[Sebelumnya]
Daniel dan Mi Young bertemu di kafe milik Daniel dulu yang sudah banyak berubah. Daniel berkata kalau rasanya baru kemarin mereka berdua menatap tempat ini. Daniel bertanya kenapa Mi Young mengajaknya bertemu? Mi Young menunduk diam, dan Daniel berkata agar Mi Young ga usah ragu. Bilang saja apa yang ingin Mi Young ungkap padanya, karena hatinya sudah siap menerima kalimat Mi Young.
Mi Young mengucapkan terima kasih pada Daniel, jika bukan karena Daniel maka dia pasti sudah pergi tanpa mengetahui yang sebenarnya. Daniel bercanda dengan bertanya apa dia terlihat sangat keren saat dia memutar balik kemudi mobil saat itu? Mi Young tersenyum dan mengangguk.
“Terima kasih, karena kau tidak pernah berubah dan tetap disisiku.Tapi Daniel, aku tidak akan bisa untuk tinggal di sisimu. Aku sungguh-sungguh…Sungguh…”
Mi Young ga mampu melanjutkan kalimatnya, dan Daniel mencoba mencairkan suasana dengan bertanya apa Mi Young sungguh-sungguh menyesal? Itu kan yang mau Mi Young katakan? Mi Young pasti menyesal melepaskan pria semenarik dirinya? Mi Young tersenyum dan mengangguk. Daniel selalu mengerti. Daniel selalu tahu apa yang ingin dia katakan,dan Daniel selalu bisa membuatnya tersenyum, walau dia tahu mungkin hati Daniel kini tengah hancur berkeping-keping dan itu karenanya.
“Aku sudah berfikir baik-baik dan akan bersaing dengannya. Tapi setelah difikir dengan benar aku bukan tandingannya. Aku terlalu baik hati. Apa aku juga harus berubah jadi kejam?”
Mi Young tertawa mendengar candaan Daniel. Dan Daniel ikut tertawa meskipun hatinya menangis. Menjerit karena akhirnya dia tak akan bisa membentuk keluarga bersama Mi Young.
Daniel lalu berkata kalau dia juga butuh waktu sendiri untuk perasaannya ini. Dia sudah bersama Mi Young selama tiga tahun, dan dia ga bisa hanya mengucap kata selamat tinggal saja. Jadi dia butuh waktu untuk dirinya sendiri. Untuk perasaannya. Hanya sebentar. Mi Young tersenyum dan mengangguk.
Daniel Pitt termenung sendiri ketika Mi Young sudha pergi. Dia mengingat semua kenangannya bersama Mi Young dan kemudian bergumam kalau dia benar-benar ingin membentuk keluarga bersama Mi Young. Tapi ternyata itu tidak terjadi sesuai keinginannya.
“Meski aku sudah berusaha keras, tapi kurasa tidak akan berhasil jika memang tidak ditakdirkan”
Lee Yong mondar-mandir di dalam kamarnya. Ibu Lee Yong datang dan melihat heran tingkah putranya itu. Dia bertanya apa Lee Yong ada masalah? Lee Yong langsung menceritakan masalahnya. Dia kehilangan dompetnya hari ini, dan dia tidak tahu dimana dompetnya itu hilang padahal dia sudah mencari kemana-mana. Ternyata ada di dalam tasnya.
Lee Yong pun menceritakan semua kelupaan yang dia alami. Ibu Lee Yong hanya menganggap itu biasa. Lee Yong lalu berkata kalau sepertinya dia menderita penyakit turunan keluarga Lee. Dia kan juga pria dari keluarga ini, jadi dia yakin dia menderita penyakit turunan tersebut. Lee Yong panik sekali.
Tiba-tiba Ibu Lee Yong berubah serius dan berkata kalau ada yang ingin dia ceritakan pada Lee Yong.
Mi Young dan Lee Gun datang, tepat saat Lee Yong turun dari kamarnya dan dalam keadaan menangis. Lee Gun bertanya kenapa Yong menangis. Yong ga menjawab dan terus saja pergi. Mi Young berkata pada Gun kalau dia akan mengejar Lee Yong.
Setelah Yong dan Mi Young pergi, Ibu Lee Yong turun dan Gun bertanya kenapa Naga (Panggilan sayang Gun untuk Yong) seperti itu? Ibu Yong mengajak Gun bicara dengannya, berdua saja. Dan kini mereka sudah duduk berhadapan. Ibu Lee Yong awalnya meminta maaf karena dia sudah membongkar ke media tentang penyakit Lee Gun.
Lee Gun tertawa dan berkata kalau ini pertama kalinya Ibu Yong minta maaf pada dia. Ibu Yong lalu melanjutkan kalimatnya, dia berkata semakin dia memandang Gun, semakin dia melihat ibu Gun yang menyedihkan. Lalu ibu Lee Yong menyodorkan sebuah buku agenda pada Gun, dan meminta Gun membaca apa yang ada di dalamnya.
“Ini masa laluku yang malang. Aku ingin melupakan dan ingin membuang semuanya. Tapi masih ada perasaan yang tersisa.” Terang Ibu Yong.
Lee Gun kemudian mengambil buku itu, dan bertanya kenapa Ibu Yong memberikan ini padanya? Ibu Yong hanya meminta maaf karena dia adalah orang tua yang ga bisa merawat Gun.
Mi Young mencari Yong dan menemukan Yong di taman. Yong duduk dengan memeluk kedua lututnya dan menundukkan wajahnya. Mi Young kemudian mendekat dan bertanya apa Yong baik-baik saja? Yong yang terisak meminta Mi Young ga memanggilnya adik lagi. Dia bukan putra keluarga Lee.
Yong lalu menatap Mi Young dan bertanya dia harus bagaimana sekarang? Dia sangat menyukai Hyungnya dan juga nenek. Dia sangat bahagia saat Hyung sudah tidak mengabaikannya dan nenek juga sudah mau menerimanya. Terlebih dia sudah menganggap Mi Young kakaknya sendiri. Tapi ternyata ibunya bilang kalau dia bukan bagian keluarga Lee.
Dia ga marah pada ibunya, tapi dia merasa kasihan karena ibunya harus menyimpan rahasia berat sepanjang hidupnya sendiri.
“Bagiku kau dulu adalah adik dan sekarang kau tetap adikku.” Mi Young mengusap lembut pundah Lee Yong.
Lee Yong terharu dan langsung memeluk Mi Young.
Di ruang rahasianya, Lee Gun mulai membuka buku agenda itu. Buku itu tampak seperti buku diary. Dan halaman pertamanya berisi foto dia ketika kecil bersama ibunya. Gun penasaran dan terus membalik halaman di buku diary itu, sampai akhirnya dia membaca sebuah kalimat yang tertulis disana
“Aku sudah berusaha keras tapi akhirnya aku hilang ingatan lagi. Istriku tidak tahu aku punya rahasia ini. Dan aku mengabaikan kata-kata istriku. Aku tidak bisa menceritakan penyakitku. Sayangku akan selalu menderita karena aku. Aku tidak ingin mereka menderita. ”
Flashback
Istri Lee Hui (Ayah Lee Gun) meminta suaminya agar jangan pergi. Dia menangis karena ga tahu kenapa Lee Hui meninggalkannya dan Gun yang masih kecil.
Flashback End
Lee Gun terus membaca kelanjutan tulisan itu. Kali ini bercerita tentang yang lain. Tentang Ibu Yong.
“Aku juga kasihan pada seseorang. Orang yang merawatku. Wanita itu, aku tidak bisa memberinya cinta. Tapi setidaknya, aku ingin memberi tempat yang nyaman untuknya dan putranya. Meski Yong bukan putraku. Aku ingin memberinya cinta, walau itu hanya sekali. Cinta yang tidak pernah diterimanya dari ayah yang tak pernah ditemuinya.”
Tulisan itu belum berhenti, karena Gun terus membacanya. Kali ini namanyalah yang ditulis sang ayah.
“Gun…Putraku. Ayah akan sangat merindukanmu.”
Gun menitikkan air matanya, tak menyangka ternyata sang ayah sangat mencintainya. Dia sudah salah paham selama ini pada ayahnya. Dan dia merasa sangat menyesal.
Kemudian Mi Young datang bertanya sedang apa Gun disini? Gun berdiri dan langsung memeluk Mi Young membuat Mi Young heran. Lalu Lee Gun mengucapkan terima kasih pada Mi Young.
“Aku mungkin akan menyesalinya, tapi aku tidak akan pergi. Tetaplah bersamaku hingga akhir.”
Mi Young melepas pelukan itu dan menjawab kalau seharusnya dialah yang berterima kasih pada Lee Gun. Lee Gun mau menerima perasaannya. Lee Gun berkata
“Bagiku…tidak sedetikpun aku ingin jauh darimu. Mulai sekarang ayo kita tinggal bersama untuk waktu yang lama.”
Mi Young mengangguk dan menjawab tentu saja mereka akan tinggal bersama, karena bagi mereka setiap detik sangat berharga. Merekapun kembali berpelukan.
Nenek Wang yang sedang bersantai di kursi pijatnya, terkejut mendengar apa yang dikatakan Lee Gun dan Mi Young. Lee Gun berkata kalau dia dan Mi Young akan sesegera mungkin hidup bersama. Mi Young kaget dan berbisik pada Lee Gun, apa benar segera? Lee Gun membenarkan dan bertanya balik, apa Mi Young ga mau segera hidup bersamanya? Mi Young menggeleng dan tersenyum. Mana mungkin dia ga mau. Tapi nenek langsung berkata kalau dia ga mengijinkan niat Lee Gun itu.
Nenek bertanya apa Lee Gun sudah dapet ijin dari ibu Mi Young? Lee Gun menjawab belum, tapi kemudian dia bertanya apa itu artinya jika dia sudah dapet restu dari ibu Mi Young, maka nenek juga merestui? Nenek mengangguk, lalu mengeluh kalau sekarang dia harus bekerja, karena cucunya cuti berlibur. Lee Gun tersenyum geli mendengar ocehan sang nenek.
Saat Lee Gun dan Mi Young melangkah pergi, nenek tiba-tiba berkata kalau anak jaman sekarang seperti kehilangan gairah dan ide. Jaman dulu, jika pasangan saling mencintai, maka pasangan itu akan meninggalkan rumah dan hidup bersama tak peduli apa kata orang. Tapi anak muda jaman sekarang berbeda. Lee Gun dan Mi Young saling pandang mendengar yang nenek katakan. Seolah di otak mereka, mereka memikirkan hal yang sama. Sebuah ide muncul cemerlang di otak keduanya.
Di restoran Ibu Tiga Putri, sedang tejadi perdebatan. Mi Ja ga setuju jika Mi Young menghabiskan waktu bersama Lee Gun yang sakit. Tapi Mi Suk menjawab kalau itu bukan masalah, toh di artikel dikatakan kalau penyakit Lee Gun ga terlalu parah. Kyung Chul menengahi dengan berkata biar saja Mi Young yang memutuskan, Mi Young kan sudah dewasa.
Mi Young datang menemui ibunya, dan kini saat mereka sudah duduk berhadapan, Ibu bertanya apa yang Mi Young pikirkan sehingga Mi Young memutuskan hal seperti itu? Dulu, memang dia berharap Mi Young bisa kembali dengan Lee Gun, tapi dulu..saat Lee Gun belum terkena penyakit.
Mi Young menjawab kalau dia tahu apa yang Ibunya khawatirkan, tapi apa ga boleh dia hidup sesuai dengan keinginannya sendiri? Seperti yang ibunya tahu, dia selalu hidup dengan memikirkan orang disekitarnya, dia sering melupakan kebahagiaannya sendiri. Kali ini, dia sungguh-sungguh ingin hidup sesuai dengan yang hatinya inginkan.
“Dia..melakukan semuanya demi aku. Tapi aku justru malah membencinya. Sekarang, sungguh…aku ingin bersamanya.”
Ibu menahan tangis dan tetap pada keputusannya. Dia ga setuju jika Mi Young dan Lee Gun bersama. Dia juga ingin kebahagiaan untuk Mi Young, tapi dia ga bisa membayangkan jika suatu hari Lee Gun meninggalkan Mi Young.
“aku tahu kalian saling mencintai, kalian seolah tak bisa hidup tanpa satu sama lain, tapi suatu hari kalian yakin perasaan kalian tidka akan berubah? Jadi, ibu tidak akan pernah menyetujuinya.”
Lee Gun sedang memandangi foto-foto Mi Young yang masih dia simpan di ponselnya. Foto Mi Young dulu saat masih berstatus istrinya. Dia tertawa senang melihat foto siputnya, dan bergumam kalau siputnya pasti sedang tidur nyenyak saat ini.
Tiba-tiba Lee Yong datang dan menyerahkan surat pengunduran dirinya di meja Lee Gun. Lee Yong dengan wajah polosnya berkata kalau dia ingin berhenti. Lee Gun bertanya kenapa memberitahunya? Dia kan sudah bukan presdir lagi. Lee Yong menjawab kalau dia hanya merasa Lee gun harus tahu tentang ini. Dia juga sudah berencana akan pindah dari rumah ini bersama ibunya.
“Selama ini, sudah membuatku kenyang. Aku benar-benar berterima kasih” Ucap Yong tulus.
Saat Lee Yong akan pergi, Gun memanggilnya. Yong pun mendekat. Gun dnegan snatai bertanya siapa yang menyuruh Yong mengundurkan diri, sementara masalah di proyek Yong saja belum beres. Karena perusahaan rajin membayarmu, maka kau juga harusnya rajin bekerja. Apa Yong berniat untuk kabur dan lari dari tanggung jawab?
Gun juga meminta Yong dan ibu Yong tetap di rumah ini bersama Nenek Wang, karena dia yang akan meninggalkan rumah. Yong terharu dan memanggil Gun dengan sebutan Presdir. Tapi Gun malah marah, dan menyebut Yong ga sopan. Yong kan harusnya manggil dia Hyung. Yong tersenyum haru menatap kakaknya itu.
Yong ingin memeluk Gun, tapi Gun langsung mengeluarkan jurus membekunya. Yong pun menjadi seperti patung es. Lee Gun tertawa keras, tapi tawanya hanya sebentar. Dia lupa, bahwa Yong adalah Naga, dan Naga selalu punya semburan api yang membuat jurus es nya mencair. (LOL)
Se Ra yang baru pulang bertemu dengan Daniel di depan lift apartemen mereka. Daniel tampak sempoyongan karena banyak minum alcohol. Se Ra bertanya apa Daniel minum-minum untuk menyembuhkan patah hati Daniel? Daniel tertawa dan balik bertanya apa menurut Se Ra sekarang dia terlihat sangat menyedihkan? Daniel beralasan, kalau dia mabuk bukan karena patah hati, tapi tadi dia dan stafnya makan malam bersama, disertai minum-minum, makanya sekarang dia sedikit mabuk.
“Jangan sok kuat, kau malah semakin menyedihkan.” Ucap Se Ra
Saat lift sudah terbuka, Daniel sudah semakin sempoyongan. Se Ra bahkan harus menahan tubuh Daniel yang mulai limbung. Dan akhirnya, Se Ra lah yang harus memapah Daniel sampai ke kamar Daniel, karena Daniel sudah ga kuat berjalan. Alkohol membuatnya lemas.
Se Ra sudah membaringkan tubuh Daniel di ranjang dan mengeluh kalau tubuh Daniel sangat tinggi seperti tiang. Se Ra menatap Daniel yang sudah tertidur dan berkata
“Hey Daniel, segera hilangkan perasaan sedihmu dan kembali berdiri. Kita berdua sama-sama terluka, makanya aku memberitahumu.”
Kemudian Se Ra melihat ke meja di samping tempat tidur Daniel yang terpajang beberapa foto disana. Salah satunya adalah foto Daniel dan Mi Young. Melihat foto itu, Se Ra bergumam kalau Daniel seharusnya membuang foto ini. Ngapain harus disimpan. Saat itulah, Se Ra melihat foto masa kecil Daniel dengan seorang gadis cilik disampingnya.
Se Ra terkejut melihat foto itu. Dia seolah merasa tak asing dengan gadis kecil di samping Daniel. Seperti dirinya. Se Ra pun menoleh kearah Daniel yang terpejam, di hatinya tersimpan banyak pertanyaan dan beragam perasaan yang berkecamuk saat ini.
Pagi ini, Mi Young memulai hari dengan melukis. Lee Gun ada di studionya dan tampak terus curi-curi pandang kearahnya. Mi Young tahu itu, tapi setiap dia menoleh kearah Lee Gun, Lee Gun selalu menatap buku yang ada ditangannya.
Lee Gun pura-pura sibuk membaca. Mi Young tersenyum geli melihat tingkah Lee Gun.
Mi Young kemudian berkata pada Lee Gun, bukankah Lee Gun akan menggunakan waktu cuti Lee Gun untuk membaca dan memperbaharui pikiran Lee Gun, tapi kenapa Lee Gun malah selama satu jam ini terus memandanginya? Lee Gun tertawa keras dan berkata kalau dia baca buku kok. Hanya sekilas saja dia menatap Mi Young.
Mi Young tak percaya, dan menyebut Lee Gun berbohong. Dia kemudian berkata kalau buku yang Gun pegang kan kebalik. Jadi mana bisa Gun membacanya? Lee Gun yang selalu bisa mengelak dari keadaan memalukan dengan santai bertanya sendiri sejak kapan ya bukunya kebalik? (LOL)
Mi Young lalu bertanya serius, bagaimana caranya agar mereka bisa meyakinkan ibunya? Lee Gun mendekati Mi Young dan berkata kalau Ny Ssambap memang penuh pesona. Dia akan menempun segala cara agar ibu Mi Young setuju dengannya. Jadi Mi Young percaya saja padanya.
Mi Young menjawab kalau dia juga akan berusaha meyakinkan ibunya. Lee Gun mengangguk.
Kemudian Lee Gun bertanya tentang apa yang Mi Young lukis tadi? Mi Young bergegas berdiri dan menutupi lukisannya. Dia berkata pada Lee Gun, kalau Lee Gun belum boleh melihat lukisannya. Lee Gun menyentuh pinggang Mi Young dengan jari telunjuknya, membuat Mi Young menghindar.
Lukisan Mi Young pun bisa dilihat leluasa oleh Lee Gun, dan ternyata Mi Young tadi melukis dirinya yang tengah memandang kearah Mi Young. Lee Gun lalu menatap Mi Young dalam membuat Mi Young malu. Dia berniat mencium Mi Young, tapi ternyata Sek Tak datang dan langsung berteriak apa yang sedang Lee Gun dan Mi Young lakukan?
Lee Gun kaget begitu juga Mi Young. Sek Tak lalu berkata kalau dia senang bisa bertemu Lee Gun dan itu bukan di perusahaan. Mi Young kemudian berkata kalau dia merindukan Sek Tak. Sek Tak senang dan membentuk tanda siput dengan jarinya lalu tersenyum kearah Mi Young.
Lee Gun marah dan ga suka dengan kalimat Mi Young yang merindukan Sek Tak. Tapi Sek Tak langsung mengeluarkan apa yang dia bawa kali ini. Ternyata Sek Tak membawa beberapa pilihan tempat wisata yang bisa Mi Young dan kunjungi untuk berlibur.
Mi Young berkata kalau dia ga suka sesuatu yang mahal, karena dia merasa terbebani dengan semua itu. Lee Gun tertawa dan mulai menyombongkan dirinya. Dia kan Lee Gun dari perusahaan besar Jang In Chemical, jadi untuk urusan seperti ini sangat murah baginya.
Mi Young dengan kelembutan berkata
“Lee Gun yang dari perusahaan besar Jang In Chemical. Aku punya tempat dimana kita bisa selalu hidup berdekatan.”
“Apa benar dekat sekali?"
Mi Young tersenyum dan mengangguk.
Tempat yang dimaksud Mi Young adalah rumah Ji Yun. Ji Yun menyambut senang tamunya, dan Mi Young menjelaskan pada Lee Gun kalau Ji Yun meminjamkan rumah Ji Yun untuk mereka. Ji Yun membenarkan dan berkata kalau sebagai manager pasangan, dia merasa senang karena bisa menyatukan Mi Young dan Lee Gun.
Lee Gun menjawab santai, sejak kapan Ji Yun menyatukan dia dan Mi Young. Kayaknya dia dan Mi Young menyatukan diri dengan sendiri deh. Mi Young langsung menyikut pinggang Lee Gun dan meminta Lee Gun ga membuat Ji Yun kesal, nanti Ji Yun ga mau meminjamkan rumah Ji Yun pada mereka.
Jun Ji Yun datang ke rumah Nenek Wang dengan membawa kopernya. Dai membungkuk hormat pada nenek Wang dan juga Ibu Yong. Yong tentu saja ada disana. Ji Yun menunjukkan surat kontrak tukar rumah yang sudah ditandatangi Lee Gun. Jadi dia bertukar rumah dengan Lee Gun. Nenek Wang yang paham sekali bahwa kontrak yang sudah ditandatangani meski sesederhana apapun tetap sah hukumnya, jadi dia ga bisa melarang Ji Yun tinggal di rumah ini.
Yong adalah yang paling senang saat tahu Ji Yun akan tinggal satu rumah dengannya. Ibu Lee Yong lalu bertanya sampai kapan Ji Yun akan tinggal disini? Ji Yun menjawab malu-malu, kalau dia akan tinggal disini sampai ibu Lee Yong menyukainya.
Sementara itu pasangan yang berbahagia, tampak dengan penuh senyum merapikan kamar mereka. Mengganti selimut, dan juga sarung bantal, semua mereka lakukan bersama. Setelah ranjang rapi, Lee Gun mengajak Mi Young mencoba untuk tidur diatas ranjang ini. Mi Young pun tak menolak. Saat Lee Gun akan mendekatinya, dengan reflek Mi Young mendorong Lee Gun. Lee Gun pun tertawa dan bertanya kenapa Mi Young malah mendorongnya? Mi Young hanya membalas dengan tawa, dan saat Lee Gun akan memeluknya, Mi Young duduk dan bergumam kalau selimutnya sangat bagus.
Lee Gun pun membalas gumaman Mi Young dengan berkata kalau ga akan ada tempat Mi Young sembunyi di rumah sekecil ini.
Kegiatan bersih-bersih rumah pun usai. Kini, Mi Young tengah menatap chips keberuntungannya 3 tahun lalu. Chips yang membuatnya menjadi dewi keberuntungan di Macau saat itu. Mi Young ingat setiap kata Lee Gun malam itu. Mengingat itu membuat Mi Young menangis, dan tepat ketika Lee Gun masuk kamar. Lee Gu terjkejut melihat siputnya menangis, dan langsung mendekati Mi Young lalu bertanya ada apa?
Mi Young menjawab kalau ga ada apa-apa kok. Lee Gun ga percaya, dia berkata jika benar ga ada apa-apa kenapa Mi Young menangis? Mi Young menjawab karena dia sedang bahagia. Mi Young lalu menunjukkan chips keberuntungannya dan bertanya apa Lee Gun masih ingat dengan chips ini? Lee Gun menjawab tentu saja dia ingat? Apa selama ini Mi Young masih menyimpan chip yang dia berikan?
Mi Young tersenyum dan berkata kalau dia masih ga percaya bahwa sekarang Lee Gun ada disisinya, rasanya seperti mimpi. Lee Gun menjawab kalau dia sama ga percayanya dengan Mi Young. Dia selalu mencari kesana kemari untuk meyakinkan bahwa Mi Young memang ada. Tapi sekarang Mi Young sudah ada disisinya,dan dia mau Mi Young ga menghilang lagi dari hidupnya.
Kim Mi Young terharu mendengar apa yang Lee Gun katakan, karena dia juga merasakan hal yang sama.
Lee Gun mendekatkan wajah Mi Young kearahnya.Hidung mereka saling menempel karena sama-sama mancungnya, dan Lee Gun berkata
“Kau harus tetap tinggal di sisiku selamanya. Seperti chip ini. Kau mengerti? ”
Mi Young mengangguk, dan Lee Gun mulai mengecup lembut bibir Mi Young. Mereka berciuman dengan latar belakang bebek Mandarin pasangan milik Mi Young dulu yang juga menghiasi kamar itu. Bebek pasangan itu tak boleh ditaruh terpisah, sama seperti Mi Young dan Lee Gun kini.