[Episode Sebelumnya]
Episode 25
Ha Eun Joong akhirnya digelandang polisi, dan barang bukti sudah diamankan. Tae Ha tentu tak terima anaknya ditangkap. Dia mendekati mobil polisi, dan mencoba membuka pintu itu namun terkunci. Semakin geramlah Tae Ha dibuatnya, dia langsung menunjuk-nunjuk wajah si petugas polisi sambil berkata
“aku Jang Tae Ha. Beraninya kau !! Haruskah kuhubungi kepala polisi agar memecat kalian. Cepat buka pintunya selagi aku meminta dengan baik.”
Petugas pun keluar dan menjelaskan kalau mereka hanya menjalankan tugas, tadi ada yang melapor bahwa terdengar suara tembakan, jadi mereka datang untuk menyelidiki hal itu. Jika semua sudah dikonfirmasi maka mereka akan melepas Eun Joong.
Polisi kembali masuk, dan Tae Ha langsung mendekati jendela mobil sambil berkata agar Eun Joong tidak khawatir karena dia akan melepaskan Eun Joong.
“Satu kali teleponku ke kepala polisi Yoon, mau kau akan bebas Eun Joong. Tenang saja, mengerti?”
Eun Joong tak menjawab wajahnya datar tanpa ekspresi, dia bahkan tak menatap pada ayah kandungnya itu. Mungkinkah pikirannya sekarang sedang tertuju pada Myung Geun?
Myung Geun, tak bisa mengatasi rasa terkejutnya yang teramat sangat, tubuhnya limbung dan jatuh ke tanah. Ah Mi melihat itu, dan langsung meminta Ahjussi Ha untuk masuk ke dalam saja, dan istirahat. Myung Geun tak beranjak, dia malah meminta Ah Mi untuk melihat keadaan Eun Joong. Dia yakin Eun Joong syok melebihi dirinya.
“Lindungi dia untuk menggantikan aku. Kau tidak boleh membiarkan dia sendiri sedikitpun. Agar dia tak berfikiran macam-macam.”
Ah Mi menahan tangisnya, dia tahu Myung Geun sangat menyayangi Eun Joong, melebihi siapapun.
Jang Tae Ha kembali lagi ke dalam rumah Myung Geun, dan berjalan mendekati Myung Geun yang membelakanginya. Begitu dekat, dengan cepat dia melayangkan tongkatnya kearah Myung Geun, namun Myung Geun segera menghindar, dan tongkat Tae Ha hanya mengenai pohon di depan Myung Geun.
Tae Ha menarik tongkatnya, dan ternyata di pohon itu tertambat peluru Eun Joong yang ditembakkannya tadi.
“Seberaba bencinya dia sehingga dia ingin membunuhmu? beruntung pelurunya meleset dari sasaran. Karena kini, akulah yang akan menyelesaikan akhirmu.”
Myung Geun takut Hwa Young mendengar dan Tae Ha jadi tahu keberadaan Hwa Young, sehingga dia mengajak Tae Ha bicara diluar.
Tae Ha yang dari awal sudah tahu bertanya, kenapa harus diluar, apa karena istrinya sedang ada di dalam?
“Kau, culik putraku. Dan kini, kau culik juga istriku.”
Tae Ha geram dan langsung mencekik Myung Geun, sambil bertanya apa hubungan yang Myung Geun miliki dengan istrinya?
Untuk menghancurkan dia dan Grup Tae Ha, Myung Geun menculik putranya. Lalu sekarang, berani-beraninya Myung Geun menculik istrinya.
Yoon Hwa Young keluar, dan melihat pertengkaran itu. Tae Ha menyadari adanya Hwa Young sehingga dia ingin mendekati istrinya. Tapi Hwa Young dengan suara takut menyuruh Tae Ha jangan mendekati. Wajahnya pucat, dan ingat bahwa Tae Ha lah yang sedang mencoba mencelakainya.
“Jangan mendekatiku, aku mohon. Jangan mendekatiku Jang Tae Ha.”
Tae Ha tak peduli, dan terus melangkah maju, dia mengajak Hwa Young pulang.
Hwa Young bertanya kenapa mengajaknya pulang? Apa dengan mengajaknya pulang, Tae Ha bisa mencoba sekali lagi untuk membunuhnya? Dia juga berkata nanti dia akan pulang jika kondisi tubuhnya mulai membaik. Jadi, mending sekarang Tae Ha pulang saja duluan.
“Ayo pulang, untuk putra kita. Eun Joong akan kembali, dan kau harus menyambutnya.”
Tae Ha akhirnya membawa paksa Hwa Young, yang kondisi tubuhnya memang sedang lemah, sehingga tak bisa melawan, terlebih dia mendengar bahwa Eun Joong akan kembali ke rumah.
Myung Geun, ingin sekali menarik Hwa Young dari gengaman Tae Ha, karena dia tahu itu akan memperburuk kondisi Hwa Young saat ini.
Akhirnya Myung Geun memutuskan keluar menyelamatkan Hwa Young, dia menarik Tae Ha yang sedang memasangkan sabuk pengaman pada Hwa Young, dan langsung menghajar Tae Ha. Bibir Tae Ha bahkan mengeluarkan darah karena pukulan Myung Geun.
Setelah Tae Ha tersungkur ke tanah, dengan bergegas Myung Geun masuk ke mobil dan melarikan diri bersama Hwa Young.
Tae Ha terlambat untuk bangkit, sehingga dia tak bisa mengejar istrinya yang dibawa lari oleh Myung Geun.
Ha Myung Geun sampai di sebuah tanah lapang berisi rerumputan, disana dia bersama Hwa Young. Myung Geun mengambil uang yang dia temukan di dalam mobil Tae Ha, kemudian dia berkata pada Hwa Young kalau sepertinya dia juga harus mencuri uang Tae Ha.
Setelah itu, Myung Geun membantu Hwa Young keluar mobil, dan berniat pergi dari tempat ini. Tapi melihat penampilan dia dan Hwa Young, maka Myung Geun memutuskan membeli baju dan sepatu dulu, agar mereka terlihat lebih layak.
Tubuh Hwa Young masih sangat lemah, dia tentu hanya bisa menurut karena dia tahu dia lebih aman bersama Myung Geun daripada Tae Ha.
Ha Eun Joong sudah keluar dari kantor polisi, dia ditemani Ah Mi. Ah Mi hanya bisa mengikuti langkah Eun Joong dari belakang, mengingat syok yang baru saja di alami Eun Joong. Eun Joong pun dengan pandangan kosong terus melangkah menyusuri jalan. Lalu sampailah dia di suatu tempat, dan matanya menangkap sesuatu yang dia sendiri tak tahu apakah dia harus membenci atau tidak. Dia menatap foto keluarganya di sebuah studio foto.
Foto itu terpampang manis di balik jendela, membuat siapapun pejalan kaki akan bisa melihatnya.
Teringat kembali kalimat dokter yang menjelaskan kondisi Myung Geun saat ini. Dia berada diantara kebingungannya sendiri.
Tiba-tiba Eun Joong bergumam
“Orang itu sedang sekarat”
Ah Mi yang sudah berdiri di samping Eun Joong, jadi heran dan bertanya apa maksud Eun Joong?Eun Joong tak menjawab dan hanya melanjutkan kalimatnya, kalau dokter bilang itu penyakit kanker. Ah Mi pun tahu maksud perkataan Eun Joong, dia terkejut dan tak percaya kalau Ahjussi Ha menderita penyakit separah itu.
“Aku tak bisa melepas dia seperti ini. Aku belum melakukan apa-apa, bahkan aku belum memulainya. Bagaimana bisa aku menghancurkannya? Setelah membuatku seperti ini, akulah orang yang harusnya menelantarkannya. Akulah yang harus mengakhiri ini. Kenapa malah dia? Ini tak benar. Dia tak boleh melakukan ini padaku. Dia harusnya memohon padaku, agar aku bisa memaafkan dia. ” ungkap Eun Joong antara rasa iba dan rasa kesalnya pada Myung Geun.
Air matapun mengiri rasa yang Eun Joong miliki saat ini.
Eun Joong memutuskan masuk ke dalam studio itu, dan mengambil foto keluarga yang terpajang disana. Pemilik melarang apa yang Eun Joong lakukan. Melihat wajah Eun Joong, pemilik tahu kalau Eun Joong putra Myung Geun.
“Hei Nak, aku menempatkannya disana dengan sengaja karena ayahmu yang memintanya. Aku dengar ayahmu akan pergi dengan waktu yang sangat lama. Aku menempatkannya disana, agar kau bisa melihatnya kapanpun kau mau setiap kau lewat sini. Itu permintaan ayahmu.”
Mendengar yang dikatakan pemilik studio foto, membuat emosi Eun Joong menjadi, dia tak peduli apapun, dan tetap membawa foto itu keluar, lalu menghancurkannya. Ah Mi hanya mampu melihat tanpa bisa berbuat apapun.
Ah Mi kemudian mengambil sisa foto itu, dia sedih sekali karena foto keluarga itu hancur. Sementara Eun Joong, setelah menghancurkan foto keluarga miliknya, dia menangis. Tersedu-sedu entah karena penyesalannya, atau karena rasa sedihnya akan semua ini. Dia ingin Myung Geun kuat agar dia bisa membalas dendam atas semua yang menimpanya, bukan malah sekarat karena kanker seperti sekarang. Dengan lemahnya Myung Geun, membuat dia tak tega untuk melakukan balas dendam itu.
Jang Tae Ha begitu geram saat mengetahui bahwa hanya mobilnya saja yang ditemukan di sebuah tempat. Dia berkata pada Kang Ho, bahwa setelah Myung Geun ditemukan dia akan memasukkan Myung Geun ke penjara atas tuduhan penculikan istrinya.
Dia ingin Myung Geun membusuk di penjara dan mati sendirian.
Ha Myung Geun dan Yoon Hwa Young berhasil mendapatkan kamar di sebuah hotel kecil. Di kamar itu dia mengambil air hangat untuk merendam kaki Hwa Young, agar lelah yang Hwa Young rasakan sedikit berkurang. Myung Geun tahu Hwa Young merasa tak nyaman, tapi dia meminta agar Hwa Young menganggap dia seperti perawat, karena dia sepertinya harus membersihkan wajah dan tangan Hwa Young.
Myung Geun kemudian bercerita tentang Eun Joong yang meninggalkan Hwa Young di depan rumahnya malam itu tanpa sepatah katapun. Dia yakin Eun Joong memiliki alasan saat melakukannya. Jadi lebih baik sekarang mereka menunggu saja, karena dia yakin pencarian pada mereka akan terus dilakukan. Tanpa izin nya, dia harap Hwa Young ga meninggalkan tempat ini.
“Kecuali pada Eun Joong, aku tak bisa mempercayakan Anda pada siapapun.”
Myung Geun juga bilang agar nantinya Hwa Young bersaksi bahwa dia menculik Hwa Young. Itu agar Hwa Young bisa kembali pada kedudukan Hwa Young. Hwa Young tak menjawab, tapi dalam otaknya dia tahu bahwa ini tak benar.
Eun Joong berdiri di depan rumah Myung Geun, dia menunggu Ah Mi yang akan menyampaikan kabar tentang ibunya. Tapi saat keluar, Ah Mi malah bilang bahwa ibu dan Myung Geun tak ada di rumah. Eun Joong tentu kaget mendengarnya. Lalu Hee Chan menelpon Eun Joong, dan menambah rasa kaget Eun Joong. Hee Chan mengabarkan kalau Tae Ha melaporkan ayah Eun Joong (Myung Geun) atas tuduhan pencurian mobil dan penculikan Nyonya Yoon.
Hee Chan menjelaskan kalau Myung Geun kabur membawa istri Ketua Jang dan juga mobil Ketua Jang. Mobil di temukan di jalan Jayu, sementara istri Tae Ha tidak ditemukan. Setelah telepon usai, Ah Mi yang yakin itu tentang Ahjussi Ha, menyuruh Eun Joong segera pergi.
“Hanya kau Eun Joong, yang bisa menyelamatkan mereka berdua. Cepatlah pergi.”
Ah Mi juga bertanya bahwa Eun Joong akan tetap melindungi Myung Geun kan? Eun Joong ga akan melakukan balas dendam itu pada Myung Geun kan? Eun Joong tak menjawab dan memilih memalingkan wajahnya, dia sendiri tak tahu apa yang harus dipilihnya saat ini. Dia kemudian menyuruh Ah Mi segera masuk dan mengunci dengan baik semua pintu.
Ha Eun Joong sampai di kantor polisi, dan Hee Chan menjelaskan semuanya. Tae Ha sendiri yang menelpon dan melaporkan kalau sebelum istri Tae Ha diculik, Tae Ha sempat diserang oleh Ayah Eun Joong. Eun Joong kaget mendengarnya. Diserang, bagaimana mungkin Myung Geun menyerang Tae Ha, karena apa? Kebingungan itu disimpannya dalam hati.
Hee Chan juga menyampaikan kalau Myung Geun bisa bebas jika Hwa Young memberi kesaksian bahwa itu bukan penculikan. Dia juga bilang kalau pimpinan tim akan mengecualikan Eun Joong dari kasus ini. Jadi, apa yang akan Eun Joong lakukan?
Eun Joong memutuskan pergi, dan saat diluar dia melihat Soo Young menunggunya. Eun Joong pun memanggil adiknya itu. Eun Joong bertanya kemana saja Soo Young seharian ini? Padahal Soo Young kan pengangguran dan kenapa Soo Young ga mengangkat telepon darinya?Dia menghubungi Soo Young lebih dari 32 kali.
Soo Young yang hampir menangis menyebut kalau kakaknya bohong, dia lihat kalau itu hanya 19 kali panggilan bukan 32 kali. Eun Joong pun bertanya lalu kenapa Soo Young ga mengangkat panggilannya yang ke 19? Soo Young menjawab kalau dia berencana akan menerima panggilan Eun Joong yang ke 20. Tapi ternyata Eun Joong ga menelponnya lagi, seharusnya Eun Joong meneruskan panggilan itu.
“Ha Eun Joong..kau bodoh! aku tak bisa mengangkat teleponmu karena aku merasa bersalah. Aku tidak mau terlihat sangat memalukan dengan langsung mengangkat telepon darimu. aku tidak menerima teleponmu karena aku khawatir kau akan menyebutku sama seperti ayah.”
Soo Young mulai menangis. Eun Joong kemudian berkata kalau besok dia akan menelpon Soo Young, sampai Soo Young mau menerima panggilannya, dan jangan pernah merasa bersalah. Jika Soo Young merasa bersalah, itu hanya akan membuat hidup Soo Young jadi sia-sia.
“Soo Young, mesikpun aku lupa, kau harus tetap mengingatnya. Kau harus ingat bahwa aku melakukan dan hidup bersama-sama denganmu, dan bahwa aku adalah Ha Eun Joong, kau jangan pernah melupakannya”
Di isak tangisnya Soo Young mengiyakan kalimat Eun Joong tadi. Dia berjanji akan mengingat yang Eun Joong katakan. Dengan masih menangis, Soo Young bertanya, apa itu artinya Eun Joong ga akan kembali ke rumah? “Apakah itu berarti kau sudah ga mau berurusan dengan kami lagi Oppa? Jangan begitu, Oppa. Tinggallah bersamaku. Kau dan aku, Oppa. Ayo kita hidup bersama. Kalau kau tak suka tinggal di rumah itu, aku akan keluar dan ikut denganmu.”
Soo Young ga akan memaksa Eun Joong ke rumahnya tapi dia juga ga mau Eun Joong tinggal di rumah orang tua kandung Eun Joong. Dia benar-benar ga menyukai hal itu. Dia merasa dikhianati oleh Eun Joong jika Eun Joong memilih tinggal di rumah Jang Tae Ha.
Eun Joong hanya bisa meminta maaf. Itu adalah pertanda kalau dia ga bisa menuruti keinginan Soo Young.
“Ha Eun Joong sudah tiada, aku adalah Jang Eun Joong, dan aku telah menjadi orang itu. Kini, aku akan hidup sepenuhnya sebagai Jang Eun Joong. Aku harus menghentikan kebimbanganku, dan inilah yang kupilih”
Soo Young terpana mendengarnya. Dia kemudian berkata “Jangan hubungi aku Oppa. Aku tidak bisa menerima panggilanmu, mulai besok. Aku mengerti keputusanmu, jadi hiduplah dengan baik..Jang Eun Joong.”
Soo Young kemudian berbalik pergi, menyisakan kesedihan di hati Eun Joong, namun tekatnya sudah bulat, Inilah yang harus dijalaninya.
Bersambung ke part 2
KOMENTAR :
Tinggal beberapa episode dan ga mungkin akan digantung begitu saja, hanya karena ilang mud atau tergoda dengan drama lain. Its not me..*gaya*
Rencana Eun Joong, tentu untuk kebaikan dua ayah yang dia punya. Dia ga mungkin akan menghancurkan Myung Geun hanya karena dia anak Tae Ha. Dia akan membuat semua baik-baik saja, bahkan jika harus mengorbankan dirinya.