akan mengajak Dong Chan minum-minum. Tiba-tiba datanglah seorang wanita yang marah-marah pada Ho Gook. Wanita itu berkata bukankah Ho Gook adalah yang membunuh Gi Tae? Ho Gook jelas kaget dan takut. Dia bingung harus menjelaskan seperti apa. Ho Gook bahkan menunjukkan pistol dan lencananya yang sudah dikembalikan.
Wanita itu masih tak percaya dan berkata kalau dia yakin Ho Gook berkomplot dengan polisi untuk membuktikan Ho Gook tak bersalah. Dong Chan akan pergi dengan mobilnya, membuat Ho Gook semakin takut, dia meminta Dong Chan membantunya untuk menjelaskan pada si gadis.
Akhirnya Dong Chan keluar juga dari mobilnya dan mencoba menjadi pendengar diantara Ho Gook dan sang gadis.
Ternyata gadis itu adalah pacar Han Gi Tae. Ho Gook berkata kalau kematian Gi Tae, adalah karena kesalahan Gi Tae sendiri yang ga melakukan pemeriksaan kondisi motor.
Gadis pacar Gi Tae ga terima, karena dia dan Gi Tae sudah mlakukan perawatan motor sebulan lalu, jadi mana bisa rantai motor Gi Tae karatan. Itu tak mungkin. Dia dan Gi Tae mengganti semua yang harus diganti.
Mendengar penjelasan pacar Gi Tae, Dong Chan pun terkejut, karena jelas ada yang menyabotase motor Gi Tae, makanya motor Gi Tae bermasalah dan menjadi alasan penyebab kematian Gi Tae. Pacar Gi Tae pun mengancam Ho Gook dengan berkata kalau dia akan membeberkan semua ini ke media, karena polisi sudah menutupi dan merekayasa kematian Gi Tae.
Saat pacar Gi Tae akan pergi, Dong Chan yang penasaran langsung menahannya. Dia bertanya apa pacar Gi serius dengan yang dikatakan tadi? Pacar Gi Tae malas menanggapi dan menepis tangan Dong Chan, membuat tas ransel yang dibawa pacar Gi Tae terjatuh dan isi di dalam tas pun keluar.
Dong Chan tertarik dengan benda itu dan langsung mengambilnya. Dai membalik halaman sebuah booklet itu, dan menemukan sebuah kata yang berbunyi
“NEMESIS..MATI DEMI BALAS DENDAM”
Dong Chan merasa kalimat itu memiliki makna tersembunyi. Diapun mulai menggunakan otak pintarnya untuk berfikir.
Soo Hyun masih terus berusaha menemukan teka-teki ini. Dia menuju ruang suaminya karena ingin menggunakan laptop suaminya. Saat itulah dia melihat wallpaper laptop suaminya adalah band SNAKE, band kesukaan Saet Byul. Putri mereka.
Lalu kemudian Soo Hyun membuka sebuah folder yang bertuliskan
“Kejadian 10 tahun yang lalu”
Sementara Dong Chan melanjutkan penyelidikannya ke bengkel motor sport. Disana dia bertanya pada petugas apa TIMING CHAIN bisa diganti oleh siapapun? Pemilik tempat itu menjawab kalau untuk model FREEDOM maka hanya bisa staf di bengkel ini, dan tak bisa dilakukan orang lain. Tapi bisa juga dilakukan oleh orang yang menjadi penggemar Freedom. Banyak orang yang ga segan-segan belajar sampai ke Amerika untuk menguasai hal itu.
Jenny juga ikut di penyelidikan ini, dia melihat foto-foto para pemiliki motor freedom yang terpajang di dinding bengkel tersebut. Jenny memuji kalau semuanya terlihat keren dan kemudian bertanya pada pemilik siapa yang ada di foto ini? Pemilik bengkel menjawab kalau yang di foto itu adalah anggota klub freedom.
Dong Chan tertarik, dan mendekati Jenny untuk melihat foto itu. Tiba-tiba mata Dong Chan tertarik pada satu pria difoto tersebut. Pria itu memakai helm dengan tulisan MS terukir di bagian depan helm. Dong Chan pun mencoba berfikir.
Kim Soo Hyun membaca sebuah email yang ditujukan untuk untuk suaminya. Di email itu tertulis
“Kejadian 10 tahun lalu, kaulah yang membuat orang tak bersalah menjadi pembunuh. ”
Soo Hyun tentu terpana dengan email itu. Email bernada ancaman, walau tak tersirat secara langsung.
Soo Hyun memberikan salinan email itu yang sudah di printnya pada Dong Chan. Dong Chan berjanji akan menyelidikinya, tapi dia harap Soo Hyun ga terlalu berharap. Soo Hyun juga meminta agar Dong Chan mengecek kasus yang ditangani suaminya 10 tahun lalu. Dia ingin Dong Chan mendapatkan nama-nama korban waktu itu.
Dong Chan menyanggupinya.
Tiba-tiba di layar televisi muncullah wajah pacar Gi Tae yang sedang memberikan kesaksiannya. Wajahnya di buat blur untuk melindungi identitas, dan dia bercerita kalau Gi Tae hidup di panti asuhan, dan menganggap Cha Bong Sup seperti saudara kandung. Ketika ada yang mengadopsi Gi Tae, Gi Tae mengeluh karena ibu Gi Tae terlibat judi dan sangat menyusahkan Gi Tae.
Bong Sup yang merupakan teman dekat Gi Tae menawarkan diri apa Gi Tae mau dia membunuh ibu Gi Tae. Saat itu pacar Gi Tae mengira itu percakapan tak serius dan candaan saja.
Presiden dan stafnya mengadakan rapat. Presiden Kim Nam Jun bertanya sebenarnya apa yang sedang terjadi? Salah satu staf menjawab kalau masalah Gi Tae ini sedang dibicarakan. Presiden Kim Nam Jun memukul meja, dan memarahi stafnya lalu berkata apa stafnya kira masyarakat bodoh dan tak bisa mencerna kasus ini?
Presiden yang geram meninggalkan rapat, dan tinggal Lee Myung Hee disana. Staf yang dibentak presiden tadi mengusulkan hukuman mati saja agar masyarakat bisa tahu kalau kepolisian bertindak serius? Myung Hee menjawab apa menurut staf itu membunuh adalah perkara yang mudah?
Kenapa mereka tidak mempertimbangkan reaksi internasional yang akan negara mereka terima nanti?
Kini, Nam Jun ada di ruangannya dan memasang wajah cemberut. Myung Hee datang dan meminta maaf pada Nam Jun. Nam Jun hanya meminta agar Myung Hee memanggil menteri kehakiman untuk menemuinya.
Myung Hee pun memandang dengan tatapan heran.
Dong Chan mengajak pacar Gi Tae bertemu, dan pacar Gi Tae berkata kalau apa yang dia katakan tadi benar kan? Gi Tae sudah melakukan perawatan untuk motor jadi ga ada alasan bahwa kematian Gi Tae karena motor yang rusak. Dong Chan membenarkan. Pacar Gi Tae marah dan berniat mencari Ho Gook, tapi Gi Tae menahan tangan pacar Gi Tae. dia kemudian bertanya, disekitar Gi Tae apa ada orang yang ahli dalam mengganti rantai motor?
Pacar Gi Tae menggeleng, dan Dong Chan kembali bertanya, lalu apa akhir-akhir ini ada orang aneh yang menemui Gi Tae?
Pacar Gi Tae pun teringat sesuatu dan menceritakannya pada Dong Chan
“Semalam Gi Tae memang mengatakan hal yang aneh. Dia bilang jika dia akan menjadi orang kaya. Karena dia tidak memiliki catatan criminal, maka dia bisa ikut lomba. Selain bisa membalas dendam, dia juga bisa mendapatkan uang. ”
Dong Chan tahu maksud kalimat aneh Gi Tae, dan dia langsung pergi begitu saja meninggalkan pacar Gi Tae,yang tentu heran karenanya.
Di dalam mobilnya, Dong Chan berfikir, kalau ada orang dibalik Gi Tae dan Bong Sup. Orang itu takut jika keterlibatannya sampai ketahuan makanya membunuh Bong Sup dengan meminjam tangan Gi Tae, dan setelah itu menghabisi Gi Tae, guna menghapus jejak.
Bisa disimpulkan pelaku sebenarnya ini sudah merencanakan dari awal kematian Bong Sup dan Gi Tae.
Dong Chan berkata sendiri kalau pelaku sebenarnya ini sengaja membuat dunia mengira Gi Tae yang membunuh Bong Sup, dengan alasan balas dendam.
Ternyata Dong Chan sedang menunggu Ho Gook. Ho Gook memberikan catatan panggilan telepon Gi Tae pada Dong Chan, dan Dong Chan langsung memeriksanya. Ho Gook berkata kalau ini adalah yang terakhir kalinya dia membantu Dong Chan, karena kalau ketahuan maka dia bisa dipecat.
Dong Chan langsung memukul kepala Ho Gook membuat protes Ho Gook terhenti, dia tahu dia ga bisa membantah Dong Chan. Kemudian Ho Gook bertanya apa ada yang terjadi dengan Dong Ho? Kenapa Dong Chan ingin catatan tentang kasus 10 tahun lalu? Bukankah itu tahun dimana Dong Ho tertangkap?
Dong Chan tak menjawab.
Kini, di depan sebuah sungai yang membentang, Dong Chan menghentikan mobilnya. Dia membuka catatan criminal 10 tahun lalu yang dilakukan suami Soo Hyun, dan melihat kalau kasus kakaknya juga ada disana. Dia teringat kembali saat dia menjadi saksi, dan jaksa penuntut bertanya padanya.
Ternyata saat itu Ji Hoon lah yang menjadi jaksa penuntut umum.
Tapi sampai detik ini, Dong Chan masih belum tahu siapa si jaksa, dan mengapa dia merasa begitu familiar dengan wajah jaksa saat itu.
Akhirnya Dong Chan memutuskan tak menyertakan kasus Dong Ho, pada catatan yang nantinya dia berikan ke Soo Hyun.
Dong Chan menyimpan catatan Dong Ho, di mobilnya.
Soo Hyun menerima catatan itu dan menelitinya. Dia langsung tertarik pada satu kasus dengan nama Jang Man Bok. Terlebih alamat tempat tinggal Man Bok, bersebelahan dengan sekolah Saet Byul.
Flashback
Malam Saet Byul diculik, Soo Hyun berpapasan dengan seorang yang membawa kardus seolah mengantar sesuatu untuk kantor tempatnya bekerja.
Walau heran, Soo Hyun tak curiga sama sekali.
Flashback End
Soo Hyun dan Dong Chan langsung menuju seberang sekolah Saet Byul. Di dalam mobil, Dong Chan membacakan tentang riwayat Man Bok.
Ternyata saat Man Bok masih mengelola toko roti, dia pernah mengurung seorang anak kelas 4 SD di rumahnya.
Anak itu kemudian melarikan diri, dan Man Bok langsung membunuhnya lalu mayat anak itu dibuang Man Bok.
Jaksa penuntut umum saat itu meminta agar Man Bok dihukum mati, dan hakim mengabulkannya. Anak Man Bok, yaitu Jang Man Soo, berkeran ayahnya tak bersalah.
Soo Hyun menatap toko itu, dan bergumam kalau peratalan sekolah Saet Byul biasa dibeli di toko tersebut. Soo Hyun semakin syok karena ternyata pelaku sudah merencanakan ini dari awal, makanya menyewa toko yang bersebarangan dengan sekolah Saet Byul. Dong Chan berkata kalau mereka cukup mencari tahu apa di lengan orang itu memiliki tattoo seperti yang pernah digambar Saet Byul. Jika ada, maka berarti benar, orang itulah pelakunya.
Soo Hyun tak setuju jika Dong Chan yang menemui si pelaku, karena bisa saja pelaku kenal wajah Dong Chan. Jadi biar dia saja. Tapi Dong Chan juga melarang Soo Hyun, karena bisa jadi orang itu juga kenal dengan Soo Hyun, mengingat email ancaman yang diterima suami Soo Hyun.
**
Akhirnya Jenny lah yang beraksi, dia masuk ke toko itu, dan menemui si pemilik toko yang tentu seorang pria. Jenny bertanya apa kira-kira hadiah yang harus dia berikan pada ponakannya yang akan berulang tahun?
Sambil melihat sekeliling, Jenny meminta sebuah video game yang berjudul highlight.
Pemilik toko pun akan mengambilkannya.
Jenny sengaja memilih barang yanga ada di rak bagian atas, dan saat pemilik itu mencoba menjangkau barang yang diinginkan Jenny dengan tangannya, Jenny langsung melirik tangan laki-laki itu. Tapi jaket yang dikenakan si pemilik belum juga tersingkap.
Mengetahui dia tak bisa menjangkau video game itu membuat pemilik toko mengambil kursi dan menjadikan kursi itu sebagai pijakan untuk membuatnya bertambah tinggi. Jenny pun kecewa, karena tak berhasil menjalankan misinya.
Tapi Jenny masih punya cara lain, dia dengan sengaja menumpahkan kopi yang tadi dibawanya sehingga mengenai tangan si pemilik toko. Tentu kopi panas itu cukup membuat pemilik toko mengaduh kesakitan.
Begitu Jenny berniat akan membersihkan tangan si pemilik toko, pemilik toko tersebut langsung menarik tangannya dengan kasar dan terkesan menutupi sesuatu di lengannya itu. Jenny pun menatap aneh pada si pria, dan yakin ada yang disembunyikan pria ini dibalik tangannya tersebut.
Jenny langsung melaporkan apa yang dia alami tadi, dia berkata dengan yakin kalau gerak gerik laki-laki tersebut mencurigakan, buktinya saja ketika tangan si laki-laki terseduh kopi panas, laki-laki tersebut sama sekali tak mencoba mengecek kondisi tangannya. Sudah pasti ada yang disembunyikan. Soo Hyun mengusulkan agar mereka meggeledah rumah Man Soo ini. Dia yakin pasti ada barang-barang yang bisa dijadikan bukti di kamar Man Soo.
Dong Chan berkata biasanya memang pembunuh suka memamerkan trofi mereka dengan menaruh benda di tempat yang mudah kelihatan. Sebagai bentuk kebanggan terhadap diri sendiri. Itu karena dia menikmati proses dari membunuh korban mereka.
Dong Chan kemudian bertanya tapi bagaimana caranya bisa masuk ke rumah Man Soo?
Soo Hyun sampai di rumah dan membelai rambut Saet Byul yang sedang terpejam malam ini. Ji Hoon yang masuk ke kamar bertanya heran kenapa Saet Byul tidur di kamar mereka? Soo Hyun tiba-tiba bertanya apa ada orang akhir-akhir ini mengancam Ji Hoon?
Ji Hoon yang sedang duduk di depan meja rias merasa heran namun kemudian menjawab kalau dia menerima surat ancaman atau sejenisnya itu setiap hari. Ji Hoon bertanya memangnya kenapa?
Sebelum sempat Soo Hyun menjelaskan Dong Chan mengirimnya SMS. SMS itu berbunyi kalau persiapan untuk masuk ke rumah Man Soo sudah selesai, dan dia mau Soo Hyun segera keluar.
Ketika Soo Hyun bersiap, dia mengambil tasnya dan tanpa snegaja menjatuhkan kotak perhiasan, sehingga perhiasan yang ada di dalamnya jatuh berserakan. Soo Hyun memungut dan memasukkan kembali ke tempat semula. Tiba-tiba dia teringat akan cincin yang dia temukan di rumah Bong Sup, saat dia dan Dong Chan menggeledah rumah Bong Sup. Anehnya cincin dan anting itu tak ada. Membuat Soo Hyun bertanya pada suaminya, apa Ji Hoon melohat anting dan cincin yang dia taruh di meja rias dan terbungkus plastik? Ji Hoon menggeleng dan menjawab tak ada.
Soo Hyun pun heran, karena dia yakin kalau cincin dan anting itu dia taruh di atas meja rias. Dia pun bergumam apa bibi yang menyimpannya?
Begitu bertemu bibi di ruang depan, Soo Hyun bertanya apa bibi menyimpan anting dan cincin yang dia taruh diatas meja rias? Bibi menjawab dia tidak menyimpan anting dan cincin itu. Soo Hyun pun tak bertanya lebih lanjut, dia hanya berkata kalau suaminya sudah pulang, jadi kalau bibi mau pulang, pulang saja.
Tiba-tiba bibi berkata kalau putrinya sebentar lagi akan melahirkan dan dia harus menemani putrinya itu. Soo Hyun kemudian bertanya lalu siapa yang akan menjaga Saet Byul? Bibi menenangkan Soo Hyun kalau dia sudah mencari seorang yang dia percaya untuk menjaga Saet Byul. Ternyata orang yang bibi maksud adalah neneknya Young Gyu. Walau Soo Hyun belum kenal dengan nenek itu, tapi Soo Hyun percaya saja.
Jenny mulai beraksi, saat took Man Soo tutup, dia menggedor pintu dan membuat keributan sehingga Man Soo akhirnya keluar. Begitu wajah Man Soo muncul dengan nada manis, Jenny berkata kalau ternyata ponakannya sudah punya video game versi ini, jadi dia terpaksa mengganggu malam-malam karena ingin menukar video ini.
Man Soo pun tak curiga dan melayanni Jenny.
Jenny pun langsung masuk dan mulai memilih-milih, sementara Man Soo mulai merasa aneh sehingga dia menatap Jenny dengan pandangan waspada. Tiba-tiba terdengar kekacauan diluar dan Man Soo segera melihatnya.
Begitu toko sepi, Soo Hyun berhasil masuk bersama Dong Chan. Soo Hyun berkata kalau dia akan memeriksa bagian dalam rumah. Dong Chan ingin melarang, tapi Soo Hyun sudah keburu masuk dan tak bias dicegah.
Diluar, ternyata kaca spion Man Soo pecah dan Jenny yang mengikuti Man Soo bergumam heran, kerjaan siapa ini?
Jenny juga menyarankan agar Man Soo melapor pada polisi terlebih ada CCTV disini, jadi pelaku pasti bias segera ditangkap. Man Soo menolak, dan menjawab tak usah. Jenny memaksa, tapi Man Soo tetap dengan keputusannya, lagipula mobil ini sudah bobrok, jadi ga perlu dilaporkan.
Jenny pun tak bisa mencegah Man Soo yang segera kembali ke toko, padahal mungkin Soo Hyun dan Dong Chan sudah ada di dalam.
Tentu saja, Jenny segera menghubungi Dong Chan untuk memberitahu bahwa rencana mereka tak berjalan sesuai yang mereka harapkan.
Di dalam toko, Dong Chan mulai menyelidiki dan memeriksa segala sesuatu yang ada. Otak detektifnya mulai bekerja, saat sedang sibuk menggeledah itulah, tanpa sengaja tangannya menyenggol tempat permen yang ada diatas meja. Dong Chan segera mengambil tempat permen yang berbentuk besar itu dan berniat mengembalikan ke tempat semula. Tapi ternyata dia menemukan di dalam kotak itu, terdapat helm.Dong Chan jelas heran, dia pun mengeluarkan helm tersebut, dan melihat ada inisial MS di bagian depan helm, persis seperti foto yang dia lihat di bengkel motor saat itu.
Dong Chan pun tahu kalau MS bisa saja singkatan dari Man Soo.
Lalu datanglah telepon Jenny yang mengabarkan kalau Man Soo sedang dalam perjalanan kembali ke toko, Dong Chan jelas syok, karena Soo Hyun masih di dalam rumah Man Soo. Bagaimana ini?
Tepat ketika itu Man Soo masuk dan belum menyadari sesuatu yang aneh ditokonya, dia hanya terus berjalan masuk ke dalam rumahnya yang ada di belakang toko.
Soo Hyun sudah sampai di dalam rumah Man Soo, dia pun memulai aksinya menggeledah rumah ini untuk mencari petunjuk.
Saat sedang menggeledah meja TV, dia menemukan sebuah struk dana sponsor untuk SLB dimana Bong Sup menjadi guru disana.
Tiba-tiba sebuah hiasan burung di dinding mengagetkan Soo Hyun, dia pun teringat akan trofi yang disebut-sebut Dong Chan, karena itulah Soo Hyun mencoba memeriksa apa yang ada di balik hiasan burung itu. Ternyata di dalamnya terdapat jam tangan Saet Byul, membuat kecurigaan Soo Hyun semakin meningkat.
Saat itu tepat pukul 12 malam kurang satu menit, dimana berarti tepat jam 12 malam nanti hari berganti, dan kini adalah hari dimana
10 hari sebelum insiden kematian Saet Byul
Man Soo sebentar lagi masuk ke dalam, dia sudah menaruh tangannya pada gagang pintu. Soo Hyun mendengar langkah kaki itu, dan menengok ke arah pintu. Dia tahu, bahwa Man Soo akan segera datang. Soo Hyun pun bergegas masuk ke sebuah ruang, dan bersembunyi disana.
Di dalam ruang itu, tanpa sengaja Soo Hyun menjatuhkan ponselnya, dimana terlihat ada panggilan masuk dari Dong Chan.
Man Soo mendengar suara itu, dan mulai curiga.
Tiba-tiba perhatian Soo Hyun teralih pada banyaknya foto yanga da di depannya. Tertempel di dinding ruang ini, dan membuat Soo Hyun penasaran.
Berbekal sinar lampu di ponselnya,diapun mencoba menerangi dinding itu, dan sangat terkejut begitu melihat bahwa foto Saet Byullah yang terpampang di dinding. Tidak hanya satu, tapi sangat banyak. Fakta ini membuat Soo Hyun syok.
Soo Hyun mencoba menyinari sudut lainnya, dan mendapati banyak barang-barang yang menurutnya janggal tersimpan disini, salah satunya adalah tali. Soo Hyun melihat tali itu tergantung di salah satu dinding, dan Soo Hyun teringat saat Saet Byul diketemukan mati di danau, di tangan Saet Byul terdapat tali tambang. Semakin yakinlah Soo Hyun, kalau Man Soo pembunuh Saet Byul.
Ditengah kepanikan itu Man Soo sudah membuka pintu walau sedikit, dan mulai mengintip apa yang terjadi di ruangannya ini.
KOMENTAR :
Menegangkan.
Aku bahkan ga bisa menahan gugupku, karena takut Soo Hyun ketahuan.
Drama ini menguras emosi dan jiwa. Hahaha
Di episode 7 nanti akan banyak misteri yang mulai terungkap, walau biasanya setelah misteri satu terbongkar, akan ada misteri lainnya yang membuat kitra ga sabar menunggu minggu depan, untuk episode selanjutnya.
Gregetan sama drama ini.
Pembunuhnya semakin banyak, dan bisa saja ayah Saet Byul, karena email yang diterima ayah Saet Byul sangat mencurigakan.
Ditambah cincin dan anting yang ditemukan Soo Hyun, tiba-tiba hilang, dan itu pasti karena disembunyikan ayah Saet Byul
Sedikit bocoran, di episode 7 terungkap fakta bahwa Ji Hoon selingkuh dengan Min Ah, rekan kerja Soo Hyun, yang mana dimalam Saet Byul diculik, Soo Hyun menitipkan Saet Byul pada Min Ah.