[Sebelumnya]
Ha Soo Young sudah bersiap pergi kemping bersama Joong Hyuk. Saat didalam mobil, tiba-tiba Eun Joong menelpon. Belum sempat Soo Young menerima panggilan itu, Joong Hyuk sudah merebut ponselnya. Soo Young menjelaskan kalau yang menelpon tadi adalah kakaknya. Joong Hyuk pun langsung menolak panggilan tersebut dan berkata pada Soo Young kalau dia akan menyita ponsel Soo Young, karena jika Soo Young menerima panggilan Eun Joong maka bisa saja Soo Young ga jadi kemping dengannya. Soo Young ga curiga dan menurut saja.
Di persidangan cerai Hwa Young dan Tae Ha kali ini, tampak Jae In bepihak pada Tae Ha walau dia menjadi pengacara Hwa Young. Dengan liciknya Jae In membuat saksi Dr Kim tak hadir di persidangan dan itu sungguh membuat Hwa Young geram. Hwa Young kemudian berkata pada Yang Mulia Hakim, kalau dia dengan ini menghentikan pengacaranya Gu Jae In.
Jae In terkejut, menatap tak percaya pada ibunya. Teganya ibunya melakukan ini padanya. Hwa Young bahkan sudah menyiapkan berkas pemberhentian Jae In sebagai pengacaranya dan menyerahkan berkas itu pada asisten Hakim. Jae In menahan tangis menatap ibunya dan bertanya jadi ibunya sudah menyiapkan semua ini karena tidak mempercayainya?
Hwa Young hanya menatap tajam pada Jae In dan menyuruh Jae In segera keluar dari persidangan ini. Sebelum pergi, Hwa Young sempat memberikan surat perjanjian tertulis antara Jae In dan Joo Ran. Jae In pun semakin syok mengetahui rahasianya terbongkar.
Jang Tae Ha melakukan aksinya dia berkata pada Hakim kalau dia juga akan memberhentikan pengacaranya dan sebagai pengacara baru dia menunjuk Gu Jae In. Jae In terkejut tapi dia tak nampak menolak tawaran ini. Dia menyetujuinya karena itu semakin bagus untuknya bisa lebih dekat dengan Tae Ha.
Tae Ha jelas senang dengan persidangan ini, karena itu berarti yang berperang adalah Jae In dengan Hwa Young. Ibu dan Anak. Dia hanya akan menyaksikan saja seberapa parah luka Hwa Young menghadapi anaknya sendiri. Anak yang dia besarkan dengan tangannya sendiri.
Hwa Young sudah menyiapkan saksi baru. Dia membawa Go Joo Ran ke ruang sidang. Tae Ha dan Jae In terkejut melihat datangnya Joo Ran. Joo Ra langsung menyerahkan rekaman saat dimana Hwa Young dalam pengaruh obat yang diberikan Tae Ha. Hakim melihat rekaman itu. Bahkan saat Jae In mengajukan pembelaan terhadap rekaman video itu. Hwa Young sudah menyiapkan saksi lainnya. Dia membawa istri penjaga villa ke persidangan ini. Jae In pun menjadi semakin syok karena ibunya sudah menyiapkan semua dengan rapi, tanpa memberitahunya.
Hwa Young bertanya kenapa selama ini Joo Ran mau bertahan menjadi simpanan Tae Ha? Joo Ran menjawab tentu saja itu karena uang Jang Tae Ha. Jika Tae Ha tak memiliki uang, maka dia sudah pasti meninggalkan Tae Ha.
“Jang Tae Ha memiliki kepribadian seperti Anjing, Egois, dan tidak bernilai apa-apa sebagai pria, tidak berarti juga sebagai manusia. Bahkan sebagai seorang suami dan Ayah. Dia benar-benar bernila Nihil. Apakah ada orang yang tinggal di sisi Jang Tae Ha bukan karena uangnya? Semua orang berkumpul mengelilinginya karena uangnya.”
Jae In nampak tersindir dengan kalimat Joo Ran tersebut.
Hari sudah malam, dan Eun Joong masih terus mencari dimana lokasi Soo Young kemping. Dia meminta bantuan Hee Chan untuk pencarian ini. Hee Chan berkata pada Eun Joong kalau dia yakin ini adalah lokasinya. Hee Chan juga memberitahu latar belakang Joong Hyuk yang ternyata pernah di tangkap atas kasus pembunuhan namun akhirnya dibebaskan karena kurangnya bukti dan dinyatakan tak bersalah. Bahkan pada usia 16 tahun, Joong Hyuk sudah memiliki catatan hitam yaitu pencurian tingkat 3. Setelah usia 20 tahun, dia juga punya catatan penipuan dan penyerangan. Hee Chan mengingatkan Eun Joong kalau mereka harus berhati-hati karena Joong Hyuk pandai menggunakan pisau.
Soo Young menikmati malamnya bersama Joong Hyuk dengan minum anggur. Saat Joong Hyuk berniat menciumnya, Soo Young langsung menghindar dengan alasan kalau dia ingin mendengarkan musik. Setelah agak lama mendengarkan musik, Joong Hyuk langsung mematikan musik tersebut dan sepertinya dia sudah menunjukkan sifat aslinya.
Dia berkata pada Soo Young apa Soo Young pikir Soo Young adalah orang hebat? Kakak dan Ayah Soo Young adalah orang hebat? Apakah dia terlihat lucu bagi Soo Young? Soo Young terkejut dengan sikap aneh Joong Hyuk yang tiba-tiba.
Tepat saat Joong Hyuk menarik paksa Soo Young untuk masuk ke dalam tenda, datanglah Eun Joong. Tanpa pikir panjang, Eun Joong langsung menghajar Joong Hyuk membuat Soo Young terkejut. Soo Young semakin terkejut saat Joong Hyuk mengeluarkan pisau dan mengacungkan pisau itu ke hadapan Eun Joong.
Eun Joong berhasil melumpuhkan Joong Hyuk. Dia menghajar Joong Hyuk tanpa ampun. Hee Chul langsung datang menghentikan Eun Joong karena jika tidak maka Joong Hyuk bisa mati di tangan Eun Joong. Eun Joong menyuruh Hee Chul segera memborgol Joong Hyuk, karena Joong Hyuk adalah pelaku pembunuhan Song Jae Moon. Soo Young semakin syok mengetahui Joong Hyuk adalah seorang pembunuh.
Saat Joong Hyuk di borgol dia berkata pada Eun Joong kalau semua ini atas perintah ayah Eun Joong, Jang Tae Ha. Baik itu kematian Jae Moon ataupun mendekati Soo Young, semua Tae Ha yang memerintahkannya. Syok Soo Young semakin menjadi-jadi.
Setelah Hee Chul pergi bersama Joong Hyuk, Eun Joong menekati Soo Young dan langsung memeluk Soo Young. Dia berkata “Ini bukan salahmu, Soo Young. Maafkan Aku. Aku benar-benar minta maaf Soo Young.”
Soo Young sama sekali tak menjawab, dia hanya terus menangis dalam pelukan Eun Joong. Mendengar tangis Soo Young yang tak kunjung henti, Eun Joong semakin merasa bersalah. Karena dia adalah anak Jang Tae Ha, maka orang-orang yang disayanginya harus terluka.
Eun Joong mengantar Soo Young sampai di depan rumah. Disana Soo Young masih ada di dalam mobil. Eun Joong berkata jika Soo Young ga mau keluar, maka dia yang akan menggendong Soo Young keluar. Soo Young tiba-tiba bertanya, dimulai dari mana keadaan menjadi tak beres seperti ini? Apa itu dimulai dari ayahnya? Atau apakah itu dimulai dari ayah Eun Joong? Apa mereka akan terus menerus hidup seperti ini?
Soo Young langsung masuk ke kamarnya, saat semua bertanya kenapa dia pulang cepat. Ah Mi menyusul Soo Young ke kamar dan Soo Young langsung berkata kalau Joong Hyuk ternyata seorang pembunuh. Ah Mi menjawab dia sudah mendengar semua dari Eun Joong tadi. Ah Mi langsung memeluk Soo Young yang hampir akan terisak lagi mengingat kejadian tadi. Dia menenangkan Soo Young kalau semua akan berlalu.
Soo Young bertanya dalam tangis, apa yang harus dia lakukan untuk Oppanya? “Oppa terus meminta maaf padaku. Dia mungkin akan menjalani hidupnya dengan terus meminta maaf padaku. Setiap hari dia mungkin hidup dalam rasa bersalah. Sebagai ganti Jang Tae Ha, dia akan menjalani hidupnya dengan terus meminta maaf pada orang lain. Ah Mi, menurutmu apa ada jalan untuk menyelamatkan Oppa? Oppaku, dia terbelenggu. Apakah benar-benar tidak ada jalan untuk membebaskan dia Ah Mi?”
Ah Mi terdiam, dia merasa apa yang Soo Young katakan adalah benar. Hal yang tak pernah terfikirkan olehnya. Dia tak memikirkan kalau Eun Joong akan menggantikan Tae Ha untuk semua kesalahan Tae Ha dengan terus meminta maaf pada semua orang. Selalu seperti itu. Hidup terbelenggu.
Gu Jae In, yang tahu Eun Joong masih memiliki catatan penyelidikan langsung meminta tukang kunci untuk membuka laci di meja kerja Eun Joong. Dia tersenyum puas setelah berhasil menemukan yang dia inginkan. Menghancurkan berkas ini akan membuat dia semakin disayang oleh Jang Tae Ha.
Eun Joong akan pulang, tapi ternyata dia memilih duduk di anak tangga dan saat itulah Ah Mi datang. Ah Mi berkata jika di bahu, punggung dan pikiran Eun Joong ada beban, dan dia ada di dalam beban itu maka dia mau Eun Joong menyingkirkan beban tentangnya.
“Jangan menyesal atas apa yang terjadi padaku, dan jangan meminta maaf sebagai ganti Ayahmu.”
Joo Ha mendekati Jae In yang ada di luar dan bertanya dokumen apa itu? Jae In menjawab kalau dia mengambil dokumen ini dari laci meja Eun Joong di kantor. Joo Ha lalu berkata sepertinya Jae In selalu melakukan semua tanpa ijin si pemilik, seperti contohnya meledakkan mobil Eun Joong? Jae In menjawab kalau itu demi kepentingan Joo Ha. Dia melakukan semua untuk Joo Ha, agar Joo Ha bisa menjadi pewaris. Joo Ha bertanya sinis, apa Jae In yakin itu demi kepentingannya? Akhirnya Jae In meralat ucapannya dan berkata kalau ini demi kepentingan mereka berdua.
“Jika kita ingin melindungi Ayah dan Grup Tae Ha, kita jangan berkelahi Noona. Kita harus melekat erat dan bersama untuk menghancurkan Ha Eun Joong.”
Joo Ha dengan santai bertanya lalu jika mereka sudah melekat erat bersama untuk menyingkirkan Ha Eun Joong, apa setelah itu Jae In juga akan menyerangnya? Jae In yang dia kenal dulu, bukanlah orang yang bisa melakukan hal-hal licik seperti ini. Apakah Jae In benar-benar berusaha menjadi seperti Ayah?
“Aku lebih takut padamu daripada Ayah kita. Jae In jangans sampai kita melakukan hal yang kelewat batas.”
Jae In tak menjawab sepatah katapun karena dia lebih memilih membakar dokumen yang ada di tangannya. Setelah itu Jae In berkata pada Joo Ha bahwa baginya meskipun dia menjadi lebih mengerikan dan menyeramkan, dia akan tetap melindungi posisinya, hidupnya dan dirinya sendiri. Dia tak mau kehilangan itu lagi karena Eun Joong.
“Apakah kau hanya berfikir dari posisimu, dan bukan sebagai orang yang sudah mengambil posisinya? Dari perspektif Eun Joong, kaulah yang sudah mengambil dan merampas hidupnya ataupun posisinya. Kau sudah hidup selama ini dengan menikmati semua hal yang seharusnya menjadi miliknya. Bagimu, mungkin hanya beberapa bulan semata. Tapi bagi Eun Joong dia sudah kehilangan haknya selama 25 tahun dan itu karenamu. Tidakkah kau sadar itu? Berhitunglah dengan benar. Berhentilah bersikap seolah kaukorbannya disini.” Ucap Joo Ha ketus.
Joo Ha pergi, dan Jae In kesal dengan semua yang Joo Ha katakan. Bahkan Joo Ha nampak tak berpihak padanya.
Tanpa mereka tahu Eun Joong mendengar semua itu.
Eun Joong masuk ke kamar ayahnya. Disana Tae Ha berkata agar Eun Joong menyerah saja. Ga akan ada yang bisa melawan dia. Eun Joong menjawab “Kali ini ayah pasti kalah, karena ayah melawan aku dan bukan hukum. Ayah akan melawan Putra Ayah sendiri.”
Ha Myung Geun datang ke kantor Tae Ha. Disana dia berlutut di depan Tae Ha. Myung Geun berkata kalau ini adalah kesalahannya. “Aku bersalah karena mengambil Eun Joong darimu. Menjauhkannya darimu selama 25 tahun. Apa yang bisa kulakukan untuk berbaikan denganmu, Jang Tae Ha? Aku akan lakukan semua yang kau katakan. Aku akan lakukan segalanya. Beritahu aku apa maumu. Lakukan saja padaku, jangan pada Soo Young. Aku mohon padamu Jang Tae Ha.”
Tae Ha geram dan meminta Myung Geun berhenti. Dia berkata keras saat Eun Joong berfikir Myung Geunlah ayah Eun Joon, dia merasa sangat sakit. Tapi dengan begitu mudah, Myung Geun meminta maaf padanya? Semudah itu? Bagaimana Myung Geun menganggap hal seperti itu sederhana dan hanya selesai dengan kata maaf?
Eun Joong menemui Jaksa Wilayah dan berkata kalau pembunuhan Gong Gi Chan dan Song Jae Moon adalah ulahnya. Dialah dalang untuk kedua pembunuhan itu. Jadi dia akan menyerahkan dirinya. Jaksa Wilayah jelas saja kaget dengan pengakuan Eun Joong, karena dia tahu bukan Eun Joong pelakunya.
Tae Ha menyeret Myung Geun ke atap gedung. Disana Tae Ha menyuruh Myung Geun melompat dari atas gedung ini. Bukankah Myung Geun ingin menghentikan semua ini, maka melompat dan mati saja. Lagipula Myung Geun berkata Myung Geun bersalah, maka buktikan itu bukan hanya dengan omongan belaka. Myung Geun berbalik menatap ketinggian tempat ini. Dia melihat ke bawah dan merasa atap ini tinggi sekali. Dia pasti akan langsung mati jika melompat dari sini.