Episode 14 berakhir ketika Eun Joong-Bok datang menemui Myung Geun, dan menghidupkan perekam di ponselnya.
Episode 15
Kang Joo Pil dan Go Joo Ran sudah sama-sama mabuk. Joo Ran berkata pada Joo Pil, karena Joo Pil lah karirnya sebagai aktris berakhir. Jika Joo Pil ga menunjukkan tentang video itu. Maka sekarang mungkin dia bisa berakting dengan Bong Joo.
Dia bisa ke Hollywood dengan Park Chan Ho (Padahal Park Chan Ho adalah pemain Baseball terkenal di Korea.)
Joo Pil membenarkan kesalahan Joo Ran dengan berkta bukan Park Chan Ho, tapi Park Chan Woo (Direktur Film terkenal di Korea.)
Joo Ran kesal dan meminta Joo Pil minta maaf padanya, dan berlutut sekarang juga.
Sambil mabuk dan dengan konyolnya, Joo Pil berlutut lalu minta maaf pada Joo Ran. “Nona K, aku minta maaf. Terimalah permohonan maafku.”
Joo Ran tertawa mendengarnya. Apalagi Joo Pil memanggilnya dengan sebutan nona. Joo Pil dengan penuh semangat berkata lagi kalau dia adalah Tuan K, dan Nona K sudah membuat hati Tuan K tersanjung.
Sama-sama konyolnya karena mabuk, dengan ekspresi lucu Joo Ran bertanya “Siapa namamu?”
Joo Pil menjawab “Namaku Kang Joo Pil”
Setelah itu mereka tertawa terbahak-bahak.
Joo Ran berkata kalau dia senang menjalani kehidupannya. Joo Pil mengatakan walau 25 tahun berlalu, tapi Nona K masih cantik dimatanya.
“Tuan K berfikir, Nona K sangat cantik”
Joo Pil yang masih kena efek alcohol, mencoba mencium Joo Ran, tapi Joo Ran terus menghindar. Tanpa sengaja Jin Woong lewat, dan melihat Joo Ran yang sedang berciuman dengan Joo Pil.
Eun Joong-Bok sudah duduk berhadapan dengan Myung Geun, dengan perekam yang menyala di ponselnya. Eun Joong-Bok bertanya apakah Myug Geun benar-benar ayah Ha Eun Joong? Kenapa Myung Geun mengganti nama anak Myung Geun dari Ha Gun Young menjadi Ha Eun Joong? Apa alasannya? Lalu kenapa Myung Geun meminta ibunya untuk menangani perkara Zeus?
Dengan geram Eun Joong-Bok berkata kalau di kepalanya banyak sekali pertanyaan, tapi Myung Geun selalu diam, seolah tidak tahu apa-apa. Seakan-akan tidak terjadi apapun.
Ha Myung Geun hanya berkata singkat
“Maafkan aku..Aku tidak tahu alasan kenapa kau datang seperti ini kepadaku. Tapi saat waktunya tiba untuk bicara, biar aku yang melakukannya, bukan kau. Aku yang akan memberitahukan putraku lebih dulu. Aku harus melakukan itu.”
Eun Joong-Bok langsung menyela dengan berkata tidak.
“Saat Anda bertemu aku lagi. Maka aku pastikan saat itu, Anda harus menjawabnya.”
Eun Joong-Bok pun berlalu pergi, saat dia sudah meninggalkan Myung Geun, Ah Mi datang menyapa dan menatap Eun Joong-Bok dengan heran. Eun Joong-Bok juga sama herannya dan bertanya kenapa Ah Mi ada di rumah ini? Ah Mi pun menjelaskan kalau rumahnya terbakar, makanya dia tinggal disini untuk sementara.
Eun Joong-Bok kaget mendengar tentang terbakarnya rumah Ah Mi, dan seolah berfikir, apakah ini ulah ayahnya?
Ah Mi pun menemani Eun Joong-Bok berjalan diluar. Eun Joong-Bok bertanya bagaimana dengan kasus nasi mangkuk Ah Mi, karena untuk memperkarakan itu sangat sulit sekarang, mengingat Ah Mi tinggal di rumah detektif Ha. Ah Mi menjawab kalau dia sudah menyelesaikan kasusnya itu. Eun Joong-Bok heran dan bertanya bagaimana caranya?
Ah Mi menjelaskan kalau detektif Ha sudah membyar kerugian itu, makanya dia tidak melanjutkan lagi perkara nasi mangkuk tersebut.
Eun Joong-Bok bertanya apa Ah Mi ga akan jualan nasi mangkuk lagi? Ah Mi membenarkan hal itu, dia menjelaskan kalau suaminya sudah menyuruhnya berhenti berjualan dari dulu, dan jika dia tetap melakukannya, mungkin dia ga akan bisa melupakan suaminya.
“Sejak aku memutuskan untuk hidup. Dengan segala kekuatanku, aku tidak berfikir aku akan duduk diam saja. ”
Dari arah berlawanan, Ha Eun Joong jalan menuju rumahnya, dan terkejut melihat Ah Mi bersama dengan Eun Joong-Bok.
Ah Mi pun mendekati Eun Joong, dan dengan cemas bertanya, Eun Joong habis darimana saja? Bagaimana bisa meninggalkan RS tanpa sepatah katapun?
Eun Joong sama sekali tidak memperhatikan apa yang Ah Mi katakan, karena tatap matanya tajam menatap kearah Eun Joong-Bok.
Begitu pula dengan Eun Joong-Bok.
Ah Mi ga menyadari hal itu, dan terus berkata kalau harusnya Eun Joong menulis pesan jika itu memang suatu yang mendesak. Apa Eun Joong ga punya tangan? Ahjussi terlihat sangat pucat begitu mengetahui Eun Joong menghilang, diapun begitu. Dia bahkan merasa seperti orang yang berdosa, dan sangat khwatatir. Soo Young bahkan langsung ke kantor polisi saking cemasnya. Tapi ternyata Eun Joong, terlihat tenang-tenang saja.
Ha Eun Joong hanya berkata singkat “Maafkan aku.”
Ha Eun Joong berjalan mendekati Eun Joong-Bok. Dia bertanya kenapa Eun Joong-Bok datang ke rumahnya selarut ini? Ayah Eun Joong-Bok baik-baik saja kan? Dengan sedikit sinis, Eun Joong-Bok menjawab tentu saja ayahnya baik-baik saja.
Dengan penuh keyakinan Eun Joong berkata agar Eun Joong-Bok menyampaikan pesan ini pada Tae Ha, kalau dia akan mengunjungi Tae Ha bersama dengan Joo Ha.
Eun Joong-Bok yang aneh mendengar Eun Joong memanggil nama pada Joo Ha, membuat Eun Joong berkata kalau dia ga mungkin memanggil Noona pada pacarnya sendiri kan?
Eun Joong-Bok berkata kalau ini peringatan untuk Eun Joong, agar berhenti pacaran dengan kakaknya, jika Eun Joong ga ingin terluka.
Eun Joong menjawab bahwa hubungan laki-laki dan perempuan, kadang memang ga bisa berjalan sesuai rencana, dan karena dia sangat terluka, dia jadi ga takut untuk mendapatkan luka lagi.
Eun Joong beralih menatap Ah Mi dan menyuruh Ah Mi untuk segera masuk, karena ga baik berkeliaran larut malam seperti ini. Ah Mi menjawab kalau dia hanya mengantar sampai ke jalan saja. Diapun menyuruh agar Eun Joong masuk duluan. Eun Joong menolak, dan bilang apa maksud Ah Mi dengan mengantarkan Eun Joong sampai ke jalan. Pokoknya, Ah Mi harus masuk sekarang.
Go Joo Ran yang sudah mabuk, ada di atas pundak Joo Pil. Dia digendong masuk ke kamar hotel. Saat digendong seperti itu, Joo Ran masih sempat bilang kalau dia adalah wanita tulen dan berbudi mulia. Joo Pil ga boleh lupa itu. Dia hanya mencintai seorang pria saja.
Joo Pil ga menjawab karena dia memang sedikit kesusahan menggendong Joo Ran yang terasa berat. Karena susah, Joo Pil menjatuhkan dirinya di kasur, dengan posisi Joo Ran yang masih ada di punggungnya. Joo Ran berkata untuk ronde kedua, ayo makan sup tulang.
Joo Ran masih sempat mengingatkan Joo Pil agar tidak menyentuh tubuhnya, karena dia sama sekali ga mabuk. Tapi sedetik kemudian, Joo Ran sudah terlelap. Begitu pula dengan Joo Pil.
Jang Tae Ha masuk ke ruang kerja istrinya, Hwa Young masih belum pulang ke rumah. Disana, Tae Ha membuka-buka laci meja Hwa Young, dan menemukan obat Hwa Young. Tae Ha penasaran dan melihatnya. Tapi dia tidak begitu tertarik sehingga hanya menaruhnya kembali.
Kemudian mata Tae Ha tertuju pada selembar kertas, yang setelah dia lihat ternyata lembar pengajuan cerai. Tae Ha geram melihatnya, dan meremas-remas surat itu lalu membuangnya ke tempat sampah.
Keesokn paginya, di kediaman Myung Geun.
Ha Eun Joong sengaja menyuruh semuanya bangun pagi, dan dia membagikan penyemprot yang bisa digunakan sebagai penolong saat ada penjahat.
Soo Young protes kenapa harus mengajarkan mereka bela diri, itu hanya akan membuat mereka jadi takut. Kalau Eun Joong sangat khawatir pada mereka, kenapa ga menyewa pengawal saja.
Eun Joong hanya tersenyum mendengar kekonyolan adiknya. Dia pun mendekati ayahnya dan meminta ayahnya menyerang dia. Myung Geun pun coba menyerang, namun Eun Joong yang berhasil mengalahkan ayahnya itu, sehingga ayahnya bisa dijatuhkan dengan sekali pukulan saja. Myung Geun yang terjatuh menutup mata, karena takut tulang-tulangnya bisa patah karena serangan ini.
Soo Young dan Ah Mi jadi kaget, lalu Soo Young kembali protes. Kenapa membangunkan mereka hanya untuk lelucon seperti ini?
Eun Joong menjawab ini bukan lelucon, dia mau semua belajar tentang dasar bela diri, jadi jika ada yang mengganggu, mereka bisa melawan walau itu hanya sedikit.
Eun Joong kembali meminta ayahnya menyerang dia lagi. Myung Geun bertanya menyerang Eun Joong, agar Eun Joong bisa menjatuhkan dia lagi. Eun Joong menjawab santai, kan ada matras, jadi ayahnya akan baik-baik saja. Eun Joong juga menyuruh agar Ah Mi dan Soo Young memperhatikan dengan baik yang dia lakukan.
Bahkan sebelum Myung Geun mulai menyerang, Eun Joong melayangkan tendangan pura-puranya kearah alat vital ayahnya, membuat Myung Geun reflek langsung menutup organ berharganya itu dengan tangan.
Ah Mi dan Soo Young sama-sama tertawa geli melihatnya. Eun Joong heran dan bertanya apa tendangan itu menakutkan Myung Geun?
Myung Geun menjawab jelas saja iya.
Eun Joong pun menjelaskan pada Soo Young dan Ah Mi kalau gerakan tadi bisa dilakukan untuk membela diri. Itu adalah ketrampilan yang mudah dan efektif bagi wanita dalam membela diri.
Di kamar hotel, Joo Ran dan Joo Pil terbangun dengn perasaan syok. Pakaian mereka sudah terlepas satu sama lain. Joo Ran berkata kalau ini adalah hanya efek alcohol yang mereka minum semalam. Dia meminta Joo Pil melupakan kejadian ini.
Joo Pil menjawab kalau kenangan seperti ini akan susah untuk dilupakan. Joo Pil bahkan masih dengan berani mengajak Joo Ran untuk bertemu lagi nanti malam di bar hotel.
Joo Ran menolak, karena dia ga akan pernah menemui Joo Pil lagi.
Joo Ran bilang dia ga mau punya hubungan gelap. Joo Pil menukas kalimat itu dengan bilang, ini kan bukan hubungan gelp. Secara hukum Joo Ran lajang, dan dia juga lajang, jadi ini hubungan yang tidak terlarang.
Joo Ran mengingatkan kalau bagaimanapun dia adalah wanitanya Jang Tae Ha, dan jika Tae Ha tahu masalah ini, maka mereka berdua bisa mati.
Joo Pil pun jadi sedikit takut.
Go Joo Ran keluar kamar hotel dengan mengendap-endap. Dia berjalan pelan dengan kacamata agar tidak ada yang mengenalinya nanti. Tapi tiba-tiba ada yang menyapanya, dan saat Joo Ran menoleh, itu adalah Jin Woong, calon mantunya. Joo Ran langsung beralasan kalau dia baru saja selesai fitness. Dia pun bergegas untuk pergi, tapi tiba-tiba Jin Woong menghentikannya, membuat Joo Ran terkejut.
Jin Woong hanya berkata kalau Joo Ran harus mengganti sepatu Joo Ran dulu, karena yang Joo Ran pakai kan sandal kamar hotel. Joo Ran bingung pada awalnya, tapi saat dia melihat kakinya, dia jadi tahu dan merasa malu sekali.
Dia berusaha menyembunyikannya, tapi tetap tidak bisa.
Sementara itu keluarga Jang Tae Ha sedang menikmati sarapan pagi mereka. Joo Ha berkata kalau ini sudah empat hari dimana ibu mereka keluar rumah, dan ayah harus segera membawa ibu kembali pulang. Ibu pasti ga nyaman tinggal di hotel. Tae Ha pun menurutinya.
Tae Ha meninggalkan ruang makan lebih cepat, dan Joo Ha berkata kalau ini seperti zaman es, dimana-mana hanya ada es yang mengmbang. Ini benar-benar seperti kutub utara. Eun Joong-Bok kemudian berkata apa Joo Ha bisa menyingkirkan satu pria dari es yang mengambang itu.
Joo Ha bingung tapi kemudian Eun Joong-Bok memperjelas kalimatnya dengan menyebut nama lengkap pria yang dikencani Joo Ha.
“Tetap tidak boleh Ha Eun Joong, noona. Tidak pernah bisa mungkin.”
Joo Ha menyetujui itu, dia kemudian berkata jika Eun Joong sudah sadar maka dia akan mengatakan untuk menyerah. Eun Joong-Bok heran, dan berkata kalau semalam dia baru saja ketemu detektif Ha.
Ah Mi terlihat senang dengan kegiatan paginya, dia menyiram tanaman dengan tersenyum senang. Eun Joong kemudian mendekati Ah Mi dan meminta maaf karena kancing manset itu telah hilang. Dia kehilangan barang yang sudah Ah Mi lindungi dengan segenap jiwa Ah Mi.
Ah Mi menggeleng sebagai pertanda kalau itu ga jadi masalah. “Kau sudah sadar, jika sampai kau tidak sadar. Itu kan membuatku merasa bersalah. Suami dan anakku pergi, jika sampai sesuatu terjadi padamu juga, aku ingin mati lagi. Untuk bangun dengan sehat, aku berterima kasih.”
Eun Joong mengucapkan terima kasih juga untuk kuis omong kosong itu. Dia kemudian berkata kalau dia akan membawa sepeda suami Ah Mi. Ah Mi menjawab dia berencana untuk menjual sepeda itu di situs online.
Eun Joong juga berkata kalau dia akan mulai penyelidikan lagi. Bagaimanapun caranya dia yakin bisa mendapatkan Sesuatu. Dia akan mengungkap kebenarannya, jadi Ah Mi tunggu saja dengan sabar.
Ah Mi menjawab klau dia juga akan berusaha melakukan yang terbaik sebisanya. Eun Joong pun berbalik pergi, tapi belum sempat dia melangkah, Ah Mi tiba-tiba berkata “Kembalilah dengan selamat.”
Eun Joong heran dan berbalik menatap Ah Mi. Dia merasa tersentuh. Kemudian Ah Mi berkata kalau saat dia tahu Eun Joong pacaran dengan Joo Ha, entah kenapa hatinya sangat marah atau mungkin kecewa.
Eun Joong menjelaskan kalau dia dan Joo Ha ga pacaran. Ah Mi heran dan Eun Joong berkata “Untuk menangkap harimau, maka kau harus pergi ke sarang harimau. Itu adalah sebuah keharusan.”
Pagi ini di firma hukum Cheonha, Hwa Young sangat kaget saat Kang Ho datang dan mengatakan kalau dia ditugaskan Tae Ha untuk mengawal Hwa Young kemanapun Hwa Young pergi.
Hwa Young bertanya, apa Tae Ha menyuruh Kang Ho untuk membawanya pulang ke rumah. Kang Ho menjawab ga, Tae Ha hanya menyuruh untuk mengawal Hwa Young sementara waktu.
Di bagian depan, resepsionis Wang terkejut saat Kang Ho meminta semua jadwal Hwa Young hari ini. Kang Ho menjelaskan kalau mulai hari ini dia akan mengawal Hwa Young.
Resepsionis Wang masih tak percaya dan bertanya kenapa harus dikawal?
Kang Ho menjawab kalau Ketua Jang lah memerintahkan ini. Mendengar nama Jang Tae Ha, maka resepsionis Wang ga bisa berkutik.
Eun Joong-Bok bertemu dengan Kang Ho di kantor, dan langsung mengajak Kang Ho bicara berdua.
Kang Ho tak membantah.
Dan saat sudah duduk berhadapan, Eun Joong-Bok bertanya tentang penculikan di tahun 88 itu. Dia berkata kalau motifnya pasti bukan uang, mungkin balas dendam. Apa iya benar? Dia penasaran sekali.
Kang Ho menjawab kalau dia sama sekali ga punya hal untuk diceritakan terkait waktu itu. Jika Eun Joong-Bok penasaran, maka tanyakan langsung saja pada Ketua Jang.
Ha Eun Joong sedang bersama detektif Goo dan menjelaskan sesuatu yang berhubungan dengan lokasi Zeus. Dalam radius 5 km, Eun Joong ingin agar detektif Goo memeriksa semua CCTV yang dipasang dan bawa semua daftar mobil yang melintas disana, tepat saat subuh dihari tewasnya Gong Gi Chan.
Detektif Goo terkejut dan bertanya apa setelah menemukan daftar mobil itu, Eun Joong akan memeriksanya satu persatu?
Eun Joong menjawab iya dengan mantap. Dia akan memeriksa setiap kotak hitam yang ada di mobil, dan pasti yang dicarinya akan muncul. Dia yakin itu.
Jang Tae Ha sedang ada di sebuah acara amal, disana dia memberikan beasiswa untuk anak-anak tidak mampu. Ada Joo Pil dan Chi Guk yang ikut menyaksikan. Chi Guk berkata kalau Tae Ha benar-benar ingin menjadi yang mulia raja. Joo Pil bertanya apa maksud Chi Guk itu? Tae Ha memberikan beasiswa kan hanya untuk menghindari pajak.
Chi Guk menjawab kalau menurut yang dia lihat, ini bukan kegiatan untuk menghindari pajak semata. Ini adalah salah satu proyek jangka panjang Jang Tae Ha. Dia tahu Tae Ha akan menjadikan Eun Joong-Bok sebagai presiden negeri ini. Jika itu terjadi, maka Tae Ha jelas berada di posis sebagai ayah presiden.
Joo Pil kaget, tak percaya. Chi Guk pun menjelaskan kalau cinta Tae Ha untuk Eun Joong-Bok begitu besar. Saat mendengar penjelasan Chi Guk, Joo Pil tersenyum mengejek kearah Tae Ha yang sedang dielu-elukan oleh semua.
Eun Joong-Bok kali ini datang ke pusat pemeriksaan suara nasional, dan meminta petugas untuk memeriksa dua suara yang diambil di tahun yang berbeda.
Satu di tahun 88, dan satunya lagi baru dia ambil kemarin.
Petugas berkata jika pita rekaman di tahun 88 masih baik, maka itu mudah saja dilakukan. Kondisi magnetic, dan kelembaban adalah factor yang penting. Tapi,karena kaset rekaman di tahun 88 ini masih bagus, maka hasilnya akan segera keluar.
Bersambung ke part 2
KOMENTAR :
Sepertinya di part inilah, Eun Joong mulai merasakan perasaan berbeda pada Ah Mi. Oya, Joo Pil dan Joo Ran kayaknya coock ya jadi pasangan. Sama-sama konyol. Hahaha.