[Sebelumnya]
Nam Se Ra ditemani Dir Tak ke Bandara untuk segera terbang ke Macau. Lee Gun menelpon Se Ra menayakan apa Se Ra sudah akan berangkat? Se Ra membenarkan dan berkata kalau sekarang dia sudah ada di Bandara. Se Ra bahkan sudah merencanakan kalau nanti mereka akan seharian bermalasan di kamar. Dir Tak yang mendengar hal tersebut ikut merasa senang.
Setelah telepon usai, Dir Tak meminta Se Ra untuk mendengarkan semua yang Lee Gun katakan di Macau nanti. Hampir saja Dir Tak keceplosan dan memberitahu Se Ra kalau Lee Gun sedang menyiapkan lamaran untuk Se Ra. Tapi untung saja, Dir Tak masih bisa mengontrol mulutnya sehingga kalimat itu tak sempat didengar Se Ra.
Tiba-tiba saja ada panggilan masuk di ponsel Se Ra dan kali ini bukan dari Lee Gun. Se Ra langsung menerimanya. Telepon kali ini ternyata dari Thomas, salah satu rekannya di Amerika. Thomas ternyata memberitahu Se Ra kalau tim di Amerika berubah fikiran. Mereka akan menggunakan Se Ra sebagai ballerina utama yang memerankan Odette. Jadi dia mau Se Ra segera kembali ke New York untuk latihan sebelum pentas dimulai.
Setelah perbincangan itu berakhir, Se Ra galau sekali. Dia teringat betapa senangnya Lee Gun saat dia memutuskan kembali dan menetap selamanya di Korea. Tapi impiannya menjadi ballerina utama di New York tiba-tiba menghampirinya. Mimpinya. Lalu apa yang harus dia pilih saat ini? Cintanyakah atau mimpinya?
Flashback
Malam itu, dia dan Lee Gun saling mengingat kenangan ketika mereka pertama kali bertemu sambil berpelukan di sofa tempat Lee Gun. Mereka bertemu kira-kira 6 tahun yang lalu, dan saat itu mereka masih sangat muda. Se Ra berkata kalau ternyata mereka sudah terlalu lama pacaran. Lee Gun membenarkan hal itu dan bertanya kenapa Se Ra baru sadar?
“Lihat nih semua keriput di wajahku karena terlalu lama menunggumu? Aku bahkan ga bisa tertawa.” ucap Lee Gun.
Se Ra tertawa mendengar candaan Lee Gun. Malam itu mereka bahagia sekali.
Flashback End
Se Ra masih termangu di tempatnya berdiri. Keputusan yang sulit, tapi toh dia tetap harus memilih salah satu. Apakah dia akan melepaskan kesempatan emas ini untuk menjadi Ballerina utama untuk sebuah pentas yang besar di New York sana? Apakah dia bisa melepaskan mimpinya itu? Jika Lee Gun bisa menunggunya selama 6 tahun, lalu apa salahnya jika Lee Gun menunggunya lagi kali ini. Hanya kali ini.
**
Lee Gun sedang menikmati nikmatnya dipijat. Sebelum Se Ra datang dia merasa perlu terlihat segar makanya dia butuh dipijat seperti saat ini. Dua orang yang berniat buruk pada Lee Gun tengah mengintip dan mulai akan melaksanakan rencana lainnya karena rencana pertama mereka tidak berhasil. Kedua orang itu mendekati tempat Lee Gun dan mencoba menyuap si tukang pijat agar mau pergi dan digantikan oleh mereka. Pria berkacamata memberi selembar uang yang langsung ditolak si tukang pijat.
Tapi kemudian si pria berkacamata menambah satu lembar uang lagi, dan langsung disetujui si tukang pijat. Akhirnya jadilah Lee Gun dipijat oleh orang yang ingin berbuat tak baik padanya.
Lee Gun menjerit kesakitan karena tiba-tiba pijatan yang tadinya enak berubah menjadi kasar dan membuatnya menjerit. Dia meminta tukang pijat untuk pelan-pelan. Sementara rekan yang satunya memijat, pria satunya mulai mencampuri minuman Lee Gun dengan obat kuat.
Saat Lee Gun ingin mengangkat kepalanya untuk melihat si pria berkacamata langsung menahan kepala Lee Gun membuat Lee Gun kembali menjerit. Si pria berkacamata hanya berkata bahasa aneh
“Ha Mu Ha Mu..”
Dengan susah payah akhirnya minuman itu tercampur dengan obat kuat yang sudah disiapkan dua orang tersebut. Lee Gun bangun tepat ketika minuman itu sudah siap dan mereka langsung menawarinya pada Lee Gun.
Tanpa curiga Lee Gun menerima minuman itu dan langsung menenggaknya habis. Kedua pria tersebut sangat senang melihat umpannya berhasil dengan sukses. Bahkan Lee Gun berkata kalau minuman ini sangat segar. Cool. Dia pu tertawa senang setelah meminum minuman itu.
Pria berkacamata mengacungkan dua jempol saat Lee Gun sudah menghabiskan minuman tersebut. Lee Gun kali ini menatap wajah si pria berkacamata dengan jelas dan tahu kalau dia mengenal pria ini. Pria berkacamata masih menyangkal, dan bilang kalau dia dari China, dan punya tahi lalat.
Lee Gun ga percaya, dia langsung memegang tahi lalat di pipi pria tersebut yang ternyata begitu disentuh seketika itu lepas, menandakan kalau tahi lalat itu palsu. Lee Gun pun tahu bahwa di depannya ini adalah Presdir Park.
Presdir Park dan kedua temannya langsung ketakutan karena identitas mereka terbongkar.
Presdir Park dan satu temannya langsung berlutut di depan Lee Gun. Presdir Park berkata kalau dia ga masalah Lee Gun membeli pabrik itu, tapi tolong jangan memecat semua karyawan yang ada di dalamnya. Sebagian besar orang di pulau Yeo Wool kerja di pabrik sabun tersebut. Jika Lee Gun memecat semua maka penduduk pulau itu bisa mati kelaparan karena ga punya pengahsilan.
Lee Gun ga peduli, dia bahkan berkata kalau dalam dua minggu ini dia akan kesana dan menutup pabrik sabun tersebut. Presdir Park dan temannya memegang tangan Lee Gun, dan mencoba memohon pada Lee Gun. Lee Gun ga bergeming, dia berusaha melepaskan diri dari kedua pria menyebalkan ini.
“Meski kalian memohon seperti ini, aku tetap tidak akan mendengarkan kalian.”
Lee Gun langsung pergi tanpa peduli teriakan Presdir Park dan temannya.
Minuman itu mulai bereaksi di tubuh Lee Gun. Tiba-tiba saja Lee Gun merasa lemas dan terjatuh. Presdir Park dan temannya senang melihat Lee Gun terjatuh tanda bahwa obat itu sudha bekerja. Mereka bahkan sempat berkata dengan pelan kalau obat perangsang dari pulau mereka adalah yang terhebat.
Lee Gun terhuyung-huyung saat akan menuju kamarnya. Saat sudah ada di depan pintu kamarnya yang ternyata bernomor 2009. Saat sudha berhasil masuk ke kamarnya, langkah Lee Gun masih belum tegap. Dia mencoba duduk di ranjang, dan kemudian teringat akan Se Ra yang sebentar lagi tiba.
Lee Gun berdiri dan memukul wajahnya agar dia kembali fokus dan tak lemas seperti ini. Tapi ternyata tubuh Lee Gun langsung terhempas jatuh di kasur. Matanyapun terpejam.
Presdir Park dan temannya sudah menyamar sebagai petugas kebersihan yang bebas masuk ke kamar-kamar. Mereka siap menuju kamar Lee Gun dan melaksanakan rencana selanjutnya. Saat sudah masuk ke kamar dan mendapati tubuh Lee Gun tergeletak pulas di kasur, mereka pun mulai menelanjangi Lee Gun.
Saat pula situ Lee un tiba-tiba mengucap kata Ding Hao yang langsung diikuti oleh Presdir Park. Saat Lee Gun hanya menggunakan celana dalam saja, Presdir Park dan temannya tersentak kaget melihat kejantanan Lee Gun sudah siap digunakan. (Hahaha..puasa Ay…)
Presdir Park bahkan mengacungkan dua jempolnya dan berkata kalau yang satu itu benar-benar persembahan untuk malam ini. (Huaaa..ngakak aku…)
Setelah selesai, merekapun keluar dan tak lupa menahan pintu kamar Lee Gun dnegan balok kayu agar tak sepenuhnya menutup. Itu dilakukan supaya Nona Kim bisa dengan mudah masuk dan melaksanakan aksi malam ini. Presdir Park dan temannya pun kembali mendorong troli yang berisi alat-alat bebersih seperti gagang pel. Karena bingungnya, Presdir Park dan temannya hanya berputar-putar saja untuk memposisikan troli ini supaya jalan mereka nantinya tak terganggu. Ketika itulah salah satu gagang pel tanpa sengaja menyentuh angka 9 di kamar 2009, kamar Lee Gun, dan membuat angka 9 itu berbalik menjadi angka 6. Jadi saat ini ada dua kamar dengan nomor yang sama, 2006.
Minuman yang Mi Young teguk tadi juga mulai bereaksi. Dia kembali ke kamar dengan sempoyongan dan berusaha menemukan dimana kamarnya. Mi Young yang kesadarannya hanya tinggal seberapa, akhirnya salah masuk kamar. Dia dengan santai berjalan menuju tempat tidur dan langsung merebahkan dirinya. Mi Young mana sadar jika sudah ada pria di tempat tidurnya. Yang penting dia butuh terpejam saat ini.
Nona Kim dengan pakaian super seksi dan berwarna cerah, kini mulai bergerak. Dia tinggal mencari kamar Lee Gun yang akan dengan mudah dia masuki karena sudah dirancang seperti itu. Nona Kim bingun mendapati dua kamar dengan nomor 2006. Keduanya pun sama-sama terkunci.
Lee Gun bergerak dalam tidurnya. Dia mendapati ada sosok di sampingnya. Mungkin Lee Gun mengira itu Se Ra. Lee Gun pun membelai pundak Se Ra mesra. Dia bahkan memeluk wanita yang kini tengah tidur seranjang dengannya.
Obat perangsang itu benar-benar bekerja sesuai fungsinya. Mereka tak sadar satu sama lain, dan mulai merasa saling membutuhkan. Setidaknya tubuh dan hasrat mereka malam ini adalah sama. Lee Gun memeluk dan membelai mesra tubuh wanita ini, sementara Mi Young yang mengira ini adalah tubuh Byun Ho juga melakukan hal yang sama.
Ibu Lee Gun tengah menatap foto-foto [ara leluhur keluarga Lee. Ibu Lee Gun berdoa agar lamaran Lee Gun kali ini bisa berhasil.
“Kini mereka pergi berdua, tapi aku harap setelah kembali ke Korea mereka jadi bertiga.”
Keinginan yang jelas sekali. Ibu Lee Gun berharap Lee Gun bisa menanam benih di rahim Se Ra.
Lalu sebuah imajinasi muncul. Tampak Lee Gun dan Mi Young tengah menumbuk adonan untuk membuat kue beras bersama-sama dengan Alu. Ada gambar hati di pihak Lee Gun sebagai tanda kalau dia begitu mencintai Mi Young. Sementara di mata Mi Young sudah berbentuk hati saking terpesonanya dengan Lee Gun.
Keesokan paginya. Mi Young tampak sudah tak berbusana di balik selimut putih yang menutupi tubuhnya saat ini. Dia terbangun ketika sebuah tangan kekar memeluk tubuhnya. Mi Young terkejut menyadari kalau dia tengah bersama pria saat ini. Dia tampak tersipu dan bergumam sendiri, apa benar semalam dia melakukan hubungan itu? Mi Young mencoba menjangkau kacamatanya agra dia lebih jelas melihat, tapi gerakan tangannya yang tiba-tiba itu membuat pria disampingnya ini menahan tangannya dan kembali memeluk erat dirinya.
“Tetaplah berbaring seperti ini sebentar saja.”
Mi Young merasa suara Byun Ho aneh, tapi Mi Young menepisnya dengan berkata dalam hati mungkin suara Byun Ho saat bangun tidur memang terdengar seperti itu. Mi Young kembali tersenyum malu mengetahui kalau punggungnya menempel di dada Byun Ho, dan dia baru tahu bahwa dada Byun Ho kekar juga.
Kali ini Lee Gun membalikkan tubuh Mi Young dan tetap mendekapnya. Mi Young masih ga bisa melihat wajah pria yang dia kira Byun Ho ini. Lee Gun yang mengira wanita yang dipeluknya adalah Se Ra berkata maaf karena dia malah tertidur. Mi Young yang juga mengira lelaki ini adalah Byun Ho menjawab kalau dialah yang salah datang terlambat.
“Kapan kau datang?” tanya Lee Gun
“Kita kan datang bersama.” Jawab Mi Young.
Lee Gun merasa aneh dan membuka matanya. Dia kemudian melepas dekapannya dan melihat degan jelas wajah wanita yang dia kira Se Ra selama ini. Mi Young juga akhirnya bisa menatap pria yang dia kira adalah Byun Ho. Sedetik dua detik mereka hanya saling menatap, tapi setelah itu Mi Young tersadar dan langsung menjerit.
Mi Young bangkit dari tidurnya sambil menarik selimut menutupi tubuhnya. Karena selimut yang ditarik Mi Young terlalu banyak kearahnya, membuat bagian intim milik Lee Gun terlihat jelas dan membuat Mi young kaget. Lee Gun juga kaget karena barang berharganya dilihat Mi Young. Mi Young langsung menyembunyikan wajahnya di balik selimut, sementara Lee Gun mengambil bantal untuk menutupi kejantanannya.
Presdir Park datang dengan temannya dan sudah siap menyorot wajah Lee Gun dengan kamera. Dia mengabadikan momen ini untuk scandal heboh yang akan segera terbit dan menggemparkan dunia. Lee Gun ga bisa berkutik karena dia sedang telanjang saat ini. Padahal dia ingin sekali menghentikan Presdir Park yang terus merekam dirinya dengan kondisi sekacau ini.
Teman Presdir Park dengan santai berkata kalau dia akan memperkenalkan wanita tercantik di pulau Yeo Wool. Wanita yang bernama Nona Kim. Teman Presdir Park langsung menarik selimut yang menutupi wajah Mi Young.
Setelah melihat siapa wanita di balik selimut, Presdir Park, temannya dan Mi Young sama-sama terkejut.
Ternyata teman Presdir Park adalah kakak ipar Mi Young. Mi Young tahu situasi kali ini buruk sehingga dia memilih kabur ke kamar mandi dan mengunci diri disana.
Lee Gun dan Mi Young berhasil menggunakan pakaian mereka masing-masing, setelah tadi sempat bertengkar. Lee Gun ingin membuat perhitungan dengan Mi Young, sementara Mi Young sangat bingung kenapa semua jadi seperti ini. Lee Gun bahkan menuduh Mi Young melakukan hal yang buruk pada Se Ra, kekasihnya. Mi Young yang masih ada di dalam kamar mandi menjawab jujur kalau dia ga kenal siapa Se Ra. Mi Young juga bersikeras kalau ini adalah kamarnya, sementara Lee Gun berkata bukan. Mi Young pun akhirnya sadar kalau memang dialah yang salah masuk kamar. Dia yakin itu karena kamar mandi kamar ini berbeda dengan kamar mandi kamarnya. Tapi bagaimana bisa dia salah masuk?
Mi Young akhirnya mengalah, dan memilih keluar karena dia memang salah masuk kamar.
Sesampainya di luar, Lee Gun langsung menghempaskan tubuh Mi Young di kasur dan ketika dia menatap lekat wajah Mi Young, Lee Gun ingat kalau Mi Young adalah wanita yang membuatnya cincinya hilang. Lee Gun langsung menuduh Mi Young yang sengaja mendekatinya sejak hari itu untuk melaksanakan rencana semalam. Lee Gun bahkan menyebut Mi Young wanita penipu.
Mi Young membantah, dia menggeleng keras dan berkata kalau dia ga seperti itu. Dia mencoba melepaskan diri dari Lee Gun dan berkata kalau dia juga kaget dengan semua kejadian ini. Lee Gun duduk di kasur dengan lemas, dan bertanya sedih pada Mi Young apa yang sudah dia lakukan semalaman dengan wanita seperti Mi Young?
Kini, Lee Gun dan Mi Young ada di ruang CCTV. Manager hotel itu melihat kemana larinya Presdir Park agar kepergian orang jahat itu bisa dicegah. Sementara Lee Gun masih memegang tangan Mi Young erat, agar Mi Young ga kabur.
Sampai akhirnya Manager hotel berhasil mendapati dimana Presdir Park dan rekannya itu.
Presdir Park dan rekannya tengah bersembunyi, tiba-tiba ada SMS dari Nona Kim yang mengatakan kalau Nona Kim ga menemukan kamar 2009. Kamar itu menghilang. Presdir Park dan temannya heran lalu berkata bagaimana mungkin kamar bisa menghilang?
Petugas keamanan berhasil mengejar Presdir Park, dan bahkan berhasil menangkap Presdir Park. Rekannya berhasil lolos. Tapi berada tak jauh dari Presdir Park. Petugas keamanan berusaha merebut kamera yang ada di tangan Presdir Park,tapi Presdir Park menggenggamnya erat. Dia kemudian melempar kamera itu kearah rekannya yang bersiap untuk menerima kamera tersebut.
Karena lemparan Presdir Park terlalu bersemangat, kamera itu ga bisa dijangkau oleh temannya dan malah masuk ke sungai yang ada di bawah tempat itu. Lee Gun tersenyum senang mengetahui kamera itu tak bisa diselamatkan.
Bersambung ke part 2
Celotehanku :
Ada yang tanya apa aku nulis sinop ini joinan atau ga, dan aku jawab ga. Aku nulis sinop yang ini sendiri. Jadi kalian ga usah bingun episode selanjutnya ada di blog mana. Tetep di blog ini kok.
Jin Hyuk masih sedikit nih porsinya. Semoga saja setelah episode dua jadi lebih sering nongol ya…hihihi