[Episode Sebelumnya]
Jang Eun Joong dan Tae Ha sudah punya rencana untuk menggagalkan konferensi pers Myung Geun serta Hwa Young hari ini. Ketika di perjalanan Myung Geun menghubungi Eun Joong. Awalnya Eun Joong ga mau menjawab tapi Tae Ha memaksanya, dan menyuruhnya menghidupkan pengeras suara agar dia juga bisa ikut mendengar.
Eun Joong tak bisa menolak.
Myung Geun tak sadar kalau Tae Ha mendengarnya, dia hanya berkata
“Aku melakukan ini bukan untuk balas dendam Eun Joong. Aku hanya ingin menunjukkan siapa yang salah. Aku cuma ingin membenarkan yang salah selagi masih bisa. Ini bukan tugasmu Eun Joong. Ini tugasku, jadi hiduplah dengan bebas. Jangan penjarakan hatimu.”
Eun Joong tersentuh, tapi dia menyembunyikannya. Dia malah menjawab kalimat Myung Geun dengan kasar. Eun Joong meminta Myung Geun ga berbasa-basi padanya. Dia bahkan meminta Myung Geun pulang saja dan ga usah melakukan konferensi pers itu.
“Bungkam mulutmu dan pulang sajalah.”
Tae Ha puas mendengar kalimat Eun Joong yang tegas dan tanpa ampun pada Myung Geun.
Konferensi pers dimulai, Myung Geun dan Hwa Young sudah masuk ke dalam ruangan itu. Sorot lampu kamera menyirnari mereka yang sedari tadi kedatangannya ditunggu-tunggu wartawan. Mereka berdua mulai duduk di kursi yang sudah disiapkan untuk mereka, dan tampak keduanya begitu tegang.
Hwa Young tiba-tiba memegang tangan Myung Geun, berharap mereka berdua bisa melewati konferensi pers ini dengan lancar.
Tepat jam 11, ketika Myung Geun baru mulai mmperkenalkan dirinya, Eun Joong dan Tae Ha juga sudah sampai di gedung konferensi pers berlangsung. Eun Joong menuju tempat lain, dimana dia bisa memutus salah satu kabel listrik dan membuat lampu di ruang konferensi berkedip-kedip. Hal itu tentu membuat panik semua yang ada di runag konferensi.
Semua akhirnya keluar karena mendengar alarm kebakaran berbunyi. Hwa Young dan Myung Geun heran dengan kejadian ini.
Hwa Young yakin ini bukan sebuah kebetulan.
Tiba-tiba hacker yang disewa Eun Joong datang, pemuda itu kemudian masuk ke ruang konferensi dan berkata pada Hwa Young serta Myung Geun kalau dialah yang akan mendengar konferensi pers ini. Hwa Young dan Myung Geun menatap tak percaya. Mereka heran akan kedatangan pemuda aneh ini.
Di perjalanan pulangnya, Tae Ha syok melihat videotron yang ada di jalan yang kini sedang menampilkan Hwa Young bersama Myung Geun tengah memberi kesaksian. Tae Ha jelas sangat kesal.
Sementara itu semua masyarakat bisa melihat siaran itu dan terlihat sangat antusias. Soo Young juga ikut melihat di kamarnya. Dia mendengar pengakuan ayahnya yang berkata memang menculik Eun Joong, putra Jang Tae Ha, di tahun 88.
Myung Geun tentu juga bercerita tentang tewasnya Gun Young dulu di salah satu bangunan milik Tae Ha, dan Tae Ha menutupi runtuhnya bangunan itu sehingga bebas dari hukuman. Soo Young menangis mendengar cerita ayahnya.
“Bahkan kematian putraku ditutup-tutupi, dan lenyap begitu saja. ”
Woo Ah Mi juga menyaksikan siaran itu di layar laptopnya, kali ini Myung Geun menceritakan tentang bobroknya konstruksi Zeus. Myung Geun menjelaskan semua secara rinci. Ini adalah bagian dimana suaminya akhirnya terbunuh. Myung Geun menceritakan bagian ini membuat Ah Mi kembali teringat pada almarhum suaminya itu.
Sementara itu Gu Jae In juga melihat siaran konferensi pers tersebut di dalam ruangannya. Bagian yang Jae In lihat adalah kesaksian staf Tae Ha saat itu. Staf tersebut berkata kalau Tae Ha sengaja membakar gedung itu sehari menjelang pembukaan olimpiade agar masyarakat mengira kalau runtuhnya bangunan itu karena teroris Utara.
Dengan adanya berita ini, Jae In bertindak cepat. Dia menelpon seseorang dan menyuruh orang itu untuk membeli saham Tae Ha sebanyak-banyaknya karena dia yakin konferensi pers itu akan membuat saham Tae Ha anjlok di pasaran. Jae In tampak senang dengan keadaan ini. Dia juga meminta orang itu untuk merahasiakan namanya atas pembelian saham tersebut. Jae In puas sekali, karena semua kejadian seolah menguntungkannya.
Jang Tae Ha kesal, tapi dia melihat wajah putranya tampak lebih kesal. Tae Ha berkata kalau ini bukanlah salah Eun Joong. Dia akan bisa membereskan semua dan menemukan hacker itu. Tapi sekarang yang jadi masalah adalah Song Jae Moon. Mereka harus bisa menyingkirkan polisi itu.
Eun Joong kaget, dia khawatir kalau ayah kandungnya ini akan mencelakakan Jae Moon.
Joo Pil datang memenuhi panggilan Tae Ha. Jang Tae Ha memerintahkan Joo Pil untuk membeli semua saham yang ada di pasar karena dia yakin harganya sedang turun drastis saat ini. Beli semua dan taruh atas nama Eun Joong. Joo Pil tentu kaget. Tae Ha menjelaskan kalau dengan turunnya harga saham akan banyak orang yang berniat membeli untuk mengincar posisinya, jadi dia mau mengamankan system operasional terlebih dulu. Joo Pil pun menjawab kalau dia mengerti dan akan segera melakukan sesuai perintah.
Jang Tae Ha memandang foto pernikahannya dengan geram. Disana memang terlihat hanya dia yang tersenyum sementara Hwa Young terlihat tak bahagia bersuamikan dirinya. Saking geramnya Tae Ha mengahncurkan foto pernikahannya itu. Menginjak-injaknya dan berteriak sangat keras sebagai luapan emosi yang dia rasakan.
Jang Eun Joong, di kantornya ditemani sang hacker yang sedang menikmati ayam goring dan bir. Eun Joong menyuruh si hacker mencuri uang dari rekening perusahaan kertas TH karena uang itu toh juga miliknya. Hacker terkejut, tak percaya dengan yang dia dengar. Eun Joong menambahkan kalimatnya kalau si hacker harus melakukan itu tanpa jejak.
Walau sangat heran, akhirnya si hacker mematuhi keinginan Eun Joong.
Hwa Young menemrima tawaran Myung Geun untuk tinggal bersama. Akan lebih baik karena Tae Ha pasti akan mencoba mengganggu Hwa Young. Hwa Young meminta maaf karena dia malah merepotkan Myung Geun. Kini mereka sedang jalan bersama menuju rumah Myung Geun. Myung Geun berkata jika Hwa Young tinggal di rumahnya, maka dia yakin Eun Joong mau datang berkunjung. Karena alasan itulah dia menawarkan Hwa Young tinggal di rumahnya, jadi Hwa Young ga perlu merasa terbebani. Hwa Young pun mengangguk tanda dia mengerti.
Hwa Young juga meminta agar Myung Geun berbicara non formal padanya, agar mereka bisa bicara dengan nyaman satu sama lain.
Ketika sampai di depan pintu depan rumah Myung Geun, Hwa Young tertegun melihat banyaknya tulisan yang mengumpat Myung Geun sebagai seorang penculik. Cacian dan makian tertulis jelas disana. Myung Geun berkata kalau dia akan membersihkannya besok. Hwa Young menjawab kalau dia akan membantu, dan mari mereka bersihkan bersama-sama.
Lalu tiba-tiba Myung Geun merasakan kembali sakit di perutnya. Sakit yang dahsyat membuatnya tak mampu bertahan untuk terus berpijak. Myung Geun memilih duduk di tangga, dan Hwa Young dengan panik bertanya dimana obat Myung Geun? Myung Geun mengeluarkan obatnya, dan Hwa Young kembali bertanya berapa tablet yang Myung Geun minum? Myung Geun dengan susah payah menjawab dua tablet. Hwa Young pun dengan segera membantu Myung Geun meminum obat penghilang rasa sakit tersebut.
Hwa Young sedih melihat kondisi Myung Geun sehingga dia memeluk Myung Geun sambil menangis, tanpa dia sadari Tae Ha datang dan tentu melihat adegan mesra tersebut.
Tampak Tae Ha sangat geram. Cemburu dan marah.