[Sebelumnya]
Bom Yi dan Dong Ha sudah memutuskan untuk bersama. Kini mereka berdua menikmati malam dan Bom Yi terus saja menatap wajah Dong Ha. Bom Yi kemudian berkata kalau dia pikir, dia akan membutuhkan waktu lama untuk menunggu Dong Ha. Dia senang karena Dong Ha datang padanya dalam waktu yang cepat.Bom Yi tersenyum dan mengucapkan terima kasih pada Dong Ha karena sudah datang dengan cepat. Dong Ha menjawab kalau Bom Yi ga perlu mengucapkan terima kasih untuk hal seperti itu padanya.
Dong Ha kemudian menatap Bom Yi dan bertanya apa Bom Yi dingin? Bom Yi menjawab tidak. Dong Ha langsung mengejek hidung Bom Yi yang sudah berwarna merah karena menahan dingin. Persis seperti Rudolph The Red Nosed Reindeer. Bom Yi pun tertawa mendengar perkataan Dong Ha. Dong Ha yang melihat Bom Yi tertawa ikut tertawa dan mereka tampak bahagian bersama.
Dong Ha berniat melepas jaketnya agar bisa dipakai Bom Yi karena udara malam saat ini benar-benar dingin. Tapi Bom Yi menolak itu dengan menggeser duduknya merapat pada Dong Ha. Dia tak malu sama sekali, dan hanya berkata kalau seperti ini jauh lebih hangat untuknya. Dong Ha kemudian bertanya kenapa Bom Yi kabur dari rumah? Bom Yi menjawab kalau dia bukannya kabur, dia hanya belum pulang. Dong Ha langsung menyebut Bom Yi tak pandai berbohong.
Dia lalu bertanya apa orang tua Bom Yi khawatir tentang mereka? Bom Yi menjawab bukan karena itu. Ini hanya karena orang tuanya baru tahu jika dan Dong Wook sudah putus, padahal Dong Wook adalah orang penting di RS. Dog Ha kemudian berkata kalau dia akan mengurus semua satu persatu, jadi dia mau Bom Yi ga menghkawatirkan hal-hal tersebut. Bom Yi menatap Dong Ha, dan Dong Ha ikut menatap Bom Yi. Mereka kemudian saling mengangguk dengan tatapan saling memberi semangat satu sama lain. Bom Yi akan percaya bahwa Dong Ha bisa menyelesaiakan semua. Sementara Dong Ha menenangkan Bom Yi, bahwa semua akan baik-baik saja.
Sebelum kembali ke apartamene Se Na, Bom Yi dan Dong Ha berkeliling komplek, dan terlihat bahwa Bom Yi berjalan di belakang Dong Ha. Tapi kemudian Dong Ha memperlambat langkahnya dan Bom Yi mempercepat langkahnya agar mereka bisa berjalan beriringan. Sampai akhirnya langkah mereka sama, dan Dong Ha menawarkan tangannya untuk digenggam Bom Yi. Bom Yi jelas langsung menyambut uluran tangan itu dengan hati berbuncah-buncah.
Setelah sampai di depan kamar apartemen Se Na, Dong Ha dengan konyolnya berbisik pada Bom Yi apa Bom Yi masih mau berjalan keliling komplek sekali lagi? Bom Yi tersenyum dan tahu bahwa Dong Ha ga ingin cepat berpisah dengannya. Dia kemudian menjawab dengan berbisik juga pada Dong Ha, kalau Dong Ha pasti lelah, jadi lebih baik Dong Ha pulang dan istirahat. Dong Ha pun tak membantah.
Dong Ha tak langsung pulang, dia mengajak Dong Wook bertemu. Dong Ha menunggu Dong Wook dan ketika Dong Wook datang Dong Ha tak tahu. Dong Wook galau apakah dia akan mendekati kakaknya itu atau tidak sehingga dia hanya terdiam di tempatnya berdiri sambil terus menatap kakaknya. Ternyata Dong Wook memilih meninggalkan kakaknya tanpa menyapa terlebih dulu, rasanya dia tak sanggup menghadapi kakaknya saat ini.
Ketika Dong Wook berbalik, Dong Ha baru menyadari kehadiran adiknya itu. Dia tak memanggil Dong Wook dan akhirnya hanya bisa menatap kepergian Dong Wook yang tak ingin bertemu dengannya.
Lee Hyuk Soo mengajak putrinya untuk bertemu. Disana Hyuk Soo bertanya apa Bom Yi sudah makan? Bom Yi mengangguk. Hyuk Soo kemudian dengan pelan bertanya pada Bom Yi apa Bom Yi tahu tentang memori selular? Bom Yi mengangguk, da Hyuk Soo bertanya lagi apa Bom Yi yakin semua yang Bom Yi alami akhir-akhir ini bukan karena memori selular itu? Bom Yi mengangguk mantap.
Bom Yi bertanya apa jika dia tidak menikah dengan Dong Wook, RS akan berada dalam kesulitan? Hyuk Soo marah dan menjawab kalau itu terdengar seperti dia menjual putrinya sendiri. Hyuk Soo menenangkan Bom Yi dan meminta Bom Yi ga memikirkan apa yang ibu bilang tadi. Ibu hanya sedang marah.
Bom Yi kemudian berkata kalau dia tahu mengapa posisi ayahnya dan RS sulit saat ini, itu karena dulu ayahnya memotong antrian untuk mendapatkan donor jantung yang dia terima ini kan? Hyuk Soo meminta putrinya untuk ga memikirkan hal-hal seperti itu.
Bom Yi terharu dan langsung memegang tangan ayahnya. Dia meminta maaf karena sudah menyusahkan ayahnya. Hyuk Soo berkata kalau Bom Yi ga perlu minta maaf. Dia hanya ingin Bom Yi melakukan sesuatu yang akan Bom Yi sesali nantinya.
“Bom Yi...tentang tidak menikahi Dong Wook, aku bisa membujuk ibumu agar menerima hal itu. Tapi tentang kakak Dong Wook. Kau tahu kan, aku tak pernah sekalipun menentang keputusanmu. Jadi aku mohon, kau jangan melakukan hal itu. Kau harus mengakhiri itu sebelum ibumu mengetahuinya.”
Lee Bom Yi sudah sampai di apartemen Se Na. Dia tampak gundah gulana dengan semua yang terjadi, namun kegundahan itu seketika lenyap saat dia menerima pesan kakao ucapan selamat malam dari pangeran penggembalanya. Hanya kalimat ucapan selamat malam saja sudah mampu mengusir sedikit gelisah yang dia rasakan, dan membuatnya yakin mampu melewati badai yang besar nantinya.
Dong Ha yang sudah merebahkan dirinya langsung bangkit begitu mendengar dering ponselnya yang menandakan pesan kakaonya dibalas. Ketika dia membuka pesan itu, Bom Yi membalas dengan mengirim gambar emoticon pasanagan berpelukan yang nampak penuh cinta. Dalam hati Dong Ha bertanya bagaimana caranya menampilkan emoticon seperti ini saat mengirim pesan?
Dong Ha sebenarnya juga ingin membalas dengan mengirim gambar yang manis, tapi karena dia ga tahu caranya dia hanya membalas pesan kakao itu dengan kalimat yang berbunyi
“Aku tidak tahu bagaimana cara membuat emoticon seperti itu, jadi kapan-kapan ajari aku ya.”
Bom Yi tersenyum menatap balasan sederhana yang Dong Ha kirimkan padanya. Entah mengapa balasan sederhana seperti ini mampu menggetarkan hatinya.
Pagi ini di rumah Bom Yi. Myung Hee ingin ke kamar Bom Yi tapi Hyuk Soo langsung memberitahu istrinya bahwa Bom Yi menginap di rumah Se Na. Jika Bom Yi disini, maka dalam tiga menit saja Bom Yi dan Myung Hee akan berperang. Hyuk Soo kemudian mengajak Myung Hee berbicara, dia berkata kalau dia setuju jika Dong Wook menjadi Direktur RS Hong Gil. Myung Hee menjawab kalau rasa-rasanya itu ga mungkin, Dong Wook pasti akn ga nyaman menjabat sebagai direktur RS sementara Dong Wook ga menikahi Bom Yi.
Myung Hee kemudian meminta suaminya agar bisa membujuk Bom Yi menikahi Dong Wook. Hyuk Soo menjawab apa Myung Hee lupa dulu Myung Hee pernah berkata padanya bahwa lebih baik dia menjadi ayah bagi Bom Yi daripada menjadi dokter. Jadi biarkan saja dia rusak seperti ini sampai akhir, asal dia bisa menjadi ayah Bom Yi dan itu suatu kebanggaan baginya.
Bom Yi membuka lemari es milik Se Na dan langsung tercengang begitu melihat kondisi kulkas Se Na. Bom Yi pun seketika itu memarahi Se Na yang sebagai juru masak tapi ga bisa menjaga kebersihan kulkas. Se Na yang masih bergelung dalam selimut menjawab kalau jadi perempuan itu jangan terlalu sempurna. Jika kita terlalu sempurna maka pria ga kebagian tugas apa-apa di rumah. Bom Yi pun menatap tak percaya dengan alasan konyol Se Na.
Dong Ha sudah bangun dan tengah membasuk mukanya. Saat dia melihat ke cermin dia dengan sengaja melihat apakah sudah ada kerutan di wajahnya yang membuatnya dia semakin terlihat tua. Dong Ha kemudian melihat kumis dan jenggotnya yang mulai tumbuh dan sepertinya membuat penampilan terkesan tua. Diapun mencukur kumis dan jenggotnya itu, agar saat bertemu Bom Yi nanti dia bisa membuat Bom Yi terpesona.
Setelah selesai merapikan wajahnya. Dong Ha memilih baju dan dasi yang akan dia kenakan hari ini. Poo Reum yang datang untuk mengingatkan ayahnya sarapan, dimintai pendapat apakah dasi ini pantas untuk dipakai ayahnya? Poo Reum menjawab tentu saja pantas.
Dengan konyolnya Dong Ha bertanya pada putrinya, menurut Poo Reum dia terlihat seperti umur berapa? Poo Reum menjawab santai kalau ayahnya terlihat berumur 50 tahunan. Dong Ha pun cemberut kesal mendengarnya. Poo Reum tersenyum dan menceritakan kalau dulu saat ayahnya datang untuk presentasi di sekolahnya, semua teman-teman sekelasnya berkata kalau ayahnya muda dan tampan. Mendengar itu Dong Ha senang. Tapi Poo Reum belum selesai degan kalimatnya, dia kemudian berkata sebenarnya ga seperti itu sih, itu Paman Hyung Woo yang mengatakannya. Dong Ha pun kembali cemberut kesal. Poo Reum hanya tertawa.
Poo Reum bertanya kenapa ayahnya iba-tiba peduli akan penampilan? Biasanya ga seperti itu. Dong Ha menjawab kalau dia harus memperhatikan penampilannya mulai sekarang. Poo Reum pun mulai curiga dengan sika aneh ayahnya.
Dong Ha menjemput Bom Yi di apartemen Se Na agar mereka bisa bersama-sama ke kantor. Dong Ha dan Bom Yi menawari Se Na untuk ikut, tapi Se Na brgegas menolak karena dia ga mungkin harus menyaksikan kemesraan Bom Yi dan Dong Ha di dalam mobil, jadi lebih baik dia naik bus saja. Dong Ha dan Bom Yi pun tak memaksa. Se Na benar-benar iri dengan Bom Yi yang beruntung memiliki pacar tampan dan seorang CEO pula.
Setelah masuk ke dalam mobil, Dong Ha mengingatkan Bom Yi agar memasang sabuk pengaman. Bom Yi pun langsung memasangnya. Dong Ha juga tiba-tiba berkata kalau dia ingin membuat kaki Bom Yi yang panjang terasa nyaman. Dong Ha kemudian tanpa sengaja membuat kursi Bom Yi jadi berubah posisi setengah berbaring. Bom Yi menjelaskan dia ga apa-apa kok dengan kakinya dan nyaman-nyaman saja. Dong Ha pun mengalah, dan mereka sama-sama tersenyum kikuk dan akhirnya tertawa karena merasa kejadian tadi sangat lucu.
Dong Ha berkata kalau dia sudah menyalakan penghangat di dalam mobil gar hidung Bom Yi tak merah lagi karena udara dingin. Bom Yi tersenyum senang dengan perhatian Dong Ha padanya.
Bom Yi memperhatikan penampilan Dong Ha yang berbeda dan Dong Ha menjelaskan kalau tadi dia berucukur. Dong Ha berkata seperti itu sambil memegang dagunya. Bom Yi pun ikut memegang dagu Dong Ha, persis seperti cara Dong Ha tadi. Merekapun lagi-lagi tertawa dengan tingkah konyol mereka.
Sesampainya di Hanu Haon, Bom Yi turun tak di halaman depan. Dia dan Dong Ha ga ingin menimbulkan gosip jika sampai ada yang melihat mereka satu mobil bersama. Saat Dong Ha sudah keluar dari mobilnya, Hyung Woo menyambut dan tiba-tiba memeluk Dong Ha sambil berkata kalau dia merindukan Dong Ha, jadi Dong Ha jangan pergi meninggalkannya. Dong Ha jelas merasa risih, sehingga dia mendorong pelan tubuh Hyun Woo agar tak menempel padanya sambil berkata kalau orang-orang banyak yang melihat, nanti semua bisa salah paham.
Bom Yi menemui Hyun Sun dan Hyun Sun mengajak Bom Yi untuk bicara berdua. Disana, Hyun sun bertanya apa Bom Yi benar-benar sakit? Bom Yi menceritakan semua tentang jantungnya. Dulu dia memang mengamalami masalah pada jantungnya, tapi beruntungnya dia mendapat donor jantung dan sekarang dia benar-benar sehat. Hyun Sun lega mendengar cerita Bom Yi. Dia juga berkata kalau pendonor itu sudah melakukan hal yang baik sebelum meninggal.
Hyun Sun gantian bercerita bahwa setelah menantunya meninggal, dia selalu memiliki banyak pikiran buruk sehingga membuatnya dia lebih hati-hati saat memilih menantu, dan ga ingin memiliki menantu yang tidak sehat. Tapi sekarang dia malah khawatir kalau dia sudah menyakiti hati ibu Bom Yi. Dia takut kalau putusnya Bom Yi dan Dong Wook adalah karenanya. Bom Yi langsung membantah hal itu. Ini semua adalah karena kesalahannya.
Hyun Sun meminta agar Bom Yi bisa menemukan dia dengan ibu Bom Yi, setidaknya dia harus minta maaf. Ini dia lakukan karena dia ga ingin kehilangan Bom Yi. Hyun Sun bahkan memegang tangan Bom Yi. Bom Yi pun menjadi tak enak hati, dia ga mungkin memberitahu Hyun Sun kalau dia menjalin hubungan dengan Dong Ha. Dia juga ga mungkin memberitahu Hyun Sun bahwa dia memilih berpisah dengan Dong Wook, karena hatinya goyah akibat hadirnya Dong Ha. Dia tidak yakin Hyun Sun bisa menerima penjelasannya dengan baik.
Di ruangannya, CEO Hanu Haon sedang mendengarkan penjelasan Hyung Woo kalau citra Hanu Haon semakin baik saat ini. Lalu tiba-tiba disaat serius itulah Bom Yi mengirim pesan pada Dong Ha yang berisi ajakan untuk bertemu, pesan itu membuat Dong Ha kehilangan fokus dan memilih langsung menemui Bom Yi di tempat Bom Yi sudah menunggunya. Hyung Woo yang tadi ngomongin masalah kerjaan, sudah beralih topik dengan bertanya bagaiman Dong Ha bisa memiliki keahlian yang membuat perempuan selalu tergila-gila? Seharusnya Dong Ha berbagi ilmu yang Dong Ha punya padanya. Dong Ha tak peduli dengan semua ocehan Hyung Woo. Dia terus saja berjalan keluar dengan tujuan untuk bertemu Bom Yi.
Sesampainya di tempat Bom Yi menunggu, Dong Ha bertanya ada apa? Apa terjadi sesuatu? Bom Yi menjawab kalau dia ingin berpamitan pada Dong Ha sebelum dia pergi. Dong Ha heran dengan kalimat Bom Yi, dan Bom Yi menjelaskan kalau dia memilih mengundurkan diri,karena rasanya dia ga nyaman jika bekerja disini. Tadi dia sudah bertemu ibu manager. Dong Ha bertanya apa Bom Yi mengatakan pada ibunya mengenai hubungan mereka? Bom Yi menggeleng dan menjelaskan jika ibu Dong Ha tahu, maka dia yakin ibu Dong Ha akan kecewa. Untuk itulah dia memutuskan berhenti kerja disini, rasanya sulit untuk tidak memberitahu ibu Dong Ha, jika dia masih kerja disini.
Dong Ha menjawab kalau dia akan memberitahu ibunya, jadi Bom Yi tenang saja. Bom Yi meminta agar mereka memberitahu ibu Dong Ha bersama-sama saja. Mereka tinggal mencari waktu yang tepat untuk bisa memberitahu ibu Dong Ha mengenai hubungan mereka. Bom Yi juga berkata kalau dia akan segera mencari pekerjaan baru, jadi Dong Ha jangan khawatir.
Dong Ha meminta maaf pada Bom Yi, dia merasa kesulitan Bom Yi adalah karenanya. Bom Yi meminta Dong Ha tidak menyesal dan jangan meminta maaf. Bom Yi kemudian dengan tersenyum bertanya apa nanti malam Dong Ha mau makan bersamanya? Dong Ha mengangguk, dia ga mungkin menolak ajakan Bom Yi.
Lee Hyuk Soo ketahuan keluar dari ruang Dong Wook, ketika Dong Wook akan masuk ke dalam. Hyuk Soo pun kaget karenanya, dan dia pergi begitu saja seolah tak melihat adanya Dong Wook di depannya. Dong Wook yang heran langsung memanggil Hyuk Soo dan bertanya bukankah Hyuk Soo ingin bicara dengannya makanya Hyuk Soo masuk keruangannya? Hyuk Soo malu dan salah tingkah sendiri, dia tak menjawab apapun, dan memilih pergi.
Dong Wook pun masuk ke ruangannya dan ternyata diatas mejanya ada sebuah bungkusan yang di bagian luar bungkusan itu ditempeli post it yang bertuliskan
“Aku tidak marah padamu, maafkan karena aku telah berteriak padamu—dari teman terbaikmu.”
Dong Wook mengambil isi di dalam bungkusan itu yang ternyata sebuah apel. Dong Wook tersenyum karena Hyuk Soo memberinya hadiah seperti ini untuk meminta maaf.
Dong Wook mengajak Ji Won bertemu, dia sampai menghampiri Ji Won yang masih ada di kantor terkejut dengan kedatangan Dong Wook di kantornya , hal yang tak pernah Dong Wook lakukan. Dong Wook kemudian mengajak Ji Won ke kantin RS, dan disana Dong Wook bertanya apa Ji Won masih menyukai Latte? Ji Won balik bertanya apa Dong Wook mengajaknya bertemu hanya ingin mengetahui hal tersebut?
Dong Wook kemudian bertanya jika dia menolak menjadi direktur, apa yang akan terjadi pada RS? Ji Won menjelaskan kalau RS ga akan bisa pulih dari krisis, Ketua Song juga sudah berencana untuk menarik semua dananya pada RS ini. Apa mengetahui hal ini membuat Dong akan pergi meninggalkan RS?
Dong Wook menjawab kalau dia mempunyai loyalitas dan rasa persahabatan yang tinggi, jadi mana mungkin dia akan melakukan hal itu. Ji Won tak percaya dan menjawab apa Dong Wook lupa, saat kakak Dong Wook menikah, Dong Wook bahkan meninggalkan keluarga Dong Wook? Apa itu yang dinamakan memiliki loyalitas dan persahabatan yang tinggi? Dong Wook hanya tersenyum tipis, seolah membenarkan apa yang baru saja Ji Won katakan.
Tiba-tiba Ji Won bertanya
“Ini hanya seandainya. Andai kakakmu dan Bom Yi menikah, bisakah kau untuk tinggal di RS?”
Dong Wook terdiam, dan Ji Won tak menuntut jawaban. Kemudian Ji Won bertanya apa tujuan Dong Wook menikah masih sama,ingin memiliki keluarga yang bahagia seperti kakak Dong Wok. Dong Wook tersenyum dan mengangguk tanda iya. Impiannya hanya itu, memiliki keluarga kecil dan bahagia seperti kakaknya.
Lalu Ji Won bertanya bagaimana jika Bom Yi ga bisa memiliki anak. Menilik dari masalah jantung Bom Yi, bukankah Dong Wook tahu bahwa kemungkinan Bom Yi memiliki anak sangat kecil karena operasi transplantasi jantung itu. Dong Wook menjelaskan bahwa jika semua normal dan stabil, maka kemungkinan memiliki anak masih ada. Jikapun tidak, bukankah dia dan Bom Yi bisa mengadopsi anak. Ji Won pun terdiam mendengarnya.
Kini, Ji Won ada sendiri menatap apa yang terbentang luas di hadapannya. Pikirannya menerawang dan terus mengingat percakapannya dengan Dong Wook tadi.
Tadi Dong Wook bertanya waktu sulit seperti apa yang dulu Ji Won alami sehingga Ji Won berkata bahwa Ketua Song lah yang membantu Ji Won saat Ji Won melewati waktu sulit itu? Saat itu dia menjawab kalau sekarang hal itu sudah tak penting lagi. Sudah ga ada gunanya membahas itu saat ini. Lagipula itu sudah terlambat.
Lee Bom Yi ada di toko buku, dia mencari buku tentang Stepanette dan si Gembala. Disana Bom Yi menulis pada secarik kertas sambil membuka salah satu halaman buku tersebut. Dia tampak melakukannya dengan senang. Terbukti dari senyum yang terus tersungging di bibirnya.
Dong Ha mengajak ibunya bertemu, dia berniat memberitahu ibunya semua tentang dia dan hubungannya bersama Bom Yi.
“Ibu, apa kau tahu kenapa Bom Yi memilih berhenti dari Hanu Haon?”
Ibu menjawab dia tahu itu. Bukankah itu karena Bom Yi sudah putus dengan Dong Wook makanya Bom Yi ga merasa nyaman kerja disini. Ibu juga berkata kalau dia merasa Bom Yi dan Dong Wook putus karenanya.
Dong Ha lalu menjawab
“Itu karena aku, Bu. Mereka putus karenaku.”
Ibu ga mengerti apa maksud kalimat Dong Ha, dan Dong Ha kemudian berkata
“Aku menyukai Bom Yi. ”
Ibu masih juga ga mengerti membuat Dong Ha akhirnya berkata
“Aku menyukai Bom Yi sebagai wanita.”
Ibu pun akhirnya paham dan nampak kecewa. Dia bertanya apa Dong Wook tahu tentang ini? Dong Ha mengangguk membenarkan. Ibu lalu berkata seharusnya sebagai kakak Dong Ha ga melakukan hal seperti ini. Dia selalu berharap Dong Ha dan Dong Wook bisa berdamai, tapi kenapa Dong Ha malah melakukan hal seperti ini? Dong Ha hanya diam saja tak berani membantah. Dia mana mungkin menyembunyikan apa yang hatinya rasakan.
Ibu memilih pergi saking kecewanya. Sementara Dong Ha terdiam sendiri. Dia semakin yakin bahwa jalan cinta yang akan di laluinya bersama Bom Yi tak akan semudah jalan cinta pasangan lainnya. Akan terlalu banyak duri dan kerikil ataupun batu besar yang menghalangi langkah mereka. Bahkan mungkin, jalan itu akan menghadirkan rasa putus asa nantinya di hati mereka. Lalu sanggupkah dia dan Bom Yi bertahan melewati semua jalan dan rintangan tersebut? Mampukan mereka terus mendaki sampai akhirnya mereka bisa melihat puncak dan menancapkkan bendera diatasnya seperti para pendaki yang puas setelah sampai di tujuan mereka?
Ini terlalu sulit dari apa yang dia bayangkan.
Bersambung ke part 2