Di akhir part 1 kemarin, Eun Joong yang diselamatkan oleh Myung Geun berkata kalau dia sangat bahagia ayah menyelamatkannya, sedang Myung Geun tersentuh mendengar kalimat tulus Eun Joong, dan berjanji setelah ini dia akan mengembalikan Eun Joong. Dia juga bilang kalau dia adalah ayah yang jahat.
Part 2
Hwa Young membakar surat yang dia terima yang mengabarkan kalau Eun Joong nya sudah mati.
Sementara itu Myung Geun membereskan baju-baju Eun Joong sewaktu kecil dulu, saat Eun Joong berumur 5 tahun. Myung Geun mengemasinya ke dalam tas. Dia sudah berniat untuk mengembalikan Eun Joong pada keluarga kandungnya.
Saat membereskan barang-barang itu, Myung Geun mengingat kembali hari dimana pertama kali dia bertemu Eun Joong.
Eun Joong-Bok sedang bermain bola di halaman rumahnya yang sangat luas. Dia terlihat sangat riang dan gembira. Eun Joong-Bok main ditemani Eun Shil.
Saat itu, Myung Geun dan Eun Joong sudah sampai di rumah Jang Tae Ha. Eun Joong yang melihat rumah sebesar dan sebagus itu bertanya rumah siapakah ini? Eun Joong juga bilang kalau pemilik rumah ini pasti orang yang sangat kaya.
Myung Geun menatap Eun Joong dan bertanya pasti Eun Joong ingin hidup di rumah seperti ini kan?
Eun Joong menjawab tentu saja dia ingin. Nanti saat dia sudah besar, dia akan membelikan ayahnya rumah yang sebesar ini. Jadi ayahnya jangan khawatir.
Eun Joong bahkan mengajak ayahnya bertaut janji dan bertanya apa perlu mereka berjanji dulu? Myung Geun hanya mengusap lembut kepala Eun Joong.
Tepat saat itu sebuah bola meluncur dari pagar pembatas rumah besar itu. Eun Joong langsung berlari mengambilnya.
Lalu keluarlah Eun Joong-Bok yang berkata kalau bola itu adalah miliknya. Myung Geun mencoba memalingkan wajah, agar tidak terlihat. Dia hanya takut ada yang mengenalinya.
Eun Joong-Bok bertanya “Siapa kau? Apa kau datang kerumahku?”
Eun Joong menjawab kalau namanya adalah Ha Eun Joong. Eun Joong-Bok terkejut dan bilang kalau nama mereka sama, diapun mengucapkan namanya yaitu Jang Eun Joong. Myung Geun yang berdiri jauh mendengar itu dan jelas merasa terkejut. Bagaimana bisa anak laki-laki itu adalah Jang Eun Joong. Sedang Eun Joong yang sebenarnya ada bersama dia selama ini.
Eun Joong-Bok juga bertanya berapa umur Eun Joong, Eun Joong menjawab kalau umurnya delapan tahun, Eun Joong-Bok tersenyum senang dan bilang kalau umur mereka juga sama. Dia juga merasa kalau ini benar-benar hebat. Bertemu dengan orang yang memiliki nama serta umur yang sama dengannya.
Keluarlah Eun Shil memanggil Eun Joong-Bok dan menyuruh Eun Joong-Bok masuk ke dalam. Dia juga mengingatkan agar Eun Joong-Bok ga sembaranagn bicara dengan orang asing.
Dari jauh Myung Geun melihat semua dan bertanya pada Eun Shil apa anak itu berasal dari rumah ini? Benarkah?
Eun Shil menjawab iya. Myung Geun bertanya lagi apa benar nama anak itu Jang Eun Joong? Eun Shilpun membenarkan pertanyaan Myung Geun.
Eun Shil yang heran bertanya kenapa memangnya? Myung Geun tak menjawab dan hanya menatap dengan tak percaya pada apa yang dilihatnya saat ini.
Eun Shil pun segera mengajak En Joong-Bok masuk kedalam, dan bilang bagaimana jika Eun Joong-Bok diculik lagi? Lain kali jangan keluar sendirian seperti ini.
Eun Joong-Bok menoleh pada Eun Joong dan berkata sampai jumpa. Eun Joongpun dengan senang menjawab kalimat yang sama seperti Eun Joong-Bok sambil melambaikan kedua tangannya.
Myung Geun tentu ga habis pikir bagaimana semua bisa terjadi? Dia sudah berniat mengembalikan Eun Joong kepada keluarga kandungnya, tapi kenapa sudah ada Jang Eun Joong lain di rumah keluarga Tae Ha?
Saking syoknya tas yang Myung Geun genggam pun terlepas dari tangannya.
Hwa Young sedang membersihkan pianonya, dan bertanya pada Eun Joong-Bok, apa Eun Joong sudah selesai bermain. Eun Joong-Bok menjawab kalau dia sebenarnya dia belum selesai mainnya, tadi baru sebentar saja rasanya.
Eun Shil yang ada disamping Eun Joong-Bok berkata agar Hwa Young memarahi Eun Joong, karena tadi Eun Joong pergi keluar dan bicara dengan orang asing. Eun Joong-Bok menjawab bukan seperti itu, tadi bolanya jatuh ke jalan makanya dia keluar untuk mengambilnya.
Eun Joong-Bok pun menceritakan kalau tadi dia ketemu anak laki-laki yang memiliki nama yang sama dengannya. Hwa Young langsung tersentak kaget. Dia bertanya apa benar nama kalian sama? Eun Joong-Bok membenarkan dan bilang bahkan umur anak tadi juga sama dengannya. Bukankah itu sangat hebat? Tanya Eun Joong-Bok pada ibunya.
Hwa Young sangat penasaran dan bertanya seperti apa rupa anak yang bertemu Eun Joong tadi? Eun Joong-Bok menjawab kalau anak laki-laki tadi terlihat tampan. (Gedenya sih iya, tampan, kecilnya akuu ga setuju ah..hihihi)
Tanpa menghiraukan kalimat Eun Joong-Bok selanjutnya, Hwa Young langsung berlari keluar rumah, berharap masih bisa bertemu dengan Eun Joong nya. Dia yakin sekali, anak tadi adalah Eun Joong nya. Eun Joong yang asli.
Diluar, Hwa Young ga menemukan apapun. Kosong. Tidak ada orang. Dia bahkan melihat ke sekitar dan mendapati hasil yang tidak sesuai harapannya. Anak itu pasti sudah pergi.
Hwa Young kemudian teringat akan CCTV yang sudah terpasang di depan rumahnya. CCTV itu pasti bisa merekam dengan baik apa yang terlihat oleh Eun Joong-Bok tadi. Dia pun langsung kembali ke dalam rumah, dan menuju tempat dimana rekaman CCTV itu bisa dilihatnya.
Dengan tangan bergetar Hwa Young menekan tombol on pada remote TV. Diapun memperpecat rekaman itu sehingga sampai pada menit dimana terlihat Eun Joong nya berdiri melambai-lambai dengan senyum. Saat melihat anak itu, Hwa Young yakin bahwa dialah Jang Eun Joong yang asli.
Hwa Young menangis menatap wajah Eun Joong yang dia lihat, perasaannya campur aduk. Dia bahagia mengetahui Eun Joong masih hidup, namun dia juga bersedih karena tinggal sedikit saja sebenarnya dia sudah bisa bertemu dengan Eun Joong nya. Dengan putra yang selama ini dirindukannya.
Myung Geun dan Eun Joong melanjutkan perjalanan, atau lebih tepatnya Myung Geun membatalkan perjalanannya yang ingin mengembalikan Eun Joong. Eun Joong dengan polos bergumam kalau dia merasa pernah ke daerah ini sebelumnya, tapi kapan ya? Dia lupa. Apa mungkin itu hanya mimpi saja?
Eun Joong menatap ayahnya, dan Myung Geun pun balas menatap Eun Joong. Lalu Myung Geun mengulurkan tangannya pada Eun Joong, diapun tersenyum. Eun Joong balas tersenyum pada ayahnya, dan menerima uluran tangan sang ayah. Myung Geun menggenggam erat tangan Eun Joong, seolah berjanji dalam hati, bahwa dia akan mengurus Eun Joong seperti anaknya sendiri. Mulai saat ini, dia akan merawat dan membesarkan Eun Joong dengan baik. (Aku terharu banget, walau mereka ga ngomong apa-apa, tapi dari gerak tubuh mereka sudah cukup mengartikan semua.)
Mereka pun berjalan sambil bergandengan tangan diiringi oleh alunan lagu dari OST drama ini.
“Itu menyakitkan, cintaku,
hanya memandangmu membuat air mataku mengalir.
Bahkan bila aku mati,
aku tidak akan melupakanmu.
Aku kehilangan diriku sendiri untukmu
Cintaku, yang menyakitkan.”
Saat itu seolah terkenang kembali Myung Geun yang tangannya terborgol dengan Geun Young.
Lalu slide kenangan itu terangkai di memori Myung Geun, saat dimana dia mencoba untuk menyelamatkan Geun Young, namun gagal.
“Walaupun semua yang kau berikan padaku adalah rasa sakit,
namun aku tidak bisa membencimu.
Kau adalah takdirku, seluruh hidupku
Kau adalah cinta terakhirku. ”
Tahun 2013
Pembangunan kota terlihat semakin bagus.
Seorang laki-laki yang sedang berlari berteriak “Berhenti disitu..!!”
Dia adalah detektif Ha Eun Joong (Akhirnya KJW muncul juga..semangat nih sekarang..hahaha)
Eun Joong sedang berlari menangkap penjahat yang mencoba kabur darinya. Ditengah keramaian itu, Eun Joong menerobos dan melompat menghindari semua yang menghalanginya.
Dan akhirnya Eun Joong berhasil ada di depan penjahat itu. Dia tersenyum senang dan menyuruh penjahat itu mendekat. Tapi bukannya mendekat, penjahat itu malah melempar Eun Joong dengan semangka,namun Eun Joong berhasil menghindar.
Penjahat yang lari itu kembali di kejarnya, mereka ada di tengah-tengah pasar, dan tentu menarik perhatian siapapun yang melihat di sekitar itu.
Di lain tempat, tepatnya di pengadilan, seorang pria berjas dan tampan tengah mengikuti jalannya persidangan. Dia adalah pengacara Jang Eun Joong. (Ki Tae Young)
Eun Joong-Bok bertanya pada saksi apa benar saksi saat kejadian sedang berpatroli?
(tetep pake Bok ya..biar ga bingung.)
Saksi yang seorang pria itu membenarkan pertanyaan Eun Joong-Bok.
Eun Joong-Bok bertanya lagi, apa benar saat itu saksi melihat terdawa yaitu Tuan Chun Tae Hyun mencuri dokumen penting perusahaan di sebuah kantor eksekutif, tepatnya di lantai 7?
Saksi lagi-lagi membenarkan, dan menjawab kalau dia memang melihatnya.
Eun Joong-Bok beralih ke terdakwa dan lagi-lagi bertanya pada saksi apa benar Tuan Chun Tae Hyun yang dia tunjuk inilah pelakunya?
Saksi menjawab dia yakin, memang itu orangnya.
Eun Joong-Bok lagi-lagi bertanya pada saksi, seberapa baik pandangan mata si saksi, mengingat saksi adalah pria yang sudah tua? Saksi sedikit gugup dan Eun Joong-Bok kembali berkata kalau perusahaan tempat saksi bekerja selalu menawarkan pemeriksaan kesehatan rutin bagi para staf. Namun, saksi selalu menghindarinya selama 2 tahun terakhir ini karena alasan pribadi.
Saksi semakin gugup, dan Eun Joong-Bok kembali dengan nada menekan berkata pada saksi, jika sampai perusahaan tahu saksi mengidap glukoma, maka tentu saksi tidak akan bisa bekerja sebagai petugas keamanan.
Eun Joong-Bok menghadap kearah hakim, dan berkata bahkan jika saksi disuruh membaca sumpah yang tertulis didepannya, saksi akan menjadi gagap, karena saksi sebenarnya tidak jelas dalam melihat tulisan itu. Mengingat saat itu, dengan tanpa penerangan yang memadai di lokasi kejadian, dan juga waktu yang masih dini hari, saksi berkata sangat yakin sudah melihat Tuan Chun Tae Hyun sebagai pencuri. Bisakah ini dipercaya?
Eun Joong-Bok dengan mantap juga berkata pada hakim, akan memasukkan catatan kesehatan saksi sebagai tambahan bukti.
Kembali ke Eun Joong, yang masih mengejar penjahat. Dan penjahat juga semakin mempercepat larinya. Eun Joong melihat ke sekeliling mencari jalan pintas agar bisa memotong jalan penjahat itu.
Diapun menemukannya dan dengan yakin akan bisa menangkap si penjahat.
Saat berlari itulah, Eun Joong tanpa bisa mengerem langkahnya akhirnya menabrak gerobak nasi milik Woo Ah Mi (Jo Yoon Hee)
Gerobak itupun teguling dan semua makanannya jatuh berserakan.
Penjahat yang dikejar Eun Joong, lewat begitu saja melompati gerobak yang terguling, tanpa dia tahu ada Eun Joong disana.
Eun Joong sudah berniat akan mengejar si penjahat tadi, namun Ah Mi langsung menahannya dengan memeluk punggung Eun Joong . Eun Joong tentu kesal, dan berusaha melepaskan diri, tapi Ah Mi begitu kuat.
Saat Eun Joong berhasil melepaskan diri, Ah Mi gantian yang kesal. Eun Joong bertanya “Siapa kau?”
Ah Mi dengan marah bertanya “Lalu siapa kau?”
Eun Joong berniat pergi, tapi Ah Mi menarik baju belakang Eun Joong, dan meminta Eun Joong membayar dulu semua kerugiannya baru boleh pergi.
Eun Joong menepiskan pegangan Ah Mi di bajunya, dan menatap dengan kesal. Dia kemudian bertanya nomer KTP Ah Mi.
Ah Mi yang heran bilang kok nanya nomer KTP sih, harusnya nomer telepon dong. (hehehe..)
Eun Joong bilang kalau ini namanya illegal.
Ah Mi kemudian bilang, berarti maksudnya Eun Joong ga mau membayar semua ini dan malah berniat melaporkannya ke kantor camat?
Apa seperti ini sikap seorang laki-laki? Ah Mi bahkan menyuruh Eun Joong melepaskan celana saja dan memakai terusan berenda, karena Eun Joong seperti perempuan saja, sukanya mengadu. (Ga bisa bayangin KJW pake terusan berenda..macho seksi kali ya..hahaha)
Eun Joong masih bertanya nomer KTP Ah Mi. Karena Ah Mi ga mau menjawab dan Eun Joong merasa sangat kesal, akhirnya dia mengeluarkan kartu identitasnya.
Ah Mi yang melihat kalau Eun Joong adalah seorang polisi, berubah menjadi ramah, dan bahkan tidak menyebut bajingan lagi seperti tadi pada Eun Joong, dan menggantinya dengan sebutan Ahjussi.
Dia juga dengan ramah bertanya apa tugas-tugas seperti ini juga dilakukan sendiri oleh Eun Joong?
Eun Joong tetap bertanya nomer KTP Ah Mi. Ah Mi masih saja mengalihkan pembicaraan dengan bilang, kenapa Eun Joong berkata informal padanya, walaupun dia terlihat muda dan berwajah seperti malaikat, tapi sebenarnya dia sudah tua.
Eun Joong mulai tidak sabar dan dengan menekankan kata TOLONG dia meminta Ah Mi memberi nomer KTP Ah Mi padanya. Dengan nada kesal, Eun Joong juga mengucap terima kasih pada Ah Mi, karena Ah Mi lah dia kehilangan penjahat yang sudah berada dalam genggamannya. Jadi dia berfikir akan membawa Ah Mi dan melaporkan Ah Mi karena menghalangi kerja polisi.
Tiba-tiba Ah Mi jatuh terduduk sambil mengeluh perutnya sakit. Eun Joong mengira itu tipuan dan dengan cuek menyuruh Ah Mi bangun.
Dia juga berkata jangan sampai dia memaksa Ah Mi untuk bangun. Ah Mi hanya bilang tolong bawa dia ke rumah sakit. Dia merasa ada sesuatu terjadi pada bayinya. Wajah Ah Mi benar-benar menahan sakit.
Eun Joong masih merasa ini tipuan, tapi saat mendengar kata bayi, Eun Joong bergegas mengajak Ah Mi ke rumah sakit. Dia menarik Ah Mi bangun, dan Ah Mi sudah tak sadarkan diri. Dia merebahkan kepalanya di dada Eun Joong. Eun Joong merasa ini tipuan lagi, dan dengan kesal memanggil nona pada Ah Mi. Namun Ah Mi sama sekali ga menjawab, membuat Eun Joong kaget, dan tahu kalau ini bukan tipuan.
Eun Joong ingin menggendong Ah Mi, awalnya dia ingin menggendong Ah Mi dengan langsung mengangkatnya, tapi kemudian dia melihat perut Ah Mi yang nanti bisa tertekan saat digendong, membuat Eun Joong akhirnya merubah posisi gendongannya, dengan membopong Ah Mi.
Eun Joong-Bok ke kantornya. Dia bekerja di firma hukum ibunya. Firma hukum Cheonha.
Dia membawa sekotak apel, dan rekan di kantor meminta agar Eun Joong-Bok berhenti mengambil kasus yang Cuma-Cuma seperti ini. Eun Joong-Bok hanya tersenyum mendengarnya.
Hwa Young sedang sibuk di ruangannya, dan masuklah Eun Joong-Bok menemui ibunya itu.
Eun Joong-Bok yang membawa apel ditanya oleh Hwa Young kenapa Eun Joong punya sebuah apel?
Eun Joong-Bok menjawab kalau ini adalah bayarannya sebagai pengacara untuk kasus yang dia menangkan tadi. Dia meminta ibunya mencoba apel ini, karena apelnya benar-benar manis.
Hwa Young bertanya jadi tadi Eun Joong menang? Eun Joong-Bok menjawab tentu saja. Hwa Young pun mengucapkan selamat pada Eun Joong.
Hwa Young kemudian bilang kalau kasus ini akan naik banding. Eun Joong menjawab kalau dia akan menyiapkannya dengan sempurna.
Lalu Eun Joong-Bok berkata pada ibunya kalau ada faks yang masuk. Hwa Young yang kaget langsung melihat ke mesin faks dan sepertinya itu isi faks yang penting, melihat raut wajah Hwa Young yang langsung berbeda.
Eun Joong-Bok bertanya ada masalah apa? Hwa Young menjawab ga ada apa-apa, dia juga menyuruh Eun Joong-Bok segera keluar. Eun Joong-Bok tahu ada yang ga beres, dia kemudian berkata kalau ibu boleh menipu semua orang, tapi tidak dengan dia. Dia bisa tahu kalau ada sesuatu yang terjadi hanya dengan melihat raut wajah ibunya.
Hwa Young dengan datar menjawab, memangnya apa yang Eun Joong tahu tentangnya? Jangan seolah seperti Eun Joong tahu segalanya tentang dia.
Eun Joong-Bok kaget mendapat jawaban seperti itu, lalu Hwa Young tersadar dan meminta maaf pada Eun Joong atas sikapnya tadi. Dia berkata kalau dia hanya ingin sendiri saat ini. Eun Joong-Bok pun tak membantah lagi.
Eun Joong-Bok masih sedikit terpukul dengan sikap ibunya tadi. Dia keluar ruangan dengan wajah penasaran dan juga sedih.
Di rumah sakit, dokter memeriksa kandungan Ah Mi. Ah Mi masih terpejam.
Diluar ruangan, ada Eun Joong yang setia menunggu, disampingnya berisi ibu-ibu hamil semua. Suster keluar dan memanggil walinya Woo Ah Mi. Karena Eun Joong belum tahu nama wanita yang dibawanya ini, dia santai-santai saja. Suster kemudian mendekati Eun Joong dan berkata "bukankah Anda walinya Wo Ah Mi?"
Eun Joong mendongak dan menjawab bukan dia. Tapi kemudian dia bertanya apa maksud suster adalah wanita yang menjual nasi?
Suster tambah bingung, dan berkata penuh tanya wanita penjual nasi? Siapa itu?
Eun Joong menjelaskan cirri-ciri rinci Wo Ah Mi, wanita dengan tinggi 170cm, rambut agak keriting kemerahan, memakai atasan bergaris biru muda.
Eun Joong bahkan juga menyebut ukuran sepatu Ah Mi.
Suster terheran-heran dan bertanya apa Eun Joong bukan suami Ah Mi?
Eun Joong bertanya apa Wo Ah Mi benar-benar hamil? Suster membenarkan dan bilang kalau kehamilan Ah Mi sudah 5 bulan. Eun Joong jadi ga enak karena tadi sudah mengira Ah Mi berbohong, dan dia kemudian bertanya apa itu beresiko? Suster menjawab ga ada yang berbahaya kok, tapi mereka harus tetap menunggu dan melihat perkembangannya.
Suster juga bilang kalau Ah Mi sudah boleh pulang, tapi dari tadi Ah Mi ga mau, karena Ah Mi bilang ga punya uang. Dan Ah Mi minta Eun Joong untuk mengeluarkannya.
Eun Joong kaget sambil menunjuk dirinya sendiri seolah bertanya masak harus dia?
Di kantornya Hwa Young melihat dengan jelas hasil faks yang diterimanya. Ternyata itu adalah hasil perkiraan wajah Eun Joong dewasa. Sampai detik ini Hwa Young masih terus berusaha menemukan putra semata wayangnya itu. Dia masih belum menerima dengan suka rela kehadiran Geum Man Bok di keluarganya.
Hwa Young jadi sedih melihat wajah ini. Dia semakin rindu pada putranya itu.
Wo Ah Mi ada diruangannya dokter, dia sudah sadar,dan mendengar penjelasan dokter yang bilang kalau itu ga apa-apa, sakitnya nanti juga akan hilang. Tapi jika sakitnya tetap datang, maka Ah Mi harus segera kembali periksa. Ah Mi tersenyum mengiyakan.
Diapun mengelus-elus perutnya dan berkata kalau dia minta maaf karena ga berhati-hati tadi.
Eun Joong berjalan ke bagian administrasi dan akan membayar biaya Wo Ah Mi.
Ah Mi keluar ruangan dokter dan melihat Eun Joong. Dia berniat kabur agar tidak berurusan lagi dengan polisi itu
Tapi, sial Eun Joong melihatnya.
Eun Joong langsung berseru agar Wo Ah Mi berhenti disitu. Ah Mi jelas kaget dan langsung berhenti. Eun Joong bertanya mau kemana Ah Mi?
Ah Mi berbalik dan berjalan sambil memegang perutnya. Kali ini benar-benar trik,dia tahu kalau polisi satu ini takut jika terjadi sesuatu pada bayinya.
Ah Mi mendekati Eun Joong dan berkata agar Eun Joong melaporkan saja dia ke kantor camat. Lalu bawa dia ke kantor polisi atas tuduhan menghalangi keadilan. Dia Ga apa-apa kok. Dia berjanji akan bekerja sama.
Ah Mi kemudian berkata “Bayiku…kenapa kau menendangku?”
Ini akal-akalan Ah Mi saja. Seolah dia mendengar jawaban si bayi, Ah Mi menjawab “Pria ini bukan orang yang jahat. Dia seorang polisi, pelayan public.”
Masih dengan berpura-pura seolah berinteraksi dengan sang bayi, Ah Mi berkata “Oh,jadi kau hampir mati karena pria ini.”
Eun Joong menatap Ah Mi dengan tatapan tak percaya.
Sambil mengelus-ngelus perutnya, Ah Mi berkata kalau bayinya benar, bayinya hampir saja mengalami hal buruk karena kejadian tadi.
Ah Mi berkata pada bayinya “apa kau kehausan? Oh..kau mau jus buah? Apa yang harus kulakukan, aku kan ga punya uang?”
(Hehehe..konyol ah.. )
Dengan wajah memelas Ah Mi memandang Eun Joong. Dan Eun Joong yang sangat kesal karena Ah Mi, tahu kalau Ah Mi masih akan mengganggunya. Ah Mi pun hanya tersenyum manis, seolah merasa menang.
KOMENTAR :
Akhirnya keluar juga wajah-wajah rupawan diepisode ini. Cerita masa lalu aja sampe 4 episode lebih, hadewhh..
Aku jujur ga suka sama cast Ah Mi nya, kenapa dia..?
Hehehe..maaf ya yang suka..
Ga cocok aja menurutku..apalgi untuk orang setampan KJW..Begitu manis dan menyegarkan *nah lo Ay, kayak iklan sirup deh..
Hahay..
Suka sama Eun Joong palsu,,keren juga gedenya, kecilnya aja gitu lo..
gigi dua didepannya itu bikin ga tahan liatnya..hahaha
Kalau Hwa Young dapat prediksi gambar Eun Joong, apa dia bakal semudah itu menemukan putranya yang hilang? Tentu tidak, kan sutradaranya bikin agak panjang ini cerita..hehehe
Bersabar untuk episode selanjutnya..
Terimakasih untuk yang mau berkunjung dan memberikan
komentar di blogku ini ya,
walau aku jarang membalas tapi aku membaca semua komentar kok,
dan sangat senang.^^