[Episode Sebelumnya]
PM Seok Joo membaca semua info yang di dapatkan ajudan kepercayannya ini. Data milik Lee Sung Hoon atau sekarang lebih dikenal dengan nama Han Jae Joon. Seok Joo bertanya apa data ini semua benar? Tae Sool menjawab iya. Dia sudah menanyai kantor imigrasi AS dan kantor tersebut membenarkan semua. Tae Sool kemudian menjelaskan kalau ayah Jae Joon, dulunya adalah korban malpraktik di RS Myung Woo.
Tae Sool kemudian menambahkan kalau gugatan yang dilayangkan Park Chul dulu adalah terkait hal ini. Seok Joo hampir tak bisa mempercayai fakta mengejutkan ini.
Malam ini, diiringi hujan yang snagat deras, Han Jae Joon berdiri di depan rumah Oh Joon Gyu. Dia merelakan dirinya basah kuyub hanya agar Joon Gyu mau memberinya kesempatan kedua. Joon Gyu keluar bersama Sang Jin dan bertanya kenapa Sang Jin membiarkan Jae Joon masuk halaman rumah mereka? Sang Jin menjawab kalau Jae Joon memaksanya.
Joon Gyu seolah tak peduli, dan meminta agar Jae Joon segera diusir. Jae Joon langsung berlutut dan memohon Joon Gyu bisa memberinya kesempatan kedua. Joon Gyu yang tadinya sudah berniat masuk ke dalam rumah akhirnya kembali menoleh dan berkata kalau Jae Joon selalu saja mengecewakannya.
Bahkan tadi, ketika di kantornya Jae Joon begitu berani mengancamnya.
Joon Gyu hanya berkata
“Pulanglah”
Entah mengapa kalimat itu mengingatkan Jae Joon akan masanya puluhan tahun lalu. Masa terkelam dalam hidupnya.
Flashback
Saat itu namanya masih Lee Sung Hoon. Ayahnya baru saja meninggal dan dia yakin itu karena kesalahan RS Myung Woo. Sung Hoon langsung datang ke rumah Joon Gyu tak peduli seberapa lebat hujan malam itu. Tapi Joon Gyu hanya menyuruhnya pulang.
Sung Hoon dengan berani berkata kalau dia ga akan pulang sebelum Joon Gyu mengatakan alasan kenapa Joon Gyu membunuh ayahnya?
“Membunuhnya katamu? Aku adalah dokter yang menyelamatkan nyawa pasien.” Jawab Joon Gyu geram.
“Pembohong…kau telah membunuh ayahku” Teriak Sung Hoon
Flashback End
Jae Joon tak hanya membayangkan kenangan masa kecil yang menyakitkan itu, tapi dia seolah bisa melihat dirinya yang masih remaja datang ditengah hujan dan ditolak oleh Joon Gyu yang angkuh sama seperti kedatangannya kali ini.
Oh Joon Gyu tetap masuk meninggalkan Jae Joon, dan tak peduli dengan kondisi Jae Joon yang basah kuyup di bawah guyuran hujan malam ini. Jae Joon pun bertekad tak akan pergi sebelum dia berhasil mendapatkan kesempatan kedua itu. Hanya kesempatan tersebutlah yang bisa membuatnya menghancurkan Myung Woo, dan juga menghancurkan Joon Gyu.
Di dalam rumah, ternyata Joon Gyu tak sepenuhnya cuek pada Jae Joon. Dia terlihat masih menatap Jae Joon dari jendela rumahnya. Sang Jin pun mendekat dan mencoba menyalahkan Soo Hyun atas semua kejadian ini. Andai saja Soo Hyun ga masuk ke tim Park Hoon, maka semua akan baik-baik saja.
Joon Gyu yang malas mendengar kalimat Sang Jin menyuruh Sang Jin untuk diam saja. Tiba-tiba PM Seok Joo menelpon Joon Gyu. PM bercerita kalau tadi Jae Joon datang ke kantornya. Dia bertanya apa bisa Jae Joon diberi kesempatan lagi? Joon Gyu meminta maaf dan meminta agar PM tak ikut campur akan urusan internal RS nya.
PM beralasa kalau ini demi kesehatan jantungnya saja. Joon Gyu menjawab bukankah untuk hal itu sudah diputuskan tim yang menang yang akan mengoperasi PM Seok Joo. PM menjawab yang namanya perjanjian kadang bisa berubah sewaktu-waktu. Joon Gyu menimpali dengan berkata kalau dia hanyalah dokter dan bukannya politisi, jadi dia tak tertarik dengan hal semacam ini. PM pun tak bisa memaksa, tapi dia berkata kalau dia akan mengirimkan sesuatu untuk Joon Gyu yang dia yakini akan membuat Joon Gyu berubah pikiran. Lagipula jika Joon Gyu mau, maka dia akan mengangkat reputasi Joon Gyu. Joon Gyu pun tampak tertarik dengan tawaran itu.
Sesuatu yang dikirim PM Seok Joo adalah staf RS yang melapor tentang Hoon dan Dr Moon yang telah mencuri data medis Dr Han Seung Hee. Tentu saja laporan itu membuat Joon Gyu marah besar, karena data medis adalah hal rahasia yang tidak boleh dilihat sembarang orang.
Joon Gyu bertanya kenapa baru sekarang dia diberitahu? Staf itu meminta maaf dan menjawab kalau dia kira Dr Choi Byung Chul yang akan mengurus masalah ini. Lagipula korban juga sepakat melupakannya. Joon Gyu terkejut mendnegar nama Byung chul disebut. Berarti Byung Chul sengaja melindungi Hoon.
Lagi-lagi Joon Gyu menatap keluar jendela, dan mendapati bahwa Jae Joon masih menunggu sambil berlutut di depan rumahnya. Sang Jin yang menemani sang ayah bertanya kenapa mereka ga membiarkan Jae Joon masuk. Bukankah masalah sudah selesai, dengan menendang Hoon serta Dr Moon yang sudah melakukan tindak kejahatan?
Joon Gyu menjawab
“Kita harus menjinakkannya. Dia seperti anjing liar yang mencoba menggigit tuannya.”
Di tengah pesta kemenangan Dr Moon da tim, tampak Yang Jung Han diam-diam menelpon seseorang. Sepertinya Jung Han menelpon sang bos untuk melapor sesuatu, tentunya saja sesuatu itu adalah tentang Hoon dan Seung Hee.
Setelah selesai menerima telepon Jung Han kembali duduk di samping istrinya. Istri Jung Han berkata kalau dia akan pulang lebih dulu. Jung Han melarang, dia meminta istrinya disini saja dulu. Istri Jung Han berkata kalau dia ga suka disini. Semua wajah tampak tertekan kecuali Dr Moon. Hanya Dr Moon yang benar-benar terlihat menikmati pesta, sementara lainnya hanya berpura-pura saja.
Jung Han pun mengedarkan pandangannya. Dia melihat wajah Seung Hee yang seperti diselimuti awan mendung, sehingga sama sekali tak tersenyum. Lalu ketika Jung Han melihat kedepan, tampak Hoon dan Soo Hyun tengah bernyanyi bersama. Mereka menyanyikan lagu Tell Me. Tampak Soo Hyun dan Hoon mencoba menikmati lagu itu sambil berjoged. Memang terlihat hanya Dr Moon yang murni menikmati kebahagiaan malam ini.
Sudah sangat larut malam ketika Joon Gyu akhirnya memutuskan keluar menemui Jae Joon. Dia memakai payung untuk melindungi tubunya dari terpaan air hujan. Joon Gyu lalu berkata bukankah dia sudah menyuruh Jae Joon untuk pulang.
Joon Gyu bahkan mengancam Jae Joon dengan berkata akan memanggil polisi jika Jae Joon tetap bersikeras seperti ini.
Jae Joon mengaku salah, dia menatap Joon Gyu dan ingatan tentang masa lalu itu kembali terulang. Seolah malam ini dia bisa menonton dirinya sendiri ketika masih menjadi Lee Sung Hoon.
Ingatan itu bergantian muncul ketika dia mengucapkan keinginannya pada Joon Gyu kalau dia ingin membuat RS Myung Woo menjadi yang terbaik. Ingatan itu seolah berusaha menguatkan hati Jae Joon untuk merangkai kebohongan demi kebohongan yang menjijikkan untuknya. Membuatnya harus merendah seperti pengemis. Dia bahkan harus mengorbankan harga dirinya untuk hal yang sebanding yang nantinya bisa dia nikmati dalam rasa puas. Kehancuran Myung Woo, kehancuran Joon Gyu adalah harga yang pas untuk harga dirinya malam ini.
“Aku juga tak ingin kehilangan Soo Hyun” itu kalimat tambahan yang diungkapkan Jae Joon, dia yakin tambahan kalimat tadi bisa membuat Joon Gyu tersentuh. Karena bagaimanapun Soo Hyun adalah putri kesayangan Joon Gyu.
“Jika Anda mau, aku akan setia pada Anda seumur hidupku. Jadi tolong beri aku kesempatan lagi”
Kalimat itu beriringan dengan kalimat Sung Hoon yang berteriak dengan berani di depan Joon Gyu kalau dia pasti akan membalas semua yang Joon Gyu lakukan.
“Ayahku Lee Sun Do, dan namaku Lee Sung Hoon. Jangan lupakan itu. Di RS Myung Woo, tunggu aku disana. Ingat Ituuuu!!!!” teriak Sung Hoon kala itu. Berpuluh tahun yang lalu.
Keberanian masa lalu itu berbanding terbalik dengan masa kini. Sung Hoon yang dulu begitu berani menantang Joon Gyu kini hanya mampu meringkuk di bawah kaki Joon Gyu. Sung Hoon dewasa yang kita kenal sebagai Han Jae Joon. Dia bahkan mencoba memegang kaki Joon Gyu sambil terus memohon agar diberi kesempatan.
“Kumohon satu kesempatan lagi” Jae Joon hampir tak kuasa menahan tangisnya. Tangis yang entah bermakna apa. Apakah dia menangis karena merasa kesempatannya untuk menghancurkan Myung Woo akan kandas, atau dia menangis karena keberaniannya di masa dulu luluh lantak melebur bersama derasnya hujan malam ini? Dia Membuang harga dirinya yang begitu tinggi, hanya untuk dendam yang mendalam di hatinya.
KOMENTAR :
Mungkin Jae Joon merasa jijik dengan dirinya sendiri karena harus meredahkan diri di depan Joon Gyu, pria yang harus dia hancurkan. Tapi untuk hasil yang luar biasa nantinya dia rela bahkan jika harus menjilat sepatu Joon Gyu, agar dendamnya berjalan mulus.
Satu hal yang aku suka di Episode 11, selain banyak adegan lucu yang akan membuat kita tertawa. Ada satu kalimat yang aku suka karena Jae Hee mengucapkannya dan terdengar sangat tulus. Jae Hee berkata kalau dia akan melindungi Hoon, dan sudah memiliki rencana agar dia dan Hoon ga diganggu lagi oleh siapapun lalu bisa bahagia bersama selamanya.
Yah,,walau bahagia bersamanya bukan sesuatu yang aku harapkan terjadi antara Hoon dan Jae Hee. Aku rasa Hoon lebih cocok sama Soo Hyun. Hehehe.. pendapat pribadi aja sih itu.
Oya, Episode 11 di Blognya Mba Lilik yaa..link tetap akan di update di BBM Channel, Twitter dan Pages blog ini.^^