Di jalanan nan ramai, petuga polisi berkomunikasi dengan rekannya agar rekannya tetap waspada karena penjahat yang satu ini benar-benar pintar luar biasa.
Lalu adegan beralih ke sebuah kelas dimana pengajar disana salah satunya adalah Cha Woo Jin. Dia sedang menulis di papan tulisan yang berbunyi
“Jangan pernah percaya siapapun.”
Setelah menulis itu, kemudian dia berbalik dan berkata mengapa dia menulis seperti itu? Dia menjelaskan bahwa semua orang pernah berbohong. Berapa kali dalam sehari kita mendengar atau berkata kebohongan? Seorang murid menjawab mungkin sekitar 3 sampai 4 kali. Woo Jin langsung membantah hal tersebut dengan berkata bahwa sebuah penelitian menyebutkan bahwa ada 200 kebohongan setiap harinya. Itu berarti 3 kali kebohongan dalam 10 menit. Semua siswa nampak tak percaya. Woo Jin tahu itu.
Kemudian Woo Jin mencoba bertanya siapa yang pernah menyontek saat ujian? Silakan angkat tangan dengan jujur. Tak ada satupun yang mengangkat tangan. Lalu Woo Jin melihat seorang murid pria yang memutar bola matanya ke sebelah kiri. Melihat hal itu Woo Jin langsung berkata kalau memutar bola mata ke kiri itu artinya mereka sedang mencoba mengingat. Reaksi tanda berbohong akan bertambah dengan peningkatan suhu tubuh dan detak jantung yang bertambah cepat.
Woo Jin memegang sebuah benda yang mana jika dia mengajukan pertanyaan dan dia yakin ada kebohongan di dalamnya, maka dia akan menekan benda itu untuk menjumlah ada berapa banyak kebohongan di dalam kelasnya ini.
Setelah puas bertanya, Woo Jin melihat alat hitungnya tersebut dan disana menunjukkan angka 9. Dia kemudian berkata dengan 30 orang di kelasnya ini dan hanya dalam waktu 1 menit sudah ada 9 kebohongan. Jadi, jika dia menghitung sepuluh menit untuk tiap orang maka bisa dipastikan ada tiga kali kebohongan pada orang tersebut. Ini membuktikan bahwa penelitian yang dia katakan tadi benar.
Lalu Woo Jin kembali mengingatkan seluruh muridnya agar jangan pernah percaya siapapun. Ini adalah kuliah terakhirnya, jadi hanya itu pesan penting yang dia tinggalkan pada mereka semua.
Woo Jin kemudian membalikkan tubuhnya dan mengangkat kedua tangannya hingga menyentuh kepala. Dia bersikap seolah siap untuk ditangkap. Dia seolah tahu bahwa kini polisi sedang bergerak menuju kelasnya. Lalu saat itulah, Woo Jin membuat pengakuan didepan seluruh muridnya bahwa dia sudah membunuh seseorang.
Benar saja, tak berapa lama setelah Woo Jin mengatakan hal itu, tim polisi menyerbu masuk dan siap menangkap Woo Jin yang tak melakukan perlawanan apapun. Mata Woo Jin hanya terus menatap pada tulisan yang dia tulis tadi
“Jangan Pernah Percaya Siapapun.”
Satu tahun kemudian
Nam Da Jung tampak sangat terburu-buru pagi ini, dia bahkan meminta maaf pada ibu tua yang menanyakan arah padanya karena dia ga bisa menunjukkan arah itu. Dia benar-benar tergesa-gesa. Tapi hati nurani Da Jung membuat Da Jung kembali berbalik dan akhirnya mau membantu ibu tua itu yang buta arah.
Dengan segala tenaga Da Jung ikut membantu ibu tua itu dalam membawa barang bawaan si ibu tua. Si ibu tua kemudian meminta Da Jung untuk menunggunya sebentar karena dia mau ke toilet. Da Jung pun tak membantah.
Setelah lama menunggu si ibu tua tak kunjung datang. Da Jung sampai bosan menunggu dan memutuskan mengecek keberadaan ibu tua di toilet. Ternyata ibu tua tak ada disana. Da Jung mengira ibu tua kembali ke tempatnya menunggu, sehingga Da Jung dengan susah payah karena membawa barang bawaan milik si ibu tua memutuskan kembali lagi ke tempat dimana dia menunggu ibu tua tersebut.
Saat sedang menunggu itulah, temannya Sung Ja menelpon. Sung Ja yang sudah mendengar cerita Da Jung mengantar ibu tua bertanya kenapa Da Jung mau saja disuruh nunggu selama 1 jam sih? Da Jung menjawab itu karena tas si ibu tua masih ada padanya. Sung Ja menjelaskan di dalam tas itu mungkin saja pakaian dan selimut saja isinya. Jadi tinggalkan saja disana. Jika itu barang berharga mana mungkin ditinggalkan begitu saja oleh si ibu tua? Atau jika Da Jung penasaran, kenapa ga Da Jung buka saja tas tersebut?
Akhirnya Da Jung memutuskan membuka tas tersebut, dan benar saja di bagian atas terdapat pakaian si ibu tua. Tapi kemudian Da Jung merogoh semakin ke dalam dan dia terkejut ketika dia menyingkap tas tersebut yang ternyata berisi lembaran-lembaran uang dalam jumlah banyak. Da Jung tak bisa menghilangkan rasa terkejutnya. Dia terus saja memeluk tas itu dan melihat ke kanan dan kiri berharap tak ada orang lain yang tahu.
Di sebuah stasiun TV bernama JVN.
Seorang pria nampak memakai topeng emas menyeramkan dan terlihat tengah duduk di kursi kebesarannya. Dia berkata
“Semua orang memakai topeng. Topeng-topeng itu memiliki nama, topeng baik, topeng kasih sayang, topeng hati nurani, topeng keadilan. Dari hari ke hari, kita membuat kesalahan dengan menjadikan topeng itu sebagai jati diri kita. Tapi disini, tanpa terkecuali...kita akan melepas semua topeng tersebut.”
Ternyata itu adalah bagian dari salah satu reality show yang jelas menarik banyak peminat. Pria bertopeng berpindah posisi ke tempat dimana terdapat setumpuk besar uang dan disana terdengar sorakan penonton yang jelas tergiur melihat banyaknya uang tersebut.
Pria bertopeng kembali berkata
“Saat dirimu yang sebenarnya melihat uang yang banyak ini. Apakah yang akan terjadi?”
Pria bertopeng melepas topeng emasnya, dan setelah benar-benar lepas sebuah sinar menyorot wajah pria tersebut yang ternyata dia adalah Kang Do Young. Dan dia adalah host di acara reality show ini.
Episode 1
[Setengah juta dolar—game 1]
Nam Da Jung akhirnya memutuskan membawa tas milik ibu tua ke rumahnya. Dia mengunci pintu dan menutup jendela, setelah itu dia mengeluarkan semua uang dalam tas yang ternyata berjumlah sangat banyak. Da Jung menghitung uang-uang tersebut. Dalam hati dia bertanya siapa ibu tua itu dan apa maksud semua ini? Da Jung jelas tergoda menggunakan uang tersebut karena dia melihat kalendernya dimana disana ada banyak tagihan yang harus dia lunasi. Tapi Da Jung menyadarkan dirinya dengan menepuk pipinya agar dia tak menggunakan uang ini karena ini bukan hak nya. Dia berkata kalau tujuannya membawa tas ibu tua ini adalah untuk dikembalikan pada pemiliknya.
Da Jung kemudian merebahkan dirinya diatas tumpukan uang tersebut dan berkata sambil memejamkan matanya bahwa setelah matahari terbit besok, dia akan membawa semua uang itu ke kantor polisi agar polisi menemukan ibu tua itu.
Nam Da Jung tertidur nyenyak dengan tumpukan uang di bawahnya. Tiba-tiba Jo Dal Goo datang dan menagih bayaran padanya. Da Jung terbangun dan bergegas menyimpan uang-uang tersebut. Dari dalam Da Jung menjawab bukankah batas waktunya masih dua hari lagi, kenapa nagih sekarang?
Jo Dal Goo curiga dengan apa yang dilakukan Nam Da Jung, dan dia menemukan kunci rumah Da Jung ada di bawah pot. Jo Dal Goo itu mengambil kunci tersebut dan bersiap membuka pintu rumah Da Jung. Dia bergumam kalau dia harus melihat Da Jung. Da Jung berteriak dari luar dan mengancam akan melapor jika Jo Dal Goo itu berani masuk tanpa ijin ke rumahnya.
Keadaan semakin genting karena satu uang tercecer ke bawah tempat tidur, dan Da Jung berusaha menggapai uang tersebut. Sementara si Jo Dal Goo sepertinya sebentar lagi akan masuk.
Da Jung akhirnya memilih membiarkan saja uang yang ada di bawah kolong tempat tidurnya. Dia mulai berteriak kencang saat si Jo Dal Goo masuk kamarnya dan langsung melempar si Jo Dal Goo dengan barang-barang yang ada di dekatnya. Sambil mengomel Da Jung berkata kalau ini kan hutang ayahnya kenapa dia yang harus membayar? Saat Da Jung akan melempar sebuah bingkai, Jo Dal Goo itu melarang Da Jung melempar bingkai tersebut. Da Jung pun sadar kalau ini foto dia dan ayahnya. Sepertinya hanya ini kenang-kenangan terakhir Da Jung tentang ayahnya.
Nam Da Jung terpaksa memasak ramen untuk sarapan si Jo Dal Goo. Saat menyantap ramen itulah, si Jo Dal Goo melihat koran yang mana sudah ditandai Da Jung untuk pekerjaan yang akan dilamarnya. Jo Dal Goo itu berkata seharusnya Da Jung mencari pekerjaan tetap, bukan pekerjaan sementara.
Da Jung tak menjawab dan bertanya bagaimana bisa Jo Dal Goo itu menemukan kunci daruratnya? Jo Dal Goo kemudian bercerita kalau saat dia di penjara dulu, dia bertemu dengan pria yang sangat pintar. Pria itu aneh karena selalu membaca buku dalam keadaan terbalik. Da Jung lalu bertanya apa pria aneh itu buta huruf? Jo Dal Goo itu membantah. Dia berkata kalau pria aneh menjelaskan padanya, bahwa dengan membaca terbalik maka mereka akan menemukan apa yang mereka rindukan. Maka dari itu dia mencobanya. Tadi dia mencoba melihat dalam keadaan terbalik, dengan kepala dibawah, dan dia akhirnya menemukan kunci darurat rumah Da Jung. Da Jung nampak tak percaya dengan cerita omong kosong si Jo Dal Goo. Tapi Jo Dal Goo terus bercerita. Pria aneh itu memiliki kata-kata yang sangat terkenal
“Manusia adalah makhluk yang kompleks, itulah sebabnya manusia malah seperti hewan yang sederhana.”
Jo Dal Goo yang asik makan bertanya kalau dia melihat tas aneh di kamar Da Jung, tas apa itu? Da Jung menceritakan kalau ada yang menitipkan tas itu padanya, tapi yang menitipkan malah hilang. Awalnya Jo Dal Goo tak curiga. Kemudian saat Da Jung akan pergi sambil membawa tas itu, dia berjalan perlahan. Jo Dal Goo yang asik makan terus bertanya apa isi di dalam tas? Da Jung menjawab hati-hati kalau dia ga tahu isi tas ini. Tapi tiba-tiba Jo Dal Goo tak percaya, terlebih saat dia melihat Da Jung mengendap-endap saat menyeret tas itu keluar, membuat si Jo Dal Goo akhirnya bertanya apa isi tas itu adalah uang?
Langkah Da Jung pun terhenti. Dia langsung berlari, dan si Jo Dal Goo bergegas mengejarnya. Untung saja Da Jung bertemu taksi, sehingga dia langsung menghentikan taksi itu, dan si Jo Dal Goo berhasil memegang Da Jung yang sudah masuk ke dalam taksi. Tapi Da Jung tak hilang akal, dia langsung menggigit tangan si Jo Dal Goo dan menyuruh supir taksi segera pergi.
Jo Dal Goo berhasil mengejar taksi Da Jung yang terus melaju sambil berkata kalau Da Jung menyerahkan uang itu ke polisi, maka Da Jung akan dikira penjahat. Percuma juga diserahkan ke polisi karena polisi juga ga akan mengembalikan uang itu pada pemilik.
Di sebuah sel tahanan, seorang pria yang dipanggil Prof sedang asik membaca buku dengan posisi terbalik. Saat asik membaca itulah, dia mendengar namanya dipanggil dan dia menoleh menatap orang yang memanggilnya.
Nam Da Jung sampai di kantor polisi, yang ternyata juga diikuti oleh Dal Goo. Mereka saling tarik menarik tas berisi uang tersebut. Dal Goo meminta Da Jung melunasi hutang Da Jung dulu baru menyerahkan uang ini ke polisi. Da Jung ga mau. Dal Goo lalu berkata bukankah Da Jung sebenarnya juga menginginkan uang ini makanya Da Jung membawa tas ini ke rumah Da Jung? Da Jung tak membantah. Rasanya senang bisa tidur diatas tumpukan uang yang banyak. Dal Goo lalu berkata kalau begitu kenapa ga Da Jung lakukan. Pulang dan bawa uang ini. Lalu lunasi hutang Da Jung. Bayar sewa, bayar uang kuliah, dan beli pakaian-pakaian yang bagus.
Da Jung menjawab bagaimana bisa dia melakukan hal seperti itu? Apakah dengan seperti itu dia bisa tidur nyenyak? Da Jung kemudian menahan tangis sambil melanjutkan kalimatnya kalau ibu tua dan keluarga si ibu tua mungkin akan berhutang karenanya. Mungkin juga kehilangan rumah karena dia. Bahkan mungkin putri si ibu tua harus menyerahkan mimpi seperti yang dia lakukan.
Dal Goo tersentuh mendengar kalimat Da Jung dan dia langsung melepas tas itu. Tapi tiba-tiba Dal Goo teringat sesuatu. Dia membuka bagian depan tas tersebut, dan ternyata didalamnya ada ponsel. Ponsel tersebut sepertinya sudah disetting akan langsung berbicara dan inilah yang dikatakan ponsel tersebut
“Nam Da Jung, ini adalah Reality Show dimana kau bisa memenangkan uang hingga 10 juta dolar. Kau telah dipilih sebagai kontestan untuk Reality Show LIAR GAME”
Dal Goo merebut ponsel dan menekan speaker agar dia bisa mendengar apa yang dikatakan ponsel tersebut
“Jika kau ingin memiliki setangah juta dolar ditanganmu, maka tekan 1. Jika kau tidak ingin, kau hanya perlu menutup telepon.”
Dal Goo tanpa pikir panjang langsung menekan angka 1. Da Jung panik dan mendekatkan ponsel ke telinganya sambil berkata kalau dia menekan tombol yang salah. Saat itulah seorang berpakaian polisi yang memang sudah ditugaskan menunggu langsung menghampiri Da Jung. Dia adalah Kang Do Young. Dia tersenyum pada Da Jung dan berkata kalau dia disini untuk menyambut Da Jung dalam program Reality Show LIAR GAME.
Do Young mengajak Da Jung berjabat tangan dan Da Jung menyambut ukuran tangan itu dengan tatapan heran. Tim LIAR GAME segera mendekat untuk melakukan proses syuting karena terpilihnya Da Jung sebagai kontestan.
Di kantor polisi Dong Bu. Cha Woo Jin sang profesor sedang menganalisa seorang penjahat baru. Dia melihat mulai dari rambut pelaku, dan berkata dalam hati kalau rambut penjahat ini rontok akibat setres. Kemudian dia beralih melihat mata dan berkata dalam hati kalau penjahat ini juga memiliki waktu tidur yang kurang. Sepertinya penjahat ini juga baru saja diberhentikan dari pekerjaan. Woo Jin kemudian turun melihat tangan si pelaku dan menyimpulkan kalau pelaku adalah pengguna tangan kanan dengan kepribadian obsesif.
Pelaku kemudian bertanya siapa sih Anda? Woo Jin menjawab kalau karena kebaikan detektif maka dia membantu pekerjaan detektif disini. Lalu dia berkata kalau pelaku lolos detektor kebohonga. Pelaku lalu bertanya kalau begitu kenapa dia ga dibebaskan? Jadi mana mungkin dia menculik.
Woo Jin berdiri dan kini ada di samping si penjahat, dia menatap penjahat itu dan berkata kalau dia akan mengubah metodenya. Tak disangka, Woo Jin menuang kopi panasnya ke kaki sang penjahat. Tentu saja si penjahat menjerit karena panas, dan saat itulah Woo Jin menarik keatas lengan baju si pria, dan menemukan sebuah tanda disana.
Woo Jin lalu berkata kalau dari awal dia tahu penjahat memiliki kebiasaan melipat lengan baju ke atas karena ada tanda lipatan disana, tapi kali ini sepertinya penjahat menyembunyikan sesuatu di lengan kiri, dan dia sudah melihat sesuatu itu tadi.
Saat Woo Jin kembali menarik paksa lipatan lengan baju si penjahat, tampaklah bekas gigitan di lengan penjahat tersebut. Woo Jin berkata kalau menurutnya ini gigitan seorang gadis dengan usia 7 atau 8 tahun. Apakah penjahat juga membunuh anak-anak? Penjahat tampak gugup dan Woo Jin kembali bertanya apa sekarang penjahat takut kalau gadis itu akan mati dan daftar kejahatan si penjahat jadi bertambah?
Woo Jin yang sangat pintar langsung berkata kalau dia tahu gadis itu dikurung di sebuah tempat kecil yang tidak cukup udara. Apakah itu sebuah bagasi mobil? Saking pintarnya Woo Jin bahkan bisa menebak jenis mobil apa yang digunakan penjahat dan diparkir dimana mobil tersebut.
Si penjahat akhirnya mengalah, dia mau menceritakan semuanya.
Tim polisi yang melihat hal tersebut benar-benar kagum akan kepintaran Woo Jin. Woo Jin ibarat alat pendektetor kebohongan yang akurat.
Acara LIAR GAME dimulai, dengan Da Jung sebagai kontestan pertama. Da Jung diminta masuk ke panggung acara dimana sudah riuh oleh suara penonton. Da Jung nampak sedikit gugup. Da Jung kemudian diperlihatkan rekaman dimana dia menolong sang ibu tua yang akhirnya mengantarkan dia pada acara ini.
Da Young berkata kalau ibu tua itu adalah aktris yang mereka sewa untuk acara ini dan akhirnya menemukan gadis yang baik hati seperti Da Jung, Saat itu tidak seorang pun yang mau membantu si ibu tua. Tapi jika semua orang tahu bahwa ibu tua membawa uang banyak, maka pasti semua berbondong-bondong membantu bahkan tanpa diminta dan itu akan menciptakan kekacauan. Penonton di studio pun tertawa mendengar kelakar Da Young.
Da Young kemudian bertanya bagaimana perasaan Da Jung, saat Da Jung tahu di dalam tas ada uangnya? Belum sempat Da Jung menjawab, Da Young langsung bertanya lagi, kenapa Da Jung memutuskan pulang ke rumah setelah menunggu selama berjam-jam? Da Jung menjawab kalau awalnya dia sungguh bingung. Tapi yang jelas dia sama sekali ga punya pikiran buruk. Da Young membenarkan kalimat Da Jung, dia tahu Da Jung ga punya pikiran buruk. Maka dari itu dari 50 juta orang Korea, hanya 50 orang saja yang lolos acara ini.
50 orang itu sudah disaring dan kini tersisa 40 orang. Jika Da Jung termasuk dari 40 orang itu, maka Da Jung resmi masuk acara LIAR GAME.
Da Young menjelaskan kalau putaran pertama acara ini bernilai setengah juta dolar. Aturannya sederhana, hanya menipu orang lain untuk bisa memenangkan setengah juta dolar yang ada di koper tersebut.
“Lupakan masalah hati nurani, setiap orang disini akan menipu satu sama lain. ”
Da Jung tampak gugup dan berkata kalau dia ga percaya diri untuk menipu orang lain. Da Young bertanya apa itu tandanya Da Jung akan mundur dari acara ini? Da Jung menjawab dia ga cukup pintar untuk menipu. Da Young kemudian berkata kalau hadiah akhir acara ini adalah 10 juta dolar. Da Jung syok mendengar jumlah tersebut, dan Da Young berkata jika Da Jung mundur, maka Da Jung menyia-nyiakan kesempatan besar ini.
Da Young juga menjelaskan kalau voting akan dilakukan, dan jikapun Da Jung dipilih oleh penonton Da Jung tetap bisa memutuskan apakah akan mundur atau ikut dalam acara ini.
Saat acara tengah break, Da Jung mendekati PD LIAR GAME yang bernama Lee Yoon Joo. Da Jung mengaku kalau dia serakah saat melihat uang itu makanya dia membawa uang tersebut ke rumahnya. Jadi dia mau jangan putar bagiannya nanti. Yoon Joo tersenyum dan memuji Da Jung yang baik. Tapi ternyata Da Jung sangat buruk di Matematika. Yoon Joo menjelaskan kalau bayaran untuk tampil di acara ini sangat besar bahkan tanpa memenangkan hadiah utamanya. Uang itu lebih banyak dari kerja paruh waktu Da Jung selama berbulan-bulan. Apa Da Jung ga mau dengan uang itu?
“Terima kasih atas perhatianmu, tapi aku tidak ingin mendapatkan uang dengan menipu seseorang.”
Yoon Joo dengan sengit berkata apa Da Jung menjalani hidup dengan dua kepribadian? Yoon Joo melangkah pergi, dan Da Jung melanjutkan kalimatnya membuat Yoon Joo berbalik kembali menatap Da Jung. Da Jung berkata
“Saat ini kau memiliki hak untuk mengatakan semua itu padaku. Kau muda, cantik dan mampu menghasilkan uang banyak. Tentu saja kau bisa menghasilkan uang lebih banyak daripadaku. Jika dipikirkan itu seolah aku tidak melakukan yang terbaik dan kau melakukan yang terbaik. Dunia yang kau tinggali ini hanya jauh lebih baik kepadamu dan tidak kepadaku.”
Nam Da Jung, sedang kerja paruh waktu. Dia tampak tak fokus dia bertanya pada temannya berapa jam lamanya dia harus bekerja sehingga bisa menghasilkan 500 ribu dolar? Teman Da Jung heran dan menyoba menyadarkan Da Jung, karena dia tahu Da Jung sedang ngelantur. Da Jung tersadar dan temannya berkata kalau mereka kehilangan 5 dolar. Da Jung kaget dan langsung mencari dimana 5 dolar itu terselip. Padahal gaji mereka adalah 5 dolar perjamnya.
Saat panik itulah, seorang kakek datang dan berkata kalau dia menemukan 5 dolar itu. Da Jung langsung berterima kasih dan Da Jung mengenali kakek tersebut. Dia memanggil kakek itu dengan sebutan guru.
Flashback
Saat itu Da Jung masih sekolah dan dipanggil gurunya. Disana Da Jung dengan sungguh-sungguh berkata kalau bukan dia pelakunya. Sang guru mengangguk tampak percaya. Guru berkata kalau dia juga yakin Da Jung bukan gadis dengan tipe seperti itu. Tapi ketua kelas bisa berfikir Da Jung yang mencuri? Da Jung menjawab itu karena hanya dia satu-satunya yang tidak membayar biaya wisata kelas, mungkin karena itulah dia dicurigai.
Ternyata di dalam kelas memang ada yang sengaja melakukan itu pada Da Jung. Guru datang dan langsung berkata pada semua kelas, kalau terjadi kesalahpahaman di kelas mereka. Guru langsung menunjukkan sebuah amplop yang berisi uang yang hilang dan berkata pada seisi kelas kalau dia menemukan uang ini di Gymnastium. Jadi bukan Da Jung pencurinya. Guru bahkan juga mengeluarkan amplop lagi di sakunya, dan berkata kalau dia juga menemukan amplop ini di loker Gym dan ini atas nama Da Jung. Da Jung terrkejut karena dia tahu guru membayarinya untuk ikut wisata kelas.
Flashback End
Bersambung ke part 2
Celotehanku :
Aduuh kangennya sama Kim So Eun. Hehehe
Drama ini episode pertama saja sudah menggoda. Aku bikin project sinop ini sendiri saja. Semoga bisa sampai akhir.