[Sebelumnya]
Dalam tidurnya, Dong Ha bermimpi. Mimpi tentang Soo Jung. Mimpi saat Soo Jung meninggal. Pergi untuk selamanya.
Saat itu Soo Jung tengah melaut. Dong Ha melihat ada sebuah kapal yang akan mendekat, dan Dong Ha langsung melambaikan tangannya meminta kapal itu menyingkir. Soo Jung ada disana, dan jika kapal itu terus melaju maka Soo Jungnya akan terluka. Dong Ha bahkan melepas bajunya dan menggunakan bajunya itu untuk member tanda pada awak kapal agar menyingkir. Namun sayang, kapal tak melihat tanda Dong Ha tersebut, sehingga kapal terus saja berjalan, menabrak Soo Jung yang tengah menyelam.
Soo Jung terluka, kepalanya berdarah dan dia langsung dilarikan ke RS dimana Dong Wook bertugas disana. Dong Wook pun berusaha menyelamatkan Soo Jung, tapi naas jantung Soo Jung tak mau kembali berdetak. Dong Wook berhenti, membuat Dong Ha bertanya kenapa Dong Wook berhenti? Dong wook harus menyelamatkan Soo Jung? Dong Wook ga isa berkata-kata. Air mata mulai membasahi pipinya. Dong Ha bahkan menarik keras jas dokter adiknya dan berteriak meminta Dong Wook menyelamatkan istrinya. Tapi Dong Wook hanya diam. Dia sudah berusaha, dan Soo Jung memang tak bias diselamatkan. Diapun bersedih karena ini.
Saat itu, operasi transplantasi jantung Bom Yi dilkakukan. Soo Jung lah pendonornya. Lalu tampak Soo Jung dengan gaun putihnya keluar dari ruang operasi. Arwah Soo Jung yang tampak bahagia. Bom Yi keluar dari ruang operasi, menatap Soo Jung. Dia tak mengenali siapa wanita cantik itu. Tapi entah mngapa Bom Yi mengikuti Soo Jung yang berjalan keluar. Ternyata Soo Jung mendekati Dong Ha yang tengah bersedih akan kematiannya. Dia mengusap lembut rambut Dong Ha dan tersenyum. Dia yakin Dong Ha akan baik-baik saja. Setelah membelai rambut Dong Ha, Soo Jung menoleh menatap Bom Yi. Dia menundukkan kepalanya dan tersenyum kemudian pergi.
Apakah mimpi itu juga dialami oleh Bom Yi malam ini? Entahlah, tapi yang jelas, dalam tidurnya Bom Yi membelai lembut rambut Dong Ha. Seolah dia mewakili Soo Jung untuk melakukan hal ini. Saat itu terdengar suara Dong Ha yang berkata
“Setelah hari itu..mimpiku sirna bagaikan sihir. Dihari aku menyelamatkan si cantik Stepannete, bukannya istriku yang tenggelam melainkan rasa bersalah dan rinduku yang tiba-tiba sirna.”
Keesokan paginya, Bom Yi terbangun dengan perasaan malu luar biasa. Dia mendapati dirinya tertidur dengan Dong Ha yang memeluknya. Bom Yi pun bergumam inilah kenapa dia ga boleh minum Alkohol. Bom Yi pun dengan sangat pelan menyingkirkan tangan Dong Ha yang memeluknya, berharap Dong Ha tak terbangun. Dia kemudian perlahan berdiri dan mencoba pergi dalam diam.
Orang-orang sudah ramai di tempat itu, dan Bom Yi bertemu dengan teman Dong Ha semalam. Diapun menjadi bertambah malu karena teman Dong Ha pasti sudah melihatnya tertidur di samping Dong Ha.
Bae Ji Won bertemu dengan Song Byung Gil. Byung Gil memberikan berkas yang diminta Ji Won terkait latar belakang Dong Wook. Byung Gil bertanya apa Dong Wook masih curiga padanya? Ji Won menjawab kalau Dong Wok ga curiga melainkan sudah tahu tentang hubungan mereka. Byung Gil berkata kenapa ga Ji Won jelaskan saja yang sebenarnya biar Dong Wook ga terus menerus salah paham padanya. Ini membuatnya sulit. Ji Won tersenyum dan meminta Byung Gil bertahan saja, meskipun terasa sulit. Byung Gil akhirnya ikut tersenyum dan berkata sepertinya rencana akan berjalan tanpa adanya masalah.
Lee Bom Yi sebenarnya menelpon ayahnya. Tapi ayahnya sedang bersama ibunya, jadi ibu Bom Yi langsung mengambil ponsel Hyuk Soo dan memarahi Bom Yi yang tanpa kabar. Ibu bertanya kemana saja Bom Yi? Hyuk Soo meminta istrinya untuk ga terlalu memarahi Bom Yi.
Ibun meminta Bom Yi menyelesaikan masalah yang Bom Yi buat terkait postingan Bom Yi yang memakai nama RS. Postingan saat membeli daging dan mengehbohkan itu. Bom Yi dengan santai menjawab bahwa itu bukan salah dia. Ibu kesal dan langsung memutus teleponnya.
Bae Ji Won mengantarkan berkas tentang latar belakang Dong Wook pada ibu Bom Yi. Jo Myung Hee melihat catatan itu dan bertanya apa pekerjaan kakak Dong Wook? Ji Won menjelaskan kalau kakak Dong Wook adalah CEO di perusahaan pemasok daging no 1 di Korea yang sempat bermasalah dengan Bom Yi kemarin. Myung Hee pun sedikit terkejut.
Park Hyung Woo dating menggunakan helicopter yang memekakkan telinga dan membangunkan Dong Ha. Dong Ha kesal dan meminta helicopter dimatikan, karena suaranya berisik sekali. Dong Ha juga memarahi Hyung Woo yang berani menggunakan alat transportasi mahal dengan bebasnya. Hyung Woo dengan santai menjawab kalau dia tidak melihat nama Dong Ha di daftar penumpang pada penerbangan pertama pagi ini, jadi dia memutuskan datang. Hyung Woo dengan heran bertanya, bukannya Dong Ha adalah seorang insomnia, kok bisa Dong Ha tertidur selama ini?
Dong Ha pun dengan heran membenarkan kalimat Hyung Woo tadi, kok bisa ya dia tidur sangat nyenyak semalam? Hyung Woo membenarkan dan menyebut itu bagus, dia bahkan berkata kalau semalam Dong Ha juga tidur dengan wanita. Dia tahu itu.
Dong Ha berdiri dan akan menemui temannya yang sudah memberitahu Hyung Woo bahwa semalam dia tidur dengan Bom Yi. Hyung Woo bertanya bagaimana dengan janji makan siang mereka bersama Jonathan? Dong Ha meminta agar lokasi makan siang diubah di tempat peristirahatan VIP Bandara Kimpo.
Dong Ha bersiap akan menghajar temannya, dan teman Dong Ha langsung berlari menghindari amukan Dong Ha.
Sesampainya di Bandara, Dong Ha tak sengaja bertemu dengan Dong Wook. Dong Ha bertanya Dong Wook mau apa disini? Apa Dong Wook akan pergi ke suatu tempat? Dong Wook ga menjawab dan meminta kakaknya melanjutkan urusan kakaknya saja, karena terlihat kakaknya tampak sibuk. Nanti dia akan menelpon. Dong Ha bertanya apa Dong Wook sungguh-sungguh akan menelponnya? Selama ini Dong Wook ga pernah menghubunginya.
Apa Dong Wook juga tahu berapa umur keponakan Dong Wook? Terlihat jelas bahwa Dong Wook ga pernah berhubungan dengan kakaknya, ataupun ponaka-ponakan lucunya itu.
Saat Dong Wook melihat Bom Yi, dia langsung meminta kakaknya segera pergi untuk melanjutkan urusan kakaknya. Dong Ha ga membantah dan meminta agar Dong Wook bisa menemuinya lain kali. Dong Ha pun berlalu.
Bom Yi yang ga menyadari kehadiran Dong Ha, tersenyum sumringah saat Dong Wook memanggilnya. Dia senang karena Dong Wook menjemputnya di bandara. Merekapun berjalan sambil bergandengan tangan. Bom Yi bertanya bukankah dulu Dong Wook pernah bilang bahwa Dong Wook tinggal di Pulau Udo? Dong Wook mengangguk, dan Bom Yi melanjutkan pertanyaannya. Dia bertanya apa Dong Wook tahu siapa yang meninggal 5 tahun lalu di pulau Udo?
Dong Wook menjawab dia ga tahu tentang itu. 5 tahun lalu dia ga ada di kampong halamannya.
Dong Wook langsung mengalihkan pembicaraan dengan berkata kalau dia bawa donat untuk Bom Yi. Bom Yi senang dan langsung memeluk Dong Wook. Dia berkata kalau Dong Wook hebat bisa membaca pikirannya padahal dia belum bilang apapun.
Dong Ha yang baru dar parkiran bandara, dan baru menjalankan mobilnya melihat sang adik tersenyum bahagia dalam pelukan seorang wanita.
Dong Ha ga melihat siapa wajah si wanita, karena wanita itu berdiri membelakanginya.
Tapi Dong Ha senang melihat adiknya bahagia, karena baru kali ini dia melihat Dong Wook tersenyum selebar itu.
Di ruangannya, Hyung Woo terus menggoda Dong Wook yang begitu keren karena bisa punya kisah satu malam dengan seorang wanita. Dong Ha ga mau mendengar celotehan itu dan meminta Hyung Woo mencari tahu nomer telepon Bom Yi.
Hyung Woo yang benar-benar banyak omong, berkata lagi dengan heran. Bagaimana bisa Bom Yi ga bisa mengenali Dong Wook, apa karena wajah Dong Wook sangat biasa yaa? Dong Ha pun mendelik marah pada orang kepercayaannya itu. (LOL)
Dengan konyolnya, bahkan Hyung Woo menyimpan nama Bom Yi di ponsel Dong Wook dengan nama Bom-tepanette. Diambil dari nama si cantik Stepanette, dalam novel.
Bom Yi girang karena ponselnya hidup lagi setelah kemarin terkena air. Dan dia menatap heran dengan nomer asing yang menghubunginya. Diapun menerima telepon itu dan mendnegar suara pria yang bertanya padanya, apa dia sudah sampai dengan selamat? Bom Yi bingung dengan siapa yang menelponnya, lalu Dong Ha menjelaskan kalau dia adalah ayah Poo Reum dari pulau Udo.
Bom Yi yang memanggil Ha dengan sebutan ayah, bertanya santai kenapa ayah menelponnya. Hyung Woo yang menguping di samping Dong Ha, tersenyum geli mendengar Dong Ha dipanggil dengan sebutan ayah.
Sementara itu, Bom Yi ditemani oleh temannya yang sangat ingin tahu. Teman Bom Yi sudah mendengar cerita aneh Bom Yi dan meminta agar Bom Yi ga berhubungan dengan duda beranak dua itu.
Dong Ha sebenarnya ingin mengaku bahwa dialah yang si tukang daging yang tanpa sengaja membuat Bom Yi terjatuh. Tapi saat Dong Ha akan memberitahu, Bom Yi malah meminta maaf mengenai semalam. Dia terlalu mabuk, jadi dia ga sadar sudah membuat kesalahan. Dong Ha menjawab itu bukan kesalahan kok. Bom Yi kemudian meminta Dong Ha mengirim nomer rekening Dong Ha karena dia akan mentransfer kekurangan uang yang kemarin. Setelah itu, Bom Yi langsung menyudahi percakapan karena dia masih merasa malu mengenai kejadian semalam.
Dong Wook mengecek kesehatan Bom Yi. Bom Yi bersikeras dia sehat. Tapi Dong Wook tetap memeriksa kondisi Bom Yi terlebih kemarin Bom Yi habis tenggelam. Dong Wook berkata kalau kondisi Bom Yi memang sehat, semua berjalan baik dan bersih.
Tiba-tiba Bom Yi bertanya pada Dong Wook,
“Oppa…apa aku bisa hidup bahagia seperti orang lain. Bisa menikah dan punya anak?Aku hanya merasa menyesal, jika ada orang yang kehilangan kebahagiaan karenaku.”
Dong Wook tersenyum dan menjawab
“Kau harusnya bersyukur dan dan berterima kasih pada orang yang mendonorkan jantungnya padamu dan juga pada keluarganya”
Dong Wook lalu bertanya kenapa Bom Yi masih ga mau bertemu dengan keluarganya? Bom Yi menjawab bisakah saat dia bertemu dengan keluarga Dong Wook, dia merahasiakan mengenai transplantasi jantungnya. Bukannya apa-apa,tapi jika orang mendengar hal itu mereka akan selalu menganggap dia wanita yang masih sakit dan dia ga suka itu. Dong Wook pun tak mempermasalahkannya.
Bom Yi menelpon Dong Ha, saat itu ada Poo Reum. Poo Reum melihat nama Bom-tepanette di layar ponsel ayahnya dan menatap heran. Dong Ha tak menjelaskan apapun dan memilih langsung menerima panggilan itu. Bom Yi sekarang memiliki kebiasaan memanggil Dong Ha dengan sebutan ayah. Dia berkata maaf kalau tadi dia menutup telepon lebih dulu, itu karena dia sedang ada di tempat kerja, jadi dia merasa ga nyaman. Dong Ha menjawab tak masalah.
Bom Yi kemudian menanyakan kenapa Dong Ha ga mengiriminya nomer rekening Dong Ha? Dong Ha bingung mau menjawab apa, terlebih ada Poo Reum disampingnya, diapun bertanya pada Bom Yi apa Bom Yi menelponnya hanya untuk bicara hal itu? Bom Yi tersenyum dan menjawab tentu saja tidak. Dia sebenarnya ingin bicara dengan Poo Reum. Apa boleh?
Dong Ha memberikan ponsel pada Poo Reum, tapi Poo Reum diam saja, sehingga Dong Ha memilih me loudspeaker pembicaraan itu. Dong Ha terpaksa berkata kalau Poo Reum lagi ga ada. Bom Yi terdengar kecewa dan berkata sebenarnya dia belum pamitan dengan Poo Reum dan Ba Da karena pagi tadi keduanya msih tidur, dia jadi merasa ga enak. Bom Yi juga berpesan pada Dong Ha untuk menyiapkan obat peredam rasa sakit, karena perut Poo Reum mungkin masih kram.
Dong Ha menjawab iya.
Setelah telepon usai, Dong Ha dengan heran bertanya kenapa Poo Reum ga mau menerima telepon Bom Yi? Bom Yi bahkan ingin menjadi teman Poo Reum. Poo Reum menjawab, bukannya dia ga mau, hanya saja dia merasa aneh. Dong Ha sambil rebahan di ranjangnya bertanya kenapa Poo Reum merasa aneh?
“Dia memelukku seperti ibu dan dia membaca buku juga seperti ibu. Jadi aku merasa tidak enak dan aneh karena itu.”
“Itulah yang ayah juga rasakan.” Ucap Dong Ha menimpali kalimat Poo Reum.
Poo Reum terkejut dan menoleh menatap ayahnya, dia bertanya benarkah ayahnya juga merasakan hal itu? Dong Ha kemudian bertanya apa Poo Reum ingat saat dia marah pada Bom Yi karena melihat Bom Yi memakai gaun ibu Poo Reum? Dong Ha lalu melanjutkan kalimatnya kalau itu normal saja, mereka mungkin memang akan merasa seperti itu karena mereka tambah merindukan ibu di hari kematian ibu.
Lee Bom Yi menatap peta di dinding kamarnya. Peta yang menunjukkan dimana asal pemilik jantungnya ini tinggal dan itu di Pulau Udo. Bom Yi berkata kalau dia berterima kasih karena pemilik jantungnya membuat dia bertemu dengan orang-orang baik di Pulau Udo. Dia berhutang untuk itu.
Pagi ini, Bae Ji Won berpapasan dengan Dong Wook yang sudah tampan dengan jas dokternya. Awalnya Ji Won dan Dong Wook hanya saling lewat dan menyapa dengan membungkukkan badan, tapi kemudian Ji Won memanggil Dong Wook dan memberitahu bahwa saudara Dong Wook yang CEO dari perusahaan daging terkenal itu akan meminta maaf pada Bom Yi. Dong Wook sedikit terkejut, tapi Ji Won tak berkata apapun lagi, karena dia langsung kembali melanjutkan langkahnya.
Dong Wook yang heran langsung melihat kembali insiden yang sudah menyebar di internet itu. Dia terkejut karena tahu bahwa yang adu mulut dengan Bom Yi saat itu adalah kakaknya sendiri.
Sementara Bom Yi juga melihat postingan yang sudah menghebohkan dunia maya. Dia menatap dengan seksama pada petugas di toko daging itu, dan merasa terkejut karena sepertinya dia mengenali pria yang adu mulut dengannya.
Lee Bom Yi kesal, dia langsung keluar dan ngomel-ngomel di area parkir, tanpa dia tahu bahwa Dong Ha ada disana dan mendengar semua omelan Bom Yi tentangnya. Melihat Dong Ha, amarah Bom Yi semakin menjadi, dia mendekati Dong Ha dan langsung menendang kaki Dong Ha membuat Dong Ha kesakitan.
Tapi saat Bom Yi tahu Dong Ha adalah CEO dari Hanu Haon membuat Bom Yi merasa tak enak. Lalu tiba-tiba terdengar suara yang memanggil Dong Ha dengan sebutan Hyung. Bom Yi menoleh dan melihat Dong Wook ada disana. Berdiri menyapa Dong Ha. Dong Ha senang melihat adiknya dan bertanya apa Dong Wook kenal dengan Bom Yi? Bom Yi semakin terperangah karena kakak laki-laki yang diceritakan Dong Wook kemarin padanya adalah Dong Ha.
Celotehanku :
Sejujurnya, ini agak membosankan. Aku ga suka semua pemeran utama drama ini. Aku cuma suka sama Dong Wook, walau itu levelnya sedikitt sekali. Untung drama ini project bertiga, aku lumayan bisa bernafas untuk menghilangkan kebosananku. Berharap episode selanjutnya bisa wow deh.