Di
episode 11 kemarin, In Jae memutuskan berhenti menjadi guru. Anak-anak menolaknya, dan itu membuat dia terluka.
Se Chan mencoba menghentikan keinginan In Jae, karena dia tidak akan bisa menyamai In Jae sebagi guru. Menurut Se Chan, In Jae adalah guru yang sebenarnya.
Episode 12
Se Chan menahan In Jae dan berkata karena In Jaelah dia ingin menjadi guru. In Jae terharu mendengarnya. In Jae merasa lelah. Lelah dengan keadaan ini. Diapun menjatuhkan dirinya di bawah dengan tangan masih dipegang Se Chan. Se Chan akhirnya juga mengikuti In Jae, duduk berjongkok.
In Jae berkata “lepaskan aku”
Kenapa Se Chan harus bilang sesuatu yang tidak bisa Se Chan lakukan? “Kau bilang kau jatuh dan tidak bisa bangun. Kenapa kau bilang padaku untuk bangun dan lari? Kau memberitahu siapapun untuk lari..karena pikiranmu akan merasa nyaman. Itu tidak benar.”
Se Chan terkejut dengan kata-kata In Jae dan perlahan melepaskan tangan In Jae yang dipegangnya.
In Jae memanfaatkan kesempatan itu untuk berdiri, dan terus melangkah, tanpa peduli barang-barangnya, dan Se Chan yang termangu sendiri disana.
Min Ki masuk ke kelas, dan melihat ke meja guru. Dimana tidak ada In Jae ataupun Se Chan. Kelas pun tidak rame seperti biasanya. Min Ki mengedarkan pandangannya dan melihat teman-temannya yang sedang asik belajar tanpa gaduh sedikitpun.
Min Ki duudk di kursinya, masih merasa heran. Kelompok Ga Eun bergosip tentang In Jae. Mereka bertanya apakah semua melihat ekspresi guru Jung? Mereka menganggap In Jae tidak memiliki kesadaran saat menyuruh Oh Jung Hoo kembali.In Jae seolah tidak takut pada Jung Hoo.
Oh Jung Hoo yang mendengar namanya disebut menoleh pada mereka. Ga Eun menambahkan kalau ini membuatnya terkejut.
Nam Kyung Min , menoleh dan memanggil Jung Hoo. Kyung Min bilang kalau ini semua adalah salah Jung Hoo. Bahka setelah semua ini Jung Hoo masih tidak tahu malu untuk duduk disana. Jung Hoo marah dan menendang mejanya. Dia kemudian bangkit dan berjalan kearah Kyung Min. Ingin membuat perhitungan dengannya.
Tapi Nam Soon memanggil Jung Hoo dengan nada marah. Jung Hoo pun berhenti dari langkahnya dan Nam Soon memandang Jung Hoo dengan tatapan yang tajam.
Nam Soon mendekati Jung Hoo. Jung Hoo pun menatap Nam Soon. Yi Kyung hanya melihatnya (Yi Kyung cakep lo..^^)
Young Woo malah takut akan terjadi sesuatu pada Nam Soon.
Ha Kyung? Jangan ditanya lagi, dia terlihat khawatir akan apa yang terjadi diantara mereka.
Jung Hoo bertanya apa pada Nam Soon. Nam Soon hanya tersenyum dan berkata apa Jung Hoo sudah menyelesaikan catatannya?
Haha..semua tegang kok nanyanya malah catatan lo..^^
Heung Soo tersenyum dengan tampannya mendengar pertanyaan Nam Soon.^^
Nam Soon bertanya lagi apa Jung Hoo tidak melakukannya?
Jung Hoo menjawab apa Nam Soon sedang bercanda dengannya? Yi Kyung mendekati Jung Hoo, dan menyuruhnya menyudahi saja. Lalu menarik Jung Hoo untuk keluar dari kelas.
Anak bergumam kalau tadi itu menakutkan, dan mereka benar-benar kaget.
Nam Soon pun kembali ke mejanya.
Jung Hoo menuruni tangga dengan perasaan kesal, dia menepis tangan Yi Kyung yang coba menghentikannya. Se Chan melihat itu karena kebetulan dia lewat. Se Chan bertanya mereka mau kemana saat kelas belum selesai? Mereka diam tak menjawab, dan Se Chan menyuruh mereka kembali ke kelas.
“Jung Hoo, ini juga terakhir kalinya aku memberitahumu untuk kembali ke kelas”
Se Chan meminta Jung Hoo menghadiri kelas dengan tenang. Bahkan jika Jung Hoo menyebabkan masalah dan menciptakan kekacauan, sekarang tidak ada seorangpun yang akan menutupinya untuk Jung Hoo (Sedih dengernya..karena biasanya selalu ada In Jae.)
Tapi Se Chan juga memuji Jung Hoo karena sudah mau masuk ke sekolah pagi ini.
Jung Hoo pun mematuhinya. Dia berbalik dan naik ke tangga menuju kelas. Yi Kyung mengikuti di belakangnya.
In Jae sudah sampai di rumahnya. Dia terlihat lelah dan langsung merebahkan dirinya di sofa. In Jae masih memikirkan semua yang terjadi hari ini.
Keesokan paginya.
Se Chan sudah mengembalikan barang-barang In Jae di mejanya. Walau tidak menatanya lagi. Dia hanya berharap In Jae datang dan mengurungkan niatnya.
Se Chan masuk ke ruang guru, dan melihat kursi In Jae.Dia duduk dan langsung mengeluarkan ponselnya. Sepertinya akan mengirim sms pada In Jae.
Se Chan menulis “apa kau tidak akan datang?”
Se Chan menoleh lagi ke meja In Jae, dan melihat ada daftar menu mingguan disana. Seperti mendapat inspirasi, Se Chan mengganti isi smsnya dengan memberi tahu In Jae kalau menu hari ini adalah irisan daging babi (Ohh No..jijik ah..)
Tapi Se Chan mengurungkan niatnya, dia merasa seperti In Jae saat mengkhawatirkan siswanya dengan memberi tahu menu makan siang nanti.LOL
Uhm Dae Woong datang dan menhampiri Se Chan. Dae Woong bertanya apa In Jae belum juga menelepon? Nan Hee yang menjawab kalau mana mungkin In Jae menelepon, setelah ditolak oleh anak-anak seperti kemarin. Bukankah itu terlihat aneh? Nan Hee juga mengeluh kalau In Jae juga tidak menjawab teleponnya.
Se Chan masuk ke kelas 2-2, dengan langkah gontai. Dia seolah tidak fokus karena terus memikirkan In Jae. Se Chan bertanya pada muridnya apa mereka semua dapat tidur dengan nyenyak? Anak-anak diam saja.
Se Chan melajutkan kalau mulai hari ini dia akan mulai melakukan konseling akademik, untuk nilai evaluasi kelas. Hanya orang-orang yang ingin saja yang dapat melakukan hal ini. Jadi kalianlah yang memilih urutan dan datang padanya satu persatu.
Joong Hyun mengangkat tangannya dan bertanya bagaimana dengan guru Jung?
Se Chan mengulangi pertanyaan itu. Tanpa menjawabnya malah meminta agar Lee Kang Joo dan Song Ha Kyung menemuinya sebentar.
Kang Joo dan Ha Kyung pun menemui Se Chan di ruang guru. Se Chan bertanya mengapa dari mereka berdua tidak ada yang menguikuti lomba Essai? Mereka hanya diam, dan Se Chan mengalihkan pandangannya pada Kang Joo, dan bertanya apa Kang Joo tidak akan ikut lomba itu? Kang Joo dengan mantap menjawab Ya. Ha Kyung yang mendnegar penolakan Kang Joo, meliriknya sedikit. Kang Joo mohon pamit, karena Se Chan sudah selesai menanyainya.
Ha Kyung masih disana, dan bertanya apakah Se Chan tidak penasaran kenapa Kang Joo tiba-tiba membatalkan niatnya untuk ikut lomba essai? Se Chan menatap Kang Joo dan menjawab kalau Kang Joo menolak karena dia memiliki alasan.Haruskah dia tahu itu?
Ha Kyung berkata jika guru Jung, maka guru Jung akan bertanya alasannya.
Se Chan menjawab kalau dia bukan guru Jung. Dan meminta Ha Kyung menyingkirkan harapan semacam itu, karena dia tidak dapat menjadi seperti guru Jung.
Se Chan bertanya tentang lomba essai, apa Ha Kyung akan ikut?
Ha Kyung menjawab kalau dia akan memikirkannya dulu. Se Chan berkata apa anak-anak seperti kalian yang membutuhkan penghargaan masih memiliki waktu untuk memikirkannya dulu?
Se Chan melirik Ha Kyung dan berkata menyuruh Ha Kyung untuk memutuskannya hari ini juga.
In Jae masih asik tertidur disofanya. Sepertinya dari semalam In Jae tidak pindah ke kamar. In Jae terbangun dan langsung melihat jam di ponselnya. Sudah jam 8 lebih 2 menit. Dan In Jae terkejut, karena sudah terlambat ke sekolah. In Jae lupa kalau dia sudah memutuskan berhenti.
In Jae bergegas ke kamar mandi, tapi tiba-tiba dia tersadar kalau dia sudah bukan guru lagi. Dia sudah berhenti.
Kesadaran itu membuat In Jae berhenti masuk ke kamar mandi. Dia hanya terdiam disana.Dan menutup kembali pintu kamar mandi. Karena toh buat apa dia mandi dan bersiap-siap, dia sudah tidak mengajar lagi. Anak-anak sudah menolaknya.
In Jae kembali duduk disofa, mengambil ponselnya dna melihat ada beberapa pesan yang masuk.
Pesan pertama dari Ji Hoon. Ji Hoon bertanya apa In Jae tidak akan ke sekolah?
Pesan selanjutnya dari Young Woo. Young Woo juga bertanya kapan In Jae datang ke sekolah?
Dan pesan terakhir dari Se Chan. Pesan yang Se Chan kirim tidak hanya satu tapi banyak.Hehe
Mulai dari tanya password, yang dia tidak tahu. Jadi Pada siapa dia harus bertanya. Pesan lain dari Se Chan adalah kalau Se Chan sudah menggunakan semua kertas sertifikat pemberhentian lebih awal. Ada juga pesan berisi pertanyaan pada siapa Se Chan harus menyerahkan Informasi Konseling Karir?
Pertanyaan konyol lainnya dari SMS Se Chan adalah, setelah selesai menulis dokumen, apa In Jae harus mencap halaman belakang atau tidak?
In Jae membaca semua dengan berbagai macam perasaan yang berkecamuk dalam dadanya. Dia ingin bersama mereka, tapi di lain sisi banyak yang tidak menginginkannya.
Pesan baru masuk lagi ke ponsel In Jae. Pesan dari Nam Soon. Nam Soon hanya menulis satu kata guru.
Se Chan sedang melihat nilai-nilai siswa yang mengajukan konseling karir padanya. Nam Kyung Min adalah yang datang pada Se Chan, dan Se Chan berkata dengan dingin tentang nilai Kyung Min. Bahasa asing 2, Matematika 4, Kesenian juga 2.
Nam Kyung Min hanya mampu menggigit bibirnya karena malu.
Kyung Min berkata kalau dia lebih memilih sekolah berbasis penelitian. Jadi dia berencana mendaftar ke perguruan tinggi melalui pemeriksaan transkip.
Se Chan berkata bertanya apa Nam Kyung Min tidak sadar kalau ini hanyalah perbandingan evaluasi akademik di sekolah Seungri? Dalam evaluasi selanjutnya pada bulan juni, semua orang termasuk yang mengulang akan dibandingkan, berarti Kyung Min harus sadar bahwa hanya keajaiban yang bisa membawanya ke tingkat selanjutnya.
Se Chan juga mengingatkan tetntang pemeriksaan transkip. Apa Nam Kyung Min juga tidak sadar kalau transkip yang berisi nilai yang baguslah yang akan lolos.Terutama skor tinggi pada SAT.Jadi itu tandanya Kyung Min tidak akan dipilih.
Se Chan sengaja berkata dengan dingin, agar para siswa tahu kalau Jung In Jae masih lebih baik daripada dia.
Kyung Min masuk ke kelas dengan amarah yang meluap-luap. Dia sakit hati dengan yang Se Chan katakan tadi. Kyung Min bahkan berkata kalau Se Chan selalu menjadi orang yang brengsek.(Gak sopan..guru lo itu..^^)
Eun Hye yang mendengar menjawab kalau Se Chan memang selalu seperti itu, kecuali pada mereka yang memiliki nilai yang bagus. Kelompok Ga Eun juga berceloteh tentang Se Chan. Dia berkata kalau Se Chan menyuruhnya untuk mencari pekerjaan dengan ijazah sekolah tinggi khusus.
Ga Eun menjawab kalau Se Chan memang benar-benar kejam. Dia bahkan jadi malas untuk ikut konseling.
Dia ingat ketika guru Jung memanggilnya, dia tidak begitu ingin pergi.
Temannya menyarankan kalau begitu ya jangan pergi. Se Chan memberitahu kalau yang datang hanyalah yang ingin saja, kalau ga ingin ya jangan datang.
Ga Eun menjawab kalau dia juga ingin masuk kuliah nantinya.
Se Chan sedang mengerjakan soal untuk kelasnya, dan dia lupa kalau In Jae sudah tidak ada disampingnya. Se Chan bertanya apa In Jae merasa soal ini akan sulit untuk kelas 2-2?
Saat menoleh, Se Chan baru sadar kalau In Jae ga ada. Uhm Dae Woong yang juga sedang serius langsung melirik Se Chan dari tempatnya.
Se Chan jadi sadar kalau keberadaan In Jae benar-benar berarti buatnya. Pepatah bener kali ini, kita baru akan merasa arti seseorang saat kita kehilangan dia.
Uhm dae Woong pun menghampiri Se Chan dan bertanya apa Se Chan masih belum bisa menghubungi In Jae? Dae Woong meminta Se Chan untuk memberitahu In Jae agar datang besok dan menyelesaikan semuanya.
Se Chan berdiri di luar apartemen In Jae. Menunggu In Jae turun. Cuaca pasti sangat dingin, tapi Se Chan tetap harus bertemu In Jae malam ini. Akhirnya In Jae pun keluar dan menemui Se Chan. Se Chan kaget melihat In Jae yang baik-baik saja tapi tidak bisa membalas smsnya? In Jae diam saja, dan Se Chan meminta mereka pindah ke tempat lain karena disini sangat dingin.
Mereka pindah ke sebuah resto. Disana In Jae masih terdiam. Se Chan berkata kalau setidaknya In Jae membalas smsnya dan memberitahu apa yang harus dia lakukan, karena dia benar-benar bingung harus mengerjakannya sendiri. Se Chan juga dengan konyolya mengatakan sambil menunjukkan jam di tangannya sebagai tanda kalau dia juga lembur hari ini.
In Jae menjawab kalau semua yang di tanyakan Se Chan bisa ditanyakan juga ke guru-guru lain. Mereka pasti tahu jawabannya.
“apa kau benar-benar tidak akan datang ke sekolah lagi?”
In Jae hanya diam. Akhirnya Se Chan menyampaikan pesan guru Uhm pada In Jae, untuk datang besok dan menyelesaikan semuanya. Guru Uhm meminta In Jae menulis surat pengunduran dirinya secara resmi. Kalau In Jae keluar secara resmi, sekolah baru bisa mencari pengganti.
In Jae menjawab kalau dia akan datang dan menyelesaikannya besok.
Se Chan merasa sudah tidak ada lagi yang perlu dia bicarakan, sehingga Se Chan bangkit dari duduknya. Tapi kemudian Se Chan berbalik dan berkata kalau ini bukan untuk menenangkan pikirannya tentang fakta dia berpegang pada In Jae.”Kau lihat, kita seperti bergerak maju bersama-sama, yang kumaksud adalah, jangan mengabaikan SMSku. Maksudku kau menanggapi anak-anak dengan sangat baik. Namun..kenapa kau hampir tidak mengirimkan apa-apa padaku.”
(Gubrak, ngomong beginian aja muter-muter dulu.)
In Jae sudah menulis surat pengunduran dirinya, dan kemudian dia menulis catatan untuk Se Chan. Beberapa pesan agar Se Chan bisa melakukan untuk anak-anak di kelas 2-2. Yang pertama adalah Ji Hoon. In Jae menulis agar Se Chan bisa menyuruh Ji Hoon menjawab sekitar 3 pertanyaan setelah sesi belajar usai, setiap harinya.
Yang kedua adalah Kang Joo, In Jae menulis agar Se Chan tahu bahwa Kang Joo masih sangat terluka karena masalah lomba essai.
Dan untuk Jung Hoo, In Jae merasa kalau Se Chan bisa memujinya maka Jung Hoo mungkin akan mudah diatasi.
Adalagi Kyung Min. In Jae menulis agar Se Chan bisa meningkatkan kemampuan bahasa inggris Kyung Min.
Selanjutnya Min Ki. In Jae menulis kalau saat Min Ki ikut lomba essai nanti. Tiba-tiba In Jae berhenti. Entah perasaan apa yang ada dihatinya.
Keesokan paginya di kelas 2-2. Anak-anak baru saja berdatangan. Ki Deok mendekati Heung Soo dan mengeluarkan sesuatu dari sakunya. Dia berkata kalau dia tidak disuruh siapapun tapi dia benar-benar ingin melakukannya untuk Heung Soo Hyungnim. Heung Soo diam saja, membuat Ki Deok salah tingkah, dan memilih kembali ke bangkunya.
Masuklah guru Uhm ke dalam kelas. Anak-anak pun langsung terdiam. Guru Uhm meanggil Oh Jung Hoo, dan menyuruhnya mengikuti guru Uhm. Lee Yi Kyung memberi semangat pada Jung Hoo “Hwaiting. Pergi lakukan dengan baik.”
Sebelum keluar kelas, Guru Uhm memanggil Nam Soon, dan bertanya apa Nam Soon sudah mengumpulkan survey tentang kepuasan sekolah? Nam Soon bingung, karena tidak merasa mendapat perintah itu. Guru Uhm menyuruh Nam Soon segera melakukannya, dan mengumpulkan padanya. Nam Soonpun menyanggupinya. Heung Soo hanya melirik Nam Soon, melihat tampang Nam Soon yang kebingungan.
Jung Hoo ada bersama guru Uhm. Guru Uhm dengan tongkat panjangnya ada diatas meja berkata kalau dia tidak perlu banyak bicara. Karena ada banyak pelanggaran pada catatan Jung Hoo. Mari memulainya dengan bolosnya Jung Hoo selama dua minggu.
Se Chan baru datang dan masuk ke ruang guru, disusul Uhm Dae Woong. Uhm Dae Woong langsung bertanya pada Se Chan tentang survey kepuasan sekolah. Bukankah pagi ini harus Se Chan serahkan padanya? Pastikan Se Chan mengumpulkan dan mengirimkannya.
In Jae masuk ke ruang guru. Se Chan yang melihatnya langsung kaget dan berdiri untuk menyambut kedatangan In Jae. Nan Hee juga terkejut melihat In Jae.
Se Chan yang sudah berhadapan dengan In Jae berkata tentang survey kepuasan sekolah. In Jae tidak menjawab karena merasa bukan kewajibannya lagi. In Jae hanya menunduk hormat dan melewati Se Chan untuk ke mejanya guru Uhm.
In Jae langsung menyerahkan surat pengunduran dirinya. Uhm Dae Woong tentu kaget. Dia tidak menyangka kalau In Jae akan menyerah. Jo Bong Soo hanya mampu memejamkan matanya tanda dia juga kecewa dengan keputusan In Jae.
Uhm Dae Woong bertanya apa In Jae selalu seperti seorang guru yang bodoh? Apa In Jae hanya memiliki anak-anak kelas 2-2 saja? Apa yang In Jae lakukan tentang kelas lain Guru Kang?
In Jae hanya menunduk tanpa menjawab sepatah kata.
“Apa kau akhirnya pergi atau tidak”
Uhm Dae Woong menggeser kembali surat pengunduran diri In Jae, agar In Jae mengambilnya kembali, dan memikirkannya. Uhm Dae Woong melanjutkan kata-katanya “Aku tidak bisa menerima ini sampai saat itu”
In Jae bertanya bisakah nanti diterima?
In Jae tidak mengambil surat itu, dan hanya membiarkannya saja sampai saat surat pengunduran dirinya diterima.
Masuklah Go Nam Soon. Nam Soon cukup kaget dan senang kerena melihat In Jae. Kang Se Chan kaget dan menoleh. Nam Soon menyerahkan survey kepuasaan sekolah. Se Chan menerimanya tanpa melihat kearah Nam Soo, begitu pula Nam Soon menyerahkannya tanpa melihat arah tangan Se Chan, mereka berdua sama-sama melihat In Jae. Jadi tangan mereka saling tidak bertemu satu sama lain.LOL
Se Chan malu dan bertanya apa Nam Soon tidak bisa menyerahkannya pada tangannya?
Nam Soon tetap fokus pada In Jae. Se Chan yang tahu mata Nam Soon hanya melihat In Jae kemudian berkata kalau dia tidak bisa menghadiri kelas nanti,jadi lakukan apa saja sesuka mereka di kelas.
Nam Soon menjawab Iya sekilas saja, dan lalu mengarahkan pandangannya lagi pada In Jae. In Jae tidak memandang Nam Soon sama sekali, hanya tetap menunduk.
Se Chan yang tahu itu berkata pada Nam Soon kalau guru Jung akan datang ke sekolah. Jadi jangan khawatir dan kembali ke kelas.
Nam Soon akhirnya pergi meninggalkan ruang guru.
Setelah Nam Soon pergi, Uhm Dae Woong bertanya di sekolah ini guru mana yang menurut In Jae paling dibenci anak-anak?
In Jae hanya diam, dan Uhm Dae Woong menjawab “Itu aku”
“Jika setiap guru pergi karena anak-anak mereka tidak menyukainya, berapa banyak guru yang akan meninggalkan korea?”
(betul papa Uhm..^^)
Guru Uhm pasti ingin In Jae tahu dan sadar kalau tidak mungkin semua harus menyukai kita, dan aku setuju itu. Entah guru atau apapun, dalam suatu lingkungan tidak akan mungkin disukai setiap orang. Pasti akan ada oknum-oknum yang membenci kita.
Sama juga dengan sekolah.
Ada guru killer, guru lembek, guru galak(Dulu aku punya guru yang dapet julukan Triple G—Galak, Ganas,Gendut)
Hehe..
Itu namanya hidup..^^
Di kelas 2-2, seorang siswa mengabarkan dengan hebohnya kedatangan Guru Jung kembali di Seungri. Ki Deok dengan konyolnya bertanya bagaimana ekspresi guru Jung? Apakah seperti ini? Tertawa senang?
Atau seperti ini? Menangis ?
Temannya mulai kesal, dan berkata kalau Byun Ki Doek yang jadi Guru Jung apa dia akan seperti itu? Joong Hyun berkata apa itu masuk akal?
Nam Soon masuk kelas dan meminta semuanya untuk tidak absen hari ini.
Masuklah Ga Eun dengan hati-hati, lalu temannya bertanya kalau yang terlambat seperti Ga Eun bagaimana? Ga Eun meminta agar dia dimaafkan kali ini saja. Joong Hyun tidak terima karena mereka semua sudah sejak jam 6 pagi datang ke sekolah.
Joong Hyun langsung mengeluarkan kacamatanya, dan berpura-pura menjadi Se Chan dan berkata “Ikuti aturan Kang Se Chan.”
LOL
Gae Na Ri juga baru datang dan langsung duduk di kursinya. Shin Hae Seon senang melihat sahabatnya. Na Ri bertanya apa dia ketahuan? Dan mendapatkan kerugian?(Emang dagang yak..^^)
Hae Seon menjawab kalau guru Kang tidak muncul. Na Ri bertanya bagaimana dengan guru Jung? Kemudian dia tersadar kalau guru Jung sudah tidak mengajar lagi.”Kupikir ada sesuatu yang hilang..aku tidak mendapat sms darinya.”
Na Ri pun mengikuti isi isms In Jae “Na Ri kau dimana? Ada satu menit tersisa untukmu sampai kelas dimulai.”
Nam Soon mendengarkan itu dari kursinya, merasa kata-kata Na Ri benar, karena hanya In Jae yang peduli pada muridnya.
Na Ri melanjutkan kata-katanya kalau dia merasa sekarang tidak ada yang menunggunya lagi. Dan itu menyedihkan.
In Jae kembali memasukkan barangnya ke dalam kotak yang sempat tertinggal kemarin. Se Chan hanya memandangnya. Se Chan berkata kalau ini benar-benar menjengkelkan, membawa lagi semua barang itu keluar?
“Aku bilang ini sebagai peringatan. Namun, aku tidak membiarkanmu meminjam milikku.”
In Jae tidak menawab apapun, dan hanya menyerahkan buku catatan pada Se Chan.
(gemes sama in Jae, kok jadi menyerah gitu sih?Oke—dia kecewa karena murid-muridnya, karena ga ada yang memihaknya, atau menyukainya, dan itu menyakitkan pasti.Tapi yang papa Uhm bilang bener banget. Mana ada guru yang bisa seratus persen disukai muridnya, kalau semua keluar kayak In Jae, Cuma karena dibenci muridnya, pasti sekolah tutup deh, karena ga punya guru)
Se Chan melihat catatan itu dan ternyata isinya tentang pesan-pesan apa yang harus Se Chan lakukan terhadap beberapa siswa yang sudah In Jae tulis disana.
Ada Ji Hoon, Kang Joo, Min Ki, Kyung Min, bahkan Jung Hoo.
Se Chan berkata bagaimana bisa In Jae meninggalkan sekolah seperti ini?
In Jae menjawab dia menulis itu karena dia akan pergi.
Jung Hoo sedang melakukan hukumannya. Memisahkan sampah ke tempatnya masing-masing.
Yi Kyung melihatnya dan berniat ikut membantu Jung Hoo. Jung Hoo menolak, dan tidak mau dibantu Yi Kyung. Jung Hoo menyuruh Yi Kyung pergi dan terus menyingkirkan tangan Yi Kyung saat mencoba membantunya. Yi Kyung menatap Jung Hoo lalu berkata kalau Jung Hoo harusnya minta maaf terlebih dulu pada Ji Hoon.
Jung Hoo kaget. Yi Kyung meneruskan kalimatnya. Dia berkata kalau Ji Hoon mungkin baik, tapi Yi Kyung merasa ini bukan sesuatu yang bisa mereda lambat laun. Karena Jung Hoo berkata mengejek keluarganya. Itu menyakiti hati Ji Hoon.
Datanglah In Jae dan Yi Kyung pun meninggalkan mereka. In Jae memuji kalau Jung Hoo cukup rajin. Jung Hoo menjawab kalau dia melakukannya untuk hari ini saja.
In Jae berkata “Setiap hari mari kita lakukan--hanya untuk hari ini--”
In Jae mengembalikan ponsel Jung Hoo. Jung Hoo yang tahu itu ponselnya, langsung berlari mendekati In Jae dan mengambilnya dari tangan In Jae.
In Jae berkata daripada masuk ke perguruan tinggi, Jung Hoo bisa mencoba mendapat semacam lisensi.
Jung Hoo kesal dan berkata kalau ini bukan urusan In Jae. Tapi kemudian Jung Hoo bertanya tentang In Jae yang akan berhenti mengajar. In Jae menjawab walaupun dia berhenti dia akan tetap memikirkan Jung Hoo sampai akhir.
Jung Hoo menjawab kalau begitu alasannya, datang saja ke sekolah dan kembali bekerja (So cwiitt Jung Hoo yang kasar perhatian banget sama In Jae…--suukaa--)
Jung Hoo mengibaratkan dirinya. Dirinya saja berani masuk kembali ke sekolah, kenapa In Jae tidak?
Se Chan memanggil Kang Joo, dan Se Chan berkata kalau dia mendengar dari guru Jung bahwa Kang Joo marah tentang Lomba Essai. Maka dari itu dia akan membuat itu adil bagi Kang Joo dan Ha Kyung. Jadi Se Chan meminta agar Kang Joo jangan hanya berasumsi pada sesuatu yang belum jelas.
Se Chan berkata kalau dia tidak tahu apa yang terjadi antara Ha Kyung dan Kang Joo.Namun kalau diantara mereka tidak ada yang berpartisipasi dalam lomba, maka mereka juga yang akan menderita nantinya.
Kang Joo bertanya dengan nada kesal apa Se Chan memanggilnya karena khawatir padanya atau khawatir pada Ha Kyung jika tidak akan mampu mengumpulkan cukup penghargaan?Biasanya jika anak yang baik dalam melakukan dan yang tidak baik menghadiri lomba bersama-sama, maka anak yang tidak baik dalam melakukan akan terlihat seperti orang egois. Dan Kang Joo tahu itu.
Se Chan membantah dan mengatakan kalau ini termasuk masalah mentalitas diri. Masalah kepercayaan diri.
Kang Joo menjawab kalau itu benar. Bahwa ini adalah masalah kepercayaan diri. Jadi dia tidak akan menghadiri atau ikut dalam lomba itu.
Nam Soon berpapasan dengan Min Ki yang berjalan keluar kelas. Nam Soon memanggilnya, dan meminta Min Ki menemuinya sebentar.
Mereka pun beralih ke tempat yang sepi. Nam Soon bertanya tidak bisakah Min Ki saja yang jadi ketua kelas? Min Ki bertanya kenapa? Nam Soon beralasan kalau anak-anak tidak ada yang mendengarkannya. Min Ki kemudian juga bertanya apa menurut Nam Soon anak-anak juga ada yang mendengarkannya? Nam Soon menjawab kalau Min Ki bahkan lebih baik daripada dirinya.Karena Min Ki pintar (Apa Nam Soon keinget kata-kata Ha Kyung ya yang bercanda bilang kalau malu punya ketua kelas yang bodoh..^^)
Min Ki berkata lupakan tentang menjadi ketua kelas, sebenarnta apa yang ingin anak-anak lakukan? Dia akan membantu sebisanya. Nam Soon bertanya apa Min Ki akan melepaskan guru Jung begitu saja? Min Ki menjawab kalau sebenarnya dia juga ga menginginkan hal ini.
Min Ki menyarankan agar mereka menunggu kelas tenang dulu, dan baru melakukannya.Dan dia berjanji akan mendukung Nam Soon.
Nam Soon melangkah ke halaman sekolah, dia menoleh ke samping dan melihat Kang Joo yang seolah sedang bersedih. Nam Soon pun menghampiri Kang Joo, dan duduk disampingnya. Nam Soon berkata kalau daritadi dia mencari Kang Joo. Kang Joo menjawab dengan malas kenapa mencarinya? Nam Soon berkata kalau dia ingin membahas isu tentang guru Jung dengan Kang Joo terlebih dulu.
Kang Joo menggaruk-garuk kepalanya, gusar.
Dia berkata kalau dia benar-benar ingin marah sampai rasanya mau mati. Kemudian bertanya pada Nam Soon apa yang akan Nam Soon lakukan?
Nam Soon menawab kalau dia ingin mengumpulkan pendapat anak-anak nantinya. Min Ki akan ada dipihaknya untuk mendukung, dan dia berharap Kang Joo juga setuju dengannya.
Kang Joo berkata apa akan ada bedanya kalau mereka mengajukan keberatan? Nam Soon menjawab kalau dia tidak tahu, dia hanya mencoba. Minimal guru Jung tahu kalau anak-anak masih menginginkannya. Bahkan jika guru Jung tahu apa yang murid-muridnya katakan, apakah dia akan merasa lebih baik atau tidak?
Kang Joo mengangguk-angguk tanda mengerti dan malah bertanya apa Nam Soon pikir dia takut pada Song Ha Kyung? Nam Soon tersenyum dan menjawab apa itu masuk akal? Kang Joo kan sangat kuat.
Kang Joo kesal, karena dia ditanggapi dengan bercanda. Dia berdiri dan langsung menendang kaki Nam Soon.
Kang Joo pun melangkah akan meninggalkan Nam Soon.
Lalu Nam Soon tiba-tiba berkata “kau..yang kuat, menjaganya”
Nam Soon menjelaskan apa Kang Joo tidak merasa kasihan pada Ha Kyung , orang yang merasa putus asa untuk masuk ke universitas S?Kang Joo mengejek Nam Soon dan bertanya sejak kapan Nam Soon tahu Ha Kyung dengan sangat baik?
Nam Soon tidak menjawab, dia hanya berdiri dan mendekati Kang Joo. Menepuk pundaknya dan berkata “Cepat kembali ”
Kang Joo sendiri menarik nafasnya, dan memikirkan kata-kata Nam Soon tadi, yang memang benar adanya.
Bersambung ke part 2 ya..