[Sebelumnya]
Lee Gun begitu riang setelah pertemuan para tetua selesai. Ny Wang bahkan dengan susah payah harus menghentikan gerak Lee Gun. Ny Wang berkata bagaimana bisa Lee Gun berkata seperti tadi. Apa Lee Gun yakin bisa melanjutkan rencana Lee Gun? Lee Gun tetap tersenyum dan dengan senang dia berkata kalau Se Ra akan kembali ke Korea, dan akan tinggal di Korea selamanya.
Ny Wang terkejut dengan kabar bahagia ini, dia lalu bertanya apa itu artinya Se Ra akan berhenti menari balet? Lee Gun membenarkan, membuat Ny Wang langsung memukul lengan Lee Gun. Dia kesal kenapa berita sebagus ini baru sekarang dikabarkan Lee Gun padanya. Lee Gun mengaduh kesakitan. Tapi kemudian dia tersenyum dan berkata itu karena dia terlalu bahagia makanya dia lupa memberitahu. Lee Gun tertawa terbahak-bahak. Tawa khas yang setiap aku dengan aku selalu ingin ikut tertawa.
Kesenangan dan kebahagian Lee Gun terganggu karena Direktur Tak tiba-tiba bertanya bagaimana kalau nanti ternyata Se Ra ga menerima lamaran Lee Gun? Ny Wang melihat cucunya mulai kesal, langsung memukul Direktur Tak. Lee Gun tentu ikut memukul Direktur Tak. Dia lalu bertanya apa maksud Direktur Tak? Dir Tak mengkerut ketakutan. Dia meminta maaf pada Lee Gun atas pertanyaan konyolnya tadi.
Lee Gun kemudian menyuruh Dir Tak untuk menyiapkan apa-apa saja yang dia suruh dan harus dilakukan dengan cermat. Sekarang dia mau membeli cincin untuk kekasihnya. Dia harus memilih sendiri cincin untuk Se Ra, karena itu cincin yang special. Lee Gun pamit pada Ny Wang. Nenek sambil tersenyum menatap Lee Gun dan mengucap bye-bye pada cucunya itu. Lee Gun membalas dengan kedua tangannya yang melambai dan mengucap bye-bye dengan riang.
Mi Young sudah sampai di Mall tempat dia harus membeli permen tapi dia harus mencari dulu dimana counter permen. Saat sedang mencari itulah, Mi Young tertarik pada cincin yang terpajang di etalase. Dia mengagumi cincin tersebut. Tapi kemudian cincin-cincin itu diambil pegawai toko tersebut, yang pertanda bahwa ada calon pembeli yang mungkin menginginkan cincin itu.
Mi Young menatap kepergian cincin itu dengan tersenyum dan bergumam pasti bahagia sekali jika dapat cincin seperti tadi.
Ternyata Lee Gun lah yang ada di toko perhiasan itu, dan karyawan disana menjelaskan kalau cincin yang baru diambilnya ini adalah cincin terbaik di toko mereka dan cocok untuk digunakan sebagai cincin lamaran. Lee Gun menatap tajam si karyawan dan berkata kalau cincin disini yang terbaik itu ternyata kurang bagus dimatanya. Karyawan tersebut tak marah, dia tetap tersenyum ramah.
Lee Gun akan berbalik pergi, tapi karyawan wnaita itu bertanya seperti apa kekasih Lee Gun itu, jika Lee Gun bisa menggambarkan kekasih Lee Gun maka mungkin dia bisa mencari cincin yang sesuai.
Lee Gun menatap si karyawan dan degan penuh senyum mencoba mengingat Se Ra. Wanita yang dicintainya.
Flashback
Lee Gun melihat Se Ra sedang menari balet. Dia terkesima dengan Se Ra yang sangat mahir meliukkan tubuh dan tampak ringan melakukannya.
Disela-sela itu terdengar suara Lee Gun menjelskan pada karyawan wanita
“Dia adalah puisiku…bukan puisi yang bisa kau baca atau kau dengar. Tapi puisi diatas pentas, dengan seluruh tubuh yang memberikan sinar kenyamanan. Dunia damai dan indah, seperti dunia anak kecil. Tangan kecilnya memelukku seperti pelukan seorang ibu.”
Flashback End
Di lain tempat, tepatnya di sebuah pesawat yang tengah mengudara, tampak seorang lelaki tampan sedang menggambar seorang wanita. Laki-laki itu adalah Daniel. Saat tengan asik menggambar ada seorang wanita mendekatinya dan memuji bahwa wanita yang digambar Daniel sangat manis. Wanita itu tampak ingin tahu siapakah perempuan yang menjadi sketsa Daniel itu.
Daniel membuka kacamatanya. Dia menjawab kalau gambar ini adalah gambar adiknya. Wanita yang ada di dekat Daniel berkata
“Kalian sangat mirip.”
Lalu tiba-tiba Daniel memasang tampang sedih dan berkata kalau dia kehilangan adiknya saat masih kecil, jadi dia sedikit lupa degan wajah adiknya.
Wajah si wanita yang ada di dekat Daniel mulai tersentuh dengan cerita yang Daniel katakan tadi. Tapi tiba-tiba ada sebuah suara yang nyeletuk berkata
“Ah..terlalu kentara dan murahan.”
Ternyata yang sedang berbicara adalah Nam Se Ra. Dia seolah mengomentari cerita basi Daniel padahal matanya tengah asik melihat video di gadgetmya. Daniel pun mencoba berfikir positif kalau sindiran tadi bukan ditujukan padanya.
Daniel pun kembali bercerita pada si wanita yang ada di sampingnya, dia berkata dengan nada sedih kalau dia sendiri ga yakin apa dia bisa mengenali adiknya jika suatu saat dia dan adiknya bertemu. Wanita yang tengah disamping Daniel pun merasa iba dengan cerita sedih yang Daniel alami.
“Saat masih kelas satu aku terpisah dengan adikku. Aku dibawa ke panti asuhan dan diadopsi ke Amerika. ”
Se Ra yang tampak melihat video di gadgetnya menarik nafas dan kemudian berkomentar kalau cerita seperti itu sudah basi. Siapa yang bakal percaya dengan cerita murahan seperti tadi?
“Jika itu aku, maka aku ga akan mempercayai cerita macam itu.” Se Ra terus berkata sambil tak lepas menatap layar gadgetnya. Seolah dia tengah mengomentari film yang sedang dia tonton saat ini.
Daniel merasa terusik, dan si wanita yang ada di samping Daniel juga merasa hal yang sama. Wanita itupun memilih pergi meninggalkan Daniel karena termakan omongan Se Ra. Dia ga mau ditipu oleh cerita murahan Daniel. Setelah si wanita pergi, Se Ra tersenyum puas. Lagi-lagi matanya fokus pada film yang sedang dia tonton saat ini.
Daniel geram. Dia mencoba memanggil-manggil Se Ra. Tapi yang dipanggil cuek saja. Entah pura-pura atau memang ga mendnegar panggilannya. Tapi ketika Daniel berteriak menyebut ada Tikus, Se Ra langsung bangkit dan terkejut. Dia takut dengan Tikus. Daniel semakin kesal, dia kemudian berkata kalau ternyata dari tadi Se Ra memang mendengar ceritanya, apa Se Ra termasuk wanita yang juga menyukainya? Jujur saja kalau memang suka.
“Apa kau marah karena aku ga menggodamu?” tanya Daniel dengan sangat percaya diri.
Se Ra melepas earphonenya dengan malas dan menatap kearah Daniel.
“Hmm…bagaimana ya…kau sama sekali bukan tipeku tuh.” Jawab Se Ra santai
“Lalu yang seperti apa tipemu?” tanya Daniel
“Tipeku itu, dari ujung kepala sampai kaki 180 derajat kebalikannya darimu.”
“Tuan puteri, selamat datang di Rumah Permen Ajaib” ucap ketiga wanita yang menyambut kedatangan Mi Young dengan sangat ramah.
Ketiga karyawan Toko Permen ini sangat ramah dan cantik. Dengan kostum warna pink membuat ketiganya tampak mempesona dan ceria. Mi Young masih menganga saking takjubnya dengan orang-orang lucu dihadapannya ini. Mereka menyebutnya Tuan Puteri. Mi Young pun menjawab kalau dia bukanlah Tuan Puteri.
Toko itu memang menakjubkan, isinya permen semua dan dekorasi warna pink membuat nuansa toko itu sangat lembut. Mi Young mulai menjelajah ke dalam untuk mencari pesananan putri Pengacara Yong yang super banyak ini.
Saat sedang asik memilih, tiba-tiba Mi Young mendengar pelayan toko berkata pada pelanggan kalau di toko ini ada yang namanya permen cinta. Permen itu namanya Cherry Pink dan permen ini akan membantu semua untuk menemukan cinta.
Setelah semua pesanan Mi young dapatkan, diapun menuju kasir. Petugas kasir terkejut karena Mi Young membeli banyak permen. Petugas kasir itupun memberi bonus untuk Mi Young. Mi Young mendapatkan Permen Cherry Pink. Mi Young senang dan mengucap terima kasih.
Sementara itu, Lee Gun sudah mendapatkan cincin yang sesuai untuk Nam Se Ra, pujaan hatinya. Lee Gun memandang cincin itu sambil bergumam “
Se Ra..menurutku cincin ini sangat cocok denganmu. Aku harap kau mau menerimanya.”
Setelah mengucap kalimat itu dengan diplomatis, Lee Gun langsung tertawa terbahak-bahak, tawa khasnya yang sangat lucu di telingaku.
Ketika itu, Mi Young yang sudah mendapatkan permen-permen pesanan pengacara Yong berjalan keluar dan berada tak jauh dari tempat Lee Gun berdiri. Mi Young yang tengah menuruni anak tangga, tanpa sadar melihat seorang bocah kecil yang lepas dari kawalan orang tuanya dan kini sedang berjalan menuju escalator. Mi Young panik, takut sesuatu yang buruk terjadi pada bocah kecil itu. Diapun berniat mendekat untuk menolong.
Mi Young berlari agar segera sampai ke tempat dimana bocah kecil itu berada, dia tak sempat melihat ke depan dan akhirnya bertabrakan dengan dua anak kecil yang tengah membawa wadah yang penuh dengan bola-bola kecil didalamnya. Bola-bola itupun terjatuh dan berhamburan.
Jatuhnya bola-bola itu membuat langkah Mi Young tak seimbang. Dia menginjak bola-bola itu membuat dia tak bisa berhenti dan malah terus berjalan ke depan. Mi Young panik karena dia tak bisa mengerem langkahnya sendiri. Terlalu licin untuk berhenti bahkan untuk berjalan pun susah. Langkahnya tampak pasrah mengikuti gerak bola-bola ini. Gerakan slow motion pun terjadi, Mi Young kaget melihat seorang pria di depannya. Pria itu tentu saja Lee Gun. Lee Gun sendiri juga terkejut melihat Mi Young yang tinggal beberapa detik lagi akan menghambur ke pelukannya. Mereja sama-sama menganga menanti momen tak diduga ini.
Dan benar saja, ketika satu tangan Mi Young berhasil memegang pundak Lee Gun, mereka berdua masih berputar diatas hamparan bola-bola itu.
Adegan itu terjadi dengan gerakan lambat, sangat lambat. Mereka tampak berputar beberapa kali dan berupaya agar tidak sama-sama terjatuh. Tapi, tak lama setelah berputar, akhirnya Lee Gun dan Mi Young pun terjatuh. Cincin Lee Gun terlepas dan akhirnya melayang ditemani dengan permen-permen yang dibeli Mi Young tadi.
Lee Gun berteriak memanggil cincinnya, dan Mi Young melakukan hal yang sama, dia pun memanngil permennya yang melayang jauh. Ketika akhirnya berhasil menjejak ke tanah dengan tubuh yang sakit, Lee Gun melihat cincinnya menggelinding jauh. Dia berteriak kembali begitu melihat cincinnya itu.
Cincin Lee Gun dengan santai menuruni escalator, dan Lee Gun bergegas mengejarnya. Mi Young tanpa menunggu juga ikut membantu Lee Gun. Sampai akhirnya mereka sampai di arena penuh anjing. Lee Gun takut, begitu juga Mi Young. Cincin Lee Gun masuk ke salah satu kandang anjing, dan Lee Gun menyuruh Mi Young yang mengambil cincinnya. Dia takut dengan anjing. Mi Young ga sempat berfikir untuk menolak, karena dia terlahir untuk tidak mengucap kata TIDAK dalam hidupnya. Dengan patuh Mi young mendekat ke kandang anjing dan berusaha mengambil cincin Lee Gun.
Mi Young masuk ke kandang itu, dimana sepertinya anjing-anjing di dalam sedang asik bersosialisasi satu sama lain. Mi Young mematuhi istruksi Lee Gun yang menunjukkan dimana letak cincin Lee Gun tadi. Tapi ternyata cincin itu menggelinding kembali keluar kandang, dna Lee Gun menunjuk-nunjuk memberitahu Mi Young kearah mana cincinnya pergi. Mi Young segera mengejar cincin itu dan berusaha untuk mendapatkannya.
Cincin itu menggelinding jauh, dan Mi young terus mengejar, sampai akhirnya cincin itu masuk ke kandang anjing yang lebih besar. Anjing yang kelihatan dari mukanya saja merupakan anjing yang galak. Lee Gun berhasil menyusul Mi Young, dan syok begitu mengetahui bahwa anjingnya ada di kandang anjing yang terlihat sangat ganas. Anjing itu tampak sedang tertidur pulas.
Lee Gun yang tahu cincinnya ada di dekat wadah makan si anjing besar langsung menyuruh Mi Young mengambil cincin miliknya itu. Mi Young kaget, dia juga takut sama seperti Lee Gun. Tapi Lee Gun ga peduli, dia terus mendesak Mi Young. Berhubung Mi Young ga bisa menolak, maka dia pasrah saja disuruh seperti itu.
Akhirnya Lee Gun membantu Mi Young dengan mengangkan badan Mi Young yang kini tengah berusaha menggapai cincin itu menggunakan tangan. Ketika tangan Mi Young sudah sebentar lagi akan mendapatkan cincin itu, tiba-tiba dia menyenggol wadah makanan si Anjing besar dan menimbulkan suara yang lumayan keras. Mi Young dan Lee Gun sama-sama kaget. Terlebih mereka melihat mata si Anjing besar terbuka, tanda bahwa Anjing besar itu terbangun karena mereka.
Tanpa pikir panjang, mereka berdua lari karena si Anjing besar langsung melompat keluar dan mengejar mereka. Anjing itu tidak diikat dan dengan mudah melompati kandangnya sendiri.
Konyolnya, dalam pelarian itu Lee Gun masih sempat menunjuk kearah Mi Young pada si Anjing seolah memberitahu Anjing besar kalau yang menggangu tidur Anjing itu bukan dia melainkan Mi Young. (Mana ngerti atuh mas anjingnya. Hahaha)
Adegan lari pun dibuat selambat mungkin, seolah Lee Gun lagi iklan shampoo karena rambutnya bergerak sangat bagus. Hal sama juga berlaku untuk Mi Young. Mereka tampak berlari, namun dengan gerakan lambat.
Sang Anjing juga nampak cantik karena bisa melompati air mancur dengan gerakan indah. Bahkan kerennya anjing melompati air mancur juga membuat dua anak kecil terngaga takjub.
Dalam larinya, Lee Gun sudah merasa ngos-ngosan, diapun berkata dalam hati
“Apakah ini akhirnya? Mengikuti leluhurku di usia 30 tahun? Apakah ini akhir antara kau dan aku? Ayah, kakek, dan kakek kakek sebelumnya. Apa aku juga? Aku tidak bisa lari dari takdir. Jika berakhir disini, aku akan mati seperti anjing.”
Lalu Lee Gun menoleh kearah Mi Young yang ada disampingnya dan juga tengah berlari. Dia lagi-lagi bertanya dalam hatinya
“Tapi..siapa ya wanita ini? Cepat sekali larinya.”
Mi Young sudah lari lebih dulu meninggalkan Lee Gun, dan dengan konyolnya Lee Gun berteriak di dalam hati
“TIDAAKKKK” dia bahkan merentangkan tangannya seolah akan menggapai Mi Young dan meminta Mi Young menunggunya.
“Ayo pergi bersama” ucap Lee Gun dalam hati.
Akhirnya Mi Young dan Lee Gun sampai di sebuah tempat yang bertuliskan sedang diperbaiki. Tanpa disangka, sang anjing besar berhasil menyusul Mi Young dan Lee Gun. Mi Young ketakutan, tak ada lagi tempat untuk berlari. Anjing itupun menyalak keras menambah ketakutan Mi Young dan Lee Gun.
Mi Young bersembunyi di belakang Lee Gun, dan Lee Gun menenangkan Mi Young agar jangan khawatir. Dia akan mengusir anjing itu. Jadi tenang saja,padahal tampak jelas Lee Gun pun takut dengan si Anjing.
Lee Gun melepas jasnya, dan menggunakan jas mahalnya itu untuk memukul si Anjing. Tangannya sedikit gemetar. Tapi si Anjing nampak tak takut, dia langsung menyerbu kedepan kearah Mi Young, dan Lee Gun terlambat memukulkan jasnya pada tubuh si Anjing.
Setelah itu, dengan santainya Lee Gun bertanya apa si Anjing mati? Dia berhasil kan membunuh si Anjing? Lee Gun bahkan tertawa, tawa khasnya. Tapi kemudian saat dia menengok ke belakang, dia syok melihat bahwa anjing menakutkan itu tengah berada sangat dekat dengan Mi Young. Mi Young tampak ketakutan. Takut digigit.
Anjing besar itu mengendus-endus kantong celana Mi Young membuat Mi Young heran. Ternyata dia ga digigit. Anjing itu mencari permen Cherry Pinknya. Mi Young dengan rasa takut mengeluarkan Cherry Pinknya dan langsung melempar itu ke lantai. Anjing tersenut dengan semangat mengendus-endus permen Cherry Pink milik Mi Young seolah memang itulah yang dia inginkan.
Si pemilik anjing datang dan menjelaskan kalau anjing besarnya ini memang sangat menyukai semua yang berbau Cherry, makanya anjing ini dia namai Cherry. Lee Gun kesal, dan meminta si pemilik untuk mengikat anjing itu dengan erat. Bagaimana jika anjing itu menggigit orang lain? Lee Gun menampakkan sisi beraninya yang langsung mendapat tatapan aneh dari Mi Young. Mungkin dalam hati Mi Young mengejek Lee Gun yang tadi saja sangat ketakutan dengan anjing. Kok sekarang pura-pura berani?
Bersambung ke part 3
Celotehanku :
Wkwkwkwk..adegan lari aja bisa se slow itu. Bener-bener kocak.
Permen Cherry Pink, permen yang bisa mendatangkan cinta. Katanya. Ada yang mau nyoba?