[Episode Sebelumnya]
Malama ini Maria Oh sedang ada di bus dan sedang melihat gambar yang sudah disimpan di ponselnya. Sebuah gambar halte bus S yang merupakan TKP kedua. Diapun terlihat mulai berfikir, atau mungkin malah sedang merencanakan sesuatu.
Sementara itu terlihat di dekat halte bus S, ada seorang yang sedang menelpon di telepon umum dekat halte itu. Orang tersebut adalah Ha Moo Yeom. Moo Yeom sedang menelpon Young Ae untuk menanyakan apakah ada laporan tentang motor hilang. Young Ae menjawab tak ada dan malah ngajak Moo Yeom ngobrol hal lainnya.
Lalu tiba-tiba Ryu Tae Oh datang dan mendekati Moo Yeom. Moo Yeom tak sadar jika ada orang dibelakangnya. Tae Oh mendengar apa yang sedang dibicarakan Moo Yeom. Moo Yeom menjelek-jelekkan Chul Gon yang merasa seolah paling pintar tentang kasus Gap Dong. Jika memang pintar mengapa Chul Gon tetap tak bisa menangkap Gap Dong sampai sekarang.
Tae Oh yang ada dibelakang Moo Yeom mendengar itu dan menatap Moo Yeom tajam. Lalu dengan gerakan cepat, Tae Oh memukul kepala Moo Yeom dengan helmnya membuat Moo Yeom seketika itu langsung pingsan.
Tae Oh sama sekali tak bersalah sudah membuat Moo Yeom tak sadarkan diri, dia dengan santainya membersihkan badannya yang terkena sisa-sisa jerami.
Setelah selesai dengan aksinya, Tae Oh menuju telepon umum itu dan berniat menghubungi seseorang.
Apakah dia akan menelpon polisi? Entahlah
Sementara itu di lain tempat seorang pria sedang asik meonton TV, tiba-tiba ada telepon masuk dan dia bergumam siapa yang mengelpon tengah malam begini. Pria itu pun langsung menerima panggilan masuk tersebut, dan tiba-tiba raut wajahnya berubah terkejut. Dia bergegas mengambil buku dan bolpoinnya dan mencatat apa yang penelpon katakan.
Tertulis di bukunya
“Pembunuhan berantai..Gap Dong…TKP kedua”
Sebelum telepon terputus, pria tersebut sempat bertanya siapa ini?
Tapi dia tak mendengar jawaban apapun. Si pria bekerja di salah satu media online yang bernama NewsFan.
Ha Moo Yeom sudah dibawa ambulans , di dalamnya juga ada Young Ae dan juga Hyeon Nyeon. Mereka berdua terlihat cemas melihat kondisi Moo Yeom. Hyeon Nyeon sepertinya menelpon Ma Ji Wool dan mengabarkan kondisi Moo Yeom. Ji Wool terlihat sedih dan menangis sambil memanggil Moo Yeom dengan panggilan yang biasa dia gunakan yaitu biksu gila. Ji Wool takut Moo Yeom membeku dan mati karena cuaca sekarang kan sedang dingin. Hyeon Nyeon kesal mendengar kalimat Ji Wool yang sangat berlebihan menurutnya. Dia pun memutuskan percakapan itu.
Sementara itu sebuah motor yang melaju cepat, melewati ambulans yang sedang membawa Moo Yeom. Dia adalah Ryu Tae Oh.
Tae Oh sengaja berjalan di depan Ambulans sehingga otomatis dia menghambat jalannya ambulans yang tengah membawa Moo Yeom. Mungkin Tae Oh ingin agar Moo Yeom tak terselamatkan. Ketika ambulans mencoba bergerak ke samping, mencari jalan kosong Tae Oh juga ikut bergerak ke samping sehingga lagi-lagi dia menghalangi jalan mobil ambulans tersebut.
Situasi di dalam ambulans pun menjadi tak terkendali, karena ambulans yang bergerak ke kanan dan kiri secara tiba-tiba membuat Young Ae dan petugas di dalam mobil ambulans ikut tak nyaman. Mereka tak tahu kalau supir tengah mencoba menghindari motor Tae Oh yang terus menghalangi. Setelah merasa puas Tae Oh baru melaju kencang meninggalkan mobil Ambulans itu.
Di halte bus S, Maria Oh sampai di tempat tujuannya. Diapun turun dari bus dan menatap halte bus tersebut. Maria terlihat mencocokkan halte bus ini dengan foto yang ada di ponselnya. Halte Bus S itu bernama Sang Hyeong Ri.
Keesokan paginya di sebuah rumah sakit.
Young Ae dan Hyeon Nyeon masih terlihat menunggui Moo Yeom. Kini mereka di luar ruang perawatan Moo Yeom dan sedang berbicara dengan biksu Jinjo. Hyeon Nyeon meminta maaf karena seharusnya dia bisa melakukan yang lebih baik dari ini. Biksu Jinjo tak marah, dia bahkan berkata kalau menjadi istri Moo Yeom memang pekerjaan yang berat. (Hyeon Nyeon memang disebut istri Moo Yeom. Hihihihi)
Biksu Jinjo juga berkata kalau yang terpenting adalah Hyeon Nyeon tetap berada di samping Moo Yeom, itu juga sudah cukup.
Young Ae kemudian berkata pada biksu kalau sepertinya Moo Yeom memang memiliki istri yang terlihat sungguhan, karena jenis kelaminnya bukan laki-laki seperti Hyeon Nyeon. Young Ae pun melongokkan wajahnya ke dalam ruang perawatan Moo Yeom dan terlihat disana ada Ji Wool yang menemani Moo Yeom. Young Ae bertanya pada biksu Jinjo memangnya siapa gadis itu?
Biksu Jinjo tersenyum dan menjelaskan pada Young Ae kalau gadis itu dulu seorang pencuri. Moo Yeom pernah menyelamatkan gadis itu dari tangkapan polisi, sehingga sampai sekarang gadis itu terus menempel pada Moo Yeom seperti permen karet.
Ma Ji Wool terlihat khawatir sekali dengan Moo Yeom. Berkali-kali dia menaruh telunjuknya untuk merasakan nafas Moo Yeom, dan kini dia bahkan menaruh kepalanya ke dada Moo Yeom untuk mengetes apakah jantung Moo Yeom masih berdetak? Tiba-tiba masuklah Biksu Jinjo dan dua rekan Moo Yeom, membuat Ji Wool langsung bangkit dan pura-pura sibuk dengan gadgetnya.
Setelah Biksu Jinjo mendekat, Ji Wool berdiri dan mendekati biksu sambil bertanya apa benar kondisi Moo Yeom baik-baik saja? Biksu Jinjo membenarkan dan berkata kalau sekarang Moo Yeom sedang istirahat saja makanya belum bangun-bangun dari tidur. Biksu bahkan menyebut kalau Moo Yeom saat ini sedang menikmati tidur cantik.
Young Ae yang entah terlihat seperti cemburu dengan Ji Wool kemudian bertanya kenapa Ji Wool ga sekolah? Ji Wool terlihat seperti seorang pelajar, tapi kenapa pagi ini Ji Wool malah di rumah sakit, kalau Ji Wool terus seperti itu dia khawatir akan masa depan Ji Wool nantinya.
Ji Wool tak terpengaruh, dia dengan santainya memanggil Young Ae dengan sebutan Ahjumma membuat raut wajah Young Ae berubah menjadi tak suka.
Ji Wool pun berkata agar ahjumma ga khawatir akan masa depannya.
Dia sudah cukup besar untuk bisa tahu seperti apa masa depan yang dia inginkan nantinya.
Young Ae yang kesal melihat kartun yang digambar Ji Woll di gadget Ji Wool. Young Ae pun bertanya apa masa depan Ji Wool ada di gambar komik itu.?
Ji Wool tertawa dan mengejek Young Ae yang benar-benar terlihat seperti seorang Ahjumma makanya ga tahu kalau yang di gadgetnya ini bukan komik, tapi webtoons. Ji Wool bahkan berkata kalau jangan-jangan Ahjumma juga ga tahu Webtoons itu apa?
(LOL)
Ji Wool pun memperkenalkan nama penanya sebagai penulis webtoons yang resmi dimulai hari ini. Mathilda itu adalah nama penanya. Sedangkan webtoonsnya berjudul lintasan monster. Dia yakin Lintasan monster bikinannya akan segera popular. Young Ae menanggapi dengan senyum mengejek begitu mendengar kalimat Ji Wool tadi. Dia seolah meremehkan apa yang Ji Wool banggakan tadi.
Kemudian Ji Wool beralih kembali ke gadgetnya, dia membacar berita online yang ada, dan ternyata yang menjadi pembicaraan nomer satu saat ini adalah tentang Gap Dong. Ji Wool penasaran dan membaca kelanjutan berita terkait Gap Dong itu. Disana tertulis kalau Gap Dong telah kembali. Ji Wool pun bergumam dengan menyebut kata Gap Dong, membuat Biksu Jinjo, Young Ae dan Hyeon Nyeon ikut penasaran. Mereka pun mendekati Ji Wool untuk ikut melihat apa yang sedang Ji Wool baca.
Di berita itu tertulis bahwa Gap Dong kembali ke Iltan sama seperti 20 tahun lalu. Dan sumber berita itu tertulis atas nama Ha Moo Yeom.
Berita itu jelas saja menyebar dengan cepat. Seorang reporter tengah melakukan tugasnya. Dia berkata di depan kamera kalau kasus Gap Dong kembali mencuat setelah 20 tahu sirna. Kini, sepertinya Gap Dong memutuskan kembali ke Iltan.
Sementara itu di kantor polisi, Gil nampak kesal dengan berita yang ada. Menurutnya ini ulah si biksu gila membuat keadaan semakin kacau. Padahal Moo Yeom belum bisa membuktikannya tapi sudah berkoar-koar kesana kemari. Gil sudah memastikan berita ini, dan memang benar bahwa artikel ini didapat oleh seorang bernama Ha Moo Yeom. Seharusnya dia menutup mulut si biksu gila agar tak bekata aneh-aneh seperti sekarang.
Hyeon Nyeon kesal Moo Yeom dijelek-jelekkan sehingga dia dengan geram menyuruh Gil menutup muliut Gil rapat-rapat. Atau dia yang akan menutup mulut Gil itu. Hyeon Nyeon bahkan berdiri dan bertanya pada mereka semua, apa mereka melihat dengan mata kepala sendiri, jika memang Moo Yeom yang melaporkan berita Gap Dong ini. Apakah benar sumber diartikel adalah Ha Moo Yeom yang mereka kenal?
Hyeon Nyeon marah kepada semua yang seolah menyalahkan Moo Yeom. Padahal sekarang kondisi Moo Yeom sedang tak baik. Moo Yeom baru saja diserang.
Gil bertanya ketus lalu kenapa Moo Yeom di serang di halte bus itu? Dari semua tempat kenapa harus halte bus S? Gil bahkan menyarankan agar Hyeon Nyeon ga terlalu mempercayai suami Hyeon Nyeon itu. Hyeon Nyeon menjawab dia yakin kalau ada orang yang sengaja melakukan ini pada Moo Yeom. Dia yakin itu.
Jaksa Park Joong Goo bertemu dengan Yang Chul Gon. Joong Goo terlihat sedang sibuk membaca berita di media online yang menyebar bak roket karena saking cepatnya. Kemudian dia berkata kalau ini benar-benar masalah besar.
Pakaian merah dan stasiun bus, semua mengarah ke kasus Gap Dong. Chul Gon hanya diam mendengar apa yang dikatakan Joong Goo.
Kembali ke RS, dimana Moo Yeom masih belum sadar. Ji Wool dan Biksu Jinjo terlihat menemani sambil membaca artikel yang sedang heboh itu.
Ji Wool bergumam, apa benar biksu gila yang melaporkan kejadian Gap Dong ini sehingga namanya jadi sumber utama artikel ini? Biksu Jinjo menjawab dia juga ga tahu. Dia hanya yakin Moo Yeom punya rencana terkait masalah ini.
Mungkin Moo Yeom ingin memperingatkan orang-orang bahwa Gap Dong telah kembali.
Saat sedang asik berdiskusi itulah Moo Yeom sadar, dia mendengar kalimat Ji Wool yang menyebut kejahatan kedua apakah akan terjadi? Ji Wool dan biksu Jinjo merasa heran, karena sepertinya Moo Yeom sama sekali ga tahu tentang artikel yang sedang heboh ini.
Di sebuah universitas. Dosen Han Sang Hoon sedang memberikan materi kuliahnya, dan tentu saja dia membahas terkait kasus Gap Dong dan artikel yang sedang diperbincangkan sekarang ini. Sang Hoon memperlihatkan kejahatan kedua yang dilakukan oleh Gap Dong. Kejahatan itu terjadi di tanggal 7 Januari 1994.
Di layar proyektor terpampang sesosok tubuh yang sudah terbujur kaku dengan simpul di tangannya. Sang Hoon menjelaskan kalau wanita ini disebut sebagai nona K. Nona K malam itu baru saja pulang melakukan kencan buta dan sedang menunggu bus di halte S. Keesokan paginya mayat Nona K ditemukan di tumpukan jerami.
Sang Hoon kemudian berkata kalau ada rumor yang beredar tentang kasus Gap Dong ini.
“Rumor itu mengatakan bahwa Gap Dong akan mengincar korban wanitanya yang memakai pakaian merah.”
NewsFan tentu saja kebanjiran telepon yang terus bertanya kebenaran Gap Dong, dan staf wanita disana kesal karena harus berkali-kali menjawab telepon masuk yang tak pernah berhenti. Si Pria yang menulis artikel mendengar teriakan kesal stafnya lalu berkata kalau stafnya ga usah menjawab telepon yang masuk. Bukankah dia sudah menyuruh seperti itu?
Si laki-laki yang sepertinya memang bos di NewsFan kesal karena pesanan makanan yang dari tadi ditunggunya tak kunjung datang, padahal dia sudah sangat lapar. Lalu tak selang berapa lama datanglah pesanan makanan yang ditunggunya itu.
Tanpa diduga Moo Yeom lah yang jadi pengantar makanan itu. Dia sengaja ingin menemui si pemilik NewsFan. Laki-laki itu terkejut begitu mendengar Moo Yeom mengenalkan diri. Ha Moo Yeom, bukankah laki-laki ini yang menjadi sumber berita yang diterimanya malam itu.
Moo Yeom dengans santainya makan sambil bertanya sejauh mana informasi yang dia berikan malam itu? Dia ga ingat sama sekali karena malam itu dia mabuk berat.
Akhirnya laki-laki itu berkata
“Malam itu kau bilang kau perlu investigasi publik untuk menghentikan kejahatan kedua.”
Moo Yeom pura-pura membenarkan kemudian dia bertanya lagi, apa hanya itu saja yang dia katakan? Laki-laki itu ingat dan kemudian berkata kalau Moo Yeom juga bilang tentang teka-teki. Saat itu kata Moo Yeom, Moo Yeom akan memecahkan sebuah teka-teki.
“Kau bilang kau akan memberitahu kami tentang teka-teki itu.”
Moo Yeom tentu merasa aneh, dia seolah ikut berfikir. Siapa sebenarnya orang yang memakai namanya lalu berkata hal seperti ini pada media. Moo Yeom kemudian berkata pada laki-laki tersebut kalau malam itu dia pasti sudah gila. Setelah itu Moo Yeom pun pergi.
Moo Yeom menunggu di depan sebuah lift, dan ketika lift itu sudah terbuka Moo Yeom pun masuk. Tepat ketika itu, lift di samping Moo Yeom ikut terbuka dan Maria lah yang keluar. Tepat sebelum lift Moo Yeom menutup, Moo Yeom masih sempat melihat Maria yang melewati liftnya.
Maria ternyata juga mendatangi kantor NewsFan, dan staf wanita yang ada disana menanggapi Maria dengan sedikit tak ramah. Sepertinya staf wanita itu merasa lelah karena dari tadi wartawan terus datang ke kantor ini, dan itu mengganggu sekali.
Maria kemudian berkata
“Katakan pada mereka, jika mereka bisa memberitahuku seperti apa suara Gap Dong, maka aku bisa memberitahu mereka seperti apa dia.”
Staf wanita itu tertawa seperti mengejek, dan menjawab ya nanti dia akan sampaikan kata-kata Maria tadi.
Moo Yeom hanya menunggu di dalam mobilnya, dia tak menyusul Maria walau tadi dia sudah tahu Maria datang juga ke kantor NewsFan. Begitu melihat Maria keluar kantor itu, dan kini sedang menyetop taksi, Moo Yeom belum melakukan apapun. Dia masih terus menatap Maria. Ternyata Moo Yeom berencana untuk membuntuti Maria. Dia mungkin mencurigai Maria, dan penasaran ingin tahu apa yang dirahasiakan Maria, karena sepertinya Maria juga tertarik dengan masalah Gap Dong sama sepertinya.
Kini Maria mengehntikan taksinya, dan keluar membeli begitu banyak koran. Maria membeli semua koran yang membahas masalah Gap Dong. Kemudian Moo Yeom keluar mobil dan memutuskan untuk mengikuti Maria yang kini berjalan kaki.
Maria sepertinya sadar ada yang mengikutinya sehingga dia berniat untuk melirik sedikit ke belakang. Moo Yeom tahu itu dan bergegas membalikkan badan. Maria takut dan semakin mempercepat langkahnya, Moo Yeom kembali mengintip kearah mana Maria pergi. Ternyata Maria bersembunyi di balik tembok, dan sudah bersiap dengan senjata di dalam tasnya. Senjata yang selalu dibawanya. Moo Yeom pun sudah semakin dekat ke tempat Maria bersembunyi.
Setelah sangat dekat, Moo Yeom mulai menampakkan dirinya sedikit, bertepatan dengan Maria yang siap menggunakan senjatanya. Gerakan mereka sangat cepat, tapi terlihat senjata Maria lah yang terjatuh ke lantai, dan kini Maria tengah tak sadarkan diri di punggung Moo Yeom.
Karena Moo Yeom ga tahu ini dimana, dan juga ga mungkin untuknya masuk ke dalam rumah ini, diapun memutuskan membawa Maria yang tengah pingsan di gendongannya. Moo Yeom bergumam dimana sebenarnya rumah Maria.
Lalu ketika Moo Yeom menoleh dia melihat mobil van itu. Moo Yeom pun bergumam kembali apa itu tempat tinggal Maria? Dia kemudian berjalan sambil tetap menggendong Maria dan membuka pintu mobil itu dengan kunci yang dia temukan tadi.
Ternyata kunci itu cocok, dan Moo Yeom tersenyum tipis lalu berkata pada Maria yang terpejam, kalau Maria sama ga waras seperti dia. Mana mungkin tidur di dalam mobil van seperti ini.
Sementara di lain tempat. Di kafe tempat Tae Oh bekerja, pengunjung disana sedang sibuk bergosip tentang artikel yang muncul terkait kasus Gap Dong. Tae Oh tentu saja mendengar apa yang para wanita itu katakan. Dia hanya tersenyum tipis ketika salah satu wanita berkata kalau bahkan polisi tak pernah bisa menangkap Gap Dong.
Kemudian pembicaraan wanita itu berganti, kini mereka tengah membicarakan si barista tampan yang merupakan tipe salah satu dari ketiga wanita itu. Tae Oh mendengarnya, tapi dia bersikap cuek. Seolah tak ada yang didengarnya dari celotehan ketiga wanita itu.
Maria Oh masih terpejam dan belum sadarkan diri. Ketika dia terbangun dan membuka mata perlahan, samar-samar dia melihat seorang pria yang tengah mencoba senjatanya tadi. Senjata yang dia gunakan untuk mempertahankan diri. Maria pun teringat akan kejadian yang baru saja dia alami sebelum pingsan tadi. Dia heran karena dia sudah berada di dalam van nya sendiri. Maria pun bangun dan masih belum tahu jika pria di dalam Van mobilnya ini adalah Moo Yeom. Diapun mulai mengambil benda yang bisa dia gunakan untuk melumpuhkan Moo Yeom.
Saat Maria sudah mendekati Moo Yeom sambil menggenggam benda di tangannya dia siap untuk memukul kepala Moo Yeom dengan benda ini, tapi belum sempat Maria melakukan itu Moo Yeom berabalik dan menatap Maria. Tangan Maria pun terhenti karena dia kenal dengan Moo Yeom.
Moo Yeom dengan santai bertanya apa Maria mau satu setruman lagi. Ternyata senjata yang dipunya Maria untuk melidungi diri adalah alat setrum, dan tadi Maria pingsan karena terkena senjatanya sendiri.
Maria menatap Moo Yeom dengan aneh, dia bertanya bagaimana Moo Yeom bisa sampai disini? Moo Yeom ga menjawab dia malah balik bertanya, kenapa Maria tinggal di tempat sekecil ini? Di rumah mobil? Maria menjawab kalau dia hanya merasa tinggal di tempat seperti ini sangat keren. Moo Yeom pun membenarkan. Tapi ini juga aneh. Apalagi ditambah fakta bahwa Maria memiliki alat setrum ini.
“Bagiku kau terlihat seperti gadis penakut yang akan melempar apapun yang kau miliki untuk melindungi diri.”
Moo Yeom kemudian bertanya kalau kau begitu takut, kenapa kau harus mengikuti Gap Dong yang jelas-jelas mengerikan? Moo Yeom pun meminta Maria mengulurkan tangan padanya. Maria tak menuruti hal tersebut, membuat Moo Yeom mendekat dan memegang tangan Moo Yeom. Dia pun melihat telapak tangan Maria.
“Buka tanganmu dan ga usah gugup.” Terang Moo Yeom.
Moo Yeom lalu memberikan sesuatu di telapak tangan Maria. Itu adalah peluit. Maria menatap peluti tersebut dengan tatapan heran. Moo Yeom menjelaskan kalau peluit ini jauh lebih baik digunakan ketika Maria dalam keadaan bahaya, karena seseorang akan berlari untuk menyelamatkanmu.
“Dan kau akan datang untuk menyelamatkanku?” tanya Maria sambil terus menatap peluit itu.
Moo Yeom tak membenarkan dia hanya bertanya siapa sebenarnya Maria? Maria terdiam tak bisa menjelaskan apapun. Haruskah dia menjelaskan identitasnya pada Moo Yeom?
Ji Wool datang ke kafe Tae Oh. Tae Oh melihat itu dan teringat akan pertemuan pertamanya dengan Ji Wool di malam natal. Ji Wool terlihat mengirim SMS pada Moo Yeom dan meminta Moo Yeom untuk datang menemuinya karena ini darurat. Lalu Maria mengambil termos yang dibawanya. Sepertinya dia ingin memberikan isi di dalam termos itu untuk Moo Yeom.
Tae Oh mendekati Ji Wool lalu bertanya apa Ji Wool sudah punya model untuk dibikin sketsanya? Ji Wool mendongakkan kepala dan terkejut karena ternyata pria tampan yang akan dia jadikan model kerja di kafe ini. Tae Oh bertanya apa Ji Wool datang ke kafe ini untuk menemuinya? Ji Wool menjawab tentu saja tidak, tapi dia senang kok bertemu Tae Oh. Tae Oh tersenyum dan berkata dia juga senang kok bisa ketemu Ji Wool.
Maria terpana mendengar pertanyaan Moo Yeom akan siapa dirinya? Maria hanya menjawab
“Aku hanya seorang psikiater yang menghasilkan uang berkat orang gila.”
Moo Yeom bertanya apa cuma itu jati diri Maria sebenarnya? Maria kemudian berkata kalau dia yakin yang melaporkan Gap Dong di artikel itu bukanlah Moo Yeom. Moo Yeom bertanya kenapa Maria bisa yakin itu bukan dia?
Maria tak menjawab dengan jelas kemudian Moo Yeom berkata kalau pasti ada seseorang yang sengaja melakukan ini untuk mengacaukan para polisi.
Moo Yeom pun meminta agar Maria menceritakan apa yang Maria tahu tentang Gap Dong sekarang juga padanya.
Maria terdiam, kemudian dia menjawab
“Ada awal…tapi tak ada akhir.”
“Tak ada akhir? Sebuah cerita yang tak pernah berakhir?” tanya Moo Yeom bingung
Maria pun meminta Moo Yeom membca kembali laporan yang ada dengan hati-hati dan secermat mungkin.
“Bukankah Gap Dong sudah memberitahu kita bagaimana cara untuk menemukannya, tapi tidak untuk menangkapnya” lanjut Maria lagi.
Maria pun meminta agar Moo Yeom segera mencari tahu ending dari kasus ini. Jika tidak, maka selamanya mereka ga akan pernah bisa menangkap Gap Dong.
Moo Yeom pun menjadi berfikir akan semua yang dikatakan Maria tadi.
Bersambung ke part 2
KOMENTAR :
Jujur, episode kali ini aku ngantuk nontonnya. Hehehe
Jadi maaf kalau aku ga bisa banyak berkomen. Jika ini memang based on true story, berarti bisa saja Gap Dong memang ga bisa ditangkap.
Yah…cuma prediksi bisa saja salah, walaupun based on true story mungkin SW dan PD nya akan membuat ini sedikit berbeda dengan ending si Gap Dong tertangkap.
Hihihi