[Sebelumnya]
Keesokan harinya di hotel dengan kamar nomer 2006. Tampak baju-baju berserakan di lantai, pertanda bahwa semalam si pemilik baju sudah menanggalkannya. Tentu saja saat si penghuni kamar terbangun yang mereka adalah Kim Mi Young dan Lee Gun, keduanya langsung berteriak histeris menyadari keadaan mereka yang tanpa sehelai benang pun.
Lee Gun dan Mi Young saling bertanya sebenarnya apa yang terjadi pada mereka? Lee Gun bahkan bilang kalau rasanya kejadian seperti ini sudah ga asing untuknya. Rasanya seperti Déjà vu.
Mi Young setuju dan langsung menyebut kata Macau. Lee Gun pun ingat akan kejadian tiga tahun lalu di Macau. Kejadian yang tak disangka-sangka mengantarkan dia berjodoh dengan Mi Young.
Lee Gun kesal, bagaimana bisa ini terjadi? Dia sudah lama menanti bercinta dengan kondisi sadar satu sama lain. Tapi kenapa kejadian seperti ini terulang lagi? Dengan polosnya Lee Gun bertanya apa semalam mereka tidur? Mi Young pun dengan sangat lugu menjawab, tentu saja mereka tidur, itu sebabnya sekarang sudah pagi.
Lee Gun pun menjelaskan bukan tidur yang itu maksud dia. Mi Young pun mengerti maksud Lee Gun dan hanya menatap dengan tatapan bingung. Dia sama sekali ga ingat apapun semalam. Lee Gun frustasi sendiri dan berkata kalau ini benar-benar bisa membuatnya gila. Mi Young juga mengatakan hal yang sama.
Mi Young menceritakan kalau semalam setelah minum koktail dan kembali ke kamar, dia merasa sangat pusing. Lee Gun juga membenarkan karena dia mengalami hal yang sama. Kemudian Lee Gun teringat akan dua orang yang dia temui ada di dekat lorong hotel sekitar kamar mereka. Lee Gun tersadar, kalau Sek Tak dan Si Naga mengikuti mereka sampai ke Jeju dan merencanakan semua ini.
Dengan penuh amarah, Lee Gun menggedor keras pintu kamar 2009, yang dia yakini di dalamnya adalah Sek Tak dan Yong. Mi Young yang menemani Gun berusaha menenangkan Gun. Lee Gun mengancam akan mendobrak pintu jika pintu tetap tak dibuka. Akhirnya karena dipenuhi rasa takut, Sek Tak dan Yong membuka pintu tersebut. MI Young terkejut melihat dua wajah yang sangat dikenalnya ada di dalam kamar 2009.
Lee Gun marah, dan menghukum keduanya dengan mengangkat kedua tangan diatas. Lee Gun berkata kalau dia ga akan memaafkan Sek Tak ataupun Lee Yong. Mi Young menenangkan Gun. Dia berkata mungkin saja Lee Yong dan Sek Tak punya alasan mengapa melakukan hal ini. Lee Gun memarahi Mi Young yang terlalu baik hati.
Sek Tak berkata kalau dia dan Yong melakukan ini karena apa yang Lee Gun katakan pada nenek, membuat nenek khawatir. Mi Young penasaran memangnya apa yang dikatakan Gun pada Nenek Wang? Yong yang menjawab, dia menjelaskan kalau Gun ingin menunda memiliki anak.
Gun menjelaskan pada Mi Young kalau dia hanya ingin menikmati masa menjadi pengantin baru, makanya dia ingin menunda memiliki anak. Lee Gun melanjutkan marahnya pada Sek Tak dan Yong, karena mereka berdua dia sekarang ga bisa ingat apapun tentang malam pertamanya. Sek Tak dengan santai menjawab bukankah Lee Gun akan menghabiskan setiap malam bersama Mi Young. Jadi melupakan yang semalam ga masalah dong. Masih ada malam lainnya yang bisa diingat.
Yong memuji jawaban Sek Tak yang sangat bijaksana. Diapun tertawa senang karena Sek Tak sangat pintar.
Kali ini gantian Mi Young yang marah. Dia seperti akan menerkam Sek Tak yang berani berkata seperti itu. Gun menenangkan Mi Young dan mencegah Mi Young yang seolah akan menerjang Sek Tak dan Yong. Sementara itu, Sek Tak dan Yong memanfaatkan kesempatan untuk kabur.
Daniel Pitt mengajak Ibu Se Ra bertemu, dia meminta maaf karena dia mengajak bertemu secara tiba-tiba. Ibu Se Ra bertanya langsung, sebenarnya apa yang ingin Daniel katakan padanya? Bukankah Daniel bilang ini tentang Se Ra?
Daniel langsung mengeluarkan foto masa kecilnya bersama gadis kecil yang itu adalah adiknya. Dia menunjukkan foto itu pada ibu Se Ra, dan Ibu Se Ra langsung mengenali bahwa gadis kecil di foto tersebut adalah Se Ra nya.
Daniel semakin yakin karena Ibu Se Ra membenarkan bahwa gadis kecil di foto itu adalah Se Ra. Se Ra saat masih kecil.
Se Ra tiba-tiba datang, dan Daniel membiarkan Se Ra bersama ibunya. Ibu bertanya kenapa Se Ra menangis? Apa Se Ra menanngis karena Se Ra bukanlah putri biologisnya? Se Ra menjawab bahwa dia selalu berharap bahwa dia benar-benar putri ibunya.
“Ibu memang mengadopsimu dari panti asuhan, lalu apa itu masalah? Ibu memberikan yang terbaik untuk membesarkanmu. Ibu tidak pernah lalai, jadi apa yang harus disesali? Jangan bersedih, atau mengasihani diri sendiri. Lebih baik kau hidup bahagia. Aku ibumu, dan kau tetap putriku. Meskipun aku tidak melahirkanmu”
Se Ra berterima kasih karena ibunya mengatakan semua itu. Terima kasih masih menganggapnya sebagai putri.
Hari ini, Mi Young dan Lee Gun mengunjungi suatu tempat. Disana sudah ada pemandu yang menjelaskan apa yang mereka lihat. Pemandu berkata kalau seniman yang membuat karya ini berkata kalau ini adalah mahakarya yang paling sensasional. Mi Young berkata pada Lee Gun kalau dia iri dengan seniman ini. Lee Gun menjawab bahwa Mi Young pasti bisa melakukan hal yang sama. Tenang saja. Mi Young pun tersenyum.
Entah kenapa Lee Gun tiba-tiba berkata pada pemandu wanita yang menemani mereka kalau istrinya ini juga seorang seniman terkenal. Tapi istrinya terlalu malu makanya ga pernah mau mengungkapkan pada orang lain. Lee Gun lalu bertanya apa pemandu itu ga pernah dengar nama Ellie Kim, dari Paris?
Si pemandu wanita terkejut, dan berkata kalau dia salah satu penggemar berat Ellie Kim. Diapun meminta Mi Young memberi tanda tangan padanya.
Setelah puas mengunjungi tempat ini dan itu, malam harinya Lee Gun dan Mi Young bersantai sambil melihat bintang di langit. Bintang berkelip sangat indah menghiasi langit Jeju malam ini. Lee Gun berkata kalau dia merasa semua beruntung karena ada Mi Young. Selalu saja dia mengalami hal yang baik. Mi Young tersenyum lalu menjawab kalau sepertinya itu dimulai ketika Lee Gun menyebutnya dewi keberuntungan saat di Macau.
“Kurasa kita memang ditakdirkan untuk bersama sejak kita berlari bersama untuk menemukan cincin di kandang anjing.” Ucap Lee Gun.
Mi Young tersenyum, Lee Gun kemudian melanjutkan kalimatnya
“Dulu kupikir takdir adalah sesuatu yang istimewa, tapi…sekarang sepertinya tidak.”
Mi Young heran mendengar kalimat Lee Gun, raut wajahnya sedikit berubah. Tapi Lee Gun kemudian melanjutkan kalimatnya
“Orang yang ada disampingku sekarang, aku tidak mempermasalahkan lainnya selama aku bersamanya. Aku tidak bisa membayangkan, mencintai orang lain selain dia. Kurasa itulah takdir.”
Mi Young membalas kalimat Lee Gun
“Aku tidak masalah meski kita tidak ditakdirkan untuk saling mencintai, karena aku akan tetap setia mencintaimu”
Lee Gun tersenyum dan meminta tangan Mi Young untuk ada di genggamannya. Mi Young pun mengulurkan tangannya lalu Lee Gun berkata
“Mi Young jika kita hidup bersama, suatu hari nanti kau mungkin akan menderita dan bersedih karena aku atau penyakitku.”
Mi Young menatap Lee Gun dan menjawab kalimat Lee Gun tadi
“Gun…jangan takut. Kita hanya perlu melakukan yang terbaik untuk saling mencintai dan hidup bahagia bersama di setiap hari dan setiap saat dalam hidup kita.”
Gun mengangguk dan berkata
“Aku berjanji pada bintang yang kau cintai, bahwa aku akan setia mencintai sampai hari dimana semua bintang menghilang.”
Mi Young membalas kalimat romantis Lee Gun dengan berkata sama persis seperti yang Lee Gun ucapkan tadi. Mereka pun saling tersenyum bersama.
Malam ini, kamar hotel tempat Lee Gun dan Mi Young menginap terasa sangat romantis. Cahaya lampu temaram membuat keduanya ingin menghabiskan malam ini dengan sebaik-baiknya di ranjang. Mi Young sebagai wanita sudah pasrah dan menyerahkan dirinya seutuhnya pada Lee Gun—suaminya. Sementara Lee Gun, yang sudah lama menantikan malam ini, akan melakukan yang terbaik agar mereka berdua tak melupakan malam romantis di Pulau Jeju ini.
Lee Gun mulai membelai lembut bibir Mi Young dan mengucap terima kasih karena Mi Young mau menghabiskan waktu bersamanya. Sementara Mi Young seolah mendegar bisikan hati Lee Gun sehingga dia membalas dengan berkata dalam hati bahwa dia sangat bahagia hidup bersama Lee Gun. Lee Gun berkata lagu dalam hati kalau dia sangat-sangat mencintai Mi Young, dan Mi Young juga membalas kalimat itu dalam hatinya bahwa dia juga sangat mencintai Lee Gun.
Tangan Lee Gun pun berpindah ke bahu Mi Young dan bergerak pelan menurunkan tali dress yang Mi Young kenakan. Sedangkan Mi Young, mulai membuka kancing kemeja Lee Gun dengan kedua tangannya. Sedikit lagi, mereka akan menikmati malam itu. Malam yang ga akan pernah mereka lupakan seumur hidup mereka. Malam yang mengantarkan mereka pada kenikmatan yang luar biasa.
Tubuh mereka mulai bersatu malam itu, dimulai dari bibir mereka yang saling bertaut. Dan kemudian bibir Lee Gun mulai turun mengecup leher Mi Young. Mi Young menikmati setiap inchi tubuhnya yang disentuh oleh Lee Gun, membawanya pada kenikmatan sesungguhnya.
[Sebulan kemudian]
Lee Gun dan Nenek Wang tampak resah menunggu hasil tes yang Mi Young lakukan hari ini. Mereka menunggu Mi Young sampai keluar ruang dokter dan nenek Wang langsung memberondong Mi Young dengan pertanyaan. Mi Young menatap kedua orang dihadapannya dan langsung berkata kalau dia hamil kembar. Mi Young juga menunjukkan foto hasil USG pa[da Nenek Wang.
Nenek Wang girang mendengarnya. Lee Gun bahkan ga percaya jika dia akan punya anak dua sekaligus, kembar pula. Lee Gun kemudian memeluk Mi Young erat. Dia merasa sangat bahagia. Tapi tiba-tiba kebahagiaannya berubah. Dia cemberut dan menatap Mi Young lalu bertanya apa ini artinya kehidupan sebagai pengantin baru sudah usai?
Lee Gun marah-marah sendiri, dan meminta Nenek mengembalikan kehidupan pengantinnya. Nenek ga peduli, dan menari-nari saking senangnya.
Daniel mengirimi Se Ra pesan yang berisi ajakan agar Se Ra datang ke taman, karena dia menunggu disana. Daniel terlihat sedang asik melukis selagi menunggu kedatangan Se Ra, adiknya. Daniel ternyata sedang melukis wajah Se Ra. Wajah adiknya yang dulu selalu samar-samar ada diingatannya.
Se Ra datang. Dia duduk di samping Daniel. Se Ra berkata bahwa Daniel cepat sekali menghubunginya setelah sebulan berlalu. Daniel menjawab dia butuh waktu, dan dia rasa tak hanya dia saja, tapi Se Ra juga pasti butuh waktu untuk menyiapkan hati akan fakta ini. Fakta bahwa sekarang mereka adalah sauara seumur hidup.
Se Ra mengucap terima kasih karena Daniel memberinya waktu dan masih menunggunya, dia merasa semua yang berat terasa ringan karena adanya Daniel. Se Ra kemudian beraih pada lukisan Daniel dan bertanya siapa yang Daniel lukis? Daniel menjawab kalau ini wajah adiknya? Se Ra berkata kalau adik Daniel sangat cantik. Daniel kemudian menjawab dengan penuh percaya diri, kalau dia saja tampan, tentu saja adiknya cantik. Sepertinya seluruh keluarganya diberi anugerah wajah yang rupawan. Se Ra dan Daniel pun tersenyum.
Kemudian Se Ra bertanya bagaimana ceritanya Daniel bisa kehilangan adik Daniel? Daniel menjawab kalau saat itu dia kehilangan adiknya ketika dia pergi membeli es krim. Se Ra tampak menahan tangis dan berkata berarti itu memang salah Daniel. Seharusnya Daniel ga pergi lama-lama karena adik Daniel pasti menunggu.
“aku tahu, jika saja aku punya kaki panjang seperti sekarang aku pasti lebih cepat kembali. Dan aku tidak akan kehilangan adikku yang cantik. Aku sangat menyesali apa yang aku lakukan padanya.”
Se Ra mencoba tersenyum dan bertanya kalau Daniel benar-benar menyesal, kenapa Daniel ga coba membelikan adik Daniel yang cantik itu es krim lagi? Dia ingin tahu secepat apa lari Daniel sekarang, karena Daniel sudah punya kaki yang panjang.
Daniel berdiri dan mengulurkan tangannya. Se Ra menatap itu dengan heran dan Daniel berkata kalau sekarang dia ga akan pergi sendirian.
“Sekarang…aku lebih memilih menggandeng erat tangan Mi Young.”
Se Ra terharu mendengar yang dikatakan kakaknya itu. Diapun menerima uluran tangan Daniel dan mereka jalan bersama untuk membeli es krim.
[Tiga tahun kemudian]
Lee Gun sedang check up kesehatannya. Dr Octopus melihat hasil rontgen Lee Gun dan menjelaskan kalau Lee Gun masih bersih dari penyakit itu. Lee Gun tersenyum senang dan bertanya apa itu benar? Dr Octopus membenarkan. Dia bahkan berkata karena penyakit genetic itu tidak muncul, bahkan tanda-tandanya pun tak ada, maka bisa dikatakan Lee Gun bersih dari penyakit itu dan bisa hidup dengan tenang. Dr Octopus pun menyuruh Lee Gun segera pergi, karena dia ada janji makan malam. Lee Gun sepertinya tahu dengan siapa Dr Octopus berkencan malam ini.
Lee Gun kemudian memberikan trik istimewa agar Dr Octopus sukses dengan acara makan malam nanti.
Ibu Mi Young tampak sibuk mengoleskan lipstick yang sudah tampak mengkilat merah di bibirnya. Dia sepertinya sengaja tampil cantik untuk menyambut tamu spesialnya malam ini. Tamu yang ditunggupun akhirnya tiba. Dia adalah Dr Octopus.
Ibu Mi Young bersikap sangat manis saat menyambut Dr Octopus, dan Dr Octopus seolah tak mengenal usia menjawab dengan nada tak kalah manisnya. Mereka berdua seperti orang yang baru pertama melakukan pendekatan karena saling suka.
Ibu Mi Young mempersilakan Dr Octopus untuk duduk dan dia berkata kalau dia akan segera membawakan Ssambap untuk Dr Octopus. Tiba-tiba Dr Octopus memanggil Ibu Mi Young dengan sebutan Ny Ssambap. Dr Octopus menjelaskan kalau Gun yang memberitahunya tadi bahwa Ibu Mi Young suka dipanggil dengan sebutan Ny Ssambap. Ny Ssambap pun merona pipinya, dia membenarkan hal itu.
“Ny Ssambap..maukah kau pergi nonton film bersamaku besok?”
Ny Ssambap sangat senang mendengar ajakan itu, tapi dia sok jual mahal dengan berkata kalau dia sibuk besok. Dr Octopus yang memang ga tahu sifat wanita, bahwa wanita itu jinak-jinak merpati langsung meminta maaf pada Ny Ssambap, karena dia sudah lancang mengajak Ny Ssambap nonton bersama besok.
Ny Ssambap akhirnya meralat penolakannya tadi, dia berkata kalau dia bisa nonton bersama besok. Dia menyesali penolakannya pura-puranya tadi. Padahal dia hanya ingin Dr Octopus membujuknya sampai dia mau, tapi ternyata Dr Octopus malah meminta maaf. Mendengar kalimat itu Dr Octopus merasa senang luar biasa dan memuji Ny Ssambap yang sangat luar biasa sebagai seorang wanita, karena Ny Ssambap bisa membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.
Ny Ssambap pun merona malu karenanya.
Mi Ja, dan lainnya mengintip dari luar dan bergumam kalau ternyata jurus menggoda ibu mereka sangat luar biasa. Ibu melihat itu dan langsung dengan diam-diam menyuruh Mi Ja dan lainnya segera pergi.
Mi Ja, Kyung Chul, Ko Bong dan Mi Suk malah asik bergosip di kursi depan restoran Ibu Tiga Putri. Mi Ja berkata apa masih bisa menemukan cinta sejati jika sudah seusia ibu mereka? Kyung Chul menjawab, usia itu ga penting
“Meski menyukai orang lain di masa lalu, jika bertemu sekarang maka cinta dan takdir akan terjadi lagi.”
Di sebuah tempat, tampak semua sedang asik menari dan Sek Tak tiba-tiba muncul memamerkan keahliannya yang langsung disambut tepuk tangan riuh para penonton. Seorang wanita yang mirip dengan Park Hi Ji, guru kelas hamil Mi Young dulu muncul dan memuji Sek Tak. Dia berkata kalau tarian Sek Tak sangat bagus, jika Sek Tak mengambil kursus satu jam saj dengan Charles maka tahun depan Sek Tak bisa ikut kompetisi menari. Sek Tak jelas saja semakin senang dan bangga dengan pujian itu.
Sek Tak terkejut mendengar nama Charles. Dia sangat kenal dengan nama itu, karena Charles adalah penari legendaries. Sudah lama Sek Tak ingin bisa belajar dengan Charles, dan akhirnya kesempatan itu datang juga.
Muncullah si penari legendaries yang disebutkan wanita mirip Hi Ji tadi. Charles muncul dengan berjalan mundur dan baru memperlihatkan punggungnya saja pada Sek Tak. Sementara Sek Tak sudah heboh berkata kalau dia adalah penggemar berat Charles. Ketika Charles berbalik dan dia menatap Sek Tak, keduanya sama-sama tercengang. Ternyata Charles yang dimaksud penari legendaries adalah Pengacara Hong. Pengacaranya Lee Gun, dan dulu adalah Bosnya Mi Young.
Mereka tak menyangka bertemu di tempat menari seperti ini. Charles langsung menutup bibir Sek Tak yang hampir saja memanggil nama aslinya. Dia mengingatkan Sek Tak untuk memanggilnya Charles saja di tempat ini. Setelah itu, Charles berbisik di telinga Sek Tak dengan berkata kalau kehidupan pengacara bisa sangat membosankan untuknya, makanya dia datang menari, dan ini adalah hobi yang sangat menggairahkan untuknya. Akhirnya kedua orang yang konyol itu menari bersama.
Daniel sedang menunggu adiknya selesai mengajar. Se Ra yang sudha berjalan mendekat tiba-tiba dicegat seorang murid pria yang membawa bunga dan menyatakan cinta padanya. Se Ra memarahi muridnya yang bernama Moon Woo Bin itu dengan berkata kalau dia ini guru, jadi Woo Bin ga boleh melakukan hal ini. Woo Bin bertanya kenapa ga boleh? Di dunia ini kan ga ad ayang mustahil.
Daniel melihat itu dari jauh lalu langsung berjalan mendekati adiknya. Se Ra memanggil Daniel dengan sebutan Oppa, lalu memeluk Daniel erat. Daniel membalas pelukan adiknya itu. Woo Bin yang melihat guru tersayangnya dipeluk lelaki lain langsung bertanya siapa Daniel?Apa hubungan Daniel dengan gurunya? Daniel menjawab
“Aku orang yang mencintainya lebih dari siapapun di dunia ini.”
Woo Bin lalu bertanya pada Se Ra, apa Daniel ini jujur? Se Ra membenarkan. Se Ra bahkan menambahkan kalimatnya kalau Daniel adalah pria yang paling dia cintai di dunia ini. Moon Woo Bin yang imut itu dengan mantap berkata pada Se Ra kalau dalam kamusnya ga ada kata menyerah. Jadi meskipun Se Ra sudah ada pria yang paling Se Ra cintai, dia tetap akan berjuang.
Setelah si bocah pergi, Daniel berkata maaf karena dia baru saja menghilangkan pria potensial yang bisa menjadi kekasih Se Ra, mengingat aksi keren si bocah tadi. Jika dewasa bocah tadi bisa sangat mengagumkan. Se Ra yang merasa kalimat itu sebuah ejekan memanggil Daniel dengan nama asli Daniel yang ternyata adalah Kim Tae Ho. Se Ra meminta kakaknya itu ga usah menggodanya terus, dan lebih baik duluan mencari pacar. Mereka pun tertawa bersama.
Lee Yong dan ibunya ada di sebuah restoran dan sepertinya akan bertemu dengan Ji Yun serta ayah Ji Yun. Berkali-kali Ibu Yong berkata kalau dia sebenarnya ga mau ikut ke acara ini. Dia datang kesini karena dia ingin menolak Ji Yun. Yong menjelaskan pada ibunya bahwa dia dan Ji Yun itu adalah belahan jiwa, ga bisa dipisahkan. Ini yang namanya takdir.
Akhirnya Ji Yun dan sang ayah datang. Ayah Ji Yun tampak seperti orang kelas atas, dia langsung menyapa Yong dan ibu Yong lalu menyodorkan kartu nama yang sepertinya selalu dia bawa kemana-mana. Ibu Yong sama sekali ga melihat kartu nama itu, karena merasa ga perlu. Dia sebenarnya akan langsung menolak Ji Yun didepan ayah Ji Yun. Tapi ayah Ji Yun langsung bertanya kenapa mereka ga pesan makanan dulu. Restoran ini dijalankan oleh rekanan perusahaannya. Jadi dia berharap Yong dan ibu Yong bisa menyukai makanan disini. Ibu Yong langsung membelalak kaget mendengar kalimat ayah Ji Yun. Rekanan perusahaan ayah Ji Yun? Berarti ayah Ji Yun orang kaya dan hebat?
Yong kaget dan bertanya kenapa Ji Yun ga pernah bilang bahwa ayah Ji Yun sepenting ini? Ji Yun menjawab kalau dia menghindari pria yang berbohong dengan mengatakan cinta padanya tapi hanya mau uang ayahnya saja.
Tiba-tiba nenek Wang datang, dan untuk orang sepenting ayah Ji Yun tentu saja nenek Wang kenal. Nenek Wang langsung berkata kalau dia ga pernah tahu kalau Ji Yun adalah putri bungsu ketua Jun.
Ibu Yong bertanya kenapa ibu mertuanya datang? Nenek Wang menjawab tentu saja dia harus datang. Ini kan hari dimana cucunya bertemu dengan keluarga calon istri. Jadi dia harus datang. Yong terharu karena dia diakui cucu oleh Nenek Wang. Yong pun mengucapkan terima kasih dengan tulus pada nenek.
Pertemuan itu pun berjalan sesuai rencana, terlebih ibu Yong sangat ingin Yong segera menikah dengan Ji Yun.
Di sebuah tempat yang sangat indah. Hijau menyejukkan mata. Tampak keluarga Lee Gun sedang mengadakan piknik di alam terbuka. Anak Lee Gun dengan Mi Young adalah kembar. Laki-laki dan perempuan. Lee Gun meminta Mi Young makan saja, biar anak-anak dia yang urus.
Lee Gun mengajak anaknya High five dan setelah itu berkata kalau sekarang adalah waktu membaca dongeng. Dia akan menceritakan kisah paling indah dan membahagiakan hari ini. Lee Gun mengeluarkan buku dongengnya yang berjudul Putri Siput.
Lee Gun mulai membaca dongeng tersebut.
“Dahulu kala, ada seorang putri yang tinggal di pulau kecil. Sang putri memakai kacamata bulat besar. Dia tidak pandai belajar, terutama matematika. Dia adalah yang terpayah di kelasnya.”
Lee Gun membalik halaman selanjutnya dan melanjutkan bacaannya.
“Sang putri menderita penyakit aneh yang membuatnya tak bisa menolak permintaan orang lain. Itu juga membuatnya tak bisa meninggalkan orang lain setelah menerima mereka. Dia juga tidak tahu kalau dia adalah seorang putri dan malah menganggap dirinya pelayan. Selanjutnya, ada juga pangeran aneh yang hidup di Negara tetangga. Pada awalnya sang pangeran menyebut sang putri dengan sebutan siput. Tapi, secara perlahan, sedikit demi sedikit sang putri mendekati pangeran dan membuat sang pangeran jatuh cinta padanya. Sampai suatu hari sang pangeran benar-benar tergila pada sang putri. Pangeran itu juga menderita suatu penyakit yang artinya sang pangeran tidak bisa hidup tanpa sang putri. Orang-orang khawatir dan merasa kasihan pada pangeran, tapi pangeran tidak takut karena sang putri ada bersamanya. Selama sang putri bersamanya dan selama sang putri mencintainya maka pangeran tidak akan pernah sakit lagi. Akhirnya pangeran dan putri memiliki anak kembar dan hidup bahagia selamanya. Mereka akan hidup bahagia selamanya”
Mi Young mendengar cerita itu dan tersenyum penuh cinta kearah Lee Gun. Dia tahu cerita itu adalah tentang nya, Tentang cinta mereka yang kini semakin mekar di hati mereka masing-masing. Tak pernah layu sedetikpun.
Ye Na dan Seok sedang asik bermain meninggalkan ibu dan ayahnya berdua. Lee Gun bertanya pada Mi Young apa Mi Young menyesal menikah dengannya? Mi Young menjawab, kenapa dia harus menyesal, sekarang aja Lee Gun ada di hadapannya.
“Hari ini, sekarang, aku ingin berterima kasih padamu karena ada bersamaku.”
Mi Young membalas kalimat Lee Gun dengan berkata
“Aku tidak mengatakan masa lalu atau masa depan, tapi disini dan sekarang terima kasih karena kau ada bersamaku.”
“Aku mencintaimu putri Siput. ”
“Aku juga mencintaimu, pangeran Lee Gun.”
Merekapun saling menempelkan bibir mereka. Tak peduli jika mungkin anak-anak melihat mereka. Itu hanya ciuman sekilas, bukan ciumana yang dalam yang biaa mereka lakukan.
THE END
Celotehanku :
Untuk penampilan, aku malah ga suka penampilan Mi Young di episode akhir ini. Emak-emak banget, sementara Lee Gun nya aja ganteng maksimal. Terlihat tetap muda. Aku suka penampilan Mi Young waktu dia di Jeju bulan madu bareng Lee Gun. Imut, cantik, dan fresh.
Apa karena sudah tiga tahun, sudah punya anak, jadi penampilannya menyesuaikan selayaknya emak-emak? Hahaha
Apa yang bisa diambil dari drama ini? Mungkin ada dua bagiku
Yang pertama jelas saja bahwa yang namanya cinta tentu akan menerima segala kondisi pasangan kita. Sementara yang kedua bagiku adalah, bahwa kita ga perlu mencemaskan masa depan. Lakukan saja yang terbaik, maka nanti kita akan memetik hasil yang baik. Ga perlu khawatir dan berkata jika begini..jika begitu, tapi lebih baik gunakan semua untuk yang terbaik.
Menurut kalian bagaimana?