Han Jin Hoon sedang di make up oleh peƱata rias sebelum acara dimulai. Sementara Saet Byul menunggu dengan wajah cemberut. Dia ingin bersama ibunya saja. Saet Byul bertanya pada ayahnya kapan dia bisa bertemu ibu? Ji Hoon menjawab nanti setelah acara selesai, mereka berdua akan menjemput ibu bersama-sama.
Lalu ada panggilan masuk di ponsel Ji Hoon, dan itu dari nomer tak dikenal. Ji Hoon langsung tahu siapa si penelpon, sehingga dia menerimanya di luar ruang rias.
Di luar ruang rias, penelpon mengajak Ji Hoon bertemu setelah acara Ji Hoon selesai. Tempat pertemuan di tempat biasa. Ji Hoon menyetujuinya. Setelah bicara dengan penelpon misterius itu, Ji Hoon menelpon pengasuh Saet Byul dan menyuruh si pengasuh untuk menjemput Saet Byul di stasiun TV.
Pengasuh Saet Byul menjawab kalau putrinya baru saja melahirkan jadi sepertinya dia ga bisa. Ji Hoon memohon, sekali ini saja dia ingin bantuan dari pengasuh Saet Byul. Akhirnya sang pengasuh tak bisa menolak.
Di tempat pengasuh Saet Byul, sang pengasuh terlihat galau. Dia melihat menantu dan putrinya yang terlihat sedang bermain dengan sang anak. Mainan yang dipegang sang menantu adalah hadiah dari Saet Byul. Pengasuh Saet Byul pun terkenang akan baiknya Saet Byul berserta keluarga padanya. Dia bertambah galau. Pengasuh saet Byul lalu menoleh kebelakang, dan ternyata di belakang sudah ada seseorang yang sepertinya menyuruh pengasuh Saet Byul untuk melakukan sesuatu yang jahat.
Dong Chan yang bergegas ke stasiun SBC mengalami macet di tengah jalan karena ada yang meninggal. Dia pun jadi kesal, karena dia harus segera sampai disana untuk menyelamatkan Saet Byul.
Han Ji Hoon menemani putri kecilnya sampai di depan halaman SBC dan berkata pada Saet Byul agar Saet Byul pulang dengan bibi pengasuh dulu, jika Saet Byul patuh maka Saet Byul akan segera ketemu dengan ibu. Saet Byul tentu mau karena dia memang ingin bertemu dengan ibunya.
Tiba-tiba si penelepon misterius menghubungi Ji Hoon lagi dan memberitahu kalau pertemuan mereka terpaksa ditunda karena dia ada sesuatu yang penting.
Melihat ayahnya sedang sibuk di telepon, Saet Byul pun mengarahkan pandangannya ke depan dan dia melihat bibi pengasuhnya. Saet Byul senang, dan segera berlari mendekat. Ji Hoon tak mempedulikan Saet Byul yang sudah berlari, dia kesal pada si penelepon yang tiba-tiba membatalkan janji pertemua mereka.
Lalu tiba-tiba datang seorang lelaki yang langsung mencengkeram jas Ji Hoon, dan marah-marah. Dia bertanya apa yang Ji Hoon lakukan pada Min Ah? Dia tahu Ji Hoon sudah menghamili Min Ah. Laki-laki itu adalah rekan kerja Min Ah, dan sepertinya menyukai Min Ah.
Saet Byul hampir dekat dengan bibi pengasuhnya tapi sang pengasuh mengisyaratkan dengan mata agar Saet Byul tak mendekat. Saet Byul pada awalnya bingung. Tapi kemudian dia mencoba mengikuti arah pandang Nanny nya, dan dia jadi terkejut.
Saet Byul pun memilih mundur, dan berbalik. Tapi ketika dia berbalik dia melihat ayahnya yang terlibat pertengkaran dengan seorang pria. Saet Byul tentu bertambah takut.
Rekan kerja Min Ah mengancam Ji Hoon, kalau dia akan memeberitahu Soo Hyun akan perselingkuhan Ji Hoon. Ji Hoon menjawab santai kalau Soo Hyun sudah tahu tentang perbuatannya itu. Ji Hoon lalu bertanya darimana rekan kerja Min Ah dapat video itu? Rekan kerja Min Ah menjawab kalau ada nomer tak dikenal yang mengirim video tersebut padanya. Ji Hoon menyuruh rekan kerja Min Ah untuk menghapus video itu. Dia balik mengancam rekan kerja Min Ah, kalau sampai video itu tersebar maka sama saja dengan pembunuhan karakter, dan itu sama juga dengan sebuah tindak kejahatan.
Ji Hoon lalu masuk ke dalam, dan berfikir kenapa orang itu mengirim video pada rekan kerja Min Ah?
Mobil Dong Chan berpapasan dengan mobil SNAKE. Mungkinkah di dalamnya ada Saet Byul?
Acara pencarian public sudah dimulai. Di RS Soo Hyun terbangun dan langsung bertanya pada suster, jam berapa sekarang? Matanya kemudian melihat ke jam dinding RS yang menunjukkan pulul setengah delapan malam. Dia pun teringat akan acara pencarian public, dimana tepat di hari ini Saet Byul diculik. Soo Hyun tanpa pikir panjang langsung bangun, lalu mencabut selang infusnya dan keluar dari kamar perawatannya.
Ki Dong Chan pun tengah mencari dimana ruang acara pencarian public. Sementara itu Han Ji Hoon juga tengah bersiap, karena sebentar lagi gilirannya. Tapi, tiba-tiba Nanny Saet Byul menelpon dan mengabarkan kalau dia belum melihat Saet Byul sama sekali. Ji Hoon tentu saja terkejut, karena tadi jelas-jelas dia melihat Saet Byul berlari karena melihat Nanny nya.
Lalu di layar TV, terlihat terjadi kegaduhan di ruang siaran pencarian public. Pelaku menunjukkan suaranya. Hyun Woo Jin saat itu juga termasuk pengisi acara karena dia dari tim kepolisian. Tentu saja seluruh yang hadir terkejut mendengar suara si pelaku.
Kim Soo Hyun kini berdiri di depan TV yang ada di lobi RS. Dia mendengar suara pelaku tepat persis seperti masa dimana dia belum kembali ke masa sekarang ini.
Kalimat itu sama persis.
Dong Chan juga sudah sampai ke ruang siaran. Dimana terlihat semua orang sedikit heboh karena pelaku menelpon langsung ke acara ini. Lalu terdengarlah suara Saet Byul memanggil ibunya.
Di RS, Soo Hyun langsung menjerit mendengar suara putrinya. Semua sama seperti saat itu. Padahal dia kembali sejauh ini adalah agar Saet Byul ga diculik. Tapi, dia gagal. Buktinya pelaku tetap bisa menculik Saet Byul. Han Ji Hoon pun tak menyangka akan mendengar suara putri kesayangannya.
Ponsel yang dipegangnya pun terjatuh. Tak peduli apapun Ji Hoon langsung berlari, dia harus bicara dengan penculik anaknya.
Sementara itu, Soo Hyun ingin kabur, dia berontak ketika para perawat mencegahnya pergi. Yang ada di pikirannya hanyalah Saet Byul. Suster pun terpaksa membius Soo Hyun agar kembali tertidur.
Jika di masa itu, Soo Hyun lah yang berlari ke ruang siaran dan mencoba berbicara dengan si penculik, kali ini Ji Hoon lah yang melakukannya. Dia masuk ke tengah-tengah acara, dan langsung mengangkat gagang telepon. Dia harus mendengar suara putrinya. Ji Hoon terkejut begitu mendengar kalimat si penculik.
Dikarenakan acara tersebut adalah siaran langsung, maka semua masyarakat sudah melihatnya. Jika di masa sebenarnya wajah Soo Hyun lah yang terpampang, tapi kini di layar TV wajah Ji Hoon lah yang terlihat kalut dan cemas akan nasib putrinya.
Di rumah dinas Presiden Kim Nam Jun. Terlihat seorang anak sedang bermain petak umpet. Anak perempuan itu juga memakai topeng dan berusaha menutup mulutnya agar dia tak bersuara sehingga nanti ketahuan. Tapi akhirnya anak kecil itu berhasil ditemukan. Ternyata Presiden Nam Jun dan cucunya lah yang sedang bermain petak umpet.
Lalu seorang staf datang dan meminta agar Presiden segera melihat acara TV, karena ini penting.
Presiden pun memenuhi permintaan stafnya, dia sambil menggendong sang cucu segera ke ruang tengah dan melihat acra TV yang dimaksud. Di ruang tengah sudah berkumpul seluruh keluarga Presiden. Begitu mendengar isi acara yang ternyata tentang penculikan anak kecil, tampak wajah Presiden sangat kesal. Terlebih penculik menyalahkan Presiden jika sampai anak yang diculiknya ini mati.
Woo Jin langsung memeriksa CCTV, disana sudah ada Ji Hoon, rekan kerja Min Ah, dan juga Nanny nya saet Byul. Melihat perdebatan Ji Hoon dan rekan kerja Min Ah yang terekam CCTV, Woo Jipun bertanya apa yang sedang dibicarakan Ji Hoon saat itu? Rekan kerja Min Ah menjawab kalau itu hanya salah paham kecil saja.
Woo Jin kemudian beralih pada Nanny Saet Byul dan bertanya apa benar Nanny nya Saet Byul ga melihat kalau Saet Byul berlari mendekat? Dengan sedikit gugup Nanny Saet Byul menjawab kalau dia sama sekali ga melihat Saet Byul.
Dong Chan tiba-tiba datang dan berkata ingin melihat juga rekaman CCTV itu. Lalu saat bagian dimana Saet Byul berlari akan mendekati Nanny dan kemudian berhenti, Dong Chan menyuruh agar bagian itu di perbesar supaya dia bisa jelas melihatnya.
Dong Chan yang jenius, bisa melihat raut wajah Saet Byul yang berubah ketakutan ketika melihat sesuatu. Lalu Ji Hoon di telepon pihak RS, dan Ji Hoon berkata akan segera membawa istrinya pulang. Dong Chan yang mendengar itu, berniat mengikuti Ji Hoon.
**
Soo Hyun tertidur karena pengaruh obat bius, saat dia terbangun sudah ada Ji Hoon di dekatnya. Soo Hyun berdiri dan langsung bertanya bagaimana dengan Saet Byul? Ji Hoon tak menjawab membuat Soo Hyun tahu bahwa Saet Byul tak baik-baik saja. Dia pun memukul-mukul suaminya dengan perasaan penuh kecewa, sementara Ji Hoon tak sanggup melakukan apa-apa. Dia sadar ini karena kesalahan dan kelalaiannya.
Ki Dong Chan menunggu di luar RS. Dia sabar menunggu sampai Soo Hyun keluar. Saat sedang gelisah menunggu, tiba-tiba dia menemukan jepit rambut Saet Byul di saku celananya. Dong Chan pun mencoba mengingat sebenarnya apa yang terjadi pada dirinya di malam itu? Kenapa jepit rambut ini bisa ada padanya?
Dong Chan hanya ingat kalau malam itu dia berkelahi. Lalu ketika dia tengah ditendang, ponselnya berdering. Dan setelah itu ponselnya hilang.
Soo Hyun sudah keluar RS ditemani Ji Hoon, di depan halaman RS Ji Hoon meminta maaf karena sudah berbohong pada Soo Hyun. Saat itu yang dipikirannya hanyalah menaruh Soo Hyun di RS karena dia rasa RS lebih aman untuk Soo Hyun. Soo Hyun geram dan menampar Ji Hoon.
“Kau tahu, aku rasanya ingin sekali mencongkel matamu. Aku juga ingin merobek bibirmu itu, dan ingin membunuhmu.” ucap Soo Hyun dengan nada murka.
Dong Chan yang melihat Soo Hyun sudah di depan, langsung mendekat dan bertanya apa Soo Hyun baik-baik saja. Soo Hyun berkata pada Dong Chan kalau lebih baik mereka pergi. Ji Hoon menahan Soo Hyun dengan memegang lengan Soo Hyun, dia meminta agar Soo Hyun pulang ke rumah dulu.
Soo Hyun tak menjawab, dia menatap tangan Ji Hoon yang memegang lengannya dengan tatapan tak suka. Ji Hoon sadar kalau Soo Hyun tak ingin dengannya, sehingga diapun melepaskan pegangannya di lengan Soo Hyun. Setelah itu Soo Hyun melangkah pergi ditemani Dong Chan.
Ji Hoon menelpon si nomer tak dikenal, dan kesal karena ternyata panggilannya diabaikan. Diapun berteriak kalau dia akan menyerahkan barang yang dimilikinya, tapi dia mau putrinya dikembalikan.
Kim Soo Hyun ingat akan lokasi dimana Saet Byul disekap saat itu, diapun meminta Dong Chan membawanya kesana.
Sementara itu, di sebuah tempat ada Saet Byul yang tengah ketakutan dan memanggil-manggil ibunya.
Lalu pintu tempat Saet Byul disekap terbuka, dan Saet Byul langsung mengira itu ibunya. Dia pun menoleh dan terkejut karena bukan ibunyalah yang datang. Wajah Saet Byul memancarkan rasa takut begitu melihat siapa orang yang di depannya kini.
Soo Hyun dan Dong Chan sudah sampai di lokasi yang sejatinya di pakai penculik menyekap Saet Byul kala itu. Tapi ternyata ruang tersebut kosong. Tak ada Saet Byul disana.
Lima hari sebelum kejadian
Byung Tae menelpon Dong Chan, dia sebenarnya ingin mengatakan sesuatu. Tapi Dong Chan langsung memotong kalimat Byung Tae, dan malah menyuruh Byung Tae segera ke Mujin. Dia mau Byung Tae memeriksa tempat yang sekarang dia datangi.
Byung Tae ingin menolak, dia sedang menemani Jenny di RS. Tapi Jenny menyuruh Byung Tae untuk tak cerita apapun pada Dong Chan dan turuti saja apa yang Dong Chan minta. Byung Tae kesal dna mengatai Jenny idiot.
“Apa sih yang sangat kau sukai darinya?”
Jenny pura-pura cuek, dan Byung Tae akhirnya mengikuti juga keinginan Jenny untuk pergi ke Mujin. Dia pergi dengan perasaan kesal.
(Sedih lihat Jenny..)
Dong Chan mengajak Soo Hyun kembali, karena Byung Tae yang akan melanjutkan pemeriksaan disini. Sebelum keluar tempat itu, Dong Chan cerita tentang rekaman CCTV yang dilihatnya tadi. Sepertinya Saet Byul lihat laki-laki bertato itu. Soo Hyun pun penasaran dia mengajak Dong Chan untuk kembali ke Seoul. Dia harus melihat CCTV itu.
Presiden Kim Nam Jung datang ke kantor polisi, dan langsung disambut oleh kepala Polisi dan juga Hyun Woo Jin. Presiden meminta agar polisi bisa bekerja keras untuk menemukan Han Saet Byul dalam keadaan selamat.
“Demi ibu yang kehilangan anaknya itu, dan juga demi mereka yang berdoa untuk kembalinya Han Saet Byul. Kalian harus menemukan anak itu, jika kalian memang memikirkan Negara.”
Seluruh anggota Tim termasuk Ho Gook menjawab Ya dengan tegas dan serempak. Presiden senang mendengarnya, dan berkata kalau dia percaya kalau semua bisa melakukan pekerjaan ini dengan baik.
Kim Soo Hyun tiba-tiba datang dan berkata kalau sketsa terkait pelaku yang sekarang ini menyebar bukanlah sketsa yang sebenarnya. Wajah pelaku bukanlah yang terpampang sekarang ini. Ajudan Presiden langsung menahan Soo Hyun yang tanpa basa-basi langsung datang dan membuat kegaduhan di kantor polisi. Woo Jin menjelaskan pada Presiden Nam Jun kalau wanita itu adalah Soo Hyun, ibunya Saet Byul.
Presiden menyuruh ajudannya melepas Soo Hyun, dan dia kemudian mendekati Soo Hyun. Presiden menggenggam tangan Soo Hyun, lalu meminta maaf atas kejadian ini. Ini semua adalah salahnya. Soo Hyun yang menitikkan air mata, mengeluarkan foto Soo Jung bersama tiga pemuda, dan langsung menunjuk pada satu wajah di foto itu. Dia berkata pada Presiden kalau laki-laki ini;ah pelakunya. Presiden yang menatap foto tersebut sedikit terkejut, walau dia menyembunyikannya.
Soo Hyun bahkan tak menunggu respon Presiden, dia langsung menyelipkan foto itu ketangan Presiden agar Presiden segera menangkap orang yang dia maksud tadi.
Ki Dong Chan mengajak Soo Hyun ke salah satu ruang di kantor polisi, di sana Dong Chan bertanya kenapa Soo Hyun malah menunjukkan foto itu dengan mudah pada Presiden? Jika Presiden melakukan pencarian public dengan mengandalkan wajah itu, lalu bagaimana dengan nasib Saet Byul.
Soo Hyun bertanya apa Dong Chan percaya jika Presiden akan mendengar kata-katanya tadi lalu melakukan pencarian public? Dia yakin Presiden ga akan melakukan itu. Tetapi dia juga yakin Presiden ga akan mengabaikan kasus ini begitu saja.
Dong Chan akhirnya paham maksud Soo Hyun, bahwa Soo Hyun sengaja melakukan ini agar Presiden menyelidiki kasus penculikan Saet Byul secara diam-diam sebelum benar-benar yakin dengan sang tersangka.
Lalu masuklah Woo Jin, sehingga Dong Chan dan Soo Hyun menghentikan percakapan mereka. Woo Jin memberikan air mineral untuk Soo Hyun dan bertanya apa Soo Hyun sudah merasa tenang sekarang? Woo Jin juga bertanya foto siapa yang Soo Hyun tunjukka pada Presiden tadi?
Soo Hyun menjawab bukan siapa-siapa, diapun berkata kalau dia ingin melihat CCTV di SBC sebelum Saet Byul hilang. Dia yakin Woo Jin punya rekamannya.
Di mobilnya, Presiden melihat kembali foto tersebut. Dia seolah mengenali foto itu.
Woo Jin menuruti keinginan Soo Hyun yang ingin memeriksa CCTV. Saat melihat CCTV itu Soo Hyun bergumam sebenarnya apa yang membuat Saet Byul tiba-tiba ketakutan. Dia pun menyuruh Ho Gook untuk memperlihatkan arah lainnya dari CCTV saat itu. Ho Gook yang sebagai operator tak menolak. Dong Chan akhirnya melihat kalau mobil SNAKE berpapasan dengannya saat dia masuk ke stasiun SBC tadi.
Pagi ini, polisi ditemani Soo Hyun dan Dong Chan langsung menghadang Tae Oh yang akan keluar. Soo Hyun berkata kalau anaknya pasti sedang sembunyi di mobil SNAKE sama seperti yang terakhir dilakukan Saet Byul. Staf Tae Oh menjawab kalau semalam dia sudah memeriksa mobil, dan tak ada siapapun didalamnya. Woo Jin meminta agar Tae Oh berkenan mobilnya digeledah. Staf Tae Oh melarang, tapi Tae Oh mengijinkannya.
Ketika polisi sedang sibuk memeriksa mobil SNAKE. Mata Soo Hyun menatap pada puzzle personil SNAKE yang juga ada didalam mobil. Di puzzle tersebut, Soo Hyun menemukan ada satu potongan puzzle yang hilang. Ingatan Soo Hyun pun melayang, ketika di masa sebenarnya ada beberapa barang bukti yang ditemukan di saat Saet Byul diculik, dan salah satunya adalah potongan puzzle.
Ho Gook yang menyudahi pemeriksaan berkata kalau di dalam mobil ga ada sesuatu yang mencurigakan. Soo Hyun ga percaya dia langsung mendekati Tae Oh dan bertanya dimana putrinya? Dong Chan mencoba untuk menghentikan Soo Hyun, dan meminta Soo Hyun tak seperti ini.
Soo Hyun memberitahu Dong Chan tentang potongan puzzle yang ditemukan di gudang tempat Saet Byul disekap, yang mana itu terjadi di masa sebenarnya. Dong Chan langsung paham kalimat Soo Hyun.
Dia memanfaatkan kesempatan untuk berlari ke dalam rumah agar dia bisa memeriksa. Benarkah Saet Byul tak ada disana? Tae Oh tak punya pilihan lain, diapun mempersilakan Soo Hyun ikut masuk menyusul Dong Chan.
Disaat semua sibuk menggeledah rumahnya, Tae Oh asik mendengarkan music dengan earphone di kupingnya. Dia yakin anak yang dimaksud memang tak ada di rumahnya ini jadi dia sama sekali tak takut.
Soo Hyun dan Dong Chan sudah mencari di setiap sudut, tapi Saet Byul memang tak ditemukan. Tae Oh pun melepas earphone nya dan meminta Soo Hyun serta Dong Chan segera pergi jika sudah selesai. Sebelum pergi Dong Chan yang memanggil Tae Oh dengan sebutan strawberry berkata kalau mereka pasti akan bertemu lagi.
Di luar pagar rumah Tae Oh, Soo Hyun yang berada di dalam mobil Dong Chan terlihat menggambar sesuatu. Dong Chan bertanya gambar apa itu? Soo Hyun menjelaskan kalau ini yang di gambar Saet Byul di dinding ketika Saet Byul disekap. Gambar ini ada bersama gambar Nemesis yang juga Saet Byul buat di dinding tempat itu.
Soo Hyun berkata di dalam gudang saat itu ditemukan, potongan puzzle, gambar Nemesis, dan gantungan kunci yang ada belnya.
Tapi sekarang mereka baru menemukan tattoo Nemesis dan Potongan puzzle saja. Selebihnya mereka belum menemukan apapun.
Bersambung ke part 2
KOMENTAR :
Semakin rumit, dan bertambah rumit. Pikiran kita semakin bercabang kemana-mana. Tapi yang jelas drama ini ga jadi 20 Episode, karena tanggal 22 April ini diperkiran adalah episode terakhir. Jika iya berarti hanya 16 episode saja. Biasalah, masalah rating yang kurang terlalu bagus.
Padahal, drama ini SW nya keren dan pinter banget, membuat kita berfikir dan terus terjebak dalam pemikiran yang salah setelah satu hal terbongkar.
SW nya cerdas karena bisa menyangkut pautkan kejadian 10 tahun lalu, dengan hal sekarang ini.
Tapi apa daya, masalah rating sepertinya masalah krusial di perindustrian seperti ini.
Aku cuma berharap endingnya ga terkesan aneh.
Walau banyak yang masih belum jelas, setidaknya untuk ending aku ingin berakhir memuaskan.
Penasaran sekali siapa sebenarnya pelaku. Padahal memang bisa saja pelaku adalah orang yang sudah kita lihat juga. Pada sudah tahu kan kalau yang membuat Young Gyu mengalami gangguan di otaknya adalah Woo Jin. Woo Jin lah saat itu yang menembak Young Gyu, bukan Dong Chan.
Lalu, kenapa juga Woo Jin ga ngaku? Pasti ada orang besar dibalik Woo Jin, yang berkuasa dan membuat Woo Jin ga bisa berkutik.