[Sebelumnya]
Setelah Sung Yeol menutup pintu rumahnya, Woo Hyun berusaha melihat dari luar, berjinjit berharap bisa melihat Seul Bi. Sung Yeol melihat itu dari jendelanya dan dia hanya diam saja. Tiba-tiba Seul Bi keluar, dan Sung Yeol reflek langsung menutup tirai jendela. Seul Bi merasa aneh, tapi tak mempertanyakan lebih lanjut.
Jae Suk dan Tae Ho sedang mengerjai gadis gendut. Si gadis gendut. Si Gadis gendut sudah hampir menangis. Dia berkata
“campur pakai tangan kanan terus campur pakai tangan kiri. Sekarang aku punya dua mangkuk.” gadis gendut terus berkata seperti itu sambil mempraktekkannya.
Tae Ho bertanya kenapa malah menangis? Merekapun menyuruh si gadis gendut untuk mengulangi lagi. Si gadis gendut pun mengulangi sampai hampir menangis. Untung saja Byung Wook datang dan menyuruh si gadis gendut segera pergi.
Gadis gendut pun berbalik dan akan pergi, tapi ae Suk menyuruh si gadis gendut untuk stop. Gadis genut pun stop. Jae Suk meminta si gadis genu segera kembali. Tapi Byung Wook tetap menyuruh si gadis gendut peergi, dan gadis gendut lebih memilih mendnegarkan apa yang Byung Wook katakan. Dia langsung berlari pergi.
Jae Suk marah dan langsung menyuruh Byung Wook menggantikan tempat si gadis gendut tadi, bernyanyi an menarilah. Byung Wook melepaskan cengkraman tangan Jae Suk di bahunya dan berkata Jae Suk saja yang melakukan itu, kenaa harus dia. Jae Suk pun semakin marah.
Baru sebentar saja seperrtinya Woo Hyun sudahnmerindukan Seul Bi, dia memegang gembok yang ada di depan kedai, dan menatp gembok itu lama. Woo Hyun juga masuk ke kamar Seul Bi yang sekarang tampak kosong. Rasanya hampa rumah ini tanpa Seul Bi. Kemudian Woo Hyun melihat dua boneka yang ada diatas meja. Dia mengambil boneka itu dan berata kepada keduanya “Aku buntuh bantuan kalian.”
Malam ini Woo Hyun datang lagi ke sekitaran rumah Sung Yeol. Dia melihat dari sebuah jendela, dan berharap Seul Bi keluar lalu melihatnya. Woo hyun bahkan melompat unuk melihat apakah Seul Bi ada di dalam, tapi sepertinya semua sia-sia.
Sementara itu Seul Bi datang ke kedai Woo Hyun dan ingin menemui Woo Hyun, tapi kedai Woo Hyun tutup. Seul Bi mencoba menengok ke dalam tapi Woo Hyun memang tak ada. Seul Bi pun memilih duduk dan menunggu Woo Hyun, siapa tahu sebentar lagi Woo Hyun datang. Dia merebahkan kepala di lengannya.
Guru Kwang Shik kini memilih menjadi petugas patroli malam yang mematroli anak-anak yang belum pulang padahal jam sekolah sudah usai.
18
Jae Suk menelpon Tae Ho dan menyuruh Tae Ho agar jangan sanpai Byung Wook pulang dan biarkan saja Byung Wook pulang disana. Jae Suk kini tengh ada di tempat kemarin dia melihat Da Yeol masuk ke sebuah klub. Dia menunggu sampai Da Yeol keluar. Setelah Da Yeol keluar ditemani dua om-om, Jae Suk langsung mendekat. Jae Suk menarik tangan Da Yeol agar ada di dekatnya saja. Tapi Da Yeol tak mau.
Salh seorang om-om bertanya siapa sebenarnya bocah ini? Ap ini teman Da Yeol? Atau pacar Da Yeol? Da Yeol langsung menjawab bukan. Jae Suk pun mulai dihajar kedua om-om itu
Guru Kwang Shik yang melihat kejadian itu langsung mendekat dan melindungi Jae Suk. Dia ada di depan tubuh Jae Suk. Da Yeol lari begitu melihat adanya guru Kwang Shik. Guru Kwang Shik berkata kalau dia gurunya Jae Suk. Tapi siapa peduli. Guru Kwang Shik terus saja dihajar.
Guru Kwang Shik memberikan obat pada Jae Suk sambil berjata jangan sampai wajah tmpn Jae Suk jadi menakutkan. Guru Kwang Shik juga memberikan obat flu, dan berpesan agar Jae Suk segera pulang. Setelah itu Guru Kwang Shik pergi
Ki Soo sedang berjalan sendirian,dan dia melihat Byung Wook tergeletak tak sadarkan diri di dekat tempat sampah, tentu saja Ki Soo kaget. Ki Soo langsung memapah Byung Wook dan membawanya ke rumah Woo Hyun. Saat itu tepat Woo Hyun aru pulang dari rumah Sung Yeol dan juga terkejut melihat kondisi Byung Wook. Akhirnya Ki Soo dan Woo Hyun membawa Byung Wook masuk ke dalam. Byung Wook pun direbahkan dengan pelan oleh Ki Soo dan Woo Hyun.
Mereka langsung mengobati luka Byung Wook, dan Byung Wook sedikit meringis kesakitan. Ki Soo berkata kalau dia juga akan tidur disini. Woo Hyun menyuruh Ki Soo pulang, Ki Soo menjawab dia datang kesini karena dia takut Woo Hyun kesepian karena ga ada Seul Bi. Woo Hyun menjawab kalau dia mana punya waktu untk kesepian. Ki Soo kemudian bertanya apa ga sebaiknya menelpon orang ua Byung Wook. Byung Wook yang mendengar langsung menjawab jangan, jika orang tuanya tahu dia dalam keadaan seperti ini maka orang tuanya pasti akan membunuhnya.
Sung Yeol sudah pulang, dan dia melihat ada dua boneka di depan pintu rumahnya. Salah satu dari boneka itu dtempeli dengan tulisan
“Selamat Malam Lee Seul Bi.” Sung Yeol pun tahu it dari Woo Hyun, sehingga Sung Yeol langsung mengambil kedua boneka itu, dan mengambil kertas yang tertempel di salah satu boneka lalu meremas kertas itu dan membuangnya. Sepertinya Sung Yeol ingin mengembalikan boneka itu pada Woo Hyun, atau akan membuangnya. Entahlah. Tapi tepat sekali Seul Bi datang dan melihat dua boneka yang sangat dikenalnya. Seul Bi berkata apa tadi Woo Hyun mampir? Diapun langsung mengambil kedua boneka itu, dan tersenyum senang. Seul Bi berkata Woo Hyun pasti merindukannya.
Sung Yeol memegang paksa tangan Seul Bi dan bertanya sebenarnya Seul Bi itu siapa sih? Seul Bi menjawab kenapa Sung Yeol sangat ingin tahu tentangnya? Sung Yeol menjawab, karena dia ingin tahu semua tentang Seul Bi. Sug Yeol bahkan sedikit beteriak saat berkata seperti itu pads Seul Bi. Saat Sung Yeol sangat ingin melihat tangan Sung Yeol, Seul Bi mempertahankannya. Untung saja Ji Hye keluar dan bertanya sedang apa mereka berdua?
Sung Yeol langsung masuk, dan Ji Hye yang berdua saja dengan Seul Bi bertanya kenapa Seul Bi keluar malam-malam? Apa Seul Bi mau menemi Woo Hyun? Seul Bi mengangguk mengiyakan.
“Mulai sekarang jangan temui Woo Hyun lagi. Juga jangan ke kedai. Aku juga ingin kamu menjauhinya saat di sekolah. Jangan buat Sung Yeol kesal, karena jika Sung Yeol kesal, maka Woo Hyun akan susah. Jadi tolon anggap saja kamu tak ada disana.”
Ji Hye bahkan meminta ponsel Seul Bi agar Seul Bi ga berhubungan dengan Woo Hyun. Seul Bi ingin menolak, tapi Ji Hye memaksa. Dia berkata Woo Hyun pasti akan menunggunya. Ji Hye bertanya apa Seul Bi ga mengerti semua kata-katanya? Akhirnya dengan berat hti Seul Bi memberikan ponselnya pada Ji Hye.
Di kamarnya, malam ini Woo Hyun mencoba menghubungi Seul Bi. Namun jelas saja Seul Bi ga bisa menjawab panggilan Woo Hyun karena Seul Bi tak memegang ponselnya dan Woo Hyun ga tahu itu. Woo Hyun berkata, kenapa Seul Bi ga mengangkat teleponnya? Apa terjadi sesuatu?
Malam ini semua sedang galau, Seul Bi di kamarnya memikirkan Woo Hyun, dan Sung Yeol yang kamarnya bersebalahan dengan Seul Bi juga tampak sedang memikirkan semua yang terjadi. Seul Bi duduk di ranjangnya, sementara Sung Yeol memegang dinding yang dia tahu Seul Bi ada di sebelah kamarnya ini. Sung Yeol pun akhirnya menyandarkan dirinya di dinding. Tampaklah Seul Bi dan Sung Yeol sama-sama menyandarkan dirinya ke dinding.
Woo Hyun dan Seul Bi tampak sudah merebahkan diri bersama. Tapi ternyata mereka tak bisa tidur karena gelisah. Mereka berdua pun tampak memilih duduk dan menyandarkan punggung ke dinding. Ketiga orang itu galau dengan perasaan mereka masing-masing.
Pagi ini, Byung Wook tidur bersama Ki Soo dan mereka tampak berpelukan. Byung Wook bahkan meraba-raba tubuh Ki Soo, dan Ki Soo belum juga sadar. Woo Hyun sudah bangun dan sedang membenarkan jam perkututnya. Sehingga dia membiarkan saja kedua orang itu. Sampai akhirnya mereka terbangun dan langsung berteriak kencang. Keduanya saling bertanya apa yang
“Apa yang kau sentuh tadi?”
Byung Wook menjelaskan kalau Ki Soo mana boleh menyentuhnya. Woo Hyun berkata kalian sebenarnya sedang apa sih? Dia akan berangkat sekolah duluan.
Seul Bi bangun, tapi sepertinya dia ga enak badan. Namun dia memaksakan diri untuk tetap bangun dan memasak karena bagaimanapun disini dia adalah hanya seorang penumpang. Dengan tubuh lemahnya akhirnya Seul Bi berhasil memasak sarapan pagi ini untuk keluarga Sung Yeol.
Ji Hye datang dan melihat begitu banyaknya sarapan di meja, Seul Bi berkata dia ga tau apa Ji Hye terbiasa sarapan atau tidak. Ji Hye yang memang pada dasarnya ga suka dengan Seul Bi menjawab apa yang Seul Bi yang bikin itu sia-sia saja, keluarga mereka biasa sarapan yang sederhana. Seul Bi kemudian menjawab kalau besok dia akan memasak yang sederhana.
Sung Yeol datang dan langsung duduk. Dia menyuruh Seul Bi juga duduk dan makan. Seul Bi merasa canggung dan Sung Yeol berkata anggap saja ini rumah Seul Bi sendiri, jadi biasa saja. Sung Yeol kemudian menyindiri Ji Hye dengan berkata
“Yang salah justru yang menganggap dirinya merasa di rumah.”
Ji Hye akhirnya memilih pergi, dan Sung Yeol menyuruh Seul Bi segera makan. Saat akan makan, Seul Bi berkata pada Sung Yeol kalau dia ingin segera berangkat ke sekolah. Saat Seul Bi akan berdiri, tiba-tiba tubuhnya hampir limbung. Sung Yeol langsung menahannya dan memegang kening Seul Bi. Sung Yeol panik, karena ternyata Seul Bi demam.
Seul Bi tetap nekat berangkat sekolah, dia sudah bersiap dan Sung Yeol yang ada di kamar Seul Bi berkata dengan panas seperti itu Seul Bi tetap mau masuk? Seul Bi menjawab dia sudah minum obat. Lagipula Woo Hyun pasti menunggunya.
Sung Yeol menyuruh Seul Bi istirahat saja hari ini. Seul Bi ga mau karena pasti Woo Hyun khawatir. Dia bahkan ga memegang ponselnya. Sung Yeol kesal karena yang ada dalam pikiran Seul Bi hanya Woo Hyun-Woo Hyun dan Woo Hyun. Apa hanya Woo Hyun yang Seul Bi lihat?
Sung Yeol langsung keluar kamar Seul Bi, dan memegang pintu dengan erat agar Seul Bi ga bisa keluar. Pokoknya hari ini Seul Bi harus istirahat. Dari luar Sung Yeol berkata
“Meskipun kamu sekolah, aku tak akan membiarkan kamu menemui Woo Hyun. Tetaplah disini kalau kamu ga ingin melihatnya terluka.”
Dalam kamarnya akhirnya Seul Bi berkata, baiklah aku tak pergi sekolah.
“Tolong bilang Woo Hyun, aku baik-baik saja.”
Diluar Sung Yeol berkata jika Seul Bi memang sangat ingin menemui Woo Hyun, maka Seul Bi harus cepat sembuh.
Di sekolah, Woo Hyun sudah menunggu Seul Bi tapi ternyata Sung Yeol datang sendiri, Woo Hyun bertanya kenapa Sung Yeol datang sendiri? Apa Seul Bi sakit? Sung Yeol ga ingin menjawab dan ingin pergi saja, tapi Woo Hyun menahannya. Sung Yeol hanya berkata sudahlah.
Ye Na senang mendengar Seul Bi tinggal di rumah guru Etika. Ye Na merasa ini kesempatan. Da Yeol bertanya yakin Ye Na punya kesempatan? Saat Jae Suk akan melewati tempat Da Yeol berkumpul dengan temannya, Da Yeol langsung mengajak temannya yang gendut ke kantin saja.
Setelah Jae Suk lewat begitu saja, Ye Na bertanya kenapa wajah Jae Suk seperti itu ya? Seperti habis dipukuli. Da Yeol entah mengapa menjawab dengan marah dan berkata mana dia tahu kenapa wajah Jae Suk seperti itu. Ye Na berdiri dan bertanya apa Da Yeol membentaknya? Bukankah Da Yeol tahu seharusnya Da Yeol ga berteriak padanya? Da Yeol menjawab sinis, dia tidak membentak Ye Na kok. Setelah itu Da Yeol pergi dan Ye Na tersenyum puas dengan liciknya.
Woo Hyun menghadang guru Etika dan langsung bertanya dengan marah dimana Seul Bi? Kenapa guru Etika menyuruh Seul Bi tinggal di rumah guru Etika tapi malah tak peduli apakah Seul Bi sekolah atau tidak? Kenapa dia juga ga bisa menelpon Seul Bi. Ji Hye mengaku kalau dia membawa ponsel Seul Bi. Ji Hye menjelaskan kalau tadi dia melihat Seul Bi siap-siap berangkat sekolah bersama Sung Yeol. Woo Hyun sudah tak peduli itu dan meminta ponsel Seul Bi diberikan padanya. Ji Hye pun akhirnya memberikan ponsel Seul Bi, dan saat Woo Hyun akan pergi. Ji Hye bertanya Woo Hyun mau kemana? Woo Hyun menjawab dia ingin memastikan apakah Seul Bi baik-baik saja atau tidak. Ji Hye melarang dan berkata biar dia saja. Ji Hye berkata kalau ayah Sung Yeol akan datang mengambil baju di rumah, dan dia sama sekali belum menceritakan tentang Woo Hyun.
Woo Hyun menjawab
“Rahasiakan saja hingga ke liang lahat. Jangan buat aku merasa bersalah.”
Jae Suk dan Tae Ho ternyata melihat itu dari kejauhan.
Hari ini di depan sekolah ada polisi dan seorang dengan kostum lucu yang membagikan selebaran. Sepertinya memang dari tugas dari kepolisian. Woo Hyun mengejar Sung Yeol yang akan pulang dan meminta agar Sung Yeol memberikan ponsel ini pada Seul Bi. Sung Yeol berkata kalau Woo Hyun ingin tahu tentang Seul Bi kenapa ga tinggal di rumahnya saja. Woo Hyun meminta agar Sung Yeol berhenti menyindir.
“Apa kau ga ingin tinggal bersama ibumu. Ibumu kan ada di rumahku.” Ucap Sung Yeol pedas.
Woo Hyun yang mungkin kesal karena terus disindir akhirnya menjama
“Boleh. Mungkin aku memang harus mencoba tinggal bersama ibu kandungku. Toh Seul Bi juga ada disana.”
Sung Yeol berlalu pergi dan Woo Hyun berteriak meminta agar Sung Yeol ga lupa menyuruh Seul Bi untuk menghubunginya.Kalau tidak dia akan benar-benar kesana.
Setelah Woo Hyun berlalu, seorang yang memakai kostum dan membagikan selebaran tadi, membuka kostum kepalanya, dan dia adalah Woo Jin. Woo Jin syok mengetahui bahwa ternyata Ji Hye ibu kandung Woo Hyun. Ji Hye lah yang menelantarkan Woo Hyun. Ji Hye---istrinya.
Ki Soo ada di kedai Woo Hyun dan Chun Shik juga disana. Byung Wook juga datang dan kedai jadi ramai. Byung Wook berkata kalau ada yang menunggu Woo Hyun diluar.
Ternyata yang datang adalah Ye Na, dia berkata dengan wajah sedih kalau dia dan mamanya sedang bertengkar. Jadi sekrang dia minggat dari rumah. Woo Hyun langsung tahu maksud Ye Na, jadi Ye ingin menginap di rumahnya kan? Ye Na mengangguk dengan cepat. Ye Na berkata kalau dia juga akan membantu kedai. Woo Hyun pun menyuruh Ye Na masuk ke dalam. Ye Na jelas saja senang merasa kesempatannya benar-benar tak sia-sia.
Saat Ye Na masuk ke kedai, berjejerlah Byung Wook, Ki Soo dan Chun Shik. Woo Hyun menjelaskan kalau semuanya ini nanti malam tidur di rumahnya. Ye Na pun keki di buatnya. Mana mungkin dia tidur sementara dia perempuan sendiri. Akhirnya Ye Na berbalik dan pergi.
Woo Hyun melempar tas Ki Soo dan lainnya keluar kedai. Woo Hyun berkata pada semuanya kalau ini bukanlah penginapan jadi semua harus kembali ke rumah masing-masing. Ki Soo bilang, ini dirinya lo Ki Soo, bukankah Woo Hyun kesepian tanpa Seul Bi. Woo Hyun tak peduli dan langsung menutup pintu kedai.
Ji Hye pulang ke rumah tepat saat Sung Yeol akan pergi. Ji Hye bertanya Sung Yeol mau kemana? Sung Yeol ga menjawab dan hanya bergegas pergi. Ji Hye pun heran. Tanpa mereka sadari Jae Suk mengabadikan hal tersebut dengan ponselnya. Bukankah ini aneh, guru Etika satu rumah dengan Sung Yeol?
Ji Hye langsung masuk ke kamar Seul Bi dan Seul Bi yang tahu Guru Etika datang langsung duduk. JI Hye bertanya apa Seul Bi mau dibawa ke dokter? Seul Bi menjawab ga usah, Sung Yeol sedang membelikannya obat saat ini. Saat Guru Etika akan keluar dari kamar Seul Bi, Seul Bi memanggil guru Etika. Dia bertanya apa dia bisa menelpon Woo Hyun? Woo Hyun pasti menunggu. JI Hye menjelaskan kalau ponsel Seul Bi sudah di bawa Woo Hyun. Jadi besok pergilah ke sekolah dan minta ponsel Seul Bi pada Woo Hyun. Tiba-tiba Seul Bi mengucapkan terima kasih karena Guru Etika sudah memperbolehkannya tinggal disini. Seul Bi berkata “Kamu tak akan bisa melupakan keluaragamu, meskipun kamu terpisah dari mereka. Woo Hyun bilang begitu sambil menatap kalungnya dan memikirkan ibunya.”
Ji Hye jelas tersentuh, dia hampir saja menangis, tapi dia menahannya.
Di luar kamar Seul Bi, bersandar pada dinding pintu kamar Seul Bi, Ji Hye memejamkan mata memikirkan semua. Apa yang Woo Hyun katakan benar. Benar semua. Keluarga tak akan saling melupakan, seberapa jauhpun mereka terpisah.
Jae Suk mendatangi Woo Hyun di kedainya dan memperlihatkan foto yang dia dapat tadi. Dia berkata pada Woo Hyunguru Etika dan Sung Yeol tinggal di apartemen yang sama, dan Seul Bi pun sekarang juga disana. Jae Suk langsung menyimpulkan kalau guru Etika itu ibunya Sung Yeol. Woo Hyun menjawab kenapa Jae Suk ga tanya Sung Yeol saja langsung? Jae Suk kemudian berkata kalau dia juga tahu ada hal serius antara Guru Etika dan Woo Hyun.
Woo Hyun malah mengalihkan pembicaraan dengan berkata sepertinya Jae Suk ingin tahu lebih tentangnya. Apa hati Jae Suk berdebar-debar? Woo Hun pun serius menaruh telapak tangannya di dada Jae Suk. Jae Suk ingin marah dan Woo Hyun langsung berkata, agar Jae Suk jaga jarak dengannya.
Tiba-tiba saja Jae Suk mencengkeram jaket Woo Hyun dan berkata jika Woo Hyun masih membiarkan Byung Wook tidur di kedai ini, maka dia akan menghancurkan kedai ini sama seperti menghancurkan Byung Wook.
“Harus kuapakan mulut comberanmu ini?” tanya Woo Hyun tanpa takut. Dia juga langsung menyumpal mulut Jae Suk dengan handuk yang ada di tangannya. Jae Suk marah dan melempar handuk kecil itu. Jae Suk bertanya apa Woo Hyun mau mati? Woo Hyun menjawab dia memang sedang menunggu seseorang untuk bisa berkelahi dengannya. Jadi dia harap orang yang dia ajak berkelahi itu adalah Jae Suk.
Jae Suk berkata lihat saja nanti siapa menang, dia atau Woo Hyun.
Woo Hyun prgi keatap. Dia menatap meja panjang yang biasanya dia duduki bersama Seul Bi saat Seul Bi masih disini. Woo Hyun sangat merindukan Seul Bi. Teramat sangat.
Woo Hyun merebahkan dirinya di meja panjang itu. Dia mengingat saat dia menyelamatkan Seul Bi dari tumpukan kardus, dan dia juga mengingat kalimat Sung Yeol yang selalu bertanya bahwa dia pasti tahu sesuatu tentang Seul Bi.
Woo Hyun bangun. Dia berjalan. Tapi dia merasa aneh karena jemuran yang dijemurnya seolah mengikutinya geraknya. Saat dia berjalan mundur, jemuran itu dengan anehnya ikut mundur. Woo Hyun pun memutuskan berlari segera pergi dari tempat itu secepat mungkin, dan ternyata itu adalah ulah Sunbae malaikat.
Woo Jin yang sudah tahu segalanya, pulang ke rumah dan langsung menarik tangan Ji Hye dengan kasar untuk masuk ke dalam kamar.
“Anak itu membayar hutang ayahnya sendirian. Ibu jahat mana yang memalingkan muka, dan itu adalah kamu. ”
Ji Hye terkejut karena akhirnya suaminya tahu tentang Woo Hyun. Ji Hye beralasan tadinya dia juga akan cerita pada Woo Jin. Woo Jin berteriak kapan? Woo Jin bertanya apa kalau dia mati baru Ji Hye cerita? Ji Hye masih membela diri dengan berkata kalau dia yakin jika dia cerita maka Woo Jin akan menghakiminya.
“Aku selalu jujur padamu.”
Ji Hye berkata
“Bagiku anggapanmu tentang aku lebih penting daripada anggapan anakku.”
Woo Jin tersenyum sinis dan berkata
“Kau benar-benar ibu yang mengerikan.”
Seul Bi keluar kamarnya dan mendengar kalau ayah dan ibu Sung Yeol tengah bertengkar.
Tiba-tiba bel berdering dan Seul Bi membukanya karena mengira itu Sung Yeol yang datang membawa obat. Tapi ternyata yang datang Woo Hyun. Seul Bi jelas saja senang. Woo Hyun memegang wajah Seul Bi dan bertanya apa Seul Bi sakit? Seul Bi menjawab tidak. Seul Bi menutup pintu dan mereka bicara berdua dengan nyaman sekarang.
Woo Hyun brkata ada 3 pohon di depan kamar Seul Bi, dan saat Senja pemandangan di kamar Seul Bi sangat bagus. Woo Hyun kemudian menunjukkan dua tangannya yang terkepal. Seul Bi disuruh milih salah satu yang kanan apa yang kiri. Seul Bi pun walau heran memilih yang kanan, Woo Hyun membuka telapak tangannya yang ternyata bertuliskan
“Kangen aku ya?”
Seul Bi mengangguk cepat mengiyakan kalau dia memang kangen Woo Hyun. Woo Hyun kemudian membuka telapak tangan kirinya dan ternyata disana bertuliskan
“Aku lebih kangen kamu.”
Seul Bi memegang kedua tangan itu dan berkata kalau sekarang dia sudah ga susah lagi. Woo Hyun pun tersenyum.
Sung Yeol datang dan dengan nada sangat marah bertanya ngapain Woo Hyun kesini? Woo Hyun juga dengan brani menjawab
“Aku tak akan rela milikku diambil lagi.”
Mereka pun saling menatap tajam.
Celotehanku :
Semua kesalahanku itu adanya di Ji Hye. Gimanapun toh. Sung Yeol awalnya ga masalah kalau Seul Bi milih Woo Hyun, tapi saat dia tahu JI Hye adalah ibu kandung Woo Hyun, padahal disaat itu dia sudah mulai memberikan hatinya. Ingat kan pas Sung Yeol mau minum vitamin yang Ji Hye bawa ke kamar. Tapi Ji Hye terlampau egois. Dia selalu merasa dia benar, dan dia selalu merasa harus di mengerti. Menyebalkan.
Kalimat Ji Hye pada Woo Jin yang bilang, kalau dia lebih penting tanggapan Woo Jin daripada tanggapan Woo Hyun. Yaaa ampun...aku bener-bener ga habis pikir, seorang ibu kok kayak gitu,