Tae Baek
mendatangi Ma Jing Ga untuk menantangnya, walau awalnya Ma Jing Ga menolak, tapi akhirnya dia menyetujui ajakan Tae Baek, dan berpesan agar Tae Baek tidak menyesalinya nanti.
Ma Jing Ga langsung memberikan tantangannya membuat papan nama untuk toko yang terakhir di datangi Tae Baek, yang dimana toko itu baru dan belum memiliki papan nama. Ma Jing Ga menyuruh Tae Baek melakukan terbaik. Ma Jing Ga memberi tahu kalau judul toko itu adalah rumah ayam, jadi buatlah papan nama yang membuat orang tertarik untuk mengunjungi toko itu.
Jangka waktu produksinya adalah satu minggu, kecuali jika Ma Jing Ga kalah maka dia akan memberikan setengah dari potensi bisnis di kota ini untuk Tae Baek.
Tae Baek mengangguk tanda setuju. Ma Jing Ga melanjutkan lagi kata-katanya “Tapi jika kau kalah, semua keberuntunganmu, dan satu jarimu”
Ma Jing Ga menunjukkan kelingkingnya.
Tae Baek menyela kata-kata Ma Jing Ga dengan bertanya apa Ma Jing Ga syuting film Tae Zza (Film Judi yang terkenal di korea.)
Tae Baek langsung mendatangi toko itu. melihatnya untuk mengembangkan ide agar bisa membuat papn iklan yang menarik. Apalagi lawannya adalah Ma Jing Ga, yang mana semua di kota ini membuat papan nama padanya. Karena menurut pengakuan mereka, setiap papan nama yang Ma Jing Ga buat seperti memiliki unsur magis, sehingga toko itu selalu ramai jadinya.
Tae Baek kemudian melakukan observasi ke toko-toko atau resto lainnya. Untuk membuat yang terbaik. Mencari apa kekurangan yang mungkin ada di papan nama toko-toko lainnya didaerah itu.
Tae Baek masuk ke dalam salah satu resto, untuk istirahat sepertinya sambil melihat hasil observasi yang dia lakukan tadi. Ternyata tujuan Tae Baek datang juga ingin merasakan ayam di toko itu, sebagai cara untuk mendapatkan ide membuat papan nama yang sesuai terhadap projectnya kali ini.
Tae Baek bahkan sambil menjilat jari-jarinya setelah selesai menikmati ayam di toko itu, tanda kalau ayam itu benar-benar nikmat.
Tae Baek mulai menggambar, sambil terus merevisi gambarnya jika dia tahu ada yang kurang. Tae Baek juga memfoto pengunjung dan hidangan ayam yang terlihat memang membuat mata dan perut jadi lapar.
Tae Baek bahkan juga menggambar ayam dengan objek ayam yang sudah matang sebagai modelnya.
Tae Baek bener-bener serius dalam menggambar, agar dia bisa mengalahkan Ma Jing Ga.
Di Geumsan Ad. Addie Kang sedang rapat dengan timnya. Dimana tentu ada Ah Ri juga disana. Ah Ri berkata kalau untuk pelanggan VVIP tidak pantas membiarkan mereka berdiri di luar dengan cuaca dingin seperti sekarang. Ji Yoon kemudian berkata untuk memberikan solusi bagaimana kalau menempatkan para VVIP di Sky Lounge. Dimana tempat itu merupakan tempat yang bisa melihat langsung ke LED untuk papan iklan.
Addie berkata menikmati permainan sejajar dengan mata merupakan ide yang bagus.
Addie kemudian menyuruh mereka untuk menyewa Sky Lounge di dekat sini utnuk acara hari ini.
Ji Yoon tentu senang karena usulnya diterima, tapi tidak dengan Ah Ri, dia menatap Ji Yoon dengan sinisnya.
Addie yang tahu pandangan tajam Ah Ri ke Ji Yoon, langsung bertanya ada apa?
Ah Ri kaget dan tidak siap dengan pertanyaan itu.
Ah Ri hanya berkata kalau hari ini tampaknya tidak praktis. Tapi Addie hanya menatapnya saja.
Di salah satu ruangan terlihat seorang pria sedang asik bermain golf. Lalu tiba-tiba masuklah Addie Kang dan Ah Ri kedalam ruangan itu dengan tatapan tidak suka.
Laki-laki masih dengan sikap cueknya berkata apa dia dan mereka punya hubungan yang sangat dekat, sehingga Addie dan Ah Ri bisa masuk begitu saja tanpa mengetuk pintu terlebih dulu?
Addie tidak peduli langsung bertanya kenapa ketua tim Go perlu menghadiri lokasi hiburan untuk direktur Jin dari perusahaan konstruksi Geum Sung.
Addie menjelaskan kalau setahu dia perusahaan konstruksi itu bukan wilayah ketua tim Go.
Laki-laki itu menjawab “Kenapa kau bertanya padaku?”
Addie menjawab kalau orang yang bertanya pada ketua tim adalah direktur Jin.(Apa nama laki-laki itu direktur Jin?Aku belum memastikan, jadi aku masih belum menggunakan nama ya..^^)
Laki-laki itu menjawab kalau begitu bertanya padanya. Kenapa bertanya padaku?
Addie masih dengan tegas menjawab “kalau direktur pelaksaa Hwang pasti menanyakan dia pada kita? Baik ketua Tim Go, atau aku akan menghadiri acara tersebut.”
Laki-laki itu kemudian memandang Addie dan menjawab apa Addie pikir bahwa Addie akan mengabaikan keputusan bisnis yang dibuat oleh atasan Addie?
Addie tentu menjawab dengan cepat “Tidak.”
Kemudian Addie melanjutkan kalimatnya yang ternyata belum selesai “Aku tidak akan mengikuti keputusan bisnis yang tidak berhubungan. ”
Addie berkata kalau menurutnya menghadiri lokasi hiburan tidak merupakan tanggung jawab Ketua Tim Go.
Ah Ri melirik Addie yang membelanya.
Tanpa perlu persetujuan atau apapun, Addie langsung pergi meninggalkan ruangan laki-laki itu. Ah Ri menyusul Addie dan berkata bukankan Addie berperan langsung dibawahnya sebagai atasan. Addie berkata tanpa memandang Ah Ri kalau dia tidak akan memberikan Ah Ri pekerjaan kalau Ah Ri menghadiri lokasi hiburan.
Addie menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Ah Ri. Addie berkata kalau tugas Ah Ri hari ini telah terorganisir untuk menyewa Sky Lounge. Jadi lakukan itu.
Tae Baek mengumpulkan semua gambar yang berhasil dijepretnya tadi. Menaruhnya semua di meja, dan melihatnya. Ternyata Lee So Ran adik tae Baek juga ada disana. So Ran sambil mengunyah ayam bertanya apa yang harus dia lakukan mengenai uang sekolah? Sepertinya So Ran sudah mengetahui kebangkrutan tempat usaha kakaknya ini, dan khawatir tentang biaya sekolahnya.
Tae Baek menjelaskan kalau semua yang dia kerjakan ini untuk biaya sekolah dan juga biaya sewa. Jadi jangan khawatir. Kemudian tiba-tiba Ji Yoon masuk, Tae Baek senang melihatnya.
Ji Yoon berkata kenapa dia harus mencari orang yang menghilang, dan harus bertanggung jawab mengenai itu. Dia tidak bisa menemukannya.
So Ran malah asik dengan ayam ditangan dan mulutnya.
Ji Yoon mengatakan kalau Tae Baek terlalu baik, makanya orang-orang jadi memanfaatkan kebaikan Tae Baek itu.
So Ran kemudian menyela kalau itu juga yang dia katakana pada kakaknya. Kemudian So Ran bertanya dengan senyumnya siapa Ji Yoon ini?
Ji Yoon dengan canggung berkata pada tae Baek kalau ternyata Tae Baek punya pelanggan dan dia tidak menyadari kehadirannya. (Haha..itu adiknya kalii..^^)
So Ran dengan semangat bertanya apa Ji Yoon pacar kakaknya?
Ji Yoon segera menoleh dan menjawab kalau dia tidak pernah pacaran dengan Tae Baek. Tapi Ji Yoon bertanya So Ran siapa? Apa pacar Tae Baek?
So Ran menjawab kalau dia adiknya. Lalu apa hubungan Ji Yoon dengan kakaknya?
Tae Baek menjawab kalau hubungannya dengan Ji Yoon seperti hubungan pelayan dengan majikannya.
Tae Baek langsung menarik tangan Ji Yoon dan menyuruhnya mencoba ayam ini?
Mereka bertiga kemudian beralih untuk membantu Tae Baek memikirkan papan nama yang pas untuk toko ayam itu. Ketika mereka bertiga sedang asik berfikir, So Ran tiba-tiba berteriak mengejutkan Tae Baek dan Ji Yoon. “Oppa..Oppa..ini benar-benar mengagumkan.”
Tae Baek yang heran bertanya apanya yang mengagumkan?
So Ran menjawab “Oui Pum Dag Dag. Bukankah keren?”
Tae Baek memandangnya dnegan tidak percaya, sedangkan Ji Yoon seolah mendengar itu adalah ide yang konyol bukan keren.LOL
Masih belum menyerah, So Ran mengeluarkan idenya yang menurut dia keren. “Ssug Dag, Ssug Dag”(Kayak orang ngobrol gitu.)
Kali ini Ji Yoon ketawa mendengarnya. Tae Baek malah berkata kenapa adiknya lebih baik pulang saja? So Ran menjadi lesu karena mendengar kata kakaknya itu. tapi sebelum pulang, So Ran masih mencetuskan ide kerennya lagi.
“Dag House”(terdengar seperti kuda hitam, dan semua danau dalam bahasa korea gitu.)
So Ran meminta pendapat Ji Yoon. Ji Yoon berkata kalau itu paraponik dan terlalu bermain banyak kata.
Ji Yoon mengeluarkan uneg-unegnya. Kalau dia merasa tidak kreatif sekarang. Tae Baek mengeluarkan idenya bagaimana kalau “Dag Jip”(Rumah Ayam)
Kemudian Ji Yoon berkata kalau hal ini akan mengingatkan orang pada rumah ayam (Untuk peternakan)
“bagaimana kalau Jip ayam?”
Ji Yoon menjelaskan “Gunakan karakter cina ‘Ga’ untuk ‘Jip’ dan itu akan terlihat sedikit bergaya ”
Tae Baek terlihat setuju dengan usul itu. Tapi So Ran berkata kalau dia tidak setuju dengan usul itu. jelek
Tae Baek memuji Ji Yoon dan berkata “Kau sangat hebat Kab Soon?”
Ji Yoon bertanya “Kab Soon?”
Tae Baek menjawab “Hubungan Kab-Wul”(Hubungan A dan B di bond)
Ji Yoon menggeleng, tidak suka. Ji Yoon meminta dia dipanggil penulis Baek, karena dia adalah penulis iklan. Ji Yoon menjelaskan orang-orang yang mendesain konsep seperti Tae Baek, menggunakan kata seni sebelum nama terakhir.
So Ran langsung memanggil kakaknya dengan sebutan “Seniman Lee? Ya Tuhan mengerikan”LOL
Tae Baek malah melanjutkan bercandanya, bagaimana dengan pembuat kopi Baek? Panggilan untuk Ji Yoon.
Ji Yoon heran. Tae Baekpun menjelaskan kalau selama magang Ji Yoon pasti membuat banyak kopi. Apakah itu tidak terlalu bagus? So Ran terkekeh karenanya.
Ji Yoon tentu kesal dan berbalik menyerang Tae Baek, bagaimana kalau Tae Baek dipanggil “Tuan Iklan”
Tae Baek menyetujuinya karena itu bagus. So ran menyela pertengkaran mereka dan berkata kalau dua nama itu bagus dan sederhana, cocok untuk mereka.
Tae Baek pun mengulangi panggilannya untuk Ji Yoon “pembuat Kopi Baek”
LOL
Addie sedang asik neg gym sambil mengingat percakapannya dengan sang ayah.
Flashback
Ayah Addie berkata apa Addie tidak ingat kalau Direktur Pelaksana Hwang adalah keponakan dari Ketua Hwang dari grup Geum San? Apakah itu dia yang sebagai perwakilan atau Addie sebagai manager umum. Apa gunanya menunjukkan sisi buruk pada Direktur Administrasi Hwang?
Addie mencoba menjelaskan kalau keputusan telah dibuat. Dan itu untuk Ketua Tim Go.
Kang Han Chul langsung membantah kalau perintah itu langsung dia secara khusus memerintahkan Pemimpin Tim Go.
Han Chul dengan tegas meminta Pemimpin Tim Go untuk menghadiri rapat.
Flashback end
Tiba-tiba datanglah Ah Ri. Ah Ri berkata tentang rapat dengan Geum San corp,tapi Addie memnita tidak membicarakan itu lagi sekarang.
Ah Ri berkata apakah Addie tahu, kalau Addie berpengaruh besar dalam merubahnya menjadi seorang AE?
Addie yang tidak mengerti bertanya apa maksudnya?
Ah Ri pun menceritakan kalau Addie pernah berbicara di konferensi ACCD di kampusnya dulu.
Addie menjawab kalau mungkin Ah Ri mengikuti pelajarannya dulu. Ah Ri mengangguk membenarkan.Addie bahkan memberikan evaluasi yang sama pada setiap proposalnya.
Addie tersenyum dan bertanya “Apa lagi itu?”
Ah Ri menjawa ”Ide yang jelek.”
Addie tersenyum mendengar itu.
Addie bertanya kalau dia dulu terlalu galak kan?
Ah Ri kemudian tersenyum dan menjawab, kalau dia mlaah merasa bersyukur sekarang dnegan kata-kata Addie dulu. Walau pada awalnya dia sangat marah. Karena akhirnya berkat Addie dia bisa menemukan pekerjaan yang sempurna. Ah Ri kemudain berdiri dan berniat pergi, tapi sebelum pergi Ah Ri berkata kalau masalah tentang garis langit telah diselesaikan. Jadi untuk selanjutnya Addie tidak perlu khawatir.
Addie menjawab kalau sepertinya Ah Ri cocok dengan jabatan AE. Ah Ri tersenyum dan mengangguk, kemudian emlangkah pergi. Addiepun hanya melihatnya saja.
Keesokan paginya Ah Ri, Addie dan Ji Yoon ada disuatu tempat. Sepertinya Sky Lounge yang akan mereka sewa. Mereka melihat bahwa pemandangan dari sini memang terlihat tidak jelek.
Ah Ri menjawab kalau sepertinya ada beberapa masalah, tapi dia akan berusaha untuk mengaturnya.
Addie bertanya pendapat Baek Ji Yoon. Ji Yoon dengan semangat berkata kalau dia ykin tamu VVIP pasti sangat puas dengan ini. Ah Ri dengan ketus berkata kalau Ji Yoon seolah-olah seperti bagian dari tamu VVIP itu.
Ji Yoon menjawab dengan sopan kalau dia hanya mengatakan apa yang dia rasakan. Kemudian Ah Ri menyuruh Ji Yoon untuk turun dan membawa mobilnya. Ji Yoon pun segera mematuhi.
Saat hanya berdua, Ah Ri berkata pada Addie kalau ketua Baek dari tim BK sangat dekat dengan Presiden No, jadi mereka juga akan hadir di acara ini juga.
Di tempat lain, Tae Baek sedang menunggu keputusan dari hasil papan nama nya.
Si pemilik toko mengetahui ada Tae Baek, orang yang pernah ditemuinya terlihat sangat antusias. Lalu masukklah Ma Jin Ga dan anaknya Ma Yi Cha.
So Ran yang melihat Ma Yi Cha begitu tampan, bertanya pada kakaknya apa yang dilakukan pria tampan itu ditempat ini?
(tapi setelah aku lihat-lihat memang tampan banget lo.^^)
Tae Baek menjawab kalau dia adalah anak presiden Ma.
So Ran berkata kalau pria itu benar-benar sesuai dengan gayanya. So Ran bertanya haruskah dia pindah ke samping untuk bersorak pada calon ayah mertuanya.?Haha.
Ma Jin Ga sendiri memandang Tae Baek dengan penuh senyum, yakin akan kemenangannya hari ini. Anaknya juga dong, menatap dengan tatapan tajam.
Pemilik toko sudah mengatakan kalau acara akan dimulai,karena orang yang ditunggu sudah datang. Dan pertempuran papan namapun akan dimulai.
Semua bertepuk tangan.
Pemilik berkata kalau yang pertama tentu adalah ‘surga papan iklan’ milik Tae Baek yang akan diperlihatkan.
Tae Baek menunduk hormat pada semua pengunjung.
Tae Baek memberikan sepatah dua patah kata pada pengunjung, kalau smeua papan nama yang sudah dia lihat,adalah versi standart. Yang memang dimiliki oleh rumah makan ayam atau restoran ayam. Nama yang sama, dan desain yang khas.
Ma Jin Ga mendengarkan dengan cuek. Anaknya juga sama cueknya tapi bedanya anaknya cuek tampan, ayahnya cuek jelek.LOL
(heran deh, itu keturunan Ma Jin Ga bener gay a? Masak bapak keriting gitu, anaknya tampannya nyata banget. Haha.)
Tae Baek menjelaskan kalau terus memakai papan nama seperti itu yang standart, maka mana bisa mereka bertahan di abad 21. Maka kita semua butuh yang namanya PERUBAHAN.
Tae Baek berkata untuk itulah ‘surga papan iklan’ berani tampil beda dengan ide sederhana dengan desain yang mewah.
Lalu tae Baek membuka desainnya. Dan seluruh pengunjung melihat itu.
Ma Jing Ga tersenyum mengejek melihat desain Tae Baek. Tae Baek sendiri tersenyum puas melihat hasilnya mendapat tepukan dari pengunjung, bahkan pemilik tokopun memberikan tanda jempol untuknya. Tae Baek membungkuk hormat berterima kasih.
Masuklah Baek Ji Yoon yang juga ingin melihat Tae Baek. Ji Yoon tersenyum melihat Tae Baek. Ji Yoon langsung duduk disamping So Ran dan bertanya bagaimana?
So Ran menjawab kalau Oppanya sudah selesai dan sekarang giliran tim lawan.
Ma Jing Ga sudah ada di depan menjelaskan tentang desainnya. Ma Jing Ga berkata kalau dia disini bukan utnuk menjual narkoba. Haha pembuakan yang menyentuh..LOL
Ji Yoon terlihat mengerutkan keningnya melihat Ma Jing Ga di depan? (Apakah Ji Yoon kenal?)
Tanpa menunggu, Ma Jing Ga langsung membuka penutup desainnya, dan terpampanglah karya Ma Jing Ga.
Tae Baek terlihat kaget melihat desain Ma Jing Ga. Banyak yang tertawa. Baek Ji Yoon juga. Apalagi So Ran.
Ma Jing Ga berkata judul papan namanya pengiriman cepat. Kemudian Ma Jing Ga melakukan sesuatu pada desainnya, yang membuat gambar itu menyala. Ma Jing Ga dengan puas menyampaikannya.
Semua ikut senang dan puas melihat perubahan dari desain Ma Jing Ga. Ma Jing Ga langsung seolah memberi isyarat dengan tangannya seperti gerakan membunuh, dan uitu ditujukan tentu untuk Tae Bae. Artinya “Tamat riwayatmu Tae Baek.”
Tae Baek ngeri juga jadinya.
Akhirnya berpindahlah motor Tae Baek pada Ma Jing Ga dan anaknya. Tae Baek bersedih tentu saja dan bertanya mengapa mereka bisa kalah? Hanya dengan gambar kekanak-kanakan seperti itu?
Ji Yoon mengepalkan tangannya dan berkata Jangan putus asa. Mencoba memberi semangat pada Tae Baek.
Tae Baek malah menuduh kalau Ma Jing Ga bersekongkol dengan pemilik resto, sehingga punyanya kalah. So Ran tiba-tiba berkata kalau Ma Jing Ga kembali. Tae Baek yang mendengar tentu kaget.
Tae Baek bertanya kenapa Ma Jing Ga datang lagi?
Ma Jing Ga menjawab kalau dia hanya ingin memberi tahu kenapa Tae Baek bisa kalah tadi. Dengan imutnya Ma Jing Ga berkata kalau dia benar-benar baik kan pada Tae Baek?
Tae Baek bertanya apa Ma Jing Ga mencoba membodohinya? Akhirnya tae Baek bertanya kenapa dia kalah, dan dengan mantap Ma Jing Ga menjawab kalau yang dibuat tae Baek hanya sebuah papan nama saja, sedangkan yang dia buat adalah papan iklan. Gambar yang hanya menjai tanda saja tentu berbeda dengan gambar yang hasilnya bisa menjadi iklan.
Tae Baek bertanya apa maksudnya itu? Ma Jing Ga dengan santainya menyuruh Tae Baek menggunakan otaknya untuk mencari tahu. Kalau Tae Baek bisa mencari tahu sebabnya, maka Tae Baek bisa menggunakannya untuk bertahan hidup.
Setelah Ma Jing Ga pergi, tae Baek memikirkan kata-kata Ma Jing Ga tadi.
Tae Baek menghabiskan waktunya di kedai minuman bersama Ji Yoon.Masih sedih dengan hasil tadi tentunya. Ji Yoon berkata kalau dia yakin pernah melihat wajah Presiden Ma entah dimana. Tae Baek diam saja tidak menanggapi.
Ji Yoon bertanya apa Tae Baek menyalahkan Presiden Ma?
Tae Baek bertanya apa dia benar-benar terlihat seperti kertas kusut di mata Ji Yoon?
Ji Yoon menjawab tidak, dan apa maksudnya kusut? Menurut Ji Yoon, Tae Baek tidak terlihat kusut.
Tae Baek meceritakan tentang kebangkrutan tokonya, dan kekalahannya tadi. Bahkan parahnya lagi dia juga kehilangan motornya. Apakah itu tidak kusut? “Sekarang aku benar-benar merasa seperti gumpalan kertas.”
Ji Yoon dengan terseyum memberi semangat pada tae Baek dan menyuruhnya minum lagu untuk membangun sedikit kekuatan.Tae Baek pun menerima dan meminumnya.
Tae Baek berkata tentang iklan yang Presiden Ma bicarakan. Apa menurut Ji Yoon yang terjadi? Bagaimana bisa dia tahu, sedangkan dia hanya pegawai magang saja. Ji Yoon kemudian bertanya bagaimana bisa iklan menjadi mimpi Tae Baek?
Dengan serius Tae Baek menjawab kalau dia mengalami yang namanya kekuatan iklan.
“Apa maksudmu?”
Tae Baek kemudian menjelaskan kalau saat dia SMA, dia punya seorang teman yang memiliki penyakit katup jantung. Situasi keluarga temannya itu sangat sulit, sehingga tidak mampu membayar biaya operasi. Untuk membantu akhirnya Tae Baek membuat poster, dan berkeliling dari satu tetangga ke tetangga yang lain, sehingga akhirnya dia mendapatkan 3000 dolar dalam satu bulan. Dan akhirnya teman Tae Baek bisa dioperasi.
Ji Yoon mendengarkannya dengan senyum, dan berkata kalau berarti sudah semenjak SMA Tae Baek memulai karir kampanye nya. Tae Baek balik bertanya apakah seperti itu?
Tae Baek merasa sangat kagum saat itu, karena hanya dengan gambar dia mampu menggerakkan hati seseorang, dan dia ingat pada kata-kata guru keseniannya.
“Itu adalah kekuatan iklan, cobalah!”
“Saat aku mengingat itu, semangatku tersulut. Pada saat itu aku memilih jalanku sebagai pengiklan.”
Ji Yoon tersenyum mendengarnya dan berkata kalau Tae Baek pasti akan menjadi pegiklan yang luar biasa. Ji Yoon mengingatkan kata-kata Tae Baek saat bersama Addie dulu “Kertas kusut akan terbang lebih jauh”
Tae Baek seperti mendapatkan semnagatnya lagi dan memuji Ji Yoon. Tae Baek berkata kalau Jui Yoon bukan hanya pandai sebagai penulis iklan, tapi juga pandai membaca hati dengan akurat.
Mereka berduapun tersenyum dengan bahagia.
Tae Baek menuangkan minuman untuk Ji Yoon dan berkata karena hari ini mereka cukup kusut, maka ayo minum sampai merasa terbang.^^
Ji Yoon pun menyetujuinya dan mereka sama-sama tos di udara.
Mereka berdua berjalan dengan sempoyongan, dan Tae Baek masih membicarakan iklan Presiden Ma yang ada peluru diu anus ayam. Tae Baek mengejek kalau Ji Yoon menyukai iklan seperti itu. Ji Yoon menjawab apa sebaiknya dia menangis melihat ayam yang ada peluru di anusnya? LOL mereka brdua.
Tae Baek berkata dia yakin kalau Ji Yoon pasti tertawa saat itu meskipun harus menahan sambil menggigit bibir.
Ji Yoon mengaku bersalah, dan untuk menebus kesalahannya dia akan memberi info kerja paruh waktu yang bisa dilakukan Tae Baek, tapi gajinya dikit. Tae Baek senang sekali, dan bertanya pekerjaan apa?
“Promosi iklan Mobil Dae Sung”
Tae Baek berkata apa Ji Yoon bercanda? Tae Baek jelas menolak yang ditawarkan Ji Yoon padanya dengan marah.
Tae Baek berjalan meninggalkan Ji Yoon, tapi kemudian Ji Yoon berkata apa tae Baek tidak penasaran? Apalagi ini tentang iklan yang mereka buat (Mengingat konsep yang sama—masih belum tahu apakah konsep Tae Baek dicuri atau tidak?)
Tae Baek kemudian berhenti dan menoleh pada Ji Yoon. Ji Yoon menegaskan kalau bukankah itu pekerjaan pertama mereka.Jadi dia ingin Tae Baek bisa melihatnya sendiri. Betapa banyak orang yang menyukai iklan mereka.
“Yang paling penting adalah..kau harus mencari uang.”
“kau pikir siapa aku? Berapa bayarannya?”
Mendengar kalimat terakhir Tae Baek, Ji Yoon menyunggingkan senyumnya.Tae Baek juga akhirnya tertawa.
Semua orang memang terlihat antusias sekali dengan promosi iklan Geumsan. Bahkan Geumsan khusus malam itu membuat agar masyarakat bisa menikmati pertunjukkan iklan yang seperti main games balap mobil.
Ternyata Tae Baek bekerja sebagai penjaga keamanan disitu. Dia tersenyum memandang ke layar. Cukup puas karena paling tidak dia juga memiliki ide itu dan merasa menjadi bagiannya.
Ji Yoon datang dan bertanya bagaimana perasaan Tae Baek? Apa Tae Baek senang bisa melihatnya? Tae Baek mengangguk.
Lalu ada seorang yang bertanya sampai berapa lama lagi mereka menunggu dalam cuaca dingin seperti ini? Tae Baek menenangkan pria itu dan menjawab mungkin sebentar lagi dia juga bisa merasakan permainan ini.
Beralih ke Sky Loung. Semua yang hadir disana tertawa gembira. Ah Ri juga memandang dengan senang. Terlihat Addie, ayahnya dan seorang laki-laki yang asik mengobrol. Laki-laki itu memuji Geumsan karena semua tamu VVIP terlihat menikmati pertunjukkan ini, dan menepuk pundak Addie dan memuji Addie yang sudah bekerja keras. Addie pun mengucapkan terima kasihnya.
Datanglah ayah Baek Ji Yoon, yang dipanggil Presiden Baek.
Laki-laki tadi menyalami Presiden Baek dan berkata kalau sudah lama mereka tidak bertemu. Ayah Addie berbisik pada anaknya, kalau itu adalah Presiden Baek dari grup BK. Addie yang bertatapan dengan Presiden Baek langsung menunduk hormat.
Presiden Baek hanya tersenyum saja.
Tae Baek masih asik dengan kerjaannya. Ji Yoon kemudian menghampiri dan memberikan botol minuman pada Tae Baek. Ji Yoon berpesan agar Tae Baek jangan terlalu bersemangat, dan beristirahatlah sedikit.
Tae Baek menjawab bagaimana bisa dia tidak bersemangat, ini kan iklan mereka yang pertama. Dan akhirnya dikomersialkan.
Ji Yoon berkata kalau dia harus naik ke Sky Lounge sekarang dan meninggalkan Tae Baek.
Tae Baek pun menyuruh Ji Yoon cepat naik karena tidak baik bagi wanita diluar terlalu lama dalam cuaca sedingin ini.
Tae Baek tiba-tiba melihat So Ran diantara kerumunan orang-orang. Dia heran kenapa adiknya ada disana
Sementara itu di Sky Lounge para petinggi sedang berkumpu. Presiden Baek berkata tentang karir Addie yang cukup besar di Amerika. Apakah ada alasan sehingga Addie kembali ke Korea?
Addie merendah dengan berkata kalau sejujurnya usahanya yang di Amerika tidak sebesar yang dikira. Ayah Addie dan koleganya juga ikut tertarik mendengarkan.
Addie melanjutkan kalau saat dia di AS, dia bukan pengiklan kelas atas. Presiden Baek berkata kalau ini sangat menarik, bahwa seorang pembuat iklan tidak mau mempromosikan dirinya sendiri.
“Aku percaya tidak ada iklan yang dapat melebihi kenyataan”
Presiden Baekpun mengangguk-angguk mendengar jawaban Addie.
Masuklah Baek Ji Yoon. Dia sangat kaget ada ayahnya disana.
Ah Ri yang mengetahui Ji Yoon hanya bengong saja, menegur Ji Yoon. Ji Yoon langsung memutar tubuhnya memandang Ah Ri.
Ah Ri meminta Ji Yoon segera menyiapkan hadiah.
Baek Ji Yoon yang masih terkejut karena melihat ayahnya tanpa sadar menabrak seorang pelayan yang membawa minuman, sehingga jatuhlah gelas-gelas minuman itu. Tentu saja ini menarik perhatian para tamu, sehingga akhirnya menoleh mencari sumber suara, tidak terkecuali Presiden Baek, ayah Ji Yoon. Dia juga menoleh. Ji Yoon salah tingkah, tak berani memandang.
Wajah Presiden Baek langsung berubah menyadari putrinya ada disitu, temannya juga yang melihat Ji Yoon langsung tahu kalau itu putri Presiden baek, dan berniat mengatakannya.
Tapi, Presiden Baek seolah tidak merasa terjadi sesuatu atau tidak merasa mengenal gadis yang menabrak pelayan tadi. Sehingga temannyapun mengurungkan niatnya untuk bertanya.
Ji Yoon benar-benar masih harus mengumpulkan keberaniannya. Kemudian setelah dia yakin, dia mendekat kpada para petinggi yang dimana juga ada ayahnya disana. Ji Yoon membagikan hadiah pelengkap yang Ah Ri perintahkan padanya.
Presiden Baek malah asik bertanya pada Addie tentang pendapatnya terhadap industry periklanan Korea? Ji Yoon merasa canggung disana, dan teman Presiden Baek hanya meandang Ji Yoon tanpa bisa berkata apapun.
Addie yang mendapat pertanyaan itu menjawab dengan sopan, kalau menurutnya industri periklanan di Korea sangat jauh berbeda dengan Amerika. Addie menjelaskan kalau pengiklan dan pembuat iklan sedang dalam kerjasama saat di AS.
Mereka dalam hubungan A dan B di Korea (hubungan pembuat dan penerima )
Kang Han Chul meminta maaf pada Presiden Baek karena Addie masih terbawa-bawa dengan kebiasaan di Amerika. Yang terlalu jujur. Presiden Baek pun menjawab tidak apa-apa. Menjadi jujur tidak buruk juga. Presiden Baek bahkan memuji Han Chul yang bisa dengan baik membesarkan anaknya.
Presiden Baek bercerita kalau dia mengirim putri bungsunya ke Amerika agar dia bisa bekerja pada karirnya. Ji Yoon masih ada disana ikut mendengarkan dan sadar kalau putri bungsu yang dimaksud adalah dia. Presiden Baek melanjutkan kalau putrinya malah menolak dan lebih memilih bekerja pada pekerjaan komersial. Dia ingin mengubah jalurnya tanpa memberitahuku.
Addie hanya mengangguk-angguk saja, entah apakah dia merasa ada sesuatu yang janggal, atau tidak?
Addie Kang melihat ponselnya karena mendapat sms, yang berisi kalau dia dan Ah Ri akan diwawancarainya oleh IBC dalam waktu 30 menit.
So Ran yang ternyata juga bekerja di malam ini, sedang membagikan kepada masyarakat yang datang ke promosi iklan mobil Dae Sung. Tae Baek hanya memandngnya dari kejauhan.
Kemudian dia menyeruak ke dalam kerumunan orang-orang itu untuk mendekati adiknya. Tae Baek Terlihat marah.
So Ran yang melihat kakaknya bertanya apa yang kakaknya lakukan disini? Tae Baek bukannya menjawab langsung menanyakan hal yang sama pada So Ran. So Ran bilang kalau dia disini tentu untuk mencari uang.
Tae Baek kemudian melihat pakaian So Ran, dan bertanya apa yang So Ran kenakan? So Ran akan sakit, jadi hentikan saja dan segera pulang.
So Ran marah dan membentak Tae Baek, kalau karena itu dia harus mendapatkan gajinya. Masak sudah kedinginan sepanjang hari tidak dapat apa-apa. Jadi So Ran meminta kakaknya untuk tidak melakukan hal bodoh dan sabar menunggu, karena satu jam lagi acara juga akan selesai.
So ran langsung pergi, dan Tae Baek mengalah tidak menghentikannya.
Tae Baek melihat ke layar didepannya, yang menampilkan Addie Kang dan Go Ah Ri disana. Mereka sedang diwawancarai.
Terlihat Addie mengatakan kalau dialah yang mempromosikan iklan mobil Dae Sung.
Acara sudah selesai, dan Tae Baek membereskan semua. Datanglah Ji Yoon, yang memuji Tae Baek karena sudah melakukan pekerjaannya dengan baik, dicuaca dingin seperti ini. Tae Baek menjawab kalau dia tentu dibayar untuk ini, dan pujian Ji Yoon pasti ada maksudnya. kemudian Tae Baek berjanji akan mentraktir Ji Yoon malam ini. Ji Yoonpun senang karenanya. Ah Ri yang juga sedang diluar, melihat keakraban Ji Yoon dengan Tae Baek sang mantan pacar.
Ah Ri melihat dengan tatapan tidak suka.
Lewatlah mobil Addie dan berhenti didepan Tae Baek dan Ji Yoon. Addie membuka kaca mobilnya dan menyapa mereka. Addie berkata pada Tae Baek kalau mereka bertemu lagi. Cuaca juga sedang dingin saat ini. Tae Baek menjawab kalau berada diluar dan berdiri selama 10 jam disini, maka tidak akan merasa dingin.
Kemudian Addie beralih pada Ji Yoon, dan berkata ingin mengantar Ji Yoon pulang, karena ada sesuatu yang juga ingin dikatakannya.
Ji Yoon meminta maaf karena dia sudah ada acara.
Tae Baek yang tahu Ji Yoon tadi berjanji akan makan dengannya(Ditraktir Tae Baek karena kan gajian.)
Menyuruh Ji Yoon ikut saja dengan Addie, karena disini juga dingin, lagipula dia akan pergi dengan So Ran adiknya. Tanpa menunggu jawaban Ji Yoon, Tae Baek langsung meninggalkannya dan mengucapkan sampai ketemu lagi.
Ji Yoon masih bingung, tapi kemudian Addie berkata kenapa Ji Yoon tidak ikut saja dnegannya karena sepertinya janji Ji Yoon sudah dibatalkan.
Ji Yoon pun tidak mampu menloak. Tae Baek yang sudah berjalan tiba-tiba berbalik dan melihat Ji Yoon masuk ke mobil Addie Kang.Dari tatapannya sepertinya Tae Baek kecewa. Ah Ri juga masih disana dan melihat semuanya.
Setelah mobil Addie hilang, Ah Ri mendekati Tae Baek dan bertanya apa Tae Baek datang kesini untuk melihat acara promosi? Bagaimana perasaan Tae Baek? Apa Tae Baek melihatnya dan kemudian berfikir kalau itu pekerjaan Tae Baek? Tae Baek yang sudah hilang feeling sama Ah Ri, berkata kalau dia harus pergi.
Tae Baek yang sudah berbalik, membuat Ah Ri berseru kalau ini yang disebut penyiksaan harapan.
Masih membelakangi Ah Ri, Tae Baek mendengar kata-katanya
“Melihat pohon yang tak bisa kau panjati”
Tae Baek akhirnya menoleh, dan Ah Ri kembali berkata “Menjadi pengiklan di Amerika seperti ini. Tidak mungkin.”
Tae Baek yang kesal bertanya sebenarnya apa yang Ah Ri katakan? Ah Ri berkata kalau Tae Baek harus mengembangkan resume nya atau menyerah saja.
Tae Baek mengucapkan terima kasih atas saran Ah Ri, tapi menurutnya Ah Ri tidak perlu khawatir tentang hal itu.
Ah Ri menyebut Tae Baek picik, dan dia tidak ingin melihat Tae Baek seperti itu.
Tae Baek menjawab kalau menurutnya pendapat dia dan Ah Ri sangat berbeda. Dan tanpa rag lagi Tae Baek meningalkan Ah Ri disana.
Sementara itu Ji Yoon merasa tidak nyaman semobil dengan bosnya.
Addie bertanya apa Ji Yoon merasa tidak nyaman dengannya? Ji Yoon menjawab kalau dia hanya tidak menduga saja. Addie bertanya apa Di Korea hal seperti ini aneh? Mengantar karyawan? Ji Yoon menjelaskan kalau ini aneh untuk pegawai magang yang diantar pulang managernya.
Addie menjawab, anggap saja ini kompensasi atas salinan tagline yang Ji Yoon buat.
Ji Yoon tersenyum dan bertanya apa yang ingin Addie bicarakan?
Addie bertanya pendapat Ji Yoon tentang salinan tagline tentang gumpalan kertas akan terbang jauh?
Ji Yoon sedikit kaget. Tapi kemudian menjawabnya kalau itu adalah salinan tagline yang bagus.
“Kenapa?”
Addie malah berkata kalau menurutnya itu tidak benar-benar salinan atau tagline, karena tidak realistis.”Daripada terbang jauh, gumpalan kertas akan berakhir di tempat sampah.”
Addie bilang kalau salinan yang baik itu seharusnya jujur. Ji Yoon terlihat terkejut mendengarnya.
Ji Yoon akhirnya berkomentar “Untuk orang lain..mereka mungkin perlu hiburan bukan salinan! Terutama untuk orang-orang yang berjuang setiap hari.”
Tae Baek termenung di bis sepanjang perjalanan pulang, ada So Ran disampingnya. So Ran berkata kalau nenek akan kembali besok. Tae Baek kaget dan menoleh pada adiknya, bertanya apa maksud So Ran? Tae Baek bilang kalau nenek masih sulit untuk berdiri
(Sepertinya nenek So Ran dan Tae Baek ada di Rumah Sakit)
So Ran menjawab kalau dia juga tidak tahu. Tapi mungkin besok dia juga akan dikeluarkan dari sekolah.
Tae Baek meminta adiknya berhenti mengatakan hal itu, karena dia akan melakukan sesuatu untuk biaya kuliah So Ran.
So Ran menjelaskan kalau lulus dari kuliahpun tidak menjamin dia bisa dapat kerja nantinya. Kalau dia terus sekolah, maka hutang mereka akan terus menumpuk.
Tae Baek berkata kalau So Ran tidak lulus kuliah, maka pendidikan tertinggi So Ran cuma SMA.
So Ran membantah kalau semua sama saja. Lulusan kuliah juga menganggur.
Tae Baek menjelaskan kalau mereka tinggal di Korea yang mana tingkat penganggurannya tinggi. Kalau So Ran tidak memiliki kemampuan seperti dia, maka semua akan sulit. (Masihh aja Pede..^^)
So Ran kesal karena kakaknya beguitu percaya diri dan berkata akan tidur saja.Setelah itu Tae Baek kembali merenung. Memikirkan nasibnya dna keluarganya.
Ah Ri yang sedng di mobilnya mendapat telepon dari Direktur Pelaksana Hwang,dan Ah Ri menerimanya. Direktur Pelaksana Hwang menanyakan bagaimana dengan promosi? Ah Ri menjawab kalau semua berjalan lancar. Direktur Pelaksana Hwan bertanya apakah Presiden BK mengatakan sesuatu yang penting? Ah Ri menjawab kalau tidak ada sesuatu yang penting tapi sepertinya dia tertarik dengan Direktur.
Direktur Pelaksana Hwang berkata kalau Manager Kang lebih menakutkan daripada ayahnya. Jadi apa yang mereka rencanakan? Ah Ri diminta untuk terus mengawasi. Ah Ri menjawab Ya.
Addie telah sampai di rumahnya dan kaget melihat ada ayahnya disana. Ayah bertanya apa Addie tidak merasa nyaman dengan sesuatu?Addie yang sedang menuang minuman ke gelas, menjawab kalau dia disuruh memilih. Fakta bahwa seseorang yang masuk rumah tanpa ijin pemiliknya, itu membuatnya tidak nyaman.
Ayah Addie tidak peduli sindiran itu, dia berkata tentang Presiden Baek pemimpin BK. Dia harus melihat Addie dalam citra yang baik. Dalam tahun ini BK akan mengubah identitas perusahaan mereka (CI= Corporate Identity)
Iklan CI adalah sama sekali berbeda dengan iklan produksi, dan ini bernilai 500 juta dolar.
Addie bertanya benarkah? Jika mereka hanya menghapusnya, maka posisi ayah Addie akan terjamin sementara waktu.
Han Chul menjawab hanya untuk beberapa tahun saja.
“Tanpa keluarga dan teman-teman, setelah naik ke puncak akan menjadi gila karena iklan.”
Han Chul berkata kalau dia datang ke Geumsan sebagai wakil periklanan, dan dia tidak bisa memberikan posisi ini pada orang lain.
Addie berkata kalau dia tidak merasa tertarik dengan posisi ayahnya. Ayahnya kaget, dan Addie menjelaskannya entah dia sebagai perwakilan atau manajer dia tetap harus punya kesetiaan yang sama di depan pengiklan.
Han Chul bertanya apa yang bisa Addie lakukan tentang hal itu? “Itu adalah kematian dari suatu pengiklan.”
Addie menjawab kalau dia tidak berniat seperti itu. Itu sebabnya dia datnag ke Korea. Addie dengan halus menyuruh Ayahnya pulang karena dia kaan beristirahat.
Setelah sendiri, ada Fax yang masuk dan Addie mlihatnya. Ternyata Addie sedang menyelidiki Baek Ji Yoon. Dia meminta resume Ji Yoon. Apakah benar dugaannya tentang Ji Yoon yang merupakan anak dari Presiden Baek?
Ji Yoon sedang asik di kamarnya. Melihat foto-foto saat bersama ibunya waktu kecil dulu. Bibi Ji Yoon datang memberikan minuman vitamin untuk Ji Yoon. Ji Yoon menutup album fotonya kemudian ada yang terjatuh dari album itu, membuat Ji Yoon mengambil dan melihatnya. Ji Yoon merasa kaget dan mengeluarkan foto itu, dia merasa mengenal orang yang ada di dalam foto. Setelah melihat dengan jelas ternyata itu foto ayah, ibunya, dan Ma Jing Ga.
Tae Baek ke kantornya pagi ini, dan ternyata sudah ada penagih sewa yang datang dan mengambil semua isi didalam kantor Tae Baek. Tae Baek mendekati mereka dan bertanya kenapa mereka melakukan ini? Salah satu laki-laki yang seperti pemimpinnya marah Dan berkata kalau Tae Baek bahkan tidak pernah muncul untuk bayar sewa, padahal dia sudah janji untuk rajin membayarnya.
Tae Baek meminta waktu lagi. Penagih semakin marah dan bilang bukankah dia sudah memberi Tae Baek kesempatan? Apa masih kurang? Tae Baek bilang dia sudah berusaha keras jadi meminta tambahan waktu lagi.
Peagih yang sudah ksal makin kesal, dan berkata “Jika sesuatu tidak berhasil pertama kalinya bagi seseorang, itu berarti tidak bisa dilakukan di dunia.”
Tae Baek memikirkan kata-kata itu.
Tae Baek berjalan sambil membawa beberapa barangnya yang masih bisa diselamatkan. Tae Baek menngingat semua perkataan yang pernah diterimanya. Terutama yang diucapkan Ma Jing Ga, dimalam kekalahannya.
“Sebuah gambar yang menyenangkan, hanya akan menjadi gambar yang tidak berarti. Namun itu bukan iklan.”
Tae Baek kemudian berhenti di toko ayam, yang dulu merupakan toko tempat dia bersaing dnegan Ma Jing Ga untuk membuat papan nama. Disana memang terpasang papan nama buatan Ma Jing Ga. Papan nama itu tertulis “pengiriman Cepat”
Seorang pasangan melihat papan nama, dan si wanita merasa tertarik, karena sangat lucu. Dan mengajak agar lain kali mereka datang untuk makan disana.
Tae Baek mendengar kata-kata mereka.Dan bertanya dalam hati “kenapa aku kalah?”
Lalu teringatlah kata-kata Ma Jing Ga malam itu “kau membuat papan nama, dan aku membuat sebuah iklan. ”
“Gunakan otakmu untuk berfikir.Jika kau menemukan jawabannya, maka kau akan mampu bertahan hidup.”
Tae Baek memandang desainnya untuk toko ayam itu. desain yang kalah dari desain Ma Jing Ga.Lalu tiba-tiba ponsel Tae Baek berbunyi. Ji Yoon yang menelpon. Ji Yoon mengatakan kalau dia sudah tahu identitas Ma Jing Ga sebenarnya. Identitas nyata.
Tae Baek merasa tertarik, dan dia berlari sekuat tenaga setelah tahu kalau Ma Jing Ga adalah seorang pengiklan yang terkenal dulu. Dia dikenal sebagai pembuat iklan Ma Zinga sebelum akhirnya menghilang dari industry iklan dan pernah bekerja di Geumsan.
Tae Baek menemui Ma Jing Ga, dan Ma Jing Ga yang sedang asik main kartu kaget melihat Tae Baek masuk ke tempatnya. Ma Yi Cha takut Tae Baek datang untuk meminta kembali motornya.
Tae Baek langsung bertanya apa itu iklan? Ma Jing Ga bertanya kenapa Tae Baek datang? Tae Baek menjawab tolong ajari dia tentang periklanan.
Ma Jing Ga bertanya kenapa harus dia? Dia bahkan tidak bisa mengajari anaknya sendiri.Jadi kenapa dia harus mengajari Tae Baek?
“Aku yakin pada diriku sendiri. Hidupku.”
Yang lain merasa tertarik dan ikut menoleh memandang Tae Baek. Tae Baek bahkan berlutut untuk memohon agar Ma Jing Ga mau mengajarinya.
“terimalah aku sebagai muridmu”
Ma Jing Ga diam dan hanya menatap Tae Baek.
KOMENTAR :
Aku jujur semakin suka, sangat Menarik sekali. Konflik yang terjadi. Terungkapnya tentang mereka satu persatu. Drama yang berbeda, ini yang membuat aku suka. Melulu cinta, perebutan kekuasaan, hanya akan membuat jenuh. Dan drama ini cukup memberikan nuansa berbeda menurutku.
Ma Jing Ga,kalau dia bisa bersinergi dengan Tae Baek, pasti keren. Sepertinya Ma Jing Ga juga bukan orang jahat,dan apa alasan dia menghilang? Padahal kalau dia tetap dikenal sebagai orang jenius di dunia periklanan,maka Geumsan jelas akan kalah.
Episode 3 secepatnya deh..^^