[Episode Sebelumnya]
Di sebuah pelabuhan.
Hoon berniat menyelundupkan Jae Hee keluar dari Selatan, dan menyelamatkan diri dari Utara. Jae Hee menolak. Hoon berkata kalau dia akan melindungi Jae Hee. Dia pernah menyelundupkan diri dibantu seorang ahjussi yang sangat baik, jadi Jae Hee tenang saja. Dia juga bilang kalau mereka ga akan pernah bisa keluar dari situasi ini, ga akan pernah. Jadi melarikan diri adalah cara terbaik.
Jae Hee masih bersikeras kalau mereka ga boleh melarikan diri. Hoon meminta Jae Hee percaya saja padanya, karena dia akan melindungi Jae Hee. Lalu akhirnya ahjussi yang akan membantu Hoon datang juga, dia langsung menggiring Hoon dan Jae Hee untuk segera menuju ke kapal.
Hyung Wook berkata kesal pada Jung Han karena sedari tadi dia menelpon Hoon dan tak pernah bisa, padahal dia mau nanti malam Hoon datang ke pesta. Jung Han yang aku yakini adalah mata-mata merasa tertarik dengan hal ini. Dia seolah yakin Hoon tengah melakukan sesuatu dan bosnya harus tahu.
Kecurigaan Jung Han semakin bertambah ketika Eun Min Se menanyakan Seung Hee pada Hyung Wook. Dia mencoba menghubungi Seung Hee, tapi dari tadi Seung Hee ga menerima panggilannya. Jung Han semakin yakin kalau Hoon bersama Seung Hee, dan tengah melakukan sesuatu. Bosnya harus tahu hal ini agar bisa mencegah rencana Hoon bersama Seung Hee.
Tae Sool mendapat kabar menghilangnya Seung Hee dan Hoon. Dia langsung menyampaikan kabar itu pada PM Seok Joo.
Hoon dan Jae Hee sebentar lagi akan sampai di kapal. Mereka berlari dengan ahjussi di depan mereka sebagai penunjuk arah. Tapi tak disangka, sebuah mobil hitam menghadang jalan si ahjussi. Ahjussi yang baik itu langsung menyuruh Hoon dan Jae Hee segera kabur.
Hoon tak menyiakan kesempatan ini, dia menarik tangan Jae Hee untuk berlari dan bersembunyi dari mereka semua. Saat tengah berlari itulah, terdengar Jin Soo memanggil nama Hoon membuat Hoon dan Jae Hee langsung berhenti. Hoon terpana melihat wajah Jin Soo, dan Jin Soo berkata kalau dia senang bisa bertemu dengan Hoon lagi.
Orang-orang suruhan Jin Soo sudah mengepung mereka berdua. Hoon mencoba melindungi Jae Hee. Hoon tahu dia pasti akan kalah. Tapi dia harus tetap melindungi Jae Hee. Akhirnya dengan sekali pukul saja Hoon jatuh tersungkur dan ga akan pernah bisa melindungi Jae Hee nya.
(Kayaknya Hoon harus belajar bela diri deh. Kalau cuma nyuruh Jae Hee berdiri dibelakang punggungnya, sama aja boong. Wong dia aja ga bisa ngelawan kaki tangan Jin Soo. Sekali pukul aja Hoon udah keok, gimana bisa ngelindungi wanitanya. Payah ah ini..-_-)
Di ruangannya Hyung Wook tengah bersama Keum Bong Hyun dan Kim Chi Gyu. Wajah kedua orang itu – Bong Hyun dan Chi Gyu nampak tertekan seolah merasa diintimidasi Hyung Wook. Hyung Wook sebenarnya hanya ingin mengaja Bong Hyun dan Chi Gyu ikut menghadiri pestanya nanti malam. Tapi Chi Gyu dan Bong Hyun merasa tak enak, karena mereka kan timnya Jae Joon.
Bong Hyun menolak dengan alasan kalau dia ada tugas malam ini. Jadi dia ga mungkin ikut ke pestanya Hyung Wook. Hyung Wook menjawab kalau untuk tugas malam Bong Hyun biar dia yang urus. Sementara Chi Gyu berkata kalau dia akan ikut pesta jika ada Bong Hyun.
Tiba-tiba Chang Yi datang dan langsung masuk begitu saja ke ruang Dr Moon. Dia bertanya apa Hoon belum datang. Dr Moon menjawab belum dan balik bertanya kenapa ponsel Hoon ga aktif? Chang Yi ga menjawab dan memilih segera pergi. Dia semakin takut sesuatu terjadi pada Hoon.
Lee Chang Yi dia berlari menuju bangsal ibunya. Ibunya cukup terkejut mendapati Chang Yi yang langsung memeluk tubuhnya erat. Ibu bertanya ada apa? Chang Yi menjawab kalau Hoon menghilang, dan dia ga tahu harus berbuat apa. Chang Yi sangat khawatir,dia takut Hoon dikembalikan ke Utara.
Chang Yi menangis tersedu-sedu. Dia kembali memeluk ibunya. Ibu tak tahu bagaimana harus menenangkan putrinya ini, diapun hanya bisa menenagkan Chang Yi dengan menepuk lembut tubuh Chang Yi yang tengah memeluknya. Dia ikut merasa khawatir dengan Hoon saat ini.
Hoon sudah sadar dari pingsannya. Dia melihat ke sekeliling dimana di tempat ini ada foto Kim Il Sung, pemimpin Utara. Apakah dia ada di Utara? Di Negara mengerikan ini? Hoon tampak tak percaya. Dia berharap ini hanya mimpi buruknya saja.
Lalu masuklah Cha Jin Soo dengan pakaian tentara Utara yang langsung bertanya pada Hoon bagaimana perasaan Hoon karena sudah kembali ke tanah air Hoon? Hoon geram dan langsung bertanya dimana Jae Hee? Hanya itu yang otaknya pikir ketika dia sadar dari pingsannya. Jae Hee dan hanya Jae Hee.
Jin Soo hanya tersenyum geli melihat wajah cemas Hoon. Tak lama kemudian masuklah Jae Hee dengan mata tertutup dan digiring oleh tentara Utara lainnya. Setelah Jae Hee berdiri di depan Hoon, Jin Soo langsung dengan keras memukul Jae Hee membuat tubuh Jae Hee tersungkut jatuh. Hoon panik, dia meminta Jin Soo tak melakukan itu pada Jae Hee.
Dengan kasar Jin Soo menarik rambut Jae Hee untuk membuat Jae Hee kembali berdiri. Hoon berteriak histeris meminta Jin Soo tak menyakiti wanitanya itu.
Lagi-lagi Jin Soo menampar Jae Hee keras, dan Jae Hee pun kembali terjatuh. Dia kesakitan tapi dia mencoba diam. Sementara Hoon terus berteriak dan mengancam akan membunuh Jin Soo jika terus menyakiti Jae Hee.
(Gimana bisa Mas..wong kamu aja dipukul sekali langsung keok..belajar dulu sana gimana melindungi diri sendiri, baru melindungi wanita yang kamu cintai. Ini ngelindungi diri sendiri aja belum mampu lo..-_-
*kenapa saya yang sewot yaa..hihihi habis kesel sih..si Hoon ini cuma bisa bilang “’aku akan melindungimu Jae Hee-ah” Tapi nyatanya? Sekali pukul langsung kalah.*)
Tak hanya disitu saja penyiksaan Jin Soo pada Hoon dan Jae Hee, kini di depan mata Hoon, Jin Soo membuka paksa pakaian Jae Hee. Membuat Hoon kembali histeris. Tak mampu membayangkan kekasihnya dipermalukan seperti itu. Kemeja Jae Hee terlepas kancingnya dan menampilkan tubuhnya yang berisi dengan hanya tertutup tanktop putih saja. Hoon meminta agar Jin Soo menghajarnya saja, dan lepaskan Jae Hee. Dia bahkan berjanji akan melakukan apapun yang Jin Soo minta.
Akhirnya Jin Soo melepaskan Jae Hee. Para pengawal membawa Jae Hee keluar, dan Hoon menatap kepergian Jae Hee, sambil berkata dalam hati
“Jangan khawatir Jae Hee..aku akan melindungimu”
(Arrghhh frsutasi aku dengan kalimat Hoon yang ini. Gimana dia melindungi Jae Hee coba.. ? Sadaar mas bro..sadaaarr..*teriak kenceng di telinga Hoon.*)
Setelah Jae Hee pergi, Jin Soo mendekati Hoon dan memaksa Hoon menatap padanya. Dia kemudian berkata kalau Hoon harus mengoperasi jantung Jang Seok Joo. Lalu yang kedua, Hoon harus tetap menyembunyikan identitas Han Seung Hee. Dan yang terakhir, Hoon harus ingat kalau dia akan selalu mengawasi Hoon.
Hoon menatap Jin Soo dengan geram. Dia tak menjawab apapun, membuat Jin Soo tertawa kecil. Dia menyuruh Hoon menjawab baik pak. Dengan sangat terpaksa, Hoon pun mau mengucapkan kalimat itu.
Setelah selesai, Hoon disuntik dan dibuat tak sadar. Kemudian dia dipapah pengawal Jin Soo, dan diserahkan pada Jae Hee. Jin Soo sempat memuji Jae Hee, karena Jae Hee benar-benar melakukan semua dengan baik. Jae Hee menatap tajam Jin Soo dan menjawab dia akan kembali ke Selatan.
Lalu, setelah Jae Hee dan Hoon pergi. Datanglah Kim Tae Sool. Dia mendekati Jin Soo dan berkata akan sangat berbahaya jika hal ini diketahui orang lain. Menurutnya Jin Soo terlalu mengulur waktu. Jin Soo tak peduli, dia hanya berkata apa Tae Sool ga bisa mengambil pelajaran dari semua kejadian barusan?
“Setidaknya kita bisa tahu seberapa pentingnya Song Jae Hee bagi Hoon. Itu artinya kita bisa mengontrol Hoon saat operasi Jang Seok Joo dengan menggunakan wanita itu.”
Tae Sool terdiam, dia tahu kalimat Jin Soo ada benarnya. Hoon selalu lemah jika ada Jae Hee. Hoon hanya bisa dikalahkan jika Jae Hee yang menjadi umpan. Itulah Hoon.
Jang Seok Joo sudah sampai Blue House dimana Presiden Han Chan Sung sudah menunggu. Seok Joo berkata kalau sudah dari dulu Utara ingin mengajak Selatan bertemu dan berunding bersama, tapi Presiden tak segera mengiyakan ajakan tersebut, sehingga keadaan menjadi seperti sekarang ini.
Presiden Hang menjawab bagaimana mungkin dia mau menyetujui pertemuan itu, karena Utara menginginkan uang sebesar dua milyar dolar. Uang itu cukup untuk membantu pangan di Negara mereka selama 10 tahun. Seok Joo kemudian berkata kalau dua milyar dolar itu hanya 5% dari anggaran Negara mereka. Jadi dia harap Presiden bisa mempertimbangkan permintaan itu.
“Ini demi kenyamanan Anda dan kursi Anda Pak Presiden.”
Presiden Hang menolak, dia berkata jika sekarang saja mereka begitu mudah mengabulkan permintaan Utara bagaimana nanti? Pasti Utara akan terus meminta lebih pada mereka, dan dia ga mau itu terjadi. Seok Joo mengingatkan Presiden Hang kalau situasi ini bisa merusak nama baik Presiden. Presiden tampak terpengaruh dengan kalimat Seok Joo, sementara Seok Joo hanya tersenyum sinis, karena merasa Presiden terlalu bodoh. Mudah dipengaruhi.
Dalam perjalan pulangnya, Seok Joo bergumam sendiri akan kebodohan Preside Hang. Tae Sool lalu berkata kalau sepertinya menyelesaikan cara ini dengan uang dua milyar dolar tak akan berlangsung lama. Seok Joo membantah, dia mengingatkan Tae Sool kalau segala sesuatu di dunia ini bisa dibeli dengan uang.
“Apa kau masih belum mengerti? Kita bisa menghentikan perang selama ini karena adanya uang?”
Tae Sool tak membantah atau menimpali kalimat tuannya tadi. Dia hanya diam, seolah tak setuju.
Han Jae Joon menunggu di luar ruang PM Seok Joo. Dia sudah memberi tahu kedatangannya dan hanya tinggal menunggu apakah Seok Joo mau menerimanya atau tidak? Jae Joon merasa perlu menemui Seok Joo, karena hanya omongan Seok Joo yang didengan Joon Gyu. Dia akan meminta Seok Joo untuk bisa meyakinkan Joon Gyu agar memberinya kesempatan kedua. Jika Seok Joo setuju, maka Joon Gyu pasti tak menolak.
Sementara itu, hari sudah malam ketika Chang Yi mendapati mobil warna kuning yang di dalamnya ternyata ada Hoon. Hoon tampak tak sadarkan diri. Berkali-kali Chang Yi mnegetuk jendela mobil berharap Hoon segera sadar, tapi mata Hoon masih terpejam.
Sampai akhirnya Hoon terbangun. Dia melihat raut panik di wajah Chang Yi. Tapi Hoon seolah tak menganggap itu penting karena otaknya langsung memunculkan nama Jae Hee. Hoon memanggil-manggil nama Jae Hee dan melihat ke sekelilingnya lalu akhirnya sadar bahwa Jae Hee tak ada. Hoon panik. Akankah dia kembali kehilangan Jae Hee?
Hoon keluar dari mobil, dan melihat keluar. Nihil. Tak ada Jae Hee disana. Hoon bahkan tak peduli teriakan cemas dari Chang Yi yang menanyakan kenapa Hoon mematikan ponsel Hoon? Dia jadi sangat cemas.
Hoon masuk kedalam rumah. Chang Yi mengikuti Hoon dan berteriak kesal kalau dia sangat khawatir dengan Hoon. Tapi Hoon mana peduli. Pikirannya penuh akan Jae Hee. Lalu Hoon menylakan ponselnya tepat ketika Soo Hyun menghubunginya, dan Hoon langsung menerima panggilan itu mengira itu adalah Jae Hee.
Hoon awalnya tak tahu kalau yang berbicara dengannya adalah Soo Hyun. Soo Hyun sudah ada di tempat pesta yang Hyung Wook adakan. Suara bising di sekitarnya membuat dia terganggu da harus menutup sebelah kupingnya agar bisa mendengar jelas kalimat Hoon.
Hoon bertanya
“Ini siapa?”
Soo Hyun menjawab
“Siapa apanya? Ini aku..”
Hoon tahu itu Soo Hyun berniat menutup telepon, tapi kemudian dia mendengar kalimat Soo Hyun yang berkata kalau semua sudah menunggu Hoon di tempat pesta? Hoon tertarik dan bertanya apa Seung Hee juga ada disana? Soo Hyun pun mengedarkan pandangannya untuk melihat adakah Seung Hee disini? Sampai akhirnya mata Soo Hyun menangkap sosok Seung Hee yang duduk terdiam dengan raut wajah tak senang. Soo Hyun berkata pada Hoon kalau Seung Hee ada disini.
Hoon bergegas ke tempat pesta, dia naik mobil pickup yang biasa dia gunakan untuk mengantar air. Chang Yi ikut menemaninya. Hoon fokus mengemudi,dia ingin segera sampai, sementara Chang Yi sibuk menanyai Hoon.
“Apa mobil kuning itu milik Jae Hee? Apa dia membelinya dari uang Negara yang diberikan padanya?”
Hoon tak menjawab dan menyuruh Chang Yi diam. Chang Yi marah, dia menuduh Jae Hee adalah mata-mata, dan dia ga suka Hoon berhubungan dengan mata-mata. Hoon geram. Emosinya meledak, dia bahkan membentak Chang Yi dan berkata kalau Jae Hee nya bukan mata-mata. Chang Yi tak terluka dia balas berteriak dan bertanya jika Jae Hee bukan mata-mata lalu kenapa Jae Hee bisa ada di Negara mereka, dan mengganti identitas?
Hoon menjawab bagaimana bisa Jae Hee adalah mata-mata? Bukankah Chang Yi melihat dengan mata kepala Chang Yi sendiri kalau Jae Hee bertemu dengan PM Seok Joo? Chang Yi menjawab bisa saja PM juga mata-mata, yang jelas dia ga percaya dengan Jae Hee.
Hoon tak kuasa lagi menahan amarahnya. Dia menepikan mobil dan menarik paksa Chang Yi agar keluar dari mobil. Setelah diluar, Hoon dengan dingin meminta Chang Yi untuk tak menemuinya lagi. Dia ga mau.
“Kenapa?” Tanya Chang Yi
“Karena aku ga mau melihatmu lagi” Jawab Hoon dingin.
Chang Yi terluka, tentu saja. Tapi dia punya harga diri untuk tak menunjukkan lukanya itu. Chang Yi akhirnya berkata kalau dia juga ga mau ketemu Hoon lagi. Jadi lebih baik Hoon segera pergi dari hadapannya.
Hoon pun benar-benar pergi meninggalkan Chang Yi yang berteriak kesal
Akhirnya Jae Joon dipersilakan masuk oleh PM Seok Joo, setelah dia lama menunggu. Disana dia berkata agar PM mau memberinya kesempatan lagi. Seok Joo menjawab kenapa harus RS Myung Woo, bukankah Jae Joon akan mudah mendapatkan posisi di RS lain dengan gelar lulusan terbaik Harvard?
Seok Joo menolak keinginan Jae Joon, karena dia ga mau terlibat dengan maslah internal RS Myung Woo. Seok Joo pun berdiri dan bersiap pergi. Dia sempat mengingatkan Jae Joon untuk meminum teh Jae Joon selagi masih hangat. Tapi kemudian Jae Joon berkata bahwa PM bisa memberikan kesempatan pada Park Hoon bahkan setelah Park Hoon dipecat, lalu kenapa tidak kepadanya?
Seok Joo menghentikan langkahnya. Dia menoleh dan bertanya kenapa Jae Joon bisa bilang begitu? Jae Joon pun berdiri dan balas menatap Seok Joo. Dia kemudian menjawab bahwa dia sudah tahu kalau Oh Joon Gyu bukanlah seorang direktur yang bisa dengan mudah mengubah keputusan. Jika saat itu Joon Gyu memecat Hoon, maka keputusan Joon Gyu ga mungkin bisa berubah. Tapi ternyata Hoon ga jadi dipecat dan itu artinya ada seseorang yang berhasil meyakinkan Joon Gyu. Dia yakin orang itu adalah PM Seok Joo.
Seok Joo tertawa kecil dan menyebut kalau imajinasi Jae Joon terlalu besar dan jauh. Jae Joon kembali memohon kesempatan kedua itu, dia bahkan menudukkan kepalanya dalam-dalam dihadapan PM Seok Joo. Seok Joo hanya menatap sinis dengan sikap Jae Joo yang terlalu memohon padanya.
Jae Joon keluar ruangan dengan hampa, sepertinya permohonan dia ditolak oleh PM Seok Joo. Tepat ketika Jae Joon pergi, masuklah Tae Sool.
Tae Sool mendekati Seok Joo yang tengah duduk di sofa ruang itu. Dia menyerahkan dokumen dan menjelaskan kalau di dokumen itu berisi data tentang Han Jae Joon.
Seok Joo menjawab dia ga tertarik sedikitpun. Tapi kemudian Tae Sool memberitahu kalau Han Jae Joon bukanlah nama sebenarnya. Seok Joo tercengang dan tak percaya dengan informasi baru yang disampaikan tangan kanannya ini.
Di ruang pesta hanya tampak Hyung Wook yang benar-benar menikmati jalannya pesta ini. Dia bernyanyi ditemani Chi Gyu dan Bong Hyun.
Masuklah Hoon yang matanya langsung tertuju pada Jae Hee. Dia bahkan tak peduli Dr Moon yang memanggilnya, atau Soo Hyun yang melambaikan tangan menyapanya. Dia cuek dengan mereka semua dan hanya fokus berjalan mendekati Jae Hee. Setelah sampai di kursi Jae Hee, dia menarik tangan wanita itu dan memaksa Jae Hee ikut dengannya. Hoon tak peduli pandangan semua yang ada di ruang pesta yang tentu aneh dengan sikapnya tadi.
Jae Hee meminta Hoon melepaskan tangannya. Dia juga bertanya mereka mau kemana? Hoon berhenti. Dia menatap Jae Hee dan menjawab kemana saja, yang penting mereka harus kabur. Jae Hee menolak, dia memegang tangan Hoon dan meminta Hoon kembali ke ruang pesta. Orang-orang pasti akan curiga.
Hoon tetap pada keputusannya, mereka harus bersembunyi dan kabur sekarang juga. Dia yakin Jin Soo dan antek-antek itu tak bisa menemukan mereka. Jae Hee menjawab kalau Jin Soo dan semua bisa menemukan mereka. Hoon tak menyerah dia menyarankan agar mereka ke polisi saja, menyerahkan diri mereka. Jae Hee bertanya apa menurut Hoon di penjara aman untuk mereka? Apa Hoon yakin Jin Soo dan orang-orang itu tak bisa melakukan apapun pada mereka karena mereka dipenjara?
Jae Hee akhirnya memberi tahu Hoon kalau PM Seok Joo ada di pihak Utara, jadi ga ada yang bisa menyelamatkan mereka.
“Tak ada tempat yang aman di bumi ini untuk kita”
Hoon terpana. Dia menahan tangisnya. Jae Hee meminta agar Hoon kembali, namun Hoon tetap menolak, dia berkata kalau dia akan melindungi Jae Hee. Jae Hee kesal dan menampar Hoon. Hoon hanya diam. Kemudian Jae Hee berkata
“Kau tahu betapa aku sangat merindukanmu? Apakah kau tahu sudah berapa lama aku menunggu saat-saat seperti ini? Kita akhirnya bisa bersama lagi.. aku ga ingin berpisah denganmu lagi. Aku juga ga ingin kau berada dalam bahaya.”
Jae Hee terisak. Dia bahkan memukul-mukul pelan dada Hoon agar Hoon sadar betapa sakit saat dimana mereka terpisah dulu. Betapa sakit memendam rindu dengan waktu selama itu.
Hoon akhirnya mengerti, dia memeluk Jae Hee dan menenangkan wanitanya itu. Dia pun berkata kalau dia akan menuruti semua yang Jae Hee mau. Jadi Jae Hee jangan menangis lagi. Hoon lalu melepaskan pelukannya, dan memegang kedua pundak Jae Hee lalu bertanya sekarang Jae Hee mau apa? Apa Jae Hee mau mereka bergembira di pesta Dr Moon? Hoon mencoba menampilkan senyum di wajahnya.
Tangis Jae Hee bukannya berhenti malah semakin menjadi-jadi. Dia memeluk Hoon dan menumpahkan semua air matanya di pundak Hoon. Laki-laki yang sangat mencintainya. Mencintai Song Jae Hee.
Bersambung ke part 3
KOMENTAR :
Geregetan sama Hoon. Arrghh..ga mau komentar deh..
Dia bener-bener terkintil-kintil sama Jae Hee. Memang cinta tak ada logika yaa..
Huufftt...