[Episode Sebelumnya]
Chang Yi yang tengah bertugas mengantar gallon di RS, tiba-tiba didekati Hyung Wook yang bertanya dimana Hoon berada. Chang Yi malah balik bertanya dengan heran, apa Hoon ga ada di RS. Hyung Wook berkata kalau Hoon ada di RS kenapa dia harus bertanya. Chang Yi yang memang cemas menjawab kalau dari kemarin dia juga ga bertemu Hoon. Semakin paniklah Hyung Wook, terlebih pasien tim Jae Joon sudah mulai memasuki ruang operasi.
Han Seung Hee melewati mereka berdua yang langsung dicegat oleh Hyung Wook, Hyung Wook bertanya apa Seung Hee tahu dimana Hoon. Hyung Wook belum tahu bahwa Seung Hee sudah tidak ada di dalam tim nya lagi. Seung Hee menjawab kalau dia ga tahu diman Hoon. Chang Yi yang mendengar hal itu bertanya dengan nada penuh penekanan apa benar Seung Hee ga tahu dimana Hoon. Seung Hee mengangguk membenarkan pertanyaan Chang Yi.
Hyung Wook bingung, dia sangat kalut. Diapun memutuskan masuk ke dalam ruang operasi. Tinggallah Chang Yi dan Jae Hee. Chang Yi mendekati Jae Hee dan berkata kalau Jae Hee pasti tahu dimana Hoon. Jae Hee hanya diam, dia kemudian mengajak Chang Yi berbicara di tempat yang sepi, agar tak ada yang mendengar.
Setelah ada di tempat yang diyakini Jae Hee aman. Jae Hee langsung berkata pada Chang Yi kalau dia ga tahu dimana Hoon. Dia sungguh-sungguh. Chang Yi ga percaya, jika Jae Hee ga tahu keberadaan Hoon lalu siapa yang tahu? Bagaimana jika Hoon ada dalam bahaya? Bagaimana jika teman Jae Hee yang menakutkan itu (Jin Soo) mencelakakan Hoon.
Jae Hee menjawab dia yakin Hoon akan baik-baik saja. Jadi Chang Yi jangan khawatir. Chang Yi berkata bagaimana dia ga khawatir, dia bahkan ga tahu apa yang tengah Jae Hee rencanakan saat ini. Tapi dia ga akan pernah membiarkan Jae Hee pergi jika sampai sesuatu terjadi pada Hoon. Dia juga akan melaporkan Jae Hee kalau Jae Hee adalam mata-mata dari Utara.
“Chang Yi..aku tahu kau cemas. Tapi percayalah, aku lebih cemas daripada dirimu. Aku selalu berterima kasih atas apa yang telah kau lakukan. Tapi aku mohom, diam sajalah sekarang. Ini demi kau dan juga Hoon.”
Chang Yi tak menjawab, dia cemas, dia khawatir, tapi dia juga tahu kalau apa yang Jae Hee katakan adalah benar. Mungkin lebih baik dia menunggu. Semoga memang Hoon baik-baik saja.
Moon Hyung Wook mencari Hoon ke penjuru ruangan RS, Soo Hyun pun yang mendnegar Hoon ga ada ikut mencari. Sampai akhirnya Soo Hyun bertemu Hyung Wook. Hyung Wook yang melihat Soo Hyun tanpa sadar memanggil Soo Hyun dengan sebutan itik. Kemudian buru-buru Hyung Wook meralat ucapannya tadi. Tapi Soo Hyun ga berfikiran untuk marah. Dia hanya ingin tahu dimana Hoon.
Hyung Wook menjelaskan kalau sedari tadi dia juga berkeliling mencari Hoon, tapi dia ga menemukan Hoon. Soo Hyun cemas, karena pasien ini snagat serius dan sudah masuk ruang operasi.
Soo Hyun yang awalnya bingung kemudian menatap Hyung Wook dengan senyuman penuh makna, seolah Soo Hyun mendapat ide kemana mereka akan mencari Hoon.
Ternyata Soo Hyun mengajak Hyung Wook ke rumah Hoon. Sesampainya disana rumah itu kosong. Tak ada siapapun. Saat Hyung Wook melihat kasur yang dia tahu merupakan kasur Hoon, dia pun mendekat dan menarik selimut di kasur itu karena mengira Hoon sedang asik tidur. Tapi ternyata setelah Hyung Wook menyingkap selimut Hoon, tak ada Hoon disana.
Saat sedang panik-paniknya, Hyung Woon mendapat telepon dari Jung Han. Hyung Wook mengira Jung Han akan mengabarkan bahwa Hoon sudah datang ke RS, tetapi ternyata bukan. Jung Han malah mengabarkan kalau semua semakin aneh di ruang operasi. Hyung Wook dengan kesal bertanya apanya yang aneh? Apa ada yang lebih gawat dari hilangnya Hoon saat ini?
Jung Han ga menjawab dia hanya memberitahu kalau Han Seung Hee ada di tim nya Jae Joon.
Tim Jae Joon mulai bersiap. Seung Hee memberitahu kalau dia akan segera memulai anestesi pada pasien. Jae Joon mendengar itu, dia kemudian bertanya bagaimana bisa Seung Hee bisa berteman dengan PM Jang Seok Joo? Seung Hee nampak terkejut. Tangannya bahkan bergerak. Dia takut jangan-jangan Jae Joon tahu tentang dia yang sebenarnya. Seung Hee mencoba bersikap biasa, dia kemudian berkata kalau dia ga tahu maksud perkataan Jae Joon.
Jae Joon menjawab cuek kalau sepertinya PM Seok Joo sangat mengenal Seung Hee. Apa Seung Hee ga tahu itu? Seung Hee menjawab tidak. Dia balik bertanya bagaimana bisa Jae Joon tahu kalau PM Seok Joo sangat mengenalnya? Jae Joon menjawab kalau dia ga sengaja mendengar tentang itu. Seung Hee pun berkata kalau dia sangat penasaran tentang itu, jadi jika Jae Joon mau dia ingin mendengar cerita mengenai PM Seok Joo yang mengenalnya.
Song Jae Hee keluar untuk mengambil obat yang dia perlukan saat melakukan anestesi. Ketika itulah Soo Hyun berlari menghampirinya. Soo Hyun menghentikan langkah Jae Hee, dan bertanya apa Jae Hee serius masuk ke tim nya Jae Joon? Jae Hee kan tim nya Hoon?
Soo Hyun benar-benar bingung dengan sikap Jae Hee. Dia malah bertanya apa ini benar-benar Jae Hee? Jae Hee membenarkan itu, dan karena dia adalah Jae Hee makanya dia melakukan ini. Soo Hyun bingung. Dia bertanya apa sih maksud Jae Hee?
“Ini semua untuk Hoon.” Jawab Jae Hee
“Omong kosong. Jika dia kalah, dia bisa dikeluarkan dari RS ini” Cetus Soo Hyun
Jae Hee kemudian memegang tangan Soo Hyun. Dia kemudian berkata kalau Hoon pasti akan kembali bahkan jika Hoon tidak terpilih sebagai pemenang. Dia akan kembali meski dia dipecat. Soo Hyun tak mengerti, dia menatap Jae Hee dengan ekspresi bingung.
“Dr Oh..dengarkan saja aku. Hoon akan kembali ke tempatmu berada sekarang.”
Jae Joon dan Jung Han tengah membersihkan tangan mereka agar steril ketika di ruang operasi. Saat itu Jae Joon bertanya apa Dr Moon yang akan melakukan operasi? Jung Han membenarkan karena sampai detik ini Hoon belum juga datang. Jae Joon meminta agar Jung Han bisa melakukan yang terbaik untuk membantu Dr Moon. Jung Han tentu kaget, karena biasanya Jae Joon berharap dia melakukan hal yang tercela, tapi kini Jae Joon bersikap sebaliknya. Apa karena bukan Hoon yang melakukan operasi?
Jae Joon tahu Jung Han merasa aneh, dia kemudian menoleh dan memberi tahu Jung Han kalau jangan sampai ada pasien mati di meja operasi karena RS mereka terpilih untuk mengoperasi PM Seok Joo, makanya dia mau Jung Han menjadi asisten utama yang baik bagi Dr Moon.
Sesampai di ruang operasi, suster Min menatap Jung Han dengan penuh makna, dia kemudian berkata
“Jung Han..jika sesuatu seperti kemarin terulang lagi kau harus siap berhadapan denganku. Kumohon, jangan lakukan hal memalukan bagi Seung Min.”
Jung Han galau, dia tahu dia harus jadi ayah yang membuat Seung Min bangga, tapi dia juga ga mau selamanya hanya jadi babu di RS ini. Sementara Hoon, si dokter baru bisa dengan mudah mendapatkan segalanya.
Jung Han kemudian menjawab kalau istrinya ga usah khawatir. Dia akan melakukan yang terbaik.
Kedua tim sudah memulai operasi. Hyung Wook cukup tegang karena ini operasi pertamanya setelah dia diskors. Tangannya gemetar sata dia memegang pisau bedah. Bahkan Hyung Wook harus memegang tangannya yang gemetar itu berharap agar dia bisa tenang. Diapun meyakinkan semua kalau dia baik-baik saja, dan mulai melakukan operasi.
Dokter lain di RS itu turut melihat jalannya operasi melalui TV yang tersambung ke ruang operasi. Mereka bahkan bisa menebak kalau babak final ini akan dimenangkan Jae Joon. Hyung Wook ga ada apa-apanya jika dibandingkan Jae Joon yang hebat.
Moon Hyung Wook benar-benar tegang saat melakukan operasi. Tepat ketika dia akan mengiris sedikit bagian atas jantung pasien, terjadi pendarahan. Hyung Wook semakin panik. Darah yang banyak membuat jantung pasien tertutup oleh genangan darah tersebut dan Hyung Wook belum bisa menghentikanya. Tekanan darah dan oksigen pasien terus menurun, menambah kecemasan Hyung Wook. Dia meminta Jung Han melakukan sesuatu untuk membantu.
Tim Jae Joon sudah selesai, Jung Han yang tahu itu menyarankan Hyung Wook agar meminta bantuan Jae Joon saja. Hyung Wook tahu dia ga ada pilihan, dia hanya ga ingin pasien ini mati. Jae Joon menerima panggilan itu dan tahu kalau tim sebelah butuh bantuannya. Jae Joon jelas saja tak menolak, ini kemenangan telak baginya. Jadi mana mungkin dia menyiakan kesempatan sebagus ini.
Tiba-tiba pintu ruangan operasi Dr Moon terbuka, Dr Moon mengira itu Jae Joon, dan dia menyuruh Jae Joon segera menyelamatkan pasien. Dr Moon sama sekali tak melihat kearah pintu, tapi karena Jae Joon tak segera mendekat, membuat Dr Moon dan semua tim menoleh kearah pintu. Mereka terkejut karena yang berdiri di depan pintu bukanlah Han Jae Joon. Melainkan Park Hoon.
Hoon sudah mensterilkan tangannya. Dia datang tepat waktu, tentu dengan segala pertimbangan matang yang dia pikirkan tadi. Semua wajah tampak lega melihatk kedatangan Hoon, termasuk Dr Moon. (Aku jugaa..)
Hoon menatap mereka semua dan dengan santai berkata pada Dr Moon
“Kekacauan apalagi ini?”
Dr Moon nampak berkaca-kaca matanya saking leganya karena Hoon datang. Suster Min juga nampak bahagia melihat Hoon, tapi sepertinya tidak dengan Jung Han. Kekagetannya lebih karena merasa tak senang dengan kedatangan Hoon.
Celotehanku :
Sumpah..aku terharu banget pas bagian akhir ini, saat Hoon datang ditengah situasi genting. Melihat Hyung Wook berkaca-kaca saat melihat Hoon, aku juga ikut berkaca-kaca. Hyung Wook bahkan melupakan egonya dan rela jika Jae Joon yang menggantikannya, asalkan pasien selamat. Walau Hyung Wook sagat konyol, tapi dia tetaplah dokter.
Pasti aNNa bangga banget punya Hyung Wook. Hahahaha