Masuklah Jae Kyung yang langsung menyapa temannya, dan bertanya bagiamana kabar kalian semua?Jae Kyung bergegas membuka email,dan Man Soo bertanya apa Jae Kyung membuka email karena ga sabar membaca email dari teman wanita Jae Kyung?
Sang Hoon jelas melihat Man Soo dengan kesal. Tapi Jae Kyung cuek saja, dan bilang kalau waktu diluar kantor dia ga bisa membuka email
Lalu terkejutlah Jae Kyung mendapat email dari Mi Suk. Dia sangat senang karena dugaannya tentang senator Jo dan Ill Suk terjadi juga.
Man Soo yang melihat Jae Kyung senang bertanya apa ada berita bagus untuk Jae Kyung?
Jae Kyung dengan penuh semangat berkata kalau ini berita yang sangat baik untuknya.
Tanpa mengetahui kalau Mi Suk sudah mati, Jae Kyung menulis surat balasan untuk sahabatnya itu. Tapi kemudian Sang Hoon teringat pesan penting untuk Jae Kyung, dan langsung menyampaikannya.
Awalnya Jae Kyung cuek, dengan bertanya pesan penting dari siapa memangnya?
Sang Hoon menjawab pesan ini dari Kim Tae Hee.
Kali ini Jae Kyung berhenti membalas email Mi Suk, dan mengulangi nama Tae Hee yang disebut Sang Hoon. Sepertinya dia tahu ini adalah sesuatu yang buruk saat mendengar nama itu.
Jae Kyung langsung ke ruangan atasannya, Han Jung Woo dan meminta ijin untuk keluar dulu. Jung Woo bertanya apa Jae Kyung mau keluar tanpa melaporkan mau kemana?Jae Kyung menjawab kalau setelah semua beres dia akan menceritakannya pada Jung Woo.
Jung Woo bertanya kembali,apa Jae Kyung membuat masalah Lagi? Jae Kyung menjwab kalau dia juga belum tahu.
Jung Woo bilang lalu kenapa muka Jae Kyung seperti itu?
Jae Kyung tidak menjelaskan, dan hanya berkata kalau nanti dia pasti akan menceritakannya pada Jung Woo. Tanpa ijin lagi, Jae Kyung langsung pergi dengan meminta maaf sebelumnya pada Jung Woo.
Jung Woo yang melihat Jae Kyung keluar ruangannya dengan tingkah sangat aneh bergumam apa Jae Kyung salah makan selama di Chicago?
Di kantor polisi, Tae San masih memilih diam dan tak memberikan kesaksian atau bahkan pengakuan pada Seung Woo. Dia merasa percuma saja, toh semua ga ada yang percaya kata-katanya.
Seung Woo jelas menatap kesal pada Tae San. Dia kemudian bertanya apa Tae San akan diam saja? Apa Tae San pikir dengan hanya diam, maka Tae San akan dikira tidak bersalah. Tae San sama sekali ga bergeming. Dia ga peduli akan Seung Woo, karena merasa semua disini ga ada yang bisa menyelamatkan atau mempercayainya.
Seung Woo kembali berkata meskipun Tae San diam terus, tapi bukti kuat tentang kejahatan Tae San sudah ada, dan itu akan membuat Tae San segera dikirim ke kejaksaan.
Dengan membentak Tae San, Seung Woo bilang kalau Tae San ga harus membunuh wanita itu. Kemudian Seung Woo melihat luka di leher Tae San, dan bertanya kenapa Tae San harus mencekik diri sendiri? Tae San tetap ga menjawab, karena pertanyaan tadi sudah bukti bahwa Seung Woo dan semua memang ga ada yang percaya padanya.
Seung Woo kesal dan menendang meja, diapun berdiri dan menyebut Tae San sampah. Lalu berjalan keluar.
Tae San jelas sakit hati, tapi apa gunanya melawan. Dia bahkan sudah tidak tahu harus percaya pada siapa saat ini?
Para detektif lainnya, juga sedang membicarakan Tae San. Apa benar Tae San mencekik diri sendiri?
Seung Woo masuk dan mendengar percakapan itu. Jin Il Do bilang mungkin saja Tae San frustasi dan ingin bunuh diri, karena smeua bukti sudah menunjukkan Tae San bersalah. Kim Sang Ho menjawab kalau orang ga akan mungkin bisa mencekik diri sendiri. Apa menurut Il Do orang bisa bunuh diri dengan menahan nafas?
Seung Woo menjawab kalau bisa saja Tae San ingin menjalankan tes kejiwaan untuk meringankan hukuman. Il Do bilang ya itu masuk akal dan memuji Seung Woo yang sangat pintar.
Sang Ho bergumam tapi bagaimana jika memang benar ada orang yang ingin membunuh Tae San
(malah ini yang pinter daripada Seung Woo.)
Seung Woo menjawab kalau antara napi baru itu dan Tae San ga ada hubungan. Jang Tae San itu hanya gangster biasa, sedang napi baru itu tinggal di Gangnam, dan ditangkap karena berkelahi di jalan dengan temannya.
Il Do ikut urun pendapat, kenapa napi baru itu harus membunuh Tae San ? Sepertinya memang ga ada alasan yang masuk akal untuk itu.
Masuklah atasan mereka yaitu Yang Taek Nam, dan berkata pada Seung Woo agar segera menyelesaikan kasus Jang Tae San, dan kirim langsung berkasnya ke Kejaksaan.
Seung Woo heran dan Taek Nam menjelaskan kenapa harus ditunda-tunda, bukti untuk kesalahan Tae San sudah cukup kuat.
Seung Woo menjawab kalau dia masih butuh pengakuan dari mulut Tae San secara langsung.
Taek Nam yang tadinya sudah berjalan menuju mejanya, menoleh kembali menatap Seung Woo dan bertanya kenapa mereka butuh pengakuan Tae San? Apa jika Tae San terus membantah, mereka bisa melepas tersangka itu?
Seung Woo mendekati Taek Nam dan dengan mantap berkata kalau dia akan mengirim laporan ke kejaksaan jika Tae San sudah mengaku.
Taek Nam kemudian bilang kalau ini adalah perintah ayah Seung Woo. Im Ki Ho.
Seung Woo jelas kaget.
Semua jelas ikut terkejut, entah terkejut karena baru tahu ayah Seung Woo adalah Jaksa Agung, atau karena merasa heran,kok Jaksa Agung bahkan mengurusi hal semacam ini.
Taek Nam bilang kalau Jaksa Agung beralasan kasus ini membuat masyarakat resah dan bingung. Jaksa Agung mau Jang Tae San diadili dan dihukum.
Park Jae Kyung datang ke Hotel Sera, dan meminta resepsionis memeriksa nama Kim Tae Hee, apakah nama itu menginap di hotel ini?
Resepsionis menjawab kalau ga ada nama Kim Tae Hee, Jae Kyung kemudian bilang bagaimana dengan nama Oh Mi Suk, coba diperiksa.
Resepsionis dengan ramah mengikuti keinginan Jae Kyung dan lagi-lagi menjawab kalau tamu dengan nama Oh Mi Suk juga ga ada.
Jae Kyung jelas syok, dan takut sesuatu yang buruk terjadi pada Mi Suk.
Flashback
Saat itu, Jae Kyung bertanya siapa artis favorit Mi Suk? Mi Suk dengan riang menjawab kalau dia menyukai Kim Tae Hee. Mi Suk bilang kalau di kehidupan berikutnya dia ingin terlahir seperti Kim Tae Hee. Memiliki orang tua, cantik dan juga pintar.
Jae Kyung kemudian bertanya jika Mi Suk merasa dalam bahaya apa tandanya?
Mi Suk menjawab menginap di Hotel Sera, dan memakai nama Kim Tae Hee.
Lalu Jae Kyung bertanya lagi, apa kode jika Mi Suk meninggalkan rumah? Mi Suk masih dengan tersenyum ceria menjawab kodenya adalah
“Aku merindukanmu Jae Kyung”
Jae Kyung juga bilang kalau Seo Hee dan Moon Ill Suk sangat licik. Ibaratnya Ill Suk itu ular beracun, nah Seo Hee adalah ular berbisa. Jika sampai Mi Suk ketahuan, maka Mi Suk akan dibunuh oleh kedua orang itu. Jadi dia mau Mi Suk berhati-hati. Mi Suk mengangguk mantap tanda mengerti.
Kemudian Mi Suk bertanya apa benar dia akan disukai oleh Moon Ill Suk?
Saat itu Mi Suk sudah memegang foto Ill Suk, dan Jae Kyung menjawab meski Ill Suk sudah punya istri, tapi Ill Suk suka gadis polos seperti Mi Suk.
Dengan polosnya, Mi Suk bertanya kenapa bisa gadis bodoh sepertinya disukai?
Jae Kyung ga menjawab dan bilang agar Mi Suk ga menghubunginya lewat email atau telepon pribadi, karena itu akan dengan mudah disadap oleh Seo Hee. Jadi jika Mi Suk mau menghubunginya, lewat email Kejaksaan saja.
Mi Suk mengangguk dan bilang agar Jae Kyung ga khawatir, dia akan melakukannya sesuai yang Jae Kyung katakan.
Flashback End
Jae Kyung bingung dan cemas, dimana sebenarnya Mi Suk? Apa yang terjadi pada sahabatnya itu? Diapun langsung menghubungi Sang Hoon.
Sang Hoon menerima telepon diluar ruangannya, dan bertanya apa ada kasus yang Jae Kyung kerjakan tanpa dia tahu? Jae Kyung menjawab nanti dia akan menjelaskannya pada Sang Hoon. Bisakah sekarang Sang Hoon memeriksa rumah Mi Suk? Dia ga bisa sama sekali menemukan Mi Suk. Jika Mi Suk ada dirumah, bawa segera menemuinya.
Sang Hoon menjawab dia akan melakukannya.
Do Sang Hoon sampai di depan rumah Mi Suk, yang masih terpasang garis polisi, dan masih ada polisi yang menjaga disana.
Park Jae Kyung sedang mengendarai mobilnya, dan dengan cemas menunggu kabar dari Sang Hoon tentang Mi Suk. Saat Sang Hoon menelpon dan mengabarkan kematian Mi Suk, Jae Kyung ga mempercayainya.
Flashback
Malam itu, dia dan Mi Suk ada di rumahnya.
Saat itu Mi Suk bertanya kenapa Jae Kyung selalu menutup bagian itu saat dia datang. Mi Suk menatap pada papan putih yang ditutup tirai oleh Jae Kyung
Mi Suk pun kembali bertanya memangnya apa sih isinya?Apa dia bahkan ga boleh melihatnya?
Jae Kyung menjawab kalau yang dia tutupi itu adalah alasan baginya bertahan hidup selama ini. Disana ada orang yang harus dia tangkap sebelum dia mati.
Mi Suk penasaran dan bertanya memangnya siapa orang-orang itu? Bolehkah dia melihat wajah-wajah orang itu?
Dengan bercanda Jae Kyung menjawab, jika Mi Suk melihatnya, maka Mi Suk harus mempertaruhkan hidup Mi Suk padanya.
Mi Suk langsung menjawab kalau dia siap mempertaruhkan hidupnya pada Jae Kyung. Jae Kyung tentu kaget. Bahkan tangannya terhenti saat sedang menuang anggurnya.
Jae Kyung bilang agar Mi Suk ga sembarangan ngomong.
Apa itu artinya Mi Suk mau mempertaruhkan nyawa demi dia? Siapa yang mau melakukan hal seperti itu?
Mi Suk menjawab dia ga sembarangan bicara kok. Dia serius.
“Jae Kyung, kau telah menyelamatkanku dari narkoba, jika bukan karena kau, aku pasti sudah mati. Aku bisa mempertaruhkan nyawaku untukmu.”
Jae Kyung tersenyum dan bilang gampang banget Mi Suk ngomong hal itu. Mi Suk tidak peduli dan meminta agar Jae Kyung menunjukkan wajah orang-orang itu, dan katakan dia harus bagaimana, dia siap melakukannya untuk Jae Kyung.
Mi Suk bilang kalau dia ingin membalas budi.
Jae Kyung bilang agar Mi Suk melupakannya saja. Mi Suk menjawab setidaknya tunjukkan wajah orang-orang itu. Apa Jae Kyung ga percaya padanya?
Tanpa menunggu persetujuan Jae Kyung, Mi Suk langsung membuka tirai itu, dan terkejut melihat isi didalamnya.
Flashback End
Jae Kyung menangis mengingat semua. Mi Suk mempertaruhkan nyawa deminya, dan ini membuatnya semakin sedih. Mi Suk benar-benar serius dengan ucapannya.
Saat itulah, Jae Kyung memutar balik mobilnya dengan tiba-tiba. Dia menangis tersedu-sedu karena merasa ini adalah salahnya. Salahnyalah Mi Suk mati.
Sementara itu, Jang Tae San sudah siap dikirim ke Kejaksaan. Dengan tangan terborgol, dan dijaga oleh petugas, Tae San masuk ke dalam mobil yang akan membawanya pergi.
Seung Woo melihat kepergian Tae San dengan perasaan seolah tidak rela, karena belum mendengar pengakuan langsung dari mulut Tae San.
Di rumah sakit, In Hye sedang memeluk putrinya. Dia berkata agar Soo Jin tetap kuat melawan virus itu selama 14 hari dimulai dari hari ini. Soo Jin hanya mengangguk. In Hye bilang kalau Soo Jin pasti kuat dan mampu bertahan.
Soo Jin bertanya siapa yang mendonorkan sumsum tulang padanya?In Hye menjawab kalau doker bilang, itu rahasia. Jadi dia juga ga tahu.
Dengan senyum Soo Jin bilang kalau orang itu seperti Santa Klaus. In Hye bingung dan dengan lucunya Soo Jin menjawab menirukan Santa Klaus
“Ya..karena Soo Jin sudah banyak berbuat baik, maka Soo Jin berhak untuk hidup.”
In Hye tersenyum senang dan menimpali kalimat Soo Jin, kalau Soo Jin akan hidup lama dengan dia.
Mobil yang membawa Tae San sedang melaju menuju kejaksaan. Tae San hanya terdiam tak percaya dengan nasib yang dia jalani. Dia cemas bagaimana dengan operasi Soo Jin nanti.
Sementara itu Jae Kyung menangis sedih mengetahui kematian Mi Suk. Dia kesal dan merasa sangat bersalah.
Tepat saat ada tikungan, Jae Kyung langsung mempercepat laju mobilnya. Dan tentu itu membuat mobil-mobil lain terkejut dan mengerem mendadak, menyelamatkan diri dari kecelakaan. Saat itulah dengan adegan slow motion antara mobil Jae Kyung, dan mobil polisi yang membawa Tae San berpapasan.
Tapi di jalan, kekacauan belum juga usai. Mobil-mobil masih dengan panik mengatasi agar tidak terjadi kecelakaan. Saat itulah Tae San memecahkan kaca jendela, tahu kalau akan terjadi kecelakaan pada mobil polisi ini. Benar saja, mobil yang membawa Tae San diseduduk truk yang tidak bisa mempertahankan keseimbangan akibat kekacauan Jae Kyung tadi.
Mobil polisi itu pun terbalik, dan para polisi disana tak sadarkan diri.
Kekacauan semakin parah dengan adanya pengendara motor yang terjatuh karena kekacauan jalan raya itu. Sementara itu Tae San dan semua anggota polisi terlihat tak sadarkan diri.
Orang-orang sekitar mengerubungi pengendara motor yang kecelakaan itu. Sedangkan mobil polisi yang ada Tae San didalamnya tidak dihiraukan sama sekali. Tiba-tiba Tae San tersadar, dia mencoba menggerakkan tubuhnya, dan melihat kesekeliling, kalau para penjaganya sepertinya semua terluka parah. Entahlah masih hidup atau tidak.
Tae San mencoba bangun, dan melihat keluar, dia mengingat kembali kejadian saat disel, dimana dia hampir dibunuh oleh napi baru itu. Tae San tahu ini mungkin juga rencana Ill Suk untuk menyingkirkannya, dengan membuat kecelakaan lalu lintas.
Tae San juga teringat akan Soo Jin.Teringat pada boneka kesayangan Soo Jin, yang dipinjamkan padanya. Dia mengeluarkan boneka itu dari saku celananya, dan merasa kalau boneka ini seolah penyelamat baginya. Dua kali dia berhasil lolos dari kematian.
Tae San juga seolah mendapat kekuatan dengan melihat boneka Soo Jin, bahwa dia harus hidup. Dia harus selamat sampat tanggal operasi nanti.
Tae San dengan penuh kekuatan bangkit, dan mengelap tetesan darah di pelipisnya, jangan sampai orang-orang melihat bahwa dia adalah narapidana. Dia juga menutup tangannya yang terborgol. Lalu dengan segala upaya, Tae San keluar melalui kaca jendela yang tadi sudah sempat dia pecahkan.
Orang-orang mulai menyadari kehadiran Tae San, dan seolah akan bertanya, tapi Tae San menepis mereka semua dan segera berlalu. Dia melihat motor milik korban kecelakaan tadi. Tanpa pikir panjang dan dengan gerak cepat, Tae San menaiki motor itu, menghidupkan mesinnya dan melaju kencang.
Dalam pelariannya Tae San berkata
“Aku sampah..aku terlahir sebagai sampah, dan hidup seperti sampah”
Sementara itu dilain tempat, Soo Jin membuat kalender 14 harinya yang dimulai dari hari ini.
Kembali ke Tae San yang masih melajukan motornya dengan kencang sembari berkata
“Aku tak pernah tahu apakah hatiku masih berdetak atau tidak setelah berpisah dengan In Hye, tapi saat aku bertemu dengan anak itu, dalam hidupku, sekali saja aku ingin hidup sebagai manusia.”
KOMENTAR :
Woowww keren..sedih sama kalimat terakhirnya Jang Tae San.
Entah kenapa jadi banyak andai-andai untuk ending drama ini. Aku kepikiran kalau mungkin Tae San akan mati di akhir episode, tentu setelah mendonorkan sumsum tulang itu.
Aku juga merasa Tae San ga cocok sama In Hye, dan memang Seung Woo yang pas..hehehe hanya opini saja.
Atau malah mungkin Seung Woo yang mati ditengah tugasnya memberantas penjahat.
Aku sudah lihat sampai episode 4, dan aslii,,drama ini membuatku kehilangan focus sama Scandal. Sial..^^
Tapi, tentu aku harus menepati janji,,Scandal tetap jadi prioritas untukku.
Bersabar ya untuk episode selanjutnya..
Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^