Drama selanjutnya selain Scandal yang akan aku recap adalah Two Weeks..
Yup dari judulnya aja udah ketahuan kan kalau ini bercerita tentang sesuatu yang ada kaitannya tentang waktu 2 minggu itu..
Aku ga mau bikin Spoilernya, preview atau ulasan tentang drama ini..karena sudah banyak dibahas di blog lain..dan aku juga ga termasuk orang yang suka bikin spoiler..hehehe
So, langsung saja kita masuk ke Episode 1
------------------------------------------------------------------
Episode awal ini dibuka dengan beberapa cuplikan adegan.
Adegan pertama seorang laki-laki yang berada di dalam mobil dan dengan wajah sangat cemas. Dia adalah Jang Tae San
(Lee Jun Ki)
Di leher Tae San ada tanda merah melingkar seperti bekas luka atau bekas dianiaya. Dalam diamnya, Jang Tae San mengingat kembali kejadian itu.
Flashback
Jang Tae San terkejut mendapati seorang wanita yang tubuhnya sudah berlumur darah, wanita itu adalah Oh Mi Sook
(Im Se Mi). Saat itu Tae San berada tepat disamping Mi Sook. Tangannya juga sedang menggenggam sebuah pisau yang merupakan alat bukti.
Lalu yang selanjutnya Tae San berteriak pada Im Seung Woo
(Ryu Soo Young) kalau bukan dia pelakunya.
Flashback End
Adegan selanjutnya seorang wanita yang terlihat menampar seorang pria, Wanita itu berkata “Jangan biarkan Jang Tae San mengatakan yang sebenarnya.”
Selanjutnya adalah Oh Mi Sook, yang melihat sesuatu dan sangat terkejut lalu terdengar Park Jae Kyung (Kim Soo Yun) berkata “Jika kau melihat itu maka kau akan mati”
Kali ini adegan beralih ke Jae Kyung yang sedang menangis sambil menyetir. Frustasi..kesal.. sepertinya itulah yang dia rasakan.
Kembali ke Jang Tae San, yang tangannya diborgol, karena dituduh melakukan sesuatu pada wanita itu.
Dijalanan terlihat sebuah truk besar yang juga sedang melaju, saat menuju tikungan Jae Kyung menginjak pedal gasnya, membuat mobilnya melaju semakin kencang.
Namun, karena Jae Kyung berbelok dengan tiba-tiba itulah, membuat pengemudi truk besar terkejut, dan segera mengerem kendaraannya, karena hampir saja menabrak mobil Jae Kyung.
Saat itu, adegannya jadi slow motion..antara mobil Jae Kyung dan mobil yang mana ada Jang Tae San di dalamnya.
Kesalahan di jalanan tadi, membuat kacau pengemudi-pengemudi yang lain. Mereka saling mengerem mendadak untuk menghindari kecelakaan. Namun sayang, mobil yang membawa Jang Tae San, tertabrak truk besar itu, dan langsung menghantamnya. Sebelum mobil berguling ke salah satu sisi, Tae San memecah kaca jendela di sampingnya. Truk itu menyeret mobil yang membawa Tae San, sedang Tae San sudah tak sadarkan diri didalamnya.
Terdengarlah OST untuk drama ini..dari Nell dengan judul Run.
“Aku jatuh dan putus asa setiap hari.
Tanpa ada waktu untuk sembuh, berulang kali aku menanggung luka seperti itu.
Aku berlari sepanjang jalan tanpa henti.”
Disela-sela alunan lagu itu, kecelakaan yang terjadi mengundang perhatian banyak orang sekitar, dan tentu sudah ada petugas yang datang mengevakuasi para korban.
Episode 1
Jang Tae San sedang bermain judi. Dia terlihat seperti sudah terbiasa melakukannya. Nilai taruhan semakin meningkat, dan Tae San tetap terus mengikuti permainan kartu itu. Dia bahkan menambah uangnya taruhannya menjadi 100.000 won. Teman disampingnya jelas terkejut. Tae San hanya tersenyum senang, yakin kalau dia pasti menang.
Saat tahu akan kalah, Jang Tae San mencoba mencampur kartu miliknya dengan kartu yang lain, namun temannya langsung mencegah dan Tae San hanya cengengesan bilang kalau keberuntungannya bukan hari ini. Teman-temannya melihat apa kartu Tae San, dan langsung tertawa.
Tae San kemudian bilang bagaimanapun yang menang adalah temannya ini. Temannya kemudian memberikan selembar uang pada Tae San, tapi Tae San ga terima dan minta lagi. Masak dia Cuma dapat segini, kemarin kan dia sudah bekerja keras. Temannya tidak menanggapi permintaan Tae San.
Tiba-tiba ponsel Tae San berdering dan Tae San menerimanya. Dia memanggil Godori pada si penelpon dan bertanya ada apa menelponnya?
Tae San berjalan masuk ke sebuah klub dengan penuh senyum, dan saat masuk semakin kedalam, temannya yang ada disana langsung mendekat dan berkata kalau ada tamu yang mencari Tae San.
Tae San tentu bingung.
Dan saat menoleh ternyata seorang wanita yang sudah sedikit berumurlah yang melambai-lambai pada Tae San pertanda bahwa ahjumma itu yang menjadi tamu Tae San.
Tae San langsung berbisik ada temannya, dan berkata memangnya dia laki-laki apaan, kok tamu nya ahjumma kayak gitu? Tae San langsung menendang kaki temannya itu, dan temannya berkata kalau ahjumma tadi sudah menolak 30 laki-laki dan hanya mau Tae San, jadi dia harus bagaimana dong?
Tae San berkata mana bayarannya? Temannya itu bingung dan Tae San mendelik mengulangi lagi perkataannya.
Temannya tersenyum dan menjawab kalau Tae San akan mendapatkan itu dari si Ahjumma. Tae San makin kesal, dan langsung memukul kepala si pelayan.
Temannya dengan terpaksa mengeluarkan uangnya dan berkata agar Tae San bisa menyuruh ahjumma itu untuk memesan satu anggur lagi.
Tae San akhirnya menghampiri si ahjumma, yang langsung mendekat padanya. Ahjumma itu bertanya manja, kenapa Tae San baru datang sekarang sih? Tae San tidak menjawab dan balik bertanya, kenapa Ahjumma ini datang sendiri? Mana teman yang waktu itu?
Ahjumma itu menjawab kenapa Tae San malah tanya itu? Dia kesini kan untuk ketemu sama Tae San. Tae San tersenyum dan bilang apa ahjumma itu tinggal disini, sehingga datang hanya untuk mencarinya?
Ahjumma itu menjawab kalau dia datang kesini mau memberi sesuatu untuk Tae San, tapi Tae San ga menelponnya, dan dia juga ga punya nomer telepon Tae San (Modus ni ibu-ibu..hihihi)
Ahjumma itu langsung mengambil tas belanja besar disampingnya dan menyerahkan itu pada Tae San. Tae San bertanya apa ini? Ahjumma itu hanya tersenyum manis, membiarkan Tae San melihatnya sendiri.
Isinya adalah jas mahal, dan Tae San terlihat senang, dia bertanya bagaimana bisa ahjumma ini tahu ukuran badannya?
Sementara itu Moon Ill Suk (Jo Min Gi) terlihat memasuki sebuah klub diikuti oleh anak buahnya. Ill Sook masuk ke sebuah ruangan, dimana sudah ada seorang wanita yang dipanggil nona Jung. Nona Jung terlihat berlutut sambil menangis, dan saat melihat Ill Suk masuk, Nn Jung langsung menghadap Ill Suk, dan anak buah Ill Suk memberitahu kalau wanita ini akan melarikan diri ke Jepang, tapi berhasil ditangkap.
Nn Jung berkata kalau dia tahu bahwa dia bersalah.
Ill Suk berlutut dan mendekati Nn Jung, lalu bertanya sudah berapa lama Nn Jung bekerja untuknya? Nn Jung menjawab disela-sela tangisnya kalau dia bekerja sudah 10 tahun dengan Ill Suk.
Ill Suk bertanya lagi, lalu apa uang yang Nn Jung dapat selama 10 tahun itu kurang? Nn Jung menjawab kalau pria itu mengambil seluruh uangnya lalu melarikan diri. Apalagi sekarang ini semua tahu kalau mencari nafkah sangat sulit. Orang-orang banyak yang mulai bosan dengannya.
Tanpa mendengar penjelasan Nn Jung lebih panjang, Ill suk langsung menampar pipi Nn Jung keras. Dia kemudian berkata kalau apa yang Nn Jung katakan mungkin benar, tapi dia memberikan uang dengan jumlah yang sama pada semua orang, termasuk Nn Jung. Tapi, apa balasannya? Nn Jung malah ga bisa emnjaga rahasia, dan mengkhianatinya.
Tidak puas menampar, Ill Suk menjambak rambut Nn Jung dengan geram. Dia berkata kalau Nn Jung berani menusuknya dari belakang. Nn Jung memohon agar dia diampuni sekali ini saja. Dia hanya melakukan segalanya untuk Ill Suk.
Anak buah Ill Suk kemudian mengeluarkan sebilah pisah dan menaruhnya diatas meja. Nn Jung yang melihat itu tentu sangat takut. Dia memohon agar Ill Suk mau menyelamatkannya. Tapi anak buah Ill Suk yang lain, langsung memegang kedua tangan Nn Jung, dan menghadapkannya kearah pisau itu. Mulut Nn Jung juga disumpal dengan kain putih agar tidak terus berteriak. Ill Suk berkata agar anak buahnya bisa melakukannya dengan baik dan benar. Setelah itu biarkan Nn Jung malkukan pekerjaannya lagi.
Ill Suk keluar meninggalkan anak buahnya menghukum Nn Jung.
Nn Jung masih meronta saat tangannya diarahkan kepisau tajam itu. Dia menggeleng-gelengkan kepala tanda dia tidak mau dan sangat takut.
Di ruang karaoke, terlihat Oh Mi Suk sedang menghibur orang-orang yang ada di ruangan itu. Tetapi karena Mi Suk menyanyi tanpa semangat membuat para pelanggan mengeluh dan menyuruh Mi Suk keluar.
Saat keluar itulah, Mi Suk hampir menabrak Ill Suk yang berjalan diiringi anak buahnya. Mi Suk hampir saja ditampar anak buah Ill Suk, namun dilarang oleh Ill Suk.
Ill Suk bertanya apa Mi Suk diusir lagi? Mi Suk menjawab kalau dia bahkan sudah menyanyikan lagu terbaiknya, tapi dia tetap saja diusir, dan dibilang merusak suasana.
Ill Suk berkata pada anak buahnya agar menempatkan Ill Suk diruang yang hanya satu pria saja. Ill suk bertanya memangnya apa lagu yang dinyanyikan Mi Suk? Mi Suk mulai menyanyi dengan suaranya yang membuat Ill sk memejamkan mata tanda jelek (Hahaha), lalu tiba-tiba terdengar suara jeritan. Sepertinya itu suara jeritan Nn Jung. Ill Suk langsung mengajak Mi Suk keluar dari klub itu.
Mi Suk menatap heran, namun Ill Suk berkata ayo ke kamar yang tersisa, karena dia ingin mendengar Mi Suk nya yang cantik bernyanyi.
Tae San mabuk berat, dan dipapah si Ahjumma. Ahjumma itu jelas merasa senang, karena bisa berdekatan seperti ini dengan Tae San. Tae San bernyanyi sambil berjalan dengan sempoyongan. Tae San protes kenapa mereka ga naik taksi saja, dan malah berjalan kaki seperti ini? Ahjumma itu hanya tersenyum dan menjawab kalau mereka sudah sampai.
Tae San memandang gedung itu yang ternyata sebuah hotel lalu berkata kalau ini bukan tempatnya. Ahjumma menjawab bukankah dia tidak tahu dimana rumah Tae San, makanya dia membawa kesini.
Ahjumma itupun mengajak Tae San masuk ke dalamnya.
Sementara itu dibelakang Tae San dan ahjumma tadi, terlihat mobil Ill Suk yang melaju kesana. Mi Suk terkejut mendengar penuturan Ill Suk, dan Il Suk hanya bertanya bukankah Mi Suk ingin mendapatkan uang untuk membuka toko roti?
Dia akan memberikan uang itu pada Mi Suk, jadi Mi Suk harus berhenti kerja di Klub.
Supir Ill Suk berkata kalau begitu mulai sekarang dia akan memanggil Mi Suk dengan sebutan Nn Moon.
Tae San yang tadi menolak masuk ke hotel, berbalik dan akan pergi meninggalkan si Ahjumma. Tapi ternyata tanpa disangka, Tae San menabrak mobil Moon Il Suk. Il Suk dan yang ada di dalam mobil jelas terkejut begitu juga si ahjumma. Tae San langsung tersungkur jatuh.
Ill Suk bertanya pada supirnya apa yang terjadi? Supirnya menjawab ada bajingan gila yang tiba-tiba lewat di depan mobil. Ill suk menyuruh supirnya untuk keluar dan melihat,
Tae San yang mabuk, mecoba berdiri dan dengan semponyongan berkata maaf pada Ill Suk. Tepat saat itulah, mata Tae San menatap wajah Ill Suk, dan langsung terkejut menyadari siapa yang ada di depannya. Ill Suk sendiri juga ikut terkejut.
Sedang Mi Suk langsung memalingkan wajahnya, saat tahu itu Tae San.
Ill Suk berkata agar Mi Suk ga usah memperdulikan Tae San, karena Tae San Cuma sampah.
Saat supir Ill Suk akan meninju Tae San, Ill Suk berkata biarkan saja Tae San pergi. Supir Ill Suk langsung mendorong Tae San sehingga terjatuh dan mematuhi perintah bosnya untuk melepaskan Tae San.
Ahjumma langsung mendekati Tae San dan bertanya apa Tae San baik-baik saja? Sedang Ill Suk hanya memandang sinis pada Tae San.
Mobil Ill Suk berlalu, dan ahjumma itu hanya berkata apa yang harus mereka lakukan? Orang-orang tadi benar-benar brengsek.
Keesokan paginya, Tae San terlihat tidur dengan nyenyaknya. Saat dia berpindah posisi ke samping, di memeluk seseorang dan itu membuatnya kaget, karena ini bukan guling. (Hahaha..guling hidup itu..^^)
Tae San kaget saat menyadari dirinya bersama seorang wanita dan langsung terbangun. Dia melihat kesekeliling, dan menyadari ini bukan kamarnya. Tae San kesal sekali. (terlihat ada segaris luka di punggung Tae San.)
Tae San keluar hotel, dan tetap membawa jas pemberian si ahjumma. Dai bergumam kalau minuman keras tetap musuhnya. Tae San sepertinya menyesal tidur sama si Ahjumma. (Kalau gadis cantik mungkin ga nolak kalii ya..hihihihi)
Saat sedang membersihkan jasnya, Tae San melihat ada sesuatu didalam saku jasnya, dan langsung melihat apa itu. Itu adalah sebuah amplop yang berisi uang. Tae San terlihat mengeluh. Mungkin isinya kurang.
Saat itu terlihat 3 orang laki-laki yang langsung membungkuk hormat pada Tae San. Tae San berkata agar ketiga pemuda itu segera beristirahat, dan Tae San berbalik pergi.
Saat Tae San berjalan pergi, ketiga laki-laki itu langsung bergosip tentang Tae San. (Aku ga tahu siapa nama si laki-laki itu. Jadi biar gampang, aku tulisnya laki-laki 1,2,dan 3 ya)
Laki-laki 1 bertanya apa laki-laki yang ke 2 lihat bagaimana ekspresi Tae San saat menerima uang tadi? Laki-laki ke 2 berkata kalau Tae San sekarang benar-benar seperti acar lobak.
Laki-laki ketiga yang gendut bertanya lalu kenaa Tae San belum disingkirkan dan malah membiarkan bajungan seperti itu hidup? Bukankah Tae San acar brengsek yang sangat memalukan bagi semua gengster.
Laki-laki ke 2 menjawab karena Tae San sudah masuk penjara dua kali untuk menggantikan Presdir Moon Il Suk.
Tae San pulang dan mendapati Man Suk sedang siap menyantap Sup Tauco, dan Tae San langsung bersemangat akan makan. Man Suk berkata agar Tae San mandi dulu. Tae San menjawab kalau dia sudah mandi saat akan kesini tadi. Diapun langsung mengambil sup milik Man Suk, membuat Man Suk terpaksa mengambil sup lagi dan menggerutu kenapa Tae San ga sarapan dulu setiap bermalam di luar.
Tae San menjawab kalau wanita ini adalah jenis wanita yang membuatnya tidak ingin sarapan bersama. Man Suk yang sudah mengambil sup lagi, bertanya bagaimana bisa Tae San tidur bersama wanita yang bahkan tidak Tae San cintai?
Tae San menjawab makanya dia ga mau melakukan hal seperti ini lagi untuk kedua kalinya. Jadi maksudnya tidur sekali saja dengan wanita yang ga dicintai itu sudah cukup, jangan sampai dua kali.
Man Suk kemudian memanggil Tae San dengan sebutan Hyungnim, dan bilang kalau ada yang ingin dia tanyakan pada Tae San, karena dia sangat penasaran sekali.
Man Suk bertanya apa siapa sebenarnya Tae San ini? Seorang gangster atau preman biasa?
Tae San menjawab kalau dia adalah keduanya.
Man Suk mengeluh dan bilang apa Tae San ingin hidup seperti itu selamanya? Direndahkan?
Tae San menjawab “Kau tahu..aku punya beberapa sekrup yang longgar. Saat ada satu sekrup yang hilang, maka bisa dibilang aku separuh idiot. Tapi sekrupku yang hilang dua, Makanya aku hidup seperti ini. ”
Mendengar jawaban Tae San, Man Suk hanya diam, dan kemudian berniat melanjutkan makannya, tapi tanpa sadar Man Suk menduduki jas Tae San, membuat Tae San marah dan berkata kalau jasnya bisa kusut nanti.
Man Suk bertanya bagaimana bisa laki-laki seperti Tae San yang katanya sudah kehilangan dua sekrup masih peduli pada jas yang kusut?
Tae San yang langsung menggantung jasnya, menjawab karena mereka ga akan pernah tahu, siapa yang akan sewaktu-waktu mereka temui.
Man Suk kembali bertanya memangnya Tae San punya seseorang yang akan Tae San temui saat keluar?
Tae San hanya diam, mungkin merasa kata-kata Min Suk tadi ada benarnya juga. Siapa memangnya yang akan dia temui diluar?
Tae San mencium jasnya, jangan-jangan ketumpahan sup Man Suk juga. Tae san kemudian berkata ada Man Suk, agar saat Min Suk keluar nanti, Man Suk membawa jasnya ke tukang laundry. Man Suk menjawab harusnya Tae San punya sedikit hati nurani, masak dia juga yang nanti harus membayar Laundry Tae San?
Tae San tidak menjawab dan langsung bersantai dengan melihat film. Sedang Man Suk masih bertanya kapan Tae San bisa hidup normal?
Tae San datang ke pegadaian miliknya dan disana sudah ada Oh Mi Suk. Tae San yang melihat Mi Suk bekata “Kau datang lagi?”
Mi Suk terkejut karena Tae San terlihat sangat keren hari ini.
Tae San masuk ke dalam, dan anak buahnya Jang Suk Do (Kim Young Chun—yang jadi Byun Ki Duk di School 2013) berkata kalau Mi Suk datang untuk menggadaikan sebuah kalung lagi.
Tae San langsung akan melayani Mi Suk, dan Mi Suk berkata kalau hari ini Tae San keren sekali. Tae San menjawab cuek kalau dia keren bukan untuk keentingan Mi Suk. Diaun langsung meminta kalung yang akan digadaikan Mi Suk. Mi Suk pun langsung mengeluarkan kalungnya.
Sambil menyerahkan kalungnya, Mi Suk bertanya apa Tae San membeli setelan jas baru lagi?
Tae San tidak menjawab dan langsung mengurus kalung Mi Suk, lalu meneyrahkan uang itu pada Mi Suk.
Kemudian Tae San memutar kursinya dan bertanya pada Suk Do mana Koran hari ini? Mi Suk ternyata masih belum pergi dan berkata sampai jumpa lagi lain waktu pada Tae San.
Tae San tidak menjawab dan serius ada korannya.Malah Suk Do yang dadah-dadah pada Mi Suk.
Saat Mi Suk keluar, ada seorang laki-laki yang masuk ke pegadaian Tae San. Laki-laki itu adalah Jo Dae Ryung (Bae Je Gi)
Suk Do bertanya kenapa Tae San nyuekin Mi Suk, padahal dia sering datang ke pegadaian ini lo. Datang lagi, gadai lagi, begitu terus. Suk Do bahkan bilang kalau Mi Suk itu pelanggan tetap yang bisa dapat cap kunjungan tiap tiga hari.
Lalu masuklah Dae Ryung , dan Suk Do langsung membungkuk hormat padanya. Dae Ryung bilang kalau babi emas ini palsu. Apa Tae San pikir semua yang berwarna emas itu benar-benar dilapisi emas?
Tae San bertanya bagaimana Dae Ryung tahu kalau babi emas itu palsu?
Dae Ryung kesal dan bilang kalau sepuluh tempat di Seoul bilang babi ini emasnya palsu. Tae San berkata jadi lumrah dong kalau dia merasa tertipu juga. Tae San bahkan memegang babi emas itu dan bilang, kalau dilihat memang seperti emas asli. Berat dan tebalnya.
Dae Ryung yang kepalang kesal bertanya apa artinya Tae San ga merasa bersalah sama sekali?
Tae San menjawab ga, bahkan jika itu Dae Ryung maka Dae Ryung juga akan tetap membayar babi emas ini saat pertama melihatnya. Tae San menunjuk Suk Do dan bilang, orang lain bahkan mungkin akan membayar Suk Do 8 atau 9 juta won untuk emas palsu ini.
Berkat dia, Dae Ryung hanya mengeluarkan 6 juta won untuk emas palsu ini.
Dae Ryung kesal dan berkata kalau ini ga lucu. Kenapa dia harus rugi 6 juta won. Pokoknya Tae San harus bertanggung jawab. Tae San bertanya heran kenapa harus dia?
Dae Ryung menjawab memangnya apa yang Tae San lakukan disini kalau ga menulis kwitansi?
Bukankah sudah berkali-kali dia bilang pada Tae San untuk bisa meneliti baik-baik sebuah barang. Tapi yang Tae San tahu hanya ke klub malam, dan berjudi.
Apa Tae San pikir dia seorang dermawan yang mengurus orang yang ga punya rumah?
Kali ini Tae San gantian marah, dia langsung berdiri dan bertanya apa Dae Ryung sudah berhenti bicaranya?
Saat pertengkaran itu menjadi-jadi, masuklah Seo In Hye (Park Ha Sun), yang mendengar ada ribut-ribut di dalam. Terlihat Tae San melempar 2 juta won pada Dae Ryung, dan berkata kalau sisanya bisa Dae Ryung ambil dari gajinya.
Dae Ryung kemdian berkata mengejek “Kau jadi gigolo kan kemarin?”
Tae San snagat kesal, dan siap meninju Dae Ryung, tapi ada yang memanggilnya, dan panggilan itu membuat Tae San terkesia, dan tidak jadi meninju Dae Ryung. Tae San menoleh dan melihat In Hye.
Mereka pindah ke sebuah kafe, dan berbicara berdua. Mereka jelas sedikit canggung, apalagi Tae San. In Hye berkata kalau dia datang untuk meminta bantuan. Tae San heran dan dengan memantapkan hati In Hye meminta Tae San melakukan tes darah. Kali ini Tae San makin terkejut dan berkata kalau dia gap ham maksud In Hye apa. In Hye menjawab kalau dia punya anak, anak perempuan tepatnya. Saat ini anaknya menderita leukemia akut, dan butuh transplantasi sumsum tulang. Tapi sampai saat ini tidak ada donor.
Tae San berkata kalau dia paham maksud In Hye, tapi masih ada hal yang ga dia mengerti. Apa In Hye meminta semua orang yang In Hye kenal untuk melakukan tes darah?
In Hye hanya menatap Tae San dengan pandangan tak percaya, karena mendengar perkataan Tae San. Apa Tae San ga tahu dengan jelas maksud kalimatnya tadi.
In Hye hanya bilang “anak itu..berusia delapan tahun.”
Tae San syok mengetahui usia anak perempuan In Hye. Apakah itu anaknya? In Hye berkata kalau anaknya mengira bahwa ayahnya telah meninggal.
Tae San semakin kaget dan kemudian mengingat saat itu.
Flashback
Saat itu Tae San berkata pada In Hye bahwa bayi yang In Hye kandung adalah beban baginya. In Hye jelas sedih saat itu mengetahui jawaban Tae San atas kehamilannya.
Flashback End
In Hye berkata kalau Tae San jangn pernah berfikir untuk menemui anak perempuannya. “Kau tahu..kau bahkan tidak berhak untuk itu.”
Tae San dengan tidak percaya bertanya jadi In Hye melahirkan bayi itu? In Hye bilang walau Tae San ayah kandung anaknya, bukan berarti Tae San bisa menajdi donor.
Tae San marah dan mengulangi pertanyaannya lagi, apa In Hye jadi melahirkan anak itu?
In Hye gantian menjawab dengan tak kalah emosi, kalau ini bukan urusan Tae San. Saat ini dia juga sudah punya tunangan. Tunangannya sudah menganggap Soo Jin sebagai putrid sendiri. Jadi tugas Tae San hanya melakukan tes darah saja. In Hye dengan tegas bertanya apa Tae San mau atau ga?
Tae San ga menjawab dan bertanya apa In Hye membesarkan anak itu sendirian selama ini?
Flashback
In Hye menangis saat disuruh melakukan aborsi. Dia menggeleng dan berkata kalau dia ga mau, tapi Tae San memaksanya. Bahkan Tae San mendorong In Hye untuk segera masuk ke menuju ruang aborsi.
In Hye sakit sekali hatinya, dan hanya mampu menangis melihat Tae San yang langsung pergi.
Flashback End
In Hye yang sudah berjalan keluar kafe, tiba-tiba berhenti mendengar pertanyaan Tae San tentang mengapa dia melahirkan anak itu? Tae San mendekat dan bertanya kenapa harus dilahirkan? Apa dia menyuruh In Hye untuk melahirkan anak itu? Siapa bilang In Hye bisa melakukan hal itu. In Hye sedih dan kesal. Dia berbalik dan berkata kalau dia ga meminta Tae San menjadi ayah untuk putrinya Soo Jin. “Aku mencarimu..bukan karena aku mau dia tahu kalau kau masih hidup.”
In Hye langsung pergi meninggalkan Tae San. Sedang Tae San benar-benar syok dengan kenyataan ini
Di rumah sakit Seo Soo Jin (Lee Chae Mi) sedang asik bermain bola dengan teman-teman sependeritaannya. Dia ebrmain dnegan riang, dan terus berlari-lari mengejar bola.
Saat suster melihat Soo Jin berlari seperti itu, membuat suster panik dan meminta Soo Jin untuk berhenti berlari.
Tepat saat Soo Jin berteriak gol, ada yang langsung menggendongnya. Dia adalah tunangan In Hye--Im Seung Woo.
Soo Jin meminta pada Seung Woo agar dia dibolehkan bermain.
Seung Woo membawa Soo Jin ke kamar dan bertanya kenapa Soo Jin beramin bola tadi? Bukankah Soo Jin sudah janji ga akan bermain bola di luar.
Soo Jin dengan polosnya menajwab kalau Tuhan mengatakan dia boleh melakukan apa saj disini.
Seung Woo heran dan Soo Jin menjelaskan “Kudengar, aku harus melakukan apa saja yang kumau sebelum meninggal”
Seung Woo kaget mendengarnya, dan bertanya siapa yang bilang begitu pada Soo Jin? Soo Jin menyebut temannya yang bernama Myung Jin, yang sudah meninggal pagi ini. Soo Jin meniru ucapan ibu Myung Jin yang berkata “Jika kutahu dia akan meninggal seperti ini, aku akan membiarkan dia bermain sepuasnya, makan pizza dan juga es krim.”
Soo Jin juga bilang karena sampai saat ini ga ada donor untuknya, maka pasti dia juga akan segera mati. Jadi dia akan bermain bola, gulat dan juga plesetan. (Itu yang main gulat, pasti niru ayahnya..asal jangan jagi Playgirl aja..hihihi)
Soo Jin juga ingin makan es krim, es serut dan permen sepuasnya sebelum dia meninggal nanti. Seung Woo mencoba berkata kalau sejauh yang dia tahu Soo Jin ga akan meninggal.
Soo Jin yang polos menjawab bagaimana Om Seung Woo bisa tahu?
Soo Jin hampir menangis, dan Seung Woo bertanya menurut Soo Jin, Tuhan punya hati nurani apa ga? Soo Jin menjawab punya.
Seung Woo kemudian berkata karena itulah, mana mungkin Tuhan membiarkan gadis seperti Soo Jin meninggal.
Soo Jin yang memang masih kecil dang an tahu apa-apa bertanya memangnya gadis seperti apa dia?
Dengan menaik-naikkan pundaknya, dan berwajah lucu Seung Woo menajwab kalau Soo Jin ceria seperti bola yang memantul. “Kau lebih indah dari bunga..jadi jika Tuhan membawamu, maka keseimbangan surga akan rusak.”
Soo Jin pun tersenyum mendengar kalimat Seung Woo.
Masuklah In Hye dan terkejut mendapati Seung Woo ada disini. Soo Jin kemudian berbisik, dan bilang agar Seung Woo merahasiakan yang dia lakukan tadi dari ibunya. Seung Woo pun mengedipkan sebelah matanya tanda setuju.
Seung Woo bertanya pada In Hye, darimana saja In Hye?In Hye yang akan menajwab tiba-tiba melihat Soo Jin memegang boneka berbulu, dan In Hye langsung dengan cepat mengambilnya lalu berkata kenapa Soo Jin ga pernah mau dengar sih? Kan sudah dibilang ga boleh main dengan boneka berbulu. Soo Jin menajwab kalau dia akan segera membuang bonekanya.
In Hye menajwab kalau Soo Jin selalu berkata seperti itu, tapi melanggarnya. Saat In Hye memasukkan boneka itu ke dalam tempat sampah, Soo Jin berkata kalau dia belum mengucapkan salam perpisahan pada bonekanya.
In Hye terdiam mendengar kalimat putrinya, dan Soo Jin kembali berkata apa ibunya mau dia pergi tanpa berpamitan pada ibunya dulu?
Dengan wajah sedih In Hye menoleh pada putrinya dan bertanya apa maksud Soo Jin?
In Hye dan Seung Woo akhirnya keluar kamar Soo Jin, dan duduk-duduk diluar. Seung Woo memberikan minuman kaleng pada In Hye, dan berkata agar In Hye menenangkan diri. In Hye dengan tersenyum menerimanya, dan langsung meminumnya. Seung Woo yang melihat In Hye sedih berkata harusnya In Hye ga perlu menunjukkan kecemasan berlebih pada Soo Jin. Bukankah In Hye juga tahu itu.
In Hye memandang Seung Woo dan bertanya apa benar terlihat jelas? Seung Woo mengangguk dan menjawab terlihat sedikit. Apalagi belakangan ini, In Hye terlihat ga sabaran dan gugup. Jika In Hye seerti itu, maka Soo Jin juga akan merasakan yang sama.
In Hye menjawab kalau dia ga tahu akan seperti itu.
Seung Woo berkata kalau yang paling menderita itu Soo Jin, dan yang membuat Soo Jin bertahan itu adalah harapan. Dengan tersenyum Seung Woo berkata dia ga tahu kenapa, tai dia yakin sekali donor untuk Soo Jin akan muncul. Jadi In Hye jangan khawatir. Seung Woo pun kemudian memeluk In Hye, dan In Hye merebahkan kepalanya di bahu Seung Woo. Merasa nyaman dalam dekapan tunangannya ini.
Tae San masih syok dengan apa yang dia data hari ini. Dia hanya terdiam di rumahnya dengan TV yang menyala.
Tae San teringat kembali masa-masa indahnya bersama In Hye dulu. Kenangan itu bercampur dengan pertemuannya tadi bersama In Hye. Kenyataan In Hye melahirkan anaknya. Anak perempuannya yang saat ini menderita leukemia akut. Juga saat dengan tegasnya In Hye berkata kalau In Hye ga meminta dirinya menjadi ayah untuk Soo Jin.
Tae San sedih dan hampir menangis.
Keesokan paginya. Seorang ahjumma bernama Jo Seo Hee (Kim Hye Ok) yang sedang mengantri, dan seorang kakek mempersilakan Jo Seo Hee untuk mengambil tempatnya, tapi Seo Hee menolak dan bilang bagaimana bisa seorang wanita memotong antrian.
Lalu dua orang ahjumma lainnya datang mendekati Seo Hee, dan Seo Hee mengingat mereka berdua yang memberinya kue beras dengan herbal. Kedua ahjumma itu senang karena Seo Hee masih mengingat mereka.
Kemudian salah satu ahjumma yang memakai jaket pink bertanya apa benar Seo Hee ga pake kartu kredit dan hanya membawa 3ribu won?
Seo Hee dengan ramah menjawab, bukan berarti dia ga punya uang kan? Dia punya kartu debit.
Saat Seo Hee pamit untuk kembali mengantri, kedua ahjumma itu jadi bergosip.
Si ahjumma jaket hitam bertanya apa maksudnya? Jaket pink menjawab apa jaket hitam ga pernah melihat berita? Jaket pink bilang kalau beberapa hari yang lalu pencuri dompetnya Seo Hee berhasil ditangkap. Tapi di dalam dompet Seo Hee hanya ada 3000 ribu dan kartu debit. Karena putra Seo Hee cacat, maka Seo Hee mengirim putrnya ke Amerika. Jadi bisa dipastika Seo Hee berhemat agar bisa membiayai putra Seo Hee di Amerika. Jaket hitam menjawab itu ga benar. Seo Hee itu sudah bekerja keras untuk menjadi orang tua tunggal bagi putranya, bagi penyandang cacat dan juga warga miskin.
Seo Hee ditawari jadi walikota Seoul. Seo Hee menjawab kalau dia merasa belum pantas. Tapi laki-laki yang menawarinya, berkata kalau masyarakat dan partailah yang akan memutuskan. Di internet bahkan ada grup yang mengaku fans dan setuju Seo Hee menajdi Walikota Seoul. Laki-laki itu berkata kalau di partai ini yang paling pas menjadi kandidat walikota adalah Seo Hee.
Seo Hee menjawab kalau dia ga berniat jadi politikus.Setelah acara penggalan dana selesai, dia berniat berhenti jadi politikus, dan akan hidup bersama putranya. Dia ingin hidup sederhana sebagai seorang ibu.
Moon Ill Suk memeriksa daftar tamu yang akan diundang di pusat kesejahteraan masyarakat Incheon. Itu adalah tempat dimana Seo Hee memperluas wilayah kesejahteraan masyarakat.
Kemudian Ill Suk bertanya pada anak buahnya bagaimana dengan kasusnya Tuan Kim?
Anak buahnya menjawab kalau artikel tentang itu akan terbit besok. Ill Suk juga meminta agar semuanya melakukan apa saja untk mempengaruhi media agar memastikan si tuan Kim bersalah.
Anak buahnya meminta agar Ill Suk ga usah khawatir. Saat akan beranjak pergi, Ill Suk berkata agar kedua anak buahnya memastikan industry Shinga tidak terlibat. Dia sudah menghabiskan banyak dana untuk industry ini, dan masak orang-orang mau mendaatkan sesuatu darinya dengan gratis.
Saat mobil Ill Suk keluar, mobil Seo Hee masuk. Seo Hee melepas pin penanda dia adalah staf Negara dan menaruhnya, lalu mengambil kaca mata hitamnya.
Di lain temat, Ill Suk berpindah mobil. Di dalam mobil sudah ada seseorang. Sedang Seo Hee juga sduah keluar dari mobilnya dan mengenakan kaca mata hitam, agar tidak ada yang mengenalinya.
Dia menyentuh bagian bawah dekat ban mobil, yang disana tergantung sebuah kunci. Seo Hee kemudian langsung masuk ke mobil lain dengan kunci itu.
Ternyata Seo Hee berhenti di sebuah tempat yang sepi dan hanya dikeilingi rumput. Disana sudah terparkir sebuah mobil hitam dengan Moon Ill Suk didalamnya. Seo Hee melihat Ill Suk datang dengan supir dan berkata harusnya Ill Suk menyetir sendiri.
Ill Suk menjawab kalau orang itu ga akan mendengar apapun. “Meski dia ingin mendengar, dia ga bisa mendengar. Meski dia ingin melihat, dia ga bisa melihat.”
Moon Ill suk kemudian berkata kalau orang itu adalah putranya,jadi Seo Hee tenang saja.
Putra Ill Suk hanya menoleh sedikit, dan mengangguk hormat pada Seo Hee.
Bersambung ke part 2
KOMENTAR :
Lebih menarik episode awalnya daripada Scandal. Terus terang saja, sampe detik ini aku belum punya ketertarikan yang besar pada Scandal. Enatahlah, masih menjemukan menurutku.
Tapi tetap akan aku lanjutkan.
Jujur Two Weeks ini bukan drama yang pemain prianya merupakan kesukaanku.. Aku ga suka sama Lee Jun Ki. Entahlah,,setampan apa dia,,aku kok ga bergetar ya..hehehe..
Tapi menarik saja mengikuti alur drama ini..
Apalagi penulis drama ini adalah yang juga menulis 49days..Jadi kepengen tahu endingnya.
Walau memang bukan drama utama yang akan aku recap..tapi aku Insya Alloh akan konsisten menyelesaikannya. Cuma ganti-gantian ma Scandal ya..
Untuk awal saja sudah menarik seperti ini, gimana episode selanjutnya. Aku berharap ga mengecewakan deh.
Hal tersulit saat menulis Ep 1 tentu pengenalan tokoh, nama-nama dan wajah-wajah yang aku kadang ga pernah bisa hapal langsung.. hehehe..
Jadi maaf kalau ada yang masih membingungkan disini..Semoga di selanjutnya bisa semakin baik ya..
Oya banyak cast yang aku suka juga sih, kayak Song Jae Rim yang jadi Kay di Nail Shop Paris, cowok ini bikin aku melting tauukk..^^
Ada bapaknya Han Yi Soo (Kim Nam Gil) di Shark juga untuk cast drama ini..
Terus ada yang dari School 2013 juga..ini kenapa yang bikin aku jadi tertarik..
Hehehe
Bersabar untuk part 2 nya ya..
Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^