Part 1 kemarin berakhir saat Myung Geun pergi kerumah bibinya dengan membawa Eun Joong kecil.
Part 2
Joo Ran yang habis menemui peramal datang ke rumah Tae Ha. Tentu saja dia berniat bertemu dengan Hwa Young. Saat masuk ke rumah, dia melihat Hwa Young sedang menelpon polisi untuk memberitahu kalau Eun Joong nya memiliki bekas luka di pergelangan kaki. Setahun lalu, Eun Joong jatuh saat main sepeda, dan memiliki bekas luka itu. Joo Ran hanya menatapnya dengan tatapan sinis. Hwa Young juga memberitahu kalau surat yang Eun Joong tulis untuk Tae Ha hilang. Di surat itu ada gambar dua penguin, dan kata-kata yang ditulis dengan krayon warna biru.
Hwa Young bertanya apa bisa dilakukan penyelidikan untuk kasus ini?
Joo Ran langsung kaget dan bergumam bagaimana jika dia ketahuan mengambil surat Eun Joong yang konyol itu.
Setelah Hwa Young selesai menelpon, Joo Ran langsung duduk di sofa dan bertanya kenapa Hwa Young ga membawa Eun Joong lebih cepat? Kalau dari dulu kan pasti ga aka nada kejadian kayak begini. Karena Hwa Young hanya diam Joo Ran bertanya kembali apa belum ada yang meminta uang tebusan?
Hwa Young menatap kesal pada Joo Ran, dan Joo Ran dengan santainya bilang “Seorang penculik adalah tetap penculik, tapi memiliki dan menyimpan anak berusia 5 tahun adalah perbuatan yang buruk. Jika dia ga ditemukan, maka Tae Ha akan membunuhmu. Walau dia punya temperamen buruk, dia peduli sekali pada garis keturunannya. Jadi kamu harus menemukannya. Atau dia akan memakanmu. Dia akan membakarmu dan membiarkanmu dan meninggalkanmu mengering di luar.”
Melihat tatapan tajam Hwa Young, Joo Ran berkata kalau dia hanya khawatir. Tapi dalam hati Joo Ran berkata kalau dia menyukai keadaan menjadi seperti ini. Hwa Young malas meladeni Joo Ran, dan menyuruhnya keluar. Joo Ran menjawab kalau dia baru saja sampai. Hwa Young meminta dengan sangat pada Joo Ran.
Joo Ran berkata setidaknya Hwa Young menerima kata-kata yang menghubur. Hwa Young benar-benar ga seperti manusia, itulah kenapa Hwa Young ga pernah mendapatkan cinta.
Kata-kata pedas Joo Ran itu membuat Hwa Young semakin menatap kesal, dan Joo Ran akhirnya mengalah dengan berkata oke, dia akan pergi.
Tapi sebelum pergi, Joo Ran mengeluarkan amplop cokelat dalam tasnya, dan memberikan pada Hwa Young. Joo Ran bilang kalau ini hasil prediksi dari peramal terbaik di seluruh Seoul.
Kalimat manis itu tidak sesuai dengan kata yang diucapkan Joo Ran dalam hatinya. “Dan kau akan menderita sakit dalam jangka lama dalam hidupmu.”
Hwa Young sama sekali ga mau menerima amplop itu, membuat Joo Ran berkata kalau peramal lebih baik daripada polisi.
Karena Hwa Young tetap ga mau menerima amplop itu, maka Joo Ran berdiri dan mendekati Hwa Young, sambil mengambil tangan Hwa Young, lalu menaruh amplop cokelat itu disana.
Joo Ran berkata kalau dia akan datang lagi besok, karena dia khawatir.
Setelah keluar dari rumah itu, Joo Ran tersenyum puas. Dia bahkan girang sekali, dan menari-nari meluapkan rasa senangnya.
Saat menoleh ke samping, pembantu rumah Tae Ha yang agak tua ternyata sudah ada di sampingnya, dan melihat Joo Ran dengan pandangan tidak suka. Joo Ran beralasan kalau gerakannya tadi karena dia sedang berlatih untuk aktingnya. Ahjumma itu menjawab kalau bukankah Joo Ran sudah dipecat? Jadi apa tarian tadi untuk klub malam? Joo Ran kesal hanya berkata “Sebuah kesempatan akan datang pada mereka yang sudah bersiap. Apa kau tak tahu kalimat itu?”
Ahjumma hanya menjawab agar Joo Ran melakukan latihan apapun itu di rumah. Bukan di depan rumah ini, yang sedang mengalami musibah.
Setelah pembantu itu masuk dan meninggalkan Joo Ran, Joo Ran yang kesal langsung bilang kalau saat dia sudah menjadi nyonya rumah di sini, dia akan memecat pembantu tadi kalau ga maka dia akan memotong pergelangan tangannya sendiri. (Monggo silakan..)
Tae Ha sedang ada di kantor polisi dengan seorang detektif.
Detektif itu sedang menulis laporan Tae Ha, dan Tae Ha bertanya apa ini yang dimaksud penyelidikan? Bahkan Tae Ha dengan kesal membentak dan bilang kalau mungkin saat ini penculik anaknya sedang berjalan-jalan dengan santai. Detektif tersebut tidak menanggapi kemarahan Tae Ha dan bertanya siapa saja orang yang terlibat dengan Tae Ha? Tae Ha menjawab sambil tetap emosi kalau semua orang terlibat. Semua orang yang kerja di perusahaannya, dan yang bertemu dengannya, juga terlibat.
Di luar kantor polisi, Myung Geun masuk dan melihat adanya pencarian Eun Joong, dengan wajah Eun Joong tertempel disana. Tangan Myung Geun yang sedang menggenggam tas hampir terjatuh karena terkejut,membaca pengumuman ini.
Masuklah Myung Geun ke dalam kantor, dan melihat ada Tae Ha disana. Detektif itu berkata kalau kemungkinan pelakunya adalah orang yang dekat dengan Tae Ha. Walaupun ini sulit, namun dia meminta kerjasama Tae Ha. Myung Geun menatap Tae Ha dengan tatapan tidak suka.
Tae Ha menjawab dengan kesal pada sang detektif, kalau dia pasti akan bekerja sama dengan baik, asal detektif itu cepat cari anaknya, dan bukan duduk-duduk santai disini. Bahkan jika perlu daptkan bantuan dari Angkatan Darat, Laut dan Udara.
Tiba-tiba si detektif melihat Myung Geun dan menyapanya. Dia bertanya apa Myung Geun akan mulai kerja besok? Myung Geun hanya bertanya dimana Detektif Song? Rekan Myung Geun menjawab kalau detektif Song sedang di kamar mandi.
Saat itu datanglah detektif Song, dan dia berkata baguslah kalau Myung Geun sudah ada disini. Saat ini mereka sudah ribet sekali menangani Olimpiade, tapi sekarang malah ada kasus penculikan anak. Detektif Song berkata kalau mereka akan mulai penyelidikan. Dia mengisyaratkan agar Myung Geun mengikutinya. Detektif Song juga bilang walau dia tahu Myung Geun ga bisa kerja besok, tapi usahakanlah untuk masuk kerja. Dia rasanya mau mati karena semua masalah ini.
Myung Geun mengikuti Detektif Song ke mejanya. Kemudian dia mengeluarkan surat pengunduran dirinya pada si detektif. Detektif Song jelas kaget setelah membacanya.
Tae Ha yang juga ada di sekitar itu, mendengar kalau Myung Geun berniat mengundurkan diri.
Myung Geun hanya berkata kalau dia minta maaf dan juga berterima kasih untuk semuanya.
Tae Ha menoleh melihat kearah Myung Geun.
Myung Geun berkata kalau dia akan berhenti melakukan pekerjaan detektif mulai sekarang.
Detektif Song menjawab kalau dia tahu bagaimana perasaan Myung Geun saat ini. Tae Ha menoleh lagi pada Myung Geun, dan terlihatlah tangan Myung Geun yang sedang diperban itu. Tae Ha teringat malam saat Eun Joong diculik, dia melihat seorang lelaki yang tangannya juga diperban dan sedang menggendong seorang bocah di pundak. Tae Ha juga terngiang kalimat si detektif yang bilang kalau kemungkinan pelakunya adalah orang terdekat Tae Ha.
Myung Geun yang sata itu akan segera pergi dicegah Tae Ha yang bilang agar Myung Geun ga melarikan diri, dan berhenti disitu.
Detektif Song, dan yang lainnya jelas kaget.
Tae Ha langsung mencengkeram kerah baju Myung Geun untuk menghentikannya.
Detektif Song bertanya ada masalah apa? Jika bisa dia minta agar Tae Ha membiarkan detektif Ha sendiri dulu, karena perasaan detektif Ha sedang tidak baik saat ini. Tae Ha mana peduli, dia langsung menunjuk wajah Myung Geun dan bilang ini dia yang menculik anakku. Detektif Song bertanya mengapa Tae Ha mengatakan sesuatu yang tidak masuk akal speerti ini?
Tae Ha tetap menanyai Myung Geun dimana anaknya?Kamu kan yang mengambilnya? Myung Geun hanya menatap tanpa sepatahpun menjawab. Tae Ha bahkan menyebut Myung Geun bajingan. Tae Ha juga menunjuk ke lengan Myung Geun yang terbalut perban dan berkata kalau itu adalah bukti. Dia melihat Myung Geun. Myung Geun berkata kalau ini kantor polisi jadi Tae Ha jangan sembarangan bicara, lebih baik bawakan saja buktinya jika memang dia yang mengambil anak Tae Ha.
Ingatan waktu itu muncul lagi, bahwa Tae Ha juga pernah berkata yang sama pada Myung Geun. Menyuruh Myung Geun untuk berhenti mengoceh dan tunjukkan bukti jika memang Tae Ha yang menyebabkan kematian anak Myung Geun.
Myung Geun kemudian berkata jika Tae Ha mengoceh sekali lagi tanpa bukti maka, dia akan menuntu Tae Ha atas tuduhan palsu. Kalimat yang sama persis seperti yang Tae Ha ucapka, saat kematian anaknya dulu.
Semakin geram, Tae Ha langsung mencengkeran lagi baju Myung Geun dan menyebut Myung Geun bajingan. Detektif rekan Myung Geun dan juga detektif Song melerai Tae Ha dan menyuruhnya berhenti. Keributan itu tentu menarik perhatian orang-orang yang juga ada di kantor polisi tersebut.
Tae Ha berhasil dilepaskan dari Myung Geun, namun Tae Ha terus memberontak. Tae Ha meminta agar detektif-detektif meremam suara Myung Geun untuk membuktikan kebenaran ucapannya.
Myung Geun mulai takut, jika benar suaranya akan direkam makan tentu itu akan mudah dideteksi jika memang dialah yang mengambil Eun Joong.
Myung Geun dan Tae Ha akhirnya ada bersama di suatu ruangan. Disana Tae Ha menatap tajam pada Myung Geun. Begitu juga sebaliknya, Myung Geun tentu ga takut dengan tatapan Tae Ha. Tae Ha berkata kalau dia yakin dan tahu, Myung Geun lah pelakunya. Myung Geun menjawab “Aku tahu juga..bahwa kau adalah pembunuh anakku.”
Hwa Young juga datang ke kantor polisi Tae Ha lah yang menyuruhnya. Hwa Young langsung masuk, dan ikut di ruangan Tae Ha bersama Myung Geun dan dua detektif lainnya. Mereka semua siap merekam suara Myung Geun untuk memastikan. Tae Ha meminta agar detektif Song segera memulainya. Detektif Song pun mematuhinya,dan meminta maaf pada Myung Geun karena terpaksa melakukan ini. Dia menyodorkan catatan berisi kalimat yang harus diucapkan Myung Geun. Kalimat yang sama seperti yang penculik katakan saat menelpon kediaman Jang Tae Ha.
Myung Geun menatap tulisan itu. Sudah ada alat perekam yang disiapkan oleh detektif Song untuk Myung Geun. Myung Geun sama sekali belum bergerak untuk melakukan apa yang diperintahkan padanya.
Dia membaca tulisan itu. “Aku memiliki anakmu. Jangan cari dia.”
Tae Ha menyuruh Myung Geun segera membaca, bahkan membentak Myung Geun yang masih diam. Dia juga berkata kepada detektif Song dan rekannya, kalau Myung Geun bahkan ga mau, berarti benar yang dia katakan Myung Geun lah pelakunya. Tapi sedetik kemudian mungkin karena saking kesalya, Myung Geun akhirnya mengucapkan kalimat itu dan merekamnya, seperti yang diminta Tae Ha. Tae Ha jelas jadi terkejut.
Hwa Young kaget dan langsung menatap Myung Geun dan merasa kalau suara penculik itu memang mirip dengan suara Myung Geun. Setelah selesai mengucapkan kalimat itu, Myung Geun bangkit dan berniat keluar meninggalkan semua.
Detektif Song meminta Tae Ha segera pulang ke rumah, karena ini sudah larut, dan untuk rekamannya, dia akan mengirimkan ini besok agar dideteksi benarkah suara si penculik sama dengan Myung Geun. Saat hasilnya keluar dia juga akan langsung menghubungi Tae Ha.
Tae Ha berkata tunggu dulu sambil menunjuk keluar. Dia bertanya bagaimana dengan pelakunya? Apa Detektif Song berencana melepskan Myung Geun begitu saja? Jika sampai Myung Geun melarikan diri, maka detektif Song akan dipecat. Dia jamin itu.
Di dalam perjalanan pulang, Tae Ha mengepalkan tangannya tanda geram. Kang Ho yang ditugaskan Tae Ha memeriksa rumah Myung Geun melaporkan kalau rumah Myung Geun kosong, dia juga sudah memeriksa ke segala sudut, dan memang tidak ada sesuatupun yang mencurigakan. Ada Hwa Young juga tentunya yang ikut mendengarkan.
Hwa Young bertanya kenapa Tae Ha mengira kalau Detektif Ha lah pelakunya? Apakah Tae Ha melakukan sesuatu pada detektif Ha, sehingga detektif Ha melakukan hal seperti yang Tae Ha tuduhkan.?
Tae Ha tidak menjawab tapi dia tahu kalau apa yang istrinya ucapkan adalah benar.
Myung Geun ternyata masih di kantor polisi. Dia hanya terdiam seolah berfikir. Detektif Song dan rekannya masuk dan melihat Myung Geun yang tengah frustasi. Detektif Song berkata kalau Myung Geun ga ditahan jadi Myung Geun bisa segera pulang kerumah.
Kemudian detektif Song beralih pada detektif satunya yang aku belum tahu lo siapa dia. (Kenalan dong bang..^^).
Detektif Song berkata agar detektif itu segera memberikan rekaman tadi besok pagi agar bisa dianalisa. Detektif berkumis itu mengangguk tanda mengerti.
Myung Geun hanya mendengarkan saja.
Detektif berkumis menyimpan rekaman itu, dan Myung Geun melihatnya.
Di luar kantor polisi, Myung Geun masih belum beranjak. Dia masih berfikir tentang rekaman itu yang akan di kirimkan besok pagi ke badan analisa, dan itu artinya kedoknya akan terbongkar. Bagaimanapun sura itu memang miliknya. Dia frustasi sekali, namun dia kemudian mendapat ide. Dia tahu caranya agar suara itu berbeda dan dia terbebas dari tuduhan ini.
Keesokan paginya, di apartemen Joo Ran. Terlihat Joo Ha yang akan berangkat sekolah. Saat dia pamit pada ibunya, Joo Ran langsung keluar dari kamar dan melarang Joo Ha ke sekolah, karena dia akan mengajak Joo Ha pergi. Joo Ran sudah berdandan dengan sangat rapi dan terlihat cantik. Joo Ha sebenarnya malas dan ga ingin melakukan ini, tapi dia tahu dia ga bisa membantah ibunya.
Sementara itu di suatu gedung, terlihat tulisan yang terpampang tentang konferensi pers terkait pensiunnya Go Joo Ran. Sudah banyak wartawan tentunya yang menunggu Joo Ran datang. Di pertemuan itu juga ada Joo Pil. Masuklah Joo Ran bersama putri cantiknya. Para wartawan pun sibuk mengabadikan gambar mereka.
Joo Ran dan Joo Ha pun duduk, dan wartawan tetap memotret mereka. Joo Ran memulai konferensi dengan memperkenalkan dirinya terlebih dulu. Kemudian setelah itu Joo Ran berkata “Mulai hari ini saya akan meninggalkan, Sow Bisnis yang sudah saya jalani sejak berumur 20 tahun.”
Joo Ha tentu kaget mendengar pernyataan ibunya, kemudian Joo Pil mengangkat tangan dan mengenalkan dirinya yang dari harian Daehan. Dia membenarkan kalimat Joo Ran tentang Sow bisnis yang harusnya Show bisnis.
Joo Ran malu sekali, namun masih bisa mengendalikan dirinya.
Hwa Young yang masih diliputi kesedihan, melihat kembali gambar-gambar Eun Joong. Dia sambil berkata “dimana kah kau nak?tidakkak kakimu sakit? Cepatlah datang jadi kita bisa beli sepatu baru.”
Wajah dan penampilan Hwa Young pun terlihat sangat lesu dan kusam. Kehilangan Eun Joong menghilangkan gairah hidunya.
Masuklah ahjumma yang membantu di kediaman itu, dan memanggil Hwa Young. Ahjumma itu berkata kalau Hwa Young perlu keluar sebentar untuk melihat sesuatu ini.
Hwa Young langsung berdiri dan bertanya ada apa? Ahjumma itu menjawab agar Hwa Young keluar saja dulu dan melihat sendiri.
Di ruang TV terlihat Joo Ran dan konferensi persnya mengumumkan kalau Joo Ran dan laki-laki itu bertemu saat Joo Ran berumur 19 tahun, dan akhirnya saling mencintai. Hwa Young tentu sangat terpukul mendnegar berita itu.
Terdengar juga kalimat bahwa Joo Ran tidak menyesal sudah mencintai laki-laki itu.
Konferensi masih berlanjut. Sambil memandang Joo Ha dengan tatapan penuh kasih, Joo Ran berkata kalau dia dan Tae Ha memiliki seorang putri yang cantik hasil dari cinta mereka.
Seorang wartawan bertanya sapa laki-laki yang ada di Video itu?
Joo Ran tentu tanpa ragu mengatakannya, karena memang ini tujuan dia mengadakan konferensi pers, agar seluruh dunia tahu putrinya adalah anak dari Jang Tae Ha.
Tentu nama itu mengagetkan seluruh yang ada di konferensi perse, Kang Joo Pil juga ga kalah kagetnya. Sedang Joo Ran bernafas lega untuk semua ini.
Sementara itu Hwa Young menatap tak percaya dengan apa yang terlihat di layar TV dan didengarnya. Ahjumma yang bekerja di rumah Tae Ha meminta agar Hwa Young bertahan dan tetap kuat. Joo Ran hanya sedang mencoba meraih popularitas dengan hal ini. Hwa Young sendiri sudah menangis, menahan amarah. Ahjumma itu menenangkan Hwa Young dengan berkata kalau Joo Ran mencoba mengambil keuntungan dari situasi ini agar bisa mendapatkan posisinya kembali.
Joo Ran sedang merapikan makeupnya., sambil tersenyum puas dengan semua yang telah dia lakukan. Tidak akan ada satu orangpun yang bisa membantah bahwa dia juga berhak atas Tae Ha dan kekayaannya. Joo Ha sendiri hanya bingung melihat tingkah ibunya. Dia memberanikan diri bertanya apa yang tadi dilakukan ibunya? Dengan penuh senyum Joo Ran menjawab kalau itu tadi namanya pernyataan publik yang benar.
Joo Ha ga mengerti apa maksudnya. Joo Ran pun menjelaskan kalau tadi dia sudah mengumumkan kalau mereka berdua juga bagian dari perusahaan TaeHwa. Dengan kata lain itu artinya Tae Ha adalah milik mereka.
Joo Ha mengangguk-ngangguk. Kemudian Joo Ran berkata lagi, kalau dia akan membuat perusahaan Tae Ha jadi milik Joo Ha.
Kembali lagi ke Hwa Young. Hwa Young termenung sendiri di ruang tamu kediamannya, wajahnya tanpa ekspresi. Turunlah Tae Ha yang langsung mendekati istrinya itu. Tae Ha tidak menyapa Hwa Young dan malah menghidupkan TV. Saat itulah ada laporan tentang anak hilang. Berita ini tentu juga membuat Hwa Young ikut tertarik mendengarkan. Ternyata itu memang berita tentang anak mereka yang hilang dan belum diketahui keberadaannya sampai saat ini.
Karena berita itu tidak menambah informasi apapun bagi mereka, maka Tae Ha langsung mematikan layar TV nya.
Tae Ha kemudian duduk di sofa dan berkata pada Hwa Young, mengapa Hwa Young ga mempertemukan dia dan Eun Joong lebih awal?
Jika saja Hwa Young membawa Eun Joong lebih awal padanya, atau minimal dia tahu wajah anaknya, maka paling tidak dia mempunyai kesempatan memeluk anaknya walau itu hanya sekali. Tae Ha bertanya apa Hwa Young begitu membencinya? Hwa Young hanya diam. Tae Ha pun melanjutkan kalimatnya “Kalau kau begitu membenciku, mengapa kau kembali? Apa inisungguh-sungguh karena putra kita?”
Lagi-lagi Hwa Young hanya diam, dan belum smepat menjawab telepon rumah itu bordering, dan Tae Ha langsung menerimanya.
Ternyata telepon dari kantor polisi yang mengabarkan kalau hasil kecocokan suara sudah keluar.
Hwa Young dan Tae Ha pun langsung segera ke kantor polisi untuk melihat hasilnya. Detektif Song dan rekannya masuk menemui Tae Ha dan Myung Geun yang sudah menunggu.
Detektif Song langsung menyerahkan hasil suara itu ke Tae Ha. Tae Ha memandang Myung Geun sambil menggerak-gerakkan amplop berisi laporan itu. Dia yakin sekali kalau kecocokan suara si penculik dengan Myung Geun 100 persen. Sedang Myung Geun hanya menanggapinya tanpa ekspresi berarti. Takut nggak, seneng juga nggak. Hwa Young sendiri ikut harap-harap cemas dalam menunggu.
Tangan Tae Ha bergetar saat membaca hasil dari contoh suara itu, karena disana tertulis bahwa kedua suara adalah dari dua orang yang berbeda. Dia memandang Myung Geun dengan tataan tak percaya. Myung Geun hanya membalasnya dengan tatapan penuh dendam pada Tae Ha. Tae Ha bahkan menyebut Myung Geun bajingan. Berulang kali dia mengucap kalimat itu. Hwa Young yang mendengarnya terkejut karena mengira hasil suara itu sama dan bahwa Myung Geun lah penculik anaknya.
Hwa Young mendekat, dan ikut melihat hasilnya. Keterkejutan Hwa Young berubah menjadi kesedihan kembali, menyadari ternyata hasil suara itu berbeda. Berarti bukan Myung Geun yang membawa anaknya. Tae Ha meminta pada detektif Song untuk melakukan rekam ulang, karena pasti ada kesalahan. Kalau perlu bawa Myung Geun langsung ke tempat dimana tes itu dilakukan. Tae Ha geram sekali. Dia yakin sekali kalau Myung Geun lah yang melakukannya. Dia bahkan melihat dengan kedua matanya sendiri.
Rekan detektif Song meminta agar Tae Ha hati-hati dalam berbicara. Kekasaran Tae Ha disini, dia sudah tidak bisa mentolerirnya lagi. Dia kemudian beralih ke Myung Geun dan meminta Myung Geun untuk segera pulang.
Myung Geun tentu mematuhinya, dia berdiri dan berniat pergi. Namun Tae Ha tentu tidak bisa membiarkan Myung Geun beralih begitu saja. Dia menarik tangan Myung Geun, kali ini dengan suara memelas Tae Ha bertanya berapa banyak uang yang Myung Geun mau untuk hidup anaknya?
Myung Geun tentu memandang dengan tidak suka pada Tae Ha yang memohon padanya.
Tae Ha meminta agar Myung Geun menyebutkan saja jumlahnya, maka dia pasti akan memenuhi itu. Melihat Tae Ha seperti itu, dia teringat kembali dengan putranya yang berkata takut saat tertimbun gedung saat itu. Myung Geun mengingat dengan jelas suara anaknya yang mulai melemah, sedang dia bahkan tak bisa membantu saat itu.
Teringat pula saat dia menemukan tangan Kwon Hyung yang ada di truk sedang menggenggam makanan kecil untuk mengisi perut, agar tetap mampu bertahan.
Mengingat semua itu membuat Myung Geun menyuruh Tae Ha menutup mulut. Myung Geun denganterbata-bata berkata apa itu untuk harga kematian anaknya? Kali ini Tae Ha terkesia, dia tidak mampu berkata apa-apa untuk membela diri. Myung Geun heran bagaimana bisa Tae Ha mengatakan hal seperti itu? Apa anak Tae Ha bisa dinilai dengan harga 100 atau 300 ribu? Apa anak Tae Ha juga senilai dengan sebuah apartemen? Myung Geun hampir menangis saat mengatakan hal itu, dan dia juga bilang kalau dia ga perlu hal-hal semacam itu. Dia hanya ingin anaknya kembali. Jadi bawa anaknya kembali dalam keadaan hidup. Biarkan dia bisa memeluk anaknya walau itu untuk yang terakhir kali. Bawa anaknya kembali agar dia bisa berkata menyesal kaena datang terlambat untuk menyelamatkan putranya itu. Paling tidak dia bisa mengucapkan salam terakhirnya. Hanya satu menit. Cukup berikan dia satu menit agar bisa bertemu anaknya dan mengungkapkan semua yang dia rasa. Penyesalan dan kasih sayangnya. Sekali saja dia ingin bisa memeluk putranya.
Tae Ha menjawab kalau seperti yang Myung Geun tahu itu sebuah kecelakaan. Putra Myung Geun meninggal karena sebuah kecelakaan.
Myung Geun kemudian memutus kalimat Tae Ha dan bilang kalau dia ga ada hubungan dengan ini. Bukankah Tae Ha juga sudah melihat hasilnya. “Jadi dengan uang mu, pendukung dan kekuasaan yang kau miliki, selamatkan sendiri putramu. Bukankah kau bajingan semacam itu?”
Myung Geun langsung keluar diikuti oleh dua detektif rekannya itu, meninggalkan Tae Ha dan Hwa Young. Tae Ha jelas kesal, dia bahkan menangis meluapkan isi hatinya.
Myung Geun yang sudah keluar kantor polisi, menuju ke papan pengumuman dimana ada berita mengenai Eun Joong tertempel disana.
Dalam hati Myung Geun berkata “Jang Tae Ha, aku berada dalam neraka yang kau buat, dank au berada dalam neraka yang aku buat. Mari kita hidup di dalam neraka seperti ini. ”
Masih diruangan itu, Tae Ha membentur-benturkan kepala ke tepi meja berulang kali. Hwa Young yang melihat itu, mendekati suaminya, dan meminta Tae Ha emnghentikan apa yang Tae Ha lakukan. Tae Ha tidak mengindahkan permintaan Hwa Young, membuat Hwa Young mengulangi lagi permintaannya agar Tae Ha berhenti. Dia bahkan berteriak pada Tae Ha. Tae Ha pun akhirnya berhenti, dan keningnya sudah dihiasi oleh darah. Tae Ha menatap Hwa Young dan berkata kalau dimata Hwa Young dia pasti masih seorang yang berlaku kejam kan pada keluarga Hwa Young?
“Dimataku..aku juga masih seorang rendahan, anak panti asuhan yang disayang oleh ayahmu kan?”
Tae Ha berdiri dan menatap Hwa Young sambil terus berkata kalau dia tahu alasan Hwa Young ingin menghapus Eun Joong adalah karena Eun Joong adalah anaknya kan? Darah dagingnya? Alasan Hwa Young menyembunyikan Eun Joong darinya adalah karena darahnya yang kotor. Benar kan? Hwa Young hanya terdiam.
Tae Ha berkata lagi, penculik itu bukan satu-satunya yang bisa disalahkan disini, tapi dalang utamanya adalah Hwa Young. Tae Ha mengucakannya tanpa beban. Hwa Young meminta maaf,namun Tae Ha semakin marah dan berteriak pada Hwa Young agar Hwa Young menutup mulut. Karena Hwa young putra mereka jadi seperti ini. Jika Hwa Young mau meinta maaf, lakukan nanti saat Eun Joong sudah ditemukan.
Hwa Young ga mampu berkata apa-apa. Tae Ha langsung keluar meninggalkan Hwa Young, dan Hwa Young mengikuti Tae Hayang akan berjalan keluar diikuti oleh Hwa Young, namun kemudian Tae Ha berbalik dan menyuruh Hwa Young pulang naik taksi atau kalau ga mau, ya ga usah pulang sekalian. Itu artinya Tae Ha ga mau pulang bareng Hwa Young. Hwa Young jelas menangis. Anaknya entah dimana saat ini dan Tae Ha malah menimpakan semua kesalahan padanya.
Tae Ha keluar dari kantor polisi dan melihat ke papan pengumuman dimana tertempel berita tentang Eun Joong, putra yang bahkan belum pernah dilihatnya. Tae Ha bahkan terngiang kalimat putranya yang mengucap rindu padanya. Dengan mantap Tae Ha berkata kalau dia akan menemukan Eun Joong. Pasti akan menemukan Eun Joong, karena dia adalah ayah Eun Joong.
Di dalam mobil saat perjalanan pulang, Tae Ha masih merasa geram dengan semua ini. Dia masih yakin sekali kalau Myung Geun lah pelakunya. Tae Ha memanggil Kang Ho yang sedang serius menyetir dan berkata kalau dia ga percaya dengan hasil suara itu. Kang Ho menjawab pasti ada kesalahan kecil. Tae Ha mengangguk – angguk dan bilang ya pasti ada kesalahan.
Lalu tiba-tiba Tae Ha terkejut dan berseru jika itu bukan suara Myung Geun, berarti ada yang menukar rekamannya dengan suara pria lain. Tae Ha pun dengan segera meminta Kang Ho memutar kembali mobilnya. Kang Ho tidak menolah karena dia ga mungkin bisa untuk menolak.
Ternyata Tae Ha dan Kang Ho mendatangi rumah Myung Geun,lebih tepat menggeledah rumah itu. Rumah Myung Geun sepi, dan Tae Ha mengobrak-abrik isi di dalamnya karena kesal. Dia harus mencari rekaman asli itu, yang mungkin disimpan di rumah Myung Geun.
Saat sedang menggeledah semua barang, tiba-tiba mata Tae Ha mendapati sebuah tiket kereta api. Tae Ha langsung melihatnya tanggal yang tertera disana.
Tae Ha langsung tahu kalau tanggal keberangkatannya hari ini.Segera saja Tae Ha berkata pada Kang Ho untuk segera kesana.
Memang benar Myung Geun terlihat akan pergi meninggalkan kota ini, dia memakai topi untuk melindungi wajahnya, dan terlihat sedikit khawatir juka ada yang mengenalinya.
Myung Geun menuju loket untuk membeli tiket menuju Taebaek (Loh jadi inget Ad Genius Lee Tae Baek aku..hihihi..)
Petugas bertanya apa maksudnya tiket dari Seoul ke Taebaek? Myung Geun membenarkan. Saat itu terlihat seorang pria berkumis dan sedikit kumal. Myung Geun melihat pria itu dengan tatapan terkejut.
Flashback
Malam itu, saat suara Myung Geun sudah direkam dan disimpan di laci kantor, Myung Geun pun sudah berniat akan pulang. Namun pikirannya berubah, dia harus menukar rekaman itu, agar rahasianya tidak terbongkar.
Myung Geun langsung menyuruh laki-laki yang ditemuinya di depan kantor untuk meniru kalimat yang ditulisnya di secarik kertas. Laki-laki itu jelas mau, karena Myung Geun juga memberikan imbalan.
Flashback End
Petugas berkata kalaukereta terakhir akan berangkat jam 11.51 malam ini, tapi jika Myung Geun ga mau, maka Myung Geun bisa mengambil kereta yang berangkat lebih awal yaitu jam 10.10, tapi mampir ke Jaechon dulu. Myung Geun memilih kereta yang berangkat lebih cepat walau harus mampir-mampir dulu.
Saat sudah selesai dengan urusan tiketnya, Myung Geun berjalan sambil meraba saku celananya, dan disitulah dia mengambil kaset rekaman yang asli, yang berisi suaranya.
Flashback
Myung Geun yang masuk kembali ke kantor polisi, melihat ke sekeliling, dan merasa kalau situasi aman, sehingga dia langsung menuju laci penyimpanan kaset itu, mengambil dan langsung menukarnya. Tentu saja karena Myung Geun adalah detektif yang belum diproses resmi surat pengunduran dirinya, bisa leluasa masuk ke dalam kantor dan mengakses semua yang ada, termasuk menukar kaset rekaman itu.
Flashback End
Tae Ha sampai di stasiun dan langsung berlari masuk ke dalam untuk mengejar Myung Geun. Berharap masih bisa menemukan pria itu. Pria yang dia yakini menculik Eun Joongnya.
Sementara itu, Myung Geun sudah akan naik ke keretanya. Pemberitahuan kalau kereta akan segera berangkat sudah terdengar. Myung Geun masuk dan mencari dimana nomer kursinya, setelah ketemu, Myung Geun langsung duduk dan melihat keluar jendela.
Sedetik kemudian terlihat tae Ha yang sudah sampai juga di luar kereta. Dia melihat ke dalam melalui kaca adakah Myung Geun di dalamnya. Tae Ha terus mencari, sedang Myung Geun tidak tahu sama sekali kalau Tae Ha mencarinya.
Lalu saat mencari itulah, Tae Ha melihat Myung Geun yang duduk tepat di dekat jendela. Tae Ha memandang geram ada Myung Geun. Myung Geun tentu kaget melihat Tae Ha sampai disini untuk mengejarnya.
KOMENTAR :
Maaff banget lama postingnya, maklum suasana lebaran bikin mood menurun. Apalagi aku ga bisa mudik, jadi tambah-tambah malesnya. Pengennya nonton tanpa ngerecap..Hehehe..
Tapi Alhamdulillah sekarang aku sudah bangkit lagi nih semangatnya, dan akan segera menyelesaikan Scandal ini..
Bersabar ya..
Oya, maaf lahir batin utnuk semua yang berkunjung di Blogku ini. Aku tahu aku banyak salah,,semoga kalian ikhlas dalam memaafkanku ya..^^
Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok, dan sangat senang.^^