[Sebelumnya]
Flashback
Kang Dong Wook ada di kampung halamannya. Dia memegang bunga dan tengah berbicara dengan Soo Jung. Soo Jung bertanya untuk apa bunga itu? Dong Wook menjawab kalau Hyung nya akan memperkenalkan calon kakak ipar padanya.
Di seberang laut, tampak Dong Ha yang tersenyum dari jauh. Dia melambaikan tangan pada Dong Wook dan Soo Jung yang sudah menantinya. Soo Jung tersipu malu melihat kedatangan Dong Ha.
Saat kakaknya sudah sampai ke tepi dan kini tengah bekerja, Dong Wook bertanya bukankah kakaknya bilang ingin membawa calon kakak iparnya? Tapi kenapa Dong Ha datang sendiri? Dong Ha menjawab dia ga bilang akan membawa calon istrinya, tapi dia akan memperkenalkannya pada Dong Wook,
Ahjussi yang membantu Dong Ha bertanya apa Dong Wook belum tahu siapa calon istri Dong Ha? Ahjussi itupun menunjuk Soo Jung yang tengah mempersiapkan makanan di belakang mereka. Dong Wook ga percaya dan menganggap ini hanya lelucon. Tapi Dong Ha membenarkan. Dulu dia belum berani karena Soo Jung masih kecil, tapi sekarang dia sudah tak sabar lagi. Dia ingin segera menikahi Soo Jung, agar Soo Jung ga perlu kerja lagi.
Terpanalah Dong Wook mendengarnya. Soo Jung, teman masa kecilnya akan dinikahi oleh Dong Ha, kakaknya sendiri.
Soo Jung melambai pada Dong Ha dan meminta Dong Ha mendekat, Dong Ha tentu saja mengangguk dan langsung bergerak mendekati Soo Jung, tapi kemudian dia mengambil bunga yang sudah disiapkan Dong Wook untuk menyambut calon istrinya. Dong Ha mengambil bunga itu dan mendekati Soo Jung, lalu dia berlutut dan berkata pada Soo Jung agar Soo Jung mau menerima bunganya ini.
Dong Ha juga memberikan hadiah untuk Soo Jung, yang itu adalah sebuah gelang cantik. Bukan gelang emas, tapi gelang dengan hiasan lucu yang membuat Soo Jung tersenyum senang. Dong Wook pun hanya bisa menatap kemesraan kakaknya dan Soo Jung dari tempatnya berdiri. Bahkan dia melihat tangan lembut Soo Jung membelai mesra rambut kakaknya. Di depan matanya. Entah kenapa ada ruang di hatinya yang terasa sakit.
Flashback End
Episode 2
Kang Dong Wook seolah merasa melihat Soo Jung yang sedang memetik bunga di depan rumahnya. Padahal tentu saja itu bukan Soo Jung, wanita itu adalah Lee Bom Yi.
Dong Ha yang sadar kalau di depannya adalah Bom Yi langsung mendekat dan bertanya apa yang sedang Bom Yi lakukan? Bom Yi menjawab kalau dia sedang memetik bunga, dan bunga ini untuk Poo Reum. Poo Reum pantas mendapatkan bunga di hari seperti ini. Kenapa ga Dong Ha saja yang memberikan bunga ini pada Poo Reum?
Dong Ha ga mempedulikan apa yang Bom Yi katakan, dengan kesal dia meminta Bom Yi melepaskan baju yang Bom Yi pakai. Bom Yi pun tak membantah, dia bahkan akan melepaskan bajunya saat ini juga. Dong Ha menjelaskan bahwa yang dia maksud bukan dilepas disini, tapi di dalam.
Akhirnya Dong Ha tak jadi menyuruh Bom Yi ganti baju karena baju Bom Yi masih basah. Bom Yi yang kesal langsung menyebut kalau Dong Ha adalah pria kejam, dan ga tegas. Sungguh kombinasi sifat yang menarik. Poo Reum yang datang untuk menjemur baju Bom Yi berkata kalau ayahnya sangat aneh, biasanya ga seperti ini. Kenapa begitu sensitive soal baju. Poo Reum bahkan bertanya pada ayahnya apa tadi harusnya dia memberi baju ayah bukan baju ibu? Dong Ha pun mengalah, tak mungkin dia membuat Poo Reum bertambah kesal karenanya.
Saat Poo Reum sedang menjemur pakaian Bom Yi, Bom Yi mendekat dan menyodorkan bunga yang dipetiknya tadi untuk Poo Reum. Dia berkata seharusnya hari ini Poo Reum berpesta. Ini adalah hari pertama Poo Reum menjadi wanita dewasa. Jadi sudah selayaknya Poo Reum mendapat bunga atau hadiah. Bom Yi bahkan melepaskan kalung yang dipakainya dan memberi kalung itu pada Poo Reum. Poo Reum menolak, tapi Bom Yi langsung memakaikan kalung itu ke leher Poo Reum dan meminta Poo Reum menganggap kalau kalung ini baru. Poo Reum pun terharu dan mengucapkan terima kasih pada Bom Yi.
Dong Ha melihat itu dari jauh, dari tempatnya berdiri.
Makan malam sebentar lagi sudah siap, dan Poo Reum meminta ayahnya untuk memanggil Bom Yi yang masih ada di dalam. Malam ini mereka makan di halaman depan dengan suasana yang indah jika malam menjelang. Dong Ha sebenarnya malas, tapi dia juga enggan ribut-ribut dengan putrinya. Diapun ke dalam dan melihat Bom Yi tengah asik di dapur. Dong Ha pun bertanya kenapa Bom Yi sembarangan masuk ke dapur orang lain. Bom Yi kesal dan bertanya kenapa Dong Ha selalu menyalahkannya sih? Kalau cuma untuk disalahkan,ngapain Dong Ha membawa dia ke rumah Dong Ha?
“Oooo…aku tahu..kau pasti membawaku kerumahmu karena kau butuh uang kan? Berapa banyak?”
Bom Yi mengambil dompetnya lalu berkata lagi kalau dia suka makan, jadi selain makan malam, besok pagi dia juga akan sarapan. Jadi dua kali makan, lalu menginap semalam, dan biaya transportasi, biaya laundry, lalu biaya karena memakai dapur Dong Ha. Berapa jumlahnya semua itu?
“Kau membuatku seperti orang jahat.”
Bom Yi tertawa dan dia yang sedari tadi memanggil Dong Ha dengan sebutan Ahjussi langsung berkata kalau Dong Ha sepertinya memang belum mengenal diri Dong Ha sendiri. Jadi sepertinya dia harus menjelaskannya pada Dong Ha agar Dong Ha mengerti.
“Memang benar kalau kau adalah orang jahat. Orang yang paling buruk yang pernah kutemui.”
Bom Yi mengacungkan jempolnya sebagai bentuk sindiran pada Dong Ha. Dong Ha yang kesal menjawab dengan santai kalau makan malam dengan menu barbekiu 15 dolar, sarapan pagi 5 dolar dan biaya untuk menginap semalam 50 dolar. Biaya transportasi nya gratis. Bom Yi memberikan uangnya, dan ternyata uangnya kurang 10 dolar. Diapun meminta Dong Ha memberikan nomer rekening karena akan dia transfer kekurangannya.
Makan malam pun dimulai. Bom Yi bahkan memasak sup rumput laut karena tadi Poo Reum bilang ini hari ulang tahun Dong Ha, yang Bom Yi ga tahu adalah hari ulang tahun Dong Ha, adalah hari kematian Soo Jung, istri Dong Ha, yang adalah si pendonor jantungnya.Ba Da dengan polosnya menyuruh sang ayah untuk berterima kasih pada Bom Yi karena Bom Yi sudah membuatkan sup rumput laut untuk ayahnya.
“Jika diperlakukan dengan baik, maka kita harus berterima kasih” Ucap Ba Da polos.
Dong Ha pun akhirnya mengucapkan terima kasih pada Bom Yi karena dipaksa anak-anaknya. Tapi ternyata Bom Yi berkata kalau dia membuatkan sup rumput laut untuk Poo Reum. Sup rumput laut bagus untuk membersihkan darah. Dong Ha tentu saja malu mendengarnya karena ternyata sup itu bukan untuknya. Sementara Poo Reum dan Ba Da tertawa geli melihat ayahnya yang malu.
Bae Ji Won menemui Dong Wook yang ada di bar untuk minum-minum. Dong Wook berkata mendingan Ji Won pergi ketimbang mengganggunya disini.Ji Won ga peduli dan memberitahu Dong Wook kalau Ketua alias ibu Bom Yi menyuruhnya untuk mengecek latar belakang Dong Wook? Apa yang harus dia lakukan? Apa dia harus mengatakan yang sebenarnya tentang Dong Wook?
Dong Wook meminta agar Ji Won bisa merahasiakan masa lalunya. Walau memang itu bukan apa-apa, tapi mungkin Ketua akan berfikiran aneh-aneh jika tahu dulu mereka pernah tinggal bersama. Ji Won berkata apa Dong Wook ingat, dulu Dong Wook pernah berkata saat mereka berpisah bahwa Dong Wook ga akan menikah lagi. Dong Wook menatap Ji Won dan bertanya, apa sekarang Ji Won kecewa karena dia akan menikah?
“Aku tidak kecewa. Ini adalah hal yang bagus. Dia adalah anak ketua dan direktur RS, maka pernikahan ini akan menjamin masa depanmu.”
Dong Wook berkata kalau apa yang Ji Won bilang tadi adalah salah. Pernikahan bukan untuk hal seperti itu, dia menikahi Bom Yi karena dia sangat mencintai Bom Yi, bukan untuk jabatan atau masa depan yang bagus.
“Saat aku bersamanya, aku merasa seperti orang baik.”
Saat sedang asik makan malam, Dong Ha menawari Bom Yi minum alkohol. Bom Yi menolak karena jika dia minum maka dia bisa menjadi wanita yang agresif, dan kehilangan kontrol diri. Akhirnya Dong Ha menawarkan minum pada teman yang ada di sampingnya yang tentu tidak ditolak.
Kang Ba Da, dan Poo Reum sudah masuk ke dalam kamar, Bom Yi menyusul mereka karena tadi dia melihat Ba Da keluar kamar dengan mata mengantuk. Dia meminta semua tidur karena sudah larut malam. Ba Da senang karena dia ga harus belajar lagi. Bom Yi memuji Poo Reum yang sungguh luar biasa, Poo Reum menjaga Ba Da dengan baik. Bukankah itu sungguh luar biasa? Biasanya anak perempuan seumur Poo Reum lebih memilih main dengan teman.
Ba Da menyela dengan berkata kalau Poo Reum ga punya teman yang bisa diajak bermain. Poo Reum bertanya kesal memangnya kenapa Ba Da berfikir dia ga punya teman? Ba Da dengan polos menjawab, itu karena Poo Reum selalu main dengannya. Poo Reum menjelaskan bahwa dia selalu bermain dengan Ba Da karena Ba Da ga punya ibu. Ba Da menjawab kalau Poo Reum juga sama sepertinya,kan ibu mereka sama.
“Tapi setidaknya, saat aku seumuranmu aku masih punya ibu. Jadi aku hanya melakukan apa yang biasa ibu lakukan padaku.” jawab Poo Reum pada adiknya.
Dong Ha mendengarnya dari balik pintu yang sedikit terbuka. Dia sedih mendengar apa yang dikatakan kedua anak tersayangnya itu.
Bom Yi lalu membacakan buku cerita untuk Poo Reum dan Ba Da. Tentu saja keduanya senang.
Tanpa mereka tahu, Dong Ha masih ada di balik pintu dan mendengar Bom Yi yang sedang membacakan cerita untuk anak-anaknya. Cerita yang biasanya dibacakan Soo Jung, saat masih hidup dulu.
Poo Reum belum tidur, dia menatap Bom Yi dan entah mengapa dia melihat wajah ibunya yang sedang membacakan cerita untuknya. Poo Reum tahu itu ga mungkin, dia menangis karena dia meraskaan rindu pada ibunya, saat melihat Bom Yi yang terasa sangat mirip seperti ibunya.
Malam ini Bom Yi belum juga bisa tidur, dia keluar rumah sambil mencari sinyal untuk ponselnya yang ternyata sangat susah di pulau ini. Tak sengaja dia melihat Dong Ha sedang minum-minum sendirian. Dia pun mendekati Dong Ha dan bertanya kenapa hari ini Dong Ha minum banyak sekali? Dong Ha menjawab kalau dia punya insomnia, makanya dia butuh minum agar bisa tidur.
Bom Yi menjelaskan kalau mabuk memang bisa membuat orang tidur cepat tapi tidak nyenyak. Setelah mabuk dan tertidur, alkohol sebenarnya malah membuat kita merasa dehidrasi sehingga terbangun dengan rasa haus lalu ga bisa tidur lagi. Bom Yi lalu memberikan saran untuk minum teh pinus atau jojoba, karena kedua bahan itu bagus untuk insomnia.
Bom Yi sudah duduk di samping Dong Ha. Dia bertanya apa dia bisa berteman dengan Poo Reum. Dia menyukai Poo Reum. Dong Ha menjawab kenapa harus meminta izin darinya, jika ingin berteman ya berteman saja.
Bom Yi menjawab kalau dia khawatir Dong Ha marah. Buktinya saja, saat dia memakai baju ini, Dong Ha ga suka. Saat dia menggunakan dapur Dong Ha, Dong Ha juga ga suka. Makanya dia meminta izin dulu untuk mengajak Poo Reum berteman.
Dong Ha pun memberikan izinnya. Bom Yi senang dan meminta Dong Ha menuangkan minuman untuknya sebagai perayaan karena dia menjadi temannya Poo Reum. Dong Ha bertanya apa Bom Yi ga apa-apa jika minum alkohol? Bukankah tadi Bom Yi bilang Bom Yi ga bisa minum alkohol karena akan kehilangan kontrol diri? Bom Yi tersenyum dan menjelaskan kalau tadi dia hanya bercanda. Dia cuma takut minum-minum ditempat asing dengan orang baru.
Kemudian Dong Ha bertanya kenapa Bom Yi jauh-jauh datang ke pulau ini hanya untuk mengucapkan terima kasih pada seseorang? Bom Yi kemudian bercerita kalau tadi ada seorang pria yang menyebutnya menjalani hidup dengan gratis. Harusnya saat itu, dia memukul si pria menyebalkan yang sudah berkata demikian padanya. Bom Yi mengingatk kembali kejadian saat membeli daging dengan sangat kesal. Sementara Dong Ha merasa tak enak, karena pria menyebalkan itu adalah dirinya.
Tapi tiba-tiba Bom Yi tersenyum dan berkata kalau pria menyebalkan itu benar. Dia selama ini menjalani hidupnya dengan gratis. Dong Ha bertanya apa maksud Bom Yi? Bom Yi menjawab
“Aku seharusnya meninggal…dulu…tapi aku masih hidup. Pernahkan kau berfikir, seseorang meninggal karenamu?”
Dong Ha menjawab kalimat Dong Yi kalau dia selalu berfikir seperti itu setiap saat dan dia merasa menyesal karenanya. Dia bahkan selalu bermimpi tentang istrinya yang meninggal. Bom Yi kemudian berkata kalau dia setiap hari berdoa untuk orang yang sudah mati menggantikannya.
Bom Yi sudah sangat mabuk, membuat dia akhirnya menaruh kepalanya bersandar di pundak Dong Ha. Dia memanggil Dong Ha dengan sebutan ayah, karena Dong Ha adalah ayah Poo Reum dan dia sekarang teman Poo Reum jadi dia juga boleh memanggil Dong Ha dengan sebutan ayah.
Bom Yi bertanya apa Dong Ha tahu novelnya Alphonse Daudet yang berjudul The Stars? Dong Ha menjawab dia tahu buku itu. Bom Yi pun berkata kalau Dong Ha adalah gembala di novel itu. Dong Ha kemudian menimpali, lalu Bom Yi adalah si cantik stepanette?
Bom Yi tertawa membenarkan. Dong Ha lalu berkata kalau dulu saat istrinya masih hidup, istrinya selalu bercerita tentang novel itu.
Dong Ha akhirnya memberitahu Bom Yi kalau hari ini selain hari ulang tahunnya, juga hari peringatan kematian istrinya, itulah alasan kenapa dia dan anak-anaknya pulang kampung hari ini.
Tak ada tanggapan, dan saat Dong Ha melihat kearah Bom Yi ternyata Bom Yi sudah tertidur.
Bersambung ke part 2
Celotehanku :
Wajahnya si Bom Yi asli Indonesia banget. Hahaha.
Rasanya bagaimana ya? Seolah hidup dalam baying-bayang orang lain? Diakui atau tidak, dalam diri Bom Yi ada Soo Jung. Saat dicintaipun nantinya yang dicintai bisa saja Soo Jung yang ada dalam sosok Bom Yi. Bukan Bom Yi seutuhnya.
Bukankah nanti itu akan sangat menyakitkan?